Lompat ke isi

Naga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tuan Falanab (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(40 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaan lain|Naga (disambiguasi)}}
[[Berkas:Friedrich-Johann-Justin-Bertuch_Mythical-Creature-Dragon_1806.jpg|jmpl|Ilustrasi naga bersayap, api bernafas oleh [[Friedrich Justin Bertuch]] dari 1806]]
{{untuk|kadal naga dunia nyata|Agamidae}}
'''Naga''' adalah sebutan umum untuk makhluk [[mitologi]] yang berwujud [[reptil]] berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, tetapi ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap yang memilik beberapa kepala dan dapat menghembuskan nafas api. Naga dipercaya dapat ditaklukan lewat musik.
[[File:Friedrich-Johann-Justin-Bertuch Mythical-Creature-Dragon 1806.jpg|thumb|upright=1.3|Ilustrasi naga bersayap dan bernafaskan api oleh [[Friedrich Justin Bertuch]] dari 1806]]
[[File:Ninedragonwallpic1.jpg|thumb|upright=1.3|Ukiran naga dalam mitologi Tiongkok di [[Dinding Sembilan Naga]], [[Taman Beihai]], [[Beijing]] ]]
[[File:Zmei Gorynich - Ystad-2019.jpg|thumb|upright=1.25|Moncong kapal [[kapal panjang]] bangsa Viking di [[Ystad]] yang berbentuk kepala naga]]
'''Naga''' merupakan satu dari [[makhluk legenda]] yang memiliki karakteristik serupa reptil yang muncul dalam banyak [[cerita rakyat]] berbagai budaya di dunia. Kepercayaan terhadap naga berbeda-beda pada setiap daerah, tetapi [[naga Eropa|naga dalam mitologi barat]] sejak [[Abad Pertengahan Atas]] dideskripsikan sebagai makhluk yang memiliki sayap, tanduk, [[Quadrupedalism|empat kaki]], dan dapat mengeluarkan nafas api. Sedangkan, dalam [[Naga Tiongkok|budaya timur]], naga biasanya digambarkan sebagai makhluk tak bersayap, memiliki empat kaki, memiliki bentuk seperti [[ular]] dengan kecerdasan yang diatas rata-rata. Selain itu, naga digambarkan memiliki sifat yang merupakan gabungan dari fitur dalam ras felin, aves, dan reptil. Para mahasiswa mempercayai bahwa naga kemungkinan besar merupakan gambaran dari [[buaya]], khususnya dengan karakteristik tempat tinggalnya, yaitu di rawa-rawa ataupun hutam lebat, juga struktur tubuhnya, menjadikan hewan ini sebagai asal-usul penggambaran dari naga Oriental modern.<ref>{{Cite web |last=Stromberg |first=Joseph |date=23 January 2012 |title=Where Did Dragons Come From? |url=https://www.smithsonianmag.com/science-nature/where-did-dragons-come-from-23969126/ |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20191004073045/https://www.smithsonianmag.com/science-nature/where-did-dragons-come-from-23969126/ |archive-date=4 October 2019 |access-date=2 September 2019 |website=Smithsonian}}</ref><ref>{{Cite web |date=29 April 2000 |title=Archeologists Find Crocodile is Prototype of Dragon |url=http://en.people.cn/english/200004/29/eng20000429_40001.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20190902190613/http://en.people.cn/english/200004/29/eng20000429_40001.html |archive-date=2 September 2019 |access-date=2 September 2019 |website=People's Daily}}</ref>

{{TOC limit|3}}

==Etimologi==
[[File:Pakhangba.jpg|left|thumb|[[Pakhangba]], adalah [[dewa]] naga ular purba dalam [[mitologi Meitei]].]]
Istilah "naga" merupakan kata serapan dari [[bahasa Sanskerta]], yaitu {{IAST|nāgá}} ({{lang|sa|[[:wikt:नाग#Sanskrit|नाग]]}}) yang berarti "[[ular kobra]]" yang berasal dari penamaan [[ular kobra India]] (''Naja naja''). Sinonim untuk ''{{IAST|nāgá}}'' adalah ''{{IAST|phaṇin}}'' ({{lang|sa|[[:wikt:फणिन्#Sanskrit|फणिन्]]}}). Sebetulnya terdapat beberapa kata yang juga berarti "ular" secara umum, dan satu dari yang paling sering digunakan adalah ''{{IAST|sarpá}}'' ({{lang|sa|[[:wikt:सर्प#Sanskrit|सर्प]]}}). Terkadang, kata ''{{IAST|nāgá}}'' juga memiliki arti sebagai "ular" secara umum.<ref name=Apte>{{cite book|last1=Apte|first1=Vaman Shivram|title=The student's English-Sanskrit dictionary|url=https://archive.org/details/studentsenglishs00apte_271|date=1997|publisher=Motilal Banarsidass|location=Delhi|isbn=81-208-0299-3|edition=3rd rev. & enl.}}, p. 423. The first definition of ''nāgaḥ'' given reads "A snake in general, particularly the cobra." p.539</ref> Kata tersebut memiliki [[kata asal]] yang sama dengan ''snake'' dalam bahasa Inggris, dan kata ''snake'' berasal dari bahasa rumpun Jermanik: ''*snēk-a-'', [[Bahasa Proto-Indo-Eropa|Proto-IE]]: ''*(s)nēg-o-'' (dengan [[pergerakan s rumpun Indo-Europa|pergerakan s]]).

[[File:Beowulf - dracan.jpg|thumb|Kemunculan kata "dracan" yang merupakan sebuah kata dalam [[bahasa Inggris Kuno]] dalam ''[[Beowulf]]''<ref>[https://books.google.com/books?id=OCc8TF53RhMC&pg=PA196 Beowulf; a heroic poem of the 8th century, with tr., note and appendix by T. Arnold], 1876, p. 196.</ref>]]
Dalam bahasa Inggris, kata ''dragon'' berasal dari [[bahasa Prancis Kuno]] yang masuk kedalam bahasa Inggris pada awal abad ke-13, kata ''dragon'' tersebut juga berasal dari {{lang-la|draconem}} (bentuk normatif dari {{lang|la|draco}}) yang berarti "ular raksasa, naga", dari [[bahasa Yunani Kuno]] {{lang|grc|[[:wikt:δράκων|δράκων]]}}, {{transl|grc|drákōn}} (bentuk genitif dari {{lang|grc|[[:wikt:δράκοντος|δράκοντος]]}}, {{transl|grc|drákontos}}) "ular laut, ular raksasa".{{sfn|Ogden|2013|page=4}}<ref name="LiddelScott">[https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Ddra%2Fkwn2 Δράκων] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100620113648/http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Ddra%2Fkwn2 |date=20 June 2010 }}, Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', at Perseus project</ref> Istilah naga dalam bahasa Yunani dan Latin mengacu pada ular manapun yang berukuran besar dan tidak harus sebagai makhluk mitologi.{{sfn|Ogden|2013|pages=2–4}} Kata bahasa Yunani {{lang|grc|δράκων}} kemungkinan besar berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani {{lang|grc|[[:wikt:δέρκομαι|δέρκομαι]]}} ({{transl|grc|dérkomai}}) yang berarti "Aku melihat", dan menjadi {{lang|grc|ἔδρακον}} ({{transl|grc|édrakon}}) dalam bentuk [[aorist]].<ref name="LiddelScott"/> Asal-usul penamaan ini yang kemungkinan menjadi sebutan untuk sesuatu yang memiliki "tatapan yang mematikan"<ref>{{Cite web|url=https://www.etymonline.com/word/dragon|title = Dragon &#124; Origin and meaning of dragon by Online Etymology Dictionary}}</ref> atau mata yang memancarkan cahaya yang tidak biasa<ref>{{Cite web|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/morph?l=de%2Frkomai&la=greek&can=de%2Frkomai0&prior=to/de&d=Perseus:text:1999.01.0041:card=699&i=1#lexicon|title = Greek Word Study Tool}}</ref> ataupun "tajam",<ref>{{Cite web|url=https://blog.oup.com/2015/04/st-georges-day-dragon-etymology/|title = Guns, herbs, and sores: Inside the dragon's etymological lair|date = 25 April 2015}}</ref><ref>{{cite book |last1=Wyld |first1=Henry Cecil |title=The Universal Dictionary Of The English Language |date=1946 |page=334 |url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.64081}}</ref> juga bisa berarti untuk menggambarkan mata ular yang kelihatannya selalu terbuka dan setiap dari mata tersebut bisa melihat menembus kelopak matanya yang transparan dan bersisik, yang tertutup secara permanen. Kata dalam bahasa Yunani tersebut juga kemungkinan berasal dari basis kata {{lang|ine-x-proto|*derḱ-}} dalam [[bahasa Indo-Eropa]] yang berarti "melihat"; dan akar kata [[bahasa Sansekerta]] {{lang|sa|दृश्}} ({{transl|sa|dr̥ś-}}) yang juga berarti "melihat".<ref>{{cite book |last1=Skeat |first1=Walter W. |title=An etymological dictionary of the English language |date=1888 |publisher=Oxford Clarendon Press |location=Oxford |page=178 |url=https://archive.org/details/etymologicaldict00skeauoft}}</ref>

==Afrika==
=== Mesir ===
[[File:Set speared Apep.jpg|thumb|left|Ilustrasi yang menggambarkan dewa [[Set (dewa)|Set]] yang menombak ular [[Apep]] dikarenakan ia menyerang [[perahu Matet|Perahu Surya]] dari [[Ra]] dalam artefak serat papyrus dari era Mesir Kuno]]
'''Apep'''; Nama/ejaan lain: ''Apophis'' merupakan sebuah makhluk berwujud ular dalam [[mitologi Mesir]], makhluk tersebut tinggal di [[Duat]] yang merupakan dunia bawah Mesir.{{sfn|Ogden|2013|page=11}}{{sfn|Niles|2013|page=35}} Artefak tersebut ditulis pada sekitar 310 SM pada serat papyrus Bhemner-Rhind dan sekaligus menjadi salah satu bukti dari kisah Mesir yang menyatakan bahwa terbenamnya matahari disebabkan oleh [[Ra]] yang berangkat ke Duat untuk melawan Apep.{{sfn|Ogden|2013|page=11}}{{sfn|Niles|2013|page=35}} Dalam beberapa tulisan lain disebutkan, bahwa Apep memiliki panjang delapan orang dewasa dengan kepala yang terbuat dari [[batu rijang]].{{sfn|Niles|2013|page=35}} Badai petir dan gempa bumi diyakini sebagai akibat dari rauman Apep{{sfn|Niles|2013|page=36}} dan [[gerhana matahari]] diyakini sebagai akibat dari Apep yang menyerang Ra pada siang hari.{{sfn|Niles|2013|page=36}}


== Pandangan Terhadap Naga ==
== Pandangan Terhadap Naga ==
Baris 14: Baris 32:


Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita [[Mahabarata]] maupun pandangan kebanyakan Orang Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.
Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita [[Mahabarata]] maupun pandangan kebanyakan Orang Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.

== India ==
{{main|Nāga}}
[[File:Pakhangba.jpg|left|thumb|upright=2.5|[[Pakhangba]], adalah [[dewa]] [[naga]] ular purba dalam [[mitologi Meitei]].]]
Istilah naga merupakan kata serapan dari [[bahasa Sanskerta]], yaitu ''[[nāga]]'' ([[Dewanagari]]: नााग) yang bermakna "ular". Dalam naskah ''[[Mahabharata]]'' dikisahkan bahwa para Naga merupakan anak-anak [[Resi]] [[Kasyapa]] dari perkawinannya dengan Dewi Kadru. Nama-nama mereka yang terkenal antara lain [[Sesa]], [[Taksaka]], [[Basuki]], Karkotaka, Korawya, dan Dritarastra. Bangsa Naga yang berjumlah ribuan memiliki dua orang sepupu berwujud burung dan disebut sebagai [[bangsa Kaga]]. Keduanya bernama [[Aruna]] dan [[Garuda]], yang merupakan putra dari Dewi Winata yang juga dinikahi Resi Kasyapa. Dengan demikian, hubungan antara Naga dengan Kaga selain sebagai sepupu juga sebagai saudara tiri. Meskipun demikian hubungan mereka kurang baik dan sering terlibat perselisihan. Di antara para Naga ada pula yang menjadi dewa, yaitu [[Sesa]], yang tertua di antara putra Kadru. Ia memisahkan diri dari adik-adiknya dan hidup bertapa menyucikan diri. Ia akhirnya diangkat sebagai dewa para ular, bergelar [[Sesa|Ananta]].


== Tiongkok ==
== Tiongkok ==
Baris 52: Baris 65:
* [[Sampung Kepala Naga Gambir Sawit]]
* [[Sampung Kepala Naga Gambir Sawit]]


== Catatan kaki ==
== Referensi==
===Kutipan===
{{reflist}}
{{reflist}}
===Daftar pustaka===
{{refbegin|30em}}
* {{citation|last=Anthony|first=David W.|date=2007|title=The Horse, the Wheel, and Language: How Bronze-Age Riders from the Eurasian Steppes Shaped the Modern World|location=Princeton, England|publisher=Princeton University Press|url=https://books.google.com/books?id=rOG5VcYxhiEC|isbn=978-0691148182|access-date=18 March 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20170327013641/https://books.google.com/books?id=rOG5VcYxhiEC|archive-date=27 March 2017|url-status=live}}
* Bates, Roy. ''Chinese Dragons''. Oxford University Press, 2002. {{ISBN|0-195-92856-3}}.
* {{cite journal |last= Berman |first= Ruth |author-link= Ruth Berman |title= Dragons for Tolkien and Lewis |journal= [[Mythlore]] |location= East Lansing, Michigan |publisher= [[Mythopoeic Society]] |volume= 11 |date= 1984 |pages= 53–58}}
* {{citation|last=Ballentine|first=Debra Scoggins|date=2015|title=The Conflict Myth and the Biblical Tradition|url=https://books.google.com/books?id=JLq6BwAAQBAJ&q=Leviathan+Yahweh&pg=PA130|location=Oxford, England|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-937025-2}}
* {{cite journal |last= Berman |first= Ruth |author-link= Ruth Berman |title= Victorian Dragons |url= https://archive.org/details/sim_childrens-literature-in-education_winter-1984_15_4/page/220 |journal= Children's Literature in Education |volume= 15 |date= 1984 |pages= 220–233 |doi= 10.1007/BF01137186 |s2cid= 162244996 }}
* {{citation|last1=Black|first1=Jeremy|first2=Anthony|last2=Green|title=Gods, Demons and Symbols of Ancient Mesopotamia: An Illustrated Dictionary|url=https://books.google.com/books?id=05LXAAAAMAAJ&q=Inana|publisher=The British Museum Press|year=1992|isbn=0-7141-1705-6}}
* {{Cite book | author = Blount, Margaret Joan | chapter = Dragons | title = Animal Land: the Creatures of Children's Fiction | location = New York | publisher = William Morrow | year = 1975 | pages = [https://archive.org/details/animallandcreatu00blou/page/116 116–130] | isbn = 0-688-00272-2 | chapter-url = https://archive.org/details/animallandcreatu00blou/page/116 }}
* {{citation|last=Charlesworth|first=James H.|date=2010|title=The Good and Evil Serpent: How a Universal Symbol Became Christianized|url=https://books.google.com/books?id=cJlmWuXCCecC&q=Herodotus+winged+serpents&pg=PA170|location=New Haven, Connecticut|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-14082-8}}
* {{citation|last=Cipa|first=Shawn|date=2008|title=Carving Gargoyles, Grotesques, and Other Creatures of Myth: History, Lore, and 12 Artistic Patterns|location=Petersburg, Pennsylvania|publisher= Fox Chapel Publishing Inc.|isbn=978-1-56523-329-4}}
* {{citation|last=Day|first=John|author-link=John Day (Old Testament scholar)|date=2002|title=Yahweh and the Gods and Goddesses of Canaan|url=https://books.google.com/books?id=2xadCgAAQBAJ&q=tannim+Yahweh&pg=PA103|publisher=Continuum|isbn=9780567537836}}
* {{citation|last=Deacy|first=Susan|author-link=Susan Deacy|title=Athena|location=London and New York|publisher=Routledge|date=2008|isbn=978-0-415-30066-7|url=https://books.google.com/books?id=kIiCAgAAQBAJ&q=Athena+and+Ares+Darmon&pg=PA163}}
* {{citation|last=Dębicka|first=Maria|title=Dragon's Den|url=http://www.wawel.krakow.pl/en/index.php?op=11|website=Zamek Królewski na Wawelu|access-date=31 March 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20181120053402/https://www.wawel.krakow.pl/en/index.php?op=11|archive-date=20 November 2018|url-status=dead}}
* {{citation|last=Dinsmoor|first=William Bell|date=1973|title=The Architecture of Ancient Greece: An Account of its Historic Development|url=https://books.google.com/books?id=BqahvzeE39YC&q=spout|location=New York City, New York|publisher=Biblo and Tannen|isbn=978-0-8196-0283-1}}
* {{citation |last=Doja |first=Albert |author-link=:sq:Albert Doja |title=Mythology and Destiny |journal=Anthropos |volume=100 |number=2 |year=2005 |pages=449–462 |doi=10.5771/0257-9774-2005-2-449 |url=http://discovery.ucl.ac.uk/18364/1/18364.pdf |access-date=12 February 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190829100828/http://discovery.ucl.ac.uk/18364/1/18364.pdf |archive-date=29 August 2019 |url-status=live }}. {{jstor|40466549}}
* {{cite book|last=Elsie|first=Robert|author-link=Robert Elsie|title=A Dictionary of Albanian Religion, Mythology and Folk Culture|place=London|publisher=Hurst & Company|url=https://books.google.com/books?id=N_IXHrXIsYkC|isbn=1-85065-570-7|year=2001|access-date=12 February 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200617000759/https://books.google.com/books?id=N_IXHrXIsYkC&dq|archive-date=17 June 2020|url-status=live}}
* {{citation|last=Fee|first=Christopher R.|date=2011|title=Mythology in the Middle Ages: Heroic Tales of Monsters, Magic, and Might|url=https://books.google.com/books?id=Hkx472N8Bk8C&q=Dragons+in+Germanic+mythology&pg=PA7|series=Praeger Series on the Middle Ages|editor-last=Chance|editor-first=Jane|location=Santa Barbara, California, Denver, Colorado, and Oxford, England|isbn=978-0-313-02725-3}}
* {{citation|last=Fontenrose|first=Joseph Eddy|date=1980|orig-year=1959|title=Python: A Study of Delphic Myth and Its Origins|url=https://books.google.com/books?id=wqeVv09Y6hIC&q=Tiamat+dragon&pg=PA153|location=Berkeley, California, Los Angeles, California, and London, England|publisher=The University of California Press|isbn=0-520-04106-2}}
* {{citation|last1=Friar|first1=Stephen|last2=Ferguson|first2=John|date=1993|title=Basic Heraldry|url=https://books.google.com/books?id=ez8ZdOPxlukC&q=dragons+in+heraldry&pg=PA28|location=New York City, New York and London, England|publisher=W. W. Norton & Company|isbn=0-393-03463-1}}
* Garrett, Valery M. ''Chinese Dragon Robes''. Oxford University Press, 1999. {{ISBN|0-195-90499-0}}.
* {{Cite book |author1=Giammanco Frongia, Rosanna M. |author2=Giorgi, Rosa |author3=Zuffi, Stefano |title=Angels and Demons in Art |url=https://archive.org/details/angelsdemonsinar0000gior |publisher=[[J. Paul Getty Museum]] |location=Los Angeles |year=2005 |isbn=0-89236-830-6 }}
* {{citation|last=Grasshoff|first=Gerd|date=1990|title=The History of Ptolemy's Star Catalogue|url=https://books.google.com/books?id=pR_nBwAAQBAJ&q=Ptolemy+Draco+constellation&pg=PA36|series=Studies in the History of Mathematics and Physical Sciences|volume=14|editor-last=Toomer|editor-first=Gerald|location=New York City, New York, Berlin, Germany, Heidelberg, Germany, London, England, Paris, France, Tokyo, Japan, and Hong Kong, China|publisher=Springer-Verlag|isbn=978-1-4612-8788-9}}
* {{citation|last=Haimerl|first=Edgar|date=2013|chapter=Sigurðr, a Medieval Hero|title=Revisiting the Poetic Edda: Essays on Old Norse Heroic Legend|chapter-url=https://books.google.com/books?id=hZXUGvXii4UC&q=Fafnir&pg=PA40|editor1-last=Acker|editor1-first=Paul|editor2-last=Larrington|editor2-first=Carolyne|location=New York City, New York and London, England|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-09860-8}}
* {{cite journal |last= Hanlon |first= Tina |title= The Taming of Dragons in Twentieth Century Picture Books |journal= [[Journal of the Fantastic in the Arts]] |volume= 14 |date= 2003 |pages= 7–27 }}
* {{citation|last=Hornung|first=Erik|date=2001|title=The Secret Lore of Egypt: Its Impact on the West|url=https://books.google.com/books?id=SB_y56Vlz5kC&q=Ouroboros+dragon+ancient+Egypt&pg=PA75|location=Ithaca, New York and London, England|publisher=Cornell University Press|isbn=0-8014-3847-0}}
* {{citation|last=Hughes|first=Jonathan|date=2005|chapter=Politics and the Occult in the Court of Edward IV|title=Princes and Princely Culture: 1450-1650|chapter-url=https://books.google.com/books?id=Ig9GdB5SIx4C&q=Geoffrey+of+Monmouth+Merlin+white+and+red+dragons&pg=PA106|editor1-last=Gosman|editor1-first=Martin|editor2-last=MacDonald|editor2-first=Alasdair|editor3-last=Vanderjagt|editor3-first=Arjo|location=Leiden, The Netherlands and Boston, Massachusetts|publisher=Brill|isbn=90-04-13690-8}}
* {{Cite book |author1=Ingersoll, Ernest |author2=Henry Fairfield Osborn |date= 2013 |title= The Illustrated Book of Dragons and Dragon Lore |location= [[Chiang Mai]], [[Thailand]] |publisher= Cognoscenti Books |isbn= 9781304112422}}
* {{Cite book | author1 = Johnsgard, Paul Austin | author2 = Johnsgard, Karin | author-link1 = Paul Johnsgard | author-link2 = Karin Johnsgard | url = https://books.google.com/books?id=h_-YacPDJu4C | title = Dragons and unicorns : a natural history | location = New York | publisher = St. Martin's Press | year = 1982 | isbn = 0-312-21895-8 | access-date = 22 September 2016 | archive-url = https://web.archive.org/web/20161222052607/https://books.google.com/books?id=h_-YacPDJu4C&printsec=frontcover | archive-date = 22 December 2016 | url-status = live }}
* {{citation|last=Jones|first=David E.|date=2000|title=An Instinct for Dragons|url=https://books.google.com/books?id=P1uBUZupE9gC&pg=PP1|location=New York City, New York and London, England|publisher=Routledge|isbn=0-415-92721-8|access-date=22 September 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20161227120129/https://books.google.com/books?id=P1uBUZupE9gC&lpg=PP1&pg=PP1#v=onepage&q=&f=false|archive-date=27 December 2016|url-status=live}}
* {{citation|last=Kelly|first=Henry Ansgar|date=2006|title=Satan: A Biography|url=https://books.google.com/books?id=gPIpQg0lRbMC&q=intitle:satan+inauthor:kelly&pg=PA12|location=Cambridge, England|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0521604024}}
* {{citation |last1=Kitowska-Łysiak |first1=Małgorzata |last2=Wolicka |first2=Elżbieta |title=Miejsce rzeczywiste, miejsce wyobrażone: studia nad kategorią miejsca w przestrzeni kultury |publisher=Towarzystwo Naukowe Katolickiego Uniwersytetu Lubelskiego [Scientific Society of the Catholic University of Lublin] |date=1999 |url=https://books.google.com/books?id=F9h4AAAAMAAJ&q=%22Wawel%22 |isbn=9788387703745 }}
* {{Cite book |author=Littleton, C. Scott |title=Mythology: The Illustrated Anthology of World Myth and Storytelling |publisher=Thunder Bay Press (CA) |year= 2002|isbn=1-57145-827-1 }}
* {{citation|last=MacCulloch|first=J. A.|date=1998|orig-year=1948|title=The Celtic and Scandinavian Religions|url=https://books.google.com/books?id=xyWvBAAAQBAJ&q=Nidhogg+Prose+Edda&pg=PA156|location=Chicago, Illinois|publisher=Academy Chicago Publishers|isbn=0-897-33-434-5}}
* {{citation|last1=Mallory|first1=J. P.|last2=Adams|first2=D.Q.|title=The Oxford Introduction to Proto-Indo-European and the Proto-Indo-European World|date=2006|publisher=Oxford University Press|location=Oxford, England|isbn=978-0-19-929668-2}}
* {{citation|last=Malone|first=Michael S.|date=2012|title=The Guardian of All Things: The Epic Story of Human Memory|url=https://books.google.com/books?id=8i8WBXpf2BIC&q=dragons+in+western+Europe+during+the+Middle+Ages&pg=PA98|location=New York City, New York|publisher=St. Martin's Press|isbn=978-1-250-01492-4}}
* {{citation|last=Mayor|first=Andrienne|date=2000|title=The First Fossil Hunters: Dinosaurs, Mammoths, and Myth in Greek and Roman Times|url=https://books.google.com/books?id=9TwhfvU08UcC&q=The+first+fossil+hunters|location=Princeton, New Jersey|publisher=Princeton University Press|isbn=0-691-05863-6}}
* {{citation|last=Mayor|first=Adrienne|date=2005|title=Fossil Legends of the First Americans|url=https://books.google.com/books?id=CMsgQQkmFqQC&q=dragon|location=Princeton, New Jersey|publisher=Princeton University Press|isbn=0-691-11345-9}}
* {{citation|last=Morgan|first=Giles|date=21 January 2009|title=St George: Knight, Martyr, Patron Saint and Dragonslayer|url=https://books.google.com/books?id=KV7aDQAAQBAJ&q=dragon|location=Edison, New Jersey|publisher=Chartwell Books, Inc.|isbn=978-0785822325}}
* {{Cite book |author-link =Ruth Manning-Sanders | last = Manning-Sanders | first = Ruth |title=A Book of Dragons |publisher=Methuen |location=London |year=1977 |isbn=0-416-58110-2 | title-link = A Book of Dragons }}
* {{citation|last=Nikolajeva|first=Maria|date=2012|chapter=The development of children's fantasy|title=The Cambridge Companion to Fantasy Literature|chapter-url=https://books.google.com/books?id=zWzlAgAAQBAJ&q=dragons&pg=PR13|editor1-last=James|editor1-first=Edward|editor2-last=Mendlesohn|editor2-first=Farah|location=Cambridge, England|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-72873-7|pages=50–61}}
* {{citation|last=Niles|first=Doug|date=2013|title=Dragons: The Myths, Legends, and Lore|url=https://books.google.com/books?id=8dRTAAAAQBAJ&q=Zmey+Gorynych+academic|location=Avon, Massachusetts|publisher=Adams Media|isbn=978-1-4405-6216-7}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{citation|last=Ogden|first=Daniel|date=2013|title=''Drakon'': Dragon Myth and Serpent Cult in the Ancient Greek and Roman Worlds|url=https://books.google.com/books?id=FQ2pAK9luwkC&q=ancient+Greek+dragons|location=Oxford, England|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-955732-5}}
* {{cite magazine |last= Osmond |first= Andrew |title= Dragons in Film |magazine= [[Cinefantastique]] |volume= 34 |date= 2002 |pages= 58–59 }}
* {{citation|last=Rauer|first=Christine|date=2000|title=Beowulf and the Dragon: Parallels and Analogues|url=https://books.google.com/books?id=wbzQ97DfsjIC&q=Dragons+in+Germanic+mythology&pg=PA85|location=Cambridge, England|publisher=D. S. Brewer|isbn=0-85991-592-1}}
* {{citation|last=Rożek|first=Michał|date=1988|title=Cracow: A Treasury of Polish Culture and Art|location=Kraków, Poland|publisher=Interpress Publishers|url=https://books.google.com/books?id=7LlFAAAAIAAJ&q=%22wawel%22|isbn=9788322322451|page=27|access-date=31 March 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20200612201839/https://books.google.com/books?id=7LlFAAAAIAAJ&q=%22wawel%22|archive-date=12 June 2020|url-status=live}}
* {{cite book |author= Schwab, Sandra Martina |chapter= Dragons |title= The Greenwood Encyclopedia of Science Fiction and Fantasy: Themes, Works, and Wonders |editor= [[Gary Westfahl]] |location= Westport, CT |publisher= [[Greenwood Publishing Group|Greenwood Press]] |year= 2005 |volume= 1 |pages= 214–216 |isbn= 0-313-32951-6}}
* {{Cite book |author-link=Karl Shuker |last=Shuker |first=Karl |title=Dragons: a Natural History |url=https://archive.org/details/dragonsnaturalhi0000shuk |publisher=[[Simon & Schuster]] |location=New York |year=1995 |isbn=0-684-81443-9 }}
* {{citation|last=Sikorski |first=Czesław |title=Wood Pitch as Combat Chemical in the Light of the Jan Długosz's Annals and Some of the Old Polish Military Treatises |journal=Proceedings of the First International Symposium on Wood Tar and Pitch |date=1997 |page=235}}
* {{citation|last=Sherman|first=Josepha|date=2015|orig-year=2008|title=Storytelling: An Encyclopedia of Mythology and Folklore|url=https://books.google.com/books?id=n2-sBwAAQBAJ&q=Gargouille+medieval+folklore&pg=PA184|location=New York City, New York and London, England|publisher=Routledge|isbn=978-0-7656-8047-1}}
* {{citation|last=Swaddling|first=Judith|date=1989|title=The Ancient Olympic Games|url=https://books.google.com/books?id=2-HQMnDiLqIC&q=spout|location=London, England|publisher=British Museum Press|isbn=0-292-77751-5}}
* {{citation |last=Thurston |first=Herbert |title=St. George |encyclopedia=The Catholic Encyclopedia |volume=6 |place=New York City, New York |publisher=Robert Appleton Company |date=1909 |url=https://books.google.com/books?id=BFc_AQAAMAAJ&pg=PA453 |pages=453–455 |access-date=25 March 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190427011816/https://books.google.com/books?id=BFc_AQAAMAAJ&pg=PA453 |archive-date=27 April 2019 |url-status=live }}
* {{cite journal |last= Unerman |first= Sandra |title= Dragons in Fantasy |journal= Vector |issue= 211 |date= 2000 |pages= 14–16 }}
* Visser, Marinus Willem de; [https://archive.org/details/cu31924021444728 ''The Dragon in China and Japan''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160528144522/https://archive.org/details/cu31924021444728 |date=28 May 2016 }}, Amsterdam, J. Müller 1913.
* {{citation|last=Volker|first=T.|date=1975|orig-year=1950|title=The Animal in Far Eastern Art: And Especially in the Art of the Japanese ''Netsuke'' with Reference to Chinese Origins, Traditions, Legends, and Art|url=https://books.google.com/books?id=XyEVAAAAIAAJ&q=Fu+Hsi+dragon&pg=PA64|location=Leiden, The Netherlands|publisher=Brill|isbn=90-04-04295-4}}
* {{citation|last=Walter|first=Christopher|date=2003|title=The Warrior Saints in Byzantine Art and Tradition|url=https://books.google.com/books?id=ScafAAAAMAAJ|location=Farnham, England|publisher=Ashgate Publishing|isbn=9781840146943}}
* {{citation|last=West|first=Martin Litchfield|author-link=Martin Litchfield West|title=Indo-European Poetry and Myth|date=2007|publisher=Oxford University Press|location=Oxford, England|isbn=978-0-19-928075-9}}
* {{citation|last=Williamson|first=Jamie|date=2015|title=The Evolution of Modern Fantasy: From Antiquarianism to the Ballantine Adult Fantasy Series|url=https://books.google.com/books?id=nGFOCgAAQBAJ&q=dragons+in+modern+fantasy&pg=PA28|location=New York City, New York and Basingstoke, England|isbn=978-1-137-51579-7|doi=10.1057/9781137515797}}
* {{citation|last1=Yang|first1=Lihui|last2=An|first2=Deming|last3=Turner|first3=Jessica Anderson|date=2005|title=Handbook of Chinese Mythology|url=https://books.google.com/books?id=gGD5go6iCUYC&q=Dragon+Kings+Chinese+mythology&pg=PA108|series=Handbooks of World Mythology|location=Oxford, England|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-533263-6}}
{{refend}}


== Pranala luar==
== Pranala luar==

Revisi terkini sejak 28 Juli 2024 13.44

Ilustrasi naga bersayap dan bernafaskan api oleh Friedrich Justin Bertuch dari 1806
Ukiran naga dalam mitologi Tiongkok di Dinding Sembilan Naga, Taman Beihai, Beijing
Moncong kapal kapal panjang bangsa Viking di Ystad yang berbentuk kepala naga

Naga merupakan satu dari makhluk legenda yang memiliki karakteristik serupa reptil yang muncul dalam banyak cerita rakyat berbagai budaya di dunia. Kepercayaan terhadap naga berbeda-beda pada setiap daerah, tetapi naga dalam mitologi barat sejak Abad Pertengahan Atas dideskripsikan sebagai makhluk yang memiliki sayap, tanduk, empat kaki, dan dapat mengeluarkan nafas api. Sedangkan, dalam budaya timur, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk tak bersayap, memiliki empat kaki, memiliki bentuk seperti ular dengan kecerdasan yang diatas rata-rata. Selain itu, naga digambarkan memiliki sifat yang merupakan gabungan dari fitur dalam ras felin, aves, dan reptil. Para mahasiswa mempercayai bahwa naga kemungkinan besar merupakan gambaran dari buaya, khususnya dengan karakteristik tempat tinggalnya, yaitu di rawa-rawa ataupun hutam lebat, juga struktur tubuhnya, menjadikan hewan ini sebagai asal-usul penggambaran dari naga Oriental modern.[1][2]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]
Pakhangba, adalah dewa naga ular purba dalam mitologi Meitei.

Istilah "naga" merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu nāgá (नाग) yang berarti "ular kobra" yang berasal dari penamaan ular kobra India (Naja naja). Sinonim untuk nāgá adalah phaṇin (फणिन्). Sebetulnya terdapat beberapa kata yang juga berarti "ular" secara umum, dan satu dari yang paling sering digunakan adalah sarpá (सर्प). Terkadang, kata nāgá juga memiliki arti sebagai "ular" secara umum.[3] Kata tersebut memiliki kata asal yang sama dengan snake dalam bahasa Inggris, dan kata snake berasal dari bahasa rumpun Jermanik: *snēk-a-, Proto-IE: *(s)nēg-o- (dengan pergerakan s).

Kemunculan kata "dracan" yang merupakan sebuah kata dalam bahasa Inggris Kuno dalam Beowulf[4]

Dalam bahasa Inggris, kata dragon berasal dari bahasa Prancis Kuno yang masuk kedalam bahasa Inggris pada awal abad ke-13, kata dragon tersebut juga berasal dari bahasa Latin: draconem (bentuk normatif dari draco) yang berarti "ular raksasa, naga", dari bahasa Yunani Kuno δράκων, drákōn (bentuk genitif dari δράκοντος, drákontos) "ular laut, ular raksasa".[5][6] Istilah naga dalam bahasa Yunani dan Latin mengacu pada ular manapun yang berukuran besar dan tidak harus sebagai makhluk mitologi.[7] Kata bahasa Yunani δράκων kemungkinan besar berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani δέρκομαι (dérkomai) yang berarti "Aku melihat", dan menjadi ἔδρακον (édrakon) dalam bentuk aorist.[6] Asal-usul penamaan ini yang kemungkinan menjadi sebutan untuk sesuatu yang memiliki "tatapan yang mematikan"[8] atau mata yang memancarkan cahaya yang tidak biasa[9] ataupun "tajam",[10][11] juga bisa berarti untuk menggambarkan mata ular yang kelihatannya selalu terbuka dan setiap dari mata tersebut bisa melihat menembus kelopak matanya yang transparan dan bersisik, yang tertutup secara permanen. Kata dalam bahasa Yunani tersebut juga kemungkinan berasal dari basis kata *derḱ- dalam bahasa Indo-Eropa yang berarti "melihat"; dan akar kata bahasa Sansekerta दृश् (dr̥ś-) yang juga berarti "melihat".[12]

Ilustrasi yang menggambarkan dewa Set yang menombak ular Apep dikarenakan ia menyerang Perahu Surya dari Ra dalam artefak serat papyrus dari era Mesir Kuno

Apep; Nama/ejaan lain: Apophis merupakan sebuah makhluk berwujud ular dalam mitologi Mesir, makhluk tersebut tinggal di Duat yang merupakan dunia bawah Mesir.[13][14] Artefak tersebut ditulis pada sekitar 310 SM pada serat papyrus Bhemner-Rhind dan sekaligus menjadi salah satu bukti dari kisah Mesir yang menyatakan bahwa terbenamnya matahari disebabkan oleh Ra yang berangkat ke Duat untuk melawan Apep.[13][14] Dalam beberapa tulisan lain disebutkan, bahwa Apep memiliki panjang delapan orang dewasa dengan kepala yang terbuat dari batu rijang.[14] Badai petir dan gempa bumi diyakini sebagai akibat dari rauman Apep[15] dan gerhana matahari diyakini sebagai akibat dari Apep yang menyerang Ra pada siang hari.[15]

Pandangan Terhadap Naga

[sunting | sunting sumber]
Naga
Lukisan naga versi Eropa.

Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Tiongkok), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda-beda, tetapi secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai makhluk sakti.

Sosok naga di dunia barat digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh naga. Pendek kata, naga adalah ancaman bagi manusia.

Tidak demikian halnya dengan citra naga di peradaban timur. Di Tiongkok, naga dianggap sebagai sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau mengenal dongeng Ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan berbentuk naga juga sangat lekat dengan budaya Jawa, umumnya terdapat di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan dahsyat yang bisa menghancurkan, tetapi tidak semena-mena dan bahkan bisa mengayomi.

Naga atau Ular menurut pandangan kebanyakan Orang Indonesia, dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, dan masing-masing mempunyai sifat yang bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali.[16]

Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan kebanyakan Orang Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.

Patung Naga di Johor, Malaysia.

Dalam tradisi Tionghoa juga terdapat makhluk bernama Liong atau Lung yang umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah naga. Makhluk ini digambarkan sebagai ular berukuran raksasa, lengkap dengan tanduk, sungut, dan cakar, sehingga berbeda dengan gambaran naga versi India.

Naga versi Tionghoa dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik selama ia selalu dihormati. Naga dianggap sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Biasanya roh orang suci menjelma dalam bentuk naga kecil dan menyusup ke dalam bumi untuk menjalani tidur dalam waktu lama. Setelah tubuhnya membesar, ia bangun dan terbang menuju surga.

Sebagian ilmuwan berpendapat, naga dalam kebudayaan Tionghoa merupakan makhluk khayal yang diciptakan oleh masyarakat zaman dahulu akibat penemuan fosil dinosaurus. Makhluk ini juga dikenal dalam kebudayaan Jepang dengan istilah Ryuu.

Naga dalam shio memiliki arti kebenaran. Arti lain adalah perlindungan dan keperkasaan. Shio naga terdapat pada tahun 2012, 2000, 1988, 1876, 1964, 1952, 1940. Shio naga memiliki kemampuan mulut yang baik dan sayangnya sering membuatnya celaka.

Kalimantan

[sunting | sunting sumber]
Naga versi suku Kutai, Kalimantan timur dalam upacara adat Erau.
Naga versi suku Banjar, Kalimantan Selatan

Naga dalam budaya Kalimantan (suku Dayak) dianggap sebagai simbol alam bawah. Naga digambarkan hidup di dalam air atau tanah dan disebut sebagai Naga Lipat Bumi. Naga merupakan perwujudan dari Tambun yaitu makhluk yang hidup dalam air.

Menurut budaya Kalimantan, alam semesta merupakan perwujudan "Dwitunggal Semesta" yaitu alam atas yang dikuasai oleh Mahatala atau Pohotara, yang disimbolkan enggang gading (burung), sedangkan alam bawah dikuasai oleh Jata atau Juata yang disimbolkan sebagai naga (reptil). Alam atas bersifat panas (maskulin) sedangkan alam bawah bersifat dingin (feminim). Manusia hidup di antara keduanya.

Dalam budaya Banjar, alam bawah merupakan milik Puteri Junjung Buih sedangkan alam atas milik Pangeran Suryanata, pasangan suami isteri yang mendirikan dinasti kerajaan Banjar. Setelah berkembangnya agama Islam, maka oleh suku Banjar alam atas dianggap dikuasai oleh Nabi Daud, sedangkan alam bawah dikuasai oleh Nabi Khidir Dalam arsitektur rumah Banjar, makhluk naga dan burung enggang gading diwujudkan dalam bentuk tatah ukiran, tetapi sebagai budaya yang tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang tidak memperkenankan membuat ukiran makhluk bernyawa, maka bentuk-bentuk makhluk bernyawa tersebut disamarkan atau didistilir dalam bentuk ukiran tumbuh-tumbuhan.

Mitos dan dongeng rakyat tentang naga juga telah tumbuh di dunia Barat sejak berabad-abad silam. Naga dalam dunia Barat digambarkan sebagai kadal raksasa dengan 2 tangan dan 2 kaki serta memiliki sayap besar pula, ia juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan lidah-lidah api dan hidup di gua. Naga seperti ini adalah naga yang terlihat dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire & Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 Naga ini selalu digambarkan suka memangsa manusia.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Stromberg, Joseph (23 January 2012). "Where Did Dragons Come From?". Smithsonian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2019. Diakses tanggal 2 September 2019. 
  2. ^ "Archeologists Find Crocodile is Prototype of Dragon". People's Daily. 29 April 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2019. Diakses tanggal 2 September 2019. 
  3. ^ Apte, Vaman Shivram (1997). The student's English-Sanskrit dictionary (edisi ke-3rd rev. & enl.). Delhi: Motilal Banarsidass. ISBN 81-208-0299-3. , p. 423. The first definition of nāgaḥ given reads "A snake in general, particularly the cobra." p.539
  4. ^ Beowulf; a heroic poem of the 8th century, with tr., note and appendix by T. Arnold, 1876, p. 196.
  5. ^ Ogden 2013, hlm. 4.
  6. ^ a b Δράκων Diarsipkan 20 June 2010 di Wayback Machine., Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, at Perseus project
  7. ^ Ogden 2013, hlm. 2–4.
  8. ^ "Dragon | Origin and meaning of dragon by Online Etymology Dictionary". 
  9. ^ "Greek Word Study Tool". 
  10. ^ "Guns, herbs, and sores: Inside the dragon's etymological lair". 25 April 2015. 
  11. ^ Wyld, Henry Cecil (1946). The Universal Dictionary Of The English Language. hlm. 334. 
  12. ^ Skeat, Walter W. (1888). An etymological dictionary of the English language. Oxford: Oxford Clarendon Press. hlm. 178. 
  13. ^ a b Ogden 2013, hlm. 11.
  14. ^ a b c Niles 2013, hlm. 35.
  15. ^ a b Niles 2013, hlm. 36.
  16. ^ "Naga dan Dewi Sri dalam Budaya Jawa". 8 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2012-03-08. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]