Perempuan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(76 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{redirect|Wanita}} |
|||
{{Untuk|Album dari penyanyi [[Rita Effendy]] yang dirilis pada tahun 2000|Perempuan (album)}} |
|||
[[Berkas:Female human anatomy, annotated (NL).png|jmpl|[[Anatomi]] tubuh wanita.]] |
|||
{{Infobox |
|||
{{Kotak samping feminisme}} |
|||
|title = Perempuan |
|||
'''Perempuan''' adalah istilah untuk [[jenis kelamin]] [[manusia]] yang berlawanan dengan [[laki-laki]]. Perempuan memiliki [[organ]] [[Sistem reproduksi wanita]] yaitu [[ovarium]], [[uterus]], dan [[vagina]], serta mampu menghasilkan [[sel gamet]] yang disebut [[sel telur]]. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk [[menstruasi]], [[Kehamilan]], [[lahir|melahirkan]] anak, dan [[menyusui]].<ref>{{Kamus|Perempuan}}</ref> |
|||
|image = [[Berkas:Woman Montage (1).jpg|300px]] |
|||
|caption = Dari kiri ke kanan dimulai dari atas: [[Sappho]] {{•}} [[Venus (mitologi)|Venus]] {{•}} [[Joan of Arc]] {{•}} [[Eva Perón]] {{•}} [[Marie Curie]] {{•}} [[Indira Gandhi]] {{•}} [[Venus of Willendorf]] {{•}} [[Wangari Maathai]] {{•}} [[Mother Teresa]] {{•}} [[Grace Hopper]] {{•}} Mamechiho, seorang [[Geisha]] {{•}} seorang petani dari [[Tibet]] {{•}} [[Marilyn Monroe]] {{•}} [[Oprah Winfrey]] {{•}} [[Aung San Suu Kyi]] {{•}} [[Mata Hari]] {{•}} [[Isis]] {{•}} seorang [[Ratu Balqis]] {{•}} [[Elizabeth I dari England|Elizabeth I]] {{•}} [[Florence Owens Thompson]]}} |
|||
'''Perempuan''' adalah salah satu dari dua [[jenis kelamin]] [[manusia]]; satunya lagi adalah [[lelaki]] atau [[pria]]. Berbeda dari [[wanita]], istilah "perempuan" dapat merujuk kepada [[orang]] yang telah [[dewasa]] maupun yang masih [[anak-anak]]. |
|||
Istilah "perempuan" umumnya digunakan untuk manusia segala umur dan segala golongan. Sebutan umum untuk orang [[dewasa]] berjenis kelamin perempuan disebut '''wanita'''. Sementara itu, istilah untuk [[Anak]] yang berjenis kelamin perempuan disebut "'''anak perempuan'''", "'''[[cewek]]'''",<ref>{{Kamus|Cewek}}</ref> atau "'''[[gadis]]'''".<ref>{{Kamus|Gadis}}</ref> |
|||
Awal hadirnya perempuan yaitu kehadiran hawa, yang diciptakan untuk menemani Adam menjalani perintah [[Tuhan]] di dunia ini. Pada cerita [[Adam dan Hawa]] pertama kali diturunkan ke [[bumi]], perempuan sudah dimaknai sebagai biang masalah. Diceritakan bahwa Hawa merupakan penyebab mereka turun ke dunia, dikarenakan Hawa tergoda bujuk rayu [[setan]] yang menyuruhnya untuk mengambil [[buah kuldi]] (buah yang dilarang untuk dimakan). Hawa dan Adam yang memakannya langsung diperintahkan untuk turun ke dunia. Cerita inilah yang menjadi salah satu wacana yang selalu dibicarakan terkait dengan perempuan biang keladinya masalah. |
|||
Di [[Indonesia]], sapaan yang lebih sopan ataupun panggilan untuk wanita yang dihormati atau yang lebih tua adalah "'''[[ibu]]'''",<ref>{{Kamus|Ibu}}</ref> atau sapaan-sapaan lainnya menurut bahasa daerah masing-masing wilayah. |
|||
Dalam sejarah penciptaan manusia secara [[Islam]] di dalam [[al-Quran]], [[Allah]] sengaja menciptakan [[manusia]] untuk menjadikan mereka pemimpin di dunia. Mereka yang akan menciptakan ketenteraman dan kesejahteraan di dunia. Itulah sebabnya manusia muncul dengan dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Perempuan diciptakan untuk menjadi pasangan atau teman laki-laki. Pada dasarnya saat menciptakan manusia, Allah telah menciptakan dalam bentuk jiwa dan raga, beserta sifat-sifat dasar manusia seperti ingin dicintai dan mencintai, kebutuhan [[seksual]], dan sebagainya. Maka dari kedua jenis manusia itu diciptakan berbeda untuk saling mengisi. |
|||
Lawan jenis dari perempuan adalah [[laki-laki]] |
|||
== Etimologi == |
|||
Menurut teori populer, kata "perempuan" berasal dari kata "''empu''" dalam [[Bahasa Jawa Kuno]], yang kemudian diserap dalam [[Bahasa Melayu]], yang berarti "tuan, mulia, hormat".<ref>Kata empu dalam bahasa Melayu berkembang menjadi kata "''empunya''" yang berarti "dimiliki oleh tuannya atau pemiliknya", yang kemudian menjadi kata punya dalam [[Bahasa Melayu Modern]] dan [[Bahasa Indonesia]], yang berarti "milik, memiliki"</ref> Kata ''empu'' tersebut mengalami pengimbuhan dengan penambahan "''per-''" dan "''-an''" yang kemudian membentuk kata "''perempuan''".<ref name="rmi">{{cite web |url=http://rmibogor.id/2019/03/08/perempuan-atau-wanita-makna-perjuangan-dibalik-kata/ |title=Perempuan atau Wanita? Makna Perjuangan di Balik Kata |last=Marfu’ah |first=Siti |last2=Fernandez |first2=Wahyubinatara |date=8 Maret 2019 |website=RMI |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref> Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata ''empu'' dalam perempuan berhubungan dengan kata ''ampu'' yang berarti "sokong, penyangga".<ref name="mag">{{cite web |url=https://magdalene.co/story/antara-wanita-dan-perempuan-apa-bedanya |title=Antara Wanita dan Perempuan, Apa Bedanya? |last=Parhani |first=Siti |date=6 Januari 2021 |website=Magdalene |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref> |
|||
Kata "wanita" berasal dari kata ''vanita'' dalam [[Bahasa Sansekerta]], yang secara harfiah berarti "yang diinginkan".<ref name=rmi /><ref name=mag /> |
|||
== Agama == |
|||
{{Further|Perempuan dalam Islam}} |
|||
Doktrin [[agama]] tertentu memiliki ketentuan [[khusus]] yang berkaitan dengan [[peran gender]], interaksi [[sosial]] dan [[pribadi]] antar jenis kelamin, pakaian berpakaian yang pantas untuk perempuan, dan berbagai masalah lain yang mempengaruhi perempuan dan posisi mereka dalam [[masyarakat]]. Di banyak [[negara]], ajaran agama ini mempengaruhi [[hukum pidana]] atau hukum [[keluarga]] dalam yurisdiksi tersebut (untuk contoh, lihat [[syariat Islam]]). Hubungan antara agama, [[hukum]], dan kesetaraan gender telah banyak dibahas oleh organisasi internasional.<ref>{{cite web|url=https://www.un.org/apps/news/story.asp/html/http%3Cspan%20class=%27pullme%27%3EIt%20has%20become%20increasingly%20clear%20that%20disasters%20are%20setting%20back%20efforts%20in%20development%20%E2%80%93%20they%20can%20cripple%20the%20economy,%20destroy%20infrastructure,%20and%20plunge%20more%20people%20into%20poverty%3C/span%3E://www.unisdr.org/www.sealthedeal2009.org/petition/html/story.asp?NewsID=46370&Cr=religion&Cr1=#.Ustsg_tpCKE |title=United Nations News Centre — Harmful practices against women and girls can never be justified by religion – UN expert |publisher=Un.org |date=2013-10-29 |access-date=2014-04-19}}</ref> |
|||
== Biologi dan ciri kelamin == |
|||
{{see also|Seksualitas manusia perempuan}} |
|||
[[Image:Scheme female reproductive system-id.svg|thumb|right|Sistem reproduksi wanita manusia]] |
|||
[[Image:Sky spectral karyotype.png|thumb|Kariotipe spektrum dari seorang wanita manusia]] |
|||
Dari segi [[biologi]], [[alat kelamin]] perempuan terlibat dalam sistem reproduksi, sedangkan [[ciri kelamin sekunder|ciri-ciri kelamin sekunder]] terlibat dalam hal [[menyusui]] anak dan menarik pasangan laki-laki.<ref>{{cite book |editor=Marc H. Bornstein |date=2018 |title=The SAGE Encyclopedia of Lifespan Human Development |url=https://books.google.com/books?id=HwJbDwAAQBAJ&q=secondary+sex+characteristics&pg=PT4758 |publisher=SAGE Publications |isbn=9781506353326 }}</ref><ref name="Buss 2019">{{cite book |last=Buss |first=David |date=2019 |edition=Sixth |title=Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind |chapter=Men's Long-Term Mating Strategies|url=https://books.google.com/books?id=Sn6JDwAAQBAJ |publisher=Routledge |isbn=9780429590061 }}</ref> |
|||
Organ-organ reproduksi yang khas pada perempuan, yiatu: |
|||
* [[Ovarium]], selain fungsi pengaturannya untuk menghasilkan hormon, menghasilkan gamet betina yang disebut [[sel telur]], yang bila [[pembuahan|dibuahi]] oleh gamet jantan ([[Spermatozoid|sel sperma]]) maka dapat membentuk individu [[Genetika|genetik]] baru. |
|||
* [[Rahim]] adalah organ dengan jaringan untuk melindungi dan memelihara janin dan otot yang sedang berkembang untuk dikeluarkan saat melahirkan. |
|||
* [[Vagina]] digunakan dalam persetubuhan dan persalinan, meskipun istilah ''vagina'' sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan salah digunakan untuk menyebut [[vulva]] (alat kelamin wanita luar),<ref name="Kirkpatrick">{{cite book|vauthors=Kirkpatrick M|title=Human Sexuality: Personality and Social Psychological Perspectives|publisher=[[Springer Science & Business Media]]|isbn=978-1468436563|year=2012|page=175 |url=https://books.google.com/books?id=qfsxBwAAQBAJ&pg=PA175}}</ref><ref name="Sáenz-Herrero">{{cite book|vauthors=Sáenz-Herrero M|title=Psychopathology in Women: Incorporating Gender Perspective into Descriptive Psychopathology|publisher=[[Springer Publishing|Springer]]|isbn=978-3319058702|year=2014|page=250 |url=https://books.google.com/books?id=-unSBAAAQBAJ&pg=PA250|quote=In addition, there is a current lack of appropriate vocabulary to refer to the external female genitals, using, for example, 'vagina' and 'vulva' as if they were synonyms, as if using these terms incorrectly were harmless to the sexual and psychological development of women.'}}</ref> yang terdiri dari lubang vagina, [[labia (alat kelamin)|labia]], [[klitoris]], dan [[uretra]] wanita. |
|||
Sedangkan organ-organ nonreproduksi yang khas pada perempuan, yaitu: |
|||
* [[Payudara]] berevolusi dari kelenjar keringat untuk menghasilkan susu, sekresi bergizi yang merupakan salah satu ciri khas mamalia. Pada wanita dewasa payudara umumnya lebih menonjol daripada kebanyakan mamalia lainnya; keunggulan ini, tidak perlu untuk produksi [[air susu ibu]] (ASI), dan dianggap setidaknya sebagian sebagai hasil [[seleksi seksual]].<ref name="Buss 2019"/> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Matriarki]] |
|||
⚫ | |||
* [[Feminin]] |
* [[Feminin]] |
||
* [[Betina]] |
* [[Betina]] |
||
⚫ | |||
* [[Pria]] |
* [[Pria]] |
||
* [[Laki-laki]] |
* [[Laki-laki]] |
||
== Referensi == |
|||
{{manusia-stub}} |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
* {{Commons category-inline|Women|Wanita}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Jenis kelamin]] |
[[Kategori:Jenis kelamin]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 30 Juli 2024 12.24
Bagian dari seri |
Feminisme |
---|
Perempuan adalah istilah untuk jenis kelamin manusia yang berlawanan dengan laki-laki. Perempuan memiliki organ Sistem reproduksi wanita yaitu ovarium, uterus, dan vagina, serta mampu menghasilkan sel gamet yang disebut sel telur. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menstruasi, Kehamilan, melahirkan anak, dan menyusui.[1]
Istilah "perempuan" umumnya digunakan untuk manusia segala umur dan segala golongan. Sebutan umum untuk orang dewasa berjenis kelamin perempuan disebut wanita. Sementara itu, istilah untuk Anak yang berjenis kelamin perempuan disebut "anak perempuan", "cewek",[2] atau "gadis".[3]
Di Indonesia, sapaan yang lebih sopan ataupun panggilan untuk wanita yang dihormati atau yang lebih tua adalah "ibu",[4] atau sapaan-sapaan lainnya menurut bahasa daerah masing-masing wilayah.
Lawan jenis dari perempuan adalah laki-laki
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Menurut teori populer, kata "perempuan" berasal dari kata "empu" dalam Bahasa Jawa Kuno, yang kemudian diserap dalam Bahasa Melayu, yang berarti "tuan, mulia, hormat".[5] Kata empu tersebut mengalami pengimbuhan dengan penambahan "per-" dan "-an" yang kemudian membentuk kata "perempuan".[6] Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata empu dalam perempuan berhubungan dengan kata ampu yang berarti "sokong, penyangga".[7]
Kata "wanita" berasal dari kata vanita dalam Bahasa Sansekerta, yang secara harfiah berarti "yang diinginkan".[6][7]
Agama
[sunting | sunting sumber]Doktrin agama tertentu memiliki ketentuan khusus yang berkaitan dengan peran gender, interaksi sosial dan pribadi antar jenis kelamin, pakaian berpakaian yang pantas untuk perempuan, dan berbagai masalah lain yang mempengaruhi perempuan dan posisi mereka dalam masyarakat. Di banyak negara, ajaran agama ini mempengaruhi hukum pidana atau hukum keluarga dalam yurisdiksi tersebut (untuk contoh, lihat syariat Islam). Hubungan antara agama, hukum, dan kesetaraan gender telah banyak dibahas oleh organisasi internasional.[8]
Biologi dan ciri kelamin
[sunting | sunting sumber]Dari segi biologi, alat kelamin perempuan terlibat dalam sistem reproduksi, sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder terlibat dalam hal menyusui anak dan menarik pasangan laki-laki.[9][10]
Organ-organ reproduksi yang khas pada perempuan, yiatu:
- Ovarium, selain fungsi pengaturannya untuk menghasilkan hormon, menghasilkan gamet betina yang disebut sel telur, yang bila dibuahi oleh gamet jantan (sel sperma) maka dapat membentuk individu genetik baru.
- Rahim adalah organ dengan jaringan untuk melindungi dan memelihara janin dan otot yang sedang berkembang untuk dikeluarkan saat melahirkan.
- Vagina digunakan dalam persetubuhan dan persalinan, meskipun istilah vagina sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan salah digunakan untuk menyebut vulva (alat kelamin wanita luar),[11][12] yang terdiri dari lubang vagina, labia, klitoris, dan uretra wanita.
Sedangkan organ-organ nonreproduksi yang khas pada perempuan, yaitu:
- Payudara berevolusi dari kelenjar keringat untuk menghasilkan susu, sekresi bergizi yang merupakan salah satu ciri khas mamalia. Pada wanita dewasa payudara umumnya lebih menonjol daripada kebanyakan mamalia lainnya; keunggulan ini, tidak perlu untuk produksi air susu ibu (ASI), dan dianggap setidaknya sebagian sebagai hasil seleksi seksual.[10]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Indonesia) Arti kata Perempuan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata Cewek dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata Gadis dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata Ibu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ Kata empu dalam bahasa Melayu berkembang menjadi kata "empunya" yang berarti "dimiliki oleh tuannya atau pemiliknya", yang kemudian menjadi kata punya dalam Bahasa Melayu Modern dan Bahasa Indonesia, yang berarti "milik, memiliki"
- ^ a b Marfu’ah, Siti; Fernandez, Wahyubinatara (8 Maret 2019). "Perempuan atau Wanita? Makna Perjuangan di Balik Kata". RMI. Diakses tanggal 8 November 2021.
- ^ a b Parhani, Siti (6 Januari 2021). "Antara Wanita dan Perempuan, Apa Bedanya?". Magdalene. Diakses tanggal 8 November 2021.
- ^ "United Nations News Centre — Harmful practices against women and girls can never be justified by religion – UN expert". Un.org. 2013-10-29. Diakses tanggal 2014-04-19.
- ^ Marc H. Bornstein, ed. (2018). The SAGE Encyclopedia of Lifespan Human Development. SAGE Publications. ISBN 9781506353326.
- ^ a b Buss, David (2019). "Men's Long-Term Mating Strategies". Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind (edisi ke-Sixth). Routledge. ISBN 9780429590061.
- ^ Kirkpatrick M (2012). Human Sexuality: Personality and Social Psychological Perspectives. Springer Science & Business Media. hlm. 175. ISBN 978-1468436563.
- ^ Sáenz-Herrero M (2014). Psychopathology in Women: Incorporating Gender Perspective into Descriptive Psychopathology. Springer. hlm. 250. ISBN 978-3319058702.
In addition, there is a current lack of appropriate vocabulary to refer to the external female genitals, using, for example, 'vagina' and 'vulva' as if they were synonyms, as if using these terms incorrectly were harmless to the sexual and psychological development of women.'
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Wanita di Wikimedia Commons