Lompat ke isi

Setu, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 110.137.195.229 (bicara) ke revisi terakhir oleh Aditya Trihatmanto
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(32 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Untuk [[kelurahan]] di [[Kota Administrasi Jakarta Timur]], lihat [[Setu, Cipayung, Jakarta Timur]].''
:''Untuk [[kelurahan]] di [[Kota Administrasi Jakarta Timur]], lihat [[Setu, Cipayung, Jakarta Timur]].''
:''Artikel ini bukan mengenai [[Kabupaten Situbondo]], yang berada di Provinsi [[Jawa Timur]].''
:''Artikel ini bukan mengenai [[Kabupaten Situbondo]], yang berada di Provinsi [[Jawa Timur]].''

{{kecamatan
{{kecamatan
|nama=Setu
|nama=Setu
|dati2=Kabupaten
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Bekasi
|nama dati2=Bekasi
|luas=62,16 km²
|luas=62,16 km²
|penduduk=111.670 jiwa
|penduduk=111.670 jiwa
|kelurahan=11
|kelurahan=11
|nama camat=-
|nama camat=-
|kepadatan=1.796,49 jiwa/km²
|kepadatan=1.796,49 jiwa/km²
|provinsi=Jawa Barat
|provinsi=Jawa Barat
}}
}}
'''Setu''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bekasi]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Setu berbatasan dengan kecamatan [[Cikarang Barat, Bekasi|Cikarang Barat]] di utara, [[Kota Bekasi]] di barat, kecamatan [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]] di timur, dan [[Kabupaten Bogor]] di selatan.


[[File:Kawedanan Tjibaroesa-Cibarusah Tahun 1933 n.jpg|thumb|Sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Setu masih menjadi bagian dari District Tjibaroesa Buitenzorg/Bogor yang pada 1938 - 1963 menjadi [[Kawedanan Jonggol]]. Peta ini dibuat oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1933. <ref>{{Cite web|title=Instagram|url=https://www.instagram.com/p/CNfLeUHAKbG/|website=www.instagram.com|access-date=2024-06-14}}</ref>]]
== Sejarah ==
Dahulu sampai dengan tahun [[1980-an]] awal, wilayah [[kecamatan]] '''Setu''' sangat luas, meliputi wilayah [[kecamatan]] [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]], [[kecamatan]] [[Mustika Jaya, Bekasi|Mustika Jaya]] dan sebagian wilayah [[kecamatan]] [[Cikarang Barat, Bekasi|Cikarang Barat]], dengan jumlah 11 [[desa]] dan luas 189,25 km<sup>2</sup> dengan jumlah [[penduduk]] 239.500 [[orang|jiwa]] pada tahun [[1950]] dan [[kepadatan penduduk]] 1.270 [[orang|jiwa]]/km<sup>2</sup>.


'''Setu''' ({{lang-su|ᮞᮨᮒᮥ|Sétu}}) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bekasi]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Setu berbatasan dengan kecamatan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]], [[Cikarang Barat, Bekasi|Cikarang Barat]] di utara, [[Kota Bekasi]] di barat, kecamatan [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]] di timur, dan [[Kabupaten Bogor]] di selatan.
Pada awal dekade [[1980-an]], pada masa pemerintahan [[bupati|Bupati KDH Tk. II]] [[Bekasi]], [[Haji|H.]] Abdul Fatah ([[1973]] - [[1983]]), berdasarkan [[Peraturan Pemerintah]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] nomor 53 tahun [[1981]], wilayah [[kecamatan]] '''Setu''' mengalami pemekaran wilayah, menjadi:


Pada awalnya Setu adalah bagian dari Tanah Partikelir Land [[Cibarusah, Bekasi|Tjibaroesa]] yang masuk wilayah [[Karesidenan]] [[Bogor]] (Buitenzorg), namun pada 1938 Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengakuisisi sebagian besar tanah-tanah partikelir, akibatnya Wilayah Setu digabungkan ke dalam [[Kawedanan]] [[Jonggol]]. Tidak bertahan lama, Setu kemudian digabungkan kedalam [[Kabupaten]] [[Jatinegara]] tepatnya [[Kawedanan]] [[Tambun]]. Pada 1950 sebagian besar Wilayah Kabupaten Jatinegara dimekarkan menjadi [[Kabupaten Bekasi]], termasuk wilayah Setu didalamnya. Hingga kini Setu masih menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi.
# [[kecamatan]] '''Setu''' yang beribukota di [[desa]] [[Cileduk, Setu, Bekasi|Cileduk]] dengan jumlah 11 [[desa]]
# [[kecamatan]] [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]] yang beribukota di [[desa]] [[Bantargebang, Bantar Gebang, Bekasi|Layungsari]] dengan jumlah 5 [[desa]] dengan luas


Pada tahun 1990an wilayah sekitar Setu mulai terdampak industrialisasi, disusul kenaikan status Kota Administrasif Bekasi menjadi Kota Madya. Hal tersebut mendorong pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan Cikarang menjadi Kota Industri besar yang mencakup wilayah sekitar Cikarang, untuk itu dibentuk kecamatan - kecamatan baru dengan nomenklatur Cikarang. Sebagian desa di Kecamatan Setu dilepas kedalam wilayah kecamatan baru yaitu Cikarang Barat. Pada tahun 2000an Setu perlahan mulai dilirik para investor, khususnya dibidang properti perumahan, saat ini Setu dikenal sebagai salah satu kantong perumahan terbesar di [[Jabodetabekpunjur]].
== Transportasi ==
=== Transportasi umum ===
Transportasi umum yang melayani wilayah [[kecamatan]] '''Setu''' adalah [[angkot]]/KOASI, [[metro mini]], [[bus]], elf, [[becak]], [[taksi]] dan [[ojek]].

=== Akses jalan tol ===
Akses [[jalan tol]] ke [[kecamatan]] '''Setu''' adalah:
{| class="wikitable"
|-
! Jalan tol
! Pintu tol
! KM
|-
| [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]]
| Jati Asih
| 41
|-
| rowspan="3"|[[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]
| Bekasi Timur
| 17
|-
| Tambun
| 21
|-
| Cibitung
| 25
|-
| [[Jalan Tol Jagorawi]]
| Cibubur
| 13
|-
| [[Jalan Tol Cibubur-Padalarang]] (rencana)
| Cileungsi
| 12
|}

=== Kereta api ===
Dahulu, sampai dengan tahun [[1996]], [[kecamatan]] '''Setu''' masih ramai dan pernah mempunyai [[jalur]] [[kereta api]], yang dimiliki ''[[Tjitajam-Tjiandjoer Stoomtram Maatschappij]]'' (TTSM) pada lintas [[Jalur kereta api Cileungsi-Bantargebang|Cileungsi-Bantargebang]] yang dibangun tahun [[1936]] dan selesai tahun [[1940]], saat ini telah nonaktif serta dulunya pernah ramai dilalui oleh [[Kereta api penumpang]] dan [[barang]], sampai menyusutnya okupansi [[kereta api]] akhir era [[Orde baru]].

==== SEJARAH PER[[kereta api|KERETAAPI]]AN DI KECAMATAN '''SETU''' ====
JAKARTA, [[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]] - Berdiri [[kecamatan]] '''Setu''' di [[Kabupaten Bekasi]] pada sekitar tahun [[1878]], tak terlepas dari dibukanya [[pabrik]] [[gula]] di daerah kampung Trewelung, desa [[Pasir Angin, Cileungsi, Bogor|Pasirangin]], kecamatan [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], kabupaten [[Kabupaten Bogor|Bogor]], provinsi [[Jawa Barat]] pada tahun [[1901]], ditemukannya [[sampah]] di daerah kampung Sumur Batu, desa [[Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi|Sumurbatu]], kecamatan [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantargebang]], kotamadya [[Bekasi]] pada tahun [[1885]] dan [[minyak]] [[bumi]] di daerah kampung Gapit, desa [[Cikarageman, Setu, Bekasi|Cikarageman]] (akibat pemekaran sekitar dekade [[1980-an]] masuk wilayah desa [[Ragemanunggal, Setu, Bekasi|Ragemanunggal]]), kecamatan [[Setu, Bekasi|Setu]], kabupaten [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]], provinsi [[Jawa Barat]] pada tahun [[1893]].

Menurut pantauan [[Kompas|KOMPAS]] pada [[minggu]] lalu, Sejarah [[kereta api]] di [[kecamatan]] '''Setu''', sangat tak terlepas setelah diresmikannya jalur [[kereta api]] pertama yakni [[Stasiun Kemijen|Kemijen]]-[[Stasiun Tanggung|Tanggung]] pada tahun [[1867]] dan dari [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bogor|Bogor]] pada tahun [[1873]] yang dimiliki [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] serta jalur [[kereta api]] rute [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] pada tahun [[1878]] yang dimiliki [[Staats Spoorwegen|SS]], maka perkeretaapian di daerah [[kecamatan]] '''Setu''' dimulai sejak akhir dekade [[1930-an]], maka jalur [[kereta api]] yang menghubungkan daerah kecamatan [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] ([[Kabupaten Bogor]]), kecamatan [[Setu, Bekasi|Setu]], [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]] ([[Kabupaten Bekasi]]) dan kecamatan [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantargebang]] ([[Kota Bekasi]]) serta diresmikan pada hari {{tanggal|16|04|1940}} saat dibukanya lintas ini pada petak [[Stasiun Ciledug|Ciledug]] ke [[Halte Pandak (Bekasi)|Pandak]] kemudian sampai [[Stasiun Setu (Bekasi)|Stasiun Setu]] sepanjang 4,2 [[kilometer|KM]], kemudian diteruskan ke [[Stasiun Jelempong|Jelempong]] pada tanggal [[2 Februari]] [[1940]] serta diresmikan pada tanggal [[2 Februari]] [[1940]] oleh [[Daftar Gubernur Jenderal Hindia-Belanda|Gubjend Hindia-Belanda]] yang menjabat saat itu, setelah sebelumnya dibukanya lintas [[Stasiun Citayam|Citayam]]-[[Stasiun Cianjur|Cianjur]] ruas [[Stasiun Citayam|Citayam]] ke [[Halte Umbulmacan|Umbulmacan]] dan [[jalur pintas]] (''shortcut'') dari [[Halte Umbulmacan|Umbulmacan]] ke [[Stasiun Jonggol|Jonggol]] yang baru pada tanggal [[2 Agustus]] [[1939]], serta [[Stasiun kereta api]] [[Stasiun Jonggol|Jonggol]] yang baru yang berada di Kampung Pakojan, [[Jonggol, Jonggol, Bogor|Desa Jonggol]] menggantikan [[Stasiun kereta api]] [[Stasiun Jonggol|Jonggol]] yang lama yang berada di [[pusat kota]] [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], tepatnya dekat [[alun-alun]], serta [[Stasiun Cileungsi]] dan [[Stasiun kereta api]] [[Stasiun Pendung|Pendung]] yang baru yang berada di Kampung Tamansari, [[Gandoang, Cileungsi, Bogor|Desa Gandoang]] menggantikan [[Stasiun kereta api]] [[Stasiun Pendung|Pendung]] yang lama yang berada di Kampung Pendung, [[Gandoang, Cileungsi, Bogor|Desa Gandoang]] pada tanggal [[6 Agustus]] [[1939]], serta dibukanya pada ruas [[Stasiun Cileungsi|Cileungsi]] ke [[Stasiun Pasir Angin (Bogor)|Pasirangin]] pada tanggal [[28 November]] [[1939]], [[Stasiun Pasir Angin (Bogor)|Pasirangin]] ke [[Cikarageman, Setu, Bekasi|Cikarageman]] (kilang minyak) melalui [[Halte Cepot|Cepot]] pada tanggal [[1 Februari]] [[1940]] dan [[Halte Cepot|Cepot]] ke [[Stasiun Ciledug (Bekasi)|Ciledug]] pada tanggal [[12 Maret]] [[1940]].

Pembangunan jalur [[kereta api]] milik [[Tjitajam-Tjiandjoer Stoomtram Maatschappij|TTSM]] juga diteruskan sampai [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantargebang]], pembangunan jalur ini dimulai pada tahun [[1936]] dan selesai pada tahun [[1940]], serta jalur pada petak [[Stasiun Setu (Bekasi)|Stasiun Setu]] ke [[Halte Cijengkol|Cijengkol]] diresmikan pada tanggal [[23 April]] [[1940]] oleh [[Daftar Gubernur Jenderal Hindia-Belanda|Gubjend Hindia-Belanda]] yang menjabat saat itu, selanjutnya pada petak [[Halte Cijengkol|Cijengkol]] ke [[Halte Panggabayan|Panggabayan]] diresmikan beserta [[jembatan]] [[kereta api]] [[sungai]] Kali Benek (menjadi pembatas alami antara [[kecamatan]] '''Setu''' dan [[kecamatan]] [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]]) sepanjang 972,24 [[meter|m]], [[terowongan]] [[kereta api]] sepanjang 894,25 [[meter|m]] dan [[Stasiun kereta api]] di [[Cijengkol, Setu, Bekasi|Desa Cijengkol]] pada tanggal [[17 Mei]] [[1940]], [[Halte Panggabayan|Panggabayan]] ke [[Stasiun Tanjungsari|Tanjungsari]] diresmikan pada tanggal [[21 Mei]] [[1940]], [[Stasiun Tanjungsari|Tanjungsari]] ke [[Halte Gebangpayak|Gebangpayak]] (akibat pemekaran kecamatan tahun [[2000-an]] sekarang masuk wilayah Kecamatan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]]) diresmikan pada tanggal [[29 Mei]] [[1940]] dan [[Halte Gebangpayak|Gebangpayak]] (akibat pemekaran kecamatan tahun [[2000-an]] sekarang masuk wilayah [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]]) ke [[Stasiun Bantar Gebang|Bantar Gebang]] diresmikan pada tanggal [[2 Juni]] [[1940]].

Pembangunan jalur dan [[stasiun kereta api]] ini untuk memudahkan pengangkutan [[penumpang]], serta juga [[barang]] hasil bumi dan [[tentara]] dari daerah [[kecamatan]] '''Setu''' dan [[kecamatan]] [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]] yang hendak melakukan [[perang]] di daerah [[Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Tanjung Barat]] (perbatasan [[Kabupaten Bogor]] dan [[Jakarta Selatan]]), dengan [[kereta api]].

''('''Sumber''': [[Kompas|KOMPAS]], {{tanggal|03|05|2004}})''


== Kelurahan/desa ==
== Kelurahan/desa ==
* [[Burangkeng, Setu, Bekasi|Burangkeng]]
Kelurahan atau desa yang berada di [[kecamatan]] '''Setu''', yakni:
* [[Cibening, Setu, Bekasi|Cibening]]

* [[Burangkeng, Setu, Bekasi|Burangkeng]] dengan kode pos 17320
* [[Cijengkol, Setu, Bekasi|Cijengkol]]
* [[Cibening, Setu, Bekasi|Cibening]] dengan kode pos 17320
* [[Cikarageman, Setu, Bekasi|Cikarageman]]
* [[Cijengkol, Setu, Bekasi|Cijengkol]] dengan kode pos 17320
* [[Ciledug, Setu, Bekasi|Ciledug]]
* [[Cikarageman, Setu, Bekasi|Cikarageman]] dengan kode pos 17320
* [[Kertarahayu, Setu, Bekasi|Kertarahayu]]
* [[Cileduk, Setu, Bekasi|Cileduk]] dengan kode pos 17320
* [[Lubangbuaya, Setu, Bekasi|Lubangbuaya]]
* [[Kertarahayu, Setu, Bekasi|Kertarahayu]] dengan kode pos 17320
* [[Muktijaya, Setu, Bekasi|Muktijaya]]
* [[Lubangbuaya, Setu, Bekasi|Lubangbuaya]] dengan kode pos 17320
* [[Ragamanunggal, Setu, Bekasi|Ragamanunggal]]
* [[Muktijaya, Setu, Bekasi|Muktijaya]] dengan kode pos 17320
* [[Taman Rahayu, Setu, Bekasi|Taman Rahayu]]
* [[Ragemanunggal, Setu, Bekasi|Ragemanunggal]] dengan kode pos 17320
* [[Taman Sari, Setu, Bekasi|Taman Sari]]
* [[Taman Rahayu, Setu, Bekasi|Taman Rahayu]] dengan kode pos 17320
* [[Taman Sari, Setu, Bekasi|Taman Sari]] dengan kode pos 17320


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Setu, Bekasi}}
{{Kabupaten Bekasi}}
{{Kabupaten Bekasi}}
{{Authority control}}
{{kecamatan-stub}}


[[Kategori:Kabupaten Bekasi]]
[[Kategori:Kabupaten Bekasi]]


{{kecamatan-stub}}

Revisi terkini sejak 25 Juni 2024 03.59

Untuk kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Timur, lihat Setu, Cipayung, Jakarta Timur.
Artikel ini bukan mengenai Kabupaten Situbondo, yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Setu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBekasi
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total111,670 jiwa jiwa
Kode Kemendagri32.16.18 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3216010 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan11


Sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Setu masih menjadi bagian dari District Tjibaroesa Buitenzorg/Bogor yang pada 1938 - 1963 menjadi Kawedanan Jonggol. Peta ini dibuat oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1933. [1]

Setu (bahasa Sunda: ᮞᮨᮒᮥ, translit. Sétu) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Setu berbatasan dengan kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Barat di utara, Kota Bekasi di barat, kecamatan Serang Baru di timur, dan Kabupaten Bogor di selatan.

Pada awalnya Setu adalah bagian dari Tanah Partikelir Land Tjibaroesa yang masuk wilayah Karesidenan Bogor (Buitenzorg), namun pada 1938 Pemerintah Hindia Belanda mengakuisisi sebagian besar tanah-tanah partikelir, akibatnya Wilayah Setu digabungkan ke dalam Kawedanan Jonggol. Tidak bertahan lama, Setu kemudian digabungkan kedalam Kabupaten Jatinegara tepatnya Kawedanan Tambun. Pada 1950 sebagian besar Wilayah Kabupaten Jatinegara dimekarkan menjadi Kabupaten Bekasi, termasuk wilayah Setu didalamnya. Hingga kini Setu masih menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Pada tahun 1990an wilayah sekitar Setu mulai terdampak industrialisasi, disusul kenaikan status Kota Administrasif Bekasi menjadi Kota Madya. Hal tersebut mendorong pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan Cikarang menjadi Kota Industri besar yang mencakup wilayah sekitar Cikarang, untuk itu dibentuk kecamatan - kecamatan baru dengan nomenklatur Cikarang. Sebagian desa di Kecamatan Setu dilepas kedalam wilayah kecamatan baru yaitu Cikarang Barat. Pada tahun 2000an Setu perlahan mulai dilirik para investor, khususnya dibidang properti perumahan, saat ini Setu dikenal sebagai salah satu kantong perumahan terbesar di Jabodetabekpunjur.

Kelurahan/desa

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]


  1. ^ "Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2024-06-14.