Lompat ke isi

Legen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfarq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kotakinfo Minuman
{{Kotakinfo Minuman
|name=Legen
|name=Legen
|image=[[Berkas:Es Legen.jpg|200px]]
|image=[[Berkas:Air Nira.JPG|200px]]
|abv=1.5-3.0 %
|type=Minuman tradisional
|type=Minuman tradisional
|introduced=Sekitar tahun [[1895]]-[[1896]]
|flavour=Manis
|color=[[putih]]
|manufacturer=
|manufacturer=
|origin=[[Indonesia]]
|origin=[[Indonesia]]
}}
}}


'''Legen''' adalah nama minuman tradisional yang banyak ditemukan di sekitar wilayah [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Minuman ini diambil dari bagian pohon [[siwalan]].
'''Legen''' ({{lang-jv|꧋ꦊꦒꦺꦤ꧀|lêgèn}}) adalah nama minuman tradisional yang banyak ditemukan di sekitar wilayah [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] Khususnya di bagian barat Kabupaten Kebumen, Sumpiuh, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Lamongan. Minuman ini diambil dari bagian pohon [[siwalan]]. Jika kita menuju Kota [[Yogyakarta]] melalui jalur selatan dari [[Jakarta]], kita akan menemui pedagang ''Legen'' atau ''Badeg'' di 7 Km sebelah barat Kota Gombong tepatnya di Kecamatan [[Rowokele, Kebumen]] [[Jawa Tengah]].


==Daerah penghasil==
== Daerah penghasil ==
Kota yang menghasilkan legen ini antara lain:
Kota yang menghasilkan legen ini antara lain:
* [[Kebumen]]
* [[Banyumas]] (air nira disebut ''badeg'')
* [[Cilacap]] (air nira disebut ''badeg'')
* [[Wonosobo]]
* [[Purworejo]]
* [[Pati]]
* [[Pati]]
* [[Rembang]]
* [[Rembang]]
* [[Tuban]]
* [[Tuban]]
* [[Lamongan]]
* [[Lamongan]]
* [[Gresik]]


Pada kisaran tahun 1990-an di daerah [[Pati]] dan [[Rembang]] minuman ini sudah mulai sulit ditemukan, karena pohon [[siwalan]] di daerah ini banyak ditebang oleh penduduk setempat untuk dijual sebagai bahan bakar untuk membakar batu kapur atau untuk bahan bangunan.
Pada kisaran tahun 1990-an di daerah [[Pati]] dan [[Rembang]] minuman ini sudah mulai sulit ditemukan, karena pohon [[siwalan]] di daerah ini banyak ditebang oleh penduduk setempat untuk dijual sebagai bahan bakar untuk membakar batu kapur atau untuk bahan bangunan.


==Asal nama==
== Asal nama ==
Kata legen ini berasal dari kata dasar ''legi'' (bahasa Jawa) yang artinya manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon [[siwalan]] jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur. Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya yang ditampung pada sebuah tabung yang biasanya terbuat dari potongan batang [[bambu]] satu ruas. Lama penyadapan ini biasanya semalam, pada sore hari tabung bambu ini (disebut ''bumbung'') diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya sudah memuat penuh satu tabung. Satu manggar bunga biasanya menghasilkan sekitar tiga hingga enam tabung legen.
Kata legen ini berasal dari kata dasar ''lêgi'' ([[bahasa Jawa]]) yang artinya manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon [[siwalan]] jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur. Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya yang ditampung pada sebuah tabung yang biasanya terbuat dari potongan batang [[bambu]] satu ruas. Lama penyadapan ini biasanya semalam, pada sore hari tabung bambu ini (disebut ''bumbung'') diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya sudah memuat penuh satu tabung. Satu manggar bunga biasanya menghasilkan sekitar tiga hingga enam tabung legen.


Untuk mengurangi rasa asam, biasanya pada dasar ''bumbung'' ditaburi sedikit air kapur. Air legen ini dalam bahasa Indonesia disebut nila. Tapi nila ada juga yang dihasilkan dari manggar bunga [[kelapa]] atau dari manggar bunga pohon [[aren]], tapi secara khusus legen hanya dibuat dari pohon [[siwalan]]. Jenis pohon [[siwalan]] ada dua macam, yang satu bunganya manggar seperti kelapa dan menghasilkan buah yang disebut buah siwalan. Isinya seperti [[kolang-kaling]] yang empuk, kenyal dan manis. Sedang pohon jenis lainnya hanya berbunga berbentuk sulur dan khusus dimanfaatkan untuk disadap getahnya menjadi legen. Dua pohon jenis ini saling membutuhkan sehingga dapat berlangsung penyerbukan menghasilkan buah siwalan yang kelak dapat ditanam menjadi pohon serupa.
Untuk mengurangi rasa asam, biasanya pada dasar ''bumbung'' ditaburi sedikit air kapur. Air legen ini dalam bahasa Indonesia disebut nila. Tapi nila ada juga yang dihasilkan dari manggar bunga [[kelapa]] atau dari manggar bunga pohon [[aren]], tetapi secara khusus legen hanya dibuat dari pohon [[siwalan]]. Jenis pohon [[siwalan]] ada dua macam, yang satu bunganya manggar seperti kelapa dan menghasilkan buah yang disebut buah siwalan. Isinya seperti [[kolang-kaling]] yang empuk, kenyal dan manis. Sedang pohon jenis lainnya hanya berbunga berbentuk sulur dan khusus dimanfaatkan untuk disadap getahnya menjadi legen. Dua pohon jenis ini saling membutuhkan sehingga dapat berlangsung penyerbukan menghasilkan buah siwalan yang kelak dapat ditanam menjadi pohon serupa.

== Lihat pula ==
* [[Lahang]]
* [[Tuak]] atau ''saguer''
* [[Arak]]

[[Kategori:Minuman Indonesia|L]]
[[Kategori:Minuman Jawa]]
[[Kategori:Minuman Jawa Tengah]]
[[Kategori:Minuman Jawa Timur]]




[[Kategori:Minuman|L]]
{{Minuman-stub}}
{{Minuman-stub}}

Revisi terkini sejak 26 Juni 2024 16.10

Legen
JenisMinuman tradisional
AsalIndonesia
DiperkenalkanSekitar tahun 1895-1896
Bagian darimasakan Indonesia Edit nilai pada Wikidata
RasaManis
Warnaputih
1.5-3.0 %


Legen (bahasa Jawa: ꧋ꦊꦒꦺꦤ꧀, translit. lêgèn) adalah nama minuman tradisional yang banyak ditemukan di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia Khususnya di bagian barat Kabupaten Kebumen, Sumpiuh, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Lamongan. Minuman ini diambil dari bagian pohon siwalan. Jika kita menuju Kota Yogyakarta melalui jalur selatan dari Jakarta, kita akan menemui pedagang Legen atau Badeg di 7 Km sebelah barat Kota Gombong tepatnya di Kecamatan Rowokele, Kebumen Jawa Tengah.

Daerah penghasil

[sunting | sunting sumber]

Kota yang menghasilkan legen ini antara lain:

Pada kisaran tahun 1990-an di daerah Pati dan Rembang minuman ini sudah mulai sulit ditemukan, karena pohon siwalan di daerah ini banyak ditebang oleh penduduk setempat untuk dijual sebagai bahan bakar untuk membakar batu kapur atau untuk bahan bangunan.

Asal nama

[sunting | sunting sumber]

Kata legen ini berasal dari kata dasar lêgi (bahasa Jawa) yang artinya manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon siwalan jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur. Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya yang ditampung pada sebuah tabung yang biasanya terbuat dari potongan batang bambu satu ruas. Lama penyadapan ini biasanya semalam, pada sore hari tabung bambu ini (disebut bumbung) diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya sudah memuat penuh satu tabung. Satu manggar bunga biasanya menghasilkan sekitar tiga hingga enam tabung legen.

Untuk mengurangi rasa asam, biasanya pada dasar bumbung ditaburi sedikit air kapur. Air legen ini dalam bahasa Indonesia disebut nila. Tapi nila ada juga yang dihasilkan dari manggar bunga kelapa atau dari manggar bunga pohon aren, tetapi secara khusus legen hanya dibuat dari pohon siwalan. Jenis pohon siwalan ada dua macam, yang satu bunganya manggar seperti kelapa dan menghasilkan buah yang disebut buah siwalan. Isinya seperti kolang-kaling yang empuk, kenyal dan manis. Sedang pohon jenis lainnya hanya berbunga berbentuk sulur dan khusus dimanfaatkan untuk disadap getahnya menjadi legen. Dua pohon jenis ini saling membutuhkan sehingga dapat berlangsung penyerbukan menghasilkan buah siwalan yang kelak dapat ditanam menjadi pohon serupa.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]