Lompat ke isi

Sagu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Sagu lempeng.jpg|jmpl|180px|Sagu dijual dalam bentuk lempeng persegi.]]
[[Berkas:Sagu lempeng.jpg|jmpl|Sagu dijual dalam bentuk lempeng persegi.]]
'''Sagu''' adalah [[tepung]] atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan [[teras batang]] [[rumbia]] atau "pohon sagu" (''Metroxylon sagu'' Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung [[tapioka]]. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.
'''Sagu''' adalah [[tepung]] atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan [[teras batang]] [[rumbia]] atau "pohon sagu" (''Metroxylon sagu'' Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung [[tapioka]]. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.


Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di indonesia sebelum beras mulai di kenal masyarakat seperti sekarang ini . Sagu dimakan dalam bentuk [[papeda]], semacam [[bubur]], atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun [[pisang]]. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi [[mi]].
Sagu merupakan [[makanan pokok]] bagi masyarakat di [[Indonesia]] sebelum beras mulai dikenal masyarakat seperti sekarang ini. Sagu dimakan dalam bentuk [[papeda]], semacam [[bubur]], atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun [[pisang]]. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi [[mi]].


Sebagai sumber [[karbohidrat]], sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).
Sebagai sumber [[karbohidrat]], sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).
Baris 14: Baris 14:
# Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
# Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
# Hasil saringan dicuci dan [[pati (polisakarida)|patinya]] diambil.
# Hasil saringan dicuci dan [[pati (polisakarida)|patinya]] diambil.
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "[[basong]]" di Kendari).
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan [[daun pisang]] (dinamakan "'''basong'''" di Kendari).


Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300&nbsp;kg pati. Suatu survei di [[Kabupaten Kendari]] menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |title=Salinan arsip |access-date=2007-04-27 |archive-date=2007-06-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070605131051/http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |dead-url=yes }}</ref>
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300&nbsp;kg pati. Suatu survei di [[Kabupaten Konawe]] menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |title=Salinan arsip |access-date=2007-04-27 |archive-date=2007-06-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070605131051/http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |dead-url=yes }}</ref>
Tanaman sagu dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara (Bintoro, 2008).<ref>http://www.http {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180912072355/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/8490524.stm |date=2018-09-12 }}://repository.ipb.ac.id/search?order=DESC&rpp=10&sort_by=0&page=5&query=sagu&etal=0{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Tanaman sagu dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara (Bintoro, 2008).<ref>http://www.http {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180912072355/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/8490524.stm |date=2018-09-12 }}://repository.ipb.ac.id/search?order=DESC&rpp=10&sort_by=0&page=5&query=sagu&etal=0{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Baris 32: Baris 32:
File:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|Pati sagu kering, siap dimasak.
File:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|Pati sagu kering, siap dimasak.
File:Sagu-06 081122-4150 sim.JPG|'Nasi' dari sagu, disajikan bersama ikan panggang. [[Teupah Selatan, Simeulue|Teupah Selatan]], Simeulue.
File:Sagu-06 081122-4150 sim.JPG|'Nasi' dari sagu, disajikan bersama ikan panggang. [[Teupah Selatan, Simeulue|Teupah Selatan]], Simeulue.
Berkas:Sago_pancake_PNG.JPG|Sagu berbentuk lempeng dibuat dari teras batang [[gebang]].
Berkas:Sago pancake Papua New Guinea.jpg|Sagu berbentuk lempeng dibuat dari teras batang [[gebang]].
</gallery>
</gallery>


Baris 45: Baris 45:
[[Kategori:Makanan pokok]]
[[Kategori:Makanan pokok]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Tepung]]

Revisi terkini sejak 21 Juli 2024 15.47

Sagu dijual dalam bentuk lempeng persegi.

Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.

Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia sebelum beras mulai dikenal masyarakat seperti sekarang ini. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi.

Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).

Pemanenan sagu

[sunting | sunting sumber]
Pati sagu kering

Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut:

  1. Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja.
  2. Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka.
  3. Bagian teras batang dicacah dan diambil.
  4. Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
  5. Hasil saringan dicuci dan patinya diambil.
  6. Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "basong" di Kendari).

Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survei di Kabupaten Konawe menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.[1] Tanaman sagu dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara (Bintoro, 2008).[2]

Kandungan gizi

[sunting | sunting sumber]

Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya.

Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.

Galeri, mengekstrak sagu

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-05. Diakses tanggal 2007-04-27. 
  2. ^ http://www.http Diarsipkan 2018-09-12 di Wayback Machine.://repository.ipb.ac.id/search?order=DESC&rpp=10&sort_by=0&page=5&query=sagu&etal=0[pranala nonaktif permanen]
2. Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys.