Lompat ke isi

Kerak Bumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: af:Aardkors
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(45 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:earthcone275x188.gif|right|thumb|250px|Lapisan-lapisan bumi. Kerak bumi dituliskan sebagai ''crust'' ]]
[[Berkas:Erdkruste-i.png|jmpl|Kerak bumi]]
'''Kerak bumi''' adalah lapisan terluar [[Bumi]] yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu [[kerak samudra]] dan [[kerak benua]]. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan [[basalt]], sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah [[granit]], yang tidak sepadat batuan basalt.
'''Kerak Bumi''' adalah lapisan terluar [[Bumi]] yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu [[kerak samudra]] dan [[kerak benua]].<ref name=":0">{{Cite web|last=B. A.|first=Earth Sciences|title=All About the Earth's Crust, and Why It Is so Important|url=https://www.thoughtco.com/all-about-the-earths-crust-1441114|website=ThoughtCo|language=en|access-date=2021-01-17}}</ref> Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan [[basalt]], sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah [[granit]], yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel luar Bumi membentuk lapisan [[litosfer]] dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.<ref name=":0" />


Dalam [[Geologi]], kerak merupakan lapisan padat terluar dari suatu [[planet kebumian]], [[planet katai]], atau [[satelit alami]] yang sebagian besar material pembentuknya adalah silikat. Kerak dibedakan dengan [[Mantel (geologi)|mantel]] dibawahnya melalui susunan kimianya, tetapi dalam kerak yang terdapat di satelit-satelit es yang berjarak jauh dari Matahari, kerak dan mantel dibedakan melalui [[wujud materi]]nya (kerak padat vs mantel cair).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan [[litosfer]] dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.


Kerak di permukaan suatu planet biasanya terbentuk melalui proses [[Batuan beku|pembekuan batuan]], dan dapat dipengaruhi oleh peristiwa alam seperi [[erosi]], [[Kawah tabrakan|tabrakan antar benda langit]], aktivitas vulkanik, atau pengendapan lapisan (sedimentasi). Dikarenakan Bumi memiliki [[Samudra]] yang tidak ditemukan di planet lain, kerak di Bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu kerak samudra dan kerak benua, dimana kedua kerak ini memiliki susunan kimiawi serta proses pembentukan yang berbeda.
[[Temperatur]] kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 <sup>o</sup>C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan [[astenosfer]], litosfer dipecah menjadi [[lempeng tektonik]] yang bergerak. Temperatur meningkat 30 <sup>o</sup>C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.


[[Suhu]] kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400<sup>o</sup>C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer.<ref>{{Cite book|last=Hariyanto|first=Sucipto|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=AZmwDwAAQBAJ&dq=kerak+bumi&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=Lingkungan Abiotik : Jilid 1|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=9786027924956|pages=156|url-status=live}}</ref> Karena konveksi pada mantel bagian atas dan [[astenosfer]], litosfer dipecah menjadi [[lempeng tektonik]] yang bergerak. Temperatur meningkat 30<sup>o</sup>C setiap km, tetapi gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.
Unsur-[[unsur kimia]] utama pembentuk kerak bumi adalah: [[Oksigen]] (O) (46,6%), [[Silikon]] (Si) (27,7%), [[Aluminium]] (Al) (8,1%), [[Besi]] (Fe) (5,0%), [[Kalsium]] (Ca) (3,6%), [[Natrium]] (Na) (2,8%), [[Kalium]] (K) (2,6%), [[Magnesium]] (Mg) (2,1%).


Unsur-[[unsur kimia]] utama pembentuk kerak Bumi adalah: [[Oksigen]] (O) (46,6%), [[Silikon]] (Si) (27,7%), [[Aluminium]] (Al) (8,1%), [[Besi]] (Fe) (5,0%), [[Kalsium]] (Ca) (3,6%), [[Natrium]] (Na) (2,8%), [[Kalium]] (K) (2,6%), [[Magnesium]] (Mg) (2,1%).
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap [[seismogram]] yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.


Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan Bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap [[seismogram]] yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan [[asteroid]], yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya [[tata surya]]. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di [[Narryer Gneiss Terrane]] di Barat [[Australia]] dan di [[Acasta Gneiss]], [[Kanada]].


Kerak Bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan [[asteroid]], yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya [[tata surya]]. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, tetapi kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di [[Narryer Gneiss Terrane]] di Barat [[Australia]] dan di [[Acasta Gneiss]], [[Kanada]].
Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode ''orogeny'' intensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti [[Rodinia]], [[Pangaea]], dan [[Gondwana]].

Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode ''orogeny'' intensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti [[Rodinia]], [[Pangaea]], dan [[Gondwana]].

== Temperatur ==
Suhu kerak bumi bervariasi. Di tepi luar, suhu kerak sama dengan suhu udara. Jadi, kerak bumi di gurun bisa mencapai 35°C dan di Antartika bisa berada di bawah titik beku. Namun secara rata-rata, permukaan kerak bumi memiliki suhu di kisaran 14°C.

Suhu kerak bumi terpanas yang tercatat adalah 70,7°C (159°F), yakni kerak bumi di di Gurun Lut, Iran. Sedangkan suhu terdingin yang pernah tercatat sepanjang sejarah adalah -89,2°C di Stasiun Vostok Soviet, Dataran Tinggi Antartika pada 21 Juli 1983. Namun rekor ini belum termasuk kerak bumi yang terletak di bawah lautan.

Makin dalam menggali kerak bumi, makin naik pula suhu udaranya. Misalnya, tambang terdalam di dunia saat ini adalah tambang emas TauTona di Afrika Selatan dengan kedalaman 3,9 km. Di bagian dasar tambang, suhu mencapai 55°C, yang mengharuskan adanya AC agar nyaman bagi para penambang untuk bekerja sepanjang hari.<ref>{{Cite web|last=Williams|first=Matt|last2=Today|first2=Universe|title=What is the temperature of the Earth's crust?|url=https://phys.org/news/2016-09-temperature-earth-crust.html|website=phys.org|language=en|access-date=2022-02-10}}</ref>

== Rujukan ==
{{Reflist}}


== Referensi ==
* Patchett P J dan Samso S D. 2003. ''Ages and Growth ot the Continental Crust from Radiogenic Isotopes''. ''In The Crust'' (ed. R. L. Rudnick) volume 3, hal 321-348 of Treatise on Geochemistry (eds. H. D. Holland dan K. K. Turekian). Elsevier-Pergamon, Oxford
* Patchett P J dan Samso S D. 2003. ''Ages and Growth ot the Continental Crust from Radiogenic Isotopes''. ''In The Crust'' (ed. R. L. Rudnick) volume 3, hal 321-348 of Treatise on Geochemistry (eds. H. D. Holland dan K. K. Turekian). Elsevier-Pergamon, Oxford


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://quake.wr.usgs.gov/research/structure/CrustalStructure/ Peta Ketebalan Kerak Bumi USGS]
* [http://quake.wr.usgs.gov/research/structure/CrustalStructure/ Peta Ketebalan Kerak Bumi USGS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060914161322/http://quake.wr.usgs.gov/research/structure/CrustalStructure/ |date=2006-09-14 }}
* [http://australianmuseum.net.au/Structure-and-composition-of-the-Earth Struktur dan Komposisi Bumi]
* [http://australianmuseum.net.au/Structure-and-composition-of-the-Earth Struktur dan Komposisi Bumi]


Baris 24: Baris 35:


[[Kategori:Geologi]]
[[Kategori:Geologi]]
[[Kategori:Tektonik lempeng]]
[[Kategori:Tektonika lempeng]]
[[Kategori:Struktur Bumi]]
[[Kategori:Struktur Bumi]]

[[af:Aardkors]]
[[an:Crosta terrestre]]
[[ar:قشرة أرضية]]
[[be:Зямная кара]]
[[be-x-old:Зямная кара]]
[[bg:Земна кора]]
[[br:Pluskenn (planedenn)]]
[[bs:Zemljina kora]]
[[ca:Escorça terrestre]]
[[cs:Zemská kůra]]
[[cy:Cramen y Ddaear]]
[[de:Erdkruste]]
[[en:Crust (geology)]]
[[eo:Terkrusto]]
[[es:Corteza terrestre]]
[[et:Maakoor]]
[[eu:Lurrazal]]
[[fi:Maankuori]]
[[fr:Croûte terrestre]]
[[fur:Croste de tiere]]
[[gl:Codia terrestre]]
[[he:קרום כדור הארץ]]
[[hr:Zemljina kora]]
[[hu:Földkéreg]]
[[is:Jarðskorpa]]
[[it:Crosta terrestre]]
[[ja:地殻]]
[[jv:Kerak bumi]]
[[kk:Жер қабығы]]
[[ko:지각 (지질학)]]
[[lt:Žemės pluta]]
[[lv:Zemes garoza]]
[[map-bms:Kerak bumi]]
[[mk:Земјина кора]]
[[mn:Дэлхийн царцдас]]
[[ms:Kerak bumi]]
[[nds:Eerdköst]]
[[nl:Aardkorst]]
[[no:Jordskorpen]]
[[om:Crust (geology)]]
[[pl:Skorupa ziemska]]
[[pt:Crosta]]
[[ro:Scoarţă terestră]]
[[ru:Земная кора]]
[[simple:Crust (geology)]]
[[sk:Zemská kôra]]
[[sl:Skorja (geologija)]]
[[sq:Korja e tokës]]
[[sr:Земљина кора]]
[[su:Intip bumi]]
[[sv:Jordskorpa]]
[[sw:Ganda la dunia]]
[[th:เปลือกโลก]]
[[tr:Yerkabuğu]]
[[uk:Земна кора]]
[[ur:قشر (ارضیات)]]
[[vi:Lớp vỏ (địa chất)]]
[[zh:地壳]]
[[zh-yue:地殼]]

Revisi terkini sejak 14 Juli 2024 05.50

Kerak bumi

Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua.[1] Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel luar Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.[1]

Dalam Geologi, kerak merupakan lapisan padat terluar dari suatu planet kebumian, planet katai, atau satelit alami yang sebagian besar material pembentuknya adalah silikat. Kerak dibedakan dengan mantel dibawahnya melalui susunan kimianya, tetapi dalam kerak yang terdapat di satelit-satelit es yang berjarak jauh dari Matahari, kerak dan mantel dibedakan melalui wujud materinya (kerak padat vs mantel cair).

Kerak di permukaan suatu planet biasanya terbentuk melalui proses pembekuan batuan, dan dapat dipengaruhi oleh peristiwa alam seperi erosi, tabrakan antar benda langit, aktivitas vulkanik, atau pengendapan lapisan (sedimentasi). Dikarenakan Bumi memiliki Samudra yang tidak ditemukan di planet lain, kerak di Bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu kerak samudra dan kerak benua, dimana kedua kerak ini memiliki susunan kimiawi serta proses pembentukan yang berbeda.

Suhu kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400oC. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer.[2] Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30oC setiap km, tetapi gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan Bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.

Kerak Bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan asteroid, yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya tata surya. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, tetapi kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di Narryer Gneiss Terrane di Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.

Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode orogeny intensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia, Pangaea, dan Gondwana.

Temperatur

[sunting | sunting sumber]

Suhu kerak bumi bervariasi. Di tepi luar, suhu kerak sama dengan suhu udara. Jadi, kerak bumi di gurun bisa mencapai 35°C dan di Antartika bisa berada di bawah titik beku. Namun secara rata-rata, permukaan kerak bumi memiliki suhu di kisaran 14°C.

Suhu kerak bumi terpanas yang tercatat adalah 70,7°C (159°F), yakni kerak bumi di di Gurun Lut, Iran. Sedangkan suhu terdingin yang pernah tercatat sepanjang sejarah adalah -89,2°C di Stasiun Vostok Soviet, Dataran Tinggi Antartika pada 21 Juli 1983. Namun rekor ini belum termasuk kerak bumi yang terletak di bawah lautan.

Makin dalam menggali kerak bumi, makin naik pula suhu udaranya. Misalnya, tambang terdalam di dunia saat ini adalah tambang emas TauTona di Afrika Selatan dengan kedalaman 3,9 km. Di bagian dasar tambang, suhu mencapai 55°C, yang mengharuskan adanya AC agar nyaman bagi para penambang untuk bekerja sepanjang hari.[3]

  1. ^ a b B. A., Earth Sciences. "All About the Earth's Crust, and Why It Is so Important". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-17. 
  2. ^ Hariyanto, Sucipto (2019). Lingkungan Abiotik : Jilid 1. Surabaya: Airlangga University Press. hlm. 156. ISBN 9786027924956. 
  3. ^ Williams, Matt; Today, Universe. "What is the temperature of the Earth's crust?". phys.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-10. 
  • Patchett P J dan Samso S D. 2003. Ages and Growth ot the Continental Crust from Radiogenic Isotopes. In The Crust (ed. R. L. Rudnick) volume 3, hal 321-348 of Treatise on Geochemistry (eds. H. D. Holland dan K. K. Turekian). Elsevier-Pergamon, Oxford

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]