Hitam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hitam
 
About these coordinates     Koordinat warna
Triplet hex#000000
sRGBB    (r, g, b)(0, 0, 0)
CMYKH   (c, m, y, k)(0, 0, 0, 100)
HSV       (h, s, v)(--°, 0%, 0%)
SumberX11
B: Dinormalkan ke [0–255] (bita)
H: Dinormalkan ke [0–100] (ratusan)

Hitam dalam definisi ideal adalah representasi ketidakhadiran sedikit pun warna atau cahaya di dalam sebuah ruang gelap. Dalam fotografi, hal ini berarti ketidakmampuan film atau sensor menangkap cahaya akibat intensitas pembakaran terlalu rendah. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan pengukuran under exposure dalam penggunaan pengukur cahaya.

Pengaruh[sunting | sunting sumber]

Dalam banyak kebudayaan, hitam sering diasosiasikan sebagai hal buruk. Misalnya istilah ilmu hitam atau gelap mata. Namun ditemukan pula pengaruh positif dari penggunaan hitam seperti memperlihatkan ketegasan.

Hitam juga bersifat kuat sehingga tidak mudah dikotori warna lain. Cahaya yang mengenai bidang hitam cenderung terserap maksimal.

Warna hitam adalah warna yang paling dominan tetapi bisa juga bermakna kegelapan

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Hitam adalah standar penulisan huruf di atas kertas putih. Karena itu tinta hitam sering dijual terpisah oleh produsen printer, karena lebih sering habis dibanding warna lain.

Hitam juga digunakan untuk menaikkan value warna dalam sistem warna proses CMYK. Penambahan hitam dilakukan sesuai prosentase yang diinginkan.

Dalam seni rupa, hitam sering digunakan dalam penyajian karya, mengingat hitam yang didampingkan dengan warna lain mampu memperkuat kesan warna tersebut. Selain itu hitam sering digunakan sebagai cat ruangan yang sama sekali tidak boleh memantulkan cahaya, misalnya kamar gelap fotografi atau bioskop.

Simbolisme warna hitam[sunting | sunting sumber]

Hitam secara tradisional merupakan warna negatif, terutama di Dunia Barat. Hitam biasanya dikaitkan dengan kejahatan, kematian, kesedihan, sihir, Setanisme, kemalangan, dll.

Dalam budaya Jepang, hitam melambangkan malam, yang tidak diketahui, supranatural, dan kematian. Ketika dikombinasikan dengan warna putih, itu bisa melambangkan intuisi[1]. Pria Jepang secara tradisional mengenakan kimono hitam dengan beberapa hiasan putih pada hari pernikahan mereka.

Di Indonesia, hitam diasosiasikan dengan neraka, demon, bencana, dan jalur tangan kiri. Namun, ketika hitam dikombinasikan dengan putih, itu melambangkan harmoni dan keseimbangan[2].

Para imam dan pendeta dari gereja Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Protestan biasanya memakai pakaian hitam, seperti halnya para biarawan dari Ordo Benediktin, yang menganggapnya sebagai warna kerendahan hati dan penyesalan.

Hitam dalam psikologi[sunting | sunting sumber]

Secara psikologis, orang-orang yang menyukai warna hitam memiliki karakteristik atau sifat-sifat seperti penuh misteri, berwibawa, berkelas, konservatif, kegelapan, tegas, kukuh dalam pendirian, merupakan orang yang lebih senang dengan situasi formal, dan terbiasa berada pada struktur yang kuat

Stereotype warna hitam[sunting | sunting sumber]

Hitam sering kali diasosiasikan dengan hal-hal negatif dengan alasan tidak mendasar. Banyak masyarakat dalam kebudayaan Indonesia mempercayai bahwa warna hitam itu identik dengan kejahatan.

Koordinat Warna[sunting | sunting sumber]

Hex triplet = #000000 atau #000 RGB (r, g, b) = (0, 0, 0)

Pita warna hitam[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 22, 2013. Diakses tanggal 2022-03-31. 
  2. ^ Anne Varichon, pp. 224–25