Lompat ke isi

Di Ambang Kematian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baedowi Odoy (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 40: Baris 40:
* [[Wafda Saifan]] sebagai Yoga Adi Saputra
* [[Wafda Saifan]] sebagai Yoga Adi Saputra
* [[Teuku Rifnu Wikana]] sebagai Suyatmo
* [[Teuku Rifnu Wikana]] sebagai Suyatmo
* [[Kinaryosih]] sebagai Mirna Roshadi
* [[Kinaryosih]] sebagai Mirna Roshida
* [[Elly D. Luthan]] sebagai Mbah Unjuk
* [[Elly D. Luthan]] sebagai Mbah Unjuk
* [[Giulio Parengkuan]] sebagai Bastala
* [[Giulio Parengkuan]] sebagai Bastala
* [[Andi Bersama]] sebagai Mbah Jerat
* [[Andi Bersama]] sebagai Mbah Jerat
* [[Farras Fatik]] sebagai Little Yoga
* [[Farras Fatik]] sebagai Little Yoga
* Raya Adena sebagai Little Nadia
* [[Raya Adena Syah]] sebagai Little Nadia
* Jono Jawir sebagai Setia
* Jono Jawir sebagai Setia


Baris 57: Baris 57:
[[Kategori:film Indonesia tahun 2023]]
[[Kategori:film Indonesia tahun 2023]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada kisah nyata]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada kisah nyata]]
[[Kategori:Film Indonesia yang berdasarkan pada kisah nyata]]

Revisi terkini sejak 22 Juni 2024 18.10

Di Ambang Kematian
Poster rilis teatrikal
SutradaraAzhar Kinoi Lubis
ProduserRaam Punjabi
SkenarioErwanto Alphadullah
Pemeran
Penata musikAghi Narottama
SinematograferFahmy J. Saad
PenyuntingTeguh Raharjo
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 28 September 2023 (2023-09-28) (Indonesia)
Durasi97 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Di Ambang Kematian adalah film horor Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Film ini merupakan adaptasi dari thread viral @jeropoint di Twitter berdasarkan kisah nyata.[1]

Film produksi MVP Pictures ini dibintangi oleh Taskya Namya, Wafda Saifan, dan Teuku Rifnu Wikana.

Di Ambang Kematian tayang perdana di bioskop pada tanggal 28 September 2023.[2]

Hidup seorang perempuan muda bernama Nadia berada di ambang kematian. Hal ini bisa terjadi karena Nadia ternyata menjadi tumbal dari pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Pesugihan tersebut ternyata meminta tumbal setiap 10 tahun sekali. Tumbal pertama terjadi pada tahun 2002 yaitu ibunya meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan. Sepuluh tahun kemudian, kakak kandung dari Nadia yang bernama Yoga juga bernasib sama seperti ibunya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]