Sagu: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Badak Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(41 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Sagu lempeng.jpg| |
[[Berkas:Sagu lempeng.jpg|jmpl|Sagu dijual dalam bentuk lempeng persegi.]] |
||
'''Sagu''' adalah [[tepung]] atau |
'''Sagu''' adalah [[tepung]] atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan [[teras batang]] [[rumbia]] atau "pohon sagu" (''Metroxylon sagu'' Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung [[tapioka]]. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda. |
||
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di [[ |
Sagu merupakan [[makanan pokok]] bagi masyarakat di [[Indonesia]] sebelum beras mulai dikenal masyarakat seperti sekarang ini. Sagu dimakan dalam bentuk [[papeda]], semacam [[bubur]], atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun [[pisang]]. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi [[mi]]. |
||
Sebagai sumber [[karbohidrat]], sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi). |
Sebagai sumber [[karbohidrat]], sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi). |
||
== Pemanenan sagu == |
== Pemanenan sagu == |
||
[[Berkas:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG| |
[[Berkas:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|jmpl|250px|Pati sagu kering]] |
||
Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut: |
Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut: |
||
# Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja. |
# Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja. |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
# Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring. |
# Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring. |
||
# Hasil saringan dicuci dan [[pati (polisakarida)|patinya]] diambil. |
# Hasil saringan dicuci dan [[pati (polisakarida)|patinya]] diambil. |
||
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan " |
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan [[daun pisang]] (dinamakan "'''basong'''" di Kendari). |
||
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 |
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survei di [[Kabupaten Konawe]] menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |title=Salinan arsip |access-date=2007-04-27 |archive-date=2007-06-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070605131051/http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277 |dead-url=yes }}</ref> |
||
Tanaman sagu dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara (Bintoro, 2008).<ref>http://www.http {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180912072355/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/8490524.stm |date=2018-09-12 }}://repository.ipb.ac.id/search?order=DESC&rpp=10&sort_by=0&page=5&query=sagu&etal=0{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
== Kandungan gizi == |
== Kandungan gizi == |
||
Tepung sagu kaya dengan [[karbohidrat]] ([[pati (polisakarida)|pati]]) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya. |
Tepung sagu kaya dengan [[karbohidrat]] ([[pati (polisakarida)|pati]]) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya. |
||
Seratus gram sagu kering setara dengan 355 [[kalori]]. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 [[gram]] karbohidrat, 0,2 gram [[protein]], 0,5 gram [[serat]], |
Seratus gram sagu kering setara dengan 355 [[kalori]]. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 [[gram]] karbohidrat, 0,2 gram [[protein]], 0,5 gram [[serat]], 10 mg [[kalsium]], 1,2 mg [[besi]], dan [[lemak]], [[karoten]], [[tiamin]], dan [[asam askorbat]] dalam jumlah sangat kecil. |
||
== Galeri, mengekstrak sagu == |
== Galeri, mengekstrak sagu == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
File:Sagu-02 081119-3849 sim.JPG|Kepingan empulur sagu (''Metroxylon sagu'') |
File:Sagu-02 081119-3849 sim.JPG|Kepingan empulur sagu (''Metroxylon sagu''). |
||
File:Sagu-01 081119-3840 sim.JPG|Memarut empulur menggunakan mesin. [[Simeulue]]. |
File:Sagu-01 081119-3840 sim.JPG|Memarut empulur menggunakan mesin. [[Simeulue]]. |
||
File:Sagu-04 081119-3865 sim.JPG|Serbuk empulur dikumpulkan |
File:Sagu-04 081119-3865 sim.JPG|Serbuk empulur dikumpulkan. |
||
File:Sagu-05 081119-3856 sim.JPG|Diinjak-injak dan dibilas untuk mengekstrak patinya |
File:Sagu-05 081119-3856 sim.JPG|Diinjak-injak dan dibilas untuk mengekstrak patinya. |
||
File:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|Pati sagu kering, siap dimasak |
File:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|Pati sagu kering, siap dimasak. |
||
File:Sagu-06 081122-4150 sim.JPG|'Nasi' dari sagu, disajikan bersama ikan panggang. [[Teupah Selatan, Simeulue|Teupah Selatan]], Simeulue. |
File:Sagu-06 081122-4150 sim.JPG|'Nasi' dari sagu, disajikan bersama ikan panggang. [[Teupah Selatan, Simeulue|Teupah Selatan]], Simeulue. |
||
Berkas: |
Berkas:Sago pancake Papua New Guinea.jpg|Sagu berbentuk lempeng dibuat dari teras batang [[gebang]]. |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Baris 38: | Baris 39: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
:2. Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys. |
:2. Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys. |
||
{{Hasil hutan non-kayu}} |
|||
[[Kategori:Pertanian tropis]] |
|||
{{makanan-stub}} |
|||
[[Kategori:Bahan makanan]] |
|||
[[Kategori:Makanan pokok]] |
|||
[[ar:ساغو]] |
|||
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]] |
|||
[[be-x-old:Сага]] |
|||
[[ |
[[Kategori:Tepung]] |
||
[[da:Sago]] |
|||
[[de:Sago]] |
|||
[[dv:ސާގު]] |
|||
[[en:Sago]] |
|||
[[es:Sagú (fécula)]] |
|||
[[fa:ساگو]] |
|||
[[fi:Saago]] |
|||
[[fr:Sagou]] |
|||
[[gu:સાબુદાણા]] |
|||
[[hi:साबूदाना]] |
|||
[[io:Saguto]] |
|||
[[it:Sago]] |
|||
[[ja:サゴヤシ]] |
|||
[[jv:Sagu]] |
|||
[[la:Sagum (cibus)]] |
|||
[[mr:साबूदाणा]] |
|||
[[ms:Sagu]] |
|||
[[nl:Sago]] |
|||
[[no:Sago]] |
|||
[[pl:Sago]] |
|||
[[pt:Sagu]] |
|||
[[ru:Саго]] |
|||
[[sv:Sago]] |
|||
[[ta:சவ்வரிசி]] |
|||
[[tl:Sago]] |
|||
[[tpi:Saksak]] |
|||
[[uk:Саго]] |
|||
[[zh:西米]] |
Revisi terkini sejak 21 Juli 2024 15.47
Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia sebelum beras mulai dikenal masyarakat seperti sekarang ini. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi.
Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).
Pemanenan sagu
[sunting | sunting sumber]Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut:
- Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja.
- Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka.
- Bagian teras batang dicacah dan diambil.
- Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
- Hasil saringan dicuci dan patinya diambil.
- Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "basong" di Kendari).
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survei di Kabupaten Konawe menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.[1] Tanaman sagu dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara (Bintoro, 2008).[2]
Kandungan gizi
[sunting | sunting sumber]Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya.
Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.
Galeri, mengekstrak sagu
[sunting | sunting sumber]-
Kepingan empulur sagu (Metroxylon sagu).
-
Memarut empulur menggunakan mesin. Simeulue.
-
Serbuk empulur dikumpulkan.
-
Diinjak-injak dan dibilas untuk mengekstrak patinya.
-
Pati sagu kering, siap dimasak.
-
'Nasi' dari sagu, disajikan bersama ikan panggang. Teupah Selatan, Simeulue.
-
Sagu berbentuk lempeng dibuat dari teras batang gebang.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-05. Diakses tanggal 2007-04-27.
- ^ http://www.http Diarsipkan 2018-09-12 di Wayback Machine.://repository.ipb.ac.id/search?order=DESC&rpp=10&sort_by=0&page=5&query=sagu&etal=0[pranala nonaktif permanen]
- 2. Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys.