Lompat ke isi

Nana Nuriana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(40 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Mayjen]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]]</small>
| honorific-prefix = [[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|office = Gubernur Jawa Barat
| office = Gubernur Jawa Barat
|order = Ke-11
| order = ke-11
|term_start =13 Juni 1993
| term_start = 13 Juni 1993
|term_end = 13 Juni 2003
| term_end = 13 Juni 2003
| predecessor = [[Yogie Suardi Memet]]
|president = [[Soeharto]]<br/>[[B. J. Habibie]]<br/>[[Abdurrahman Wahid]]<br/>[[Megawati Soekarnoputri]]
| successor = [[Danny Setiawan]]
|vicepresident = [[Try Sutrisno]]<br> [[B.J. Habibie]]<br> [[Megawati Soekarnoputri]]<br> [[Hamzah Haz]]
| name = Raden Nana Nuriana<br> {{sund|ᮔᮔ ᮔᮥᮛᮤᮃᮔ}}
|predecessor = [[Yogie Suardi Memet]]
| image = Governor of West Java R. Nuriana.jpg
|successor = [[Danny Setiawan]]
| imagesize =
|name = Raden Nana Nuriana
|image = Governor of West Java R. Nuriana.jpg
| caption = Nuriana sebagai gubernur
| birth_name = Raden Nana Nuriana
|imagesize = 210px
| othername =
|caption =
| religion = [[Islam]]
|birth_name = Raden Nana Nuriana
| nationality = [[Indonesia]]
|othername =
| birth_date = {{birth date|1938|4|17}}
|religion = [[Islam]]
| birth_place = [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Hindia Belanda]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|birth_date = {{birth date and age|1938|4|17}}
| death_date = {{death date and age|2024|7|11|1938|4|17}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Kabupaten Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_place = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|location =
| location =
|party = [[Partai Golongan Karya]] (1967-2005)<br>Independen (2005-sekarang)
| party = {{parpolicon|Independen}} (2005—2024)
| otherparty = {{parpolicon|Golkar}} (1967—2005)
|occupation =
| occupation =
|spouse =
| spouse =
|death_date =
| serviceyears = 1962—1993
|death_place =
| servicenumber = 18990
|location =
| rank = [[File:20-TNI Army-MG.svg|25px| ]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
|alma_mater=[[Akademi Militer Nasional]] (1962)
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|parents =
|profession = [[Tentara]]
| unit = [[Infanteri]]
| alma_mater = [[Akademi Militer Nasional]] (1962)
| battles = [[Operasi Seroja]]
| profession = [[Tentara]]
}}
}}


[[Mayjen]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] '''Raden Nana Nuriana''' ({{lahirmati|[[Sumedang]], [[Jawa Barat]]|17|4|1938}}) adalah [[Gubernur Jawa Barat]] dua periode, periode 1993−1998 dan 1998−2003.<ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read194020/fakta-dan-sejarah-mantan-gubernur-jabar "Fakta dan Sejarah Mantan Gubernur Jabar"]</ref> Nuriana juga adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir [[Mayjen]] [[TNI]], ia menamatkan pendidikan di ''[[Akademi Militer Nasional]]'' (AMN) pada tahun [[1962]]. Sebelum menjadi gubernur, ia menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991 sampai 1993.
[[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji (gelar)|H.]] '''Raden Nana Nuriana''' ({{lahirmati||17|4|1938||11|7|2024}}) adalah seorang perwira militer Indonesia yang juga menjabat sebagai gubernur [[Jawa Barat]] selama dua periode antara tahun 1993 dan 2003. Masa jabatannya sebagai gubernur menyebabkan pemisahan [[Banten]] sebagai provinsinya sendiri.

== Kehidupan awal dan karir militer ==
Nuriana lahir di [[Sumedang]] pada tanggal 17 April 1938. Ia lulus dari [[Akademi Militer]] pada tahun 1962, dan jabatan pertamanya di angkatan bersenjata adalah sebagai komandan distrik militer (''rayon''). Setelah lulus SMA, ia belajar geologi di [[Institut Teknologi Bandung]], namun ia tidak menyelesaikan studinya di sana. Sebaliknya, ia mendaftar di [[Akademi Militer]], dan lulus pada tahun 1962.<ref name="ensi"/> Keluar dari akademi, ia menjadi letnan dua di [[Tentara Nasional Indonesia]], dan ditempatkan di sebuah batalyon di [[Cimahi]] sebagai komandan distrik militer (''rayon'').<ref name="ensi">{{cite book |last1=Rosidi |first1=Ajip |title=Ensiklopedi Sunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi |date=2000 |publisher=Pustaka Jaya |isbn=978-979-419-259-7 |page=444 |url=https://books.google.com/books?id=o4M8OAAACAAJ&q=nuriana |language=id}}</ref><ref>{{cite book |last1=Rosidi |first1=Ajip |author1-link=Ajip Rosidi |title=Apa siapa orang Sunda |date=2003 |publisher=PT Kiblat Buku Utama |page=295 |url=https://books.google.com/books?id=CdNkAAAAMAAJ |language=id}}</ref> Setelah naik pangkat secara bertahap di militer, Nuriana menjadi Panglima [[Kodam III/Siliwangi]] yang berbasis di [[Jawa Barat]] pada tahun 1991. Sebelumnya, ia pernah menjadi Kepala Staf [[Kodam VII/Wirabuana]], bermarkas di [[Makassar]].<ref>{{cite book |title=Tempo, Volume 20 |date=1991 |page=89 |publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya |url=https://books.google.com/books?id=G3MUAQAAMAAJ |language=id}}</ref>

== Sebagai gubernur ==
[[Berkas:Nana Nuriana swearing in 8 August 1998.jpg|thumb|Nuriana dilantik untuk masa jabatan keduanya, 8 Agustus 1998.]]
Pada tanggal 22 Mei 1993, Nuriana dilantik sebagai gubernur [[Jawa Barat]] setelah dipilih oleh dewan provinsi dengan 68 dari 99 suara. Saat itu, ia berpangkat [[mayor jenderal]].<ref>{{cite book |title=Mimbar kekaryaan ABRI. |date=1993 |publisher=[[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan]] |page=61 |url=https://books.google.com/books?id=ZzIjZwSWQU0C |language=id}}</ref> Ia menggantikan mantan atasannya di Siliwangi, [[Yogie Suardi Memet]].<ref name="antara"/> Pada masa jabatan ini, ia diangkat menjadi kepala badan pengendalian pembangunan [[Jonggol]], yang kemudian direncanakan sebagai [[ibu kota Indonesia]] yang baru. Menurut Nuriana pada tahun 1996, luas kota baru akan mencapai 15 ribu hektar dan 15 ribu hektar lagi disisihkan untuk cagar alam dan pertanian.<ref name="jonggoldetikx">{{cite news |last1=Rizal |first1=M. |title=Kisah Beleid Pindah Ibu Kota yang Berbau KKN |url=https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20220204/Kisah-Beleid-Pindah-Ibu-Kota-yang-Berbau-KKN/ |access-date=11 Juli 2024 |work=detikx |date=4 Februari 2022 |language=id}}</ref> Jonggol juga dijadwalkan menjadi tuan rumah pemerintahan provinsi Jawa Barat.<ref name="antara"/> Namun, rencana tersebut dibatalkan karena [[krisis keuangan Asia]] yang melanda Indonesia pada tahun 1997.<ref name="jonggoldetikx"/>

Ketika ia mencalonkan diri kembali pada tahun 1998, [[gerakan Reformasi]] sedang berjalan lancar, dan pencalonannya ditentang oleh enam belas calon gubernur (termasuk Nuriana) yang mencalonkan diri.<ref name="serdadu"/><ref>{{cite news |title=DPRD Jaring 16 Nama Bakal Calon Gubernur Jabar |work=[[Kompas]] |date=7 Februari 1998 |language=id}}</ref> Meski begitu, Nuriana tetap berhasil memenangkan pemilu kembali dengan 70 dari 96 suara.<ref name="serdadu">{{cite book |last1=Aminuddin |first1=M. Faishal |title=Politik Mantan Serdadu: Purnawirawan dalam Politik Indonesia 1998-2014/M |date=8 Januari 2020 |publisher=Airlangga University Press |isbn=978-602-473-183-0 |pages=219–220 |url=https://books.google.com/books?id=jGvIDwAAQBAJ |language=id}}</ref> Ia dilantik untuk masa jabatan keduanya pada 8 Agustus 1998.<ref>{{cite book |last1=Perkeretaapian |title=Kabinet Reformasi Pembangunan, Memori Masa Bhakti |date=1999 |page=75 |publisher=Republik Indonesia |url=https://books.google.com/books?id=YpjjAAAAMAAJ |language=id}}</ref>

Pada masa jabatan keduanya, Nuriana menghadapi gerakan separatis dari [[Banten]], dimana politisi dan tokoh lokal Banten ingin membentuk provinsi tersendiri. Nuriana menentang gerakan ini karena khawatir pemisahan Banten akan mengurangi pendapatan daerah Jawa Barat. Ia juga menentang kelompok separatis, dengan mengklaim bahwa pemerintah Jawa Barat telah melakukan investasi besar di daerah-daerah berkembang di Banten seperti kota [[Serang]] dan [[Tangerang]] selain daerah pedesaan. Namun, Nuriana sedang lemah secara politik pada saat itu, dengan beberapa penyelidikan korupsi yang dilakukan terhadapnya. Banten akhirnya memisahkan diri sebagai provinsi tersendiri pada tahun 2000.<ref>{{cite journal |title=Dimensi Gerakan dalam Proses Pembentukan Provinsi Banten|last=Mulyana|first=Yaya |journal=Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik |date=2001 |volume=5 |issue=1 |pages=61–90 |url=https://media.neliti.com/media/publications/37627-ID-dimensi-gerakan-dalam-proses-pembentukan-propinsi-banten.pdf |language=id |issn=1410-4946}}</ref>

== Karier selanjutnya ==
Setelah masa jabatannya sebagai gubernur berakhir, ia diperiksa atas tuduhan korupsi oleh Kejaksaan Tinggi pada tahun 2001,<ref>{{cite news |title=Gubernur R. Nuriana Diperiksa Kejati Jabar |url=https://www.liputan6.com/news/read/7005/gubernur-r-nuriana-diperiksa-kejati-jabar |access-date=31 Desember 2022 |work=liputan6.com |date=26 Januari 2001 |language=id}}</ref> dan kemudian oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] pada tahun 2006<ref>{{cite news |title=Mantan Gubernur Jabar Nuriana Diperiksa KPK |url=https://news.detik.com/berita/d-663513/mantan-gubernur-jabar-nuriana-diperiksa-kpk |access-date=31 Desember 2022 |work=detiknews |date=28 Agustus 2006|language=id-ID}}</ref> dan 2009.<ref>{{cite news |title=Eks Gubernur Jabar R Nuriana Diperiksa KPK 4 Jam |url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1168777/eks-gubernur-jabar-r-nuriana-diperiksa-kpk-4-jam |access-date=31 Desember 2022 |work=detiknews |date=21 Juli 2009 |language=id-ID}}</ref>

Beliau meninggal dunia pada 11 Juli 2024 di Bandung.<ref name="antara">{{cite news |title=Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana meninggal dunia |url=https://antaranews.com/berita/4192194/mantan-gubernur-jabar-hr-nuriana-meninggal-dunia |access-date=11 Juli 2024 |work=Antara News |date=11 Juli 2024 |language=id}}</ref>

== Penghargaan ==
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Pratama.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan XXIV.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Pembangunan.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Wira Karya.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="9"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (7 Agustus 1995)<ref>{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="3"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
| colspan="3"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
| colspan="3"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="3"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="3" |[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="3" |[[Satyalancana Seroja]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="3" |[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
| colspan="3" |[[Satyalancana Pembangunan]]
| colspan="3" |[[Satyalancana Wira Karya]]
|}
</center>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 39: Baris 92:
{{Kotak_mulai}}
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Gubernur Jawa Barat]] |tahun = 1993−2003|pendahulu = [[Yogie Suardi Memet]] |pengganti = [[Danny Setiawan]]}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Gubernur Jawa Barat]] |tahun = 1993—2003|pendahulu = [[Yogie Suardi Memet]] |pengganti = [[Danny Setiawan]]}}
{{s-mil}}
{{s-mil}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Kodam III/Siliwangi|Pangdam III/Siliwangi]] |tahun = 1991−1993|pendahulu = [[Arie Sudewo]] |pengganti = [[Muzani Syukur]]}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Kodam III/Siliwangi|Pangdam III/Siliwangi]] |tahun = 1991—1993|pendahulu = [[Arie Sudewo]] |pengganti = [[Muzani Syukur]]}}
{{Kotak_selesai}}
{{Kotak_selesai}}


{{Gubernur Jawa Barat}}
{{indo-bio-stub}}


[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
{{DEFAULTSORT:Nuriana, R}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Jawa Barat]]
[[Kategori:Gubernur Jawa Barat]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]


{{Indo-politikus-stub}}
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Pembangunan]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Wira Karya]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 15.33

Raden Nana Nuriana
ᮔᮔ ᮔᮥᮛᮤᮃᮔ
Nuriana sebagai gubernur
Gubernur Jawa Barat ke-11
Masa jabatan
13 Juni 1993 – 13 Juni 2003
Informasi pribadi
Lahir
Raden Nana Nuriana

(1938-04-17)17 April 1938
Sumedang, Hindia Belanda
Meninggal11 Juli 2024(2024-07-11) (umur 86)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikIndependen (2005—2024)
Afiliasi politik
lainnya
Golkar (1967—2005)
Alma materAkademi Militer Nasional (1962)
ProfesiTentara
Karier militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1962—1993
Pangkat Mayor Jenderal TNI
NRP18990
SatuanInfanteri
Pertempuran/perangOperasi Seroja
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Raden Nana Nuriana (17 April 1938 – 11 Juli 2024) adalah seorang perwira militer Indonesia yang juga menjabat sebagai gubernur Jawa Barat selama dua periode antara tahun 1993 dan 2003. Masa jabatannya sebagai gubernur menyebabkan pemisahan Banten sebagai provinsinya sendiri.

Kehidupan awal dan karir militer[sunting | sunting sumber]

Nuriana lahir di Sumedang pada tanggal 17 April 1938. Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1962, dan jabatan pertamanya di angkatan bersenjata adalah sebagai komandan distrik militer (rayon). Setelah lulus SMA, ia belajar geologi di Institut Teknologi Bandung, namun ia tidak menyelesaikan studinya di sana. Sebaliknya, ia mendaftar di Akademi Militer, dan lulus pada tahun 1962.[1] Keluar dari akademi, ia menjadi letnan dua di Tentara Nasional Indonesia, dan ditempatkan di sebuah batalyon di Cimahi sebagai komandan distrik militer (rayon).[1][2] Setelah naik pangkat secara bertahap di militer, Nuriana menjadi Panglima Kodam III/Siliwangi yang berbasis di Jawa Barat pada tahun 1991. Sebelumnya, ia pernah menjadi Kepala Staf Kodam VII/Wirabuana, bermarkas di Makassar.[3]

Sebagai gubernur[sunting | sunting sumber]

Nuriana dilantik untuk masa jabatan keduanya, 8 Agustus 1998.

Pada tanggal 22 Mei 1993, Nuriana dilantik sebagai gubernur Jawa Barat setelah dipilih oleh dewan provinsi dengan 68 dari 99 suara. Saat itu, ia berpangkat mayor jenderal.[4] Ia menggantikan mantan atasannya di Siliwangi, Yogie Suardi Memet.[5] Pada masa jabatan ini, ia diangkat menjadi kepala badan pengendalian pembangunan Jonggol, yang kemudian direncanakan sebagai ibu kota Indonesia yang baru. Menurut Nuriana pada tahun 1996, luas kota baru akan mencapai 15 ribu hektar dan 15 ribu hektar lagi disisihkan untuk cagar alam dan pertanian.[6] Jonggol juga dijadwalkan menjadi tuan rumah pemerintahan provinsi Jawa Barat.[5] Namun, rencana tersebut dibatalkan karena krisis keuangan Asia yang melanda Indonesia pada tahun 1997.[6]

Ketika ia mencalonkan diri kembali pada tahun 1998, gerakan Reformasi sedang berjalan lancar, dan pencalonannya ditentang oleh enam belas calon gubernur (termasuk Nuriana) yang mencalonkan diri.[7][8] Meski begitu, Nuriana tetap berhasil memenangkan pemilu kembali dengan 70 dari 96 suara.[7] Ia dilantik untuk masa jabatan keduanya pada 8 Agustus 1998.[9]

Pada masa jabatan keduanya, Nuriana menghadapi gerakan separatis dari Banten, dimana politisi dan tokoh lokal Banten ingin membentuk provinsi tersendiri. Nuriana menentang gerakan ini karena khawatir pemisahan Banten akan mengurangi pendapatan daerah Jawa Barat. Ia juga menentang kelompok separatis, dengan mengklaim bahwa pemerintah Jawa Barat telah melakukan investasi besar di daerah-daerah berkembang di Banten seperti kota Serang dan Tangerang selain daerah pedesaan. Namun, Nuriana sedang lemah secara politik pada saat itu, dengan beberapa penyelidikan korupsi yang dilakukan terhadapnya. Banten akhirnya memisahkan diri sebagai provinsi tersendiri pada tahun 2000.[10]

Karier selanjutnya[sunting | sunting sumber]

Setelah masa jabatannya sebagai gubernur berakhir, ia diperiksa atas tuduhan korupsi oleh Kejaksaan Tinggi pada tahun 2001,[11] dan kemudian oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2006[12] dan 2009.[13]

Beliau meninggal dunia pada 11 Juli 2024 di Bandung.[5]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (7 Agustus 1995)[14]
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-3 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Penegak Satyalancana Seroja
Baris ke-4 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Pembangunan Satyalancana Wira Karya

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Rosidi, Ajip (2000). Ensiklopedi Sunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi. Pustaka Jaya. hlm. 444. ISBN 978-979-419-259-7. 
  2. ^ Rosidi, Ajip (2003). Apa siapa orang Sunda. PT Kiblat Buku Utama. hlm. 295. 
  3. ^ Tempo, Volume 20. Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya. 1991. hlm. 89. 
  4. ^ Mimbar kekaryaan ABRI. Kementerian Pertahanan. 1993. hlm. 61. 
  5. ^ a b c "Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana meninggal dunia". Antara News. 11 Juli 2024. Diakses tanggal 11 Juli 2024. 
  6. ^ a b Rizal, M. (4 Februari 2022). "Kisah Beleid Pindah Ibu Kota yang Berbau KKN". detikx. Diakses tanggal 11 Juli 2024. 
  7. ^ a b Aminuddin, M. Faishal (8 Januari 2020). Politik Mantan Serdadu: Purnawirawan dalam Politik Indonesia 1998-2014/M. Airlangga University Press. hlm. 219–220. ISBN 978-602-473-183-0. 
  8. ^ "DPRD Jaring 16 Nama Bakal Calon Gubernur Jabar". Kompas. 7 Februari 1998. 
  9. ^ Perkeretaapian (1999). Kabinet Reformasi Pembangunan, Memori Masa Bhakti. Republik Indonesia. hlm. 75. 
  10. ^ Mulyana, Yaya (2001). "Dimensi Gerakan dalam Proses Pembentukan Provinsi Banten" (PDF). Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. 5 (1): 61–90. ISSN 1410-4946. 
  11. ^ "Gubernur R. Nuriana Diperiksa Kejati Jabar". liputan6.com. 26 Januari 2001. Diakses tanggal 31 Desember 2022. 
  12. ^ "Mantan Gubernur Jabar Nuriana Diperiksa KPK". detiknews. 28 Agustus 2006. Diakses tanggal 31 Desember 2022. 
  13. ^ "Eks Gubernur Jabar R Nuriana Diperiksa KPK 4 Jam". detiknews. 21 Juli 2009. Diakses tanggal 31 Desember 2022. 
  14. ^ "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Yogie Suardi Memet
Gubernur Jawa Barat
1993—2003
Diteruskan oleh:
Danny Setiawan
Jabatan militer
Didahului oleh:
Arie Sudewo
Pangdam III/Siliwangi
1991—1993
Diteruskan oleh:
Muzani Syukur