Lompat ke isi

Lokomotif C15: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref}}
{{Infobox Lokomotif
{{Infobox Lokomotif
|image =<!--Stoom locomotive C15.JPG-->
|image =DKA C15 (C 15 07 E).jpg
|caption ='''C15'''
|caption =Lokomotif C 15 07 di monument sebelum masuk area museum
|powertype =[[Uap]]
|powertype =[[Uap]]
|serialnumber =[[C15]]
|serialnumber =C 15 / SS 85 - 94
|fueltype =Kayu, Batubara, Minyak Residu
|fueltype =[[Kayu jati]]<br/>[[Batu bara]]<br/>[[Minyak residu]]
|gauge =1.067 mm
|gauge =1.067 mm
|builder =Hartmann ([[Jerman]]) dan Werkspoor ([[Belanda]])
|builder =[[Hartmann]], [[Jerman]]<br/>[[Werkspoor]], [[Belanda]]
|buildmodel =
|buildmodel =
|builddate =1897-1899 Hartmann ([[Jerman]]), 1899-1900 Werkspoor ([[Belanda]])
|builddate =1897-1900
|totalproduction =20
|totalproduction =10 unit
|whytetype =0-6-0
|whytetype =0-6-0
||aarwheels =C
||aarwheels =C
Baris 17: Baris 16:
|width =
|width =
|weight =27,7 ton
|weight =27,7 ton
|wheeldiameter =1503 mm
|wheeldiameter =1.503 mm
|vaporpressure =
|vaporpressure =
|cylindersize =485 X 600 mm
|cylindersize =485 mm × 600 mm
|minimumcurve =
|minimumcurve =
|poweroutput =
|poweroutput =
|topspeed =35 km/h
|topspeed =40 km/jam
|notes =
|notes =
}}
}}
'''Lokomotif''' '''C 15''' adalah [[lokomotif uap]] buatan pabrik [[Hartmann]], [[Jerman]] dan [[Werkspoor]], [[Belanda]]. Lokomotif ini memiliki susunan gandar 0-6-0T dan berat 27,7 ton. Lokomotif ini dapat menggunakan dua bahan bakar: kayu [[jati]] dan [[batu bara]]. Lokomotif ini memiliki dua silinder ''compound.'' Teknologi tersebut lebih menghemat penggunaan bahan bakar dan air karena uap untuk menekan piston tidak langsung dibuang tetapi kembali ke silinder.
Pada tahun 1875 - 1897, perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] (SS) mulai membangun beberapa jalur kereta api di [[Jawa Timur]], salah satunya adalah rute [[Surabaya]] Kota - [[Bangil]] – [[Pasuruan]] - [[Jember]] - Kalisat - Situbondo - Panarukan. Jalur kereta api rute [[Surabaya]] Kota – [[Pasuruan]] merupakan pekerjaan konstruksi yang pertama oleh perusahaan kereta api yang dikelola oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] ini dan kemudian pembangunan jalur kereta api dilanjutkan sampai ke [[Panarukan]]. Saat itu rute ini dianggap sangat penting karena di Umbulan terdapat sumber air yang sangat besar dan perkebunan [[tembakau]].


== Sejarah ==
Untuk melayani rute tersebut, SS membeli 20 lokomotif C15 dari 2 pabrik yang berbeda yaitu Hartmann ([[Jerman]]) dan Werkspoor ([[Belanda]]). 10 lokomotif uap [[C15]] didatangkan pada tahun 1897-1899 dari pabrik Hartmann ([[Jerman]]) dan 10 lokomotif [[C15]] didatangkan pada tahun 1899-1900 dari pabrik Werkspoor ([[Belanda]]). Lokomotif [[C15]] merupakan pembelian yang pertama dari pemerintah [[Hindia Belanda]] ke pabrik lokomotif yang berada di negeri [[Belanda]]. Saat itu kereta api menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat penting, baik angkutan barang maupun penumpang. Dari [[Jember]], tembakau diangkut dengan kereta api ke pelabuhan di Panarukan untuk selanjutnya dikirim ke pasar internasional lainnya.
Pada tahun 1875-1897, [[Staatsspoorwegen]] telah berhasil membuat jalur kereta api lintas [[Jawa Timur]], mulai dari [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]] hingga [[Stasiun Panarukan|Panarukan]]. Jalur lintas Surabaya Kota-[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] adalah proyek pertama perusahaan ini, kemudian diperpanjang hingga Panarukan. Rute ini menjadi sangat penting saat itu karena di daerah Umbulan terdapat sumber air yang sangat besar dan perkebunan [[tembakau]]. Agar dapat melayani jalur tersebut, SS kemudian mengimpor lokomotif C 15 dari dua pabrik yang berbeda: [[Hartmann]] (pada tahun 1897-1899 dan [[Werkspoor]] (pada tahun 1899-1900)), masing-masing sepuluh unit.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=64|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>


Total 20 unit lokomotif itu dijalankan untuk lintas tersebut. Lokomotif ini adalah lokomotif pertama yang dibeli oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] kepada pabrik Belanda. Sejak saat itu, KA menjadi moda transportasi yang amat penting. Angkutan tembakau banyak mempergunakan angkutan kereta api untuk diekspor.
Pada tahun 1917, 1 lokomotif [[C15]] diserahkan ke tambang batubara di Pulau Laut ([[Kalimantan Selatan]]) untuk mendukung angkutan batubara. Adapun hasil tambang [[batu bara]] pada saat itu terbatas untuk keperluan energi yaitu untuk bahan bakar [[kapal laut]], [[lokomotif uap]] dan [[pembangkit listrik]].


Saat ini hanya tersisa lokomotif C 15 07 di [[Museum Kereta Api Ambarawa]], [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]].
Lokomotif [[C15]] memiliki dua silinder yang menggunakan teknologi compound. Dengan tekonologi ini, maka proses penguapan air menjadi tenaga penggerak menjadi lebih efisien, karena uap yang telah digunakan untuk menekan piston ke dalam silinder tidak langsung dibuang, melainkan disalurkan kembali ke dalam silinder. Hal ini membuat lokomotif [[C15]] termasuk irit dalam pemakaian bahan bakar dan air.


== Galeri ==
Lokomotif [[C15]] menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara dan dapat melaju hingga kecepatan maksimum 35 km/jam. Lokomotif ini memiliki susunan roda 0-6-0 dan berat 27,7 ton.
<gallery>
File:Trein staat stil, deels onder een soort loopbrug of bak. Personen in witte kled, Bestanddeelnr 15753.jpg|Lokomotif C15 09
</gallery>


== Referensi ==
Dari 20 lokomotif [[C15]], saat ini hanya tersisa 1 lokomotif [[C15]], yaitu C15 07. C15 07 (mulai operasional tahun 1900, buatan pabrik Werkspoor) dipajang di [[museum kereta api Ambarawa]] ([[Jawa Tengah]]).
{{reflist}}


{{Daftar lokomotif Indonesia}}
== Lihat pula ==
* [[Dipo lokomotif]]
* [[Diesel elektrik]]
* [[union pacific big boy]]
* [[Industri Kereta Api]] [[Madiun]]
* [[Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia]]
* [[Kereta Api Indonesia]]
* [[Kereta api ringan]]

== Pranala luar ==
{{commonscat|PT Kereta Api}}
* {{id}} [http://rel-keretaapi.blogspot.com/2008/07/data-teknik-lokomotif-bb-203.html Data teknik lokomotif BB 203]
* {{id}} [http://www.semboyan35.com/showthread.php?tid=259 Daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201]
* {{id}} [http://www.gm-marka.web.id/f22/data-persebaran-lokomotif-diesel-elektrik-dan-diesel-hidraulik-336.html/ Alokasi Lokomotif PT. KAI di Indonesia Saat Ini]
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)]
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
{{DaftarKeretaApi}}
{{lokomotif-stub}}
{{lokomotif-stub}}


[[Kategori:Lokomotif]]
[[Kategori:lokomotif uap di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 6 Agustus 2024 01.14

Lokomotif C15
Lokomotif C15
Lokomotif C 15 07 di monument sebelum masuk area museum
Data teknis
Sumber tenagaUap
ProdusenHartmann, Jerman
Werkspoor, Belanda
Nomor seriC 15 / SS 85 - 94
Tanggal dibuat1897-1900
Jumlah dibuat10 unit
Spesifikasi roda
Notasi Whyte0-6-0
Susunan roda AARC
Klasifikasi UICC
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda1.503 mm
Berat
Berat kosong27,7 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarKayu jati
Batu bara
Minyak residu
Sistem mesin
Ukuran silinder485 mm × 600 mm
Kinerja
Kecepatan maksimum40 km/jam
Lain-lain

Lokomotif C 15 adalah lokomotif uap buatan pabrik Hartmann, Jerman dan Werkspoor, Belanda. Lokomotif ini memiliki susunan gandar 0-6-0T dan berat 27,7 ton. Lokomotif ini dapat menggunakan dua bahan bakar: kayu jati dan batu bara. Lokomotif ini memiliki dua silinder compound. Teknologi tersebut lebih menghemat penggunaan bahan bakar dan air karena uap untuk menekan piston tidak langsung dibuang tetapi kembali ke silinder.

Pada tahun 1875-1897, Staatsspoorwegen telah berhasil membuat jalur kereta api lintas Jawa Timur, mulai dari Surabaya Kota hingga Panarukan. Jalur lintas Surabaya Kota-Pasuruan adalah proyek pertama perusahaan ini, kemudian diperpanjang hingga Panarukan. Rute ini menjadi sangat penting saat itu karena di daerah Umbulan terdapat sumber air yang sangat besar dan perkebunan tembakau. Agar dapat melayani jalur tersebut, SS kemudian mengimpor lokomotif C 15 dari dua pabrik yang berbeda: Hartmann (pada tahun 1897-1899 dan Werkspoor (pada tahun 1899-1900)), masing-masing sepuluh unit.[1]

Total 20 unit lokomotif itu dijalankan untuk lintas tersebut. Lokomotif ini adalah lokomotif pertama yang dibeli oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada pabrik Belanda. Sejak saat itu, KA menjadi moda transportasi yang amat penting. Angkutan tembakau banyak mempergunakan angkutan kereta api untuk diekspor.

Saat ini hanya tersisa lokomotif C 15 07 di Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 64. ISBN 978-602-0818-55-9.