Lompat ke isi

Klasifikasi iklim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Klasifikasi iklim''' merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan [[iklim]] yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan [[latitudo]] (posisi relatif terhadap [[khatulistiwa]], garis lintang), letak [[geografi]], dan kondisi [[topografi]], suatu tempat memiliki kekhasan iklim.
'''Klasifikasi iklim''' adalah usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan [[iklim]] yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan [[latitudo]] (posisi relatif terhadap [[khatulistiwa]], [[garis lintang]]), letak [[geografi]], dan kondisi [[topografi]], suatu tempat memiliki kekhasan iklim.<ref name=":0">{{Cite book|last=Olilingo|first=Fachrudin Zain|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=f8hEDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=potensi+Investasi+di+Provinsi+Gorontalo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiihZ_jo6zuAhVbT30KHfscAjQQuwUwAHoECAUQBw#v=onepage&q=potensi%20Investasi%20di%20Provinsi%20Gorontalo&f=false|title=Potensi Investasi di Provinsi Gorontalo|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=9786024535476|pages=96|url-status=live}}</ref>


Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan [[bioma]] atau [[provinsi floristik]] karena iklim mempengaruhi [[vegetasi]] asli yang tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan [[bioma]] atau [[provinsi floristik]] karena iklim mempengaruhi [[vegetasi]] asli yang tumbuh di suatu kawasan.<ref name=":0" />


Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah [[klasifikasi Koeppen dan Geiger]]. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian [[geologi]]s dan [[ekologi]]. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem [[klasifikasi Schmidt dan Ferguson]] (SF)<ref>Schmidt FH., Ferguson JHA. 1951. ''Rainfall type based on wet and dry period ratio for Indonesia with Western New Gurinea''. Kementerian Perhubungan.</ref>, yang ternyata disukai untuk kajian-kajian [[kehutanan]] dan [[pertanian]]. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah [[klasifikasi Koeppen dan Geiger]]. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian [[geologi]]s dan [[ekologi]]. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem [[Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson]] (SF),<ref>Schmidt FH., Ferguson JHA. 1951. ''Rainfall type based on wet and dry period ratio for Indonesia with Western New Gurinea''. Kementerian Perhubungan.</ref> yang ternyata disukai untuk kajian-kajian [[kehutanan]] dan [[pertanian]]. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.


== Klasifikasi Koeppen dan Geiger ==
== Klasifikasi Koeppen dan Geiger ==
Baris 10: Baris 10:
Klasifikasi Koeppen pertama kali diajukan oleh [[Wladimir Köppen]] (Jerman). Sistem ini lalu direvisi beberapa kali oleh Köppen sendiri. Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini lalu diperbaiki.
Klasifikasi Koeppen pertama kali diajukan oleh [[Wladimir Köppen]] (Jerman). Sistem ini lalu direvisi beberapa kali oleh Köppen sendiri. Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini lalu diperbaiki.


Selain berdasarkan parameter iklim (seperti suhu udara, [[presipitasi]], dan [[radiasi surya]] harian), klasifikasi ini juga mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.
Selain berdasarkan parameter iklim (seperti suhu udara, [[presipitasi]], dan [[radiasi surya]] harian), klasifikasi ini juga mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.<ref name=":1">{{Cite web|last=Society|first=National Geographic|date=2019-10-24|title=Köppen Climate Classification System|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/koppen-climate-classification-system/|website=National Geographic Society|language=en|access-date=2021-01-21}}</ref>


Ada lima kelompok iklim utama dalam klasifikasi ini, yang masing-masing lalu dipilah lagi. Lima kelompok ini adalah
Ada lima kelompok iklim utama dalam klasifikasi ini, yang masing-masing lalu dipilah lagi. Lima kelompok ini adalah:<ref name=":1" />
* Iklim A, iklim tropika basah
* Iklim A, iklim [[tropika]] basah
* Iklim B, iklim kering atau setengah kering
* Iklim B, iklim kering atau setengah kering
* Iklim C, iklim dengan variasi suhu tahunan yang jelas
* Iklim C, iklim dengan variasi suhu tahunan yang jelas
Baris 20: Baris 20:


== Klasifikasi Schmidt dan Ferguson ==
== Klasifikasi Schmidt dan Ferguson ==
Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki musim kering-musim hujan. Menyadari bahwa variasi iklim Indonesia sangat beragam, Kementerian Perhubungan meminta kedua sarjana tersebut untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang cocok bagi keadaan Indonesia.
Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki sektor pertanian serta memiliki musim kering-musim hujan.{{Sfn|Karoly|1998|p=96|quote=:"Schmidt and Ferguson developed a new system of climatic classification based on the ratio of dry (less than 60 mm) to wet (greater than 100 mm) months in individual years. This system was developed specifically for application to agriculture in a region where temperatures are high year-round and depend linearly on altitude....The main features were the division of the country into two distinct climatic zones; the all-year high-rainfall region of Sumatra, western Java, Kalimantan, Sulawesi, and Irian Jaya, and the summer-wet/ winter-dry zone of the eastern end of the archipelago."}} Menyadari bahwa variasi iklim Indonesia sangat beragam, Kementerian Perhubungan meminta kedua sarjana tersebut untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang cocok bagi keadaan Indonesia.


Terdapat delapan kelompok iim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan basah (BB), yang disimbolkan sebagai ''Q'' (dalam [[persen]]). Bulan kering adalah bulan dengan presipitasi total di bawah 60 [[mm]] dan bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas 100&nbsp;mm.
Terdapat delapan kelompok iklim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan basah (BB), yang disimbolkan sebagai ''Q'' (dalam [[persen]]). Bulan kering adalah bulan dengan presipitasi total di bawah 60 [[mm]] dan bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas 100&nbsp;mm.


Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah
Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah
* Iklim A, ''Q'' < 14,3, daerah sangat basah, [[hutan hujan tropis]];
* Iklim A, ''Q'' < 14,3, daerah sangat basah, [[hutan hujan tropis]];
* Iklim B, 14,3 =< ''Q'' < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis;
* Iklim B, 14,3 =< ''Q'' < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis;
* Iklim C, 33,3 =< ''Q'' < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim kemarau);
* Iklim C, 33,3 =< ''Q'' < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada [[musim kemarau]]);
* Iklim D, 60,0 =< ''Q'' < 100,0, daerah sedang, [[hutan peluruh]];
* Iklim D, 60,0 =< ''Q'' < 100,0, daerah sedang, [[hutan peluruh]];
* Iklim E, 100,0 =< ''Q'' < 167,0, daerah agak kering, padang [[sabana]];
* Iklim E, 100,0 =< ''Q'' < 167,0, daerah agak kering, padang [[sabana]];
Baris 34: Baris 34:
* Iklim H, ''Q'' >= 700,0, daerah ekstrem kering, padang ilalang.
* Iklim H, ''Q'' >= 700,0, daerah ekstrem kering, padang ilalang.


== Referensi ==
== Klasifikasi Oldeman ==
Iklim Oldeman adalah sebuah hasil klasifikasi berdasarkan berbagai kriteria, yang ada pada bulan-bulan yang mendukung pertanian dengan irigasi air hujan di Indonesia.
{{reflist}}

Secara umum, adanya iklim ini dapat menyusun jenis iklim yang ada di negara Indonesia sesuai dengan kriteria bulan kering dan bulan hujan secara total. Meski masih tergolong baru, tetapi iklim Oldeman berperan penting di bidang pertanian dan perikanan di Indonesia. Adapun kriteria dalam klasifikasi ini didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB), Bulan Lembab (BL), dan Bulan Kering (BL) dengan batasan yang memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman.

• Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan kurang dari 100 mm.

• Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm.

• Bulan Lembab (BL) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan 100 hingga 200 mm.

Dalam pengklasifikasian tersebut, iklim oldeman memakai ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut. Jenis klasifikasi iklim oldeman ini dibagi menjadi lima kategori, di antaranya:

1. Tipe A, bulan basah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.

2. Tipe B, bulan basah secara berturut-turut antara 7 sampai 9 bulan.

3. Tipe C, bulan basah secara berturut-turut antara 5 sampai 6 bulan.

4. Tipe D, bulan basah secara berturut-turut 3 sampai 4 bulan.

5. Tipe E, bulan basah yang terjadi kurang dari 3 bulan.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://koeppen-geiger.vu-wien.ac.at/ Peta dinamik perubahan iklim menurut klasifikasi Koeppen-Geiger 1981-2100]
* [http://koeppen-geiger.vu-wien.ac.at/ Peta dinamik perubahan iklim menurut klasifikasi Koeppen-Geiger 1981-2100]
== Referensi ==
{{reflist}}
==Daftar Pustaka==
{{refbegin|1}}
{{cite book|title=Meteorology of the Southern Hemisphere|last=Karoly|first=David|publisher=American Meteorologycal Society|url=https://books.google.co.id/books?id=rYn5BwAAQBAJ&pg=PA90&dq=schmidt+ferguson+climate+classification+system&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLgf_hoqzuAhUXcCsKHbqXB6cQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q&f=false|year=1998|isbn= 9781935704102|location=Boston|ref={{sfnref|Karoly|1998}}|url-status=live}}


[[Kategori:Klimatologi]]
[[Kategori:Klimatologi]]

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2024 03.19

Klasifikasi iklim adalah usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.[1]

Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.[1]

Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (SF),[2] yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan dan pertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.

Klasifikasi Koeppen dan Geiger

[sunting | sunting sumber]

artikel utama: klasifikasi iklim koeppen

Klasifikasi Koeppen pertama kali diajukan oleh Wladimir Köppen (Jerman). Sistem ini lalu direvisi beberapa kali oleh Köppen sendiri. Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini lalu diperbaiki.

Selain berdasarkan parameter iklim (seperti suhu udara, presipitasi, dan radiasi surya harian), klasifikasi ini juga mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.[3]

Ada lima kelompok iklim utama dalam klasifikasi ini, yang masing-masing lalu dipilah lagi. Lima kelompok ini adalah:[3]

  • Iklim A, iklim tropika basah
  • Iklim B, iklim kering atau setengah kering
  • Iklim C, iklim dengan variasi suhu tahunan yang jelas
  • Iklim D, iklim sirkumpolar
  • Iklim E, iklim kutub

Klasifikasi Schmidt dan Ferguson

[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki sektor pertanian serta memiliki musim kering-musim hujan.[4] Menyadari bahwa variasi iklim Indonesia sangat beragam, Kementerian Perhubungan meminta kedua sarjana tersebut untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang cocok bagi keadaan Indonesia.

Terdapat delapan kelompok iklim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan basah (BB), yang disimbolkan sebagai Q (dalam persen). Bulan kering adalah bulan dengan presipitasi total di bawah 60 mm dan bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas 100 mm.

Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah

  • Iklim A, Q < 14,3, daerah sangat basah, hutan hujan tropis;
  • Iklim B, 14,3 =< Q < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis;
  • Iklim C, 33,3 =< Q < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim kemarau);
  • Iklim D, 60,0 =< Q < 100,0, daerah sedang, hutan peluruh;
  • Iklim E, 100,0 =< Q < 167,0, daerah agak kering, padang sabana;
  • Iklim F, 167,0 =< Q < 300,0, daerah kering, padang sabana;
  • Iklim G, 300,0 =< Q < 700,0, daerah sangat kering, padang ilalang;
  • Iklim H, Q >= 700,0, daerah ekstrem kering, padang ilalang.

Klasifikasi Oldeman

[sunting | sunting sumber]

Iklim Oldeman adalah sebuah hasil klasifikasi berdasarkan berbagai kriteria, yang ada pada bulan-bulan yang mendukung pertanian dengan irigasi air hujan di Indonesia.

Secara umum, adanya iklim ini dapat menyusun jenis iklim yang ada di negara Indonesia sesuai dengan kriteria bulan kering dan bulan hujan secara total. Meski masih tergolong baru, tetapi iklim Oldeman berperan penting di bidang pertanian dan perikanan di Indonesia. Adapun kriteria dalam klasifikasi ini didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB), Bulan Lembab (BL), dan Bulan Kering (BL) dengan batasan yang memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman.

• Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan kurang dari 100 mm.

• Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm.

• Bulan Lembab (BL) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan 100 hingga 200 mm.

Dalam pengklasifikasian tersebut, iklim oldeman memakai ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut. Jenis klasifikasi iklim oldeman ini dibagi menjadi lima kategori, di antaranya:

1. Tipe A, bulan basah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.

2. Tipe B, bulan basah secara berturut-turut antara 7 sampai 9 bulan.

3. Tipe C, bulan basah secara berturut-turut antara 5 sampai 6 bulan.

4. Tipe D, bulan basah secara berturut-turut 3 sampai 4 bulan.

5. Tipe E, bulan basah yang terjadi kurang dari 3 bulan.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Olilingo, Fachrudin Zain (2017). Potensi Investasi di Provinsi Gorontalo. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 96. ISBN 9786024535476. 
  2. ^ Schmidt FH., Ferguson JHA. 1951. Rainfall type based on wet and dry period ratio for Indonesia with Western New Gurinea. Kementerian Perhubungan.
  3. ^ a b Society, National Geographic (2019-10-24). "Köppen Climate Classification System". National Geographic Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-21. 
  4. ^ Karoly 1998, hlm. 96.

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]

Karoly, David (1998). Meteorology of the Southern Hemisphere. Boston: American Meteorologycal Society. ISBN 9781935704102.