Lompat ke isi

Semantika (linguistika): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Dunia Bahasa (bicara) ke revisi terakhir oleh Indraluigi
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(34 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bedakan|Semiotika|Sintaksis}}
'''Semantik''' (dari [[bahasa Yunani]]: ''semantikos''<ref>{{LSJ|shmantiko/s|σημαντικός|ref}}</ref><ref>The word is derived from the [[Ancient Greek]] word {{lang|grc|σημαντικός}} (''semantikos''), ''related to meaning, significant'', from {{lang|grc|σημαίνω}} (''semaino''), ''to signify, to indicate'', which is from {{lang|grc|σῆμα}} (''sema''), ''sign, mark, token''. The plural is used in analogy with words similar to ''physics'', which was in the neuter plural in Ancient Greek and meant "things relating to nature".</ref>, memberikan tanda, penting, dari kata ''sema'', [[tanda]]) adalah cabang [[linguistik]] yang mempelajari arti/[[makna]] yang terkandung pada suatu [[bahasa]], [[kode]], atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah '''pembelajaran tentang makna'''. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain: ''[[sintaksis]]'', pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta ''[[pragmatika]]'', penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.


Semantik kebahasaan adalah studi tentang makna yang digunakan untuk memahami ekspresi manusia melalui bahasa. Bentuk lain dari semantik mencakup semantik bahasa pemrograman, logika formal, dan [[semiotika]].
'''Semantik''' adalah cabang [[linguistik]] yang menyelidiki tentang makna bahasa.<ref>{{cite journal|title= Verba “Melukai” Dalam Bahasa Rote Dialek Dengka: Kajian Meta Semantik Alami (MSA)|author= Efron Erwin Yohanis Loe|journal= Sasdaya|volume= 1|number= 2|year= 2017|issn= 2548-3218|page= 220|url= https://jurnal.ugm.ac.id/sasdayajournal/article/view/27783}}</ref> Dengan kata lain, semantik adalah pembelajaran/ilmu tentang makna atau arti yang terkandung dalam suatu bahasa, kode/lambang, atau representasi lain. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain yaitu [[sintaksis]], pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta [[pragmatik]], penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu. Semantik kebahasaan adalah kajian tentang makna yang digunakan untuk memahami ekspresi manusia melalui bahasa. Bentuk lain dari semantik mencakup semantik bahasa pemrograman, logika formal, dan [[semiotika]].


Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai ide - dari populer yang sangat teknis. Hal ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menandakan suatu masalah pemahaman yang datang ke pemilihan kata atau konotasi. Masalah pemahaman ini telah menjadi subyek dari banyak pertanyaan formal, selama jangka waktu yang panjang, terutama dalam bidang semantik formal. Dalam linguistik, itu adalah studi tentang interpretasi tanda-tanda atau simbol yang digunakan dalam agen atau masyarakat dalam keadaan tertentu dan konteks.<ref name="Neurath1955" /> Dalam pandangan ini, suara, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan proxemics memiliki semantik konten (bermakna), dan masing-masing terdiri dari beberapa cabang studi. Dalam bahasa tertulis, hal-hal seperti struktur ayat dan tanda baca menanggung konten semantik, bentuk lain dari bahasa menanggung konten semantik lainnya <ref name="Neurath1955">{{cite book
Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai ide - dari populer yang sangat teknis. Hal ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menandakan suatu masalah pemahaman yang datang ke pemilihan kata atau [[konotasi]]. Masalah pemahaman ini telah menjadi [[subjek]] dari banyak pertanyaan formal, selama jangka waktu yang panjang, terutama dalam bidang semantik formal. Dalam [[linguistik]], itu adalah kajian tentang interpretasi tanda-tanda atau [[simbol]] yang digunakan dalam agen atau masyarakat dalam keadaan tertentu dan konteks.<ref name="Neurath1955" /> Dalam pandangan ini, suara, [[ekspresi wajah]], [[bahasa tubuh]], dan ''proxemics'' memiliki semantik konten (bermakna), dan masing-masing terdiri dari beberapa cabang kajian. Dalam bahasa tertulis, hal-hal seperti struktur ayat dan tanda baca menanggung konten semantik, bentuk lain dari bahasa menanggung konten semantik lainnya.<ref name="Neurath1955">{{cite book
|last1=Neurath
|last1=Neurath
|first1=Otto
|first1=Otto
Baris 15: Baris 15:
|publisher=[[University of Chicago Press]]
|publisher=[[University of Chicago Press]]
|location=Chicago, IL
|location=Chicago, IL
|year=1955}}</ref>.
|year=1955}}</ref>


Studi formal semantik bersinggungan dengan banyak bidang penyelidikan lain, termasuk leksikologi, sintaksis, pragmatik, etimologi dan lain-lain, meskipun semantik adalah bidang yang didefinisikan dengan baik dalam dirinya sendiri, sering dengan sifat sintetis.<ref>Cruse, Alan; ''Meaning and Language: An introduction to Semantics and Pragmatics'', Chapter 1, Oxford Textbooks in Linguistics, 2004; Kearns, Kate; ''Semantics'', [[Palgrave MacMillan]] 2000; Cruse, D. A.; ''Lexical Semantics'', Cambridge, MA, 1986.</ref> Dalam [[filsafat bahasa]], semantik dan [[referensi]] berhubungan erat. Bidang-bidang terkait termasuk [[filologi]], [[komunikasi]], dan [[semiotika]]. Studi formal semantik karena itu menjadi kompleks.
Kajian formal semantik bersinggungan dengan banyak bidang penyelidikan lain, termasuk [[leksikologi]], [[sintaksis]], [[pragmatik]], [[etimologi]] dan lain-lain, meskipun semantik adalah bidang yang didefinisikan dengan baik dalam dirinya sendiri, sering dengan sifat sintetis.<ref>Cruse, Alan; ''Meaning and Language: An introduction to Semantics and Pragmatics'', Chapter 1, Oxford Textbooks in Linguistics, 2004; Kearns, Kate; ''Semantics'', [[Palgrave MacMillan]] 2000; Cruse, D. A.; ''Lexical Semantics'', Cambridge, MA, 1986.</ref> Dalam [[filsafat bahasa]], semantik dan [[referensi]] berhubungan erat. Bidang-bidang terkait termasuk [[filologi]], [[komunikasi]], dan [[semiotika]]. Kajian formal semantik karena itu menjadi kompleks.


Semantik berbeda dengan [[sintaks]], studi tentang [[Kombinatorika|kombinatorik]] unit bahasa (tanpa mengacu pada maknanya), dan [[pragmatik]], studi tentang hubungan antara simbol-simbol bahasa, makna, dan pengguna bahasa.<ref>{{cite book
Semantik berbeda dengan [[sintaksis]], kajian tentang [[Kombinatorika|kombinatorik]] unit bahasa (tanpa mengacu pada maknanya), dan [[pragmatik]], kajian tentang hubungan antara simbol-simbol bahasa, makna, dan pengguna bahasa.<ref>{{cite book
|title=Scientific Explanation
|title=Scientific Explanation
|url=https://archive.org/details/scientificexplan00kitc
|publisher=[[University of Minnesota Press]]
|publisher=[[University of Minnesota Press]]
|last=Kitcher
|last=Kitcher
Baris 28: Baris 29:
|year=1989
|year=1989
|place=Minneapolis, MN
|place=Minneapolis, MN
|page=35}}</ref>
|page=[https://archive.org/details/scientificexplan00kitc/page/n49 35]}}</ref>


Dalam kosakata ilmiah internasional,semantik juga disebut [[semasiologi]].
Dalam kosakata ilmiah internasional, semantik juga disebut ''[[semasiologi]].''


== Linguistik ==
== Linguistik ==
Dalam [[linguistik]], '''semantik''' adalah sub bidang yang dikhususkan untuk studi tentang makna, seperti yang melekat di tingkat kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih besar dari wacana (disebut teks). Daerah dasar studi ini adalah arti dari tanda-tanda, dan studi tentang hubungan antara unit linguistik yang berbeda dan senyawa: [[homonim]], polisemi, [[sinonim]], [[antonim]], [[hipernim]], [[hiponim]], [[meronim]], [[metonimia]], [[holonim]], [[paronim]]. Perhatian utama adalah bagaimana makna menempel pada potongan yang lebih besar dari teks, mungkin sebagai akibat dari komposisi dari unit yang lebih kecil dari makna. Secara tradisional, semantik sudah termasuk studi tentang arti dan referensi denotatif, kondisi kebenaran, struktur argumen, peran tematik, analisis wacana, dan hubungan semua ini untuk sintaks.
Dalam [[linguistik]], semantik adalah sub-bidang yang dikhususkan untuk kajian tentang makna, seperti yang melekat di tingkat [[kata]], [[frasa]], [[kalimat]], dan unit yang lebih besar dari [[wacana]] (disebut [[teks]]). Daerah dasar kajian ini adalah arti dari tanda-tanda, dan kajian tentang hubungan antara unit linguistik yang berbeda dan senyawa: [[homonim]], [[polisemi]], [[sinonim]], [[antonim]], [[hipernim]], [[hiponim]], [[meronim]], [[metonimia]], [[holonim]], [[paronim]]. Perhatian utama adalah bagaimana makna menempel pada potongan yang lebih besar dari teks, mungkin sebagai akibat dari komposisi dari unit yang lebih kecil dari makna. Secara tradisional, semantik meliputi kajian tentang arti dan referensi denotatif, kondisi kebenaran, struktur argumen, peran tematik, analisis wacana, dan hubungan semua ini untuk sintaks.


== Problem pada penamaan dan pelabelan dalam semantik linguistik. ==
== Masalah pada Penamaan dan Pelabelan Dalam Semantik Linguistik ==

Menurut Robert Palmer (2010), penamaan dan penafsiran sebuah objek lebih mudah dilakukan pada kelas kata benda (nomina), tetapi akan terasa sulit pada kelas kata sifat (adjektiva) dan kerja (verba), kata benda tidak nyata, kata benda abstrak, dan kata benda yang memiliki makna terkait dengan lainnya.<ref name="Palmer2"> [http://books.google.co.uk/books?id=UWJSaxH9GiMC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false], F,R Palmer. </ref>


Menurut Robert Palmer (2010), penamaan dan penafsiran sebuah objek lebih mudah dilakukan pada kelas kata benda (nomina), tetapi akan terasa sulit pada kelas kata sifat (adjektiva) dan kerja (verba), kata benda tidak nyata, kata benda abstrak, dan kata benda yang memiliki makna terkait dengan lainnya.<ref name="Palmer2">[http://books.google.co.uk/books?id=UWJSaxH9GiMC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false], F,R Palmer.</ref>


1. Kesulitan pada nomina dan adjektiva.
1. Kesulitan pada nomina dan adjektiva.
Baris 46: Baris 46:
Kata Verba: Berlari, bekerja, melihat, dsb.
Kata Verba: Berlari, bekerja, melihat, dsb.


Kata-kata ini dianggap sulit untuk menemukan karakteristik-karakteristiknya secara rinci. Misalnya pada kata lari, seseorang harus membayangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan lari? Lalu atribut apa sajakah yang terlibat dalam kegiatan berlari? Apakah itu menggerakkan kaki atau tangan saja?
Kata-kata ini dianggap sulit untuk ditemukan karakteristik-karakteristiknya secara terperinci. Misalnya pada kata lari, seseorang harus membayangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan lari? Lalu, atribut apa sajakah yang terlibat dalam kegiatan berlari? Apakah itu menggerakkan kaki atau tangan saja?


2. Kata benda yang tidak eksis di dunia nyata, kata benda imajiner.
2. Kata benda yang tidak eksis di dunia nyata, kata benda imajiner.


Contoh: kuda tanduk, tuyul, peri dan lainnya.
Contoh: kuda tanduk, tuyul, peri dan lainnya.


Kata-kata benda tersebut merupakan contoh bahwa kata tidak selalu memiliki kaitan makna dengan segala sesuatu yang kita alami di dunia nyata. Dalam kasus ini, sang pengucap harus terlebih dahulu memisahkan dua jenis dunia yang terdapat di pikirannya, yaitu antara dunia nyata dan dunia imajiner agar mendapatkan makna yang diinginkan.
Kata-kata benda tersebut merupakan contoh bahwa kata tidak selalu memiliki kaitan makna dengan segala sesuatu yang kita alami di dunia nyata. Dalam kasus ini, sang pengucap harus terlebih dahulu memisahkan dua jenis dunia yang terdapat di pikirannya, yaitu antara dunia nyata dan dunia imajiner agar mendapatkan makna yang diinginkan.
Baris 68: Baris 68:


Ada dua penjelasan mengenai hal ini:
Ada dua penjelasan mengenai hal ini:
• Yang pertama adalah ‘realist’, yang berpendapat bahwa semua benda yang disebut dengan nama yang sama memiliki property yang sama – bahwa ada beberapa hal baku mengenai bangku, bukit, ataupun rumah.
• Yang pertama adalah ‘''realist''’, yang berpendapat bahwa semua benda yang disebut dengan nama yang sama memiliki properti yang sama – bahwa ada beberapa hal baku mengenai bangku, bukit, ataupun rumah.
• Kedua pandangan ‘nominalist’, yang berpendapat bahwa setiap kata sama sekali tidak terhubung dengan lainnya, atau mereka memiliki maknanya tersendiri.
• Kedua pandangan ‘''nominalist''’, yang berpendapat bahwa setiap kata sama sekali tidak terhubung dengan lainnya, atau mereka memiliki maknanya tersendiri.


6. Kata atau istilah yang memiliki kelas makna yang sudah sewajarnya.
6. Kata atau istilah yang memiliki kelas makna yang sudah sewajarnya.
Contoh: Singa adalah singa, kucing adalah kucing, zat kimia, dan lainnya.
Contoh: Singa adalah singa, kucing adalah kucing, zat kimia, dan lainnya.


Tetapi, tidak semua kata yang kita kenal hanya terpaku pada satu macam makna.
Akan tetapi, tidak semua kata yang kita kenal hanya terpaku pada satu macam makna.
Contoh: Bloomfiled memaknai garam sebagai campuran zat NaCl. Tetapi, lazimnya kita mengatakan garam adalah sesuatu yang digunakan untuk memasak sayur, telur dadar, atau lainnya.
Contoh: Bloomfiled memaknai garam sebagai campuran zat NaCl. Namun, lazimnya kita mengatakan garam adalah sesuatu yang digunakan untuk memasak sayur, telur dadar, atau lainnya.


== Ilmu komputer ==
== Ilmu Komputer ==
Dalam [[ilmu komputer]], semantik merujuk pada arti bahasa, sebagai lawan dari bentuk mereka ([[sintaks]]). Menurut Euzenat, semantik "menyediakan aturan untuk menafsirkan sintaks yang tidak memberikan makna secara langsung tetapi membatasi kemungkinan penafsiran dari apa yang dinyatakan."<ref>Euzenat, Jerome. ''Ontology Matching.'' Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2007, p. 36</ref> Dengan kata lain, semantik adalah tentang penafsiran dari sebuah ekspresi. Selain itu, istilah ini diterapkan untuk beberapa jenis struktur data khusus dirancang dan digunakan untuk mewakili konten informasi.
Dalam [[ilmu komputer]], semantik merujuk pada arti bahasa, sebagai lawan dari bentuk mereka ([[sintaks]]). Menurut Euzenat, semantik "menyediakan aturan untuk menafsirkan sintaks yang tidak memberikan makna secara langsung tetapi membatasi kemungkinan penafsiran dari apa yang dinyatakan."<ref>Euzenat, Jerome. ''Ontology Matching.'' Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2007, p. 36</ref> Dengan kata lain, semantik adalah tentang penafsiran dari sebuah ekspresi. Selain itu, istilah ini diterapkan untuk beberapa jenis struktur data khusus dirancang dan digunakan untuk mewakili konten informasi.


=== Bahasa pemrograman ===
=== Bahasa Pemrograman ===
Semantik dari [[bahasa pemrograman]] dan bahasa lainnya merupakan isu penting dan bidang studi dalam ilmu komputer. Seperti [[sintaks]] bahasa, semantik dapat didefinisikan dengan tepat.
Semantik dari [[bahasa pemrograman]] dan bahasa lainnya merupakan isu penting dan bidang studi dalam ilmu komputer. Seperti [[sintaks]] bahasa, semantik dapat didefinisikan dengan tepat.


Baris 88: Baris 88:
|-
|-
! Statement
! Statement
! Bahasa Pemrograman
! Programming languages
|-
|-
| <code>x += y</code>
| <code>x += y</code>
| [[C (programming language)|C]], [[C++]], [[C Sharp (programming language)|C#]], [[Java (programming language)|Java]], [[Perl]], [[Python (programming language)|Python]], [[Ruby (programming language)|Ruby]], [[PHP]], etc.
| [[C (programming language)|C]], [[C++]], [[C Sharp (programming language)|C#]], [[Java (programming language)|Java]], [[Perl]], [[Python (programming language)|Python]], [[Ruby (programming language)|Ruby]], [[PHP]], etc.
|-
|-
| <code>x := x + y</code>
| <code>x:= x + y</code>
| [[ALGOL]], [[BCPL]], [[Simula]], [[ALGOL 68]], [[SETL]], [[Pascal (programming language)|Pascal]], [[Smalltalk]], [[Modula-2]], [[Ada (programming language)|Ada]], [[Standard ML]], [[OCaml]], [[Eiffel (programming language)|Eiffel]], [[Object Pascal]] (Delphi), [[Oberon (programming language)|Oberon]], [[Dylan (programming language)|Dylan]], [[VHDL]], etc.
| [[ALGOL]], [[BCPL]], [[Simula]], [[ALGOL 68]], [[SETL]], [[Pascal (programming language)|Pascal]], [[Smalltalk]], [[Modula-2]], [[Ada (programming language)|Ada]], [[Standard ML]], [[OCaml]], [[Eiffel (programming language)|Eiffel]], [[Object Pascal]] (Delphi), [[Oberon (programming language)|Oberon]], [[Dylan (programming language)|Dylan]], [[VHDL]], etc.
|-
|-
Baris 126: Baris 126:
Umumnya operasi ini semua akan melakukan penambahan aritmetika dari 'y' menjadi 'x' dan menyimpan hasilnya dalam variabel yang disebut 'x'.
Umumnya operasi ini semua akan melakukan penambahan aritmetika dari 'y' menjadi 'x' dan menyimpan hasilnya dalam variabel yang disebut 'x'.


== Referensi ==
== Rujukan
{{Reflist|30em}}
{{Reflist|30em}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Reflist}}

{{Library resources box
{{Library resources box
|by=no
|by=no
Baris 138: Baris 138:
|label=Semantics }}
|label=Semantics }}


{{Authority control}}
{{sastra-stub}}


[[Kategori:Semantik| ]]
[[Kategori:Semantik| ]]
[[Kategori:Tata bahasa]]
[[Kategori:Tata bahasa]]
[[Kategori:Ilmu komputer]]
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Psikologi perkembangan]]
[[Kategori:Sintaksis]]
[[Kategori:Disiplin teknik]]

Revisi per 5 Juni 2024 03.48

Semantik adalah cabang linguistik yang menyelidiki tentang makna bahasa.[1] Dengan kata lain, semantik adalah pembelajaran/ilmu tentang makna atau arti yang terkandung dalam suatu bahasa, kode/lambang, atau representasi lain. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain yaitu sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatik, penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu. Semantik kebahasaan adalah kajian tentang makna yang digunakan untuk memahami ekspresi manusia melalui bahasa. Bentuk lain dari semantik mencakup semantik bahasa pemrograman, logika formal, dan semiotika.

Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai ide - dari populer yang sangat teknis. Hal ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menandakan suatu masalah pemahaman yang datang ke pemilihan kata atau konotasi. Masalah pemahaman ini telah menjadi subjek dari banyak pertanyaan formal, selama jangka waktu yang panjang, terutama dalam bidang semantik formal. Dalam linguistik, itu adalah kajian tentang interpretasi tanda-tanda atau simbol yang digunakan dalam agen atau masyarakat dalam keadaan tertentu dan konteks.[2] Dalam pandangan ini, suara, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan proxemics memiliki semantik konten (bermakna), dan masing-masing terdiri dari beberapa cabang kajian. Dalam bahasa tertulis, hal-hal seperti struktur ayat dan tanda baca menanggung konten semantik, bentuk lain dari bahasa menanggung konten semantik lainnya.[2]

Kajian formal semantik bersinggungan dengan banyak bidang penyelidikan lain, termasuk leksikologi, sintaksis, pragmatik, etimologi dan lain-lain, meskipun semantik adalah bidang yang didefinisikan dengan baik dalam dirinya sendiri, sering dengan sifat sintetis.[3] Dalam filsafat bahasa, semantik dan referensi berhubungan erat. Bidang-bidang terkait termasuk filologi, komunikasi, dan semiotika. Kajian formal semantik karena itu menjadi kompleks.

Semantik berbeda dengan sintaksis, kajian tentang kombinatorik unit bahasa (tanpa mengacu pada maknanya), dan pragmatik, kajian tentang hubungan antara simbol-simbol bahasa, makna, dan pengguna bahasa.[4]

Dalam kosakata ilmiah internasional, semantik juga disebut semasiologi.

Linguistik

Dalam linguistik, semantik adalah sub-bidang yang dikhususkan untuk kajian tentang makna, seperti yang melekat di tingkat kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih besar dari wacana (disebut teks). Daerah dasar kajian ini adalah arti dari tanda-tanda, dan kajian tentang hubungan antara unit linguistik yang berbeda dan senyawa: homonim, polisemi, sinonim, antonim, hipernim, hiponim, meronim, metonimia, holonim, paronim. Perhatian utama adalah bagaimana makna menempel pada potongan yang lebih besar dari teks, mungkin sebagai akibat dari komposisi dari unit yang lebih kecil dari makna. Secara tradisional, semantik meliputi kajian tentang arti dan referensi denotatif, kondisi kebenaran, struktur argumen, peran tematik, analisis wacana, dan hubungan semua ini untuk sintaks.

Masalah pada Penamaan dan Pelabelan Dalam Semantik Linguistik

Menurut Robert Palmer (2010), penamaan dan penafsiran sebuah objek lebih mudah dilakukan pada kelas kata benda (nomina), tetapi akan terasa sulit pada kelas kata sifat (adjektiva) dan kerja (verba), kata benda tidak nyata, kata benda abstrak, dan kata benda yang memiliki makna terkait dengan lainnya.[5]

1. Kesulitan pada nomina dan adjektiva.

Contoh: 
Kata Adjektiva:  cantik, terkenal, baik, jahat. 
Kata Verba: Berlari, bekerja, melihat, dsb.

Kata-kata ini dianggap sulit untuk ditemukan karakteristik-karakteristiknya secara terperinci. Misalnya pada kata lari, seseorang harus membayangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan lari? Lalu, atribut apa sajakah yang terlibat dalam kegiatan berlari? Apakah itu menggerakkan kaki atau tangan saja?

2. Kata benda yang tidak eksis di dunia nyata, kata benda imajiner.

Contoh:  kuda tanduk, tuyul, peri dan lainnya.

Kata-kata benda tersebut merupakan contoh bahwa kata tidak selalu memiliki kaitan makna dengan segala sesuatu yang kita alami di dunia nyata. Dalam kasus ini, sang pengucap harus terlebih dahulu memisahkan dua jenis dunia yang terdapat di pikirannya, yaitu antara dunia nyata dan dunia imajiner agar mendapatkan makna yang diinginkan.

3. Kata-kata yang tidak termasuk kata benda imajiner maupun fisik.

Contoh: Cinta, benci, indah, dan lainnya.

Semua ini adalah kata benda, meskipun bersifat abstrak. Dan biasanya kata-kata benda tersebut berdampingan dengan kata benda lainnya.

4. Objek yang memiliki makna yang berbeda, tetapi merujuk pada objek yang sama.

Contoh: bintang pagi dan bintang sore.

Dua objek ini memiliki perbedaan dalam hal kenampakkan dan istilah, tetapi merujuk pada objek yang sama.

5. Kata-kata yang secara visual bersangkutan dan objek-objek lainnya yang pernah kita temui.

Contoh: Bangku, bisa berkaitan dengan banyak jenis bangku dengan namanya masing-masing.

Ada dua penjelasan mengenai hal ini: • Yang pertama adalah ‘realist’, yang berpendapat bahwa semua benda yang disebut dengan nama yang sama memiliki properti yang sama – bahwa ada beberapa hal baku mengenai bangku, bukit, ataupun rumah. • Kedua pandangan ‘nominalist’, yang berpendapat bahwa setiap kata sama sekali tidak terhubung dengan lainnya, atau mereka memiliki maknanya tersendiri.

6. Kata atau istilah yang memiliki kelas makna yang sudah sewajarnya.

Contoh: Singa adalah singa, kucing adalah kucing, zat kimia, dan lainnya.

Akan tetapi, tidak semua kata yang kita kenal hanya terpaku pada satu macam makna.

Contoh: Bloomfiled memaknai garam sebagai campuran zat NaCl. Namun, lazimnya kita mengatakan garam adalah sesuatu yang digunakan untuk memasak sayur, telur dadar, atau lainnya.

Ilmu Komputer

Dalam ilmu komputer, semantik merujuk pada arti bahasa, sebagai lawan dari bentuk mereka (sintaks). Menurut Euzenat, semantik "menyediakan aturan untuk menafsirkan sintaks yang tidak memberikan makna secara langsung tetapi membatasi kemungkinan penafsiran dari apa yang dinyatakan."[6] Dengan kata lain, semantik adalah tentang penafsiran dari sebuah ekspresi. Selain itu, istilah ini diterapkan untuk beberapa jenis struktur data khusus dirancang dan digunakan untuk mewakili konten informasi.

Bahasa Pemrograman

Semantik dari bahasa pemrograman dan bahasa lainnya merupakan isu penting dan bidang studi dalam ilmu komputer. Seperti sintaks bahasa, semantik dapat didefinisikan dengan tepat.

Sebagai contoh, pernyataan berikut menggunakan sintaks yang berbeda, tetapi menyebabkan instruksi yang sama yang akan dijalankan:

Statement Bahasa Pemrograman
x += y C, C++, C#, Java, Perl, Python, Ruby, PHP, etc.
x:= x + y ALGOL, BCPL, Simula, ALGOL 68, SETL, Pascal, Smalltalk, Modula-2, Ada, Standard ML, OCaml, Eiffel, Object Pascal (Delphi), Oberon, Dylan, VHDL, etc.
ADD x, y Assembly languages: Intel 8086
LET X = X + Y BASIC: early
x = x + y BASIC: most dialects; Fortran, MATLAB, Lua
Set x = x + y Caché ObjectScript
ADD Y TO X. ABAP
ADD Y TO X GIVING X COBOL
set /a x=x+y Batch
(incf x y) Common Lisp
/x y x add def PostScript

Umumnya operasi ini semua akan melakukan penambahan aritmetika dari 'y' menjadi 'x' dan menyimpan hasilnya dalam variabel yang disebut 'x'.

== Rujukan

  1. ^ Efron Erwin Yohanis Loe (2017). "Verba "Melukai" Dalam Bahasa Rote Dialek Dengka: Kajian Meta Semantik Alami (MSA)". Sasdaya. 1 (2): 220. ISSN 2548-3218. 
  2. ^ a b Neurath, Otto; Carnap, Rudolf; Morris, Charles F. W. (Editors) (1955). International Encyclopedia of Unified Science. Chicago, IL: University of Chicago Press. 
  3. ^ Cruse, Alan; Meaning and Language: An introduction to Semantics and Pragmatics, Chapter 1, Oxford Textbooks in Linguistics, 2004; Kearns, Kate; Semantics, Palgrave MacMillan 2000; Cruse, D. A.; Lexical Semantics, Cambridge, MA, 1986.
  4. ^ Kitcher, Philip; Salmon, Wesley C. (1989). Scientific Explanation. Minneapolis, MN: University of Minnesota Press. hlm. 35. 
  5. ^ [1], F,R Palmer.
  6. ^ Euzenat, Jerome. Ontology Matching. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2007, p. 36

Pranala luar