Lompat ke isi

Jakarta Eco Transport: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Huda Mahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
(40 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Public transit
{{Infobox Public transit
| name = <big><b>JET</b></big><br/>Jakarta Eco Transport
| name = Jakarta Eco Transport Monorail
| image =
| image = JakartaMonorail1.JPG
| caption = Tiang monorel yang dibiarkan setelah proyeknya batal dilanjutkan
| imagesize =
| locale = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locale = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| transit_type = [[Angkutan cepat]], [[Transportasi umum]]
| transit_type = [[Angkutan cepat]], [[Transportasi umum]]
| began_operation = 2015
| nasib = dibatalkan 2015
| lines = 2
| lines = 2
| stations =
| stations =
| headway =
| headway =
| ridership = -
| ridership = -
| system_length =
| system_length =
| track_gauge =
| track_gauge =
| operator = PT Jakarta Monorail
| operator = PT Jakarta Monorail
| owner = Pemda [[DKI Jakarta]]
| owner = PT Jakarta Monorail
| headquarters = Gedung Victoria<br>lantai 3 Suite 304<br>Jalan Sultan Hasanudin Kav. 47-51<br>Jakarta Selatan
| headquarters = Gedung Victoria<br>lantai 3 Suite 304<br>Jalan Sultan Hasanudin Kav. 47-51<br>Jakarta Selatan
| el =
| el =
| website = http://www.jakartamonorail.com/
| website = {{url|jakartamonorail.com}}
| map = [[Berkas:Jalur-monorel.jpg|ka|275px]]
| map_name = Peta Jalur monorel
| map_state = show
}}
}}

'''Jakarta Eco Transport''' (atau Jakarta Monorail) adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta rel tunggal ([[monorel]]) dengan jalur elevated di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/09/20334281/Monorel.Hampir.Dipastikan.Batal.Terealisasi.di.Jakarta|title=Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/10/09365371/Ahok.Kalau.Dibatalkan.Monorel.Sudah.Dibatalkan.sejak.Zaman.Foke|title=Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref> Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: '''jalur hijau''' (''green line'') melayani [[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]]-Casablanca-[[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]-[[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]] dan '''jalur biru''' (''blue line'') melayani [[Kampung Melayu]]-[[Casablanca, Kuningan|Casablanca]]-[[Tanah Abang]]-[[Roxy, Jakarta|Roxy]].<ref name=":1">{{Cite news|url=http://metro.news.viva.co.id/news/read/249814-menelisik-sejarah-kegagalan-monorail-jakarta|title=Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta|last=VIVA.co.id|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|language=id|access-date=2017-01-31}}</ref>
'''Jakarta Eco Transport Monorail''' ('''JET''') atau '''Jakarta Monorail''' adalah sistem [[monorel]] layang nonaktif di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/09/20334281/Monorel.Hampir.Dipastikan.Batal.Terealisasi.di.Jakarta|title=Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-01-31|editor-last=Afrianti|editor-first=Desy|first=Kurnia Sari|last=Aziza}}</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/10/09365371/Ahok.Kalau.Dibatalkan.Monorel.Sudah.Dibatalkan.sejak.Zaman.Foke|title=Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-01-31|editor-last=Syatiri|editor-first=Ana Shofiana|first=Kurnia Sari|last=Aziza}}</ref> Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: Jalur Hijau melayani [[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]]-Casablanca-[[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]-[[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]] dan Jalur Biru melayani [[Kampung Melayu]]-[[Casablanca, Kuningan|Casablanca]]-[[Tanah Abang]]-[[Roxy, Jakarta|Roxy]].<ref name=":1">{{Cite news|url=http://metro.news.viva.co.id/news/read/249814-menelisik-sejarah-kegagalan-monorail-jakarta|title=Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta|last=Ruqoyah|first=Siti|language=id|access-date=2017-01-31|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref> Total panjang lintasnya adalah {{convert|29|km|mi|0|abbr=on}}.<ref name="JP-LRT2">{{cite news|date=10 September 2015|title=Ahok confirms cancellation of monorail project|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|accessdate=21 September 2015}}</ref><ref>{{Cite news|date=16 October 2013|title=Pembangunan Monorel Dilanjutkan, Mohon Bersabar...|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/16/1025199/Pembangunan.Monorel.Dilanjutkan.Mohon.Bersabar.|publisher=Kompas|language=Indonesian|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Syatiri|editor-first=Ana Shofiana}}</ref>

Proyek ini sudah dianggap bermasalah sejak pertama kali dilaksanakan. Pertama kali diresmikan dengan peresmian tiang pertama pada 2003, kontraknya beralih kepemilikan tiga kali hingga 2005, dan kemudian dihentikan pada 2008 dengan hanya menyisakan tiang-tiangnya, Proyek ini kemudian dilanjutkan lagi 2013,<ref name="thejakartapost.com">{{cite web|title=Abandoned monorail plan to be revived|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/18/abandoned-monorail-plan-be-revived.html}}</ref> tetapi batal lagi pada 2015 karena masalah keuangan dan sengketa hukum.<ref name="fate">{{Citation|title=Editorial: Monorail fate|work=The Jakarta Post|date=2008-03-15|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607181929/http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archivedate=2011-06-07|accessdate=2010-07-10|url-status=dead}}</ref> Gubernur DKI saat itu [[Basuki Tjahaja Purnama]] akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek ini tak akan dilanjutkan lagi.<ref name="JP-LRT2" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:JakartaMonorail1.JPG|250px|jmpl|Pilar penyangga proyek monorel Jakarta yang terbengkalai. Oktober 2008.]]
Pada tahun 2003, PT. Indonesia Transit Central (ITC), konsorsium yang terdiri dari PT. Adhi Karya, PT. Global Profex Sinergy, dan PT. Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.<ref name=":1" /> Dalam pelaksanaannya, PT. ITC menggandeng MTrans Holding dari [[Malaysia]]. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.<ref name=":1" />


=== Awal pembangunan dan penghentian proyek ===
Presiden RI pada saat itu, [[Megawati Soekarnoputri|Megawati Soekarnoputri,]] meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT. Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.<ref name=":1" /> Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.<ref name=":1" />
Pada tahun 2003, PT Indonesia Transit Central (ITC), perusahaan konsorsium yang dibentuk [[Adhi Karya]], Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.<ref name=":1" /> Dalam pelaksanaannya, PT ITC menggandeng MTrans Holding dari [[Malaysia]]. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.<ref name=":1" /> Presiden RI pada saat itu, [[Megawati Soekarnoputri]], meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.<ref name=":1" /> Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.<ref name=":1" />


Pada Juli [[2005]], projek ini berganti tangan lagi dengan MoU baru. Proyek diberikan kepada sebuah konsorsium perusahaan Indonesia yang terdiri dari [[Bukaka Teknik Utama|PT Bukaka Teknik Utama]], [[Industri Kereta Api|PT INKA]], dan [[Siemens AG|Siemens]] Indonesia. Pihak Omnico menentang ini dan jadwal penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun pada [[Oktober]] [[2005]] konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar "pile" dan pilar dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.
Pada Juli [[2005]], proyek ini beralih dengan [[nota kesepahaman]] baru. Kali ini konsorsium antara [[Bukaka Teknik Utama|PT Bukaka Teknik Utama]], [[Industri Kereta Api|PT INKA]], dan [[Siemens AG|Siemens]] Indonesia menjalankan proyek ini. Namun pihak Omnico menentang ini dan penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Pada [[Oktober]] [[2005]] konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar ''pile'' dan tiang dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.<ref>{{cite news|date=December 26, 2006|title=Jakarta expects no share from monorail profits|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/12/26/jakarta-expects-no-share-monorail-profits.html|work=Jakarta Post|access-date=2020-12-03|archive-date=2014-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20141110192713/http://www.thejakartapost.com/news/2006/12/26/jakarta-expects-no-share-monorail-profits.html|dead-url=yes}}</ref>


Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Sutiyoso]], bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorail tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank<ref>{{Cite web|url=http://dib.ae/|title=Home {{!}} DUBAI ISLAMIC BANK|website=dib.ae|access-date=2017-01-31}}</ref>, [[Uni Emirat Arab]].<ref name=":1" /> Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, [[Sri Mulyani|Sri Mulyani Indrawati]].<ref name=":1" /> Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda.
Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Sutiyoso]], bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank,<ref>{{Cite web|url=http://dib.ae/|title=Home {{!}} DUBAI ISLAMIC BANK|website=dib.ae|access-date=2017-01-31}}</ref> [[Uni Emirat Arab]].<ref name=":1" /> Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, [[Sri Mulyani|Sri Mulyani Indrawati]].<ref name=":1" /> Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda lagi.


Tahun 2010, saat [[Fauzi Bowo]] menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengambil alih membangunan monorel. Sebagai kompensasi penggantian nilai investasi yang telah di keluarkan, PT. Jakarta Monorail meminta Pemprov DKI Jakarta membayar ganti rugi sebesar Rp600 miliar. Namun berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pemprov DKI Jakarta cukup membayar maksimal Rp204 miliar.<ref name=":1" /> Dalam keputusan tersebut, PT. Jakarta Monorail diberikan kebebasan untuk meneruskan proyek tersebut atau menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta, juga diberikan kebebasan untuk menjualnya pada pihak swasta baru agar meneruskan proyek monorel tersebut.<ref name=":1" />
Tahun 2010, saat [[Fauzi Bowo]] (Foke) menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengambil alih proyek monorel. Sebagai kompensasi penggantian nilai investasi yang telah dikeluarkan, PT Jakarta Monorail meminta Pemprov DKI Jakarta membayar ganti rugi sebesar Rp600 miliar. Namun berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pemprov DKI Jakarta cukup membayar maksimal Rp204 miliar.<ref name=":1" /> Dalam keputusan tersebut, PT Jakarta Monorail diberikan kebebasan untuk meneruskan proyek tersebut atau menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta, juga diberikan kebebasan untuk menjualnya pada pihak swasta baru agar meneruskan proyek monorel tersebut.<ref name=":1" />


Tahun 2011, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo, menghentikan proyek pembangunan monorel dan mengganti nilai investasi milik PT. Jakarta Monorail.<ref name=":1" />
Pada 2011, Foke menghentikan proyek pembangunan monorel dan mengganti nilai investasi milik PT Jakarta Monorail.<ref name=":1" />


=== Kebangkitan proyek, pembatalan permanen, dan pembangunan LRT Jabodebek ===
Tahun 2013, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Joko Widodo]], menghidupkan kembali proyek monorel yang kerjakan oleh PT. Jakarta Monorail dengan 15 syarat. Syarat tersebut antara lain adalah PT. Jakarta Monorail memiliki modal senilai Rp15 triliyun untuk membangun. Namun syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PT. Jakarta Monorail sehingga Gubernur Jakarta selanjutnya saat itu, [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok) kembali membatalkan proyek pembangunan monorel tersebut.<ref name=":0" />
Tahun 2013, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Joko Widodo]], menghidupkan kembali proyek monorel yang kerjakan oleh PT Jakarta Monorail dengan 15 syarat. Syarat tersebut antara lain adalah PT Jakarta Monorail memiliki modal senilai Rp15 triliun untuk membangun. Namun syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PT Jakarta Monorail sehingga Gubernur Jakarta selanjutnya saat itu, [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok) kembali membatalkan proyek pembangunan monorel tersebut.<ref name=":0" />

Jokowi juga merencanakan PT [[Adhi Karya]] mau bergabung dengan PT Jakarta Monorail. Namun pihak Adhi menolaknya. Mereka justru menawarkan rute lain monorel di [[Jakarta]] dan akan mengajukan proposal ke Pemprov DKI [[Jakarta]].<ref>{{Cite news|last=abidien|first=Zed|date=2012-12-07|title=Jakarta Monorail dan Adhi Karya Berebut Monorel|url=https://bisnis.tempo.co/read/446523/jakarta-monorail-dan-adhi-karya-berebut-monorel|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-12-03|editor-last=abidien|editor-first=Zed}}</ref><ref>{{Cite web|last=BeritaSatu.com|title=PT Adhi Karya Enggan Gabung PT Jakarta Monorail|url=https://www.beritasatu.com/beritasatu/megapolitan/86935/pt-adhi-karya-enggan-gabung-pt-jakarta-monorail|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2020-12-03}}</ref>

Ahok pun secara terang-terangan akan memutus kontrak kerja sama Pemprov DKI dengan PT Jakarta Monorail. Jakarta Monorail mengajukan persyaratan yaitu meminta hak mengelola properti seluas 200 m²,<ref>{{Cite news|title=Proyek Monorel Mandek, Ahok Semprot Jakarta Monorail|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2593601/proyek-monorel-mandek-ahok-semprot-jakarta-monorail|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-03}}</ref> serta membangun depot monorel di atas Waduk Setiabudi atau Kanal Banjir Barat berdasarkan desain awal. Ahok menolaknya dengan alasan tidak layak membangun bangunan apapun di area badan air dan ketakutan akan terulangnya lagi jebolnya tanggul yang menyebabkan [[banjir Jakarta 2013]].<ref name=":2">{{Cite news|title=Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Kini Mangkrak|url=https://news.detik.com/berita/d-5223775/sejarah-tiang-monorel-jakarta-yang-kini-mangkrak|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-03}}</ref> Namun dirut Jakarta Monorail Sukmawati Syukur menganggap bahwa Pemprov DKI-lah yang memutuskan lokasi depotnya, serta bahwa pembangunan depot tersebut telah disetujui Menteri Pekerjaan Umum [[Djoko Kirmanto]].<ref>{{Cite news|last=Keteng|date=2015-01-12|title=Ahok: Pokoknya Depo Monorel di Atas Waduk Setiabudi Tidak Bisa|url=https://www.liputan6.com/news/read/2159935/ahok-pokoknya-depo-monorel-di-atas-waduk-setiabudi-tidak-bisa|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-12-03|first=Andi Muttya|editor-last=Sinaga|editor-first=Shinta NM}}</ref>

Sejak saat itu wacana terus mengemuka bahwa Pemprov DKI akan memerintahkan pengelola proyek untuk mencabut 90 tiang monorel yang berlokasi di Kuningan. Syukur menyebut tiang-tiang yang berada di kawasan Kuningan tersebut "sudah disita oleh Adhi Karya". Artinya, yang berkewajiban untuk membongkar tiang tersebut adalah Adhi. Lukmanul Hakim, anggota Komisi A DPRD DKI, meminta Pemprov DKI segera memerintahkan pengembang proyek untuk mencabut tiang monorel itu, bukan Pemprov DKI.<ref>{{Cite news|title=Polemik Pembongkaran Tiang Monorel yang Mangkrak, dari Era Ahok hingga Anies|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/24/09543381/polemik-pembongkaran-tiang-monorel-yang-mangkrak-dari-era-ahok-hingga|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-12-03|editor-last=Movanita|editor-first=Ambaranie Nadia Kemala|first=Rindi Nuris|last=Velarosdela}}</ref> Namun Adhi enggan menggunakan tiang-tiang monorel tersebut untuk dijadikan tiang [[LRT Jabodebek|LRT]]. Adhi justru memilih tiang baru untuk membangun LRT Jabodebek dengan alasan penempatan di sisi Jalan H.R. Rasuna Said lebih aksesibel daripada penempatan di tengah jalan.<ref name=":2" />


== Rencana pengembangan ==
== Rencana pengembangan ==
Pada rencana awal, proyek ini memiliki 3 fase, dengan mengutamakan penumpang Bekasi/Cikarang dan Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang Bogor dan Depok telah dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke Pusat CBD Jakarta):
* Fase I: Koridor Jakarta (27km)
** Tahap I: '''Jalur hijau''' (14km)
** Tahap II: '''Jalur biru''' (13km)
* Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang (18-30km)
* Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci (16-25km)


=== Monorel perkotaan ===
Setelah terhenti beberapa tahun, pada awal 2013 [[pemerintah]] DKI [[Jakarta]] akhirnya memastikan kelanjutan proyek [[monorel]] di DKI [[Jakarta]]. Proyek ini digarap oleh [[PT Jakarta Monorail]]. Rute yang digarap oleh [[PT Jakarta Monorail]] terdiri atas dua jalur, yaitu jalur hijau dan jalur biru. Jalur hijau terdiri dari Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Casablanca-Tanah Abang-Roxy-Taman Anggrek ([[Jakarta Barat]]) dengan extension ke timur dari Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta dan ke Barat dari Puri Indah. Sementara jalur biru dimulai dari Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-kembali ke Kuningan.
Monorel Jakarta aslinya hanya melayani dua rute. Jalur lingkar yang juga disebut "Jalur Hijau" melayani kawasan bisnis perkotaan (Casablanca dan Rasuna Said) sepanjang {{convert|14,8|km|mi|1|abbr=on}} dengan 15 stasiun. Yang kedua, adalah [[Kampung Melayu]]–[[Tanah Abang]] sepanjang {{convert|14,2|km|mi|1|abbr=on}}, sehingga totalnya 29&nbsp;km. Akan ada dua stasiun antarmoda di Casablanca dan Karet sehingga pengguna jasa dapat berpindah moda dengan [[Transjakarta]] dan [[KRL Commuter Line]].

Kapasitas monorel ditargetkan 10.000 penumpang/jam per hari dan dapat ditingkatkan menjadi 30.000 penumpang/jam per hari.<ref>{{cite web|title=Jakarta Monorail Feasibility Study, Indonesia (Mott McDonald)|url=http://www.railways.mottmac.com/projects/?mode=type&id=123910|archive-url=https://web.archive.org/web/20131202225537/http://www.railways.mottmac.com/projects/?mode=type&id=123910|archive-date=2013-12-02|access-date=2013-06-02|url-status=dead}}</ref> Saat dibuka, monorel ini ditargetkan dapat mengangkut 274.000 penumpang per hari dengan harapan dapat ditingkatkan menjadi 35.000 penumpang/jam per hari.<ref>{{cite web|title=Jakarta Monorail FAQ|url=http://www.jakartamonorail.com/faq}}</ref>


=== Proyek LRT Jabodebek ===
Untuk proyek kali ini, [[PT Jakarta Monorail]] menggandeng pihak Hadji Kalla Group. Nantinya, Hadji Kalla Grup akan memiliki saham dominan dalam konsorsium baru dengan Jakarta Monorail. Konsorsium baru tersebut menurutnya, akan membantu soal pendanaan dan kontruksi. Sementara untuk armada kereta, [[PT Jakarta Monorail]] akan menggunakan [[monorel]] buatan [[Jepang]]
{{Utama|LRT Jabodebek}}
Konsorsium yang dibentuk Adhi Karya merencanakan jalur monorel sepanjang {{convert|39,036|km|mi|0|abbr=on}} menghubungkan [[Cibubur]]-[[Cawang]]-[[Kuningan]] dan [[Bekasi]]-[[Cawang]] melintasi DKI Jakarta.<ref>{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/adhi-karya-bangun-monorel-cibubur--cawang-kuningan/56598 |title=Adhi Karya Bangun Monorel Cibubur- Cawang-Kuningan {{!}} Investor Daily<!-- Bot generated title --> |access-date=2020-12-03 |archive-date=2019-09-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190906162647/http://www.investor.co.id/home/adhi-karya-bangun-monorel-cibubur--cawang-kuningan/56598 |dead-url=yes }}</ref> Jalur ini juga akan terhubung dengan bekas monorel Jakarta.<ref>{{cite news|date=May 6, 2013|title=State Firms Propose Jakarta Monorail Extension|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/jakarta/state-firms-propose-jakarta-monorail-extension/|work=Jakarta Globe}}</ref> Konsorsium ini kemudian memamerkan purwarupa LRT yang diproduksi oleh [[Industri Kereta Api (perusahaan)|Industri Kereta Api]] di Jakarta pada 2013.<ref>{{cite web|title=SOE consortium launches mock-up of Rp 12t monorail system|url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/07/soe-consortium-launches-mock-rp-12t-monorail-system.html}}</ref> Biayanya ditaksir antara Rp7 hingga 9 triliun yang didanai dari BUMN dan pinjaman bank BUMN<ref>{{cite web|title=Monorail to Take up Budget of Rp 7 Trillion|url=http://www.indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-url=https://web.archive.org/web/20150402190837/http://indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-date=2015-04-02|access-date=2013-07-04|url-status=dead}}</ref> serta ditarget mengangkut 191.600 penumpang per hari.<ref>{{cite news|date=Feb 7, 2013|title=Indonesia to Build Jakarta Monorail to Ease Rising Traffic Jams|url=https://www.bloomberg.com/news/2013-02-07/indonesia-to-build-jakarta-monorail-to-ease-rising-traffic-jams.html|work=Bloomberg}}</ref>


Rencana ini berubah menjadi [[LRT Jabodebek]], yang semula merencanakan menggunakan tiang monorel,<ref>https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html</ref> tetapi dibatalkan sepihak oleh Adhi.
Sebelumnya gubernur DKI [[Jakarta]] yaitu [[Joko Widodo]], merencanakan PT [[Adhi Karya]] mau bergabung dengan [[PT Jakarta Monorail]]. Namun Pihak [[Adhi Karya]] menolaknya. Mereka justru menawarkan rute lain monorel di [[Jakarta]] dan akan mengajukan proposal ke pemerintah DKI [[Jakarta]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 57: Baris 62:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.jakartamonorail.com/ PT Jakarta Monorail]
* {{resmi|www.jakartamonorail.com}}
* [http://finance.detik.com/read/2013/01/12/153254/2140421/4/gandeng-hadji-kalla-jakarta-monorail-cari-kredit-bank-untuk-monorel-dki Jakarta Monorail Gandeng Hadji Kalla Group] di [[Detik]].


{{Jakarta Metro Transport lines}}
{{Jakarta Metro Transport lines}}
{{Angkutan Umum Jakarta}}


[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Monorel]]
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia]]

Revisi per 24 Juli 2024 01.32

Jakarta Eco Transport Monorail
Tiang monorel yang dibiarkan setelah proyeknya batal dilanjutkan
Info
PemilikPT Jakarta Monorail
WilayahJakarta, Indonesia
JenisAngkutan cepat, Transportasi umum
Jumlah jalur2
Penumpang harian-
Kantor pusatGedung Victoria
lantai 3 Suite 304
Jalan Sultan Hasanudin Kav. 47-51
Jakarta Selatan
Situs webjakartamonorail.com
Operasi
OperatorPT Jakarta Monorail

Jakarta Eco Transport Monorail (JET) atau Jakarta Monorail adalah sistem monorel layang nonaktif di Jakarta, Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.[1][2] Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: Jalur Hijau melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan Jalur Biru melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.[3] Total panjang lintasnya adalah 29 km (18 mi).[4][5]

Proyek ini sudah dianggap bermasalah sejak pertama kali dilaksanakan. Pertama kali diresmikan dengan peresmian tiang pertama pada 2003, kontraknya beralih kepemilikan tiga kali hingga 2005, dan kemudian dihentikan pada 2008 dengan hanya menyisakan tiang-tiangnya, Proyek ini kemudian dilanjutkan lagi 2013,[6] tetapi batal lagi pada 2015 karena masalah keuangan dan sengketa hukum.[7] Gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek ini tak akan dilanjutkan lagi.[4]

Sejarah

Awal pembangunan dan penghentian proyek

Pada tahun 2003, PT Indonesia Transit Central (ITC), perusahaan konsorsium yang dibentuk Adhi Karya, Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.[3] Dalam pelaksanaannya, PT ITC menggandeng MTrans Holding dari Malaysia. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.[3] Presiden RI pada saat itu, Megawati Soekarnoputri, meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.[3] Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.[3]

Pada Juli 2005, proyek ini beralih dengan nota kesepahaman baru. Kali ini konsorsium antara PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia menjalankan proyek ini. Namun pihak Omnico menentang ini dan penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Pada Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar pile dan tiang dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.[8]

Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank,[9] Uni Emirat Arab.[3] Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, Sri Mulyani Indrawati.[3] Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda lagi.

Tahun 2010, saat Fauzi Bowo (Foke) menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengambil alih proyek monorel. Sebagai kompensasi penggantian nilai investasi yang telah dikeluarkan, PT Jakarta Monorail meminta Pemprov DKI Jakarta membayar ganti rugi sebesar Rp600 miliar. Namun berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pemprov DKI Jakarta cukup membayar maksimal Rp204 miliar.[3] Dalam keputusan tersebut, PT Jakarta Monorail diberikan kebebasan untuk meneruskan proyek tersebut atau menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta, juga diberikan kebebasan untuk menjualnya pada pihak swasta baru agar meneruskan proyek monorel tersebut.[3]

Pada 2011, Foke menghentikan proyek pembangunan monorel dan mengganti nilai investasi milik PT Jakarta Monorail.[3]

Kebangkitan proyek, pembatalan permanen, dan pembangunan LRT Jabodebek

Tahun 2013, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, menghidupkan kembali proyek monorel yang kerjakan oleh PT Jakarta Monorail dengan 15 syarat. Syarat tersebut antara lain adalah PT Jakarta Monorail memiliki modal senilai Rp15 triliun untuk membangun. Namun syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PT Jakarta Monorail sehingga Gubernur Jakarta selanjutnya saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali membatalkan proyek pembangunan monorel tersebut.[2]

Jokowi juga merencanakan PT Adhi Karya mau bergabung dengan PT Jakarta Monorail. Namun pihak Adhi menolaknya. Mereka justru menawarkan rute lain monorel di Jakarta dan akan mengajukan proposal ke Pemprov DKI Jakarta.[10][11]

Ahok pun secara terang-terangan akan memutus kontrak kerja sama Pemprov DKI dengan PT Jakarta Monorail. Jakarta Monorail mengajukan persyaratan yaitu meminta hak mengelola properti seluas 200 m²,[12] serta membangun depot monorel di atas Waduk Setiabudi atau Kanal Banjir Barat berdasarkan desain awal. Ahok menolaknya dengan alasan tidak layak membangun bangunan apapun di area badan air dan ketakutan akan terulangnya lagi jebolnya tanggul yang menyebabkan banjir Jakarta 2013.[13] Namun dirut Jakarta Monorail Sukmawati Syukur menganggap bahwa Pemprov DKI-lah yang memutuskan lokasi depotnya, serta bahwa pembangunan depot tersebut telah disetujui Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.[14]

Sejak saat itu wacana terus mengemuka bahwa Pemprov DKI akan memerintahkan pengelola proyek untuk mencabut 90 tiang monorel yang berlokasi di Kuningan. Syukur menyebut tiang-tiang yang berada di kawasan Kuningan tersebut "sudah disita oleh Adhi Karya". Artinya, yang berkewajiban untuk membongkar tiang tersebut adalah Adhi. Lukmanul Hakim, anggota Komisi A DPRD DKI, meminta Pemprov DKI segera memerintahkan pengembang proyek untuk mencabut tiang monorel itu, bukan Pemprov DKI.[15] Namun Adhi enggan menggunakan tiang-tiang monorel tersebut untuk dijadikan tiang LRT. Adhi justru memilih tiang baru untuk membangun LRT Jabodebek dengan alasan penempatan di sisi Jalan H.R. Rasuna Said lebih aksesibel daripada penempatan di tengah jalan.[13]

Rencana pengembangan

Monorel perkotaan

Monorel Jakarta aslinya hanya melayani dua rute. Jalur lingkar yang juga disebut "Jalur Hijau" melayani kawasan bisnis perkotaan (Casablanca dan Rasuna Said) sepanjang 14,8 km (9,2 mi) dengan 15 stasiun. Yang kedua, adalah Kampung MelayuTanah Abang sepanjang 14,2 km (8,8 mi), sehingga totalnya 29 km. Akan ada dua stasiun antarmoda di Casablanca dan Karet sehingga pengguna jasa dapat berpindah moda dengan Transjakarta dan KRL Commuter Line.

Kapasitas monorel ditargetkan 10.000 penumpang/jam per hari dan dapat ditingkatkan menjadi 30.000 penumpang/jam per hari.[16] Saat dibuka, monorel ini ditargetkan dapat mengangkut 274.000 penumpang per hari dengan harapan dapat ditingkatkan menjadi 35.000 penumpang/jam per hari.[17]

Proyek LRT Jabodebek

Konsorsium yang dibentuk Adhi Karya merencanakan jalur monorel sepanjang 39,036 km (24 mi) menghubungkan Cibubur-Cawang-Kuningan dan Bekasi-Cawang melintasi DKI Jakarta.[18] Jalur ini juga akan terhubung dengan bekas monorel Jakarta.[19] Konsorsium ini kemudian memamerkan purwarupa LRT yang diproduksi oleh Industri Kereta Api di Jakarta pada 2013.[20] Biayanya ditaksir antara Rp7 hingga 9 triliun yang didanai dari BUMN dan pinjaman bank BUMN[21] serta ditarget mengangkut 191.600 penumpang per hari.[22]

Rencana ini berubah menjadi LRT Jabodebek, yang semula merencanakan menggunakan tiang monorel,[23] tetapi dibatalkan sepihak oleh Adhi.

Referensi

  1. ^ Aziza, Kurnia Sari. Afrianti, Desy, ed. "Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  2. ^ a b Aziza, Kurnia Sari. Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  3. ^ a b c d e f g h i j Ruqoyah, Siti. "Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2017-01-31. 
  4. ^ a b "Ahok confirms cancellation of monorail project". The Jakarta Post. Jakarta. 10 September 2015. Diakses tanggal 21 September 2015. 
  5. ^ Syatiri, Ana Shofiana, ed. (16 October 2013). "Pembangunan Monorel Dilanjutkan, Mohon Bersabar..." Kompas.com (dalam bahasa Indonesian). Kompas. 
  6. ^ "Abandoned monorail plan to be revived". 
  7. ^ "Editorial: Monorail fate", The Jakarta Post, 2008-03-15, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-07, diakses tanggal 2010-07-10 
  8. ^ "Jakarta expects no share from monorail profits". Jakarta Post. December 26, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  9. ^ "Home | DUBAI ISLAMIC BANK". dib.ae. Diakses tanggal 2017-01-31. 
  10. ^ abidien, Zed (2012-12-07). abidien, Zed, ed. "Jakarta Monorail dan Adhi Karya Berebut Monorel". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  11. ^ BeritaSatu.com. "PT Adhi Karya Enggan Gabung PT Jakarta Monorail". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  12. ^ "Proyek Monorel Mandek, Ahok Semprot Jakarta Monorail". detikcom. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  13. ^ a b "Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Kini Mangkrak". detikcom. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  14. ^ Keteng, Andi Muttya (2015-01-12). Sinaga, Shinta NM, ed. "Ahok: Pokoknya Depo Monorel di Atas Waduk Setiabudi Tidak Bisa". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  15. ^ Velarosdela, Rindi Nuris. Movanita, Ambaranie Nadia Kemala, ed. "Polemik Pembongkaran Tiang Monorel yang Mangkrak, dari Era Ahok hingga Anies". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  16. ^ "Jakarta Monorail Feasibility Study, Indonesia (Mott McDonald)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-02. Diakses tanggal 2013-06-02. 
  17. ^ "Jakarta Monorail FAQ". 
  18. ^ "Adhi Karya Bangun Monorel Cibubur- Cawang-Kuningan | Investor Daily". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-06. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  19. ^ "State Firms Propose Jakarta Monorail Extension". Jakarta Globe. May 6, 2013. 
  20. ^ "SOE consortium launches mock-up of Rp 12t monorail system". 
  21. ^ "Monorail to Take up Budget of Rp 7 Trillion". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2013-07-04. 
  22. ^ "Indonesia to Build Jakarta Monorail to Ease Rising Traffic Jams". Bloomberg. Feb 7, 2013. 
  23. ^ https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html

Pranala luar