Lompat ke isi

Sanchi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Anangyb001 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14: Baris 14:
| longitude = 77.736300
| longitude = 77.736300
}}
}}
{{Tempat suci agama Buddha}}
''' Stupa Sanchi''' terletak di Kota Sanchi di Distrik Raisen, Negara [[Madhya Pradesh]], [[India]], dan terletak sekitar 46 [[l|km]] arah timur laut dari [[Bhopal]].


' [[Stupa]] Agung' di Sanchi adalah bangunan batu tertua di India,<ref>[http://www.frontline.in/archives.htm Buddhist Art ] Frontline Magazine May 13–26, 1989</ref> aslinya diperintahkan pembangunannya oleh Maharaja [[Ashoka|Ashoka Agung]] pada abad ke-3 SM. Stupa ini dimahkotai ''chatra'', struktur seperti payung yang menyimbolkan derajat tinggi dan keagungan, dimaksudkan untuk menghormati [[relik]] yang tersimpan di dalam stupa. Pembangunan stupa ini diawasi oleh permaisuri Ashoka, Devi, yang adalah anak perempuan Vidisha. Sanchi juga merupakan kota kelahiran istri Ashoka, serta lokasi Ashoka. Pada abad pertama SM, empat gerbang berhias dan pagar langkan yang mengelilingi stupa ditambahkan.
''' Stupa Sanchi''' terletak di Kota Sanchi di Distrik Raisen District, Negara [[Madhya Pradesh]], [[India]], dan terletak sekitar 46&nbsp;[[l|km]] arah timur laut dari [[Bhopal]].


[[Torana]] yang terdapat di penjuru kelulung stupa melambangkan cinta, kedamaian, kepercayaan, dan keberanian. Situs Warisan Dunia ini kini dirawat dengan baik, terbuka untuk kunjungan wisatawan dari pukul 8:00 pagi hingga 7:00 malam. Kunjungan ke situs ini menghabiskan waktu kira-kira satu setengah jam, untuk kunjungan non-riset. Mengambil foto diperbolehkan dan tersedia petunjuk audio.
' [[Stupa]] Agung' di Sanchi adalah bangunan batu tertua di India<ref>[http://www.frontline.in/archives.htm Buddhist Art ] Frontline Magazine May 13–26, 1989</ref> aslinya diperintahkan pembangunannya oleh Maharaja [[Ashoka|Ashoka Agung]] pada abad ke-3 SM. Stupa ini dimahkotai ''chatra'', struktur seperti payung yang menyimbolkan derajat tinggi dan keagungan, dimaksudkan untuk menghormati [[relik]] yang tersimpan di dalam stupa. Pembangunan stupa ini diawasi oleh permaisuri Ashoka, Devi, yang adalah anak perempuan Vidisha. Sanchi juga merupakan kota kelahiran istri Ashoka, serta lokasi Ashoka. Pada abad pertama SM, empat gerbang berhias dan pagar langkan yang mengelilingi stupa ditambahkan.


== Sejarah ==
[[Torana]] yang terdapat di penjuru kelulung stupa melambangkan cinta, kedamaian, kepercayaan, dan keberanian. Situs Warisan Dunia ini kini dirawat dengan baik, terbuka untuk kunjungan wisatawan dari pukul 8:00 pagi hingga 7:00 malam. Kunjungan ke situs ini menghabiskan waktu kira-kira satu setengah jam, untuk kunjungan non-riset. Mengambil foto diperbolehkan dan tersedia petunjuk audio.
=== Zaman Maurya ===
‘Stupa Agung’ Sanchi adalah bangunan tertua yang dibangun oleh Maharaja Ashoka Agung pada abad ke-3 SM. Inti bangunan ini adalah struktur bata setengah bola yang dibangun di atas relik Buddha. [[Stupa]] ini dimahkotai ''chatra'', struktur serupa payung yang melambangkan derajad dan kedudukan yang tinggi. Sebuah [[Pilar-Pilar Asoka|Pilar Asoka]] berupa [[batu pasir]] yang dipoles halus didirikan di tempat ini. Stupa lama kemudian dibungkus lapisan batu baru ketika dipugar kemudian.


==Sejarah==
=== Zaman Sunga ===
[[Berkas:SanchiGateSymbol.jpg|150px|jmpl|kiri|Kumpulan simbolisme [[Buddha]]: [[Shriwatsa]] di dalam [[triratana]], diatas roda [[Chakra]], pada gerbang [[Torana]] di Sanchi.]]
===Zaman Maurya===
Berdasarkan Asokawadana, diperkirakan setidaknya stupa ini pernah dirusak pada suatu waktu pada abad ke-2 SM, kejadian yang dikaitkan dengan munculnya kekuasaan Maharaja Sunga Pusyamitra Sunga, seorang jenderal yang merebut kemaharajaan Maurya. Disenbutkan Pushyamitra mungkin telah menghancurkan stupa ini, akan tetapi putranya, Agnimitra membangunnya kembali.<ref>"Siapa yang bertanggung jawab merusak stupa bata asli [[Ashoka]] dan bagaimana persisnya upaya pemugaran dilakukan tidak diketahui, tetapi agaknya pelaku perusakan adalak Pusyamitra, raja pertama Sunga (184-148 SM), yang terkenal memusuhi ajaran Buddha, sedangkan pemugaran dilakukan oleh putranya dan pewarisnya Agnimitra." Dalam buku karya John Marshall, ''A Guide to Sanchi,'' p. 38. Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918).</ref> Pada masa selanjutnya kerajaan Sunga, stupa ini diperlebar dengan balok batu menjadi lebih besar dua kali lipat dari ukuran stupa asli. Kubah diratakan pada puncaknya, dan dimahkotai tiga susun payung batu dengan pagar keliling bujur sangkar. Susunan banyak ini melambangkan [[dharma]], roda hukum. Kubah ini diletakan di atas landasan melingkar untuk dikelilingi dalam upacara [[pradaksina]], yang dapat dicapai melalui tangga ganda. Jalur jalan batu kedua dipagari oleh pagar langkan melingkar dengan empat gerbang monumental yang disebut [[torana]] yang menghadap empat arah mata angin. Bangunan yang kini berdiri mungkin dibangun pada masa wangsa Sunga adalah stupa kedua dan ketiga (tetapi tidak dihiasi gerbang hias, yang berasal dari Satawahana, seperti yang disebutkan prasasti), serta pagar langkan bawah dan pelapis batu Stupa Agung.
‘Stupa Agung’ Sanchi adalah bangunan tertua yang dibangun oleh Maharaja Ashoka Agung pada abad ke-3 SM. Inti bangunan ini adalah struktur bata setengah bola yang dibangun di atas relik Buddha. [[Stupa]] ini dimahkotai ''chatra'', struktur serupa payung yang melambangkan derajad dan kedudukan yang tinggi. Sebuah [[Pilar Ashoka]] berupa [[batu pasir]] yang dipoles halus didirikan di tempat ini. Stupa lama kemudian dibungkus lapisan batu baru ketika dipugar kemudian.


===Zaman Sunga===
=== Zaman Satawahana ===
[[Berkas:Sanchi.jpg|jmpl|ka|Dekorasi pahatan pada gerbang utara Stupa Agung Sanchi. Panel Torana: Chhaddanta,persembahan Sujata, Jataka Wesantara, Tiang Timur: Kunjungan Shakra, iring-iringan kerajaan, Kunjungan [[Bimbisara]],Tiang Barat: Orang asing, Kera, [[Kapilavastu (kota kuno)|Kapilvastu]]]]
[[Berkas:SanchiGateSymbol.jpg|150px|thumb|left|Kumpulan simbolisme [[Buddha]]: [[Shriwatsa]] di dalam [[triratana]], diatas roda [[Chakra]], pada gerbang [[Torana]] di Sanchi.]]
Berdasarkan Asokawadana, diperkirakan setidaknya stupa ini pernah dirusak pada suatu waktu di abad ke-2 SM, kejadian yang dikaitkan dengan munculnya kekuasaan Maharaja Sunga Pusyamitra Sunga, seorang jenderal yang merebut kemaharajaan Maurya. Disenbutkan Pushyamitra mungkin telah menghancurkan stupa ini, akan tetapi putranya, Agnimitra membangunnya kembali.<ref>"Siapa yang bertanggung jawab merusak stupa bata asli [[Ashoka]] dan bagaimana persisnya upaya pemugaran dilakukan tidak diketahui, tetapi agaknya pelaku perusakan adalak Pusyamitra, raja pertama Sunga (184-148 SM), yang terkenal memusuhi ajaran Buddha, sedangkan pemugaran dilakukan oleh putranya dan pewarisnya Agnimitra." Dalam buku karya John Marshall, ''A Guide to Sanchi,'' p. 38. Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918).</ref> Pada masa selanjutnya kerajaan Sunga, stupa ini diperlebar dengan balok batu menjadi lebih besar dua kali lipat dari ukuran stupa asli. Kubah diratakan pada puncaknya, dan dimahkotai tiga susun payung batu dengan pagar keliling bujur sangkar. Susunan banyak ini melambangkan [[dharma]], roda hukum. Kubah ini diletakan di atas landasan melingkar untuk dikelilingi dalam upacara [[pradaksina]], yang dapat dicapai melalui tangga ganda. Jalur jalan batu kedua dipagari oleh pagar langkan melingkar dengan empat gerbang monumental yang disebut [[torana][ yang menghadap empat arah mata angin. Bangunan yang kini berdiri mungkin dibangun pada masa wangsa Sunga adalah stupa kedua dan ketiga (tetapi tidak dihiasi gerbang hias, yang berasal dari Satawahana, seperti yang disebutkan prasasti), serta pagar langkan bawah dan pelapis batu Stupa Agung.

===Zaman Satawahana===
[[Berkas:Sanchi.jpg|thumb|right|Dekorasi pahatan pada gerbang utara Stupa Agung Sanchi. Panel Torana: Chhaddanta,persembahan Sujata, Jataka Wesantara, Tiang Timur: Kunjungan Shakra, iring-iringan kerajaan, Kunjungan [[Bimbisara]],Tiang Barat: Orang asing, Kera, [[Kapilwastu]]]]


Gerbang dan pagar langkan kelihatannya dicat, dan kemungkinan diperintahkan oleh wangsa Satawahana. Sebuah prasasti mencatat hadiah di salah satu puncak pelengkung pada Gerbang Selatan oleh seniman perajin raja Satawahana, Satakarni:
Gerbang dan pagar langkan kelihatannya dicat, dan kemungkinan diperintahkan oleh wangsa Satawahana. Sebuah prasasti mencatat hadiah di salah satu puncak pelengkung pada Gerbang Selatan oleh seniman perajin raja Satawahana, Satakarni:
:"Hadiah dari Ananda, putra the Wasithi, mandor perajin Raja Siri Satakarni".<ref>Original text "L1: Rano Siri Satakarnisa L2: avesanisa vasithiputasa L3: Anamdasa danam", John Marshall, "A guide to Sanchi", p. 52</ref>
:"Hadiah dari Ananda, putra the Wasithi, mandor perajin Raja Siri Satakarni".<ref>Original text "L1: Rano Siri Satakarnisa L2: avesanisa vasithiputasa L3: Anamdasa danam", John Marshall, "A guide to Sanchi", p. 52</ref>
DC Sircar mengamati bahwa paleografi catatan Hathigumpha sedikit lebih kemudian daripada catatan Naneghat, dimana huruf prasasti Satakarani di Sanchi mirip huruf pada prasasti. Kharavela dalam prasati ini menyebutkan seorang tokoh bernama Satakarni, yang disamakan dengan Satakarni II, yang juga orang yang sama yang mengukir tulisan ini di Sanchi. Jika ini benar maka penanggalan gerbang dan pagar langkan Sanchi adalah sekitar periode yang lebih awal, pada 180-160 SM.
DC Sircar mengamati bahwa paleografi catatan Hathigumpha sedikit lebih kemudian daripada catatan Naneghat, dimana huruf prasasti Satakarani di Sanchi mirip huruf pada prasasti. Kharavela dalam prasati ini menyebutkan seorang tokoh bernama Satakarni, yang disamakan dengan Satakarni II, yang juga orang yang sama yang mengukir tulisan ini di Sanchi. Jika ini benar maka penanggalan gerbang dan pagar langkan Sanchi adalah sekitar periode yang lebih awal, pada 180-160 SM.


Meskipun dibangun dari batu, cara pembangunan dan pemahatan bangunan ini dilakukan dengan cara seperti membangun gerbang kayu yang dipenuhi patung relief naratif. Relief ini mengisahkan adegan dari kehidupan Sang Buddha, terintegrasi dengan kejadian sehari-hari yang akrab dengan khalayak sehingga membuat mereka lebih mudah memahami iman Buddha yang relevan dengan kehidupan mereka. Di Sanchi dan sebagian stupa lainnya, penduduk setempat menyumbangkan uang untuk hiasan stupa untuk mencapai pencapaian spiritual. Tidak ada perlindungan dan sponsor kerajaan langsung. Umat yang beriman, baik pria maupun wanita, ymenyumbangkan uang pada patung yang mereka sukai dan memilih adegan favorit mereka dari kehidupan Sang Buddha, kemudian menuliskan nama mereka di atasnya. Catatan ini mengenai pengulangan acak episode khusus pada stupa (Dehejia 1992). Pada ukiran batu ini Sang Buddha tidak pernah digambarkan sebagai sosok manusia. Sebaliknya para seniman memilih untuk mewakilinya oleh atribut dan simbol tertentu, seperti kuda ketika dia meninggalkan rumah ayahnya, jejak kakinya, atau kanopi di bawah [[pohon bodhi]] pada titik pencerahannya. Tubuh manusia dianggap terlalu membatasi untuk Buddha.
Meskipun dibangun dari batu, cara pembangunan dan pemahatan bangunan ini dilakukan dengan cara seperti membangun gerbang kayu yang dipenuhi patung relief naratif. Relief ini mengisahkan adegan dari kehidupan Sang Buddha, terintegrasi dengan kejadian sehari-hari yang akrab dengan khalayak sehingga membuat mereka lebih mudah memahami iman Buddha yang relevan dengan kehidupan mereka. Di Sanchi dan sebagian stupa lainnya, penduduk setempat menyumbangkan uang untuk hiasan stupa untuk mencapai pencapaian spiritual. Tidak ada perlindungan dan sponsor kerajaan langsung. Umat yang beriman, baik pria maupun wanita, ymenyumbangkan uang pada patung yang mereka sukai dan memilih adegan favorit mereka dari kehidupan Sang Buddha, kemudian menuliskan nama mereka di atasnya. Catatan ini mengenai pengulangan acak episode khusus pada stupa (Dehejia 1992). Pada ukiran batu ini Sang Buddha tidak pernah digambarkan sebagai sosok manusia. Sebaliknya para seniman memilih untuk mewakilinya oleh atribut dan simbol tertentu, seperti kuda ketika dia meninggalkan rumah ayahnya, jejak kakinya, atau kanopi di bawah [[pohon bodhi]] pada titik pencerahannya. Tubuh manusia dianggap terlalu membatasi untuk Buddha.
Baris 40: Baris 40:
Bebrapa relief di Sanchi juga menampilkan penganut berbusana Yunani (pakaian, sikap tubuh, dan alat musik Yunani) tengah memuliakan stupa.<ref>"A guide to Sanchi" John Marshall. These "Greek-looking foreigners" are also described in Susan Huntington, "The art of ancient India", p. 100</ref>
Bebrapa relief di Sanchi juga menampilkan penganut berbusana Yunani (pakaian, sikap tubuh, dan alat musik Yunani) tengah memuliakan stupa.<ref>"A guide to Sanchi" John Marshall. These "Greek-looking foreigners" are also described in Susan Huntington, "The art of ancient India", p. 100</ref>


===Periode kemudian===
=== Periode kemudian ===
Stupa yang lebih jauh dan bangunan Buddha tambahan lainnya ditambahkan pada abad-abad kemudian hingga abad ke-12 M. Candi 17 mungkin adalah candi buda paling awal yang diperkirakan berasal dari zaman [[Kekaisaran Gupta]]. Bangunan ini terdiri atas ruangan dalam suci beratap rata berdebah bujur sangkar dengan portiko dan empat pilar. Bagian dalam dan ketiga sisi luarnya polos tanpa hiasan, sedangkan pada bagian depan dan pilarnya dihiasi dengan anggun, memberikan penampilan ‘klasik’ pada candi ini. (Mitra 1971).
Stupa yang lebih jauh dan bangunan Buddha tambahan lainnya ditambahkan pada abad-abad kemudian hingga abad ke-12 M. Candi 17 mungkin adalah candi buda paling awal yang diperkirakan berasal dari zaman [[Kekaisaran Gupta]]. Bangunan ini terdiri atas ruangan dalam suci beratap rata berdebah bujur sangkar dengan portiko dan empat pilar. Bagian dalam dan ketiga sisi luarnya polos tanpa hiasan, sedangkan pada bagian depan dan pilarnya dihiasi dengan anggun, memberikan penampilan ‘klasik’ pada candi ini. (Mitra 1971).
Candi 45 adalah candi Buddha terakhir yang dibangun, sekitar abad ke-10 sampai ke-11. Pada saat ini monumen-monumen ini dibatasi pagar. Dengan mulai pudarnya ajaran Buddha di India, monumen di Sanchi tidak dipergunakan lagi dan kemudian rusak ditelan zaman. Pada tahun 1818, Jendral Taylor dari kavaleri Benggala mengunjung Sanchi. Pada saat itu monumen tampak dibiarkan tanpa diganggu untuk waktu yang lama, dan secara umum dalam kondisi baik.
Candi 45 adalah candi Buddha terakhir yang dibangun, sekitar abad ke-10 sampai ke-11. Pada saat ini monumen-monumen ini dibatasi pagar. Dengan mulai pudarnya ajaran Buddha di India, monumen di Sanchi tidak dipergunakan lagi dan kemudian rusak ditelan zaman. Pada tahun 1818, Jendral Taylor dari kavaleri Benggala mengunjung Sanchi. Pada saat itu monumen tampak dibiarkan tanpa diganggu untuk waktu yang lama, dan secara umum dalam kondisi baik.


===Penemuan kembali oleh barat===
=== Penemuan kembali oleh barat ===
[[Berkas:A Gate to the Stupa of Sanchi 1932.jpg|thumb|left|upright|Gerbang Stupa enSanchi pada 1932]]
[[Berkas:A Gate to the Stupa of Sanchi 1932.jpg|jmpl|kiri|lurus|Gerbang Stupa enSanchi pada 1932]]
Pejabat Inggris 1818, Jenderal Taylor, adalah sejarawan barat pertama yang menulis mengenai keberadaan Stupa Sanchi (Sāñcī) dalam bahasa Inggris. Para arkeolog amatir dan pemburu harta menjarah situs ini hingga 1881, ketika upaya pemugaran yang pantas dimulai. Antara tahun 1912 dan 1919 bangunan dipugar ke kondisi seperti sekarang di bawah pengawasan Sir John Marshall.<ref>[http://projectsouthasia.sdstate.edu/docs/archaeology/primarydocs/Sanchi/HistArt.htm John Marshall, "An Historical and Artistic Description of Sanchi", from ''A Guide to Sanchi,'' Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918). Pp. 7-29 on line, Project South Asia.]</ref>
Pejabat Inggris 1818, Jenderal Taylor, adalah sejarawan barat pertama yang menulis mengenai keberadaan Stupa Sanchi (Sāñcī) dalam bahasa Inggris. Para arkeolog amatir dan pemburu harta menjarah situs ini hingga 1881, ketika upaya pemugaran yang pantas dimulai. Antara tahun 1912 dan 1919 bangunan dipugar ke kondisi seperti sekarang di bawah pengawasan Sir John Marshall.<ref>{{Cite web |url=http://projectsouthasia.sdstate.edu/docs/archaeology/primarydocs/Sanchi/HistArt.htm |title=John Marshall, "An Historical and Artistic Description of Sanchi", from ''A Guide to Sanchi,'' Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918). Pp. 7-29 on line, Project South Asia. |access-date=2014-01-03 |archive-date=2009-02-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090210033559/http://projectsouthasia.sdstate.edu/docs/archaeology/primarydocs/Sanchi/HistArt.htm |dead-url=yes }}</ref>


Kini tersisa sekitar lima puluh monumen di perbukitan Sanchi, termasuk tiga stupa dan beberapa candi. Monumen-monumen ini telah dimasukkan dalam daftar [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]] sejak 1989.
Kini tersisa sekitar lima puluh monumen di perbukitan Sanchi, termasuk tiga stupa dan beberapa candi. Monumen-monumen ini telah dimasukkan dalam daftar [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]] sejak 1989.


===Wihara Chetiyagiri dan Relik Suci===
=== Wihara Chetiyagiri dan Relik Suci ===
Relik tulang (‘’dhatu’’) dari Mahaguru agama Buddha bersama relik-relik lain, diambil oleh Maisey dan Cunningham dan dibawa ke Inggris sebagai barang koleksi pribadi.<ref>Brekke, Torkel, Bones of Contention: Buddhist Relics, Nationalism and the Politics of Archaeology, Numen, Volume 54, Number 3, 2007 , pp. 270-303(34)</ref> Keluarga Maisey kemudian menjual benda-benda itu kepada [[Museum Victoria dan Albert]] dan benda suci itu disimpan di sana untuk waktu yang lama. Umat Buddha di Inggris, Sri Lanka, dan India, dipimpin oleh Masyarakat [[Mahabodhi]] menuntut pengembaliak relik itu. Beberapa relik [[Sariputta]] dan[[Moggallana]] dikirim ke Sri Lanka, yang kemudian dipamerkan pada 1947.<ref>Ceylon Allowed To Keep Sanchi Relics Till May 8, Indian Express - Apr 28, 1947.</ref> Hampir seluruh rakyat Sri Lanka mengunjunginya. Relik ini kemudian dikembalikan ke India. Candi baru bernama Wihara Chetiyagiri dibangun untuk menyimpan relik ini pada 1952.<ref>BUDDHA DISCIPLES WILL BE REBURIED; Relics of Followers of Ancient Leader to Be Reinterred at Rites in India Saturday, THE NEW YORK TIMES, November 25, 1952</ref> Dalam pandangan nasionalistik, peristiwa ini menandai secara resmi pendirian kembali tradisi Buddha di India. Beberapa relik dimiliki Birma.<ref>Sariputta and Moggallana in the Golden Land: The Relics of the Buddha's Chief Disciples at the Kaba Aye Pagoda, Jack Daulton, Journal of Burma Studies, Volume 4, 1999 pp. 101-128</ref>
Relik tulang (‘’dhatu’’) dari Mahaguru agama Buddha bersama relik-relik lain, diambil oleh Maisey dan Cunningham dan dibawa ke Inggris sebagai barang koleksi pribadi.<ref>Brekke, Torkel, Bones of Contention: Buddhist Relics, Nationalism and the Politics of Archaeology, Numen, Volume 54, Number 3, 2007, pp. 270-303(34)</ref> Keluarga Maisey kemudian menjual benda-benda itu kepada [[Museum Victoria dan Albert]] dan benda suci itu disimpan di sana untuk waktu yang lama. Umat Buddha di Inggris, Sri Lanka, dan India, dipimpin oleh [[Lembaga Maha Bodhi]] menuntut pengembalian relik itu. Beberapa relik [[Sariputta]] dan[[Moggallana]] dikirim ke Sri Lanka, yang kemudian dipamerkan pada 1947.<ref>Ceylon Allowed To Keep Sanchi Relics Till May 8, Indian Express - Apr 28, 1947.</ref> Hampir seluruh rakyat Sri Lanka mengunjunginya. Relik ini kemudian dikembalikan ke India. Candi baru bernama Wihara Chetiyagiri dibangun untuk menyimpan relik ini pada 1952.<ref>BUDDHA DISCIPLES WILL BE REBURIED; Relics of Followers of Ancient Leader to Be Reinterred at Rites in India Saturday, THE NEW YORK TIMES, November 25, 1952</ref> Dalam pandangan nasionalistik, peristiwa ini menandai secara resmi pendirian kembali tradisi Buddha di India. Beberapa relik dimiliki Birma.<ref>Sariputta and Moggallana in the Golden Land: The Relics of the Buddha's Chief Disciples at the Kaba Aye Pagoda, Jack Daulton, Journal of Burma Studies, Volume 4, 1999 pp. 101-128</ref>


==Prasasti==
== Prasasti ==
Sanchi, terutama Stupa 1, memiliki banyak prasasti beraksara Brahmi. Meskipun kebanyakan kecil dan hanya menyebutkan sumbangan, tulisan ini memiliki makna sejarah penting. James Prinsep pada 1837, mencatat bahwa kebanyakan tulisan itu diakhiri dua huruf Brahmi yang sama. Princep menganggapnya sebagai "danam" (dana sumbangan), yang memungkinkan menafsirkan aksara Brahmi.<ref>Indian Epigraphy : A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit, Prakrit, and the other Indo-Aryan Languages, Richard Salomon, Oxford University Press, 1998</ref><ref>Ashoka: The Search for India's Lost Emperor, Charles Allen, Little, Brown Book Group Limited, 2012</ref>
Sanchi, terutama Stupa 1, memiliki banyak prasasti beraksara Brahmi. Meskipun kebanyakan kecil dan hanya menyebutkan sumbangan, tulisan ini memiliki makna sejarah penting. James Prinsep pada 1837, mencatat bahwa kebanyakan tulisan itu diakhiri dua huruf Brahmi yang sama. Princep menganggapnya sebagai "danam" (dana sumbangan), yang memungkinkan menafsirkan aksara Brahmi.<ref>Indian Epigraphy: A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit, Prakrit, and the other Indo-Aryan Languages, Richard Salomon, Oxford University Press, 1998</ref><ref>Ashoka: The Search for India's Lost Emperor, Charles Allen, Little, Brown Book Group Limited, 2012</ref>


Analisis catatan sumbangan <ref>A study of inscribed reliefs within the context of donative inscriptions at Sanchi, Author: Milligan, Matthew David, Thesis, p.77</ref> menunjukkan bahwa kebanyakan donor adalah warga lokal (dengan tanpa menyebutkan asal usul mereka), beberapa diantara mereka berasal dari Ujjain, Vidisha, Kurara, Nadinagar, Mahisati, Kurghara, Bhogavadhan, dan Kamdagigam.
Analisis catatan sumbangan <ref>A study of inscribed reliefs within the context of donative inscriptions at Sanchi, Author: Milligan, Matthew David, Thesis, p.77</ref> menunjukkan bahwa kebanyakan donor adalah warga lokal (dengan tanpa menyebutkan asal usul mereka), beberapa di antara mereka berasal dari Ujjain, Vidisha, Kurara, Nadinagar, Mahisati, Kurghara, Bhogavadhan, dan Kamdagigam.


Prasasti itu termasuk tulisan dari zaman Maurya, Shunga/Satavahana (175 SM-15 M), Kushana (100-150M), Gupta (600-800 M). Prasasti Ye Dharma Hetu pada candi 45 mungki berasal dari abad ke-9 M.
Prasasti itu termasuk tulisan dari zaman Maurya, Shunga/Satavahana (175 SM-15 M), Kushana (100-150M), Gupta (600-800 M). Prasasti Ye Dharma Hetu pada candi 45 mungki berasal dari abad ke-9 M.


==Galeri==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Stupa no. 3, Sanchi.jpg|Stupa no. 3, Sanchi.
Berkas:Stupa no. 3, Sanchi.jpg|Stupa no. 3, Sanchi.
Berkas:Sanchi2.jpg|Sanchi, Stupa 1 (Stupa agung).
Berkas:Sanchi2.jpg|Sanchi, Stupa 1 (Stupa agung).
Berkas:Pillar_at_Sanchi.jpg| Gerbang utara, Stupa utama.
Berkas:Pillar_at_Sanchi.jpg| Gerbang utara, Stupa utama.
Berkas::Nymph of Sanchi.JPG|Salabhanjika pada Torana (gerbang) timur, adalah karya pahat terbaik Sanchi complex.<ref>{{cite web |title=Harmony set in stone |url=http://www.frontline.in/navigation/?type=static&page=flonnet&rdurl=fl2418/stories/20070921505506600.htm |publisher=Frontline |date=Volume 24 - Issue 18 :: Sep. 08-21, 2007 |accessdate=May 11, 2013}}</ref>
Berkas::Nymph of Sanchi.JPG|Salabhanjika pada Torana (gerbang) timur, adalah karya pahat terbaik Sanchi complex.<ref>{{cite web |title=Harmony set in stone |url=http://www.frontline.in/navigation/?type=static&page=flonnet&rdurl=fl2418/stories/20070921505506600.htm |publisher=Frontline |date=Volume 24 - Issue 18 :: Sep. 08-21, 2007 |accessdate=May 11, 2013}}</ref>
Berkas:Northern Gate, Sanchi Stupa built in 3rd century BC.jpg|Detil gerbang utara, Stupa Sanchi Stupa dibangun abad ke-3 SM.
Berkas:Northern Gate, Sanchi Stupa built in 3rd century BC.jpg|Detail gerbang utara, Stupa Sanchi Stupa dibangun abad ke-3 SM.
Berkas:Stupa of Buddha's Disciple, Sanchi.jpg|Stupa 2, menyimpan relik jenazah murid Buddha, Sanchi.
Berkas:Stupa of Buddha's Disciple, Sanchi.jpg|Stupa 2, menyimpan relik jenazah murid Buddha, Sanchi.
Berkas:Sanchi3.jpg|Rancangan 'Stupa Agung' di Sanchi dengan tiang Ashoka.
Berkas:Sanchi3.jpg|Rancangan 'Stupa Agung' di Sanchi dengan tiang Ashoka.
Baris 78: Baris 78:
</gallery>
</gallery>


==Lihat juga==
== Lihat juga ==
{{Commons category|Sanchi}}
{{Commons category|Sanchi}}
* [[Bharhut]]
* [[Bharhut]]
Baris 84: Baris 84:
* [[Deekshabhoomi]]
* [[Deekshabhoomi]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
{{reflist|30em}}


==Daftar pustaka==
== Daftar pustaka ==
* Dehejia, Vidya. (1992). Collective and Popular Bases of Early Buddhist Patronage: Sacred Monuments, 100 BC-AD 250. In B. Stoler Miller (ed.) ''The Powers of Art''. Oxford University Press: Oxford. ISBN 0-19-562842-X.
* Dehejia, Vidya. (1992). Collective and Popular Bases of Early Buddhist Patronage: Sacred Monuments, 100 BC-AD 250. In B. Stoler Miller (ed.) ''The Powers of Art''. [[Oxford University Press]]: Oxford. ISBN 0-19-562842-X.
* Dehejia, Vidya. (1997). ''Indian Art''. Phaidon: London. ISBN 0-7148-3496-3.
* Dehejia, Vidya. (1997). ''Indian Art''. Phaidon: London. ISBN 0-7148-3496-3.
* Mitra, Debala. (1971). ''Buddhist Monuments''. Sahitya Samsad: Calcutta. ISBN 0-89684-490-0
* Mitra, Debala. (1971). ''Buddhist Monuments''. Sahitya Samsad: Calcutta. ISBN 0-89684-490-0


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
* [http://projectsouthasia.sdstate.edu/docs/ Sumber dokumen dan teks studi Asia Selatan]
* [http://projectsouthasia.sdstate.edu/docs/ Sumber dokumen dan teks studi Asia Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061121040849/http://projectsouthasia.sdstate.edu/Docs/ |date=2006-11-21 }}
* [http://sanchi.org Sanchi.org]
* [http://sanchi.org Sanchi.org]
* [http://personal.carthage.edu/jlochtefeld/buddhism/sanchi/intro.html Stupa Sanch — Situs Warisan Dunia]
* [http://personal.carthage.edu/jlochtefeld/buddhism/sanchi/intro.html Stupa Sanch — Situs Warisan Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151224195433/http://personal.carthage.edu/jlochtefeld/buddhism/sanchi/intro.html |date=2015-12-24 }}
* [http://www.bergerfoundation.ch/wat4/museum1?museum=Sanchi&col=pays&country=Inde&genre=%&cd=7256-3191-2328:7256-3191-2325:7256-3191-2326&cdindex=2"Sanchi (Madhya Pradesh)", Jacques-Edouard Berger Foundation, World Art Treasures]
* [http://www.bergerfoundation.ch/wat4/museum1?museum=Sanchi&col=pays&country=Inde&genre=%&cd=7256-3191-2328:7256-3191-2325:7256-3191-2326&cdindex=2"Sanchi (Madhya Pradesh)", Jacques-Edouard Berger Foundation, World Art Treasures] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927003357/http://www.bergerfoundation.ch/wat4/museum1?museum=Sanchi&col=pays&country=Inde&genre=%&cd=7256-3191-2328:7256-3191-2325:7256-3191-2326&cdindex=2 |date=2007-09-27 }}
* [http://www.kamit.jp/02_unesco/01_sanchi/san_eng.htm Monuments at Sanchi (UNESCO World Heritage)]
* [http://www.kamit.jp/02_unesco/01_sanchi/san_eng.htm Monuments at Sanchi (UNESCO World Heritage)]
* Koleksi foto Stupa Sanchi [http://www.indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2001/Sanchi%2001page.htm Part 1] dan [http://www.indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2002/Sanchi%2002%20page.htm Part 2]
* Koleksi foto Stupa Sanchi [http://www.indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2001/Sanchi%2001page.htm Part 1] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130924201758/http://indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2001/Sanchi%2001page.htm |date=2013-09-24 }} dan [http://www.indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2002/Sanchi%2002%20page.htm Part 2] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130924202356/http://indiamonuments.org/Sanchi/Sanchi%2002/Sanchi%2002%20page.htm |date=2013-09-24 }}


[[Kategori:Situs Warisan Dunia di India]]
[[Kategori:Situs Warisan Dunia di India]]
[[Kategori:Stupa]]
[[Kategori:Stupa]]
[[en:Sanchi]]

Revisi terkini sejak 23 September 2024 16.14

Monumen Buddha di Sanchi
Situs Warisan Dunia UNESCO
Stupa Agung di Sanchi
Kriteriasocial classes: (i)(ii)(iii)(iv)(vi)
Nomor identifikasi524
Pengukuhan1989 (ke-13)

Stupa Sanchi terletak di Kota Sanchi di Distrik Raisen, Negara Madhya Pradesh, India, dan terletak sekitar 46 km arah timur laut dari Bhopal.

' Stupa Agung' di Sanchi adalah bangunan batu tertua di India,[1] aslinya diperintahkan pembangunannya oleh Maharaja Ashoka Agung pada abad ke-3 SM. Stupa ini dimahkotai chatra, struktur seperti payung yang menyimbolkan derajat tinggi dan keagungan, dimaksudkan untuk menghormati relik yang tersimpan di dalam stupa. Pembangunan stupa ini diawasi oleh permaisuri Ashoka, Devi, yang adalah anak perempuan Vidisha. Sanchi juga merupakan kota kelahiran istri Ashoka, serta lokasi Ashoka. Pada abad pertama SM, empat gerbang berhias dan pagar langkan yang mengelilingi stupa ditambahkan.

Torana yang terdapat di penjuru kelulung stupa melambangkan cinta, kedamaian, kepercayaan, dan keberanian. Situs Warisan Dunia ini kini dirawat dengan baik, terbuka untuk kunjungan wisatawan dari pukul 8:00 pagi hingga 7:00 malam. Kunjungan ke situs ini menghabiskan waktu kira-kira satu setengah jam, untuk kunjungan non-riset. Mengambil foto diperbolehkan dan tersedia petunjuk audio.

Zaman Maurya

[sunting | sunting sumber]

‘Stupa Agung’ Sanchi adalah bangunan tertua yang dibangun oleh Maharaja Ashoka Agung pada abad ke-3 SM. Inti bangunan ini adalah struktur bata setengah bola yang dibangun di atas relik Buddha. Stupa ini dimahkotai chatra, struktur serupa payung yang melambangkan derajad dan kedudukan yang tinggi. Sebuah Pilar Asoka berupa batu pasir yang dipoles halus didirikan di tempat ini. Stupa lama kemudian dibungkus lapisan batu baru ketika dipugar kemudian.

Zaman Sunga

[sunting | sunting sumber]
Kumpulan simbolisme Buddha: Shriwatsa di dalam triratana, diatas roda Chakra, pada gerbang Torana di Sanchi.

Berdasarkan Asokawadana, diperkirakan setidaknya stupa ini pernah dirusak pada suatu waktu pada abad ke-2 SM, kejadian yang dikaitkan dengan munculnya kekuasaan Maharaja Sunga Pusyamitra Sunga, seorang jenderal yang merebut kemaharajaan Maurya. Disenbutkan Pushyamitra mungkin telah menghancurkan stupa ini, akan tetapi putranya, Agnimitra membangunnya kembali.[2] Pada masa selanjutnya kerajaan Sunga, stupa ini diperlebar dengan balok batu menjadi lebih besar dua kali lipat dari ukuran stupa asli. Kubah diratakan pada puncaknya, dan dimahkotai tiga susun payung batu dengan pagar keliling bujur sangkar. Susunan banyak ini melambangkan dharma, roda hukum. Kubah ini diletakan di atas landasan melingkar untuk dikelilingi dalam upacara pradaksina, yang dapat dicapai melalui tangga ganda. Jalur jalan batu kedua dipagari oleh pagar langkan melingkar dengan empat gerbang monumental yang disebut torana yang menghadap empat arah mata angin. Bangunan yang kini berdiri mungkin dibangun pada masa wangsa Sunga adalah stupa kedua dan ketiga (tetapi tidak dihiasi gerbang hias, yang berasal dari Satawahana, seperti yang disebutkan prasasti), serta pagar langkan bawah dan pelapis batu Stupa Agung.

Zaman Satawahana

[sunting | sunting sumber]
Dekorasi pahatan pada gerbang utara Stupa Agung Sanchi. Panel Torana: Chhaddanta,persembahan Sujata, Jataka Wesantara, Tiang Timur: Kunjungan Shakra, iring-iringan kerajaan, Kunjungan Bimbisara,Tiang Barat: Orang asing, Kera, Kapilvastu

Gerbang dan pagar langkan kelihatannya dicat, dan kemungkinan diperintahkan oleh wangsa Satawahana. Sebuah prasasti mencatat hadiah di salah satu puncak pelengkung pada Gerbang Selatan oleh seniman perajin raja Satawahana, Satakarni:

"Hadiah dari Ananda, putra the Wasithi, mandor perajin Raja Siri Satakarni".[3]

DC Sircar mengamati bahwa paleografi catatan Hathigumpha sedikit lebih kemudian daripada catatan Naneghat, dimana huruf prasasti Satakarani di Sanchi mirip huruf pada prasasti. Kharavela dalam prasati ini menyebutkan seorang tokoh bernama Satakarni, yang disamakan dengan Satakarni II, yang juga orang yang sama yang mengukir tulisan ini di Sanchi. Jika ini benar maka penanggalan gerbang dan pagar langkan Sanchi adalah sekitar periode yang lebih awal, pada 180-160 SM.

Meskipun dibangun dari batu, cara pembangunan dan pemahatan bangunan ini dilakukan dengan cara seperti membangun gerbang kayu yang dipenuhi patung relief naratif. Relief ini mengisahkan adegan dari kehidupan Sang Buddha, terintegrasi dengan kejadian sehari-hari yang akrab dengan khalayak sehingga membuat mereka lebih mudah memahami iman Buddha yang relevan dengan kehidupan mereka. Di Sanchi dan sebagian stupa lainnya, penduduk setempat menyumbangkan uang untuk hiasan stupa untuk mencapai pencapaian spiritual. Tidak ada perlindungan dan sponsor kerajaan langsung. Umat yang beriman, baik pria maupun wanita, ymenyumbangkan uang pada patung yang mereka sukai dan memilih adegan favorit mereka dari kehidupan Sang Buddha, kemudian menuliskan nama mereka di atasnya. Catatan ini mengenai pengulangan acak episode khusus pada stupa (Dehejia 1992). Pada ukiran batu ini Sang Buddha tidak pernah digambarkan sebagai sosok manusia. Sebaliknya para seniman memilih untuk mewakilinya oleh atribut dan simbol tertentu, seperti kuda ketika dia meninggalkan rumah ayahnya, jejak kakinya, atau kanopi di bawah pohon bodhi pada titik pencerahannya. Tubuh manusia dianggap terlalu membatasi untuk Buddha.

Bebrapa relief di Sanchi juga menampilkan penganut berbusana Yunani (pakaian, sikap tubuh, dan alat musik Yunani) tengah memuliakan stupa.[4]

Periode kemudian

[sunting | sunting sumber]

Stupa yang lebih jauh dan bangunan Buddha tambahan lainnya ditambahkan pada abad-abad kemudian hingga abad ke-12 M. Candi 17 mungkin adalah candi buda paling awal yang diperkirakan berasal dari zaman Kekaisaran Gupta. Bangunan ini terdiri atas ruangan dalam suci beratap rata berdebah bujur sangkar dengan portiko dan empat pilar. Bagian dalam dan ketiga sisi luarnya polos tanpa hiasan, sedangkan pada bagian depan dan pilarnya dihiasi dengan anggun, memberikan penampilan ‘klasik’ pada candi ini. (Mitra 1971).

Candi 45 adalah candi Buddha terakhir yang dibangun, sekitar abad ke-10 sampai ke-11. Pada saat ini monumen-monumen ini dibatasi pagar. Dengan mulai pudarnya ajaran Buddha di India, monumen di Sanchi tidak dipergunakan lagi dan kemudian rusak ditelan zaman. Pada tahun 1818, Jendral Taylor dari kavaleri Benggala mengunjung Sanchi. Pada saat itu monumen tampak dibiarkan tanpa diganggu untuk waktu yang lama, dan secara umum dalam kondisi baik.

Penemuan kembali oleh barat

[sunting | sunting sumber]
Gerbang Stupa enSanchi pada 1932

Pejabat Inggris 1818, Jenderal Taylor, adalah sejarawan barat pertama yang menulis mengenai keberadaan Stupa Sanchi (Sāñcī) dalam bahasa Inggris. Para arkeolog amatir dan pemburu harta menjarah situs ini hingga 1881, ketika upaya pemugaran yang pantas dimulai. Antara tahun 1912 dan 1919 bangunan dipugar ke kondisi seperti sekarang di bawah pengawasan Sir John Marshall.[5]

Kini tersisa sekitar lima puluh monumen di perbukitan Sanchi, termasuk tiga stupa dan beberapa candi. Monumen-monumen ini telah dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 1989.

Wihara Chetiyagiri dan Relik Suci

[sunting | sunting sumber]

Relik tulang (‘’dhatu’’) dari Mahaguru agama Buddha bersama relik-relik lain, diambil oleh Maisey dan Cunningham dan dibawa ke Inggris sebagai barang koleksi pribadi.[6] Keluarga Maisey kemudian menjual benda-benda itu kepada Museum Victoria dan Albert dan benda suci itu disimpan di sana untuk waktu yang lama. Umat Buddha di Inggris, Sri Lanka, dan India, dipimpin oleh Lembaga Maha Bodhi menuntut pengembalian relik itu. Beberapa relik Sariputta danMoggallana dikirim ke Sri Lanka, yang kemudian dipamerkan pada 1947.[7] Hampir seluruh rakyat Sri Lanka mengunjunginya. Relik ini kemudian dikembalikan ke India. Candi baru bernama Wihara Chetiyagiri dibangun untuk menyimpan relik ini pada 1952.[8] Dalam pandangan nasionalistik, peristiwa ini menandai secara resmi pendirian kembali tradisi Buddha di India. Beberapa relik dimiliki Birma.[9]

Sanchi, terutama Stupa 1, memiliki banyak prasasti beraksara Brahmi. Meskipun kebanyakan kecil dan hanya menyebutkan sumbangan, tulisan ini memiliki makna sejarah penting. James Prinsep pada 1837, mencatat bahwa kebanyakan tulisan itu diakhiri dua huruf Brahmi yang sama. Princep menganggapnya sebagai "danam" (dana sumbangan), yang memungkinkan menafsirkan aksara Brahmi.[10][11]

Analisis catatan sumbangan [12] menunjukkan bahwa kebanyakan donor adalah warga lokal (dengan tanpa menyebutkan asal usul mereka), beberapa di antara mereka berasal dari Ujjain, Vidisha, Kurara, Nadinagar, Mahisati, Kurghara, Bhogavadhan, dan Kamdagigam.

Prasasti itu termasuk tulisan dari zaman Maurya, Shunga/Satavahana (175 SM-15 M), Kushana (100-150M), Gupta (600-800 M). Prasasti Ye Dharma Hetu pada candi 45 mungki berasal dari abad ke-9 M.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Buddhist Art Frontline Magazine May 13–26, 1989
  2. ^ "Siapa yang bertanggung jawab merusak stupa bata asli Ashoka dan bagaimana persisnya upaya pemugaran dilakukan tidak diketahui, tetapi agaknya pelaku perusakan adalak Pusyamitra, raja pertama Sunga (184-148 SM), yang terkenal memusuhi ajaran Buddha, sedangkan pemugaran dilakukan oleh putranya dan pewarisnya Agnimitra." Dalam buku karya John Marshall, A Guide to Sanchi, p. 38. Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918).
  3. ^ Original text "L1: Rano Siri Satakarnisa L2: avesanisa vasithiputasa L3: Anamdasa danam", John Marshall, "A guide to Sanchi", p. 52
  4. ^ "A guide to Sanchi" John Marshall. These "Greek-looking foreigners" are also described in Susan Huntington, "The art of ancient India", p. 100
  5. ^ "John Marshall, "An Historical and Artistic Description of Sanchi", from A Guide to Sanchi, Calcutta: Superintendent, Government Printing (1918). Pp. 7-29 on line, Project South Asia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-10. Diakses tanggal 2014-01-03. 
  6. ^ Brekke, Torkel, Bones of Contention: Buddhist Relics, Nationalism and the Politics of Archaeology, Numen, Volume 54, Number 3, 2007, pp. 270-303(34)
  7. ^ Ceylon Allowed To Keep Sanchi Relics Till May 8, Indian Express - Apr 28, 1947.
  8. ^ BUDDHA DISCIPLES WILL BE REBURIED; Relics of Followers of Ancient Leader to Be Reinterred at Rites in India Saturday, THE NEW YORK TIMES, November 25, 1952
  9. ^ Sariputta and Moggallana in the Golden Land: The Relics of the Buddha's Chief Disciples at the Kaba Aye Pagoda, Jack Daulton, Journal of Burma Studies, Volume 4, 1999 pp. 101-128
  10. ^ Indian Epigraphy: A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit, Prakrit, and the other Indo-Aryan Languages, Richard Salomon, Oxford University Press, 1998
  11. ^ Ashoka: The Search for India's Lost Emperor, Charles Allen, Little, Brown Book Group Limited, 2012
  12. ^ A study of inscribed reliefs within the context of donative inscriptions at Sanchi, Author: Milligan, Matthew David, Thesis, p.77

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]