Uap

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Air dari secangkir teh terkondensasi menjadi titik-titik air di udara

Uap adalah titik-titik dari benda cair (contohnya air keras buat di minum) di udara (kabut) yang terkondensasi.

Jarak penglihatan[sunting | sunting sumber]

Dalam meteorologi, jarak penglihatan (visibilitas, Inggris: visibility) diartikan sebagai "jarak terjauh di mana sebuah objek masih dapat terlihat dengan jelas".

Jauh atau dekatnya visibilitas ditentukan oleh sedikit banyaknya partikel-partikel yang berada di atas udara, makin banyaknya partikel maka visibilitas makin pendek. Partikel-partikel tersebut dapat berupa butiran-butiran air, partikel–partikel debu dll.

Kabut (fog dan mist)[sunting | sunting sumber]

Dalam istilah Bahasa Inggris, kabut (fog) merupakan awan yang berada di permukaan tanah yang mengandung jutaan butiran air yang sangat kecil. Fog terdiri dari titik air, namun pada kondisi tertentu dapat disertai kristal es. Secara umum, kabut (fog) diartikan sebagai suatu kondisi dengan jarak pandang (visibility) kurang dari 200 m, dan kabut tebal (dense fog) adalah kondisi jarak pandang kurang dari 50 m. Di laut, pengertian tersebut berbeda. Fog adalah kondisi dengan jarak penglihatan kurang dari 1000 m, dan dense fog adalah kondisi dengan jarak penglihatan kurang dari 200 m.

Dalam pengertian di Bahasa Inggris, Fog dan Mist sama-sama dibentuk oleh butiran air yang sangat kecil yang berkumpul di udara. Perbedaan dari keduanya adalah pada kerapatan dari butiran airnya. Fog lebih tebal dari mist, karena fog mengandung butiran air yang lebih banyak. Dalam sebuah kabut uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini biasanya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100%.

Ada beberapa macam kabut:

  • kabut adveksi
  • kabut angin
  • kabut basah
  • kabut es
  • kabut lembah
  • kabut radiasi
  • kabut uap
  • kabut udara tropis

Kabut adveksi (advection fog)[sunting | sunting sumber]

Terbentuk karena adanya adveksi udara basah yang melalui suatu permukaan yang lebih dingin. Kadang pada pembentukan kabut adveksi ini diperkuat dengan adanya pendinginan permukaan bumi yang di sebabkan oleh radiasi bumi pada malam hari.

Kabut radiasi (radiation fog)[sunting | sunting sumber]

Terbentuk karena adanya pendinginan permukaan bumi yang disebabkan oleh radiasi bumi pada malam hari. Karena udara merupakan penghantar yang kurang baik, maka pendinginan udara hanya setebal beberapa centimeter dari permukaan bumi. Ada beberapa kondisi yang diperlukan untuk terbentuknya kabut radiasi yaitu:

  1. Temperatur titik embun yang cukup tinggi
  2. Adanya proses pendinginan yang cukup memadai pada malam hari
  3. Adanya turbulansi dan angin yang lemah