Lompat ke isi

Gereja Kristus Raja, Pejompongan: Perbedaan antara revisi

Tambah pranala
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnyaRevisi selanjutnya →
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
(23 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
| icon_alt =
| icon_alt =
| name = Gereja Kristus Raja
| name = Gereja Kristus Raja
| fullname = Gereja Katolik Paroki Kristus Raja, Pejompongan
| fullname = Gereja Kristus Raja, Paroki Pejompongan
| other name =
| other name =
| native_name =
| native_name =
| native_name_lang =
| native_name_lang =
| image = Gereja Kristus Raja Pejompongan.jpg
| image = Tampak Luar Gereja Kristus Raja (Mei 2024).png
| image_size = 260px
| image_size = 260px
| image_alt = frameless
| image_alt = frameless
Baris 19: Baris 19:
| status = [[Paroki|Gereja paroki]]
| status = [[Paroki|Gereja paroki]]
| functional status = Aktif
| functional status = Aktif
| archdiocese = [[Keuskupan Agung Jakarta]]
| archdiocese = [[Keuskupan Agung Jakarta|Jakarta]]
| parish = Pejompongan
| deanery = Pusat
| province = Jakarta
| priest =
| priest =
}}
}}
Baris 25: Baris 28:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Umat permulaan yang membentuk komunitas ini adalah para penghuni kawasan Pejompongan Baru, yang disediakan bagi pegawai negeri dari beberapa departemen yang ada. Mereka mengadakan perkumpulan, peribadatan, dan sejumlah kegiatan pastoral. Wilayah Pejompongan kemudian masuk sebagai wilayah dari [[Gereja Santa Theresia, Jakarta|Gereja Santa Theresia]]. Ibadat sempat diselenggarakan di Jalan Danau Poso, di rumah seorang pegawai pada Departemen Agama. Ibadat juga sempat dilaksanakan di Jalan Danau Maninjau. Mereka juga sempat menggunakan aula pada Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo sebagai lokasi ibadat dengan durasi sekitar lima tahun.
Umat permulaan yang membentuk komunitas ini adalah para penghuni kawasan Pejompongan Baru, yang disediakan bagi pegawai negeri dari beberapa departemen yang ada. Mereka mengadakan perkumpulan, peribadatan, dan sejumlah kegiatan pastoral. Wilayah Pejompongan kemudian masuk sebagai wilayah dari [[Gereja Santa Theresia, Jakarta|Gereja Santa Theresia]]. Ibadat sempat diselenggarakan di Jalan Danau Poso, di rumah seorang pegawai pada Departemen Agama. Ibadat juga sempat dilaksanakan di Jalan Danau Maninjau. Mereka juga sempat menggunakan aula pada [[Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Mintohardjo]] sebagai lokasi ibadat dengan durasi sekitar lima tahun.


Pada tahun 1964, tiga tahun setelah terbentuknya Ikatan Keluarga Katolik Pejompongan (IKKP), [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Departemen Pekerjaan Umum]] mendapatkan sebidang tanah berdasarkan surat tertanggal 13 Februari 1964. Pekerjaan pembangunan gereja dimulai, dengan arsitek saat itu adalah Ir. Bian Poen bersama Ir. F.X. Marsudi. Pada perayaan Paskah tahun 1967, gedung gereja dapat mulai dipergunakan umat. Salah satu kegiatan umat yang diselenggarakan pada pendidikan anak usia dini, yakni TK Bina Sejahtera.<ref>http://gerejakristusraja.com/about-us/</ref>
Pada tahun 1964, tiga tahun setelah terbentuknya Ikatan Keluarga Katolik Pejompongan (IKKP), [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Departemen Pekerjaan Umum]] mendapatkan sebidang tanah berdasarkan surat tertanggal 13 Februari 1964. Pekerjaan pembangunan gereja dimulai, dengan arsitek saat itu adalah Ir. Bian Poen bersama Ir. F.X. Marsudi. Pada perayaan Paskah tahun 1967, gedung gereja dapat mulai dipergunakan umat. Salah satu kegiatan umat yang diselenggarakan pada pendidikan anak usia dini, yakni TK Bina Sejahtera.<ref>{{cite web|url=http://gerejakristusraja.com/about-us/|title=Tentang Kami|publisher=Gereja Kristus Raja|accessdate=15 April 2024}}</ref>


Pada tahun 1968, kawasan Pejompongan menjadi paroki tersendiri berdasarkan keputusan Uskup Agung Jakarta, [[Adrianus Djajasepoetra]], S.J. Saat itu paroki ini dikelola oleh para imam [[Kongregasi Hati Maria Tak Bernoda]] (CICM). Bertindak sebagai pastor pertama adalah R.P. Clemens Scherus, C.I.C.M. Pada waktu itu terdapat dua pusat peribadatan, yakni di Pejompongan dan di Slipi. Pastor Schreus bersama Pastor Jan Gerrits, C.I.C.M. tinggal di Jalan Bendungan Asahan.
Pada tahun 1968, kawasan Pejompongan menjadi paroki tersendiri berdasarkan keputusan Uskup Agung Jakarta, [[Adrianus Djajasepoetra]], S.J. Saat itu paroki ini dikelola oleh para imam [[Kongregasi Hati Maria Tak Bernoda]] (CICM). Bertindak sebagai pastor pertama adalah R.P. Clemens Scherus, C.I.C.M. Pada waktu itu terdapat dua pusat peribadatan, yakni di Pejompongan dan di Slipi. Pastor Schreus bersama Pastor Jan Gerrits, C.I.C.M. tinggal di Jalan Bendungan Asahan.


Pada tahun 1970, renovasi gereja selesai. Saat itu, hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu.<ref name="katolikana">https://www.katolikana.com/2021/03/01/kisah-pembangunan-kembali-gereja-kristus-raja-pejompongan-hingga-meraih-rekor-muri/</ref> Pada tahun 1972, Paroki Kristus Raja berdiri berdasarkan ketetapan Uskup Agung [[Leo Soekoto]], S.J. Saat itu pastor paroki dijabat oleh R.P. Piet van der Krabben, C.I.C.M.<ref>https://www.trinitas.or.id/informasi/gereja-katolik-di-jakarta/473-paroki-kristus-raja-pejompongan.html</ref> Sejak tahun 2004, para [[projo|imam diosesan]] [[Keuskupan Agung Jakarta]] mulai bertugas di paroki ini.
Pada tahun 1970, renovasi gereja selesai. Saat itu, hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu.<ref name="katolikana">{{cite web|url=https://www.katolikana.com/2021/03/01/kisah-pembangunan-kembali-gereja-kristus-raja-pejompongan-hingga-meraih-rekor-muri/|title=Kisah Pembangunan Kembali Gereja Kristus Raja Pejompongan Hingga Meraih Rekor Muri|first=Redaksi|last=Katolikana|date=1 Maret 2021|publisher=|accessdate=11 April 2024}}</ref> Pada tahun 1972, Paroki Kristus Raja berdiri berdasarkan ketetapan Uskup Agung [[Leo Soekoto]], S.J. Saat itu pastor paroki dijabat oleh R.P. Piet van der Krabben, C.I.C.M.<ref>{{cite web|url=https://www.trinitas.or.id/informasi/gereja-katolik-di-jakarta/473-paroki-kristus-raja-pejompongan.html|title=Paroki Cengkareng, Trinitas - Paroki Kristus Raja (Pejompongan)|author=|date=|website=www.trinitas.or.id|accessdate=11 April 2024}}</ref> Sejak tahun 2004, para [[projo|imam diosesan]] [[Keuskupan Agung Jakarta]] mulai bertugas di paroki ini.


=== Pembangunan gedung baru ===
=== Pembangunan gedung baru ===
[[Berkas:Gereja Kristus Raja Pejompongan.jpg|jmpl|Tampak luar Gereja Kristus Raja pada tahun 2023.]]
Gedung gereja yang saat itu dibangun sering mengalami banjir akibat berdekatan dengan saluran air yang menuju ke [[Kali Krukut]]. Pada tahun 2008, mulai direncanakan renovasi dan pembangunan gedung gereja yang baru. Pembangunan dimulai pada akhir Desember 2010, dengan arsitek [[Sindhu Hadiprana]].<ref name="tribun">https://makassar.tribunnews.com/2012/12/25/gereja-ini-dibangun-dengan-dana-rp-25-miliar.</ref> Gedung gereja yang lama saat itu telah berusia sekitar 37 tahun.<ref name="mbk"/> Pembangunan gereja menelan biaya sekitar 18 hingga 25 miliar rupiah.<ref name="kompas"/><ref name="tribun"/> Selama renovasi, umat beribadat di sebuah gedung gereja Protestan, yakni [[Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat|GPIB Anugerah]].<ref name="mbk">https://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/seputar-mbk/27-03-2011-surat-gembala-dan-gereja-daun-pejompongan/</ref>
Gedung gereja yang saat itu dibangun sering mengalami banjir akibat berdekatan dengan saluran air yang menuju ke [[Kali Krukut]]. Pada tahun 2008, mulai direncanakan renovasi dan pembangunan gedung gereja yang baru. Pembangunan dimulai pada akhir Desember 2010, dengan arsitek [[Sindhu Hadiprana]].<ref name="tribun">{{cite web|url=https://makassar.tribunnews.com/2012/12/25/gereja-ini-dibangun-dengan-dana-rp-25-miliar|title=Gereja Ini Dibangun dengan Dana Rp 25 Miliar|author=|date=|website=Tribun-timur.com|accessdate=11 April 2024}}</ref> Gedung gereja yang lama saat itu telah berusia sekitar 37 tahun.<ref name="mbk"/> Pembangunan gereja menelan biaya sekitar 18 hingga 25 miliar rupiah.<ref name="tribun"/><ref name="kompas"/> Selama renovasi, umat beribadat di sebuah gedung gereja Protestan, yakni [[Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat|GPIB Anugerah]].<ref name="mbk">{{cite web|url=https://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/seputar-mbk/27-03-2011-surat-gembala-dan-gereja-daun-pejompongan/|title=Surat Gembala Dan Gereja Daun Pejompongan|date=26 Maret 2011|publisher=Paroki Tomang Gereja Maria Bunda Karmel|accessdate=11 April 2024}}</ref>


Gedung gereja yang baru digunakan pertama kali pada misa malam [[Natal|Hari Raya Natal]], yakni pada 24 Desember 2012. Pada tahun 2013, gereja ini menjadi lokasi penutupan sidang tahunan [[Konferensi Waligereja Indonesia]] (KWI).<ref>https://kubasantostefanus.blogspot.com/2013/11/sidang-kwi-perangi-narkoba-dan-ikut.html</ref> Pada tahun 2017, Gereja ini menyelenggarakan pameran liturgi.<ref>https://www.sesawi.net/45-tahun-gereja-kristus-raja-paroki-pejompongan-jakpus-gelar-pameran-liturgi-1/</ref>
Gedung gereja yang baru digunakan pertama kali pada misa malam [[Natal|Hari Raya Natal]], yakni pada 24 Desember 2012. Pada tahun 2013, gereja ini menjadi lokasi penutupan sidang tahunan [[Konferensi Waligereja Indonesia]] (KWI).<ref>{{cite web|url=https://kubasantostefanus.blogspot.com/2013/11/sidang-kwi-perangi-narkoba-dan-ikut.html|title=KUB A ST STEFANUS: Sidang KWI: Perangi Narkoba dan Ikut Pemilu!|first=Kub A. St|last=Stefanus|date=27 November 2013|publisher=|accessdate=11 April 2024}}</ref> Pada tahun 2017, Gereja ini menyelenggarakan pameran liturgi.<ref>{{cite web|url=https://www.sesawi.net/45-tahun-gereja-kristus-raja-paroki-pejompongan-jakpus-gelar-pameran-liturgi-1/|title=45 Tahun Gereja Kristus Raja – Paroki Pejompongan Jakpus Gelar Pameran Liturgi (1)|first=Mathias|last=Hariyadi|date=25 November 2017|publisher=|accessdate=11 April 2024}}</ref>


== Arsitektur ==
== Arsitektur ==
Gereja Kristus Raja disebut juga sebagai gereja daun. Hal ini merujuk pada bentuk atap gereja yang meliuk seperti bentuk [[daun]]. Bentuk atap yang seperti daun ini dirancang oleh Ir. Josef W. Arga Setya.<ref name="tribun2">https://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/26/gereja-kristus-raja-pejompongan-kolaborasi-seniman-katolik-muslim-hindu-dan-budha</ref> Lantai keramik pada gedung gereja juga tampak pada lantai keramik. Lantai keramik tersebut dirancang oleh F. X. Widayanto.<ref name="kompas">https://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/24/22352676/~Megapolitan~News</ref> Widayanto juga melakukan pembuatan elemen [[jalan salib]] yang ada di dalam gereja.
Gereja Kristus Raja disebut juga sebagai gereja daun. Hal ini merujuk pada bentuk atap gereja yang meliuk seperti bentuk [[daun]]. Bentuk atap yang seperti daun ini dirancang oleh Ir. Josef W. Arga Setya.<ref name="tribun2">{{cite web|url=https://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/26/gereja-kristus-raja-pejompongan-kolaborasi-seniman-katolik-muslim-hindu-dan-budha|title=Gereja Kristus Raja Pejompongan, Kolaborasi Seniman Katolik, Muslim, Hindu dan Budha|date=11 April 2024|website=Tribunnews.com|accessdate=11 April 2024|author=Srihandriatmo Malau|editor=Ferdinand Waskita}}</ref> Lantai keramik pada gedung gereja juga tampak pada lantai keramik. Lantai keramik tersebut dirancang oleh F. X. Widayanto.<ref name="kompas">{{cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/24/22352676/~Megapolitan~News|title=Menikmati Keanggunan "Gereja Daun"|author=Zico Nurrashid Priharseno|date=24 Desember 2012|website=KOMPAS.com|accessdate=11 April 2024}}</ref> Widayanto juga melakukan pembuatan elemen [[jalan salib]] yang ada di dalam gereja.


Salib utama yang ada di belakang altar merupakan sebuah pohon jati utuh setinggi delapan meter. Seniman [[I Wayan Winten]], seorang penganut [[Hindu]], mengukir salib Yesus langsung pada pohon itu. Pendekatan yang sama digunakan pada pembuatan patung Bunda Maria dan Hati Yesus Mahakudus yang terletak di sekitar panti imam.<ref name="kompas"/>
Salib utama yang ada di belakang altar merupakan sebuah pohon jati utuh setinggi delapan meter. Seniman [[I Wayan Winten]], seorang penganut [[Hindu]], mengukir salib Yesus langsung pada pohon itu. Pendekatan yang sama digunakan pada pembuatan patung Bunda Maria dan Hati Yesus Mahakudus yang terletak di sekitar panti imam.<ref name="kompas"/>
Baris 46: Baris 50:


Pada bagian luar gedung utama gereja terdapat patung [[Bunda Maria]] yang terbuat dari bahan [[perunggu]] yang dibuat oleh Teguh Ostenrik.<ref name="tribun2"/> Lonceng gereja yang ada dibuat dari bahan [[tembaga]] dengan berat lebih dari 200 kilogram.<ref name="tribun2"/> Pada lonceng tersebut terdapat tulisan [[palindrom]], "''[[Persegi Sator|Sator Arepo Tenet Opera Rotas]]''" yang berarti "Bapa tempat perlindunganku, yang memelihara hidupku dengan segenap hati-Nya".
Pada bagian luar gedung utama gereja terdapat patung [[Bunda Maria]] yang terbuat dari bahan [[perunggu]] yang dibuat oleh Teguh Ostenrik.<ref name="tribun2"/> Lonceng gereja yang ada dibuat dari bahan [[tembaga]] dengan berat lebih dari 200 kilogram.<ref name="tribun2"/> Pada lonceng tersebut terdapat tulisan [[palindrom]], "''[[Persegi Sator|Sator Arepo Tenet Opera Rotas]]''" yang berarti "Bapa tempat perlindunganku, yang memelihara hidupku dengan segenap hati-Nya".
<gallery>
Patung Bunda Maria di Gereja Kristus Raja (2024).png|Patung Bunda Maria
Lonceng Gereja Kristus Raja Pejompongan (2024).png|Lonceng gereja
</gallery>


== Liturgi ==
== Liturgi ==
[[Berkas:Tampak Luar Kapel St Yohanes XXIII di Gereja Pejompongan (2024).jpg|thumb|Kapel [[Paus Yohanes XXIII|Santo Yohanes XXIII]] yang digunkan untuk menyelenggarakan misa harian.]]
Gereja ini menyelenggarakan [[misa]] dalam [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Inggris]].
Gereja ini menyelenggarakan [[misa]] dalam [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Inggris]].


==Lihat juga==
== Galeri ==
<gallery>
⚫
*[[Daftar paroki di Keuskupan Agung Jakarta]]
Gereja Kristus Raja Pejompongan (April 2024).png|Tampak luar (April 2024)
Tampak Luar Gereja Kristus Raja Mei 2024 (2).png|Tampak luar (Mei 2024)
Gereja Kristus Raja Paroki Pejompongan.jpg|Tampak luar dari samping (Juni 2024)
</gallery>

== Lihat juga ==
⚫
* [[Daftar paroki di Keuskupan Agung Jakarta]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}

== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
* {{Official|http://gerejakristusraja.com/}}
* {{instagram|gkrpejompongan}}
{{Keuskupan Agung Jakarta}}
{{Keuskupan Agung Jakarta}}


Baris 60: Baris 81:
[[Kategori:Paroki di Keuskupan Agung Jakarta]]
[[Kategori:Paroki di Keuskupan Agung Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Jakarta]]


{{gereja-stub}}

Revisi per 3 Juli 2024 02.53

Gereja Kristus Raja
Gereja Kristus Raja, Paroki Pejompongan
Gereja Kristus Raja, Pejompongan, Jakarta
PetaKoordinat: 6°12′29.5286″S 106°48′32.5087″E / 6.208202389°S 106.809030194°E / -6.208202389; 106.809030194
LokasiJalan Danau Toba No. 56, Pejompongan, Jakarta Pusat, Jakarta
NegaraIndonesia
DenominasiGereja Katolik Roma
Arsitektur
StatusGereja paroki
Status fungsionalAktif
Administrasi
ParokiPejompongan
DekenatPusat
Keuskupan AgungJakarta
ProvinsiJakarta

Gereja Kristus Raja, Pejompongan atau yang bernama lengkap resmi Gereja Paroki Kristus Raja, Pejompongan adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Pejompongan, Jakarta Pusat, Jakarta. Gereja ini berada dalam naungan Keuskupan Agung Jakarta dan didedikasikan kepada Kristus Raja. Gereja ini berada dalam pengelolaan para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.

Sejarah

Umat permulaan yang membentuk komunitas ini adalah para penghuni kawasan Pejompongan Baru, yang disediakan bagi pegawai negeri dari beberapa departemen yang ada. Mereka mengadakan perkumpulan, peribadatan, dan sejumlah kegiatan pastoral. Wilayah Pejompongan kemudian masuk sebagai wilayah dari Gereja Santa Theresia. Ibadat sempat diselenggarakan di Jalan Danau Poso, di rumah seorang pegawai pada Departemen Agama. Ibadat juga sempat dilaksanakan di Jalan Danau Maninjau. Mereka juga sempat menggunakan aula pada Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Mintohardjo sebagai lokasi ibadat dengan durasi sekitar lima tahun.

Pada tahun 1964, tiga tahun setelah terbentuknya Ikatan Keluarga Katolik Pejompongan (IKKP), Departemen Pekerjaan Umum mendapatkan sebidang tanah berdasarkan surat tertanggal 13 Februari 1964. Pekerjaan pembangunan gereja dimulai, dengan arsitek saat itu adalah Ir. Bian Poen bersama Ir. F.X. Marsudi. Pada perayaan Paskah tahun 1967, gedung gereja dapat mulai dipergunakan umat. Salah satu kegiatan umat yang diselenggarakan pada pendidikan anak usia dini, yakni TK Bina Sejahtera.[1]

Pada tahun 1968, kawasan Pejompongan menjadi paroki tersendiri berdasarkan keputusan Uskup Agung Jakarta, Adrianus Djajasepoetra, S.J. Saat itu paroki ini dikelola oleh para imam Kongregasi Hati Maria Tak Bernoda (CICM). Bertindak sebagai pastor pertama adalah R.P. Clemens Scherus, C.I.C.M. Pada waktu itu terdapat dua pusat peribadatan, yakni di Pejompongan dan di Slipi. Pastor Schreus bersama Pastor Jan Gerrits, C.I.C.M. tinggal di Jalan Bendungan Asahan.

Pada tahun 1970, renovasi gereja selesai. Saat itu, hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu.[2] Pada tahun 1972, Paroki Kristus Raja berdiri berdasarkan ketetapan Uskup Agung Leo Soekoto, S.J. Saat itu pastor paroki dijabat oleh R.P. Piet van der Krabben, C.I.C.M.[3] Sejak tahun 2004, para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta mulai bertugas di paroki ini.

Pembangunan gedung baru

Tampak luar Gereja Kristus Raja pada tahun 2023.

Gedung gereja yang saat itu dibangun sering mengalami banjir akibat berdekatan dengan saluran air yang menuju ke Kali Krukut. Pada tahun 2008, mulai direncanakan renovasi dan pembangunan gedung gereja yang baru. Pembangunan dimulai pada akhir Desember 2010, dengan arsitek Sindhu Hadiprana.[4] Gedung gereja yang lama saat itu telah berusia sekitar 37 tahun.[5] Pembangunan gereja menelan biaya sekitar 18 hingga 25 miliar rupiah.[4][6] Selama renovasi, umat beribadat di sebuah gedung gereja Protestan, yakni GPIB Anugerah.[5]

Gedung gereja yang baru digunakan pertama kali pada misa malam Hari Raya Natal, yakni pada 24 Desember 2012. Pada tahun 2013, gereja ini menjadi lokasi penutupan sidang tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).[7] Pada tahun 2017, Gereja ini menyelenggarakan pameran liturgi.[8]

Arsitektur

Gereja Kristus Raja disebut juga sebagai gereja daun. Hal ini merujuk pada bentuk atap gereja yang meliuk seperti bentuk daun. Bentuk atap yang seperti daun ini dirancang oleh Ir. Josef W. Arga Setya.[9] Lantai keramik pada gedung gereja juga tampak pada lantai keramik. Lantai keramik tersebut dirancang oleh F. X. Widayanto.[6] Widayanto juga melakukan pembuatan elemen jalan salib yang ada di dalam gereja.

Salib utama yang ada di belakang altar merupakan sebuah pohon jati utuh setinggi delapan meter. Seniman I Wayan Winten, seorang penganut Hindu, mengukir salib Yesus langsung pada pohon itu. Pendekatan yang sama digunakan pada pembuatan patung Bunda Maria dan Hati Yesus Mahakudus yang terletak di sekitar panti imam.[6]

Bangku yang digunakan oleh umat dikerjakan oleh Gunawan, seorang seniman beragama Budha. Ia juga melakukan pekerjaan pada kaki-kaki altar.[9] Tabernakel yang ada dirancang oleh Yani Mariani Sastranegara. Ia mengaplikasikan kisah tabut perjanjian dalam cerita pengembaraan di padang gurun yang dilakukan oleh bangsa Israel. Tabernakel itu digambarkan sebagai lidah-lidah api yang merepresentasikan penampakan Tuhan kepada Musa. Penampakan itu berlangsung dalam semak belukar.[6]

Pada bagian luar gedung utama gereja terdapat patung Bunda Maria yang terbuat dari bahan perunggu yang dibuat oleh Teguh Ostenrik.[9] Lonceng gereja yang ada dibuat dari bahan tembaga dengan berat lebih dari 200 kilogram.[9] Pada lonceng tersebut terdapat tulisan palindrom, "Sator Arepo Tenet Opera Rotas" yang berarti "Bapa tempat perlindunganku, yang memelihara hidupku dengan segenap hati-Nya".

  • Patung Bunda Maria
    Patung Bunda Maria
  • Lonceng gereja
    Lonceng gereja

Liturgi

Kapel Santo Yohanes XXIII yang digunkan untuk menyelenggarakan misa harian.

Gereja ini menyelenggarakan misa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Galeri

  • Tampak luar (April 2024)
    Tampak luar (April 2024)
  • Tampak luar (Mei 2024)
    Tampak luar (Mei 2024)
  • Tampak luar dari samping (Juni 2024)
    Tampak luar dari samping (Juni 2024)

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "Tentang Kami". Gereja Kristus Raja. Diakses tanggal 15 April 2024. 
  2. ^ Katolikana, Redaksi (1 Maret 2021). "Kisah Pembangunan Kembali Gereja Kristus Raja Pejompongan Hingga Meraih Rekor Muri". Diakses tanggal 11 April 2024. 
  3. ^ "Paroki Cengkareng, Trinitas - Paroki Kristus Raja (Pejompongan)". www.trinitas.or.id. Diakses tanggal 11 April 2024. 
  4. ^ a b "Gereja Ini Dibangun dengan Dana Rp 25 Miliar". Tribun-timur.com. Diakses tanggal 11 April 2024. 
  5. ^ a b "Surat Gembala Dan Gereja Daun Pejompongan". Paroki Tomang Gereja Maria Bunda Karmel. 26 Maret 2011. Diakses tanggal 11 April 2024. 
  6. ^ a b c d Zico Nurrashid Priharseno (24 Desember 2012). "Menikmati Keanggunan "Gereja Daun"". KOMPAS.com. Diakses tanggal 11 April 2024. 
  7. ^ Stefanus, Kub A. St (27 November 2013). "KUB A ST STEFANUS: Sidang KWI: Perangi Narkoba dan Ikut Pemilu!". Diakses tanggal 11 April 2024. 
  8. ^ Hariyadi, Mathias (25 November 2017). "45 Tahun Gereja Kristus Raja – Paroki Pejompongan Jakpus Gelar Pameran Liturgi (1)". Diakses tanggal 11 April 2024. 
  9. ^ a b c d Srihandriatmo Malau (11 April 2024). Ferdinand Waskita, ed. "Gereja Kristus Raja Pejompongan, Kolaborasi Seniman Katolik, Muslim, Hindu dan Budha". Tribunnews.com. Diakses tanggal 11 April 2024. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kristus Raja Church (Jakarta).
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Gereja_Kristus_Raja,_Pejompongan&oldid=25986380"