Lompat ke isi

Sindur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Penyempurnaan Taxobox dengan sistem klasifikasi APG
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{taxobox
{{Taxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image = Sindora sp. (14312461010).jpg
|image = Sindora sp. (14312461010).jpg
|regnum = [[Plantae]]
|regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|unranked_ordo = [[Rosidae]]
|ordo = [[Fabales]]
|ordo = [[Fabales]]
|familia = [[Fabaceae]]
|familia = [[Fabaceae]]

Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 13.22

Sindur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Tribus:
Genus:
Sindora

Sindur (Lat.: Sindora wallichii Graham ex Benth.) adalah tumbuhan liat di hutan-hutan primer dataran rendah di Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya, pada ketinggian 10 - 100 meter di atas permukaan laut.[1] Termasuk dalam keluarga Caesalpiniaceae.[1] Pohon sindur memiliki ketinggian 20 – 45 m, dengan diameter 60 cm, dan batang bebas cabang 15 – 20 m.[2] Kulit batang berwarna coklat tua.[2] Daunnya majemuk, menyirip genap yang terdiri atas 3 - 7 pasang anak daun yang berbentuk jorong memanjang.[1] Perbungaan berupa malai, terdapat pada bagian ketiak daun.[1] Buahnya berbentuk polong bulat atau bulat telur gepeng dan pada permukaannya dilengkapi penonjolan seperti duri-duri berwarna hitam kecoklatan.[2] Sindur dapat pula tumbuh baik pada ketinggian 260 meter di atas permukaan laut, seperti terlihat dalam koleksi Kebun Raya Bogor.[2] Umumnya jenis ini tumbuh secara berkelompok atau tersebar dalam hutan asli dan menyukai tanah-tanah liat atau berpasir.[1][2] Bagian teras kayu berwarna coklat tua sampai hitam.[1] Kayunya mempunyai berat jenis 0,75 dan digolongkan dalam kelas kekuatan II - III dan kelas keawetan V.[1] Biasanya kayu dipakai untuk bahan bangunan rumah, papan, dinding, rangka pintu dan jendela serta perabotan rumah tangga.[2] Getahnya dapat dibuat minyak, sedangkan polongnya sering dipakai untuk obat-obatan tradisionil, yaitu untuk campuran jamu.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-6. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 3189.
  2. ^ a b c d e f g (Indonesia) "Jenis-jenis Kayu Indonesia" (PDF). Sindur (Sindora wallichii Graham ex Benth.). Diakses tanggal 13 Juni 2014. [pranala nonaktif permanen]