Lompat ke isi

Komando Daerah Militer III/Siliwangi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Miminsastra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ismail Syah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 30: Baris 30:
<!-- Rantai Komando -->
<!-- Rantai Komando -->
|commander1
|commander1
=[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Mohammad Fadjar]]
={{flagicon image|Flag of a Indonesian Army mayor jenderal.png}} [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Dadang Arif Abdurahman]]
|commander1_label
|commander1_label
=Panglima
=Panglima
|commander2
|commander2
=[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Aminudin]]
={{flagicon image|Flag of a Indonesian Army Brigadir Jenderal.png}} [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Aminudin]]
|commander2_label
|commander2_label
=Kepala Staf
=Kepala Staf
|commander3
|commander3
=[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Agus Gunawan]]
={{flagicon image|Flag of a Indonesian Army Brigadir Jenderal.png}} [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Agus Gunawan]]
|commander3_label
|commander3_label
= Inspektur
=Inspektur
|commander4
|commander4
=[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] Sugiyono
={{flagicon image|Flag of a Indonesian Army Brigadir Jenderal.png}} [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Muhammad Nasrulloh Nasution]]
|commander4_label
|commander4_label
=Kepala Kelompok Staf Ahli
=Kepala Kelompok Staf Ahli
Baris 55: Baris 55:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Lima hari setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], pada [[22 Agustus]] [[1945]], [[pemerintah]] membentuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) sebagai wadah perjuangan.
Lima hari setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], pada [[22 Agustus]] [[1945]], [[pemerintah]] membentuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada [[5 Oktober]] 1945, BKR kemudian diubah menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR).


Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan [[Banten]] dan [[Bogor]] (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan [[Jakarta]] dan [[Cirebon]] (bermarkas di [[Linggarjati]]), dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di [[Bandung]]).
Pembentukan BKR di Jawa Barat terjadi pada tanggal 27 Agustus 1945 dari pertemuan antara Residen Priangan, R. Puradireja dengan R. Sanusi Hardjadinata yang menghasilkan BKR Priangan di bawah pimpinan Arudji Kartawinata dan Omon Abdurachman sebagai wakilnya.


Tanggal [[20 Mei]] [[1946]], ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di [[Tasikmalaya]]. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli [[1950]]. Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, [[24 Oktober]] 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, [[2 Februari]] [[1985]]. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.
Pertemuan selanjutnya dilaksanakan di Gedung Sirnagalih, Bandung yang dihadiri oleh hampir seluruh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA) Priangan, Heiho, dan ''Koninkrijk Nederlandsch-Indische Leger'' (KNIL) dengan hasil pembentukan :

# '''BKR Kabupaten Bandung''' dipimpin oleh R. Sukanda Bratamanggala,
# '''BKR Kota Bandung''' dipimpin oleh Suhari dan
# '''BKR Cimahi''' dipimpin oleh Gandawidjaya.

Pembentukan BKR Jawa Barat kemudian berlanjut dibeberapa daerah antara lain :

1.  '''BKR kota Jakarta''' dengan tokoh pendirinya adalah Latief Hendraningrat, Moeffreni Moe’min, Priatna, S.Kusno, Daan Jahja, Taswin, Daan Mogot, S. Yudadibrata, Kemal Idris dan Sadikin.

2.  '''BKR Karesidenan Jakarta''' dengan tokoh pendirinya adalah Sumarma, Arjana Prawiraatmaja, Achjar Arif, Halim, Marwoto, dan Amir.

3. '''BKR Keresidenan Banten''' dengan tokoh pendirinya, K.H.Achmad Chotib, K.H. Sjam’un, E. Taryana, Djajarukmantara, K.H. Djunaedi dan H. Abdullah.

4. '''BKR Karesidenan Bogor''' dengan tokoh pendirinya, Gatot Mangkupradja, Eddy Sukardi, Basuni, D. Kosasih, Husein Sastranegara, A. Kosasih, Dule Abdullah.

5. '''BKR Karesidenan Priangan''' dengan tokoh pendirinya, Arudji Kartawinata, Omon Abdurachman, Sjamsu, Abdullah, Suriadarma, Sukanda Bratamanggala, Hidajat, Supari, Abdurachman.

6.  '''BKR Karesidenan Cirebon''' dengan tokoh pendirinya, Asikin, Sumarsono, Rukman, Effendy dan Sjafei.

Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada [[5 Oktober]] 1945, BKR kemudian diubah menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR).

Pembentukan TKR di Jawa Barat dipelopori oleh Didi Kartasasmita, seorang perwira lulusan Koninlijke Military Academy (KMA) Breda.

Maka berdasarkan persetujuan Soekarno Presiden RI pertama, '''Didi Kartasasmita''' kemudian membuat maklumat yang berisi pernyataan bagi para mantan opsir KNIL untuk berdiri di belakang Republik Indonesia.

Jawa Barat paling berhasil membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Yaitu Divisi-I meliputi Keresidenan [[Banten]] dan [[Bogor]] (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi [[Jakarta]] dan [[Cirebon]] (bermarkas di [[Linggarjati]]), dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di [[Bandung]]).

'''Susunan Komandemen-1 TKR :'''

1.   Panglima Komandemen : '''Mayor Jendral Didi Kartasasmita'''

2.   Kepala Staf : Kolonel A.H.Nasution

3.  Staff Komandemen : Letnan Kolonel Kartakusumah, Mayor Akil, Mayor Kadir, Mayor Suryo dan Kapten Satari

Satuan Tempur Komandemen 1 TKR adalah :

'''• Divisi I TKR :''' Komandan Kol. KH Syam’un, meliputi wilayah Banten dan Bogor

'''• Divisi 2 TKR :''' Komandan Kol. Asikin, meliputi wilayah Jakarta hingga Linggarjati – Cirebon

'''• Divisi 3 TKR :''' Komandan Aruji Kartawinata, daerah Priangan – Bandung hingga Sukabumi

Tanggal [[20 Mei]] [[1946]], ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di [[Tasikmalaya]]. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli [[1950]].

Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, [[24 Oktober]] 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, [[2 Februari]] [[1985]]. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, '''20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.'''

Siliwangi pada masa awal terbentuknya terdiri dari '''5 Brigade''' dan masing masing Brigade memiliki satuan Resimen. Namun dalam perkembangannya menjadi Divisi Siliwangi kemudian membawahi langsung Batalyon sebagai satuan tempurnya.

Divisi Siliwangi terdiri dari '''5 Brigade''' yaitu :

1.    '''Brigade I Tirtayasa''' di bawah pimpinan Letnan Kolonel Bratamanggala dan Letnan Kolonel Dr. Erie Sadewa sebagai kepala staf. Daerah tanggung jawabnya meliputi seluruh Karesidenan Banten dan sebagian Jakarta Barat.

2.    '''Brigade II Surya Kencana''' di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kawilarang yang bergerilya di daerah Bogor sampai dengan Cianjur Selatan.

3.   '''Brigade III Kiansantang''' dengan Komandan Letnan Kolonel Sidik Bratakusumah yang bergerilya di daerah Jakarta Timur sampai dengan Bandung Utara.

4.    '''Brigade IV Guntur''' adalah gabungan dari Guntur I dan Guntur II dengan komandan Letnan Kolonel Daan Jahja. Daerah gerilyanya meliputi Bandung Selatan, Pringan Timur, Bandung Utara sampai sebelah timur.

'''5.   Brigade V Sunan Gunung Jati''' yang sebelumnya adalah organisasi Divisi Banyumas dengan Komandan Letnan Kolonel Abimanyu. Daerah gerilyanya adalah Karesidenan Cirebon


== Lambang Badge ==
== Lambang Badge ==
Baris 140: Baris 80:
== Panglima ==
== Panglima ==
{{utama|Daftar Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi}}
{{utama|Daftar Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi}}
Saat ini, Kodam III/Siliwangi di pimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat [[Mayor Jenderal]]. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh [[Mayjen]] [[TNI]] [[Mohammad Fadjar]].
Saat ini, Kodam III/Siliwangi dipimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat [[Mayor Jenderal]]. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh [[Mayjen]] [[TNI]] [[Dadang Arif Abdurahman]].

==Struktur pejabat==
==Struktur pejabat==
{{Utama|Daftar Pejabat Kodam III/Siliwangi}}
{{Utama|Daftar Pejabat Kodam III/Siliwangi}}
Baris 178: Baris 119:
=== Satuan Tempur dan Bantuan Tempur ===
=== Satuan Tempur dan Bantuan Tempur ===
* [[Brigade Infanteri 15|Brigif 15/Kujang II]]
* [[Brigade Infanteri 15|Brigif 15/Kujang II]]
:yonif 303/Setia sampai mati
:* [[Batalyon Infanteri 301|Yonif 301/Prabu Kian Santang]]
:* [[Batalyon Infanteri 301|Yonif 301/Prabu Kian Santang]]
:* [[Batalyon Infanteri 310|Yonif 310/Kidang Kencana]]
:* [[Batalyon Infanteri 310|Yonif 310/Kidang Kencana]]
Baris 190: Baris 130:
* [[Batalyon Kavaleri 4|Yonkav 4/Kijang Cakti]]
* [[Batalyon Kavaleri 4|Yonkav 4/Kijang Cakti]]
* [[Kompi Kavaleri Panser 4|Kikav 4/Tarantura Hitam Cakti]]
* [[Kompi Kavaleri Panser 4|Kikav 4/Tarantura Hitam Cakti]]

=== Satuan Pendidikan ===
=== Satuan Pendidikan ===
* [[Resimen Induk Kodam III/Siliwangi]]
* [[Resimen Induk Kodam III/Siliwangi]]

Revisi per 19 September 2024 00.09

Komando Daerah Militer III/Siliwangi
Lambang Kodam III/Siliwangi
Dibentuk20 Mei 1946
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitKomando Daerah Militer
Bagian dariTNI Angkatan Darat
MarkasBandung, Jawa Barat
MotoEsa Hilang Dua Terbilang
Baret HIJAU 
HimneMars Siliwangi
Situs websiliwangi.tniad.mil.id
Tokoh
Panglima Mayor Jenderal TNI Dadang Arif Abdurahman
Kepala Staf Brigadir Jenderal TNI Aminudin
Inspektur Brigadir Jenderal TNI Agus Gunawan
Kepala Kelompok Staf Ahli Brigadir Jenderal TNI Muhammad Nasrulloh Nasution

Komando Daerah Militer III/Siliwangi (disingkat Kodam III/SLW) merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi provinsi Banten, dan Jawa Barat.

Markas Komando berada di Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sejarah

Lima hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati), dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung).

Tanggal 20 Mei 1946, ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di Tasikmalaya. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli 1950. Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.

Lambang Badge

Logo Siliwangi/Badge Siliwangi yang dipakai oleh setiap prajurit Siliwangi di seragam dinasnya merupakan hasil karya dari seorang pelukis terkenal bernama Barli. Sejarahnya bermula ketika pecah perang Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1950, di mana pada saat itu Panglima Divisi Siliwangi Kolonel Abdul Haris Nasution memerintahkan Mayor Lubis untuk mencari seorang pelukis guna mendesain Logo Siliwangi/Badge Siliwangi.[1]

Pada saat itu di Tasikmalaya terdapat beberapa nama pelukis antara lain ; Barli, Achmid, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan dan Kustiwa yang masuk dalam Organisasi Pemuda Republik Indonesia, seperti pelukis-pelukis dari Jakarta yang hijrah ke Yogyakarta (akibat pindahnya Ibu kota Republik ke Yogyakarta) mereka menjadi " pelukis-pelukis perang". Pada waktu itu Barli mendapat tugas dari Kolonel Abdul Haris Nasution yang memimpin pasukan Jawa Barat untuk mendesain logo pasukannya. Kemudian oleh Barli dibuatlah 3 buah sketsa dan sketsa terakhir yang dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi yaitu gambar kepala macan dengan dasar kuning tampak depan di atas terdapat tanda bintang, dibawahnya terdapat tulisan "SLW" dengan warna merah dan logo berbentuk lingkaran, kemudian Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan tionghoa yang bernama bapak Emay pemilik "Emay Tailor" di Jalan Stasiun No. 29 Tasikmalaya.

Adapun logo dan arti lambang Komando Daerah Militer III/Siliwangi adalah sebagai berikut:

  1. Kerut-kerut dahi dan empat taring merupakan refleksi dari arti Teritotium III divisi IV.
  2. Dua puluh bintik-bintik melambangkan kelahiran Kodam III/Siliwangi.
  3. Lima helai kumis menunjukan bulan mei.
  4. Empat puluh enam jambrong menunjukan tahun 1946.
  5. Warna dasar hijau memiliki arti sebagai warna lapangan tempat bertugas, harapan sebagai pelindung negara dan bangsa serta kesuburan bumi tempat berpijak.
  6. Warna macan kuning memiliki arti sebagai lambang kebesaran Prabu Siliwangi sebagai kiasan dari kekerasan hati dan kebulatan tekad.

Panglima

Saat ini, Kodam III/Siliwangi dipimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat Mayor Jenderal. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman.

Struktur pejabat

Satuan

Satuan Wilayah

Satuan Tempur dan Bantuan Tempur

Satuan Pendidikan

  • Sekolah Calon Tamtama
  • Sekolah Calon Bintara
  • Depo Pendidikan dan Latihan Tempur
  • Depo Pendidikan Kejuruan
  • Depo Pendidikan Bela Negara

Referensi

  1. ^ ""Logo Siliwangi/Badge Siliwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-11. Diakses tanggal 2016-11-10. 

Pranala luar