Ian Fuady: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: clean up |
→Insiden Bawean 2003: penambahan info |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Officeholder |
{{Infobox Officeholder |
||
|name = {{PAGENAME}} |
| name = {{PAGENAME}} |
||
|birth_date = {{Birth date and age|1972|03|15}} |
| birth_date = {{Birth date and age|1972|03|15}} |
||
|birth_place = [[Cimahi]], [[Jawa Barat]] |
| birth_place = [[Cimahi]], [[Jawa Barat]] |
||
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} --> |
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} --> |
||
|death_place = |
| death_place = |
||
|image = |
| image = File:Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Ian Fuady.jpg |
||
|imagesize = |
| imagesize = |
||
|caption = |
| caption = |
||
|office |
| office = Staf Khusus Kasau |
||
|nationality |
| nationality = [[Indonesia]] |
||
|allegiance = {{flag|Indonesia}} |
| allegiance = {{flag|Indonesia}} |
||
|serviceyears = 1993—sekarang |
| serviceyears = 1993—sekarang |
||
|rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]] |
| rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]] |
||
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]] |
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]] |
||
|unit = Korps Penerbang (Tempur) |
| unit = Korps Penerbang (Tempur) |
||
|awards = [[Adhi Makayasa]] (1993) |
| awards = [[Adhi Makayasa]] (1993) |
||
|battles = |
| battles = |
||
|laterwork = |
| laterwork = |
||
|portrayedby = |
| portrayedby = |
||
|enteredservice = |
| enteredservice = |
||
|currentlyresides = |
| currentlyresides = |
||
|party = |
| party = |
||
|father = Letkol Inf. (Purn.) Zakaria Zainun |
| father = Letkol Inf. (Purn.) Zakaria Zainun |
||
|spouse = Ny. Dian Kartika Boediarti |
| spouse = Ny. Dian Kartika Boediarti |
||
|children = {{ |
| children = {{bulleted list|Muhammad Rizky Ramadhani, B.Eng.|Almira Danell Azzahra}} |
||
|residence = |
| residence = |
||
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1993) |
| alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1993) |
||
|occupation = |
| occupation = |
||
|religion = |
| religion = |
||
}} |
}} |
||
[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] '''Ian Fuady'''<ref>{{Cite news|date=Agustus 1993|title=Letda (Lek) Ian Fuady|url=https://books.google.co.id/books?id=wXUmRGCLAl8C&pg=RA7-PA80|work=Mimbar Kekaryaan|issue=8|page=80|access-date=29 April 2022}}</ref> ({{lahirmati|[[Cimahi]], [[Jawa Barat]]|15|03|1972}}) adalah seorang perwira tinggi [[TNI-AU]] yang sejak |
[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] '''Ian Fuady'''<ref>{{Cite news|date=Agustus 1993|title=Letda (Lek) Ian Fuady|url=https://books.google.co.id/books?id=wXUmRGCLAl8C&pg=RA7-PA80|work=Mimbar Kekaryaan|issue=8|page=80|access-date=29 April 2022}}</ref> ({{lahirmati|[[Cimahi]], [[Jawa Barat]]|15|03|1972}}) adalah seorang perwira tinggi [[TNI-AU]] yang sejak 16 November 2023 mengemban amanat sebagai Staf Khusus Kasau.<ref>{{Cite web|title=Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 60 Perwira Tinggi TNI|url=https://tni.mil.id/view-233638-panglima-tni-rotasi-dan-mutasi-60-perwira-tinggi-tni.htmlermawan-taufani-m-d-s.html|website=tni.mil.id|access-date=2023-11-23}}</ref> |
||
Ian Fuady, merupakan lulusan terbaik [[Akademi Angkatan Udara]] dan peraih [[Adhi Makayasa]] tahun 1993. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah |
Ian Fuady, merupakan lulusan terbaik [[Akademi Angkatan Udara]] dan peraih [[Adhi Makayasa]] tahun 1993. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah [[Komando Operasi Udara Nasional|Asops Kaskoopsudnas]]. |
||
Ian Fuady merupakan penerbang yang pernah meraih 1000 dan 2000 jam terbang dengan [[F-16 Fighting Falcon]], sebelumnya menjabat Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi, merupakan lulusan terbaik [[AAU]] ([[Akademi Angkatan Udara]]) dan peraih [[Adhi Makayasa]] tahun 1993 dan [[Sekolah Penerbang TNI AU]] tahun 1995. Selain [[F-16 Fighting Falcon]] “Hyena”, juga pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat diantaranya AS 202 Bravo, T-34 Charlie, KT-IB/Wong Bee, dan pesawat Hawk MK-53 sehingga memiliki total jam terbang 2389 jam 20 menit.<ref>[https://tni-au.mil.id/berita/kembali-fighter-iwj-raih-1000-2000-jam-terbang "KEMBALI FIGHTER IWJ RAIH 1000 & 2000 JAM TERBANG"]</ref> |
Ian Fuady merupakan penerbang yang pernah meraih 1000 dan 2000 jam terbang dengan [[F-16 Fighting Falcon]], sebelumnya menjabat Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi, merupakan lulusan terbaik [[AAU]] ([[Akademi Angkatan Udara]]) dan peraih [[Adhi Makayasa]] tahun 1993 dan [[Sekolah Penerbang TNI AU]] tahun 1995. Selain [[F-16 Fighting Falcon]] “Hyena”, juga pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat diantaranya AS 202 Bravo, T-34 Charlie, KT-IB/Wong Bee, dan pesawat Hawk MK-53 sehingga memiliki total jam terbang 2389 jam 20 menit.<ref>[https://tni-au.mil.id/berita/kembali-fighter-iwj-raih-1000-2000-jam-terbang "KEMBALI FIGHTER IWJ RAIH 1000 & 2000 JAM TERBANG"]</ref> |
||
Baris 53: | Baris 53: | ||
* Asops Kaskohanudnas<ref>[https://tni.mil.id/view-166778-pangkohanudnas-pimpin-sertijab-asops-kaskohanudnas-serta-danpusdiklathanudnas.html "Pangkohanudnas Pimpin Sertijab Asops Kaskohanudnas"]</ref> (2019—2020) |
* Asops Kaskohanudnas<ref>[https://tni.mil.id/view-166778-pangkohanudnas-pimpin-sertijab-asops-kaskohanudnas-serta-danpusdiklathanudnas.html "Pangkohanudnas Pimpin Sertijab Asops Kaskohanudnas"]</ref> (2019—2020) |
||
* Pangkosekhanudnas II/Makassar<ref>[https://tni.mil.id/view-178385-mutasi-jabatan-78-perwira-tinggi-tni.html "Mutasi Jabatan 78 Perwira Tinggi TNI"]</ref> (2020—2021) |
* Pangkosekhanudnas II/Makassar<ref>[https://tni.mil.id/view-178385-mutasi-jabatan-78-perwira-tinggi-tni.html "Mutasi Jabatan 78 Perwira Tinggi TNI"]</ref> (2020—2021) |
||
* Dirdik Kodiklatau<ref>[https://tni.mil.id/view-200253-panglima-tni-mutasi-dan-promosi-jabatan-60-perwira-tinggi.html "Panglima TNI Mutasi dan Promosi Jabatan 60 Perwira Tinggi"]</ref> (2021—2022) |
|||
* Dirdik Kodiklatau (2021—2022) |
|||
* Komandan Lanud Roesmin Nurjadin ( |
* Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (2022—2023) |
||
* Asops Kaskoopsudnas (2023) |
|||
* Staf Khusus Kasau (2023—Sekarang) |
|||
== Insiden Bawean 2003 == |
|||
{{main|Insiden Bawean 2003}} |
|||
Ian termasuk salah satu pilot [[F-16]] [[TNI AU]] yang pernah terlibat dalam peristiwa duel udara dengan pesawat-pesawat [[F/A-18 Hornet]], [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] yang terjadi di wilayah udara [[Pulau Bawean]], pada 3 Juli 2003. Pada saat itu radar [[Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia]] dan Pusat Operasi Pertahanan Nasional menangkap ada lima titik mencurigakan yang terbang dalam formasi rapat dan tidak teridentifikasi. Namun ketika satu flight pesawat tempur TNI AU dikirimkan untuk melakukan identifikasi, tidak ditemukan obyeknya. Dua jam kemudian, terlihat manuver-manuver pesawat terbang tanpa identitas dan ada laporan dari para penerbang pesawat [[Bouraq Indonesia Airlines]], bahwa manuver-manuver mereka yang berkecepatan tinggi sudah membahayakan kesalamatan dan keamanan penerbangan sipil berjadual. Pesawat-pesawat itu juga tidak melakukan komunikasi dengan menara pengatur lalu-lintas penerbangan nasional.<ref name=":8">{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/618202/f-16-nomor-registrasi-ts-1603-berjasa-pada-insiden-pulau-bawean|title=F-16 nomor registrasi TS-1603 berjasa pada insiden Pulau Bawean|last=Marboen|first=Ade P|date=15 Maret 2017|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=09 Juli 2020|editor-last=Suryanto|archive-date=2023-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230621183926/https://www.antaranews.com/berita/618202/f-16-nomor-registrasi-ts-1603-berjasa-pada-insiden-pulau-bawean|dead-url=no}}</ref>{{Sfn|Bachtiar|2018|p=xix - xx}}<ref name=":11">{{Cite news|last=Dudi|first=Sudibyo|date=07 Juli 2003|title=Perang Elektronika di Kawasan Bawean: Beberapa manuver dalam perang elektronika antara F-16 TNI AU dengan F-18 Hornet AL AS|work=KOMPAS|access-date=09 April 2021}}</ref><ref name=":10">{{Cite news|last=Dudi|first=Sudibyo|date=04 Juli 2003|title=Lima Pesawat F-18 AS Bermanuver di Bawean|work=KOMPAS|access-date=09 April 2021}}</ref>{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}} |
|||
[[Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia|Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia]], saat itu dijabat [[Marsekal Muda|Marsekal Muda TNI]] [[Teddy Sumarno]], mengirimkan dua [[F-16|F-16 B]] untuk melakukan misi mencegat, mengidentifikasi dan mengusir mereka dari wilayah udara nasional. Penerbangan ini memiliki ''call sign Falcon Flight''. Pemimpin penerbangan bersandikan Falcon 1, bernomor ekor TS-1603 yang diawaki oleh [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] Ian Fuady dan [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[Fajar Adriyanto]]. Falcon 2, bernomor ekor TS-1602, diawaki oleh [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[Mohamad Tonny Harjono]] dan [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[M. Satrio Utomo]]. Dalam misinya, mereka bertugas untuk identifikasi visual dan menghindari konfrontasi, dengan cara tidak mengunci (''lock on'') sasaran dengan radar atau rudal sehingga misi identifikasi tidak dianggap mengancam.<ref name=":8" />{{Sfn|Bachtiar|2018|p=xix - xx}}{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}}<ref name=":11" /><ref name=":10" /> |
|||
Ketika ''Falcon Flight'' tiba di lokasi, mereka langsung disambut oleh dua pesawat [[F/A-18 Hornet]] milik [[Angkatan Udara Amerika Serikat|Angkatan Laut Amerika Serikat]] sehingga mereka terlibat dalam perang radar (''radar jamming''). Dalam peristiwa itu, salah satu penerbang tempur TNI AU sudah dalam posisi terkunci secara radar oleh penerbang tempur [[Angkatan Laut Amerika Serikat|A AL AS]]. Sedang pesawat lainnya sedang saling berkejaran dalam posisi ''dog fight'' cukup ketat. Pesawat TNI AU kemudian berinisiatif melakukan gerakan menggoyang sayap (''rocking wing'') yang menyatakan bahwa mereka tidak dalam posisi mengancam pesawat [[Angkatan Laut Amerika Serikat|AL AS]].<ref name=":8" />{{Sfn|Bachtiar|2018|p=xix - xx}}{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}}<ref name=":11" /><ref name=":10" /> |
|||
Ketika komunikasi berhasil dibuka, diketahui bahwa kedua pesawat [[Angkatan Laut Amerika Serikat|AL AS]] dan jajaran kapal induk [[Angkatan Laut Amerika Serikat]], [[USS Carl Vinson|USS Carl Vinson (CVN-70)]], merasa bahwa mereka berlayar di wilayah perairan internasional dan meminta agar kedua pesawat TNI AU untuk menjauh. Namun disampaikan oleh pesawat TNI AU bahwa mereka, pesawat-pesawat [[Angkatan Laut Amerika Serikat|AL AS]] berada dalam wilayah kedaulatan Republik Indonesia sesuai dengan [[Deklarasi Djuanda]]. ''Falcon Flight'' meminta mereka untuk segera mengontak ke ATC setempat, Bali Control, yang hingga saat itu tidak mengetahui keberadaan mereka. Mengetaui adanya itu, pesawat-pesawat [[Angkatan Laut Amerika Serikat|AL AS]] itu kemudian terbang menjauh.<ref name=":8" />{{Sfn|Bachtiar|2018|p=xix - xx}}{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}}<ref name=":11" /><ref name=":10" /> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 61: | Baris 73: | ||
{{S-start}} |
{{S-start}} |
||
{{S-mil}} |
{{S-mil}} |
||
{{ |
{{Succession box|title=[[Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin|Komandan Lanud Roesmin Noerjadin]]|before=[[Andi Kustoro]]|after=[[Setiawan]]|years=2022—2023}} |
||
{{Succession box|title=[[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II|Pangkosekhanudnas II/Makassar]]|before= |
{{Succession box|title=[[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II|Pangkosekhanudnas II/Makassar]]|before=[[Yulianta]]|after=[[Irwan Pramuda]]|years=2020—2021}} |
||
{{Succession box|title=[[Skadron Udara 3|Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswajudi]]|before= |
{{Succession box|title=[[Skadron Udara 3|Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswajudi]]|before=[[Fajar Adriyanto]]|after=[[Ali Sudibyo]]|years=2009—2011}} |
||
{{End}} |
{{End}} |
||
Baris 70: | Baris 82: | ||
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Cimahi]] |
[[Kategori:Tokoh dari Cimahi]] |
||
[[Kategori:Alumni Akademi Angkatan Udara 1993]] |
|||
Revisi per 7 Juli 2024 11.38
Ian Fuady | |
---|---|
Staf Khusus Kasau | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 Maret 1972 Cimahi, Jawa Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Ny. Dian Kartika Boediarti |
Anak |
|
Orang tua |
|
Almamater | Akademi Angkatan Udara (1993) |
Penghargaan sipil | Adhi Makayasa (1993) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Udara |
Masa dinas | 1993—sekarang |
Pangkat | Marsekal Pertama TNI |
Satuan | Korps Penerbang (Tempur) |
Sunting kotak info • L • B |
Marsekal Pertama TNI Ian Fuady[1] (lahir 15 Maret 1972) adalah seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 16 November 2023 mengemban amanat sebagai Staf Khusus Kasau.[2]
Ian Fuady, merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara dan peraih Adhi Makayasa tahun 1993. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Asops Kaskoopsudnas.
Ian Fuady merupakan penerbang yang pernah meraih 1000 dan 2000 jam terbang dengan F-16 Fighting Falcon, sebelumnya menjabat Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi, merupakan lulusan terbaik AAU (Akademi Angkatan Udara) dan peraih Adhi Makayasa tahun 1993 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1995. Selain F-16 Fighting Falcon “Hyena”, juga pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat diantaranya AS 202 Bravo, T-34 Charlie, KT-IB/Wong Bee, dan pesawat Hawk MK-53 sehingga memiliki total jam terbang 2389 jam 20 menit.[3]
Riwayat Pendidikan
- AAU (1993)
- Sekbang (1996)
- Sekkau (2002)
- Seskoau (2007)
- Sesko TNI (2019)
Riwayat Jabatan
- Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi
- Danskadron 3 Lanud Iswahyudi[4] (2009—2011)
- Pabandya Jakstra Paban I Renstra Srenaau (2011)
- Kadispers Lanud Iswahjudi[5] (2013—2014)
- Atase Pertahanan KBRI Jepang (2014—2018)
- Pamen Sopsau (Diksesko TNI) (2018—2019)
- Asops Kaskohanudnas[6] (2019—2020)
- Pangkosekhanudnas II/Makassar[7] (2020—2021)
- Dirdik Kodiklatau[8] (2021—2022)
- Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (2022—2023)
- Asops Kaskoopsudnas (2023)
- Staf Khusus Kasau (2023—Sekarang)
Insiden Bawean 2003
Ian termasuk salah satu pilot F-16 TNI AU yang pernah terlibat dalam peristiwa duel udara dengan pesawat-pesawat F/A-18 Hornet, Angkatan Laut Amerika Serikat yang terjadi di wilayah udara Pulau Bawean, pada 3 Juli 2003. Pada saat itu radar Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia dan Pusat Operasi Pertahanan Nasional menangkap ada lima titik mencurigakan yang terbang dalam formasi rapat dan tidak teridentifikasi. Namun ketika satu flight pesawat tempur TNI AU dikirimkan untuk melakukan identifikasi, tidak ditemukan obyeknya. Dua jam kemudian, terlihat manuver-manuver pesawat terbang tanpa identitas dan ada laporan dari para penerbang pesawat Bouraq Indonesia Airlines, bahwa manuver-manuver mereka yang berkecepatan tinggi sudah membahayakan kesalamatan dan keamanan penerbangan sipil berjadual. Pesawat-pesawat itu juga tidak melakukan komunikasi dengan menara pengatur lalu-lintas penerbangan nasional.[9][10][11][12][13]
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia, saat itu dijabat Marsekal Muda TNI Teddy Sumarno, mengirimkan dua F-16 B untuk melakukan misi mencegat, mengidentifikasi dan mengusir mereka dari wilayah udara nasional. Penerbangan ini memiliki call sign Falcon Flight. Pemimpin penerbangan bersandikan Falcon 1, bernomor ekor TS-1603 yang diawaki oleh Kapten PNB Ian Fuady dan Kapten PNB Fajar Adriyanto. Falcon 2, bernomor ekor TS-1602, diawaki oleh Kapten PNB Mohamad Tonny Harjono dan Kapten PNB M. Satrio Utomo. Dalam misinya, mereka bertugas untuk identifikasi visual dan menghindari konfrontasi, dengan cara tidak mengunci (lock on) sasaran dengan radar atau rudal sehingga misi identifikasi tidak dianggap mengancam.[9][10][13][11][12]
Ketika Falcon Flight tiba di lokasi, mereka langsung disambut oleh dua pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat sehingga mereka terlibat dalam perang radar (radar jamming). Dalam peristiwa itu, salah satu penerbang tempur TNI AU sudah dalam posisi terkunci secara radar oleh penerbang tempur A AL AS. Sedang pesawat lainnya sedang saling berkejaran dalam posisi dog fight cukup ketat. Pesawat TNI AU kemudian berinisiatif melakukan gerakan menggoyang sayap (rocking wing) yang menyatakan bahwa mereka tidak dalam posisi mengancam pesawat AL AS.[9][10][13][11][12]
Ketika komunikasi berhasil dibuka, diketahui bahwa kedua pesawat AL AS dan jajaran kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Carl Vinson (CVN-70), merasa bahwa mereka berlayar di wilayah perairan internasional dan meminta agar kedua pesawat TNI AU untuk menjauh. Namun disampaikan oleh pesawat TNI AU bahwa mereka, pesawat-pesawat AL AS berada dalam wilayah kedaulatan Republik Indonesia sesuai dengan Deklarasi Djuanda. Falcon Flight meminta mereka untuk segera mengontak ke ATC setempat, Bali Control, yang hingga saat itu tidak mengetahui keberadaan mereka. Mengetaui adanya itu, pesawat-pesawat AL AS itu kemudian terbang menjauh.[9][10][13][11][12]
Referensi
- ^ "Letda (Lek) Ian Fuady". Mimbar Kekaryaan (8). Agustus 1993. hlm. 80. Diakses tanggal 29 April 2022.
- ^ "Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 60 Perwira Tinggi TNI". tni.mil.id. Diakses tanggal 2023-11-23.
- ^ "KEMBALI FIGHTER IWJ RAIH 1000 & 2000 JAM TERBANG"
- ^ "“Hyena” Gantikan “Red Wolf”"[pranala nonaktif permanen]
- ^ "serah terima jabatan kepala Dinas Personel Lanud Iswahjudi "
- ^ "Pangkohanudnas Pimpin Sertijab Asops Kaskohanudnas"
- ^ "Mutasi Jabatan 78 Perwira Tinggi TNI"
- ^ "Panglima TNI Mutasi dan Promosi Jabatan 60 Perwira Tinggi"
- ^ a b c d Marboen, Ade P (15 Maret 2017). Suryanto, ed. "F-16 nomor registrasi TS-1603 berjasa pada insiden Pulau Bawean". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-21. Diakses tanggal 09 Juli 2020.
- ^ a b c d Bachtiar 2018, hlm. xix - xx.
- ^ a b c d Dudi, Sudibyo (07 Juli 2003). "Perang Elektronika di Kawasan Bawean: Beberapa manuver dalam perang elektronika antara F-16 TNI AU dengan F-18 Hornet AL AS". KOMPAS.
- ^ a b c d Dudi, Sudibyo (04 Juli 2003). "Lima Pesawat F-18 AS Bermanuver di Bawean". KOMPAS.
- ^ a b c d Hakim 2018, hlm. 305 - 311.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Andi Kustoro |
Komandan Lanud Roesmin Noerjadin 2022—2023 |
Diteruskan oleh: Setiawan |
Didahului oleh: Yulianta |
Pangkosekhanudnas II/Makassar 2020—2021 |
Diteruskan oleh: Irwan Pramuda |
Didahului oleh: Fajar Adriyanto |
Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswajudi 2009—2011 |
Diteruskan oleh: Ali Sudibyo |