Pelega tenggorokan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
Baris 29: | Baris 29: | ||
* [http://news.unair.ac.id/2019/10/16/waspadai-penggunaan-berlebih-permen-pelega-tenggorokan-lozenges/ Waspadai Penggunaan Berlebih Permen Pelega Tenggorokan (Lozenges)], Unair News |
* [http://news.unair.ac.id/2019/10/16/waspadai-penggunaan-berlebih-permen-pelega-tenggorokan-lozenges/ Waspadai Penggunaan Berlebih Permen Pelega Tenggorokan (Lozenges)], Unair News |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Pelega tenggorokan| ]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Unit dosis]] |
Revisi terkini sejak 15 Juni 2024 14.49
Pelega tenggorokan adalah obat berupa tablet atau permen kecil untuk dikulum. Pelega tenggorokan dikenal pula dengan nama lozenge karena biasanya berbentuk belah ketupat (lozenge). Pelega tenggorokan tidak digunakan untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, melainkan hanya untuk meringankan gejalanya saja. Pelega tenggorokan diracik khusus untuk meredakan batuk, gatal, dan sakit di tenggorok akibat radang tenggorokan, pilek, influenza, atau penyakit lainnya. Pelega tenggorokan umumnya merupakan obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Pelega tenggorokan berbeda dengan pastille dan permen mint.
Bahan
[sunting | sunting sumber]Pelega tenggorokan biasanya mengandung kombinasi bahan aktif yang berbeda, di antaranya:
- Anestesi lokal dosis rendah, seperti lidokain hidroklorida dan benzokain, untuk meredakan rasa sakit.
- Antiseptik dosis rendah untuk membunuh bakteri penyebab sakit tenggorokan.
- Mentol seperti peppermint dan eukaliptus, sebagai dekongestan untuk mendinginkan dan menyejukkan tenggorokan.
Beberapa pelega tenggorokan yang diresepkan dokter mungkin juga mengandung dosis rendah dari obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti benzidamin hidroklorida dan flurbiprofen untuk meredakan peradangan di tenggorokan.
Cara kerja
[sunting | sunting sumber]Pelega tenggorokan akan meningkatkan produksi air liur saat diisap terus-menerus. Air liur akan membantu melumasi saluran tenggorokan yang kering dan membantu menjaga tenggorokan tetap lembap. Gerakan mengisap juga ikut mengaktifkan bahan-bahan obat di dalamnya, yang kemudian bercampur dengan air liur untuk melapisi dinding tenggorokan.