Lompat ke isi

Hatu, Leihitu Barat, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|[[negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di [[Tehoru, Maluku Tengah|Kecamatan Tehoru]]|Hatu, Tehoru, Maluku Tengah}}
{{desa
{{negeri
|peta =
|peta =
|nama =Hatu
|nama =Hatu<br>''Hatu Katuru Hena Amantelu''<br />
|provinsi =Maluku
|provinsi =Maluku
|dati2 =Kabupaten
|dati2 =Kabupaten
Baris 10: Baris 11:
|kepadatan =... jiwa/km²
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
}}
'''Hatu''' adalah [[negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di [[Kecamatan]] [[Leihitu Barat, Maluku Tengah|Leihitu Barat]], Kabupaten [[Maluku Tengah]], Provinsi [[Maluku]], [[Indonesia]].


== Etimologi ==
{{untuk|[[desa]] di [[Estonia]]|Hatu}}
Nama Hatu dalam ''[[bahasa tana]]'' berarti 'batu', merujuk pada morfologi daerah [[pertuanan (Maluku)|pertuanan]] negeri yang berbatu-batu.

== Sejarah ==
Terbentuknya Negeri Hatu berkaitan erat dengan migrasi manusia dari daerah-daerah lain ke [[Pulau Ambon]]. Matarumah dalam Soa Souhuat dipercaya seluruhnya berasal dari [[Pulau Seram]] dan mereka adalah penduduk asli Hatu, yang sata itu bermukim di pedalaman pulau yang berbukit-bukit. Kedatangan penduduk dari Pulau Seram nanti diikuti oleh gelombang migrasi lainnya, yang menjadi cikal bakal dua soa lain di negeri ini. Tercatat, Lenahatu berasal dari [[Pelauw, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Pelauw]] dan berketurunan dari matarumah Latuconsina; Risamasu berasal dari Ternate dan Picaulima dari Sula.{{sfn|Jansen|1939|pp=326}}


{{untuk|[[desa]] di [[Tehoru, Maluku Tengah|Kecamatan Tehoru]]|Hatu, Tehoru, Maluku Tengah}}
'''Hatu''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Leihitu Barat, Maluku Tengah|Leihitu Barat]], Kabupaten [[Maluku Tengah]], Provinsi [[Maluku]], [[Indonesia]].
== Peristiwa ==
== Peristiwa ==
Pada 14 Februari 2018, Presiden [[Joko Widodo]] menyerahkan 4.500 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat Kota Ambon dan Maluku Tengah di Hatu.<ref>{{cite web|url=http://presidenri.go.id/berita-aktual/presiden-serahkan-4-500-sertifikat-di-maluku-tengah.html |title=Serahkan 4.500 Sertifikat di Maluku Tengah |date=14 Februari 2018|access-date=21 November 2011|url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20180913112716/http://presidenri.go.id/berita-aktual/presiden-serahkan-4-500-sertifikat-di-maluku-tengah.html |archive-date=13 September 2018}}</ref>


== Kelembagaan ==
Presiden Joko Widodo menyerahkan 4.500 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah di Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, pada tanggal 14 Februari 2018.<ref>[http://presidenri.go.id/berita-aktual/presiden-serahkan-4-500-sertifikat-di-maluku-tengah.html Serahkan 4.500 Sertifikat di Maluku Tengah] - PresidenRI.go.id - 14 February 2018</ref>
== Referensi ==
=== Raja ===
Matarumah parentah di negeri ini adalah matarumah atau fam Hehalatu, yang menjabat sebagai raja turun-temurun.{{sfn|Jansen|1939|pp=326}}


=== Soa ===
Masyarakat Negeri Hatu tersusun ke dalam tiga [[soa]] yang masing-masing menghimpun beberapa [[Daftar fam Ambon|matarumah]]. Matarumah yang terhimpun tersebut berstatus sebagai anggota atau anak soa. Soa di Hatu meliputi:{{sfn|Jansen|1939|pp=326}}
* Soa Souhuat, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
# Salamahu
# Hehamoni
# Tipawael
# Risteru (Lesteru)
# Palain (matarumah ini dinyatakan lenyap)

* Soa Hatulessy, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
# Lenahatu (Lena-Lena Latuconsina)
# Picaulima (Pikallima)
# Hehalatu (Hallatu)
# Manuputty (Mamputty)

* Soa Malupang, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
# Risamasu (Risanusu)
# Tahuli

Soa Souhuat bercirikan [[Uli Siwa]], sedangkan dua soa lainnya bercirikan [[Uli Lima]].{{sfn|Jansen|1939|pp=326}}

=== Jabatan-jabatan Adat ===
Matarumah Risamasu berkedudukan sebagai kepala tanah atau tuan negeri. Matarumah ini juga memegang jabatan kapitan turun-temurun, dengan malesi-nya Picaulima.{{sfn|Jansen|1939|pp=327}}

== Hubungan sosial ==
Hatu ber-[[pela]] dengan [[Wakasihu, Leihitu Barat, Maluku Tengah|Wakasihu]]<ref>{{cite news |author=Rudi Rahabeat |date=23 Desember 2018 |title=53 Tahun Panas Pela Negeri Hatu-Wakasihu |url=https://terasmaluku.com/headline/2018/12/23/53-tahun-panas-pela-negeri-hatu-wakasihu-oleh-rudy-rahabeat-pembelajar-antropologi/ |work=TerasMaluku.com |location=Ambon |access-date=6 April 2024}}</ref> dan terikat ''gandong'' dengan [[Negeri Lima, Leihitu, Maluku Tengah|Negeri Lima]].<ref>{{cite news |author=<!--Not stated--> |date=6 Juni 2021 |url=https://liputan.co.id/2021/06/kuatkan-persaudaraan-negeri-lima-hatu-jabodetabek-gelar-acara-halal-bihalal/ |title=Kuatkan Persaudaraan, Negeri Lima – Hatu Jabodetabek Gelar Acara Halal Bihalal |work=Liputan.co.id |location= |access-date=8 April 2024}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Daftar pustaka ==
* {{cite journal |last1=H. J. |first1=Jansen |last2= |first2= |date=1939 |title=Ethnographische Bijzonderheden van Enkele Ambonsche Negorijen (± 1930) |url=http://www.jstor.org/stable/2077044 |journal=Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde van Nederlandsch-Indië |volume=98 |issue=3 |pages=325-368 |doi= |access-date=11 April 2024}}
* [http://www.wilayahindonesia.com/kelurahan/kode-wilayah-desa-hatu-kecamatan-leihitu-kabupaten-maluku-tengah-propinsi-maluku Wilayahindonesia.com]


{{Leihitu Barat, Maluku Tengah}}
{{Leihitu Barat, Maluku Tengah}}
{{Authority control}}

{{kelurahan-stub}}
{{Negeri-stub}}

Revisi terkini sejak 4 Juni 2024 22.21

Hatu
Hatu Katuru Hena Amantelu
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
KecamatanLeihitu Barat
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Hatu adalah negeri di Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama Hatu dalam bahasa tana berarti 'batu', merujuk pada morfologi daerah pertuanan negeri yang berbatu-batu.

Terbentuknya Negeri Hatu berkaitan erat dengan migrasi manusia dari daerah-daerah lain ke Pulau Ambon. Matarumah dalam Soa Souhuat dipercaya seluruhnya berasal dari Pulau Seram dan mereka adalah penduduk asli Hatu, yang sata itu bermukim di pedalaman pulau yang berbukit-bukit. Kedatangan penduduk dari Pulau Seram nanti diikuti oleh gelombang migrasi lainnya, yang menjadi cikal bakal dua soa lain di negeri ini. Tercatat, Lenahatu berasal dari Pelauw dan berketurunan dari matarumah Latuconsina; Risamasu berasal dari Ternate dan Picaulima dari Sula.[1]

Peristiwa

[sunting | sunting sumber]

Pada 14 Februari 2018, Presiden Joko Widodo menyerahkan 4.500 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat Kota Ambon dan Maluku Tengah di Hatu.[2]

Kelembagaan

[sunting | sunting sumber]

Matarumah parentah di negeri ini adalah matarumah atau fam Hehalatu, yang menjabat sebagai raja turun-temurun.[1]

Masyarakat Negeri Hatu tersusun ke dalam tiga soa yang masing-masing menghimpun beberapa matarumah. Matarumah yang terhimpun tersebut berstatus sebagai anggota atau anak soa. Soa di Hatu meliputi:[1]

  • Soa Souhuat, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
  1. Salamahu
  2. Hehamoni
  3. Tipawael
  4. Risteru (Lesteru)
  5. Palain (matarumah ini dinyatakan lenyap)
  • Soa Hatulessy, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
  1. Lenahatu (Lena-Lena Latuconsina)
  2. Picaulima (Pikallima)
  3. Hehalatu (Hallatu)
  4. Manuputty (Mamputty)
  • Soa Malupang, dengan anggota-anggotanya sebagai berikut.
  1. Risamasu (Risanusu)
  2. Tahuli

Soa Souhuat bercirikan Uli Siwa, sedangkan dua soa lainnya bercirikan Uli Lima.[1]

Jabatan-jabatan Adat

[sunting | sunting sumber]

Matarumah Risamasu berkedudukan sebagai kepala tanah atau tuan negeri. Matarumah ini juga memegang jabatan kapitan turun-temurun, dengan malesi-nya Picaulima.[3]

Hubungan sosial

[sunting | sunting sumber]

Hatu ber-pela dengan Wakasihu[4] dan terikat gandong dengan Negeri Lima.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Jansen 1939, hlm. 326.
  2. ^ "Serahkan 4.500 Sertifikat di Maluku Tengah". 14 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2018. Diakses tanggal 21 November 2011. 
  3. ^ Jansen 1939, hlm. 327.
  4. ^ Rudi Rahabeat (23 Desember 2018). "53 Tahun Panas Pela Negeri Hatu-Wakasihu". TerasMaluku.com. Ambon. Diakses tanggal 6 April 2024. 
  5. ^ "Kuatkan Persaudaraan, Negeri Lima – Hatu Jabodetabek Gelar Acara Halal Bihalal". Liputan.co.id. 6 Juni 2021. Diakses tanggal 8 April 2024. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]