Lompat ke isi

Ahmad Yunus Mokoginta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Deydi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(14 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Mongondow|[[Suku Mongondow|Mongondow]]|[[Mokoginta]]}}
{{dablink|Ini adalah nama [[Suku Mongondow]], [[Suku Mongondow|marganya]] adalah ''[[Mokoginta]]}}
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
|name = Ahmad Junus Mokoginta
|name = Ahmad Junus Mokoginta
Baris 29: Baris 29:
|birth_name =
|birth_name =
|alma_mater = Akademi Militer Breda di Bandung (1941)
|alma_mater = Akademi Militer Breda di Bandung (1941)
|spouse =Koriyati Mokoginta
|spouse =Ny. Koriyati Mokoginta
|children =9
|children =9
|nickname = A.Y. Mokoginta
|nickname = A.Y. Mokoginta
Baris 35: Baris 35:
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|serviceyears = 1941 -
|serviceyears = 1941 -
|rank = [[Berkas:Pdu_letjendtni_staf.png|23px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|rank = [[Berkas:21-TNI Army-LG.svg|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|unit = [[Polisi Militer|Polisi Militer (CPM)]]
|unit = [[Polisi Militer|Polisi Militer (CPM)]]
|commands =
|commands =
Baris 41: Baris 41:
|awards =
|awards =
}}
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] '''Ahmad Yunus Mokoginta''' atau biasa juga dikenal sebagai '''A.Y. Mokoginta''' ({{lahirmati|[[Kotamobagu]]|28|4|1921|[[Jakarta]]|11|1|1984}}) adalah tokoh militer [[Indonesia]] yang juga menjadi salah satu penandatangan [[Petisi 50]]. Ia berasal dari keluarga [[aristokrat]] di [[Bolaang Mongondow]].
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Ahmad Yunus Mokoginta''' atau biasa juga dikenal sebagai '''A.Y. Mokoginta''' ({{lahirmati|[[Kotamobagu]]|28|4|1921|[[Jakarta]]|11|1|1984}}) adalah tokoh militer [[Indonesia]] yang juga menjadi salah satu penandatangan [[Petisi 50]]. Ia berasal dari keluarga [[aristokrat]] di [[Bolaang Mongondow]].


== Latar Belakang ==
== Latar Belakang ==
Baris 51: Baris 51:
Sebagai alumnus Akademi Militer Breda di Bandung (1941), dirinya pernah dipercayakan menjadi Komandan SSKAD pertama selang tahun 1951-1953, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan [[Seskoad]]. Selain itu ia pernah dipercayakan menjadi ketua tim Panitia Doktrin Angkatan Darat. Tim ini merumuskan ideologi TNI dalam rangka menghadapi inflitrasi kekuatan asing dan ganguan dari dalam negeri. Bersama dengan Kolonel [[Soewarto]], mereka menggodok SESKOAD sebagai lembaga yg mencetak perwira-perwira modern Indonesia.
Sebagai alumnus Akademi Militer Breda di Bandung (1941), dirinya pernah dipercayakan menjadi Komandan SSKAD pertama selang tahun 1951-1953, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan [[Seskoad]]. Selain itu ia pernah dipercayakan menjadi ketua tim Panitia Doktrin Angkatan Darat. Tim ini merumuskan ideologi TNI dalam rangka menghadapi inflitrasi kekuatan asing dan ganguan dari dalam negeri. Bersama dengan Kolonel [[Soewarto]], mereka menggodok SESKOAD sebagai lembaga yg mencetak perwira-perwira modern Indonesia.


Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Perumus Kurikulum Pendidikan di Akademi Militer Magelang. Ia pernah juga bersama teman-teman seangkatannya seperti Jenderal Besar TNI [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]], Letjen TNI [[T.B. Simatupang]], Kolonel Inf [[Alex Kawilarang]], Jenderal TNI [[Djatikusumo|GPH. Djatikusumo]], [[Askari]], Mayjen TNI [[Abdul Kadir (militer, lahir 1926)|Abdul Kadir]], Jenderal TNI [[M.M.R. Kartakusuma]], [[Samsudarso]] pernah terlibat dalam aksi-aksi militer menghadapi [[Agresi Militer II]] Belanda di [[Yogyakarta]].
Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Perumus Kurikulum Pendidikan di Akademi Militer Magelang. Ia pernah juga bersama teman-teman seangkatannya seperti Jenderal Besar TNI [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]], Letjen TNI [[T.B. Simatupang]], Kolonel Inf [[Alex Kawilarang]], Jenderal TNI [[Djatikusumo|GPH. Djatikusumo]], [[Askari]], Mayjen TNI [[Abdul Kadir (militer, lahir 1926)|Abdul Kadir]], Letjen TNI [[M.M.R. Kartakusuma]], [[Samsudarso]] pernah terlibat dalam aksi-aksi militer menghadapi [[Agresi Militer II]] Belanda di [[Yogyakarta]].


== Tanda Jasa Pahlawan ==
== Tanda Jasa Pahlawan ==
Pada tanggal 10 November 1958, Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan Tanda Jasa Pahlawan kepada Kolonel CPM [[Ahmad Yunus Mokoginta]], NRP 16585, atas jasanya di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara. Tanda jasa nomor 103325 ini ditanda tangani langsung Presiden Soekarno selaku Presiden dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia.
Pada tanggal 10 November 1958, Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan Tanda Jasa Pahlawan kepada Kolonel CPM Ahmad Yunus Mokoginta, NRP 16585, atas jasanya di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara. Tanda jasa nomor 103325 ini ditanda tangani langsung Presiden Soekarno selaku Presiden dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia.


== Tanda Jasa ==
== Tanda Jasa ==
* Bintang Dharma
* [[Bintang Dharma]]
* Bintang Gerilya
* [[Bintang Gerilya]]
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
* [[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
* Bintang Sewindu
* [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu]]
* Bintang Bhayangkara
* Bintang Bhayangkara
* Satya Lencana Kesetiaan X
* Satyalancana Kesetiaan X
[[Berkas:AY Mokoginta-TMPNU Kalibata 2.jpg|jmpl|Makam Ahmad Yunus Mokoginta di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta]]

== Meninggal dunia ==
Kesehatan Ahmad Yunus Mokoginta menurun sejak 1982 karena penyakit tulang belakang yang dideritanya. Beliau menghembuskan napas terakhir pada [[11 Januari]] [[1984]] dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref>{{Cite web|date=2018-03-07|title=Kritis hingga Akhir Hayat|url=https://historia.id/militer/articles/kritis-hingga-akhir-hayat-Dpwgn|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-14}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 80: Baris 84:


{{DEFAULTSORT:Mokoginta, Ahmad Yunus}}
{{DEFAULTSORT:Mokoginta, Ahmad Yunus}}
{{tokoh-militer-stub}}

[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Polisi Militer]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Semarang]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Semarang]]
[[Kategori:Tokoh Bolaang Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Bolaang Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh dari Bolaang Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh dari Kotamobagu]]
[[Kategori:Tokoh dari Kotamobagu]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Penandatangan Petisi 50]]
[[Kategori:Penandatangan Petisi 50]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
[[Kategori:Tokoh Bolaang Mongondow Raya]]

Revisi terkini sejak 5 November 2024 17.18

Ahmad Junus Mokoginta
Komandan SSKAD
Masa jabatan
12 Maret 1956 – 16 April 1958
Masa jabatan
1 Oktober 1951 – 8 April 1953
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Panglima Teritorium VII/Indonesia Timur
Masa jabatan
1950–1950
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Komandan Polisi Militer Daerah Jawa
Masa jabatan
1949–1950
Informasi pribadi
Lahir(1921-04-28)28 April 1921
Kotamobagu, Sulawesi Utara
Meninggal11 Januari 1984(1984-01-11) (umur 62)
Jakarta
Suami/istriNy. Koriyati Mokoginta
Anak9
AlmamaterAkademi Militer Breda di Bandung (1941)
JulukanA.Y. Mokoginta
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1941 -
Pangkat Letnan Jenderal TNI
SatuanPolisi Militer (CPM)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Ahmad Yunus Mokoginta atau biasa juga dikenal sebagai A.Y. Mokoginta (28 April 1921 – 11 Januari 1984) adalah tokoh militer Indonesia yang juga menjadi salah satu penandatangan Petisi 50. Ia berasal dari keluarga aristokrat di Bolaang Mongondow.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1926 ia hijrah ke Jawa mengikuti ayahnya, Abraham Patra Mokoginta, seorang Jogugu (Perdana Menteri) yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena mendukung gerakan Serikat Islam di Kotamobagu.[1][2] Ia pernah bersekolah di AMS B Semarang (sekarang SMA Negeri 3 Semarang).[3]

Karier militer

[sunting | sunting sumber]

Pada masa perang Pasifik dia masuk Akademi Militer Breda di Bandung. Saat pendudukan Jepang dan masa-masa menjelang dan setelah Proklamasi, ia terlibat dalam gerakan pemuda. Mokoginta bergerilya di Jawa Barat saat terjadi perang Revolusi. Pada saat itu ia menjabat staf perwira pada Brigade III Divisi Siliwangi. Pada masa itu dia juga pernah menjadi ajudan Jenderal Oerip Soemohardjo. Setelah itu ia menjabat Komandan Polisi Militer Daerah Jawa, menggantikan Gatot Soebroto pada periode 1948-1950. Pada tahun 1949, ketika terjadi penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Republik Indonesia, Mokoginta dipiliih sebagai perwira yg bertanggung jawab atas Daerah Teritorial Indonesia Timur. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Kolonel Schootborg, seorang perwira KNIL. Pada tanggal 20 Juni 1950 dibentuk tujuh Teritorium di seluruh Indonesia. Ia ditunjuk untuk memimpin Teritorium VII yang berkedudukan di Makassar dengan pangkat Letnan Kolonel. Teritorium VII/Indonesia Timur membawahi wilayah Sulawesi dan Maluku dan merupakan cikal bakal lahirnya Kodam VII/Wirabuana (kini Kodam XIV/Hasanuddin). Pada Agustus 1950 istilah Teritorium VII diubah menjadi Tentara dan Teritorium (TT) VII/Wirabuana. Pada saat itu Letkol A.Y. Mokoginta menyerahkan tongkat Komando kepada komandan baru A.E. Kawilarang.[4][5]

Sebagai alumnus Akademi Militer Breda di Bandung (1941), dirinya pernah dipercayakan menjadi Komandan SSKAD pertama selang tahun 1951-1953, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Seskoad. Selain itu ia pernah dipercayakan menjadi ketua tim Panitia Doktrin Angkatan Darat. Tim ini merumuskan ideologi TNI dalam rangka menghadapi inflitrasi kekuatan asing dan ganguan dari dalam negeri. Bersama dengan Kolonel Soewarto, mereka menggodok SESKOAD sebagai lembaga yg mencetak perwira-perwira modern Indonesia.

Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Perumus Kurikulum Pendidikan di Akademi Militer Magelang. Ia pernah juga bersama teman-teman seangkatannya seperti Jenderal Besar TNI A.H. Nasution, Letjen TNI T.B. Simatupang, Kolonel Inf Alex Kawilarang, Jenderal TNI GPH. Djatikusumo, Askari, Mayjen TNI Abdul Kadir, Letjen TNI M.M.R. Kartakusuma, Samsudarso pernah terlibat dalam aksi-aksi militer menghadapi Agresi Militer II Belanda di Yogyakarta.

Tanda Jasa Pahlawan

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 10 November 1958, Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan Tanda Jasa Pahlawan kepada Kolonel CPM Ahmad Yunus Mokoginta, NRP 16585, atas jasanya di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara. Tanda jasa nomor 103325 ini ditanda tangani langsung Presiden Soekarno selaku Presiden dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia.

Tanda Jasa

[sunting | sunting sumber]
Makam Ahmad Yunus Mokoginta di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan Ahmad Yunus Mokoginta menurun sejak 1982 karena penyakit tulang belakang yang dideritanya. Beliau menghembuskan napas terakhir pada 11 Januari 1984 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ""letnan jendral purn ahmad yunus mokoginta"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-09. Diakses tanggal 2016-09-07. 
  2. ^ "Letnan Jendral (Purn) Ahmad Yunus Mokoginta"
  3. ^ Matanasi, Petrik. "Sejarah Hidup A.Y. Mokoginta, Panglima Pembantai PKI di Sumatra". tirto.id. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  4. ^ "Letjend Ahmad Yunus Mokoginta: Sebuah Catatan Melawan Lupa"
  5. ^ "Pahlawan yang Terlupakan, Letjen Purn AY Mokoginta dan Lena Hadidjah Mokoginta"[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Kritis hingga Akhir Hayat". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2018-03-07. Diakses tanggal 2023-11-14. 
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Mas Isman
Duta Besar Indonesia untuk Mesir
1967–1970
Diteruskan oleh:
Mohammad Syarief Padmadisastra