Lompat ke isi

Mitologi Nordik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 103.188.173.142 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8: Baris 8:
== Sumber-sumber ==
== Sumber-sumber ==


Mitologi Nordik dituturkan dari mulut ke mulut dan kini sudah banyak ditinggalkan atau hilang. Pada zaman dulu, kisah-kisah tersebut dikumpulkan dan dicatat oleh [[sarjana-sarjana|sarjana]] Kristiani, terutama dalam [[Edda]] dan [[Heimskringla]]. [[Edda]] yang ditulis berbentuk prosa dan [[syair]], isinya menceritakan tentang karakter [[Dewa]]-[[Dewi]] dan kisah-kisah mitologi. Beberapa [[Edda]] itu ditulis oleh [[Snorri Sturluson]], yang merupakan seorang penyair, sastrawan, dan sarjana Kristiani yang menganggap bahwa Dewa-Dewi [[Nordik]] lebih mirip manusia daripada dianggap sebagai [[setan]].
Mitologi Nordik dituturkan dari mulut ke mulut yang kini sudah banyak ditinggalkan atau hilang. Pada zaman dulu, kisah-kisah tersebut dikumpulkan dan dicatat oleh [[sarjana-sarjana|sarjana]] Kristiani, terutama dalam [[Edda]] dan [[Heimskringla]]. [[Edda]] yang ditulis berbentuk prosa dan [[syair]], isinya menceritakan tentang karakter [[Dewa]]-[[Dewi]] dan kisah-kisah mitologi. Beberapa [[Edda]] itu ditulis oleh [[Snorri Sturluson]], yang merupakan seorang penyair, sastrawan, dan sarjana Kristiani yang menganggap bahwa Dewa-Dewi [[Nordik]] lebih mirip manusia daripada dianggap sebagai [[setan]].


Di samping sumber-sumber tersebut, ada legenda hidup yang berkembang di masyarakat [[Skandinavia]], misalnya beberapa legenda yang muncul dalam kesusastraan [[Jerman]], dan cerita-cerita mitologi di [[Deor]]. Ketika beberapa cerita itu bertahan, para ahli bisa mengungkapkan cerita yang belum ditulis. Sebagai tambahan, ada ratusan tempat di Skandinavia yang dinamai setelah dewa-dewa mereka.
Di samping sumber-sumber tersebut, ada legenda hidup yang berkembang di masyarakat [[Skandinavia]], misalnya beberapa legenda yang muncul dalam kesusastraan [[Jerman]], dan cerita-cerita mitologi di [[Deor]]. Ketika beberapa cerita itu bertahan, para ahli bisa mengungkapkan cerita yang belum ditulis. Sebagai tambahan, ada ratusan tempat di Skandinavia yang dinamai setelah dewa-dewa mereka.

Revisi per 9 Juni 2024 11.46

Dewa-Dewi dalam kebudayaan Nordik hidup abadi dengan memakan buah apel dari Iðunn dan akan hidup abadi hingga Ragnarok tiba

Mitologi Nordik merupakan kepercayaan masyarakat Eropa Utara (negara Denmark, Norwegia, Islandia, dan Swedia) sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan dan legenda ini menyebar ke negara-negara Eropa Utara lain, termasuk Islandia yang memiliki sumber-sumber mitologi tersebut.

Mitologi tersebut merupakan kumpulan dari kepercayaan kuno orang-orang Eropa Utara yang berisi kisah-kisah tentang makhluk supernatural, kosmologi, dan mitos-mitos lainnya yang ditulis berbentuk puisi atau prosa dan terangkum dalam Edda. Mitologi tersebut ditulis sebelum dan setelah kedatangan agama Kristen di Eropa Utara.

Dalam cerita rakyat Skandinavia, mitologi tersebut masih bertahan, dan di daerah pedesaan, tradisi kuno tersebut masih tampak sampai sekarang. Mitologi tersebut juga memberi pengaruh dan inspirasi dalam kesusastraan zam

Sumber-sumber

Mitologi Nordik dituturkan dari mulut ke mulut yang kini sudah banyak ditinggalkan atau hilang. Pada zaman dulu, kisah-kisah tersebut dikumpulkan dan dicatat oleh sarjana Kristiani, terutama dalam Edda dan Heimskringla. Edda yang ditulis berbentuk prosa dan syair, isinya menceritakan tentang karakter Dewa-Dewi dan kisah-kisah mitologi. Beberapa Edda itu ditulis oleh Snorri Sturluson, yang merupakan seorang penyair, sastrawan, dan sarjana Kristiani yang menganggap bahwa Dewa-Dewi Nordik lebih mirip manusia daripada dianggap sebagai setan.

Di samping sumber-sumber tersebut, ada legenda hidup yang berkembang di masyarakat Skandinavia, misalnya beberapa legenda yang muncul dalam kesusastraan Jerman, dan cerita-cerita mitologi di Deor. Ketika beberapa cerita itu bertahan, para ahli bisa mengungkapkan cerita yang belum ditulis. Sebagai tambahan, ada ratusan tempat di Skandinavia yang dinamai setelah dewa-dewa mereka.

Ada beberapa peninggalan yang mengungkapkan kisah-kisah dalam mitologi Nordik. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa lukisan, arca, dan pahatan.

Kosmologi

Yggdrasil sebagai pusat dunia dalam mitologi Nordik

Dalam mitologi Nordik, dikenal adanya sembilan dunia, yang mana sembilan dunia tersebut dihubungkan oleh pohon Yggdrasil. Dalam mitologi Nordik, pohon Yggdrasil merupakan pusat dunia. Pada cabang-cabang dan akar-akarnya terdapat dunia-dunia yang berbeda, yaitu:

Makhluk supernatural

Thor bertarung dengan para raksasa

Menurut mitologi Nordik, Ada tiga golongan makhluk yang lebih berkuasa daripada manusia, yaitu: Æsir, Vanir, dan Jotun. Æsir dan Vanir merupakan golongan yang sangat dekat, karena merupakan golongan para Dewa. Æsir dan Vanir bersama-sama menciptakan alam semesta, mengatur kehidupan manusia, meskipun mereka pernah bertarung dengan sesama.

Musuh para Æsir dan Vanir adalah para Jotun atau raksasa (bahasa Inggris kuno: Eontenas atau Entas). Mereka mirip dengan para Titan dan Gigantes dalam mitologi Yunani. Kata Jotun sering diterjemahkan sebagai raksasa, meskipun kata Troll atau setan lebih cocok. Para Jotun atau raksasa tidak selamanya jahat. Æsir sebagai golongan para Dewa berselisih dengan Jotun, meskipun para Dewa dan Jotun pernah menjalin hubungan dan saling menikah, seperti Thor menikah dengan Járnsaxa; Odin bersaudara dengan Loki; Hel (setengah Dewi setengah raksasa) bersaudara dengan Loki. Dalam mitologi, Jotun wanita biasanya tidak jahat (seperti dalam kisah, Grid membantu Thor) dan menikahi golongan Dewa (seperti dalam kisah, Thor menikahi Járnsaxa).

Selain Dewa dan raksasa, mitologi Nordik juga menyebutkan adanya monster seperti Jörmungandr (Si ular laut) dan Fenrir (srigala raksasa) yang dapat ditemukan di sekitar Midgard. Dua monster tersebut dikatakan sebagai anak buah Loki, dewa pencari masalah, seorang keturunan Jotun. Makhluk mitologi yang lain adalah Hugin dan Munin (yang berarti “pikiran” dan “ingatan”), dua gagak yang menjaga Odin.

Dewa-dewa utama Aesir dalam mitologi Nordik

  • Buri: makhluk pertama atau dewa pertama yang lahir dari es yang dijilat oleh Audhumbla. Ayah dari Borr.
  • Borr: Ayah dari Odin, Ve dan Vili yang didapatnya dari istri seorang raksasa bernama Bestla.
  • Odin: Dewa pertempuran, kematian, syair, dan ilmu gaib/sihir. Penguasa Asgard, mempunyai senjata berupa tombak bernama Gungnir.
  • Ve: Dewa yang menganugrahi kemampuan manusia bicara.
  • Vili: Dewa penguasa air.
  • Thor: Dewa petir, dewa perang. Anak Odin dan raksasa Jord. Mempunyai senjata berupa palu bernama Mjolnir.
  • Tyr: Dewa perang dan keberanian. Atribut Tyr adalah tombak.
  • Heimdall: Dewa penjaga. ia adalah dewa yang menjaga Bifrost, jalan keluar-masuk ke Asgard. Anak dari Odin dan Nine Waves. dikenal juga dengan Rígr atau pencipta umat manusia.
  • Loki: Dewa api dan penipu, tukang pencari masalah. Anak dari raksasa Farbautia dan Laufey.Dia membunuh Balder melalui tipu muslihat. Sebenarnya Loki adalah keturunan Jotun, tetapi semenjak menjadi saudara sedarah dengan Odin, Loki menjadi dewa Aesir dan hidup di Asgard.

Makhluk lain dalam mitologi Nordik

  • Ymir: raksasa pertama
  • Ask: pria pertama
  • Embla: wanita pertama
  • Fenrir: Srigala raksasa buas, anak pertama Loki dan Angrboða, yang seperti monster. Akhirnya berhasil diikat oleh rantai yang dibuat para Dwarf setelah ia memakan tangan Tyr yang berkorban agar Fenrir mau diikat.
  • Jörmungandr: Ular raksasa yang dapat melilit bumi dan memegang ekor sendiri, anak kedua dari Angrboða dan Loki.
  • Njord: Dewa laut.
  • Iðunn: Dewi kemudaan. Ia memiliki buah apel yang dapat membuat hidup abadi.

Raja-raja dan para pahlawan

Snorri Sturluson, sarjana Kristiani yang mengumpulkan kisah-kisah epos dan mitos Nordik

Kesusastraan mitologi berhubungan dengan legenda tentang para raja dan para pahlawan, selayaknya makhluk supernatural. Legenda dan kisah-kisah itu dianggap sebagai cerita asal mula negara mereka. Beberapa legenda dianggap pernah terjadi, dan sarjana-sarjana Skandinavia berusaha menggali sejarahnya melalui mitos dalam kisah kepahlawanan.

Peribadatan bangsa Turunavia kuno

Pada masa lalu, pemujaan terhadap dewa-dewi kuno dan pengorbanan manusia dilakukan orang Skandinavia. The Blot adalah bentuk pemujaan yang diterapkan orang Jerman kuno dan orang Skandinavia. Merekamemakai batu yang disusun yang disebut “horgr” sebagai altar sederhana atau sarana pemujaan. Ada pusat pemujaan yang penting seperti Skiringsal, Lejre, dan Uppsala. Kuil di Uppsala memiliki empat patung dewa atau berhala: Thor, Odin, Freya, dan Saor RB. Sistem pendeta ada, namun belum tergambar sempurna. Pada masa itu, dewa yang banyak dipuja adalah Odin dan Thor. Pada masa kini, tidak ada kuil-kuil untuk pemujaan terhadap dewa-dewi Nordik kuno. Persembahyangan dan peribadatan hanya dilakukan oleh orang-orang masa lalu. Bekas kuil masa lalu banyak yang tak tersisa atau sudah dihancurkan pada masa Kristianisasi di Eropa.

Interaksi dengan agama Kristen

Ansgar, Missionaris yang datang ke Swedia tahun 829

Pada masa Kristianisasi di negara-negara Eropa Utara, masih ada agama baru dan kepercayaan lama. Namun ketika konflik tak bisa dihindari lagi, dewa-dewi Skandinavia kuno dianggap sebagai setan dan pemujaan terhadap mereka sangat dilarang. Beberapa kuil dihancurkan. Proses ini mendesak orang-orang Skandinavia untuk meninggalkan kepercayaan lamanya dan beralih kepada kepercayaan yang lebih baru. Namun untuk menghapus kepercayaan lama dari bangsa Skandinavia sangat sulit. Meskipun di Eropa Utara terjadi pengalihan kepercayaan, di lain pihak Edda atau kumpulan kisah mitologi Nordik justru dikumpulkan dan ditulis oleh sarjana-sarjana Kristiani.

Kristianisasi di Eropa utara mengakibatkan terlupakannya dewa-dewi dari pemujaan dan tersingkirnya kepercayaan dan kisah-kisah masa lalu. Meskipun demikian, Odin dan Thor merupakan dewa-dewa yang paling terkenal dan bertahan paling lama.

Pengaruh terhadap masa sekarang

Mitologi Nordik memiliki pengaruh terhadap beberapa hal yang bisa ditemukan pada zaman sekarang. Nama-nama hari dalam bahasa Inggris diambil dari nama-nama dewa-dewi Nordik, seperti:

Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
Sun’s day atau Hari Matahari Moon’s day atau Hari Bulan Tyr’s (Tiw’s) day atau Hari Tiw Odin’s (Wodin’s) day atau Hari Wodin Thor’s day atau Hari Thor Frigg’s atau Freyja’s day atau Hari Freyja

Pengaruh mitologi Nordik sangat jelas sekali tampak dalam kisah fiksi fantasi legendaris dan terkenal karya J.R.R. Tolkien, “The Lord of The Rings”. Karya Tolkien banyak mendapat pengaruh mitologi Nordik. Bumi tengah digambarkan seperti pohon Yggdrasil, dengan bermacam-macam ras, seperti: manusia, elf, dwarf, troll, orc. Ras-ras tersebut (selain manusia) diambil dari mitologi Nordik dan cerita rakyat Skandinavia. Dan juga diambil sebagai salah satu superhero Marvel, Thor (Marvel Comics) .

Referensi

Templat:Viking