Lompat ke isi

Kebudayaan Liangzhu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pengurus
41.609 suntingan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pengurus
41.609 suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 19: Baris 19:
}}
}}
}}
}}
[[Berkas:20071027203332!CMOC Treasures of Ancient China exhibit - jade disk retouched.jpg|thumb|Ritual [[Bi (giok)|cakram ''Bi'']] dari periode kebudayaan Liangzhu. Cakram [[giok]] dengan lubang di tengahnya merupakan simbol kemakmuran dan kekuatan militer.]]
⚫
'''Kebudayaan Liangzhu''' ({{IPAc-en|ˈ|l|j|ɑː|ŋ|ˈ|dʒ|uː}}; 3400–2250 SM) adalah kebudayaan [[giok]] [[Neolitikum]] terakhir di [[Delta Sungai Yangtze]] di Tiongkok. Kebudayaan ini memiliki banyak stratifikasi, karena artefak-artefak giok, [[sutra]], [[gading]], dan [[pernis]] ditemukan secara eksklusif dalam pemakaman-pemakaman elite, sementara tembikar lebih umum ditemukan di petak pemakaman orang-orang yang lebih miskin. Pembagian kelas ini menunjukkan bahwa Periode Liangzhu adalah sebuah negara awal, dilambangkan dengan perbedaan yang jelas antara [[kelas sosial]] dalam struktur pemakaman. Sebuah pusat perkotaan panregional muncul di situs kota Liangzhu dan kelompok elite dari lokasi ini memimpin pusat-pusat lokal.<ref name="A Companion To Chinese Archaeology">{{cite book|last1=Underhill|first1=Anne|title=A Companion To Chinese Archaeology|date=2013|page=574}}</ref> Kebudayaan Liangzhu sangat berpengaruh dan ruang lingkup pengaruhnya mencapai utara sejauh [[Shanxi]] dan selatan sejauh [[Guangdong]].<ref>{{cite web|title=The height of China's history|url=http://en.people.cn/90001/6313887.html|website=People's Daily online|access-date=2018-11-18|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304102236/http://en.people.cn/90001/6313887.html|dead-url=yes}}</ref> [[Situs tipe]] di Liangzhu ditemukan di [[Kabupaten Yuhang]], [[Zhejiang]] dan awalnya digali oleh Shi Xingeng pada tahun 1936. Analisis tahun 2007 dari DNA yang ditemukan dari sisa-sisa manusia menunjukkan frekuensi tinggi [[Haplogroup O-M119]] dalam kebudayaan Liangzhu yang menghubungkan kebudayaan ini dengan populasi [[Suku bangsa Austronesia|Austronesia]] dan [[Rumpun bahasa Tai-Kadai|Tai-Kadai]] modern. Diyakini bahwa kebudayaan Liangzhu atau subtradisi terkait lainnya adalah negeri asal leluhur penutur [[rumpun bahasa Austronesia]].<ref>{{cite web|last1=Freeman Foundation|title=Lost Maritime Cultures: China and the Pacific|url=http://www.bishopmuseum.org/exhibits/pastexhibits.html|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150701020443/http://www.bishopmuseum.org/exhibits/pastexhibits.html|archivedate=2015-07-01|df=}}</ref>


⚫
== Kemusnahan ==
⚫
'''Kebudayaan Liangzhu''' ({{IPAc-en|ˈ|l|j|ɑː|ŋ|ˈ|dʒ|uː}}; 3400–2250 SM) adalah kebudayaan [[giok]] [[Neolitikum]] terakhir di [[Delta Sungai Yangtze]] di Tiongkok. Kebudayaan ini memiliki banyak stratifikasi, karena artefak-artefak giok, [[sutra]], [[gading]], dan [[pernis]] ditemukan secara eksklusif dalam pemakaman-pemakaman elite, sementara tembikar lebih umum ditemukan di petak pemakaman orang-orang yang lebih miskin. Pembagian kelas ini menunjukkan bahwa Periode Liangzhu adalah sebuah negara awal, dilambangkan dengan perbedaan yang jelas antara [[kelas sosial]] dalam struktur pemakaman. Sebuah pusat perkotaan panregional muncul di situs kota Liangzhu dan kelompok elite dari lokasi ini memimpin pusat-pusat lokal.<ref name="A Companion To Chinese Archaeology">{{cite book|last1=Underhill|first1=Anne|title=A Companion To Chinese Archaeology|date=2013|page=574}}</ref> Kebudayaan Liangzhu sangat berpengaruh dan ruang lingkup pengaruhnya mencapai utara sejauh [[Shanxi]] dan selatan sejauh [[Guangdong]].<ref>{{cite web|title=The height of China's history|url=http://en.people.cn/90001/6313887.html|website=People's Daily online}}</ref> [[Situs tipe]] di Liangzhu ditemukan di [[Kabupaten Yuhang]], [[Zhejiang]] dan awalnya digali oleh Shi Xingeng pada tahun 1936. Analisis tahun 2007 dari DNA yang ditemukan dari sisa-sisa manusia menunjukkan frekuensi tinggi [[Haplogroup O-M119]] dalam kebudayaan Liangzhu yang menghubungkan kebudayaan ini dengan populasi [[Suku bangsa Austronesia|Austronesia]] dan [[Rumpun bahasa Tai-Kadai|Tai-Kadai]] modern. Diyakini bahwa kebudayaan Liangzhu atau subtradisi terkait lainnya adalah negeri asal leluhur penutur [[rumpun bahasa Austronesia]].<ref>{{cite web|last1=Freeman Foundation|title=Lost Maritime Cultures: China and the Pacific|url=http://www.bishopmuseum.org/exhibits/pastexhibits.html|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150701020443/http://www.bishopmuseum.org/exhibits/pastexhibits.html|archivedate=2015-07-01|df=}}</ref>
[[Berkas:Late Neolithic cultures in China.jpg|thumb|thumb|Kebudayaan Neolitikum terakhir di Tiongkok]]
⚫
Keudayaan Liangzhu memasuki kejayaannya sekitar 4000 hingga 5000 tahun yang lalu, tetapi tiba-tiba menghilang dari [[Danau Taihu]] sekitar 4200 tahun yang lalu ketika mencapai puncaknya. Hampir tidak ada jejak pada tahun-tahun berikutnya di area ini.<ref>{{cite web|title= Migration of the Tribe and Integration into the Han Chinese|url= http://museum.shqp.gov.cn/gb/content/2009-02/23/content_237435.htm|access-date= 2018-11-18|archive-date= 2016-03-04|archive-url= https://web.archive.org/web/20160304075205/http://museum.shqp.gov.cn/gb/content/2009-02/23/content_237435.htm|dead-url= yes}}</ref> Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perkembangan pemukiman manusia terganggu beberapa kali oleh naiknya air. Hal ini menyebabkan para peneliti untuk menyimpulkan berakhirnya kebudayaan Liangzhu disebabkan oleh perubahan lingkungan yang ekstrim seperti banjir, karena lapisan kebudayaan ini biasanya tercampur dengan lapisan berlumpur atau berawa-rawa dan berpasir kerikil bersama pepohonon ''paleo'' yang terkubur.<ref name="Liangzhu flooding">{{cite journal|last1=Wu|first1=Li|title=Holocene environmental change and its impacts on human settlement in the Shanghai Area, East China |journal=Catena |volume=114 |year=2014 |pages=78–89 |doi=10.1016/j.catena.2013.10.012}}</ref>


Beberapa bukti menunjukkan bahwa Danau Taihu terbentuk sebagai kawah benturan hanya 4500 tahun yang lalu, yang dapat membantu menjelaskan hilangnya budaya Liangzhu.<ref>{{cite web|title= New evidence for an impact origin of Taihu lake, China: Possible trigger of the extinction of LiangChu Culture 4500 years ago|url= https://www.researchgate.net/publication/253443406_New_evidence_for_an_impact_origin_of_Taihu_lake_China_Possible_trigger_of_the_extinction_of_LiangChu_Culture_4500_years_ago}}</ref> Namun, usaha lain tidak menemukan struktur kawah benturan atau mineral yang terguncang di Danau Taihu.<ref>{{Cite journal|url = |title = The Deformation Features of Quartz grains In the Sandstone of Taihu Area: Taihu Impact Origin Controversy|last = Dong et al.,|first = |date = 2012|journal = Geological Journal of China Universities|doi = |pmid = |access-date = }}</ref>
⚫
==Kemusnahan==
⚫
Keudayaan Liangzhu memasuki kejayaannya sekitar 4000 hingga 5000 tahun yang lalu, tetapi tiba-tiba menghilang dari [[Danau Taihu]] sekitar 4200 tahun yang lalu ketika mencapai puncaknya. Hampir tidak ada jejak pada tahun-tahun berikutnya di area ini.<ref>{{cite web|title= Migration of the Tribe and Integration into the Han Chinese|url= http://museum.shqp.gov.cn/gb/content/2009-02/23/content_237435.htm}}</ref> Recent research has shown that the development of human settlements was interrupted several times by rising waters. This led researchers to conclude the demise of the Liangzhu culture was brought about by extreme environmental changes such as floods, as the cultural layers are usually interrupted by muddy or marshy and sandy–gravelly layers with buried palaeotrees.<ref name="Liangzhu flooding">{{cite journal|last1=Wu|first1=Li|title=Holocene environmental change and its impacts on human settlement in the Shanghai Area, East China |journal=Catena |volume=114 |year=2014 |pages=78–89 |doi=10.1016/j.catena.2013.10.012}}</ref>


== Pembangunan kota dan pertanian ==
⚫
==Lihat juga==
Kebudayaan ini memiliki [[pertanian]] yang manju, termasuk irigasi, budi daya padi, dan [[budi daya perairan]].<ref>{{Cite journal|last=Leadbetter|first=Michael Paul|date=2021-01-01|title=The fluid city, urbanism as process|url=https://doi.org/10.1080/00438243.2021.2001367|journal=World Archaeology|volume=53|issue=1|pages=137–157|doi=10.1080/00438243.2021.2001367|issn=0043-8243}}</ref> Perumahan sering dibangun di atas panggung, di atas sungai atau garis pantai.

Penemuan baru sisa-sisa fondasi tembok kota kuno telah diumumkan oleh pemerintah provinsi Zhejiang pada 29 November 2007. Disimpulkan bahwa situs tersebut merupakan pusat kebudayaan Liangzhu. [[Museum Liangzhu|Museum Kebudayaan Liangzhu]] selesai dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pada akhir tahun itu.

⚫
== Lihat juga ==
{{commons category|Liangzhu culture}}
{{commons category|Liangzhu culture}}
* [[Museum Liangzhu]]
* [[Museum Liangzhu|Museum Kebudayaan Liangzhu]]
* [[Daftar Kebudayaan Neolitikum Tiongkok]]
* [[Daftar Kebudayaan Neolitikum Tiongkok]]
* [[Tiga Maharaja dan Lima Kaisar]]
* [[Tiga Maharaja dan Lima Kaisar]]


==Referensi==
== Referensi ==
===Catatan kaki===
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{reflist}}


===Sumber===
=== Sumber ===
* Allan, Sarah (ed), ''The Formation of Chinese Civilization: An Archaeological Perspective'', {{ISBN|0-300-09382-9}}
* Allan, Sarah (ed), ''The Formation of Chinese Civilization: An Archaeological Perspective'', {{ISBN|0-300-09382-9}}
* Zhou Ying, "The Dawn of the Oriental Civilization: Liangzhu site and Liangzhu culture", {{ISBN|978-7-5085-1058-3}}, China Intercontinental Press, Beijing, 2007 (in both Chinese & English).
* Zhou Ying, "The Dawn of the Oriental Civilization: Liangzhu site and Liangzhu culture", {{ISBN|978-7-5085-1058-3}}, China Intercontinental Press, Beijing, 2007 (in both Chinese & English).
* Leadbetter, Michael Paul (2021-01-01). "[[doi:10.1080/00438243.2021.2001367|The fluid city, urbanism as process]]". ''World Archaeology''. '''53''' (1): 137–157. [[doi:10.1080/00438243.2021.2001367]]. [[International Standard Serial Number|ISSN]]&nbsp;0043-8243.

{{Situs Warisan Dunia di Tiongkok}}
[[Kategori:Kebudayaan Neolitikum di Tiongkok]]
[[Kategori:Kebudayaan Neolitikum di Tiongkok]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Tiongkok]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Tiongkok]]

Revisi terkini sejak 18 Juli 2024 04.14

Kebudayaan Liangzhu
Jangkauan
geografis		Zhejiang, Tiongkok
PeriodeTiongkok Neolitikum
Tanggal3400–2250 SM
Didahului olehKebudayaan Songze, Kebudayaan Hemudu
Kebudayaan Liangzhu
Hanzi: 良渚文化
Ritual cakram Bi dari periode kebudayaan Liangzhu. Cakram giok dengan lubang di tengahnya merupakan simbol kemakmuran dan kekuatan militer.

Kebudayaan Liangzhu (/ˈljɑːŋˈdʒuː/; 3400–2250 SM) adalah kebudayaan giok Neolitikum terakhir di Delta Sungai Yangtze di Tiongkok. Kebudayaan ini memiliki banyak stratifikasi, karena artefak-artefak giok, sutra, gading, dan pernis ditemukan secara eksklusif dalam pemakaman-pemakaman elite, sementara tembikar lebih umum ditemukan di petak pemakaman orang-orang yang lebih miskin. Pembagian kelas ini menunjukkan bahwa Periode Liangzhu adalah sebuah negara awal, dilambangkan dengan perbedaan yang jelas antara kelas sosial dalam struktur pemakaman. Sebuah pusat perkotaan panregional muncul di situs kota Liangzhu dan kelompok elite dari lokasi ini memimpin pusat-pusat lokal.[1] Kebudayaan Liangzhu sangat berpengaruh dan ruang lingkup pengaruhnya mencapai utara sejauh Shanxi dan selatan sejauh Guangdong.[2] Situs tipe di Liangzhu ditemukan di Kabupaten Yuhang, Zhejiang dan awalnya digali oleh Shi Xingeng pada tahun 1936. Analisis tahun 2007 dari DNA yang ditemukan dari sisa-sisa manusia menunjukkan frekuensi tinggi Haplogroup O-M119 dalam kebudayaan Liangzhu yang menghubungkan kebudayaan ini dengan populasi Austronesia dan Tai-Kadai modern. Diyakini bahwa kebudayaan Liangzhu atau subtradisi terkait lainnya adalah negeri asal leluhur penutur rumpun bahasa Austronesia.[3]

Kemusnahan

[sunting | sunting sumber]
Kebudayaan Neolitikum terakhir di Tiongkok

Keudayaan Liangzhu memasuki kejayaannya sekitar 4000 hingga 5000 tahun yang lalu, tetapi tiba-tiba menghilang dari Danau Taihu sekitar 4200 tahun yang lalu ketika mencapai puncaknya. Hampir tidak ada jejak pada tahun-tahun berikutnya di area ini.[4] Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perkembangan pemukiman manusia terganggu beberapa kali oleh naiknya air. Hal ini menyebabkan para peneliti untuk menyimpulkan berakhirnya kebudayaan Liangzhu disebabkan oleh perubahan lingkungan yang ekstrim seperti banjir, karena lapisan kebudayaan ini biasanya tercampur dengan lapisan berlumpur atau berawa-rawa dan berpasir kerikil bersama pepohonon paleo yang terkubur.[5]

Beberapa bukti menunjukkan bahwa Danau Taihu terbentuk sebagai kawah benturan hanya 4500 tahun yang lalu, yang dapat membantu menjelaskan hilangnya budaya Liangzhu.[6] Namun, usaha lain tidak menemukan struktur kawah benturan atau mineral yang terguncang di Danau Taihu.[7]

Pembangunan kota dan pertanian

[sunting | sunting sumber]

Kebudayaan ini memiliki pertanian yang manju, termasuk irigasi, budi daya padi, dan budi daya perairan.[8] Perumahan sering dibangun di atas panggung, di atas sungai atau garis pantai.

Penemuan baru sisa-sisa fondasi tembok kota kuno telah diumumkan oleh pemerintah provinsi Zhejiang pada 29 November 2007. Disimpulkan bahwa situs tersebut merupakan pusat kebudayaan Liangzhu. Museum Kebudayaan Liangzhu selesai dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pada akhir tahun itu.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Liangzhu culture.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Underhill, Anne (2013). A Companion To Chinese Archaeology. hlm. 574. 
  2. ^ "The height of China's history". People's Daily online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2018-11-18. 
  3. ^ Freeman Foundation. "Lost Maritime Cultures: China and the Pacific". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-01. 
  4. ^ "Migration of the Tribe and Integration into the Han Chinese". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2018-11-18. 
  5. ^ Wu, Li (2014). "Holocene environmental change and its impacts on human settlement in the Shanghai Area, East China". Catena. 114: 78–89. doi:10.1016/j.catena.2013.10.012. 
  6. ^ "New evidence for an impact origin of Taihu lake, China: Possible trigger of the extinction of LiangChu Culture 4500 years ago". 
  7. ^ Dong et al., (2012). "The Deformation Features of Quartz grains In the Sandstone of Taihu Area: Taihu Impact Origin Controversy". Geological Journal of China Universities. 
  8. ^ Leadbetter, Michael Paul (2021-01-01). "The fluid city, urbanism as process". World Archaeology. 53 (1): 137–157. doi:10.1080/00438243.2021.2001367. ISSN 0043-8243. 

Sumber

[sunting | sunting sumber]
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kebudayaan_Liangzhu&oldid=26047617"