Marga Kota Palu: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menambahkan marga pada abjad T Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(38 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Marga Kota Palu''' merujuk pada aturan pemberian marga (nama keluarga) sebagai identitas sebuah kelompok masyarakat dalam tatanan kehidupan suku yang ada di [[Sulawesi Tengah]] khususnya [[Kota Palu]], yang selanjutnya diturunkan dari orang tua kepada anaknya, dari generasi ke generasi. Marga [[Kota Palu]] atau nama keluarga [[Kota Palu]] biasanya dilekatkan di belakang nama lengkap sehingga memudahkan masyarakat umum mengenali latar belakang keluarga asal. Di [[Sulawesi Tengah]] terdapat bermacam-macam adat-istiadat rakyat, yaitu: pakaian, makanan khas, upacara sejak lahir hingga meninggal dunia, perumahan, dan sebagian dibedakan oleh bahasa atau logat. Berdasarkan perbedaannya, di Sulawesi terdapat berbagai bahasa berdasarkan etnis suku itu tersebut, yaitu: [[Suku Kaili|Kaili]], [[Tomini, Parigi Moutong|Tomini]], [[Kulawi, Sigi|Kulawi]], [[Lore Peore, Poso|Lore]], [[Pamona, Pamona Puselemba, Poso|Pamona]], Mori, [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku]], [[Banggai, Banggai Laut|Banggai]], Saluan, [[Balantak, Banggai|Balantak]], [[Kabupaten Tolitoli|Toli-toli]], dan [[Buol, Biau, Buol|Buol]].<ref>{{Cite book|last=Masyhuda|first=Masyhuddin|date=1991|title=Struktur Bahasa Totoli|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Bahasa Kaili merupakan bahasa pendukung terbesar di daerah Sulawesi Tengah, karena bahasa kaili di gunakan disekitar daerah [[Kota Palu]], [[Kabupaten Donggala]], [[Kabupaten Sigi|Kabupaten Sigi-Biromaru]], dan sebagian di [[Kabupaten Poso]]. Menurut penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Masyhuda (1979), bahasa Kaili memiliki lebih dari 20 dialek yang berbeda. Bahasa Kaili memiliki dialek pemersatu yaitu dialek [[Suku Kaili|Ledo]]. Disebut dialek pemersatu karena dialek [[Suku Kaili|Ledo]] merupakan dialek yang digunakan sebagian besar masyarakat suku Kaili di [[Sulawesi Tengah|Provinsi Sulawesi Tengah]] khususnya di ibukota provinsi yaitu di [[Kota Palu]].<ref>{{Cite book|last=Masyhuda|first=Masyhuddin|date=1979|title=Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kaili|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|url-status=live}}</ref> Dalam dialek Kaili lainnya memiliki kesamaan pada makna setiap kata hanya saja intonasi pengucapannya yang berbeda. Nama keluarga yang ada pada suku kaili yang terdapat di kota Palu sebagian besar telah terkontaminasi dengan suku lainnya seperti [[Suku Arab|Arab]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan lainnya. |
'''Marga Kota Palu''' merujuk pada aturan pemberian marga (nama keluarga) sebagai identitas sebuah kelompok masyarakat dalam tatanan kehidupan suku yang ada di [[Sulawesi Tengah]] khususnya [[Kota Palu]], yang selanjutnya diturunkan dari orang tua kepada anaknya, dari generasi ke generasi. Marga [[Kota Palu]] atau nama keluarga [[Kota Palu]] biasanya dilekatkan di belakang nama lengkap sehingga memudahkan masyarakat umum mengenali latar belakang keluarga asal. Di [[Sulawesi Tengah]] terdapat bermacam-macam adat-istiadat rakyat, yaitu: pakaian, makanan khas, upacara sejak lahir hingga meninggal dunia, perumahan, dan sebagian dibedakan oleh bahasa atau logat. Berdasarkan perbedaannya, di Sulawesi terdapat berbagai bahasa berdasarkan etnis suku itu tersebut, yaitu: [[Suku Kaili|Kaili]], [[Tomini, Parigi Moutong|Tomini]], [[Kulawi, Sigi|Kulawi]], [[Lore Peore, Poso|Lore]], [[Pamona, Pamona Puselemba, Poso|Pamona]], Mori, [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku]], [[Banggai, Banggai Laut|Banggai]], Saluan, [[Balantak, Banggai|Balantak]], [[Kabupaten Tolitoli|Toli-toli]], dan [[Buol, Biau, Buol|Buol]].<ref>{{Cite book|last=Masyhuda|first=Masyhuddin|date=1991|title=Struktur Bahasa Totoli|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Bahasa Kaili merupakan bahasa pendukung terbesar di daerah Sulawesi Tengah, karena bahasa kaili di gunakan disekitar daerah [[Kota Palu]], [[Kabupaten Donggala]], [[Kabupaten Sigi|Kabupaten Sigi-Biromaru]], dan sebagian di [[Kabupaten Poso]]. Menurut penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Masyhuda (1979), bahasa Kaili memiliki lebih dari 20 dialek yang berbeda. Bahasa Kaili memiliki dialek pemersatu yaitu dialek [[Suku Kaili|Ledo]]. Disebut dialek pemersatu karena dialek [[Suku Kaili|Ledo]] merupakan dialek yang digunakan sebagian besar masyarakat suku Kaili di [[Sulawesi Tengah|Provinsi Sulawesi Tengah]] khususnya di ibukota provinsi yaitu di [[Kota Palu]].<ref>{{Cite book|last=Masyhuda|first=Masyhuddin|date=1979|title=Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kaili|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|url-status=live}}</ref> Dalam dialek Kaili lainnya memiliki kesamaan pada makna setiap kata hanya saja intonasi pengucapannya yang berbeda. Nama keluarga yang ada pada suku kaili yang terdapat di kota Palu sebagian besar telah terkontaminasi dengan suku lainnya seperti [[Suku Arab|Arab]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan lainnya. |
||
== '''Daftar Marga di |
== '''Daftar Marga di Sulawesi tengah''' == |
||
Berikut ini adalah daftar nama keluarga yang ada di Kota Palu: |
Berikut ini adalah daftar nama keluarga yang ada di Kota Palu: |
||
=== '''A''' === |
=== '''A''' === |
||
* Abigail |
* Abigail, |
||
* |
* AL amry |
||
* Alaydrus |
* Alaydrus, |
||
* Aljufri |
* Aljufri, |
||
* Ambalolo |
* Ambalolo, |
||
* Ananta |
* Ananta, |
||
* Andigunu, |
|||
* Ayubi |
|||
* Ayubi. |
|||
=== '''B''' === |
=== '''B''' === |
||
* Barahima |
* Barahima, |
||
* Buraera |
* Buraera, |
||
* Burase, |
|||
* Butolo. |
|||
=== '''D''' === |
=== '''D''' === |
||
* Datokarama |
* Datokarama, |
||
* Datupamusu |
* Datupamusu, |
||
* Datutinggi |
* Datutinggi, |
||
* Dindilembah |
* Dindilembah, |
||
* Djako, |
|||
* Djanggola |
|||
* Djanggola. |
|||
* Djamarante |
|||
* Djaelolo |
|||
* Djamase |
|||
=== '''G''' === |
=== '''G''' === |
||
* Ganareke |
* Ganareke, |
||
* Gurora, |
|||
* Gimpu. |
|||
* Gisurupa |
|||
=== '''K''' === |
=== '''K''' === |
||
* Kaharu |
* Kaharu, |
||
* Kamala |
* Kamala, |
||
* Kambaco |
* Kambaco, |
||
* Kantoro, |
|||
* Koima |
|||
* Koima, |
|||
* Korompot. |
|||
* Kuntina |
|||
=== |
=== L === |
||
* Labora |
* Labora, |
||
* Ladjuni, |
|||
* Lahamido |
|||
* Lahamido, |
|||
* Lahase |
|||
* |
* Lahase, |
||
* Lahay, |
|||
* Lamadupa |
|||
* Lamadjido, |
|||
* Lamakampali |
|||
* Lamadupa, |
|||
* Lamakarate |
|||
* Lamakampali, |
|||
* Lamakasusah |
|||
* Lamakarate, |
|||
* Lamangkau |
|||
* Lamakasusah, |
|||
* Lamasituju |
|||
* Lamangkau, |
|||
* Lantangi |
|||
* Lamariapa, |
|||
* Lanuhu |
|||
* Lamangkona, |
|||
* Lapabeta |
|||
* Lamarauna, |
|||
* Lapangka |
|||
* Lamarotja, |
|||
* Laraga |
|||
* Lamasituju, |
|||
* Larayu |
|||
* Lampasio, |
|||
* Larenda |
|||
* Lantangi, |
|||
* Laruyu |
|||
* |
* Lanuhu, |
||
* Lapabeta, |
|||
* Lataha |
|||
* Lapangka, |
|||
* Latani |
|||
* Lapatta, |
|||
* Latjuba |
|||
* Laraga, |
|||
* Latungkara |
|||
* |
* Larayu, |
||
* Larenda, |
|||
* Lawesigi |
|||
* |
* Lasera, |
||
* Lasimpara, |
|||
* Lembatina |
|||
* Lasini, |
|||
* Loulembah |
|||
* Lataha, |
|||
* Latani, |
|||
* Latjuba, |
|||
* Latjumi, |
|||
* Latudju, |
|||
* Latungkara, |
|||
* Lawenga, |
|||
* Lawesigi, |
|||
* Lembah, |
|||
* Lembatina, |
|||
* Lesnusa, |
|||
* Limpigau, |
|||
* Loulembah. |
|||
* Lamamala |
|||
* Latompai |
|||
=== '''M''' === |
=== '''M''' === |
||
* Makaramah |
* Makaramah, |
||
* Malontara, |
|||
* Mantikulore |
|||
* Mantali, |
|||
* Masyhuda |
|||
* Mantikulore, |
|||
* Masyhuda, |
|||
* Mowendu, |
|||
* Mumu. |
|||
* Malahat |
|||
=== '''N''' === |
=== '''N''' === |
||
* Ngandro |
* Ngandro, |
||
* Nyompa |
* Nyompa, |
||
* Nabintina. |
|||
=== '''P''' === |
=== '''P''' === |
||
* Pakamundi |
* Pakamundi, |
||
* Palaguna |
* Palaguna, |
||
* Pali |
* Pali, |
||
* Paliudju |
* Paliudju, |
||
* Panampi, |
|||
* Parampasi |
|||
* Parampasi, |
|||
* Parundju |
|||
* Parundju, |
|||
* Pasi |
|||
* |
* Pasau, |
||
* Pasi, |
|||
* Petalolo |
|||
* Paragaya |
|||
* Petarani |
|||
* Pawatta, |
|||
* Ponulele |
|||
* Petalolo, |
|||
* Puebongo |
|||
* Petarani, |
|||
* Pindarante, |
|||
* Palurante |
|||
* Podung, |
|||
* Ponulele, |
|||
* Puebongo. |
|||
* Patungudu |
|||
=== '''R''' === |
=== '''R''' === |
||
* Randalembah |
* Randalembah, |
||
* Rantekata, |
|||
* Rantelembah |
|||
* Rantelembah, |
|||
* Runduwaya, |
|||
* Rapantina. |
|||
=== '''S''' === |
=== '''S''' === |
||
* Saenong, |
|||
* Saudo |
|||
* Samaila, |
|||
* Sahama |
|||
* Sangadji, |
|||
* Sidora |
|||
* Saudo, |
|||
* Sigilimpu |
|||
* |
* Sauru, |
||
* |
* Sidora, |
||
* Sigilimpu, |
|||
* Sisilembah |
|||
* Sikopa, |
|||
* Songkolangi |
|||
* Sinanang, |
|||
* Sumanga |
|||
* Singi, |
|||
* Sisilembah, |
|||
* Sitopan, |
|||
* Songkolangi, |
|||
* Sumanga. |
|||
=== '''T''' === |
=== '''T''' === |
||
* Tabode, |
|||
* Tadorante |
|||
* Tadorante, |
|||
* Tanette |
|||
* Tanette, |
|||
* Tirolembah |
|||
* Tanigau, |
|||
* Tuangkodi |
|||
* Tikuntina, |
|||
* Tirolembah, |
|||
* Tjakunu, |
|||
* Tjeho, |
|||
* Tuangkodi. |
|||
*Tombolotutu |
|||
=== '''Y''' === |
=== '''Y''' === |
||
* Yodjodolo |
* Yodjodolo, |
||
* Yodjokodi |
* Yodjokodi, |
||
* Yodjombaso |
* Yodjombaso, |
||
* Yotolembah |
* Yotolembah. |
||
== '''Referensi''' == |
== '''Referensi''' == |
Revisi terkini sejak 1 Desember 2024 15.24
Marga Kota Palu merujuk pada aturan pemberian marga (nama keluarga) sebagai identitas sebuah kelompok masyarakat dalam tatanan kehidupan suku yang ada di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, yang selanjutnya diturunkan dari orang tua kepada anaknya, dari generasi ke generasi. Marga Kota Palu atau nama keluarga Kota Palu biasanya dilekatkan di belakang nama lengkap sehingga memudahkan masyarakat umum mengenali latar belakang keluarga asal. Di Sulawesi Tengah terdapat bermacam-macam adat-istiadat rakyat, yaitu: pakaian, makanan khas, upacara sejak lahir hingga meninggal dunia, perumahan, dan sebagian dibedakan oleh bahasa atau logat. Berdasarkan perbedaannya, di Sulawesi terdapat berbagai bahasa berdasarkan etnis suku itu tersebut, yaitu: Kaili, Tomini, Kulawi, Lore, Pamona, Mori, Bungku, Banggai, Saluan, Balantak, Toli-toli, dan Buol.[1] Bahasa Kaili merupakan bahasa pendukung terbesar di daerah Sulawesi Tengah, karena bahasa kaili di gunakan disekitar daerah Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi-Biromaru, dan sebagian di Kabupaten Poso. Menurut penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Masyhuda (1979), bahasa Kaili memiliki lebih dari 20 dialek yang berbeda. Bahasa Kaili memiliki dialek pemersatu yaitu dialek Ledo. Disebut dialek pemersatu karena dialek Ledo merupakan dialek yang digunakan sebagian besar masyarakat suku Kaili di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di ibukota provinsi yaitu di Kota Palu.[2] Dalam dialek Kaili lainnya memiliki kesamaan pada makna setiap kata hanya saja intonasi pengucapannya yang berbeda. Nama keluarga yang ada pada suku kaili yang terdapat di kota Palu sebagian besar telah terkontaminasi dengan suku lainnya seperti Arab, Bugis dan lainnya.
Daftar Marga di Sulawesi tengah
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah daftar nama keluarga yang ada di Kota Palu:
A
[sunting | sunting sumber]- Abigail,
- AL amry
- Alaydrus,
- Aljufri,
- Ambalolo,
- Ananta,
- Andigunu,
- Ayubi.
B
[sunting | sunting sumber]- Barahima,
- Buraera,
- Burase,
- Butolo.
D
[sunting | sunting sumber]- Datokarama,
- Datupamusu,
- Datutinggi,
- Dindilembah,
- Djako,
- Djanggola.
- Djaelolo
G
[sunting | sunting sumber]- Ganareke,
- Gurora,
- Gimpu.
- Gisurupa
K
[sunting | sunting sumber]- Kaharu,
- Kamala,
- Kambaco,
- Kantoro,
- Koima,
- Korompot.
- Kuntina
L
[sunting | sunting sumber]- Labora,
- Ladjuni,
- Lahamido,
- Lahase,
- Lahay,
- Lamadjido,
- Lamadupa,
- Lamakampali,
- Lamakarate,
- Lamakasusah,
- Lamangkau,
- Lamariapa,
- Lamangkona,
- Lamarauna,
- Lamarotja,
- Lamasituju,
- Lampasio,
- Lantangi,
- Lanuhu,
- Lapabeta,
- Lapangka,
- Lapatta,
- Laraga,
- Larayu,
- Larenda,
- Lasera,
- Lasimpara,
- Lasini,
- Lataha,
- Latani,
- Latjuba,
- Latjumi,
- Latudju,
- Latungkara,
- Lawenga,
- Lawesigi,
- Lembah,
- Lembatina,
- Lesnusa,
- Limpigau,
- Loulembah.
- Lamamala
- Latompai
M
[sunting | sunting sumber]- Makaramah,
- Malontara,
- Mantali,
- Mantikulore,
- Masyhuda,
- Mowendu,
- Mumu.
- Malahat
N
[sunting | sunting sumber]- Ngandro,
- Nyompa,
- Nabintina.
P
[sunting | sunting sumber]- Pakamundi,
- Palaguna,
- Pali,
- Paliudju,
- Panampi,
- Parampasi,
- Parundju,
- Pasau,
- Pasi,
- Paragaya
- Pawatta,
- Petalolo,
- Petarani,
- Pindarante,
- Palurante
- Podung,
- Ponulele,
- Puebongo.
- Patungudu
R
[sunting | sunting sumber]- Randalembah,
- Rantekata,
- Rantelembah,
- Runduwaya,
- Rapantina.
S
[sunting | sunting sumber]- Saenong,
- Samaila,
- Sangadji,
- Saudo,
- Sauru,
- Sidora,
- Sigilimpu,
- Sikopa,
- Sinanang,
- Singi,
- Sisilembah,
- Sitopan,
- Songkolangi,
- Sumanga.
T
[sunting | sunting sumber]- Tabode,
- Tadorante,
- Tanette,
- Tanigau,
- Tikuntina,
- Tirolembah,
- Tjakunu,
- Tjeho,
- Tuangkodi.
- Tombolotutu
Y
[sunting | sunting sumber]- Yodjodolo,
- Yodjokodi,
- Yodjombaso,
- Yotolembah.