Lompat ke isi

Harut dan Marut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 114.59.126.226 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(32 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Qur'anic Manuscript - 3 - Hijazi script.jpg|jmpl|lurus|manuskrip Qur'an dari abad ke-7th Masehi, yang di tulis di atas [[kulit]].]]
'''Hārūt''' dan '''Mārūt''' ([[Bahasa Arab|Arab]] <font size=4>هاروت وماروت</font>) adalah dua [[malaikat]] yang diutus oleh [[Allah]] ke negeri [[Babilonia]]. Nama mereka disebutkan didalam [[Al Qur'an]] pada surat [[Al Baqarah]] ayat 102:
'''Harut dan Marut''' ([[Bahasa Arab]]: <font size=4>هاروت وماروت</font>, transliterasi: '''Hārūt''' dan '''Mārūt''') adalah dua [[malaikat]] yang diutus oleh [[Allah]] ke negeri [[Babilonia]]. Nama kedua malaikat ini disebutkan di dalam [[Al Qur'an]] pada surat [[Al Baqarah]] ayat 102.<ref name="Al-Qur'an Surah Al-Baqarah 2:102">"Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya, dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah, dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 2:102)</ref>


Para [[mufassirin]] berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
{{cquote|"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 102)}}

Para [[mufassirin]] berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.


== Kisah Harut dan Marut ==
== Kisah Harut dan Marut ==
=== Kisah ''shahih'' ===
{{Sect-stub}}
Dikisahkan bahwa ada dua malaikat diutus oleh [[Allah]] untuk turun ke Kota Babil, yakni sebuah kota di [[Irak]] bekas ibu kota [[Babilonia]] Kuno. Nama kedua malaikat tersebut adalah Harut dan Marut. Pada saat itu, warga kota diliputi kegelisahan dan kesyirikan akibat tersebarnya [[sihir]]. Negeri yang saat itu dipimpin Raja [[Nebukadnezar]] pun kacau-balau akibat tersebarnya sihir hingga dapat menyebabkan penyakit sampai membuat suami istri bercerai.


Sihir yang tersebar tersebut bermula ketika Raja Nebukadnezar menahan orang-orang Yahudi setelah menyerang [[Palestina]]. Tawanan tersebut pun mulai memainkan sihir saat tiba di Kota Babil. Sebagian bangsa Yahudi memang dikenal sebagai bangsa yang sangat dekat dan mahir mempraktikkan ilmu sihir. Dengan pengetahuan sihir yang mereka kuasai, mereka kemudian menakut-nakuti warga Babil dengan membuat lingkaran besar sebagai lingkaran sihir.
== Bantahan kisah Harut dan Marut ==
Syeikh [[Athiyah Saqar]] menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah sebagai salah satu ''hujjah'' (dalil) dalam hal ini, karena kisah tersebut berasal dari warisan masyarakat [[Babilonia]] dan penjelasan orang-orang [[Yahudi]] serta kitab-kitab [[Nasrani]]. Karena tidak sesuai dengan salah satu ayat didalam Al Qur'an. Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah:


Demi melenyapkan ketakutan warga akibat sihir tersebut, maka diutuslah dua malaikat ke Kota Babil, Harut dan Marut oleh Allah. Keduanya diutus untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil, mereka mengajarkan sihir bukanlah untuk berbuat kejahatan, sihir yang diajarkan keduanya hanyalah untuk menjelaskan hakikat sihir.
{{cquote|"Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiya 26 – 27)}}


Maka, Harut dan Marut pun turun ke bumi dan mendatangi warga Babil. Dimulailah tugas mereka untuk mengajarkan sihir. Ketika warga mendatangi mereka untuk mempelajari sihir, keduanya memperingatkan agar tak menyalahgunakannya untuk berbuat syirik. “Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, maka sebab itu janganlah kamu kafir,”<ref name="Al-Qur'an Surah Al-Baqarah 2:102" /> ujar keduanya.
{{cquote|"Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih." (Al Anbiya 19 – 20)}}


Harut dan Marut pun kemudian menyampaikan ilmu dasar-dasar sihir dan cara melenyapkan lingkaran besar sihir yang dibuat Yahudi. Keduanya pun memperingatkan bahwa sihir merupakan hal yang dipelajari. Karena dipelajari, sihir tidaklah dapat memberikan manfaat ataupun mafsadat bagi manusia kecuali dengan kehendak Allah.
Diriwayatkan dari [[Ali bin Abi Thalib]] bahwa yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. [[Az Zajjaj]] mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan."<ref>Al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472.</ref>


Setelah selesai tugas Harut dan Marut, keduanya pun kembali ke langit, akan tetapi, warga Kota Babil justru tak mengikuti peringataan Harut dan Marut. Mereka justru berbuat kerusakan dengan ilmu sihir yang diajarkan keduanya, maka semakin rusaklah negeri tersebut.
Al Hafidz bin Katsir berkata: "Kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan dari beberapa tabi'in seperti [[Mujahid]], [[Suddi]], [[Hasan al Bashri]], [[Qotadah]], [[Abul Aliyah]], [[Zuhri]], [[Rabi' bin Anas]], [[Muqotil bin Hayyan]] dan lain-lain dan dibawakan oleh banyak penulis tafsir dari kalangan terdahulu dan belakangan. Kesimpulan detail dari kisah Harut dan Marut ini kembali kepada kisah Israilliyat, karena riwayatnya tidak ada sama sekali dalam hadits marfu' yang bersambung sanadnya dari Nabi [[Muhammad]].


=== Kisah Israiliyat ===
Al Hafidz bin Hazm berkata: "Diantara bukti-bukti yang menunjukkan kebathilan kisah Harut dan Marut ada didalam salah satu firman Allah: {{cquote|"Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (Al Hijr 8) }}
Kisah Harut dan Marut memiliki versi lain dalam kisah [[Israiliyat]]. Dalam versi Yahudi, dikisahkan Harut dan Marut merupakan malaikat yang tengah diuji oleh Allah. Saat itu, malaikat tak setuju dengan penugasan orang saleh sebagai [[khalifah]] di muka [[bumi]]. Namun, orang saleh berbeda dari manusia kebanyakan, mereka dapat menahan nafsu sehingga dapat mengemban amanah sebagai khalifah bumi. Akan tetapi, malaikat berpendapat jikalau mereka diberikan nafsu, mereka akan dapat menahannya lebih baik dari manusia saleh.

Maka Allah pun memilih dua malaikat, yakni Harut dan Marut untuk menguji apa yang dikatakan para malaikat. Keduanya kemudian diberikan hawa nafsu, lalu diturunkan ke bumi. Saat baru tiba di bumi, keduanya melihat [[wanita]] cantik dan langsung terpesona. Tapi, wanita tersebut menolak ajakan berbuat maksiat. Si wanita pun menawarkan tiga hal kepada keduanya, menyembah [[berhala]], membunuh bayi, atau meminum [[khamr]].

Harut dan Marut pun berpikir, “Menyembah berhala adalah perbuatan kufur, membunuh bayi merupakan [[dosa]] besar, sedangkan meminum khamar hanyalah dosa kecil,” pikir mereka. Maka mereka pun memilih untuk meminum khamr.

Namun, setelah meminumnya mereka menjadi mabuk. Setelah kehilangan akal akibat mabuk, keduanya kemudian membunuh bayi dan menyembah berhala. Setelah melakukan ketiga dosa itu, mereka pun kemudian melakukan hal keji kepada wanita itu.

Harut dan Marut gagal, sifat kemalaikatan keduanya pun dicabut. Allah yang murka kepada keduanya pun memberikan pilihan kepada keduanya antara azab dunia atau azab [[akhirat]]. Karena azab dunia bersifat sementara, mereka memilih selamat dari azab akhirat. Keduanya pun kemudian digantung di langit Kota Babil hingga hari [[kiamat]]. Semenjak digantung, mereka mengajarkan sihir kepada manusia. Manusia yang ingin mempelajari sihir pun kemudian menuju Babilonia dan menemui mereka.

=== Bantahan kisah Israiliyat ===
Syeikh [[Athiyah Saqar]] menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah sebagai salah satu ''[[hujjah]]'' (dalil) dalam hal ini, karena kisah tersebut berasal dari warisan masyarakat [[Babilonia]] dan penjelasan orang-orang [[Yahudi]] serta kitab-kitab [[Nasrani]]. Karena tidak sesuai dengan salah satu ayat di dalam Al Qur'an. Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah:

{{cquote|"...dan malaikat-malaikat yang di sisiNya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." (Al Anbiya 21:19–20)}}

{{cquote|"Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiya 21:26–27)}}

Diriwayatkan dari [[Ali bin Abi Thalib]] yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. [[Az Zajjaj]] mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan."<ref>Al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472.</ref>

[[Al Hafidz bin Katsir]] berkata: "Kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan dari beberapa tabi'in seperti [[Mujahid]], [[Suddi]], [[Hasan al Bashri]], [[Qotadah]], [[Abul Aliyah]], [[Zuhri]], [[Rabi' bin Anas]], [[Muqotil bin Hayyan]] dan lain-lain dan dibawakan oleh banyak penulis tafsir dari kalangan terdahulu dan belakangan. Kesimpulan detail dari kisah Harut dan Marut ini kembali kepada kisah Israiliyat, karena riwayatnya tidak ada sama sekali dalam hadis marfu' yang bersambung sanadnya dari Nabi [[Muhammad]].

[[Al Hafidz bin Hazm]] berkata: "Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kebathilan kisah Harut dan Marut ada di dalam salah satu firman Allah: {{cquote|"Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk menguji iman) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (Al Hijr 15:8) }}


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 26: Baris 47:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Refbegin}}
{{Refbegin}}
* [http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/harut-dan-marut.htm Harut dan Marut di Eramuslim.com]
* [http://www.markazsunnah(dot)co(dot)cc/2008/01/kisah-harut-dan-marut.html Kisah Harut dan Marut dalam versi Salaf]
* [http://www.markazsunnah(dot)co(dot)cc/2008/01/kisah-harut-dan-marut.html Kisah Harut dan Marut dalam versi Salaf]
* [http://al-qayyim.net/index.php?option=com_content&task=view&id=466&Itemid=2 Kisah Harut dan Marut di Al-Qayyim.net]
* [http://al-qayyim.net/index.php?option=com_content&task=view&id=466&Itemid=2 Kisah Harut dan Marut di Al-Qayyim.net] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220319032439/http://www.al-qayyim.net/index.php?option=com_content&task=view&id=466&Itemid=2 |date=2022-03-19 }}
* [http://www.nurusshidiq.com/index.php?action=news.detail&id_news=615&judul=Misteri%20Harut%20dan%20Marut Misteri Harut dan Marut diNurusshidiq.com]
* [http://www.nurusshidiq.com/index.php?action=news.detail&id_news=615&judul=Misteri%20Harut%20dan%20Marut Misteri Harut dan Marut diNurusshidiq.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305002124/http://www.nurusshidiq.com/index.php?action=news.detail&id_news=615&judul=Misteri%20Harut%20dan%20Marut |date=2016-03-05 }}
* {{fr}} [http://www.at-tawhid.net/article-tafsir-sourate-2-al-baqarah---verset-102-sur-harut-et-marut-al-qadi-iyad-al-qurtubi-et-at-tabari-107380839.html Tafsir Ayah Harut wa Marut www.at-tawhid.net] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120826083741/http://www.at-tawhid.net/article-tafsir-sourate-2-al-baqarah---verset-102-sur-harut-et-marut-al-qadi-iyad-al-qurtubi-et-at-tabari-107380839.html |date=2012-08-26 }}
* [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/16/mq0dhf-hikayat-harut-dan-marut Hikayat Harut dan Marut di Republika.co.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220528035233/https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/16/mq0dhf-hikayat-harut-dan-marut |date=2022-05-28 }}
{{Refend}}
{{Refend}}


Baris 35: Baris 57:
* [[Munkar dan Nakir]]
* [[Munkar dan Nakir]]


{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{islam-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Malaikat Islam]]
[[Kategori:Malaikat Islam]]

[[ar:هاروت وماروت]]
[[de:Harut und Marut]]
[[en:Harut]]
[[fa:هاروت و ماروت]]
[[ja:ハールートとマールート]]
[[ms:Harut dan Marut]]
[[sv:Maruter]]
[[tr:Harut ve Marut]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 11.00

manuskrip Qur'an dari abad ke-7th Masehi, yang di tulis di atas kulit.

Harut dan Marut (Bahasa Arab: هاروت وماروت, transliterasi: Hārūt dan Mārūt) adalah dua malaikat yang diutus oleh Allah ke negeri Babilonia. Nama kedua malaikat ini disebutkan di dalam Al Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 102.[1]

Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

Kisah Harut dan Marut

[sunting | sunting sumber]

Kisah shahih

[sunting | sunting sumber]

Dikisahkan bahwa ada dua malaikat diutus oleh Allah untuk turun ke Kota Babil, yakni sebuah kota di Irak bekas ibu kota Babilonia Kuno. Nama kedua malaikat tersebut adalah Harut dan Marut. Pada saat itu, warga kota diliputi kegelisahan dan kesyirikan akibat tersebarnya sihir. Negeri yang saat itu dipimpin Raja Nebukadnezar pun kacau-balau akibat tersebarnya sihir hingga dapat menyebabkan penyakit sampai membuat suami istri bercerai.

Sihir yang tersebar tersebut bermula ketika Raja Nebukadnezar menahan orang-orang Yahudi setelah menyerang Palestina. Tawanan tersebut pun mulai memainkan sihir saat tiba di Kota Babil. Sebagian bangsa Yahudi memang dikenal sebagai bangsa yang sangat dekat dan mahir mempraktikkan ilmu sihir. Dengan pengetahuan sihir yang mereka kuasai, mereka kemudian menakut-nakuti warga Babil dengan membuat lingkaran besar sebagai lingkaran sihir.

Demi melenyapkan ketakutan warga akibat sihir tersebut, maka diutuslah dua malaikat ke Kota Babil, Harut dan Marut oleh Allah. Keduanya diutus untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil, mereka mengajarkan sihir bukanlah untuk berbuat kejahatan, sihir yang diajarkan keduanya hanyalah untuk menjelaskan hakikat sihir.

Maka, Harut dan Marut pun turun ke bumi dan mendatangi warga Babil. Dimulailah tugas mereka untuk mengajarkan sihir. Ketika warga mendatangi mereka untuk mempelajari sihir, keduanya memperingatkan agar tak menyalahgunakannya untuk berbuat syirik. “Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, maka sebab itu janganlah kamu kafir,”[1] ujar keduanya.

Harut dan Marut pun kemudian menyampaikan ilmu dasar-dasar sihir dan cara melenyapkan lingkaran besar sihir yang dibuat Yahudi. Keduanya pun memperingatkan bahwa sihir merupakan hal yang dipelajari. Karena dipelajari, sihir tidaklah dapat memberikan manfaat ataupun mafsadat bagi manusia kecuali dengan kehendak Allah.

Setelah selesai tugas Harut dan Marut, keduanya pun kembali ke langit, akan tetapi, warga Kota Babil justru tak mengikuti peringataan Harut dan Marut. Mereka justru berbuat kerusakan dengan ilmu sihir yang diajarkan keduanya, maka semakin rusaklah negeri tersebut.

Kisah Israiliyat

[sunting | sunting sumber]

Kisah Harut dan Marut memiliki versi lain dalam kisah Israiliyat. Dalam versi Yahudi, dikisahkan Harut dan Marut merupakan malaikat yang tengah diuji oleh Allah. Saat itu, malaikat tak setuju dengan penugasan orang saleh sebagai khalifah di muka bumi. Namun, orang saleh berbeda dari manusia kebanyakan, mereka dapat menahan nafsu sehingga dapat mengemban amanah sebagai khalifah bumi. Akan tetapi, malaikat berpendapat jikalau mereka diberikan nafsu, mereka akan dapat menahannya lebih baik dari manusia saleh.

Maka Allah pun memilih dua malaikat, yakni Harut dan Marut untuk menguji apa yang dikatakan para malaikat. Keduanya kemudian diberikan hawa nafsu, lalu diturunkan ke bumi. Saat baru tiba di bumi, keduanya melihat wanita cantik dan langsung terpesona. Tapi, wanita tersebut menolak ajakan berbuat maksiat. Si wanita pun menawarkan tiga hal kepada keduanya, menyembah berhala, membunuh bayi, atau meminum khamr.

Harut dan Marut pun berpikir, “Menyembah berhala adalah perbuatan kufur, membunuh bayi merupakan dosa besar, sedangkan meminum khamar hanyalah dosa kecil,” pikir mereka. Maka mereka pun memilih untuk meminum khamr.

Namun, setelah meminumnya mereka menjadi mabuk. Setelah kehilangan akal akibat mabuk, keduanya kemudian membunuh bayi dan menyembah berhala. Setelah melakukan ketiga dosa itu, mereka pun kemudian melakukan hal keji kepada wanita itu.

Harut dan Marut gagal, sifat kemalaikatan keduanya pun dicabut. Allah yang murka kepada keduanya pun memberikan pilihan kepada keduanya antara azab dunia atau azab akhirat. Karena azab dunia bersifat sementara, mereka memilih selamat dari azab akhirat. Keduanya pun kemudian digantung di langit Kota Babil hingga hari kiamat. Semenjak digantung, mereka mengajarkan sihir kepada manusia. Manusia yang ingin mempelajari sihir pun kemudian menuju Babilonia dan menemui mereka.

Bantahan kisah Israiliyat

[sunting | sunting sumber]

Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah sebagai salah satu hujjah (dalil) dalam hal ini, karena kisah tersebut berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani. Karena tidak sesuai dengan salah satu ayat di dalam Al Qur'an. Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah:

"...dan malaikat-malaikat yang di sisiNya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." (Al Anbiya 21:19–20)

"Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiya 21:26–27)

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. Az Zajjaj mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan."[2]

Al Hafidz bin Katsir berkata: "Kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan dari beberapa tabi'in seperti Mujahid, Suddi, Hasan al Bashri, Qotadah, Abul Aliyah, Zuhri, Rabi' bin Anas, Muqotil bin Hayyan dan lain-lain dan dibawakan oleh banyak penulis tafsir dari kalangan terdahulu dan belakangan. Kesimpulan detail dari kisah Harut dan Marut ini kembali kepada kisah Israiliyat, karena riwayatnya tidak ada sama sekali dalam hadis marfu' yang bersambung sanadnya dari Nabi Muhammad.

Al Hafidz bin Hazm berkata: "Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kebathilan kisah Harut dan Marut ada di dalam salah satu firman Allah:

"Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk menguji iman) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (Al Hijr 15:8)

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya, dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah, dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 2:102)
  2. ^ Al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]