Kolang-kaling
Kolang-kaling (buah atap) adalah nama camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Kolang kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes yang secara harafiah berarti "benda-benda licin kecil" ini dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah.[1] Untuk membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.
Kandungan
[sunting | sunting sumber]Kolang-kaling memiliki kadar air sangat tinggi, hingga mencapai 93,8% dalam setiap 100 gram-nya.[2] Kolang kaling juga mengandung 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, serta kadar abu sekitar satu gram dan serat kasar 0,95 gram. Selain memiliki rasa yang menyegarkan, mengonsumsi kolang kaling juga membantu memperlancar kerja saluran cerna manusia. Kolang-kaling merupakan salah satu buah khas dalam bulan Ramadan yang disajikan dalam bentuk kolak dan es buah.[3]
Kandungan karbohidrat yang dimiliki kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengonsumsinya, selain itu juga menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun, sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet.[4] Kolang-kaling juga bermanfaat untuk mengobati nyeri sendi dan mengandung kalsium sama dengan tulang sapi.[5] Kandungan mineral seperti protasium, iron, kalsium mampu menyegarkan tubuh dan memperlancar proses metabolisme tubuh.
Tahap pembuatan
[sunting | sunting sumber]1. Pemilihan buah berkualitas
Pemilihan buah sangat penting dalam menentukan kualitas produksi nantinya. Biji kolang-kaling tidak bisa terlalu tua ataupun terlalu muda.
2. Perebusan buah
Setelah pemilihan buah dilanjutkan dengan proses perebusan. Perebusan berguna untuk menghilangkan getah pada buah, yang dikenal sangat gatal dan korosif
3. Pengupasan buah
Untuk mengambil biji dilakukan pengupasan menggunakan pisau kecil
4. Pemipihan dan masa fermentasi kolang-kaling
Biji kolang kaling akan dipipihkan menggunakan alat tertentu. Dan kemudian direndam menggunakan kapur sirih dan air bersih untuk memulai proses fermentasi
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Buah yang muda, dipanen sebagai bahan kolang-kaling
-
Mengumpulkan dan merebus buah enau di kebun
-
Merebus (mengukus) buah enau
-
Mengupas buah enau
-
Buah yang telah dikukus dan dikupas, menampakkan inti biji (endosperma)
-
Memukul pipih inti biji enau, sebelum merendamnya di air selama beberapa hari
-
Hasil perendaman berupa kolang-kaling, siap diolah lebih lanjut menjadi kolak dll.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kolang Kaling, Sajian Khas Ramadhan". Republika. 2015-07-08. Diakses tanggal 2016-01-31.
- ^ "Khasiat Kolang-kaling untuk Kesehatan". Dream. 2014-08-01. Diakses tanggal 2016-01-31.
- ^ "Buat Manisan Kolang Kaling Praktis untuk Kolak dan Es Buah". detikcom. 2015-06-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-19. Diakses tanggal 2016-01-31.
- ^ Syarifah, Fitri (2015-06-23). Wisnuwardani, Dyah Puspita, ed. "Intip 5 Makanan Sehat Asli Betawi". Liputan6.com. Diakses tanggal 2016-01-31.
- ^ "Rahasia Tersembunyi Pada Kolang Kaling". Bentaran. 2016-01-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-29. Diakses tanggal 2016-01-31.