Lompat ke isi

Khouw Kim An: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan gelar (Majoor). Lihat format Pangeran Diponogoro dan Jendral Sudirman yang juga menggunakan gelar masing2.
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke infobox #WPWP
 
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{short description|Politisi asal Indonesia}}
'''Majoor Khouw Kim An''' (lahir di Batavia, 1875 – meninggal di Tjimahi, 1945) adalah seorang baba bangsawan, tokoh masyarakat, tuan tanah dan [[Kapitan Cina|Majoor der Chinezen]] yang terakhir di [[Batavia]].<ref>Setyautama, Drs. Sam, Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia, 2008</ref><ref>http://pluitcommunitymagazine.wordpress.com/2011/06/27/candranaya-peninggalan-sejarah-berarsitektur-tiong-hwa-abad-ke-19/</ref> Ia dikenang sebagai pemilik terakhir [[Candra Naya]], yang disebut juga "Rumah Majoor", satu-satunya dari tiga rumah keluarga Khouw di Molenvliet (sekarang Jalan Gajah Mada) yang masih tersisa.<ref name=":0">http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2964/Candranaya-Gedung</ref><ref>http://m.thejakartapost.com/news/2000/01/29/candra-naya-escapes-wrecker039s-ball.html</ref><ref>http://store.tempo.co/video/detail/VD201304240003/candra-naya-rumah-mayor-khouw-kim-an-di-jalan-gajah-mada-jakarta-barat-indonesia#.VJViTZ1ksA</ref><ref>http://www.farmagz.com/heat-n-beat/2013/2/25/cap-go-meh-di-rumah-sang-mayor.html</ref><ref>http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/02/candra-naya-dari-mayor-cina-ke-cagar-budaya</ref>
{{Infobox Politician
| name = Mayor Khouw Kim An
| image = Majoor Khouw Kim An.jpg
| caption =
| office = [[Kapitan Cina|Mayor Cina Batavia]]
| term_start = 1910
| term_end = 1918
| predecessor = [[Tio Tek Ho|Tio Tek Ho, ''Mayor Cina'']]
| successor = Dihentikan sementara
| office2 =
| term_start2 = 1927
| term_end2 = 1945
| predecessor2 = Dihentikan sementara
| successor2 = [[Revolusi Indonesia|Dibubarkan]]
| constituency2 = <!-- -->
| office3 =
| term_start3 =
| term_end3 =
| predecessor3 =
| successor3 =
| constituency3 = <!-- -->
| birth_name = Khouw Kim An
| birth_date = 1875
| birth_place = [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death date and age|1945|02|13|1875}}
| death_place = [[Cimahi|Tjimahi]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_cause =
| education =
| alma_mater =
| party =
| religion =
| occupation = [[Kapitan Cina|Mayor Cina]], [[pemimpin komunitas]], [[anggota parlemen (konsultan)|anggota parlemen]], [[tuan tanah]]
| majority =
| parents = [[Khouw Tjeng Tjoan|''Letnan Cina'' Khouw Tjeng Tjoan]] (ayah)
| spouse = [[Phoa Tji Nio]]
| children = [[Phoa Liong Djin]]<ref>{{cite web|last1=Kan|first1=S.Y.|title=Liong Djin Phoa (1897–1972) » Stamboom Kan, Han en Tan » Genealogie Online|url=https://www.genealogieonline.nl/stamboom-kan-han-en-tan/I49.php|website=Genealogie Online|access-date=9 February 2017|language=nl}}</ref>
| relations = [[Khouw Tian Sek|Khouw Tian Sek, ''Letnan Cina'']] (kakek)<br/>[[Phoa Keng Hek|Phoa Keng Hek ''Sia'']] (ayah mertua)<br/> [[Khouw Kim Tjiang|Khouw Kim Tjiang, ''Kapitan Cina'']] (saudara)<br/> [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] (sepupu)
| awards = [[Star for Loyalty and Merit|Great Gold Star for Loyalty and Merit]]; [[Order of Orange-Nassau|Officer of the Order of Orange-Nassau]]
| website =
| footnotes =
}}
{{family name hatnote|[[Khouw (surname)|Khouw]]|lang=Chinese}}
'''Khouw Kim An, Mayor Cina Kelima''' ({{zh|c=許金安|poj=Khó͘ Kim-an|p=Xǔ Jīn'ān}}; 1875 – 13 Februari 1945) dulu adalah seorang [[birokrat]], [[tokoh publik]], dan [[tuan tanah]] berlatar belakang [[Cina Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Kapitan Cina|''Mayor Cina'']] terakhir di [[Batavia, Hindia Belanda]] (kini [[Jakarta]]). Mayor Cina adalah jabatan pemerintahan Cina tertinggi di Hindia Belanda dengan kekuatan politik dan hukum yang cukup besar terhadap komunitas Cina di Hindia Belanda. Mayor Cina adalah salah satu jabatan tertua di koloni Belanda, dan mungkin hanya lebih muda dari jabatan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]].


==Latar belakang==
==Keluarga dan latar belakang==
Khouw Kim An Sia lahir di Batavia pada tahun 1875 pada [[njai|selir]] kesembilan dari ayahnya, [[Khouw Tjeng Tjoan|Khouw Tjeng Tjoan, ''Letnan tituler Cina'']] (meninggal pada tahun 1880).<ref name="Knapp, Ronald (2013)" /> Ayah dan paman Khouw, [[Khouw Tjeng Kee|{{notatypo|Letnan}} Khouw Tjeng Kee]] dan [[Khouw Tjeng Po|{{notatypo|Letnan}} Khouw Tjeng Po]], adalah anak dari hartawan akhir abad ke-18, [[Khouw Tian Sek|{{notatypo|Letnan}} Khouw Tian Sek]] (meninggal pada tahun 1843), kepala dari [[Keluarga Khouw dari Tamboen]], yang dianggap sebagai dinasti terkaya di kalangan [[Cabang Atas|aristokrasi ''Cabang Atas'']] di Batavia.<ref name="Wright, Arnold (1909)">{{cite book|last1=Wright|first1=Arnold|title=Twentieth Century Impressions of Netherlands India. Its History, People, Commerce, Industries and Resources.|date=1909|publisher=Lloyd's Greater Britain Pub. Co.|location=London}}</ref><ref name="Nio, Joe Lan (1940)">{{cite book|last1=Nio|first1=Joe Lan|title=Riwajat 40 Taon dari Tiong Hoa Hwee Koan – Batavia (1900–1939)|date=1940|publisher=Tiong Hoa Hwee Koan|location=Batavia|url=https://archive.org/stream/Riwajat40TaonTHHKBatavia/Lan%20-%201940%20-%20Riwajat%2040%20Taon%20dari%20Tiong%20Hoa%20Hwee%20Koan%20-%20Batavia%20(1900-1939)_djvu.txt|access-date=1 February 2016}}</ref><ref name="Erkelens, Monique (2013)">{{cite book|last1=Erkelens|first1=Monique|title=The decline of the Chinese Council of Batavia: the loss of prestige and authority of the traditional elite amongst the Chinese community from the end of the nineteenth century until 1942|date=15 October 2013|publisher=Leiden University|location=Leiden|url=https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/21954/FulltextDEZEGEBRUIKEN.pdf?sequence=19|access-date=1 February 2016}}</ref> Gelar Letnan Cina yang didapat oleh ayah, paman, dan kakek Khouw adalah gelar kehormatan, sehingga tanpa keputusan resmi dari pemerintah Hindia Belanda.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /> Sebagai anak dan cucu dari [[Kapitan Cina|''perwira Cina'']], Khouw Kim An pun mendapat gelar [[Sia (gelar)|''Sia'']].<ref name="Nio, Joe Lan (1940)" /><ref name="Phoa, Kian Sioe (1956)">{{cite book|last1=Phoa|first1=Kian Sioe|title=Sedjarahnja : Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia|date=15 September 1956|publisher=Reporter|location=Djakarta|edition=1}}</ref><ref name="Sidharta, Myra in Leonard, Blussé & Chen, Menghong (2016)">{{cite book|author1=Sidharta, Myra|author-link1=The Role of the Go-Between in Chinese Marriages in Batavia|editor1-last=Blussé|editor1-first=Leonard|editor2-last=Chen|editor2-first=Menghong|title=The Archives of the Kong Koan of Batavia|date=2003|publisher=BRILL|location=Leiden|isbn=9004131574|page=51|url=https://books.google.com/books?id=WTnrUMIpwIYC&q=%22khouw+kim+an%22|access-date=1 February 2016}}</ref>


[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Yan en Coen K. kleinkinderen van de Majoor der Chinezen te Batavia 23 september 1937 olieverfschildering door Charles Sayers TMnr 60048636.jpg|thumb|left|Potret cucu Mayor Khouw Kim An, Yan and Coen (oleh Charles Sayers, circa 1937).]]
Sang Majoor adalah anggota keluarga Khouw van Tamboen - salah satu wangsa baba bangsawan paling terkemuka di [[Hindia Belanda]]. Trah mereka berasal-usul dari hartawan Khouw Tjoen, seorang pedagang dari [[Fujian|propinsi Hokkien di Tiongkok]] yang berimigrasi ke [[Tegal]], dan pada akhirnya menetap di Batavia pada abad ke-18.<ref name=":1">Erkelens, Monique, The decline of the Chinese Council of Batavia: the loss of prestige and authority of the traditional elite amongst the Chinese community from the end of the nineteenth century until 1942, 2013.</ref> Anaknya, Khouw Tian Sek, dapat dibilang pendiri kejayaan keluarga.<ref name=":2">Wright, Arnold., Twentieth century impressions of Netherlands India., 1909.</ref> Ia adalah raja penggadaian di Batavia yang membeli banyak tanah di [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]] dan tanah-tanah partikelir diseputar Batavia. [[Tanah partikelir]] utamanya adalah Tamboen, yang sekarang menjadi [[Tambun Utara, Bekasi|Tambun Utara]] dan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]] di [[Bekasi]]. Pusat pemerintahan tanah partikelir adalah Landhuis Tamboen, yang kini adalah [[Gedung Juang Tambun]]. Ia jugalah yang membangun [[Candra Naya]] sebagai kediaman utama keluarga besarnya.<ref name=":0" />
Khouw Kim An Sia mendapat pendidikan Cina tradisional dengan didasarkan pada [[Klasik Cina]], sehingga ia dapat menguasai bahasa [[Bahasa Mandarin Pertengahan|Mandarin]] dan [[Hokkien]], selain [[bahasa Melayu|bahasa Melayu Batavia]].<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Ia juga diajar oleh tutor privat dalam bahasa asal Eropa, seperti bahasa Belanda, sehingga ia fasih berbahasa Belanda.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Pendidikan Cina yang didapat oleh Khouw pun sangat kontras dengan pendidikan Belanda yang didapat oleh banyak orang dalam [[kelas sosial]] dan generasinya yang semakin kebarat-baratan, seperti yang didapat oleh sepupunya, [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]].<ref name="Lohanda, M. (1996)" /> Familiaritas Khouw dengan budaya Cina membuatnya berbeda, dan kemudian juga langka, sehingga menjadi keunggulan dalam karirnya sebagai pemimpin dan perwakilan Cina di Hindia Belanda.<ref name="Lohanda, M. (1996)" />


Pada usia 18 tahun, Khouw menikahi Phoa Tji Nio, anak dari seorang pemimpin komunitas, [[Phoa Keng Hek|Phoa Keng Hek Sia]], pendiri dari organisasi [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK). Istri Khouw juga merupakan cucu dari Phoa Tjeng Tjoan, Kapitan Cina [[Buitenzorg]] (kini [[Bogor]]).<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /><ref name="Suryadinata (2015)" /> Keluarga Khouw dan Phoa memang telah lama berhubungan baik. Sejak tahun 1886, kakak Khouw, [[Khouw Kim Tjiang]], telah menjabat sebagai {{notatypo|Letnan}} Cina Buitenzorg, dan kemudian menggantikan kakek mertua Khouw sebagai Kapitan Cina Buitenzorg.<ref name="Bataviaasch handelsblad (1886)">{{cite news|title=Bataviaasch handelsblad|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Khouw+Kim+Tjiang%22&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A110613684%3Ampeg21%3Aa0034&resultsidentifier=ddd%3A110613684%3Ampeg21%3Aa0034|access-date=2 December 2016|work=Officieële Berichten [Official Appointments]|issue=257|publisher=W. Bruining|date=May 11, 1886}}</ref><ref name="Java-bode (1894)">{{cite news|title=Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Khouw+Kim+Tjiang%22&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010497139%3Ampeg21%3Aa0026&resultsidentifier=ddd%3A010497139%3Ampeg21%3Aa0026|access-date=2 December 2016|work=Familiebericht [Family News]|publisher=Bruining|date=September 18, 1894}}</ref> Sepupu Khouw, O. G. Khouw, juga menjabat sebagai Wakil Presiden THHK, sementara ayah mertua Khouw, Phoa Keng Hek Sia, menjabat sebagai Presiden THHK.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /><ref name="Suryadinata (2015)">{{cite book|last1=Suryadinata|first1=Leo|title=Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches|date=19 August 2015|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|location=Singapore|isbn=978-9814620505|pages=100–101, 220|edition=4|url=https://books.google.com/books?id=ZO6gCgAAQBAJ&q=%22phoa+keng+hek%22|access-date=1 February 2016}}</ref> Khouw sendiri kemudian juga memainkan peran penting di THHK.<ref name="Suryadinata (2015)" />
Khouw Tian Sek mempunyai tiga orang putra, Khouw Tjeng Tjoan, Khouw Tjeng Kie dan Khouw Tjeng Po, yang semuanya diangkat menjadi [[Kapitan Cina|Luitenants-titulair der Chinezen]].<ref name=":1" /><ref>Chen, Menghong., De Chinese gemeenschap van Batavia,


Khouw dan istrinya lalu tinggal di Buitenzorg, di mana keduanya telah memiliki hubungan keluarga yang sangat baik.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Khouw dan istrinya kemudian dianugerahi empat anak laki-laki dan dua anak perempuan.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Khouw Kim An Sia dan keluarganya tetap tinggal di Buitenzorg hingga mereka mewarisi [[Candra Naya]] dari sepupu Khouw, [[Khouw Yauw Kie]], seorang Kapitan Cina di [[Kong Koan|Dewan Cina]] Batavia.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /><ref name="Knapp, Ronald (2013)">{{cite book|last1=Knapp|first1=Ronald|title=Chinese Houses of Southeast Asia: The Eclectic Architecture of Sojourners and Settlers|date=13 December 2013|publisher=Tuttle Publishing|location=North Clarendon|isbn=978-1462905874|url=https://books.google.com/books?id=55XTAgAAQBAJ&q=%22khouw+tian+sek%22|access-date=1 February 2016}}</ref>
1843-1865., 2009
</ref> Kepemimpinan keluarga bergilir dari anak ke anak, dan kemudian dari si bungsu Khouw Tjeng Po, Luitenant der Chinezen ke putra tertuanya, yaitu [[Khouw Yauw Kie, Kapitein der Chinezen]], dan ke adiknya, Khouw Yauw Hoen Sia, dan pada akhirnya ke sepupu mereka, Khouw Kim An, Majoor der Chinezen.<ref name=":2" />


==Riwayat==
==Mayor Cina==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Majoor-Chinees van Batavia met een Europese gast TMnr 60018277.jpg|thumb|left|Mayor Khouw Kim An (kanan) bersama tamu asal Eropa.]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opening van de Volksraad door gouverneur-generaal Van Limburg Stirum op 18 mei 1918 op Java TMnr 10001373.jpg|thumb|left|Pembukaan [[Volksraad]].]]
Pada tahun 1905, Khouw dinaikkan ke jabatan {{notatypo|Letnan}} Cina dan menjadi anggota dari Dewan Cina Batavia.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" />


Pada tahun 1907, [[Tio Tek Ho|Tio Tek Ho, Mayor Cina keempat]] Batavia mengundurkan diri. Tio Tek Ho dilihat sebagai seorang tradisionalis yang reaksioner, sehingga sejumlah orang di pemerintahan Hindia Belanda dan komunitas Cina di Batavia ingin agar ia diganti.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /> Setelah berkonsultasi dengan ayah mertua Khouw, Phoa Keng Hek, pemerintah Hindia Belanda kemudian memutuskan untuk menunjuk Khouw sebagai pengganti Mayor Tio Tek Ho.<ref name="Lohanda, M. (1996)" />
Khouw Kim An Sia lahir di Batavia pada tanggal 5 Juni 1875, anak Khouw Tjeng Tjoan, Luitenant der Chinezen dari gundiknya yang ke-9.<ref name=":1" /> Ia mengayom pendidikan tradisionil [[Hokkien]], sehingga fasih berbahasa Hokkien dan [[Mandarin]]. Tetapi ia juga mempunyai guru-guru pribadi yang memperkenalkannya kepada bahasa-bahasa Eropa, termasuk [[bahasa Belanda]]. Karena later belakang ini, sang Majoor sikapnya lain dari banyak para baba bangsawan berpendidikan Barat, dan ia sangat menjunjung tinggi adat-istiadat Tionghoa.<ref name=":1" />


Namun, tradisi menghendaki bahwa hanya Kapitan Cina yang dapat diangkat menjadi Mayor Cina.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /> Khouw, yang saat itu masih bergelar {{notatypo|Letnan}} pun dinaikkan ke jabatan Kapitan pada tahun 1908, sebelum kemudian ditunjuk sebagai Mayor Cina Batavia kelima pada tahun 1910.<ref name="Lohanda, M. (1996)">{{cite book|last1=Lohanda|first1=Mona|title=The Kapitan Cina of Batavia, 1837–1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society|date=1996|publisher=Djambatan|location=Jakarta|isbn=9789794282571|url=https://books.google.com/books?id=xKlwAAAAMAAJ&q=lohanda+kapitan+cina|access-date=1 December 2016}}</ref><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Pengangkatan Khouw, walaupun dilihat sebagai sebuah pengangkatan yang progresif, tidak dapat dipisahkan dari pengaruh dan latar belakang dari keluarganya.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Sebagai Mayor dan pemimpin komunitas Cina, Khouw juga bertindak sebagai Chairman ''ex officio'' dari Dewan Cina Batavia, dan sebagai anggota dari [[Volksraad]] di Hindia Belanda.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /><ref name="Sidharta, Myra in Leonard, Blussé & Chen, Menghong (2016)" /> Ia pun berhubungan baik dengan Cina lain yang menjadi anggota dari Volksraad, seperti [[Hok Hoei Kan]] dan [[Loa Sek Hie]].
Khouw menikah pada usia 18 tahun dengan Phoa Tji Nio, putri satu-satunya dari toko masyarakat dan baba bangsawan [[Phoa Keng Hek]], pendiri dan [[presiden]] perdana [[Tiong Hoa Hwee Koan]]. Khouw ditunjuk menjadi [[Kapitan Cina|Luitenant der Chinezen]] pada tahun 1905, kemudian [[Kapitan Cina|Kapitein]] pada tahun 1908, dan akhirnya [[Kapitan Cina|Majoor]] pada tahun 1910. Jenjang kariernya sangat pesat karena later belakang keluarganya dan keluarga istrinya.<ref name=":1" />


Pada tahun 1918, semua perwira Cina, termasuk Khouw, dibebaskan dari jabatannya sebagai bagian dari upaya pemerintah Hindia Belanda untuk meninjau kembali peran perwira Cina di Hindia Belanda.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Sejumlah aktivis komunitas pun mengkritik sistem perwira Cina, ataupun [[pengaturan tidak langsung|'pengaturan tidak langsung']], sebagai peninggalan feodalisme kuno.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Namun, Khouw tetap dianggap baik oleh pemerintah Hindia Belanda, dan dianugerahi sebagai Officer of the [[Order of Orange-Nassau]] pada tahun 1920.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Akhirnya, pada tahun 1927, sebagian perwira Cina, termasuk Khouw, dikembalikan ke jabatan semula, kemungkinan karena nilai historis dan simbolis dari jabatan yang Khouw pegang.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /> Namun, banyak kekuatan politik dan hukum dari Mayor Cina dilimpahkan ke pemerintah Hindia Belanda.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Sehingga tugas Mayor Cina akhirnya hanya bersifat seremonial.<ref name="Lohanda, M. (1996)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" />
Pada tahun 1920, ia diangkat dengan Dekret Kerajaan menjadi ‘Officier der Orde van Oranje Nassau’. Ketika perkunjung ke Negeri Belanda pada tahun 1927, ia diterima secara resmi oleh Ratu Wilhelmina. Saat dirgahayu ke-25 sebagai opsir Tionghoa pada tanggal 10 Februari 1930, Sri Ratu menganugrahkan 'Groote Gouden Ster voor Trouw en Verdienste' kepada sang Majoor.<ref name=":1" />


Saat berkunjung ke Belanda pada tahun 1927, Khouw disambut oleh [[Ratu Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina]], dan ia pun menyampaikan salam setia dari komunitas Cina di Hindia Belanda.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Pada tanggal 10 Februari 1930, Khouw merayakan [[ulang tahun perak]]nya sebagai seorang ''Perwira Cina''. Ratu pun memberinya penghargaan [[Star for Loyalty and Merit|Great Gold Star for Loyalty and Merit]] atas jasa-jasanya kepada Kerajaan Belanda.<ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Penghargaan tersebut hanya diberikan kepada pimpinan pribumi yang paling terkemuka, dan dianggap setara dengan penghargaan [[Order of the Netherlands Lion]].
==Penjajahan Jepang==


==Perang Dunia II dan kematian==
Sebelum tentara Jepang menaklukkan Hindia Belanda, Majoor Khouw Kim An bersama dengan aparat tinggi pemerintahan Belanda menolak penawaran sekutu untuk melarikan diri ke [[Australia]]. Penolokan ini dikarenakan niat sang Majoor untuk tetap memimpin dan menderita bersama bangsanya saat [[Perang Dunia Dua]]. Pada tahun 1942, sebagai kepala bangsa Tionghoa di Batavia, Majoor Khouw Kim An ditangkan dan diinternir oleh tentara Jepang. Dia wafat di penjara Tjimahi pada tanggal 13 Februari 1945, dan dikebumikan di [[Petamburan]] di dekat makan sepupunya yang tersohor, [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]].<ref name=":1" />
[[File:Petamburan Cemetery (3).jpg|thumb|Makam Khouw Kim An (kanan) dan istrinya]]
Selama [[Perang Dunia II]], Jepang menginvasi dan menduduki [[Hindia Belanda]]. Pada tahun 1942, Mayor Khouw Kim An ditahan oleh Jepang dan dipenjara bersama pemimpin pemerintahan Hindia Belanda yang lain di [[Cimahi|Tjimahi]]. Khouw akhirnya meninggal di penjara pada tanggal 13 Februari 1945.

Jenazahnya lalu dimakamkan di dekat mausoleum dari sepupunya, yakni [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]], di [[Petamburan]].


==Referensi==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist|30em}}

==Bibliografi==
*{{Cite book
|url=https://books.google.com/books?id=WTnrUMIpwIYC&q=%22khouw+kim+an%22
|title=The Archives of the Kong Koan of Batavia
|language=en
|publisher=BRILL
|location=Leiden
|isbn=9004131574
|last1=Blussé
|first1=Leonard
|last2=Chen
|first2=Menghong
|year= 2003
}}
*{{Cite book
|author=Erkelens, Monique
|title=The decline of the Chinese Council of Batavia: the Loss of Prestige and Authority of the Traditional Elite amongst the Chinese Community from the End of the Nineteenth Century until 1942
|language=en
|location=Leiden
|year= 2013
|publisher=Leiden University
|url=https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/21954/FulltextDEZEGEBRUIKEN.pdf?sequence=19
}}
*{{Cite book
|author=Knapp, Ronald
|title=Chinese Houses of Southeast Asia: The Eclectic Architecture of Sojourners and Settlers
|year= 2013
|publisher=Tuttle Publishing
|location=North Clarendon
|isbn= 978-1462905874
|url=https://books.google.com/books?id=55XTAgAAQBAJ&q=chinese+houses+in+southeast+asia
}}
*{{Cite book
|author=Lohanda, Mona
|title=The Kapitan Cina of Batavia, 1837–1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society
|year= 1996
|publisher=Djambatan
|location=Jakarta
|isbn=979428257X
}}
*{{Cite book
|author=Nio, Joe Lan
|title=Riwajat 40 Taon Dari Tiong Hoa Hwee Koan Batavia (1900–1939)
|trans-title=40 Years of Tiong Hoa Hwee Koan Batavia (1900–1939)
|language=id
|year=1940
|publisher=Tiong Hoa Hwee Koan
|location=Batavia
|url=https://archive.org/stream/Riwajat40TaonTHHKBatavia/Lan%20-%201940%20-%20Riwajat%2040%20Taon%20dari%20Tiong%20Hoa%20Hwee%20Koan%20-%20Batavia%20(1900-1939)_djvu.txt}}
*{{Cite book
|author=Phoa, Kian Sioe
|title=Sedjarahnja : Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia
|trans-title=The Chronicles of Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia
|language=id
|year=1956
|publisher=Reporter
|location=Djakarta
}}
*{{Cite book
|author=Suryadinate, Leo
|title=Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches
|year=2015
|publisher=Institute of Southeast Asian Studies
|location=Singapore
|isbn=978-9813055032
|url=https://books.google.com/books?id=ZO6gCgAAQBAJ&q=prominent+indonesian+chinese+biographical+sketches
}}
*{{Cite book
| author=Suryadinata, Leo| title=Peranakan Chinese Politics in Java, 1917–1942|year= 2005|publisher=Marshall Cavendish Academic|isbn=9812103600}}
*{{Cite book
| author=Wright, Arnold| title=Twentieth Century Impressions of Netherlands India: Its History, People, Commerce, Industries and Resources|year=1909|publisher=Lloyd's Greater Britain Pub. Co.}}

{{s-start}}
{{s-gov}}
{{s-bef|before=[[Tio Tek Ho|Tio Tek Ho, ''Mayor Cina'']]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Kapitan Cina|Mayor Cina Batavia]]|years=1910–1918}}
{{s-vac|reason=Dihentikan sementara}}
|-
{{s-vac|reason=Dihentikan sementara}}
{{s-ttl|title=dan|years=1927–1945}}
{{s-non|reason=[[Revolusi Indonesia|Dihapus]]}}
{{s-end}}

{{Majoor dan Kapitein der Chinezen Batavia}}
{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Khouw, Kim An}}
[[Category:Kelahiran 1875]]
[[Category:Kematian 1945]]
[[Category:Tokoh dari Batavia]]
[[Category:Tokoh Hindia Belanda]]
[[Category:Tionghoa-Indonesia]]
[[Category:Hokkien-Indonesia]]
[[Kategori:Keluarga Khouw van Tamboen]]
[[Kategori:Sejarah Jakarta]]
[[Kategori:Sejarah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
Baris 32: Baris 177:
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Sejarah Hindia Belanda]]
[[Kategori:Sejarah Hindia Belanda]]
[[Kategori:Keluarga Khouw van Tamboen]]

Revisi terkini sejak 24 Juli 2024 07.20

Mayor Khouw Kim An
Mayor Cina Batavia
Masa jabatan
1910–1918
Sebelum
Pengganti
Dihentikan sementara
Sebelum
Masa jabatan
1927–1945
Sebelum
Pendahulu
Dihentikan sementara
Pengganti
Dibubarkan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Khouw Kim An

1875
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal13 Februari 1945(1945-02-13) (umur 69–70)
Tjimahi, Jawa Barat, Hindia Belanda
Suami/istriPhoa Tji Nio
HubunganKhouw Tian Sek, Letnan Cina (kakek)
Phoa Keng Hek Sia (ayah mertua)
Khouw Kim Tjiang, Kapitan Cina (saudara)
O. G. Khouw (sepupu)
AnakPhoa Liong Djin[1]
Orang tuaLetnan Cina Khouw Tjeng Tjoan (ayah)
PekerjaanMayor Cina, pemimpin komunitas, anggota parlemen, tuan tanah
Penghargaan sipilGreat Gold Star for Loyalty and Merit; Officer of the Order of Orange-Nassau
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Khouw Kim An, Mayor Cina Kelima (Hanzi: 許金安; Pinyin: Xǔ Jīn'ān; Pe̍h-ōe-jī: Khó͘ Kim-an; 1875 – 13 Februari 1945) dulu adalah seorang birokrat, tokoh publik, dan tuan tanah berlatar belakang Cina Indonesia yang menjabat sebagai Mayor Cina terakhir di Batavia, Hindia Belanda (kini Jakarta). Mayor Cina adalah jabatan pemerintahan Cina tertinggi di Hindia Belanda dengan kekuatan politik dan hukum yang cukup besar terhadap komunitas Cina di Hindia Belanda. Mayor Cina adalah salah satu jabatan tertua di koloni Belanda, dan mungkin hanya lebih muda dari jabatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Keluarga dan latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Khouw Kim An Sia lahir di Batavia pada tahun 1875 pada selir kesembilan dari ayahnya, Khouw Tjeng Tjoan, Letnan tituler Cina (meninggal pada tahun 1880).[2] Ayah dan paman Khouw, Letnan Khouw Tjeng Kee dan Letnan Khouw Tjeng Po, adalah anak dari hartawan akhir abad ke-18, Letnan Khouw Tian Sek (meninggal pada tahun 1843), kepala dari Keluarga Khouw dari Tamboen, yang dianggap sebagai dinasti terkaya di kalangan aristokrasi Cabang Atas di Batavia.[3][4][5] Gelar Letnan Cina yang didapat oleh ayah, paman, dan kakek Khouw adalah gelar kehormatan, sehingga tanpa keputusan resmi dari pemerintah Hindia Belanda.[6] Sebagai anak dan cucu dari perwira Cina, Khouw Kim An pun mendapat gelar Sia.[4][7][8]

Potret cucu Mayor Khouw Kim An, Yan and Coen (oleh Charles Sayers, circa 1937).

Khouw Kim An Sia mendapat pendidikan Cina tradisional dengan didasarkan pada Klasik Cina, sehingga ia dapat menguasai bahasa Mandarin dan Hokkien, selain bahasa Melayu Batavia.[5] Ia juga diajar oleh tutor privat dalam bahasa asal Eropa, seperti bahasa Belanda, sehingga ia fasih berbahasa Belanda.[5] Pendidikan Cina yang didapat oleh Khouw pun sangat kontras dengan pendidikan Belanda yang didapat oleh banyak orang dalam kelas sosial dan generasinya yang semakin kebarat-baratan, seperti yang didapat oleh sepupunya, O. G. Khouw.[6] Familiaritas Khouw dengan budaya Cina membuatnya berbeda, dan kemudian juga langka, sehingga menjadi keunggulan dalam karirnya sebagai pemimpin dan perwakilan Cina di Hindia Belanda.[6]

Pada usia 18 tahun, Khouw menikahi Phoa Tji Nio, anak dari seorang pemimpin komunitas, Phoa Keng Hek Sia, pendiri dari organisasi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Istri Khouw juga merupakan cucu dari Phoa Tjeng Tjoan, Kapitan Cina Buitenzorg (kini Bogor).[5][9] Keluarga Khouw dan Phoa memang telah lama berhubungan baik. Sejak tahun 1886, kakak Khouw, Khouw Kim Tjiang, telah menjabat sebagai Letnan Cina Buitenzorg, dan kemudian menggantikan kakek mertua Khouw sebagai Kapitan Cina Buitenzorg.[10][11] Sepupu Khouw, O. G. Khouw, juga menjabat sebagai Wakil Presiden THHK, sementara ayah mertua Khouw, Phoa Keng Hek Sia, menjabat sebagai Presiden THHK.[5][9] Khouw sendiri kemudian juga memainkan peran penting di THHK.[9]

Khouw dan istrinya lalu tinggal di Buitenzorg, di mana keduanya telah memiliki hubungan keluarga yang sangat baik.[5] Khouw dan istrinya kemudian dianugerahi empat anak laki-laki dan dua anak perempuan.[5] Khouw Kim An Sia dan keluarganya tetap tinggal di Buitenzorg hingga mereka mewarisi Candra Naya dari sepupu Khouw, Khouw Yauw Kie, seorang Kapitan Cina di Dewan Cina Batavia.[5][2]

Mayor Cina

[sunting | sunting sumber]
Mayor Khouw Kim An (kanan) bersama tamu asal Eropa.
Pembukaan Volksraad.

Pada tahun 1905, Khouw dinaikkan ke jabatan Letnan Cina dan menjadi anggota dari Dewan Cina Batavia.[5]

Pada tahun 1907, Tio Tek Ho, Mayor Cina keempat Batavia mengundurkan diri. Tio Tek Ho dilihat sebagai seorang tradisionalis yang reaksioner, sehingga sejumlah orang di pemerintahan Hindia Belanda dan komunitas Cina di Batavia ingin agar ia diganti.[6] Setelah berkonsultasi dengan ayah mertua Khouw, Phoa Keng Hek, pemerintah Hindia Belanda kemudian memutuskan untuk menunjuk Khouw sebagai pengganti Mayor Tio Tek Ho.[6]

Namun, tradisi menghendaki bahwa hanya Kapitan Cina yang dapat diangkat menjadi Mayor Cina.[6] Khouw, yang saat itu masih bergelar Letnan pun dinaikkan ke jabatan Kapitan pada tahun 1908, sebelum kemudian ditunjuk sebagai Mayor Cina Batavia kelima pada tahun 1910.[6][5] Pengangkatan Khouw, walaupun dilihat sebagai sebuah pengangkatan yang progresif, tidak dapat dipisahkan dari pengaruh dan latar belakang dari keluarganya.[6][5] Sebagai Mayor dan pemimpin komunitas Cina, Khouw juga bertindak sebagai Chairman ex officio dari Dewan Cina Batavia, dan sebagai anggota dari Volksraad di Hindia Belanda.[6][5][8] Ia pun berhubungan baik dengan Cina lain yang menjadi anggota dari Volksraad, seperti Hok Hoei Kan dan Loa Sek Hie.

Pada tahun 1918, semua perwira Cina, termasuk Khouw, dibebaskan dari jabatannya sebagai bagian dari upaya pemerintah Hindia Belanda untuk meninjau kembali peran perwira Cina di Hindia Belanda.[6][5] Sejumlah aktivis komunitas pun mengkritik sistem perwira Cina, ataupun 'pengaturan tidak langsung', sebagai peninggalan feodalisme kuno.[6][5] Namun, Khouw tetap dianggap baik oleh pemerintah Hindia Belanda, dan dianugerahi sebagai Officer of the Order of Orange-Nassau pada tahun 1920.[5] Akhirnya, pada tahun 1927, sebagian perwira Cina, termasuk Khouw, dikembalikan ke jabatan semula, kemungkinan karena nilai historis dan simbolis dari jabatan yang Khouw pegang.[6] Namun, banyak kekuatan politik dan hukum dari Mayor Cina dilimpahkan ke pemerintah Hindia Belanda.[6][5] Sehingga tugas Mayor Cina akhirnya hanya bersifat seremonial.[6][5]

Saat berkunjung ke Belanda pada tahun 1927, Khouw disambut oleh Ratu Wilhelmina, dan ia pun menyampaikan salam setia dari komunitas Cina di Hindia Belanda.[5] Pada tanggal 10 Februari 1930, Khouw merayakan ulang tahun peraknya sebagai seorang Perwira Cina. Ratu pun memberinya penghargaan Great Gold Star for Loyalty and Merit atas jasa-jasanya kepada Kerajaan Belanda.[5] Penghargaan tersebut hanya diberikan kepada pimpinan pribumi yang paling terkemuka, dan dianggap setara dengan penghargaan Order of the Netherlands Lion.

Perang Dunia II dan kematian

[sunting | sunting sumber]
Makam Khouw Kim An (kanan) dan istrinya

Selama Perang Dunia II, Jepang menginvasi dan menduduki Hindia Belanda. Pada tahun 1942, Mayor Khouw Kim An ditahan oleh Jepang dan dipenjara bersama pemimpin pemerintahan Hindia Belanda yang lain di Tjimahi. Khouw akhirnya meninggal di penjara pada tanggal 13 Februari 1945.

Jenazahnya lalu dimakamkan di dekat mausoleum dari sepupunya, yakni O. G. Khouw, di Petamburan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kan, S.Y. "Liong Djin Phoa (1897–1972) » Stamboom Kan, Han en Tan » Genealogie Online". Genealogie Online (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 9 February 2017. 
  2. ^ a b Knapp, Ronald (13 December 2013). Chinese Houses of Southeast Asia: The Eclectic Architecture of Sojourners and Settlers. North Clarendon: Tuttle Publishing. ISBN 978-1462905874. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  3. ^ Wright, Arnold (1909). Twentieth Century Impressions of Netherlands India. Its History, People, Commerce, Industries and Resources. London: Lloyd's Greater Britain Pub. Co. 
  4. ^ a b Nio, Joe Lan (1940). Riwajat 40 Taon dari Tiong Hoa Hwee Koan – Batavia (1900–1939). Batavia: Tiong Hoa Hwee Koan. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Erkelens, Monique (15 October 2013). The decline of the Chinese Council of Batavia: the loss of prestige and authority of the traditional elite amongst the Chinese community from the end of the nineteenth century until 1942 (PDF). Leiden: Leiden University. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n Lohanda, Mona (1996). The Kapitan Cina of Batavia, 1837–1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society. Jakarta: Djambatan. ISBN 9789794282571. Diakses tanggal 1 December 2016. 
  7. ^ Phoa, Kian Sioe (15 September 1956). Sedjarahnja : Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia (edisi ke-1). Djakarta: Reporter. 
  8. ^ a b Sidharta, Myra (2003). Blussé, Leonard; Chen, Menghong, ed. The Archives of the Kong Koan of Batavia. Leiden: BRILL. hlm. 51. ISBN 9004131574. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  9. ^ a b c Suryadinata, Leo (19 August 2015). Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches (edisi ke-4). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 100–101, 220. ISBN 978-9814620505. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  10. ^ "Bataviaasch handelsblad". Officieële Berichten [Official Appointments] (257). W. Bruining. May 11, 1886. Diakses tanggal 2 December 2016. 
  11. ^ "Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie". Familiebericht [Family News]. Bruining. September 18, 1894. Diakses tanggal 2 December 2016. 

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Tio Tek Ho, Mayor Cina
Mayor Cina Batavia
1910–1918
Lowong
Dihentikan sementara
Lowong
Dihentikan sementara
dan
1927–1945
Dihapus