Kereta rel listrik: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(192 revisi perantara oleh 94 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Kereta Rel Listrik seri JR 205..jpg|alt=Kereta Rel Listrik Commuter Line seri JR 205.|jmpl|Kereta Rel Listrik [[KRL Commuter Line|Commuter Line]] seri [[Kereta rel listrik JR East seri 205|JR 205]].]] |
|||
[[Image:Railcars.jpg|thumb|Tiga macam kereta rel listrik di stasiun [[Bogor]]. Dari kiri ke kanan, KRL buatan Jepang tahun 1983/1984, KRL buatan Belanda-Belgia tahun 1996, dan KRL buatan Jepang tahun 1986/1987]] |
|||
[[Berkas:Jakarta MRT TS11 leaving Haji Nawi Station.jpg|al=Kereta Rel Listrik MRT Jakarta (Ratangga).|jmpl|Kereta Rel Listrik [[Kereta rel listrik MRT Jakarta|MRT Jakarta]] (Ratangga).]]{{Untuk|layanan kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan oleh [[KAI Commuter]]|KRL Commuter Line}} |
|||
'''Kereta Rel Listrik''', disingkat '''KRL''', merupakan [[kereta]] yang bergerak dengan [[sistim propulsi motor listrik]] [[listrik]]. |
|||
'''Kereta rel listrik''' (disingkat '''KRL'''){{efn|Dalam [[bahasa Inggris|Inggris]] disebut ''Electric multiple unit'' (EMU).}} adalah jenis [[kereta rel]] yang ditenagai oleh [[listrik]]. Karena KRL tidak memerlukan lokomotif, motor traksi akan dipasang pada salah satu atau beberapa keretanya dalam satu rangkaian. KRL teridiri atas dua atau lebih kereta yang dirangkai secara semipermanen, tetapi dapat juga berupa unit tunggal. Mayoritas operasinya adalah untuk penumpang, khususnya untuk para penglaju, tetapi ada juga yang dijadikan sebagai kereta pos. |
|||
KRL cukup populer untuk armada komuter dan perkotaan karena perlajuannya cepat dan bebas polusi.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=YikAs8Bp0yYC&q=electric%20multiple%20unit&pg=PA278| title= Electric Drives| author =N. K. De| publisher = PHI Learning Pvt. Ltd.|year= 2004|at = 8.4 "Electric traction", p.84| isbn= 9788120314924}}</ref> Bahkan KRL juga lebih senyap daripada [[kereta rel diesel]] atau [[kereta api penumpang]] yang ditarik oleh [[lokomotif]]. KRL dapat beroperasi pada malam hari tanpa mengganggu tidur para warga pinggiran rel. Tambahannya, desain terowongan untuk KRL cukup sederhana karena tidak perlu lagi lubang angin untuk mengeluarkan asap, meski ada beberapa yang harus didesain ulang untuk mengakomodasi peralatan kelistrikannya. |
|||
Di [[Indonesia]] Kereta Rel Listrik terutama ditemukan di kawasan [[Jabotabek]], dan merupakan kereta yang melayani para [[komuter]]. |
|||
==Sejarah== |
|||
Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan [[Batavia]] dengan [[Jatinegara]] atau Meester Cornelis pada tahun [[1925]]. Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh [[Werkspoor]] dan [[Heemaf Hengelo]]. |
|||
Sistem kendali unit-ganda (''multiple unit'') pertama kali muncul pada 1890-an. |
|||
Pada tahun [[1960-an]] kereta api dengan tenaga listrik sempat tidak digunakan selama beberapa lama karena kondisi mesin [[lokomotif]] dan kereta yang tidak memadai lagi. Pada tahun [[1976]], [[PJKA]] mulai mendatangkan sejumlah kereta rel listrik dari [[Jepang]]. |
|||
[[Liverpool Overhead Railway]] menjadi operator pertama KRL pada 1893 dengan bermodal rangkaian dua kereta,<ref>{{cite web| url=http://www.liverpoolmuseums.org.uk/mol/collections/transport/overheadrailway.aspx| title=Liverpool Overhead Railway motor coach number 3, 1892| quote=This is one of the original motor coaches which has electric motors mounted beneath the floor, a driving cab at one end and third class accommodation with wooden seats.| publisher=[[National Museums Liverpool]]| access-date=2011-01-21 }}</ref> dan kendalinya berada di kedua ujung kereta tersebut.<ref>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/1902/01/18/archives/mr-sprague-answers-mr-westinghouse.html|title=Mr Sprague answers Mr Westinghouse|date=18 January 1902|access-date=16 June 2012|author=Frank Sprague|author-link=Frank Sprague|work=[[The New York Times]]}}</ref> |
|||
Kereta rel listrik yang kini digunakan di Indonesia dibuat pada tahun [[1976]], [[1978]], [[1983]], [[1984]], [[1986]], [[1987]], [[1994]], [[1996]], [[1997]], [[1998]], [[1999]], [[2000]] dan [[2001]]. Pada saat ini juga digunakan sejumlah kereta rel listrik yang merupakan [[hibah]] dari Pemerintah Kota Tokyo, dan sejumlah kereta yang dibeli [[bekas]] dari Jepang. |
|||
Sistem kendali traksi KRL dikembangkan oleh [[Frank J. Sprague|Frank Sprague]] dan pertama kali diterapkan dan diuji oleh [[South Side Elevated Railroad]] (sekarang bagian dari [[Chicago 'L']]) tahun 1897. Pada 1895, Sprague menurunkan penemuan dan produksi sistem kendali ''DC elevato''r, dengan menemukan sistem kendali unit-banyak untuk operasi KRL. Hal ini dipercepat dengan pembangunan jalur kereta listrik di seluruh dunia. Setiap kereta pada KRL memiliki motor traksinya sendiri-sendiri: melalui relai kendali motor di setiap kereta yang mendapatkan energi dari kabel melalui kereta depan, kemudian seluruh motor traksi di bawah kereta dikendalikan secara serentak. |
|||
[[PT Inka]] yang terletak di [[Madiun]] telah dapat membuat dua set kereta rel listrik yang disebut KRL-I Prajayana pada tahun 2001. Kereta rel listrik ini belum dibuat lebih banyak lagi, karena tidak ekonomis. Bagi PT Kereta Api, tampaknya lebih ekonomis untuk membeli KRL bekas dari Jepang. |
|||
==Jenis== |
|||
Pada saat ini kereta rel listrik melayani jalur-jalur [[Stasiun Jakarta Kota]] ke [[Bekasi]], [[Depok]] dan [[Bogor]], [[Tangerang]], dan [[Serpong]]. Di masa depan direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun [[Cikarang]]. Selain itu, jalur dari [[Tanah Abang]] menuju Serpong sedang dalam proses ditingkatkan menjadi [[jalur rel ganda]], sedang dari Manggarai sampai dengan Cikarang akan ditingkatkan menjadi Double-Double-Track. Manggarai sendiri akan menjadi Stasiun induk untuk Kereta Jabotabek dan kereta Bandara. |
|||
Kereta-kereta yang membentuk satu set KRL lengkap umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi empat jenis: ''power car'', ''motor car, driving car'', dan ''trailer car.'' |
|||
Kereta dapat memiliki lebih dari satu fungsi. Motor-motor traksi pada kereta tersebut dikendalikan secara serentak. |
|||
==KRL pada Kematian Listrik di Jawa-Bali 2005== |
|||
Pada peristiwa [[Mati Listrik Jawa-Bali 2005]], sebanyak 42 perjalanan [[kereta rel listrik]] (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tanggerang-Bekasi dibatalkan. dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp. 200 juta. |
|||
* ''Power car'' adalah jenis kereta dipasangi peralatan kelistrikan untuk menghantarkan listrik dari [[Elektrifikasi perkeretaapian|prasarana KRL]], misalnya [[sepatu kontak]] untuk [[rel ketiga]] atau [[Pantograf (transportasi)|pantograf]] untuk [[listrik aliran atas]], beserta [[trafo]]. |
|||
{{stub}} |
|||
* ''Motor car'' adalah jenis kereta yang dipasangi [[motor traksi]] untuk menggerakan sarana, dan biasanya dikombinasikan dengan ''power car'' untuk mencegah hubungan tegangan tinggi antarkereta. |
|||
* ''Driving car'' adalah kereta yang dilengkapi kabin masinis untuk mengendalikan kereta. KRL biasanya memiliki dua ''driving car'' yang berada di kedua ujungnya. |
|||
* ''Trailer car'' adalah setiap kereta yang tidak masuk dalam ketiga jenis di atas, karena tidak dilengkapi peralatan khusus, dan hanya berupa [[kereta penumpang]] biasa |
|||
Dalam sistem rel ketiga (listrik aliran bawah), sarana di kedua ujungnya dapat dipasangi sepatu kontak dengan ''motor car'' menerima arusnya melalui hubungan intra-unit. |
|||
⚫ | |||
Banyak rangkaian KRL 2 kereta menjadi pasangan kembar. Ketika kedua unitnya tergolong ''driving-motor cars'', peralatan tambahan lain seperti kompresor, aki dan pengisi daya, peralatan kendali dan traksinya, dibagi sama rata di antara dua kereta dalam rangkaian. Karena kereta tidak mampu beroperasi tanpa pasangannya, rangkaian ini dirangkai permanen dan hanya dipisah bila menjalani perbaikan berkala. Keuntungannya, mampu menghemat bobot dan biaya dibandingkan kereta unit tunggal (karena mengurangi separuh peralatan tambahan yang diperlukan per set) sekaligus memungkinkan semua kereta diberi tenaga, tidak seperti kombinasi ''motor-trailer cars''. Setiap kereta hanya memiliki satu kabin masinis, yang terletak satu di kedua ujung pasangan sehingga menghemat ruang dan biaya pembuatan kabin. Kerugiannya adalah kurang fleksibel, karena rangkaian harus dibuat dua kereta, dan kegagalan salah satu sarana dapat membuat rangkaian menjadi tidak siap operasi. |
|||
[[cs:Elektrická lokomotiva]] |
|||
[[de:Elektrolokomotive]] |
|||
==Sebagai kereta kecepatan tinggi== |
|||
[[en:Electric locomotive]] |
|||
[[Berkas:KCIC400AF Bound for Tegalluar.jpg|al=|jmpl|[[China Railway CR400AF#Varian|KRL KCIC400AF]] yang digunakan sebagai layanan [[Kereta cepat Whoosh|Whoosh]].]] |
|||
[[fi:Sähköveturi]] |
|||
Sejumlah kereta berkecepatan tinggi yang cukup terkenal adalah KRL: [[Pendolino]] dan [[Frecciarossa 1000]] di Italia, [[Shinkansen]] di Jepang, [[China Railway High-speed]] di Tiongkok, [[ICE 3]] di Jerman, serta British Rail [[British Rail Class 395|Class 395]] Javelin di Britania Raya. Layanan ''[[Metroliner (Amtrak)|Metroliner]]'' relasi New York–Washington yang kini telah pensiun, pertama kali dijalankan oleh [[Pennsylvania Railroad]] dan kemudian oleh [[Amtrak]], juga menghadirkan KRL berkecepatan tinggi bernama [[Budd Metroliner]]. Bahkan [[Kereta Cepat Indonesia China|Kereta Cepat Indonesia-China]] pun menggunakan KRL, tetapi hanya istilah KRL yang digunakan untuk [[Fuxing (kereta api)|KCIC400AF]]. |
|||
[[fr:Locomotive électrique]] |
|||
[[ja:電気機関車]] |
|||
==Pengembangan sel bahan bakar== |
|||
[[nl:Elektrische locomotief]] |
|||
Saat ini KRL bertenaga [[sel bahan bakar]] sedang dikembangkan. Bila sukses, kebutuhan listrik aliran atas maupun rel ketiga sudah tak diperlukan lagi. Contohnya, [[Coradia iLint]], bertenaga [[hidrogen]], dikembangkan oleh [[Alstom]].<ref>{{cite web|url=https://www.globalrailnews.com/2017/10/24/in-depth-what-you-need-to-know-about-alstoms-hydrogen-powered-coradia-ilint/|title=What you need to know about Alstom's hydrogen-powered Coradia iLint - Global Rail News|date=24 October 2017|website=globalrailnews.com}}</ref> Istilah "kereta bertenaga hidrogen" ditujukan pada kereta jenis ini. |
|||
[[pl:Elektrowóz]] |
|||
[[ru:Электровоз]] |
|||
==Kereta rel baterai== |
|||
[[sv:Ellok]] |
|||
[[Berkas:EV-E300-1 V1 at karasuyama station.JPG|al=|jmpl|Kereta Rel Baterai [[Perusahaan Kereta Api Jepang Timur|JR East]] Seri EV-E301 sedang mengisi baterai menggunakan [[listrik aliran atas]]]] |
|||
Banyak [[kereta rel baterai]] dijalankan di seluruh dunia. Kereta ini dapat berjalan dalam dua mode: dengan menggunakan energi baterai yang terpasang, dan dengan mengambil arus dari kabel listrik aliran atas atau rel ketiga. Dalam kebanyakan kasus, baterai dapat diisi saat mengambil arus listrik. |
|||
==Perbandingan dengan lokomotif== |
|||
Bila dibandingkan dengan [[lokomotif listrik]], KRL memiliki keunggulan:<ref>{{Cite web |title=What Drives Electric Multiple Units? |url=http://www.ejrcf.or.jp/jrtr/jrtr17/pdf/f40_technology.pdf |last=Hata |first=Hiroshi |website=Railway Technology Today}}</ref> |
|||
*Perlajuan yang lebih tinggi, karena banyak motor yang bahu-membahu membagi beban, sehingga memungkinkan luaran daya motor total yang lebih tinggi. |
|||
*Pengereman, termasuk [[arus Eddy]], pengereman [[Rheostat|rheostatik]], dan/atau regeneratif pada beberapa gandar sekaligus, dapat mencegah keausan rem (mengingat keausan dapat didistribusikan di antara banyak rem) dan memungkinkan pengereman yang lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat). |
|||
*Beban gandar berkurang, mengingat tidak perlu lagi lokomotif berat; sehingga memungkinkan struktur lebih sederhana dan lebih murah yang menggunakan lebih sedikit prasarana (seperti jembatan dan viaduk) dan biaya pemeliharaan strukturnya lebih rendah. |
|||
*Mengurangi getaran tanah. |
|||
*Koefisien adhesinya rendah untuk gandar berpenggeraknya, karena beratnya rendah pada gandar-gandar tersebut sehingga beratnya tidak terfokus pada lokomotif. |
|||
*Tingkat redundansinya tinggi - kinerja hanya terpengaruh dengan kegagalan salah satu motor atau rem. |
|||
*Tempat duduknya berkapasitas tinggi, karena tak ada lokomotif; semua kereta memiliki tempat duduk |
|||
Sementara lokomotif listrik memiliki keunggulan terhadap KRL sebagai berikut: |
|||
*Memerlukan sedikit peralatan listrik sehingga biaya produksi dan pemeliharaannya bisa ditekan. |
|||
*Bunyinya kurang bising dan minim guncangan di kereta penumpang, karena tak ada motor atau kotak roda gerigi pada bogie di bawah sarana |
|||
==Lihat pula== |
|||
* [[Kereta rel diesel]] |
|||
* [[Kereta rel elektrodiesel]] |
|||
* [[Kereta rel baterai]] |
|||
==Catatan== |
|||
{{notelist}} |
|||
==Referensi== |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{Commons category|Electric multiple units, motor coaches and railcars}}{{Elektrifikasi perkeretaapian}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Category:Kereta rel listrik| ]] |
|||
[[Kategori:Rangkaian kereta rel]] |
|||
⚫ |
Revisi per 20 September 2024 13.55
Kereta rel listrik (disingkat KRL)[a] adalah jenis kereta rel yang ditenagai oleh listrik. Karena KRL tidak memerlukan lokomotif, motor traksi akan dipasang pada salah satu atau beberapa keretanya dalam satu rangkaian. KRL teridiri atas dua atau lebih kereta yang dirangkai secara semipermanen, tetapi dapat juga berupa unit tunggal. Mayoritas operasinya adalah untuk penumpang, khususnya untuk para penglaju, tetapi ada juga yang dijadikan sebagai kereta pos.
KRL cukup populer untuk armada komuter dan perkotaan karena perlajuannya cepat dan bebas polusi.[1] Bahkan KRL juga lebih senyap daripada kereta rel diesel atau kereta api penumpang yang ditarik oleh lokomotif. KRL dapat beroperasi pada malam hari tanpa mengganggu tidur para warga pinggiran rel. Tambahannya, desain terowongan untuk KRL cukup sederhana karena tidak perlu lagi lubang angin untuk mengeluarkan asap, meski ada beberapa yang harus didesain ulang untuk mengakomodasi peralatan kelistrikannya.
Sejarah
Sistem kendali unit-ganda (multiple unit) pertama kali muncul pada 1890-an.
Liverpool Overhead Railway menjadi operator pertama KRL pada 1893 dengan bermodal rangkaian dua kereta,[2] dan kendalinya berada di kedua ujung kereta tersebut.[3]
Sistem kendali traksi KRL dikembangkan oleh Frank Sprague dan pertama kali diterapkan dan diuji oleh South Side Elevated Railroad (sekarang bagian dari Chicago 'L') tahun 1897. Pada 1895, Sprague menurunkan penemuan dan produksi sistem kendali DC elevator, dengan menemukan sistem kendali unit-banyak untuk operasi KRL. Hal ini dipercepat dengan pembangunan jalur kereta listrik di seluruh dunia. Setiap kereta pada KRL memiliki motor traksinya sendiri-sendiri: melalui relai kendali motor di setiap kereta yang mendapatkan energi dari kabel melalui kereta depan, kemudian seluruh motor traksi di bawah kereta dikendalikan secara serentak.
Jenis
Kereta-kereta yang membentuk satu set KRL lengkap umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi empat jenis: power car, motor car, driving car, dan trailer car.
Kereta dapat memiliki lebih dari satu fungsi. Motor-motor traksi pada kereta tersebut dikendalikan secara serentak.
- Power car adalah jenis kereta dipasangi peralatan kelistrikan untuk menghantarkan listrik dari prasarana KRL, misalnya sepatu kontak untuk rel ketiga atau pantograf untuk listrik aliran atas, beserta trafo.
- Motor car adalah jenis kereta yang dipasangi motor traksi untuk menggerakan sarana, dan biasanya dikombinasikan dengan power car untuk mencegah hubungan tegangan tinggi antarkereta.
- Driving car adalah kereta yang dilengkapi kabin masinis untuk mengendalikan kereta. KRL biasanya memiliki dua driving car yang berada di kedua ujungnya.
- Trailer car adalah setiap kereta yang tidak masuk dalam ketiga jenis di atas, karena tidak dilengkapi peralatan khusus, dan hanya berupa kereta penumpang biasa
Dalam sistem rel ketiga (listrik aliran bawah), sarana di kedua ujungnya dapat dipasangi sepatu kontak dengan motor car menerima arusnya melalui hubungan intra-unit.
Banyak rangkaian KRL 2 kereta menjadi pasangan kembar. Ketika kedua unitnya tergolong driving-motor cars, peralatan tambahan lain seperti kompresor, aki dan pengisi daya, peralatan kendali dan traksinya, dibagi sama rata di antara dua kereta dalam rangkaian. Karena kereta tidak mampu beroperasi tanpa pasangannya, rangkaian ini dirangkai permanen dan hanya dipisah bila menjalani perbaikan berkala. Keuntungannya, mampu menghemat bobot dan biaya dibandingkan kereta unit tunggal (karena mengurangi separuh peralatan tambahan yang diperlukan per set) sekaligus memungkinkan semua kereta diberi tenaga, tidak seperti kombinasi motor-trailer cars. Setiap kereta hanya memiliki satu kabin masinis, yang terletak satu di kedua ujung pasangan sehingga menghemat ruang dan biaya pembuatan kabin. Kerugiannya adalah kurang fleksibel, karena rangkaian harus dibuat dua kereta, dan kegagalan salah satu sarana dapat membuat rangkaian menjadi tidak siap operasi.
Sebagai kereta kecepatan tinggi
Sejumlah kereta berkecepatan tinggi yang cukup terkenal adalah KRL: Pendolino dan Frecciarossa 1000 di Italia, Shinkansen di Jepang, China Railway High-speed di Tiongkok, ICE 3 di Jerman, serta British Rail Class 395 Javelin di Britania Raya. Layanan Metroliner relasi New York–Washington yang kini telah pensiun, pertama kali dijalankan oleh Pennsylvania Railroad dan kemudian oleh Amtrak, juga menghadirkan KRL berkecepatan tinggi bernama Budd Metroliner. Bahkan Kereta Cepat Indonesia-China pun menggunakan KRL, tetapi hanya istilah KRL yang digunakan untuk KCIC400AF.
Pengembangan sel bahan bakar
Saat ini KRL bertenaga sel bahan bakar sedang dikembangkan. Bila sukses, kebutuhan listrik aliran atas maupun rel ketiga sudah tak diperlukan lagi. Contohnya, Coradia iLint, bertenaga hidrogen, dikembangkan oleh Alstom.[4] Istilah "kereta bertenaga hidrogen" ditujukan pada kereta jenis ini.
Kereta rel baterai
Banyak kereta rel baterai dijalankan di seluruh dunia. Kereta ini dapat berjalan dalam dua mode: dengan menggunakan energi baterai yang terpasang, dan dengan mengambil arus dari kabel listrik aliran atas atau rel ketiga. Dalam kebanyakan kasus, baterai dapat diisi saat mengambil arus listrik.
Perbandingan dengan lokomotif
Bila dibandingkan dengan lokomotif listrik, KRL memiliki keunggulan:[5]
- Perlajuan yang lebih tinggi, karena banyak motor yang bahu-membahu membagi beban, sehingga memungkinkan luaran daya motor total yang lebih tinggi.
- Pengereman, termasuk arus Eddy, pengereman rheostatik, dan/atau regeneratif pada beberapa gandar sekaligus, dapat mencegah keausan rem (mengingat keausan dapat didistribusikan di antara banyak rem) dan memungkinkan pengereman yang lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat).
- Beban gandar berkurang, mengingat tidak perlu lagi lokomotif berat; sehingga memungkinkan struktur lebih sederhana dan lebih murah yang menggunakan lebih sedikit prasarana (seperti jembatan dan viaduk) dan biaya pemeliharaan strukturnya lebih rendah.
- Mengurangi getaran tanah.
- Koefisien adhesinya rendah untuk gandar berpenggeraknya, karena beratnya rendah pada gandar-gandar tersebut sehingga beratnya tidak terfokus pada lokomotif.
- Tingkat redundansinya tinggi - kinerja hanya terpengaruh dengan kegagalan salah satu motor atau rem.
- Tempat duduknya berkapasitas tinggi, karena tak ada lokomotif; semua kereta memiliki tempat duduk
Sementara lokomotif listrik memiliki keunggulan terhadap KRL sebagai berikut:
- Memerlukan sedikit peralatan listrik sehingga biaya produksi dan pemeliharaannya bisa ditekan.
- Bunyinya kurang bising dan minim guncangan di kereta penumpang, karena tak ada motor atau kotak roda gerigi pada bogie di bawah sarana
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ N. K. De (2004). Electric Drives. PHI Learning Pvt. Ltd. 8.4 "Electric traction", p.84. ISBN 9788120314924.
- ^ "Liverpool Overhead Railway motor coach number 3, 1892". National Museums Liverpool. Diakses tanggal 2011-01-21.
This is one of the original motor coaches which has electric motors mounted beneath the floor, a driving cab at one end and third class accommodation with wooden seats.
- ^ Frank Sprague (18 January 1902). "Mr Sprague answers Mr Westinghouse". The New York Times. Diakses tanggal 16 June 2012.
- ^ "What you need to know about Alstom's hydrogen-powered Coradia iLint - Global Rail News". globalrailnews.com. 24 October 2017.
- ^ Hata, Hiroshi. "What Drives Electric Multiple Units?" (PDF). Railway Technology Today.