Lompat ke isi

Atambua: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 9°6′22″S 124°53′33″E / 9.10611°S 124.89250°E / -9.10611; 124.89250
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan Jumlah Penduduk Kota Atambua 2023
 
(164 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Kota Atambua|kecamatan yang bernama sama|Kota Atambua, Belu}}
<!-- Perujukan -->
{{coord|9|6|22|S|124|53|33|E|region:ID|display=title}}
{{RedireksiIndoKabKota|Atambua|Kabupaten}}
<!-- Tentang Kota Atambua -->

{{Ibukota kabupaten
<!-- TENTANG KOTA ATAMBUA -->
| nama = Atambua
{{Dati2
| nama = Atambua
| peta = Peta Kota Atambua.png
| propinsi = [[Nusa Tenggara Timur]]
| provinsi = Nusa Tenggara Timur
| luas = 2.240,05km<sup>2</sup>
| nama dati2 = Belu
| penduduk = 75.199
| dati3 = Kecamatan
| kecamatan = [[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua]]<br>[[Atambua Barat, Belu|Atambua Barat]]<br>[[Atambua Selatan, Belu|Atambua Selatan]].
| penduduktahun = (2014)<ref name=penduduk>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)] - BPS Belu</ref>
| peresmian ibu kota = [[20 Desember]] [[1958]]
| kepadatan = 1.288
| suku = [[Tetum]], [[Dawan]]
| dasar hukum =
| luasref =<ref>https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/</ref>
| agama = [[Katolik]] 51.988, [[Protestan]] 6.421, [[Islam]] 3.690, [[Hindu]] 237, [[Budha]] 93
| bahasa = Indonesia
| luas = 38,00
| zona = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| luasdaratan = 38,00
| kecamatan = 3
| luasperairan = 0
| kelurahan = 12
| persenperairan = 0
| kodearea = 0389
| luascat =
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Februari 2021}}</ref>
| motto = <!-- Tegar Sejahtera -->
| lambang =
| penduduk = 81572
| peta = [[Berkas:Lokasi Nusa Tenggara Timur Kota Atambua.png|300px]]
| penduduktahun = [[2023]]
| kepadatan = 2168,82
| koordinat = 09° 6’ LS 124° 54’ BT.<ref>[https://www.google.com/maps/place/Atambua,+Atambua+City,+Belu,+East+Nusa+Tenggara,+Indonesia/@-9.1214709,124.8636497,13z/data=!4m2!3m1!1s0x2cffbe650de10cbb:0x46f5bdb2491dc7 Peta Kota Atambua pada Google Maps]</ref>
| foto = Simpang_lima.jpg
| zona = [[Waktu Indonesia Tengah]]
| caption = Simpang Lima Kota Atambua
| zona utc = [[UTC]] +8
| dau =
| kodearea = 0389
| dauref =
| dasar hukum =
| tanggal = <!-- {{birth date and age|2015|4|10}} -->
| kepala daerah = <!--[[Walikota]]-->
| nama kepala daerah=
| wakil kepala daerah= <!--[[Wakil Walikota]]-->
| nama wakil kepala daerah=
| web = [http://atambua-ntt.go.id www.atambua-ntt.go.id]
| latd= 9 |latm= 6 |lats= 17.8848 |latNS= S
| longd= 124|longm= 53 |longs= 51.3168 |longEW= E
}}
}}


[[Berkas:Motaain_perbatasan.jpg|jmpl|250px|Tugu Perbatasan [[Republik Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] yang lama]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|thumb|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua di masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:PLBNT Motaain NTT.jpg|jmpl|250px|Tugu Perbatasan [[Republik Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] yang baru]]
[[Berkas:Gereja_katedral.jpg|thumb|250px|Gereja Katedral Atambua]]
[[Berkas:Motaain_perbatasan.jpg|thumb|250px|Monumen Perbatasan RI-RDTL]]
[[Berkas:Tugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|jmpl|250px|Tugu Selamat Datang]]
[[Berkas:Tugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|thumb|250px|Tugu Selamat Datang]]
[[Berkas:DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|thumb|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada 1915]]


'''Atambua''' adalah ibu kota [[Kabupaten Belu]] di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kota ini meliputi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan [[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua]], Kecamatan [[Atambua Barat, Belu|Atambua Barat]], serta Kecamatan [[Atambua Selatan, Belu|Atambua Selatan]]. Atambua adalah kota terbesar kedua di Pulau Timor dalam hal ekonomi, jumlah penduduk, pemerintahan dan sebagainya. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun Belu dan Bunaq serta Kemak. Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, Bugis Makassar dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua tetap rukun menjalani kehidupan sosial mereka.
'''Atambua''' adalah ibukota [[Kabupaten Belu]] di propinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun, dan sebagian kecil berbahasa Kemak, Bunak, Dawan, Portugis.


[[Berkas:Gereja_katedral.jpg|jmpl|250px|Gereja Katedral Sta. Maria Imakulata Atambua]]
Kota yang terletak di daerah [[Timor Barat]] ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari [[Timor Timur]] pada tahun [[1999]]. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama [[Katolik]], di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. [[Keuskupan Atambua]] adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya sangat tinggi yakni '''95%''' dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Malaka]], dan [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]. Total luas keuskupan ini mencapai 5200 km<sup>2</sup><ref>[http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html/ Berita Keuskupan Atambua]</ref> dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti ''sahabat'' atau ''teman'', melandasi cita-cita masyarakat Belu untuk membangun Rai Belu dengan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa dibatasi sekat-sekat keanekaragaman yang ada, baik suku, agama maupun yang lainnya. Dengan persatuan dan persaudaraan, cita-cita untuk mewujudkan Belu Sejahtera akan tercapai.
Kota yang terletak di daerah [[Timor Barat]] ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari [[Timor Timur]] pada tahun [[1999]]. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama [[Katolik]], di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. [[Keuskupan Atambua]] adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya berupa 95% dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Malaka]], dan [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]. Total luas keuskupan ini mencapai 5200&nbsp;km<sup>2</sup><ref>{{Cite web |url=http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html/ |title=Berita Keuskupan Atambua |access-date=2015-01-11 |archive-date=2014-11-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141123142030/http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html |dead-url=yes }}</ref> dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti ''sahabat'' atau ''teman''.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
{{main|Sejarah Kota Atambua}}
Nama "Atambua" berasal dari kata ''Ata'' yang artinya hamba dan ''Buan'' yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M” . Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.
Nama "Atambua" berasal dari kata ''Ata'' yang artinya hamba dan ''Buan'' yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M”. Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.{{Butuh rujukan}}


=== Masa Pendudukan Belanda ===
=== Masa Pendudukan Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|jmpl|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan [[Kabupaten Belu]]. Sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota propinsi NTT sekarang). Dan pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda. Lalu pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua.
[[Berkas:DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|jmpl|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada 1915]]


* Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan [[Kabupaten Belu]], dimana sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota provinsi NTT sekarang).
=== Masa Perbudakan ===
* Selanjutnya pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda.
Perbudakan adalah keadaan di mana orang menguasai atau memiliki orang lain. Sebagian ahli sejarah mengatakan perbudakan mulai timbul sesudah orang mulai hidup menetap dan pengembangan pertanian-peternakan, sekitar sepuluh-ribu tahun yang lalu. Awalnya, para budak terdiri dari penjahat atau orang-orang yang tidak bisa membayar hutang. Ketika terjadi peperangan, kaum yang kalah juga diperlakukan sebagai budak oleh kaum yang menang. Perbudakan adalah sebuah kondisi di saat terjadi pengontrolan terhadap seseorang (disebut budak) oleh orang lain. Perbudakan biasanya terjadi untuk memenuhi keperluan akan buruh atau tenaga kerja oleh orang lain dengan perlakuan yang sangat eksploitatif dan tidak mempertimbangkan hak asasi manusia. Para budak adalah golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa upah dan tidak mempunyai kebebasan pribadi. Jika dilihat dari status sosial, pada umumnya orang-orang budak berada pada lapisan paling bawah dari komunitas masyarakat. Tidak jarang mereka diperlakukan seperti binatang yang dapat diperjualbelikan, mereka harus taat dan menurut kepada kemauan pemiliknya atau majikannya dan nasib mereka tergantung kepada pemiliknya jika tidak disenangi suatu waktu dapat dijual lagi kepada pihak lain yang membutuhkannya.
* Dan pada pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua setelah berhasil mengalahkan [[Raja]] [[Moruk Pasunan]].
Menjadi budak berarti dipaksa untuk bekerja dan tidak mempunyai hak berpendapat untuk memilih bekerja dimana, dengan siapa dan bagaimana bahkan hak hidup dikuasai juga oleh tuannya (Nuryahman,2008). Kebanyakan orang kuno berpendapat bahwa perbudakan merupakan keadaan alam yang wajar, yang dapat terjadi terhadap siapapun dan kapanpun. Berbagai cara dapat ditempuh seperti menaklukan suku lain lalu menjadikan mereka sebagai budak, atau membeli dari para pedagang budak lokal.


=== Masa Pendudukan Jepang ===
==== Aktivitas Perdagangan Budak di Kota Atambua ====
Pada tanggal [[8 Maret]] [[1942]] komando angkatan perang [[Belanda]] di [[Indonesia]] menyerah tanpa syarat kepada [[Jepang]]. Dengan demikian secara resmi Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Untuk Indonesia bagian timur termasuk wilayah Kota Atambua berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang ([[Kaigun]]) yang berkedudukan di [[Makassar]]. Adapun dalam rangka menjalankan pemerintahan di daerah yang diduduki [[Kaigun]] menyusun pemerintahannya. Untuk wilayah Indonesia bagian timur dikepalai oleh [[Minseifu]] yang berkedudukan di Makassar. Di bawah [[Minseifu]] adalah [[Minseibu]] yang untuk daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam [[Sjoo Sunda Shu]] ([[Sunda Kecil]]) yang berada di bawah pimpinan [[Minseifu]] [[Cokan]] yang berkedudukan di [[Singaraja]].
Awalnya, perbudakan di Belu hanya terjadi antar golongan yang berkuasa atas individu dan individu yang dikuasai. Penguasaan atas individu bisa terjadi secara sederhana. Misalnya, tidak mampu membayar utang sampai waktu yang ditentukan, atau satu suku merampok suku lain yang lebih lemah dan memperbudak masyarakat yang dirampok. Hal ini dikatakan juga oleh Parera (1994) bahwa pada mulanya budak itu adalah tawanan perang atau yang diculik berdasarkan keadaan permusuhan antar suku. Namun dengan adanya dorongan perdagangan budak dari pihak Belanda dan Portugis pada waktu itu, maka sebagai wilayah taklukan sehingga para golongan bangsawan atau raja-raja di Belu ikut melaksanakan aktivitas perdagangan budak tersebut bahkan melakukan kesepakatan perjanjian (Korte Verklaring). Hal ini dijelaskan oleh Anwar (2004) bahwa Belanda dan Portugis dikenal aktif melaksanakan perdagangan budak yang ramai dari Timor sampai abad 19. Setelah didirikan kota Batavia (1619) oleh kompeni Belanda, karena keadaan genting dan membutuhkan tenaga kerja maka pada abad 17 dalam jumlah kecil di inpor juga budak-budak dari pulau Timor (Poesponegoro dan Notosusanto, 2008). Hal ini dibuktikan dengan catatan dari sumber VOC tahun 1765 menjelaskan bahwa terdapat aktivitas perdagangan budak-budak belian dan perdagangan terbuka yang menjual beli budak diTimor dan menurut Tung Hsi Kau, seorang pedagang Cina tahun 1618 sudah mulai ramai dilakukan komoditas perdagangan di Timor yaitu: Cendana, Lilin, Madu dan Budak. Perdagangan budak oleh Belanda meningkat lagi pada tahun 1621 yang dipicu dengan berdirinya perusahaan perdagangan Belanda di India Barat yaitu West Indische Compagnie (WIC). Pada tahun 1667 setelah Belanda menguasai Makasar, maka aktivitas perdagangan budak ditingkatkan lagi karena kebutuhan tenaga kerja.


Disamping [[Minseibu]] [[Cokan]] terdapat dewan perwakilan rakat yang disebut [[Syoo Sunda Sukai Yin]]. Dewan ini juga berpusat di [[Singaraja]]. Diantaranya anggota dewan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah raja [[Amarasi]] [[H. A. Koroh]] dan [[I. H. Doko]].
Zaman Portugis dan Belanda pulau Timor cukup dikenal sebagai gudang budak-budak. Hal mana oleh Prof P.J.Veth dalam tulisannya “Het Eiland Timor” menyatakan bahwa residen Van Este di Kupang tahun 1789 memiliki ribuan budak - hamba sahaya.
Di Pulau Timor, yang pada abad ke-18 telah dikuasai Portugis, terdapat sejumlah pelabuhan dengan komoditas budak. Salah satunya Atapupu. Tidak ada data akurat mengenai jumlah budak dari Atapupu dan destinasi mereka, namun almarhum Rosihan Anwar pernah menemukan keluarga keturunan Nusa Tenggara di Afrika Selatan. Jumlah mereka cukup banyak dan turun-temurun menyatu dengan masyarakat Makassar yang datang bersama Syech Yusuf (Harian Republika, 2003).


Untuk pemerintahan di daerah–daerah tampaknya tidak banyak mengalami perubahan, hanya istilah–istilahnya saja yang diubah. Bekas wilayah [[afdeeling]] diubah menjadi [[Ken]] dan di [[Nusa Tenggara Timur]] ada tiga Ken yakni [[Timor]] Ken, [[Flores]] Ken dan [[Sumba]] Ken. Ken ini masing–masing dikepalai oleh [[Ken Kan rikan]]. Sedang kan tiap Ken terdiri dari beberapa [[Bunken]] (sama dengan wilayah onder afdeeling) yang dikepalai [[Bunken Karikan]]. Di bawah wilayah Bunken adalah swapraja–swapraja yang dikepalai oleh [[raja]]–[[raja]] dan [[pemerintahan]] [[swapraja]] ke bawah sampai ke [[rakyat]] tidak mengalami perubahan.
Sementara di Belanda, tenaga kerja budak dan usaha perbudakan baru dilarang pada tanggal 1 Juli 1863. Belanda tercatat sebagai salah satu negara Eropa terakhir yang membebaskan para budaknya. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi sampai pada tahun 1892 (pada daerah Jenilu-Atapupu) dan pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan Pax Nederlandica sehingga perdagangan budak dihapus dan diawasi secara ketat.


== Geografi ==
=== Lahirnya Nama Kota Atambua dan Atapupu ===
Atambua terletak pada ketinggian 350m [[dpl]], dengan [[suhu]] berkisar antar 27-37 [[derajat Celsius]] membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam misalnya [[banjir]], [[tsunami]], [[tanah longsor]] yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum tersentuh (hijau).


Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5&nbsp;km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5&nbsp;km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Umanen). Luas Kota Atambua adalah 56.18&nbsp;km², atau 56.180 Ha, terbagi habis menjadi 3 kecamatan, dan 12 kelurahan. Tetap belum semua wilayah kota Atambua dimanfaatkan karena kurangnya akses jalan ke wilayah tersebut, sehingga hanya 2/3 wilayah yang dapat dimanfaatkan. Sisanya 1/3 belum tersentuh (lahan hijau).{{update inline}}
Perdagangan budak secara historiagrafi di Pulau Timor dan sekitarnya memiliki hubungan yang erat dengan nama kota Atambua dan Atapupu sekarang di Kabupaten Belu. Orang Belu kebanyakan sudah mengenal “budak” dengan sebutan “Ata” atau “klason” (bahasa Tetun) yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan dasi/dato atau Na’I (sebutan golongan bangsawan di Belu) bahkan renu (rakyat jelata) lainnya. Hal ini diceritakan dari mulut ke mulut (folklor) bahwa, raja-raja di Belu saat itu setiap melakukan suatu kunjungan maka di dalam rombongan raja selalu disertakan juga hamba sahayanya–budak (Ata) sebagai pembantu atau pelayan. Bahkan para dasi/dato maupun renu ada juga yang membeli para budak untuk dipekerjakan di kebun/ladang dan sebagai gembala ternak. Oleh karena itu, maka di kalangan masyarakat Belu dikenal hamba sahaya/budak belian/perdagangan budak (atan sosa = bahasa Tetun).
Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09° 10’ LS 125° 00’ BT.


=== Iklim ===
Pada masa pemerintahan kerajaan adat Fehalaran, wilayah Atapupu dan Atambua termasuk dalam struktur pemerintahan adat yang dikenal dengan sebutan Dasi Sanuluk, Aluk Sanulu. Peranan Kota Atapupu (Jenilu) sebagai pasar hamba sahaya pada saat itu. Sedangkan Kota Atambua berperanan sebagai tempat penampungan sementara para budak selanjutnya dibawa ke Atapupu. Secara etimologis arti nama Kota Atambua berasal dari kata Ata (hamba sahaya/budak) dan Buan (Suanggi), maka diartikan berasal dari nama sebuah tempat berkumpul orang-orang untuk melakukan aktifitas perdagangan budak atau penampungan para budak. Kemungkinan yang dijadikan budak saat itu adalah orang-orang yang dianggap memiliki ilmu sihir (suanggi), sehingga ditangkap dan dijadikan budak oleh para bangsawan. Selanjutnya menjadi nama “Atambua”, yang berarti “Tempat budak atau hamba dan suanggi”. Masih menurut cerita rakyat bahwa budak-budak yang telah dibeli dibawa ke pantai utara, saat ini dikenal dengan nama pelabuhan Atapupu yang berjarak 34 kilometer dari Kota Atambua. Nama “Atapupu” berasal dari kata “ata” untuk budak dan “pupu” (berkumpul) atau juga berasal dari kata “futu” (diikat), sehingga berarti “tempat budak berkumpul atau budak diikat”, sambil menunggu kapal untuk di bawa keluar Pulau Timor.
{{Weather box
|metric first=yes
|single line=yes
|location=Atambua, Nusa Tenggara Timur
|Jan record high C=
|Feb record high C=
|Mar record high C=
|Apr record high C=
|May record high C=
|Jun record high C=
|Jul record high C=
|Aug record high C=
|Sep record high C=
|Oct record high C=
|Nov record high C=
|Dec record high C=


|Jan high C=27.2
[[Berkas:Pohon beringin.jpg|thumb|Pohon Beringin yang ditanam oleh [[Ir. Soekarno]]]]
|Feb high C=27.1
=== Masa Setelah Merdeka ===
|Mar high C=27.7
Setelah rakyat Kota Atambua telah menderita, pada tahun 1945 Atambua sudah merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa lain, yaitu bangsa [[Portugis]], dan bangsa [[Belanda]]. Pada tahun tersebut juga, presiden pertama Indonesia,[[Ir. Soekarno]] menanam beberapa pohon di Kota Atambua, tepatnya di Lapangan Umum Kota Atambua (nama tempat tersebut sekarang), dengan harapan supaya dijaga dan dilestarikan hingga sekarang. Namun, seiring perkembangan waktu, beberapa pohon tersebut layu, dan mati. Pada waktu itu, hanya pohon beringin yang ditanam [[Ir. Soekarno]]yang masih tetap hidup. Pemerintah pun terkejut dengan hal tersebut. Sampai sekarang pohon tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, dengan membuat tempat-tempat duduk di bawah pohon tersebut. Sekarang, masyarakat kota Atambua pergi ke Lapangan Umum untuk bersantai, membeli sesuatu, dan duduk di bawah pohon tersebut.
|Apr high C=28.6
|May high C=28.8
|Jun high C=28.4
|Jul high C=28.6
|Aug high C=29.7
|Sep high C=31.2
|Oct high C=31.7
|Nov high C=31
|Dec high C=28.4


|Jan mean C=24.6
=== Masa Awal Konflik Timor Leste <ref>[http://www.kompasiana.com/yuannerind/konflik-timor-timur_54f9793fa333110a068b50b7 Konflik Timor Timur 1999] - Kompasiana</ref> ===
|Feb mean C=24.4
==== State Crime Pasca Jajak Pendapat ====
|Mar mean C=24.7
[[Berkas:Konflik TL 1.jpeg|thumb|Konflik [[Timor Leste]] pada 1999, sekitar 2 juta gabungan ABRI datang dari seluruh penjuru Indonesia]]
|Apr mean C=25
[[Berkas:Konflik TL 2.jpeg|thumb|Banyak TNI dan/atau POLRI meninggal dunia karena perjuangan mendamaikan RI-TL]]
|May mean C=24.9
Pasca jajak pendapat pada tahun 1999, terjadi berbagai peristiwa pelanggaran HAM, kekerasan, penganiayaan dan kerusuhan di Timor Timur. Hal ini merupakan gambaran dari adanya viktimisasi yang dilakukan oleh negara terhadap masyarakat Timor Timur.
|Jun mean C=24.2
|Jul mean C=23.9
|Aug mean C=24.5
|Sep mean C=25.7
|Oct mean C=26.6
|Nov mean C=26.7
|Dec mean C=25.4


|Jan low C=22.8
Berdasarkan laporan dari Komisi Akhir Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor-Leste (CAVR), ditunjukkan beberapa bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Bentuk pelanggaran hak asasi manusia tersebut adalah pemindahan paksa, kelaparan, pembunuhan tidak sah, penahanan sewenang-wenang, kekerasan seksual, pelanggaran hak anak, pelanggaran hukum perang, serangan terhadap orang dan barang sipil, perlakuan buruk terhadap orang tempur musuh, perusakan dan pencurian bangunan dan barang lain, penggunaan senjata ilegal, serta perekrutan paksa.
|Feb low C=22.6
|Mar low C=22.4
|Apr low C=22.2
|May low C=21.9
|Jun low C=21
|Jul low C=20.3
|Aug low C=20
|Sep low C=20.9
|Oct low C=22.2
|Nov low C=23.2
|Dec low C=23.2


|Jan record low C=
Metode militer dan pemerintahan yang digunakan pemerintah Indonesia untuk kekerasan dan penganiayaan di Timor Timur ini tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan terhadap pemberantasan PKI. Selain itu, penganiayaan yang dilakukan oleh militer atau pihak pemerintah Indonesia bertujuan untuk menjaga kestabilitasan negara.
|Feb record low C=
|Mar record low C=
|Apr record low C=
|May record low C=
|Jun record low C=
|Jul record low C=
|Aug record low C=
|Sep record low C=
|Oct record low C=
|Nov record low C=
|Dec record low C=


|precipitation colour=green
Penyiksaan yang dilakukan oleh militer dan pemerintahan Indonesia ini merupakan salah satu hal yang digunakan untuk menjaga stabilitas negara. hal ini merupakan salah satu cara pemerintah Indonesia untuk menjaga supaya Timor Timur tidak lepas dari NKRI. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam instrumental theory bahwa negara akan melakukan tindakan apa saja untuk menjaga supaya kapitalis tidak terkendala. Salah satu kepentingan yang dijaga adalah mengenai kepentingan politik dari negara Indonesia.
|Jan precipitation mm=329
|Feb precipitation mm=287
|Mar precipitation mm=253
|Apr precipitation mm=143
|May precipitation mm=80
|Jun precipitation mm=40
|Jul precipitation mm=21
|Aug precipitation mm=8
|Sep precipitation mm=16
|Oct precipitation mm=35
|Nov precipitation mm=112
|Dec precipitation mm=277


|Jan rain days=21
Bentuk-bentuk viktimisasi yang paling terlihat dalam kasus kerusuhan Timor Timur ini terlihat pada aksi penganiayaan dan kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil. Bentuk-bentuk penganiayaan tersebut misalnya penangkapan paksa, pemerkosaan, hingga pembunuhan tanpa sebab.
|Feb rain days=19
|Mar rain days=18
|Apr rain days=12
|May rain days=8
|Jun rain days=5
|Jul rain days=3
|Aug rain days=1
|Sep rain days=2
|Oct rain days=5
|Nov rain days=9
|Dec rain days=19


|Jan humidity=91
CAVR memperkirakan bahwa jumlah terbesar pembunuhan tidak sah dan penghilangan terjadi pada tahun 1999 ketika diyakini sedikitnya 1.400 dan kemungkinan sebanyak 2.600 orang dibunuh secara tidak sah atau hilang. Tahun 1975, tahun perang saudara dan invasi Indonesia, dan tahun 1979, akhir dari serangan besar-besaran yang mengakhiri tahap pertama perlawanan terhadap invasi, pembunuhan juga luar biasa tinggi.
|Feb humidity=91
|Mar humidity=89
|Apr humidity=83
|May humidity=76
|Jun humidity=71
|Jul humidity=67
|Aug humidity=60
|Sep humidity=60
|Oct humidity=63
|Nov humidity=72
|Dec humidity=87
|year humidity=


|Jand sun=6.8
Pada tahun 1999 pasukan keamanan Indonesia dan pasukan pembantunya melakukan satu kekerasan terkoordinasi dan berkepanjangan yang dirancang untuk menakut-nakuti gerakan pro-kemerdekaan dan menjamin hasil kemenangan pro-Indonesia dalam Konsultasi Rakyat yang diselenggarakan PBB. Ribuan orang sipil ditahan, ratusan ribu dipindahkan secara paksa, dan sedikitnya 1.400 orang dibunuh atau dihilangkan sepanjang tahun tersebut. Mayoritas pelanggaran mematikan terjadi dalam bulan April, sebelum penandatanganan Kesepakatan 5 Mei, dan dalam bulan September-Oktober, setelah pengumuman hasil pemungutan suara (CAVR, 2007).
|Febd sun=6.6
|Mard sun=6.9
|Aprd sun=7.3
|Mayd sun=7.0
|Jund sun=6.9
|Juld sun=7.2
|Augd sun=8.5
|Sepd sun=9.3
|Octd sun=9.4
|Novd sun=9.1
|Decd sun=7.5


|source 1= Climate-Data.org (altitude: 376m)<ref name="Climate-Data.org">{{Cite web |url=http://id.climate-data.org/location/561104/ |title=Atambua - Climate graph, Temperature graph, Climate table |publisher=Climate-Data.org}}</ref>
Bentuk bentuk kekerasan seksual juga terjadi dalam rentan waktu ini. bentuk-bentuk yang dilakukan adalah seperti pemaksaan perempuan untuk melakukan stripping, pelecehan seksual dan melakukan kekerasan seksual terhadap tahanan.


}}
''This misrecognition was combined with popular techniques (such as stripping, sexually abusing, and raphing detainees) that were employed to shame and humiliate victims. Thus, Maria, who had engaged in clandestineactivity, was detained on several occasions. She suffered a variety of tortures including being beaten and burnt and she experienced the miscarriage of her child. Over the course of three months she was placed (along with two other women ) in a toilet-less ‘iron cell’, which was a small, completely dark space surrounded with iron. The three women were stripped naked and continually photographed. These photographs were to be passed and swopped around the Indonesia n military; and much like ‘cigarette cards’, they became tokens of service with in perpetrating units (Stanley, 2009).''


=== Batas Wilayah ===
Kekerasan seksual ini merupakan salah satu bentuk viktimisasi yang terjadi saat konflik di Timor Timur. Perempuan merupakan korban yang mengalami pelecehan seksual. Dalam gambaran diatas, mereka mengalami pelecehan seksual oleh pihak militer Indonesia. Hal ini merupakan gambaran yang mennujukkan bahwa dalam konflik Timor Timur ini terdapat pelanggaran HAM.
Ketiga kecamatan di Kota Atambua dikelilingi oleh 3 kecamatan "Raksasa" yakni [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]] di Utara, [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]] di Timur dan Selatan, dan [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]] di Barat dan Selatan.
{{Batas_USBT
|utara = [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]], [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]]
|selatan = [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]] dan [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]]
|barat = [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]], [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]]
|timur = [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]]
}}


=== Pembagian kecamatan dalam kota ===
Paparan diatas menunjukkan bahwa setidaknya kita bisa belajar pada konflik yang sudah terjadi sebelumnya. Banyak hal yang dapat kita maknai dari terjadinya konflik ini. Salah satunya adalah bahwa penanganan pelanggarana HAM yang hampir terjadi pada setiap kasus konflik belum ditangani sepenuhnya oleh pemerintah. Adanya pembiaran oleh pemerintah terhadap kasus-kasus konflik yang berujung pelanggaran HAM menunjukkan bahwa pemerintah belum sensitif terhadap korban-korban konflik ini.
;Kecamatan Atambua Barat
* Kelurahan Umanen (Kode pos 85713)
* Kelurahan Tulamalae (Kode pos 85714)
* Kelurahan Berdao (Kode pos 85715)
* Kelurahan Beirafu (Kode pos 85718)


;Kecamatan Kota Atambua
Sejak itulah Atambua lebih dikenal Masyarakat di penjuru dunia. Karena Konflik tersebut, banyak warga dari Timor Leste berdatangan ke Atambua untuk menetap sementara waktu. Ada pula yang menuju ke kota yang lebih aman, misalnya [[Kota Kupang]], untuk menghidupi hidup mereka.
* Kelurahan Kota Atambua (Kode pos 85711)
* Kelurahan Tenukiik (Kode pos 85711)
* Kelurahan Manumutin (Kode pos 85712)
* Kelurahan Fatubenao (Kode pos 85718)


;Kecamatan Atambua Selatan
=== Penentuan Hari Ulang Tahun Kota Atambua ===
* Kelurahan Lidak (Kode pos 85716)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) [[Kabupaten Belu|Belu]] menggelar rapat bersama dengan Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat serta Dinas Teknis Pariwisata Belu, tentang penentuan bulan dan tanggal Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Atambua, {{tanggal|8|11|2014}}, di ruang aula Bupati Belu.<ref name=hutatambua>[http://nttonlinenow.com/berita-ntt/daratan-timor/7502-pemkab-belu-rapat-tentukan-tanggal-hut-kota-atambua-/ Pemkab Belu Rapat Tentukan HUT Kota Atambua]</ref> Pasalnya, sejak awal terbentuknya Kota Atambua, hingga saat ini belum pernah dilakukan perayaan ulang tahun bagi kota Atambua sendiri. Hadir dalam rapat perdana itu, Penjabat Bupati Belu, Willem Foni, Loro Lamaknen Ignatius Kali, Loro Wesey Wehali Pit Muti Parera, Tokoh Adat Paulinus Asa, Ose Luan, Yos Diaz, Kadis Domi Mali, Kaban BPMD Egi Nurak serta Kabag Umum Roni Mau Luma. Dalam rapat tersebut disepekati bersama, jadwal untuk hut Kota Atambua jatuh pada bulan Agustus dalam setiap tahunnya. Sementara untuk tanggalnya belum bisa ditentukan.<ref name=hutatambua/>
* Kelurahan Fatukbot (Kode pos 85717)
* Kelurahan Manuaman (Kode pos 85718)
* Kelurahan Rinbesi (Kode pos 85718)


== Geografi ==
== Demografi ==
Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua akan menyebut diri mereka sebagai "''Be' orang tardampar''" atau "''Anak-anak tapaleuk''".
Atambua terletak pada ketinggian 350 m [[dpl]], dengan [[suhu]] berkisar antar 27-37 [[derajat Celsius]] membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam misalnya [[banjir]], [[tsunami]], [[tanah longsor]] yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum tersentuh (hijau)


Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dan [[Pemerintah]] [[Kabupaten Belu]], penduduk Kota Atambua tahun 2016 berjumlah 77.108 jiwa (38.162 jiwa laki-laki; 38.946 jiwa perempuan), bertambah menjadi 81.572 jiwa (40.770 jiwa laki-laki; 40.802 jiwa perempuan). Data [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]] tahun [[2020|2023]] mencatat bahwa mayoritas penduduk Atambua memeluk agama [[Kekristenan]] yakni sebanyak 90,97%, dimana pemeluk agama [[Katolik]] sebanyak 76,20% dan [[Protestan]] 14,77%. Selebihnya memeluk agama [[Islam]] 8,69%, kemudian [[Hindu]] 0,27%, [[Budha|Buddha]] 0,03%, dan [[Konghucu (filsuf)|Konghucu]] 0,00%.<ref>{{Cite web|title=Visualisasi Data Kependudukan|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2024-03-21}}</ref>
Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5 km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5 km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Wekatimun). atau kurang lebih seluas 42 Km persegi, namun daerah yang dihuni baru sekitar 2/3 bagiannya atau kurang lebih 30 km persegi karena sebagian lainnya merupakan daerah berbukit atau karena kurangnya akses jalan raya.

Luas Kota Atambua adalah 56.18 km², atau 56.180 Ha, terbagi habis menjadi 3 kecamatan, dan 4 kelurahan.
Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09° 10’ LS 125° 00’ BT.
=== Batas Wilayah ===
{{Wilayah Geografis
|Centre = Kota Atambua
|North = [[Laut Sawu]]
|Northeast =
|East = [[Timor Leste]]
|Southeast =
|South = [[Kabupaten Belu]]
|Southwest =
|West = [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]
|Northwest =
}}

== Penduduk ==
Kota Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua akan menyebut diri mereka sebagai "''Be' orang tardampar''" atau "''Anak-anak tapaleuk''".

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu tahun 2014, penduduk Kota Atambua berjumlah 75.199 jiwa yang terdiri dari 37.244
laki-laki dan 37.955 perempuan.<ref name=penduduk>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)] - BPS Belu</ref>


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! '''No.''' !! '''Kecamatan''' !! '''Jumlah Penduduk<br/>2013''' !! '''Jumlah Penduduk<br/>2014'''<ref>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2015'''<ref>[https://belukab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/90 Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2015] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160918211348/https://belukab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/90 |date=2016-09-18 }} - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2016'''<ref>Jumlah Penduduk Kabupaten Belu tahun 2016 - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2017'''<ref name=penduduk_skrg>[http://belukab.go.id/download/data-kependudukan-semester-ii-2017/ Data Kependudukan Semester II 2017] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180707145120/http://belukab.go.id/download/data-kependudukan-semester-ii-2017/ |date=2018-07-07 }} - Pemkab Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2019'''<ref>[https://belukab.bps.go.id/publication/2020/04/27/7b895b97fa8e39e10c367a3f/kabupaten-belu-dalam-angka-2020.html Kabupaten Belu Dalam Angka 2020] - BPS Kabupaten Belu (data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belu)</ref>!! '''Pertambahan<br/>Penduduk'''<br/>''2018-2019''
! '''No.''' !! '''Kecamatan''' !! '''Jumlah Penduduk<br />2013''' !! '''Jumlah Penduduk<br />2014''' !! '''Pertambahan<br />Penduduk''' !! '''Persentase<br />Perubahan'''
|-
|-
| 1 || Kota Atambua || 28.857 || 28.726 || -131 || -0.45
| 1 || Kota Atambua || 28.857 || 28.726 || 29.081 || 29.878 || 30.738 || 31.727|| +0,7%
|-
|-
| 2 || Atambua Selatan || 23.201 || 23.357 || 156 || 0.67
| 2 || Atambua Selatan || 23.201 || 23.357 || 23.461 || 23.612 || 29.316 || 26.752 || -0,5%
|-
|-
| 3 || Atambua Barat || 22.845 || 23.116 || 271 || 1.19
| 3 || Atambua Barat || 22.845 || 23.116 || 23.510 || 23.618 || 25.946 || 24.305 || -1,6%
|-
|-
| || '''Jumlah''' || '''74.903''' || '''75.199''' || '''296''' || '''1.41'''
| || '''Jumlah''' || '''74.903''' || '''75.199''' || '''76.052''' || '''77.108''' || '''86.000''' || '''82.784''' ||
|}
|}


== Pemerintahan ==
Sampai saat ini, belum ada Walikota karena belum diresmikan sebagai pemekaran dari Kab. Belu.

<!-- === Walikota ===
Belum ada
-->
=== Daftar Kecamatan ===
{{main|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Atambua}}
# '''[[Atambua Barat, Belu|Kota Atambua Barat]]''' (4 Kelurahan)
# '''[[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua Tengah]]''' (4 Kelurahan)
# '''[[Atambua Selatan, Belu|Kota Atambua Selatan]]''' (4 Kelurahan)

<!-- === Dewan Perwakilan Rakyat ===
Belum Ada
-->
== Transportasi ==
== Transportasi ==
{{main|Transportasi di Kota Atambua}}
{{main|Transportasi di Kota Atambua}}
{{seealso|Jalan Nasional Trans Timor}}
=== Darat ===
=== Darat ===
==== Dalam Kota ====
==== Dalam Kota ====
Transportasi dalam kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:
'''Rangkuman:'''<br />

Transportasi Dalam Kota adalah sbb.:
* Mikrolet (''bemo'')
* Mikrolet (''bemo'')
* Ojek
* Ojek
Baris 172: Baris 248:
Dalam kota transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa ''bemo'' (mikrolet) dengan kapasitas penumpang 10 orang yang melayani empat rute/trayek melalui 2 terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda motor. Ojek tidak memiliki rute tertentu, sehingga dapat langsung menuju tujuan, dibandingkan ''bemo''. Tetapi, transportasi darat menggunakan ''bemo'' lebih murah dibandingkan ojek.
Dalam kota transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa ''bemo'' (mikrolet) dengan kapasitas penumpang 10 orang yang melayani empat rute/trayek melalui 2 terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda motor. Ojek tidak memiliki rute tertentu, sehingga dapat langsung menuju tujuan, dibandingkan ''bemo''. Tetapi, transportasi darat menggunakan ''bemo'' lebih murah dibandingkan ojek.


Sejak beberapa minggu yang lalu, bis [[DAMRI]] dan bis Angkutan Kota telah melayani kota ini. Meskipun jalur bis-bis tersebut hanyalah melewati jalan raya besar, namun masyarakat tetap menggunakan sarana transportasi tersebut untuk menuju ke tempat tujuan mereka.
Bus [[DAMRI]] dan bus Angkutan Kota telah melayani kota ini. Meskipun jalur bus-bus tersebut hanyalah melewati jalan raya besar, namun masyarakat tetap menggunakan sarana transportasi tersebut untuk menuju ke tempat tujuan mereka.


==== Luar Kota ====
==== Luar Kota ====
Transportasi luar kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:
'''Rangkuman:'''<br />

Transportasi luar kota adalah sbb.:
* Bus Antar Kota Dalam Provinsi
* Bus Propinsi
* Mikrolet ''(untuk menuju perdesaan)'''
* Mikrolet (sebutan lokal ''bemo'')
* Mobil Charter
* Mobil Charter


Untuk transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus yang biasa disebut ''bis kupang'' yang melayani rute ke kota-kota kecamatan dan kota kabupaten lainnya di Pulau Timor Bagian Barat (Kupang, Soe dan Kefamenanu). Bus ini adalah bus Sinar Gemilang, Gemilang, dan Paris Indah. Jam berangkat bus ini sudah ditentukan oleh pemiliknya. Terdapat 3 waktu yang digunakan, yaitu ''bis Pagi'', ''bis Siang'', dan ''bis Malam''. Untuk ''bis Pagi'', bus akan berangkat dari pangkalannya pukul 07:00 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]] dan tiba di Kupang pada pukul 15:00 [[WITA]]. Untuk ''bis Siang'', bus akan berangkat dari pangkalannya pukul 13:00 [[WITA]] dan tiba di Kupang pada pukul 20:00 [[WITA]]. Sedangkan untuk ''bis Malam'', bus akan berangkat dari pangkalannya pukul 19:00 [[WITA]] dan akan tiba di Kupang pada pukul 03:00 [[WITA]] ''(Keesokan Harinya)''.
Untuk transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melayani antar-jemput penumpang dari dan ke terminal bus maupun ''pick up'' di tepi jalan. Bus ini pada umumnya melayani rute Atambua-Kupang melalui [[Jalan Timor Raya]]. Beberapa agen bus yang tersedia antara lain Sinar Gemilang, Gemilang, Paris Indah, dan beberapa jenis bus lainnya. Jam berangkat bus ini sudah rutin terjadwal dalam tiga sesi: pagi, siang, dan malam. Sesi pagi akan berangkat dari Atambua sekitar 06.00 - 09.00 WITA, sesi siang akan berangkat sekitar 11.00 - 15.00 WITA, dan sesi malam akan berangkat sekitar 17.00 - 21.00 WITA. Perjalanan setiap bus akan memakan waktu hingga 2 jam menuju [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|Kefamenanu]], hingga 3,5 jam menuju [[Niki-niki, Amanuban Tengah, Timor Tengah Selatan|Niki-Niki]] (pemberhentian makan), hingga 5 jam menuju [[Kota Soe, Timor Tengah Selatan|Soe]], dan hingga 8 jam menuju [[Kota Kupang|Kupang]] (ibukota provinsi).

Jika tidak mau menaiki bus, terdapat jalur lain untuk menuju ke Kupang, yaitu dengan Mobil Charter.
Transportasi ke luar kota (khususnya ke pedesaan tanpa jangkauan bus AKDP) akan dilayani mikrolet (sebutan lokal ''bemo''). ''Bemo''-''bemo'' ini pada umumnya melayani rute Atambua-[[Lamaknen, Belu|Lamaknen]], Atambua-[[Betun]] (ibukota [[Kabupaten Malaka]]), Atambua-[[Insana Utara, Timor Tengah Utara|Wini]], Atambua-[[Motaain]], atau bahkan sebagai alternatif lain pada rute Atambua-[[Laenmanen, Malaka|Nurobo]], yang sudah dilayani bus AKDP.

Perjalanan Atambua-Kupang menggunakan mobil charter tersedia, dan akan memakan waktu 6-7 jam. Biaya sewa mobil dan pengemudi berbeda-beda tergantung penyedia jasa.


Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan Motaain (sekitar 30 KM atau setengah jam berkendara dari Atambua lewat rute utama, atau sekitar 20 menit berkendara dari rute kedua).<br />
Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan [[Motaain]]. Perjalanan ke [[Timor Leste]] pada umumnya dilayani bus Timor Hotel, dan akan melewati PLBN Terpadu Motaain.
Untuk transportasi ke Timor Leste, terdapat beberapa bus, pada umumnya bus yang melayani rute Atambua - [[Timor Leste]] adalah bus Timor Hotel. Diperlukan sekitar 4-5 jam dari Pangkalan (terminal) Umanen (''atau disebut juga Terminal Kota ke-2'') menuju [[Kota Dilli]], [[Timor Leste]] melalui jalur darat.


=== Udara ===
=== Udara ===
[[Kota]] ini dilayani oleh sebuah [[bandar udara]], yaitu [[Bandar Udara A. A. Bere Talo]] (dulunya [[Bandar Udara Haliwen]], yang terletak di [[Haliwen]], Kota Atambua. Status [[bandar udara]] ini adalah Bandar Udara Domestik dengan penerbangan menuju Timor Leste, melalui [[Kupang]] [[Landas pacu]] [[bandar udara]] tersebut adalah 1600 meter dan bisa didarati oleh pesawat-pesawat cukup besar, diantaranya terdapat lima maskapai yang melayani rute penerbangan [[Kupang]]-Atambua pulang pergi, masing-masing [[Susi Air]], [[Lion Air]], [[TransNusa Air Services|TransNusa]], [[Wings Air]], [[Batik Air]].
[[Kota]] ini dilayani oleh sebuah [[bandar udara]], yaitu [[Bandar Udara A. A. Bere Talo]] (dulunya [[Bandar Udara Haliwen]], yang terletak di [[Manumutin, Atambua, Belu|Kelurahan Manumutin]], [[Kota Atambua, Belu|Kecamatan Kota Atambua]]. Terdapat dua maskapai yang melayani dan empat penerbangan setiap harinya.


=== Laut ===
=== Laut ===
[[Kota]] ini juga dilayani oleh 2 [[pelabuhan]] laut, yaitu pelabuhan Atapupu dan pelabuhan Tegur (Teluk Gurita).<br />
[[Kota]] ini juga dilayani oleh 2 [[pelabuhan]] laut, yaitu [[pelabuhan Atapupu]] dan [[Pelabuhan Teluk Gurita|pelabuhan Tegur]] (Teluk Gurita).<br />
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua [[Alor]] dan Atambua - [[Kota Kupang|Kupang]], dan sejumlah tempat lainnya.
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua [[Kalabahi]] dan Atambua - [[Kota Kupang|Kupang]], dan sejumlah tempat lainnya.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Kota Atambua memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk pendidikan formal dan informal dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA serta Perguruan Tinggi.
Kota Atambua memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk pendidikan formal dan informal dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA serta Perguruan Tinggi.
=== Taman Kanak-Kanak ===
=== Sekolah ===
* '''Taman Kanak-Kanak'''<br/>Di dalam kota, terdapat 8 buah [[Taman Kanak-Kanak]] Negeri dan Swasta
Di Kota Atambua, Terdapat 2 TKK Utama, yaitu:
* '''Sekolah Dasar'''<br/>Di dalam kota, terdapat 16 buah [[Sekolah Dasar|SD]] Negeri dan 10 buah [[Sekolah Dasar|SD]] Swasta.
* TKK Kristen Atambua
* '''Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama'''<br/>Di dalam kota, terdapat 4 buah [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]] Negeri dan 9 buah [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]] Swasta.
* TKK Kuntum Bahagia<br />
* '''Sekolah Lanjutan Tingkat Atas'''<br/>Di dalam kota, terdapat 11 buah SLTA yang terdiri dari 10 SLTA dan 2 Sekolah Kejuruan, sedangkan belum terdapat MA di kota ini.
Dan TK lain.

=== Sekolah Dasar ===
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kota Atambua sebanyak 14 buah.<br />
SD/MI yang utama adalah:
# SDK 1 Atambua
# SDK 2 Atambua
# SDG 3 Atambua
# MI Hidayatullah
# MI Al-Islamiah

=== Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ===
Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/MTs yang tersebar di Kota Atambua sebanyak 7 buah.<br />
SMP/MTs yang utam adalah:
# SMP Negeri 1 Atambua
# SMP Negeri 2 Atambua
# SMP Negeri 1 Atambua Barat

=== Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ===
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Atambua sebanyak 11 buah, yang terdiri dari 10 SLTA dan 1 Sekolah Kejuruan, sedangkan belum terdapat MA di kota ini.<br />
SMA/SMK yang utama adalah:
# SMA Negeri 1 Atambua
# SMA Negeri 2 Atambua
# SMA Negeri 3 Atambua
# SMA Negeri 4 Atambua
# SMK Negeri 1 Atambua


=== Perguruan Tinggi ===
=== Perguruan Tinggi ===
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Atambua terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu:
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Atambua terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu:
* [[Universitas Terbuka]]
* [[Universitas Terbuka]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua<ref>[http://indonesia.ucanews.com/tag/stisip-fajar-timur/ Mahasiswa dituntut jadi ‘agent of change’]</ref>
* Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua<ref>{{Cite web |url=http://indonesia.ucanews.com/tag/stisip-fajar-timur/ |title=Mahasiswa dituntut jadi ‘agent of change’ |access-date=2015-01-17 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304213111/http://indonesia.ucanews.com/tag/stisip-fajar-timur/ |dead-url=yes }}</ref>
* Fakultas Keperawatan [[Universitas Timor]]<ref>{{Cite news|url=http://kupang.tribunnews.com/2017/10/14/akper-diambil-alih-kemenristekdikti-bupati-belu-saya-melepas-dengan-air-mata-dan-cinta|title=Akper Diambil Alih Kemenristekdikti, Bupati Belu: Saya Melepas dengan Air Mata dan Cinta |date=17 Oktober 2017 |accessdate=6 Juni 2019 |publisher=Pos Kupang|first=Fredrikus Royanto |last=Bau |language=id |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] }}</ref> (dulu Akademi Keperawatan (Akper) Belu<ref>{{Cite news|url=http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar |title=Peringati Hari HIV/AIDS, Akper Belu Gelar Seminar |access-date=2015-01-17 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304093758/http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar |dead-url=yes |language=id |work=[[Liputan6.com]] }}</ref>)
* Akademi Keperawatan (Akper), Kabupaten Belu<ref>[http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar Peringati Hari HIV/AIDS, Akper Belu Gelar Seminar]</ref><br />

Dan 1 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:
Dan 1 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Atambua
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Atambua


== Kesehatan ==
== Kesehatan ==
Kota Atambua memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta.
Kota Atambua memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta<ref>[https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kabupaten-Belu-Dalam-Angka-2016.pdf Belu Dalam Angka] Halaman 46-48</ref>


=== Rumah Sakit Pemerintah ===
=== Rumah Sakit Pemerintah ===
* RSUD Atambua
* RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua
* Rumkitban (Rumah Sakit Bantuan) TNI
* RS Tentara Atambua


=== Rumah Sakit/Klinik Swasta ===
=== Rumah Sakit Swasta ===
* RS Sito Husada
* RS Sito Husada


=== Daftar Puskesmas ===
=== Daftar Puskesmas ===
* Puskesmas Kota Atambua
<!--
* Puskesmas Atambua Selatan
* Puskesmas Umanen
* Puskesmas Umanen
* Puskesmas Tulamalae
* Puskesmas Berdao
* Puskesmas Beirafu -->


=== Klinik ===
* Puskesmas Kota Atambua (Puskesmas Lama) ''(Tidak Beroperasi)''
Terapat 3 buah [[klinik]] di wilayah kota Atambua.
* Puskesmas Kota Atambua (Puskesmas Baru)
<!--
* Puskesmas Tenukiik
* Puskesmas Fatubenao
* Puskesmas Lidak
* Puskesmas Fatukbot
* Puskesmas Manuaman -->

<!--
=== Perencanaan Pembangunan ===
'''Atambua sedang membangun klinik & Rumah Sakit, di antaranya:'''
* Klinik Divif 1 Kostrad (akan dilaksanakan tahun ini)
* Klinik Graha Medika (akan dilaksanakan tahun ini)
* Klinik Tumbuh Kembang (akan dilaksanakan tahun ini)
* Rumah Sakit Sentra Medika (akan dilaksanakan tahun ini)
* Rumah Sakit Tugu Ibu (akan dilaksanakan tahun ini)
* [[Rumah Sakit Ibu dan Anak Graha Permata Ibu]] (akan dilaksanakan tahun ini)
* [[Rumah Sakit Harapan Bunda]] (akan dilaksanakan Juli 2015)
-->


== Pers dan Media ==
== Pers dan Media ==
=== Surat Kabar ===
=== Surat Kabar ===
Beberapa surat kabar yang diimpor dari Kupang melalui bus seperti [[Harian Umum Pos Kupang]], [[Timor Express]] dan [[victorynewsmedia]].
2 koran surat kabar yang didatangkan setiap hari dari [[Kota Kupang]], antara lain [[Pos Kupang]] dan [[Timor Express]].


=== Radio ===
=== Radio ===
{{seealso|Daftar stasiun radio di Nusa Tenggara Timur}}
==== Radio milik Pemerintah ====
Stasiun [[Radio]] milik pemerintah yang beroperasi di Kota Atambua adalah [[Radio Republik Indonesia]] (RRI) melalui:
Stasiun [[Radio]] milik pemerintah yang beroperasi di Kota Atambua adalah [[Radio Republik Indonesia]], yang beralamat di Jalan El Tari. RRI Atambua memancarkan beberapa frekuensi, yakni:
* RRI Programa 1 FM 91.5 MHz
* RRI Programa 2 FM 99.8 MHz
* RRI Programa 3 FM 99.0 MHz dan
* RRI Programa 4 FM 93.1 MHz
Namun, terkadang-kadang siaran RRI Kupang sampai di kota ini, yaitu:
* RRI Programa 1 Kupang cabang Soe (FM 88.8 MHz (mono) dan AM 1107 KHz (jika AM dihidupkan))
<!-- DIPERIKSA JOLLY98 SEJAK 2014-2015 -->
===== Jarak jangkauan RRI Atambua =====
''Wilayah [[Mata angin|Barat Daya]]''<br />
Jangkauan RRI Atambua untuk Pro1 - Pro3 di wilayah Barat daya, semuanya mencapai perbatasan [[Kabupaten Belu]] - [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]] dengan sebuah ''relayer'' di Halilulik.<br />
Sedangkan untuk Pro4, tidak dapat mencapai perbatasan [[Kabupaten Belu]] - [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]], karena ''relayer'' di Halilulik belum di-''setting''.<br />

''Wilayah [[Mata angin|Barat Laut]]''<br />
Jangkauan Pro1 - Pro3 RRI Atambua untuk wilayah Barat Laut cukup luas, bahkan sampai di Ponu, [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]]. Semuanyan berkat Relayer di Atapupu.<br />
Sedangkan untuk Pro4 belum dapat mencapai mana-mana karena belum di-installnya ''relayer'' di Atapupu.<br />

''Wilayah [[Mata angin|Timur Laut]]''<br />
Jangkauan siaran RRI Atambua seluruhnya belum dapat mencapai desa Silawan, arah [[Mata angin|Timur Laut]] dari Atambua, karena belum di-installnya relayer di wilayah tersebut. Sedangkan, warga perbatasan tersebut hanya mendengarkan radio-radio dari [[Timor Leste]], dan tidak dapat mendapatkan informasi teraktual dari [[RI|Negara mereka sendiri]] <small>''Diperiksa tanggal [[21 Januari]] [[Tahun|2015]] oleh Jolly98''</small>

''Wilayah [[Mata angin|Timur dan Tenggara]]''<br />
Di wilayah Timur dan Tenggara, Pro1 - Pro3 RRI Atambua dapat mencapai Weluli, beserta AM Pro1 RRI Kupang (karena tempat tersebut berada di ketinggian), meskipun siaran RRI Atambua di tempat tersebut tidaklah terlalu bagus (Kadang-kadang sinyal bisa terputus).

===== Beragam acara RRI Atambua =====
<!-- Belum lengkap, dibutuhkan bantuan untuk memenuhi daftar -->
Dalam Pro 1 RRI Atambua dan Kupang, terdapat siaran khusus dari [[Timor Leste|RTTL]], sebagai kerjasama RRI Atambua, RRI Kupang, dengan [[RTTL]]. Siaran ini dilaksanakan pada hari Senin - Jumat pukul 12:00 - 14:00 WITA. ''(penjelasan di bawah)''<br />
Dalam Pro1 dan Pro2, terdapat siaran Nasional setiap hari minggu. Sedangkan dalam Pro 1 RRI Atambua setiap hari minggu pukul 8:00 - 9:30 WITA dan 17:00 - 18:30 WITA, terdapat siaran langsung dari Gereja-Gereja di Kota Atambua.

===== Siaran bersama =====
[[Radio Republik Indonesia|Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang]] dan [[Radio Republik Indonesia|Atambua]] selaku penyelenggara akan melaunching Siaran RRI dan [[Radio Televisi Timor Leste|RTTL]] dengan paket siaran "''Ita Moris Hamutuk''" atau "Kita Hidup Bersama" (dalam Bahasa Tetun) dalam rangka uji coba siaran bersama.<ref name=rrisiaranbersama>[http://www.rri.co.id/post/berita/131203/ruang_publik/rri_dan_radio_televisi_timor_leste_uji_coba_siaran_bersama.html/ RRI dan Radio Televisi Timor Leste Uji Coba Siaran Bersama] - KBRN Kupang</ref> Siaran [[Radio Republik Indonesia|RRI]] dan [[Radio Televisi Timor Leste]] tersebut secara faktual telah dilakukan uji coba melalui siaran Pro 1 RRI Atambua, Pro 1 RRI Kupang dan Radio Televisi Timor Leste oleh Kepala LPP RRI Kupang [[Enderiman Butar Butar]], dan Kepala LPP RRI Atambua [[Lahar Rudiarso]], serta Produser [[Radio Televisi Timor Leste]] Nunuk yang dipandu oleh Kepala Seksi Siaran RRI Kupang Aser Rihi Tugu, Kamis (8/01/2015).<ref name=rrisiaranbersama/> Uji coba siaran bersama RRI dan Radio Televisi Timor Leste tersebut terpantau berjalan maksimal. Usai melakukan uji coba siaran dimaksud, Kepala LPP RRI Kupang Enderiman Butar Butar mengatakan, siaran bersama tersebut merupakan upaya mendekatkan komunikasi antara warga dua Negara Indonesia dan Timor Leste.<ref name=rrisiaranbersama/>

==== Radio Swasta ====
Selain itu ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:
* Favorit FM = 98.2 MHz. ''Dipancarkan dari Jalan Adam Malik no. 24, Pasar Baru.'' <!--jaringan [[Radio Alaikassalam Sejahtera]]-->
* Radio Dian Mandiri = 100.6 MHz ''Dipancarkan dari Jalan Proklamasi, Mangga Dua.''
* Miskal FM = 106.5 MHz ''Dipancarkan dari Jalan Mercusuar no. 3, Gereja Miskal Atambua.''
* RSPD Belu = FM 107.3 KHz dan AM 1034 KHz ''Dipancarkan dari Jalan Basuki Rahmat no. 3, Kota Atambua.''
<!--
---------------------------------------------------
RADIO YANG TIDAK BENAR (TIDAK ADA DI KOTA ATAMBUA)
JANGAN MENAMBAH RADIO YANG TIDAK TERDAPAT DI KOTA!
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
* Sindo Trijaya FM = 104.7 MHz
* Brigada News FM = 89.5 MHz
* RDI Belu = 97.6 MHz
* Elshinta = 88.1 MHz
* OZ Radio = 101.3 MHz
* DZRH = 93.7 MHz jaringan [[Radio Silahtutahim]]
* DZRJ = 107.1 MHz
* DZBB = 87.9 MHz
* DZMM = 91.1 MHz
* DZXL = 99.3 MHz jaringan [[Fajri FM]]
* Sonora FM = 100.2 MHz
* Radyo Natin = 102.8 MHz jaringan [[Radio Lesmana]]
* Prambors = 103.7 MHz
* Delta FM = 106.0 MHz
* Female Radio = 101.9 MHz
Radio bersiaran 24 jam sekali seminggu
-->
==== Radio dari Timor Leste ====
Dalam kota ini pula terdapat 1 radio yang di-relay dari Timor Leste, melewati perbatasan, dan sampai di Kota Atambua. Radio tersebut belum diketahui namanya secara pasti. Tetapi, [[FM (radio)|frekuensi]] radio tersebut adalah di '''FM 99.5 MHz''', yang hanya dapat menjangkau wilayah utara Kota Atambua. Sinyal radio tersebut bisa saja mengganggu jarak penyiaran Programa 2 RRI Atambua, yang berada di frekuensi '''FM 99.8 MHz'''.

=== Televisi ===
==== [[TVRI]] ====
Di kota ini, TVRI mengudara pada [[VHF]] 10 dan UHF 20 setiap hari 24 jam.<br />
[[VHF]] 10 adalah TVRI Nasional, sedangkan [[UHF]] 20 adalah TVRI Kupang.

==== [[Belu TV]] ====
Di kota ini, Belu TV mengudara pada UHF 37 setiap hari dari pukul 04:30 - 01:00 WITA, yang mencapai seluruh daerah [[Kabupaten Belu]], dan sebagian [[Kabupaten Malaka]], [[Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara|Kota Kefamenanu]]<br />
Jika Belu TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh beberapa siaran [[Televisi|TV]] nasional, misalnya [[SCTV]], [[MNCTV]], [[Global TV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[Antv|ANTV]], [[Indosiar]], [[Metro TV]], [[Kompas TV]], [[TvOne]], [[RCTI]], [[CNN Indonesia]] dan [[BeritaSatu]].
=== [[iNews TV]] ===
Di kota ini, Indonesia News TV mengudara pada UHF 29

== Pariwisata ==
=== Penginapan ===
'''''Perhatian:''''' ''Nomor telepon memiliki awalan (0389).''
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
! '''Programa''' !! '''Frekuensi'''
|-
|-
| [[RRI Programa 1|Programa 1 RRI]] || FM 91,5&nbsp;MHz
! '''No.''' !! '''Nama Hotel'''<br />''(Diurutkan dari yang paling tua)'' !! '''Alamat Hotel''' !! '''No. Telp''' !! '''Nama Pimpinan''' !! '''Jenis Bintang'''
|-
|-
| [[RRI Programa 2|Programa 2 RRI]] || FM 99,8&nbsp;MHz
| 1 || Hotel King Star || Jalan R. Soeprapto || - || Yuliana Laka || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| [[RRI Programa 3|Programa 3 RRI]] || FM 93,1&nbsp;MHz
| 2 || Hotel Nusantara I || Jalan Soekarno-Hatta no. 24 || 21377 || Maria Pareira || Melati<ref name=hotel></ref>
|}

Selain itu ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:
{| class="wikitable"
|-
|-
! '''No.''' !! '''Nama Radio''' !! '''Frekuensi FM''' !! '''Alamat Stasiun'''
| 3 || Hotel Nusantara II || Jalan I. J. Kasimo || 21337 ||Hendrik Oematan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| 1 || Favorit Radio || 98,20&nbsp;MHz || Jl. Adam Malik no. 24
| 4 || Hotel Permata || Jalan El Tari no. 87 || 21740 || A. C. Corputy ||Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| 2 || Radio Dian Mandiri || 100,6&nbsp;MHz || Atambua Selatan
| 5 || Hotel Timor || Jalan G. A. Siwabesi || 23032 || Michael Tanjung || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| 3 || Misikalfari FM || 106,5&nbsp;MHz || Jl. Mercusuar
| 6 || Hotel Intan || Jalan Merdeka no. 12 || 21343 || Y. V. Gunawan || Melati<ref name=hotel></ref>
|}

==== Radio dari Timor Leste ====
Di dalam kota ini, terdapat 3 radio FM dari Timor Leste yang telah diketahui Frekuensinya, yakni:.<ref>Radio Timor Leste di Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle tanggal 4 Februari 2018</ref>
{|class="wikitable"
|-
|-
! '''No.''' !! '''Nama Radio''' !! '''Frekuensi FM''' !! '''Jangkauan'''
| 7 || Hotel Klaben || Jalan Dubesi Nanaet no. 29 || 21079 || Ny. Klau Banusu || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| 1 || Radio Maubere || 99,5&nbsp;MHz || Atambua Utara
| 8 || Hotel Liurai || Jalan Gatot Soebroto no. 42 || 21351 || Robert Didoek || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
|-
| 2 || Radio Maubere || 97,9&nbsp;MHz || Atambua Utara
| 9 || Hotel Paradiso || Jalan Cendana || - || Ir. Agustinus B. Seran || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 10 || Hotel Merdeka || Jalan Merdeka no. 37 || 21197 || Johanes Tan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 11 || Hotel Minang || Jalan Soekarno no. 2 || 21379 || Ny. Animan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 12 || Hotel Wisata || Jalan Merdeka || - || Joseph Pareira || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 13 || Hotel Matahari || Jalan Ade Irma Suryani || 2325000 || Kristian Japola || Melati<ref name=hotel>[http://pariwisatabelu.com/hotel-berbintang/ Hotel Berbintang di Atambua] - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref>
|}
|}


=== Obyek Wisata ===
=== Televisi ===
Stasiun televisi aktif di kota ini hanyalah satu, yakni TVRI. Di kota ini, TVRI mengudara pada [[VHF]] 10 dan [[VHF]] 20 setiap hari 24 jam.
<!-- SITUS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BELU. Diakses tanggal 25 Agustus 2015 -->
* [[VHF]] 10 adalah TVRI Nasional
* [[VHF]] 20 adalah TVRI Nusa Tenggara Timur


== Pariwisata ==
Kabupaten Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Belu berupa Obyek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik, pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari tradisional dan lain-lain),alam (Fukan Fehan, dll.), Religius (Gua Maria Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan). Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor Leste.<ref name=objekwisata>[http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ Objek Wisata Unggulan] - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref><br />
=== Objek Wisata<ref name=objekwisata>[http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ Objek Wisata Unggulan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141230150247/http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ |date=2014-12-30 }} - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref> ===
Kabupaten Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Belu berupa Objek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik, pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari tradisional dan lain-lain),alam (Fulan Fehan, Gunung Lakaan, Air Terjun Siata Mauhalek dll.), Religius (Gua Maria Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan). Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor Leste.


Potensi – potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Belu ini perlu mendapat perhatian yang serius dan terus digali serta dikembangkan agar kedepan sektor pariwisata dapat menunjukkan kontribusi yang nyata pada kontribusi PAD dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola obyek-obyek wisata Ini disebabkan karena selain pengembangannya yang belum tertata dengan baik, animo masyarakat dalam menjaga, memperkenalkan dan melestarikannyapun belum optimal, selain itu masih banyak potensi wisata lainnya yang belum termanfaat dan terdata dengan akurat sehingga pengelolaannya belum optimal. Untuk itu Pemerintah Daerah bersama-sama masyarakat perlu untuk memfokuskan perhatian pada aspek pariwisata untuk menyikapi tantangan kedepan.<ref name=objekwisata></ref><br />
Potensi – potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Belu ini perlu mendapat perhatian yang serius dan terus digali serta dikembangkan agar kedepan sektor pariwisata dapat menunjukkan kontribusi yang nyata pada kontribusi PAD dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola objek-objek wisata Ini disebabkan karena selain pengembangannya yang belum tertata dengan baik, animo masyarakat dalam menjaga, memperkenalkan dan melestarikannyapun belum optimal, selain itu masih banyak potensi wisata lainnya yang belum termanfaat dan terdata dengan akurat sehingga pengelolaannya belum optimal. Untuk itu Pemerintah Daerah bersama-sama masyarakat perlu untuk memfokuskan perhatian pada aspek pariwisata untuk menyikapi tantangan kedepan.<ref name=objekwisata />


Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Kabupaten Belu ada beberapa tempat-tempat wisata tertentu yang menjadi prioritas unggulan diantaranya:
Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Kabupaten Belu ada beberapa tempat-tempat wisata tertentu yang menjadi prioritas unggulan di antaranya:


=== Wisata Pantai dan Bahari ===
=== Wisata Pantai dan Bahari ===
'''Pantai Pasir Putih<ref name=objekwisata></ref>'''<br />
'''Pantai Pasir Putih<ref name=objekwisata />'''<br />
[[Berkas:Pantai Pasir Putih1.jpg|thumb|Suasana ramai pantai Pasir Putih, saat liburan]]
[[Berkas:Pantai Pasir Putih1.jpg|jmpl|Suasana ramai pantai Pasir Putih, saat liburan]]
[[Berkas:Pantai Pasir Putih2.jpg|thumb|Suasana Pantai Pasir Putih, dengan pohon-pohon [[Bakau]] di latar belakang]]
[[Berkas:Pantai Pasir Putih2.jpg|jmpl|Suasana Pantai Pasir Putih, dengan pohon-pohon [[Bakau]] di latar belakang]]


Jarak dari Kota Atambua ± 24 km kearah utara, di pantai ini pengunjung dapat berekreasi, mandi, berenang sambil menikmati suasana alam pantai yang tenang dan indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Di tempat ini juga telah disediakan rumah payung (lopo), MCK, Fasilitas permainan anak-anak dan pondok-pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat bersama keluarga. Selain itu, anda dapat pula menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menikmati indahnya pantai pasir putih dan juga bisa menyusuri pantai [[Sukaerlaran]] dan [[Motaain]] sebagai tapal batas dengan [[Timor Leste]] yang merupakan pintu gerbang lintas darat.<br />
Jarak dari Kota Atambua ± 24&nbsp;km kearah utara, di pantai ini pengunjung dapat berekreasi, mandi, berenang sambil menikmati suasana alam pantai yang tenang dan indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Di tempat ini juga telah disediakan rumah payung (lopo), MCK, Fasilitas permainan anak-anak dan pondok-pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat bersama keluarga. Selain itu, anda dapat pula menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menikmati indahnya pantai pasir putih dan juga bisa menyusuri pantai [[Sukaerlaran]] dan [[Motaain]] sebagai tapal batas dengan [[Timor Leste]] yang merupakan pintu gerbang lintas darat.


'''Kolam Susuk<ref name=objekwisata></ref>'''<br />
'''Kolam Susuk<ref name=objekwisata />'''<br />
[[Berkas:KolamSusuk1.jpg|thumb|[[Lopo|Lopo-lopo]] yang berada di Kolam Susuk]]
[[Berkas:KolamSusuk1.jpg|jmpl|[[Lopo|Lopo-lopo]] yang berada di Kolam Susuk]]
[[Berkas:KolamSusuk2.jpg|thumb|Danau Kolam Susuk]]
[[Berkas:KolamSusuk2.jpg|jmpl|Danau Kolam Susuk]]


Objek wisata kolam susuk berada di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu atau sekitar 17 KM arah utara dari Kota Atambua, ibukota Kabupaten Belu. Tidak diketahui secara pasti kapan Kolam Susuk ditemukan tetapi keberadaan objek wisata ini sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan, udang, kepiting, dan lain-lain.
Objek wisata kolam susuk berada di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu atau sekitar 17 KM arah utara dari Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. Tidak diketahui secara pasti kapan Kolam Susuk ditemukan tetapi keberadaan objek wisata ini sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan, udang, kepiting, dan lain-lain.


Kolam ini terbentuk secara alami dan memiliki tanah yang berwarna putih. Sehingga kalau terkena sinar matahari airnya memantulkan cahaya yang berwarna putih seperti susu. Ini menjadi alasan mengapa sekarang nama objek wisata ini lebih sering disebut dengan nama kolam susu. Tetapi sebenarnya karena objek wisata ini dikelilingi oleh hutan bakau yang lebat menyebabkan banyak sekali terdapat nyamuk disekitar tempat ini, akhirnya masyarakat setempat kemudian menamai kolam tersebut dengan sebutan Kolam Susuk atau dalam bahasa Indonesia disebut kolam nyamuk. Selain itu hutan bakau ini juga merupakan tempat tinggal bagi ribuan kelelawar, kera jenis lokal , kepiting bakau, dan lain sebagainya.
Kolam ini terbentuk secara alami dan memiliki tanah yang berwarna putih. Sehingga kalau terkena sinar matahari airnya memantulkan cahaya yang berwarna putih seperti susu. Ini menjadi alasan mengapa sekarang nama objek wisata ini lebih sering disebut dengan nama kolam susu. Tetapi sebenarnya karena objek wisata ini dikelilingi oleh [[hutan bakau]] yang lebat menyebabkan banyak sekali terdapat [[nyamuk]] disekitar tempat ini, akhirnya masyarakat setempat kemudian menamai kolam tersebut dengan sebutan ''Kolam Susuk'' atau dalam bahasa Indonesia disebut kolam nyamuk. Selain itu hutan bakau ini juga merupakan tempat tinggal bagi ribuan [[kelelawar]], [[kera]] jenis lokal, [[kepiting bakau]], dan lain sebagainya.


Pada tahun 1971 group band legendaris Indonesia “koes plus” pernah berkunjung ke obyek wisata ini ketika melakukan perjalanan darat dari Kupang menuju Dili. Karena keindahan yang alami dan keunikan kolam ini, membuat Yon Koeswoyo salah satu personil utama Group Band Koes Plus ini terkesima. Dia kemudian mengabadikan kolam itu dengan menciptakan sebuah lagu yang sangat legendaris dengan judul “ kolam susu ”. Selain itu sebagai tanda mata bagi masyarakat Kabupaten Belu, grup ini menyumbangkan sebuah sekolah dasar (SD) dan dibangun di tepian kolam tersebut. Sampai sekarang sekolah dasar tersebut masih ada. Pada tahun 2009 kolam susuk juga pernah menjadi lokasi shooting film berjudul Tanah Air Beta yang disutradarai oleh Ari Sihasale dan pada tahun 2012 film berjudul Atambua 39°C yang disutradarai oleh Mira Lesmana.<ref name=objekwisata></ref>
Pada tahun [[1971]] group band legendaris Indonesia “[[Koes Plus]]” pernah berkunjung ke objek wisata ini ketika melakukan perjalanan darat dari Kupang menuju Dili. Karena keindahan yang alami dan keunikan kolam ini, membuat [[Yon Koeswoyo]] salah satu personil utama Group Band [[Koes Plus]] ini terkesima. Dia kemudian mengabadikan kolam itu dengan menciptakan sebuah lagu yang sangat legendaris dengan judul “ kolam susu ”. Selain itu sebagai tanda mata bagi masyarakat Kabupaten Belu, grup ini menyumbangkan sebuah sekolah dasar (SD) dan dibangun di tepian kolam tersebut. Sampai sekarang sekolah dasar tersebut masih ada. Pada tahun 2009 kolam susuk juga pernah menjadi lokasi shooting film berjudul [[Tanah Air Beta]] yang disutradarai oleh [[Ari Sihasale]] dan pada tahun 2012 film berjudul [[Atambua 39°C]] yang disutradarai oleh Mira Lesmana.<ref name=objekwisata />


Melihat potensi yang besar dari objek wisata kolam susuk, maka melalui SK Bupati no. 12 Tahun 2000, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu mengukuhkan objek wisata ini sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata alam dan bahari di Kabupaten Belu.
Melihat potensi yang besar dari objek wisata kolam susuk, maka melalui SK Bupati no. 12 Tahun 2000, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu mengukuhkan objek wisata ini sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata alam dan bahari di Kabupaten Belu.


Beberapa fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut :
Beberapa fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut:
* '''Sarana:''' Sarana pendukung yang terdapat di obyek wisata ini adalah, Transportasi Umum Swasta, Travel Biro, Transportasi Motor Ojek, Telkomsel, Puskesmas, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta sistim pelayanan perbankan yang baik, yaitu Bank NTT Cabang Pembantu Atapupu.
* '''Sarana:''' Sarana pendukung yang terdapat di objek wisata ini adalah, Transportasi Umum Swasta, Travel Biro, Transportasi Motor Ojek, Telkomsel, Puskesmas, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta sistem pelayanan perbankan yang baik, yaitu Bank NTT Cabang Pembantu Atapupu.
* '''Prasarana:''' Agar pengunjung menjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, MCK / Toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat (lopo), rumah-rumah payung, pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.<ref name=objekwisata />

* '''Prasarana:''' Agar pengunjung manjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, mck / toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat, rumah-rumah payung , pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.<ref name=objekwisata></ref>


=== Wisata Kuliner ===
=== Wisata Kuliner ===
Kota ini menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat '''jagung'''. Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada yang mau paling lezat, cukup lezat, atau ''biasa-biasa''. Harga penjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.
Kota ini menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat '''jagung'''. Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan [[jagung bose]] atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada yang mau paling lezat, cukup lezat, atau ''biasa-biasa''. Harga penjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.

=== Wisata Religi ===
Di Kota ini pula terdapat wisata religi yang berada terpencar. Salah satu wisata religi yang peling terkenal adalah Wisata Religi Gua Maria Toro, berada di Kecamatan Atambua Barat, setiap hari Jumat (dalam Tri Hari Suci Paskah), para Imam-imam, masyarakat beragama Katolik di Kota ini berkunjung ke gua ini untuk kegiatan religi mereka.

== Galeri gambar ==
<gallery>
COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|Pelabuhan Atapupu pada masa [[Hindia Belanda]]
Gereja katedral.jpg|Gereja Katedral Paroki Sta. Maria Imakulata Atambua
Indo-timor border.jpg|Pintu Perbatasan Motaain sebelum adanya PLBN Terpadu Motaain
Motaain perbatasan.jpg|Monumen Perbatasan [[Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] di Motaain
Tugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|Tugu Selamat Datang yang berada di kecamatan [[Tasifeto Barat, Belu|Tasifeto Barat]]
DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|Pelabuhan Atapupu pada tahun 1915, dipotret dari udara
Pohon beringin.jpg|Pohon [[Beringin]] tahun [[2013]], pada masa kampanye
Konflik TL 1.jpeg|[[Konflik]] [[Timor Leste]] [[1999]]
Konflik TL 2.jpeg|[[Konflik]] [[Timor Leste]] [[1999]]
Pantai Pasir Putih1.jpg|Pantai Pasir Putih di Atapupu
Pantai Pasir Putih2.jpg|Pantai Pasir Putih di Atapupu
KolamSusuk1.jpg|Lopo-lopo Kolam Susuk
KolamSusuk2.jpg|Danau Kolam Susuk
FulanFehan1.jpg|[[Fulan Fehan]], [[Gunung Lakaan]]
TebeMassalAtambua1.jpg|Tebe Massal di Atambua untuk HUT ke-99
TebeMassalAtambua2.jpg|Tebe Massal di Atambua untuk HUT ke-99
</gallery>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 426: Baris 413:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Atambua (city)}}
{{Commonscat|Atambua}}
# {{en}} [http://www.hollywoodreporter.com/review/atambua-39-degrees-celsius-tokyo-383338 Atambua 39 Degrees Celsius: Tokyo Review - Hollywood reporter]
# {{en}} [http://www.hollywoodreporter.com/review/atambua-39-degrees-celsius-tokyo-383338 Atambua 39 Degrees Celsius: Tokyo Review] - Hollywood Reporter
# {{id}} [http://info-kotakita.blogspot.com/2014/06/kota-atambua.html Kota Atambua] - Info Kota Kita
# {{id}} [https://www.facebook.com/AtambuaNews/posts/287179248102486/ Atambua News]
# {{id}} [http://info-kotakita.blogspot.com/2014/06/kota-atambua.html Kota Atambua - Info Kota Kita]
# {{en}} [http://www.catholic-hierarchy.org/diocese/datam.html Diocese of Atambua] Catholic Hierarchy
# {{id}} [http://atambua.imigrasi.go.id/ Kantor Imigrasi kelas II Atambua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150824073815/http://atambua.imigrasi.go.id/ |date=2015-08-24 }}


== Lihat pula ==
# [[Krisis Timor Timur (1999)]]
# [[Kabupaten Belu]]
# [[Keuskupan Atambua]]

<!-- TEMPLAT -->
{{Kota Atambua}}
{{Kota Atambua}}
{{Kabupaten Belu}}
{{Nusa Tenggara Timur}}
{{NTT Timur}}

<!-- KATEGORI -->

[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Timur|Kota Atambua]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Timur|Kota Atambua]]
[[Kategori:Kota di Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Kota di Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Kabupaten Belu]]
[[Kategori:Kabupaten Belu]]
[[Kategori:Kota Atambua| ]]

Revisi terkini sejak 21 Maret 2024 06.45

9°6′22″S 124°53′33″E / 9.10611°S 124.89250°E / -9.10611; 124.89250

Atambua
Peta lokasi Atambua
Peta lokasi Atambua
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenBelu
KecamatanKota Atambua
Atambua Barat
Atambua Selatan.
Peresmian ibu kota20 Desember 1958
Luas
 • Total38,00 km2 (14,67 sq mi)
 • Luas daratan38,00 km2 (14,67 sq mi)
 • Luas perairan0 km2 (0 sq mi)  0%
Populasi
 • Total81.572
 • Kepadatan2.168,82/km2 (5,617,2/sq mi)
Zona waktuWaktu Indonesia Tengah
Kode area telepon0389
Tugu Perbatasan RI - RDTL yang lama
Tugu Perbatasan RI - RDTL yang baru
Tugu Selamat Datang

Atambua adalah ibu kota Kabupaten Belu di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini meliputi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat, serta Kecamatan Atambua Selatan. Atambua adalah kota terbesar kedua di Pulau Timor dalam hal ekonomi, jumlah penduduk, pemerintahan dan sebagainya. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun Belu dan Bunaq serta Kemak. Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, Bugis Makassar dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua tetap rukun menjalani kehidupan sosial mereka.

Gereja Katedral Sta. Maria Imakulata Atambua

Kota yang terletak di daerah Timor Barat ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari Timor Timur pada tahun 1999. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama Katolik, di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. Keuskupan Atambua adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya berupa 95% dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Total luas keuskupan ini mencapai 5200 km2[3] dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti sahabat atau teman.

Nama "Atambua" berasal dari kata Ata yang artinya hamba dan Buan yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M”. Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.[butuh rujukan]

Masa Pendudukan Belanda

[sunting | sunting sumber]
Pelabuhan Atapupu dekat Atambua pada masa Hindia Belanda
Pelabuhan Atapupu dekat Atambua pada 1915
  • Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan Kabupaten Belu, dimana sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota provinsi NTT sekarang).
  • Selanjutnya pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda.
  • Dan pada pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua setelah berhasil mengalahkan Raja Moruk Pasunan.

Masa Pendudukan Jepang

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 8 Maret 1942 komando angkatan perang Belanda di Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dengan demikian secara resmi Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Untuk Indonesia bagian timur termasuk wilayah Kota Atambua berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang (Kaigun) yang berkedudukan di Makassar. Adapun dalam rangka menjalankan pemerintahan di daerah yang diduduki Kaigun menyusun pemerintahannya. Untuk wilayah Indonesia bagian timur dikepalai oleh Minseifu yang berkedudukan di Makassar. Di bawah Minseifu adalah Minseibu yang untuk daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam Sjoo Sunda Shu (Sunda Kecil) yang berada di bawah pimpinan Minseifu Cokan yang berkedudukan di Singaraja.

Disamping Minseibu Cokan terdapat dewan perwakilan rakat yang disebut Syoo Sunda Sukai Yin. Dewan ini juga berpusat di Singaraja. Diantaranya anggota dewan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah raja Amarasi H. A. Koroh dan I. H. Doko.

Untuk pemerintahan di daerah–daerah tampaknya tidak banyak mengalami perubahan, hanya istilah–istilahnya saja yang diubah. Bekas wilayah afdeeling diubah menjadi Ken dan di Nusa Tenggara Timur ada tiga Ken yakni Timor Ken, Flores Ken dan Sumba Ken. Ken ini masing–masing dikepalai oleh Ken Kan rikan. Sedang kan tiap Ken terdiri dari beberapa Bunken (sama dengan wilayah onder afdeeling) yang dikepalai Bunken Karikan. Di bawah wilayah Bunken adalah swapraja–swapraja yang dikepalai oleh rajaraja dan pemerintahan swapraja ke bawah sampai ke rakyat tidak mengalami perubahan.

Atambua terletak pada ketinggian 350m dpl, dengan suhu berkisar antar 27-37 derajat Celsius membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam misalnya banjir, tsunami, tanah longsor yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum tersentuh (hijau).

Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5 km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5 km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Umanen). Luas Kota Atambua adalah 56.18 km², atau 56.180 Ha, terbagi habis menjadi 3 kecamatan, dan 12 kelurahan. Tetap belum semua wilayah kota Atambua dimanfaatkan karena kurangnya akses jalan ke wilayah tersebut, sehingga hanya 2/3 wilayah yang dapat dimanfaatkan. Sisanya 1/3 belum tersentuh (lahan hijau).[butuh pemutakhiran] Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09° 10’ LS 125° 00’ BT.

Data iklim Atambua, Nusa Tenggara Timur
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 27.2
(81)
27.1
(80.8)
27.7
(81.9)
28.6
(83.5)
28.8
(83.8)
28.4
(83.1)
28.6
(83.5)
29.7
(85.5)
31.2
(88.2)
31.7
(89.1)
31
(88)
28.4
(83.1)
29.03
(84.29)
Rata-rata harian °C (°F) 24.6
(76.3)
24.4
(75.9)
24.7
(76.5)
25
(77)
24.9
(76.8)
24.2
(75.6)
23.9
(75)
24.5
(76.1)
25.7
(78.3)
26.6
(79.9)
26.7
(80.1)
25.4
(77.7)
25.05
(77.1)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.8
(73)
22.6
(72.7)
22.4
(72.3)
22.2
(72)
21.9
(71.4)
21
(70)
20.3
(68.5)
20
(68)
20.9
(69.6)
22.2
(72)
23.2
(73.8)
23.2
(73.8)
21.89
(71.43)
Presipitasi mm (inci) 329
(12.95)
287
(11.3)
253
(9.96)
143
(5.63)
80
(3.15)
40
(1.57)
21
(0.83)
8
(0.31)
16
(0.63)
35
(1.38)
112
(4.41)
277
(10.91)
1.601
(63,03)
Rata-rata hari hujan 21 19 18 12 8 5 3 1 2 5 9 19 122
% kelembapan 91 91 89 83 76 71 67 60 60 63 72 87 75.8
Rata-rata sinar matahari harian 6.8 6.6 6.9 7.3 7.0 6.9 7.2 8.5 9.3 9.4 9.1 7.5 7.71
Sumber: Climate-Data.org (altitude: 376m)[4]

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Ketiga kecamatan di Kota Atambua dikelilingi oleh 3 kecamatan "Raksasa" yakni Kec. Kakuluk Mesak di Utara, Kec. Tasifeto Timur di Timur dan Selatan, dan Kec. Tasifeto Barat di Barat dan Selatan.

Utara Kec. Kakuluk Mesak, Kec. Tasifeto Timur
Timur Kec. Tasifeto Timur
Selatan Kec. Tasifeto Timur dan Kec. Tasifeto Barat
Barat Kec. Tasifeto Barat, Kec. Kakuluk Mesak

Pembagian kecamatan dalam kota

[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Atambua Barat
  • Kelurahan Umanen (Kode pos 85713)
  • Kelurahan Tulamalae (Kode pos 85714)
  • Kelurahan Berdao (Kode pos 85715)
  • Kelurahan Beirafu (Kode pos 85718)
Kecamatan Kota Atambua
  • Kelurahan Kota Atambua (Kode pos 85711)
  • Kelurahan Tenukiik (Kode pos 85711)
  • Kelurahan Manumutin (Kode pos 85712)
  • Kelurahan Fatubenao (Kode pos 85718)
Kecamatan Atambua Selatan
  • Kelurahan Lidak (Kode pos 85716)
  • Kelurahan Fatukbot (Kode pos 85717)
  • Kelurahan Manuaman (Kode pos 85718)
  • Kelurahan Rinbesi (Kode pos 85718)

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua akan menyebut diri mereka sebagai "Be' orang tardampar" atau "Anak-anak tapaleuk".

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Pemerintah Kabupaten Belu, penduduk Kota Atambua tahun 2016 berjumlah 77.108 jiwa (38.162 jiwa laki-laki; 38.946 jiwa perempuan), bertambah menjadi 81.572 jiwa (40.770 jiwa laki-laki; 40.802 jiwa perempuan). Data Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2023 mencatat bahwa mayoritas penduduk Atambua memeluk agama Kekristenan yakni sebanyak 90,97%, dimana pemeluk agama Katolik sebanyak 76,20% dan Protestan 14,77%. Selebihnya memeluk agama Islam 8,69%, kemudian Hindu 0,27%, Buddha 0,03%, dan Konghucu 0,00%.[5]

No. Kecamatan Jumlah Penduduk
2013
Jumlah Penduduk
2014
[6]
Jumlah Penduduk
2015
[7]
Jumlah Penduduk
2016
[8]
Jumlah Penduduk
2017
[9]
Jumlah Penduduk
2019
[10]
Pertambahan
Penduduk

2018-2019
1 Kota Atambua 28.857 28.726 29.081 29.878 30.738 31.727 +0,7%
2 Atambua Selatan 23.201 23.357 23.461 23.612 29.316 26.752 -0,5%
3 Atambua Barat 22.845 23.116 23.510 23.618 25.946 24.305 -1,6%
Jumlah 74.903 75.199 76.052 77.108 86.000 82.784

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Dalam Kota

[sunting | sunting sumber]

Transportasi dalam kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:

  • Mikrolet (bemo)
  • Ojek
  • Bus Angkutan Kota
  • Bus DAMRI / Dinas Pariwisata (untuk kebutuhan khusus)

Dalam kota transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa bemo (mikrolet) dengan kapasitas penumpang 10 orang yang melayani empat rute/trayek melalui 2 terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda motor. Ojek tidak memiliki rute tertentu, sehingga dapat langsung menuju tujuan, dibandingkan bemo. Tetapi, transportasi darat menggunakan bemo lebih murah dibandingkan ojek.

Bus DAMRI dan bus Angkutan Kota telah melayani kota ini. Meskipun jalur bus-bus tersebut hanyalah melewati jalan raya besar, namun masyarakat tetap menggunakan sarana transportasi tersebut untuk menuju ke tempat tujuan mereka.

Luar Kota

[sunting | sunting sumber]

Transportasi luar kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:

  • Bus Antar Kota Dalam Provinsi
  • Mikrolet (sebutan lokal bemo)
  • Mobil Charter

Untuk transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melayani antar-jemput penumpang dari dan ke terminal bus maupun pick up di tepi jalan. Bus ini pada umumnya melayani rute Atambua-Kupang melalui Jalan Timor Raya. Beberapa agen bus yang tersedia antara lain Sinar Gemilang, Gemilang, Paris Indah, dan beberapa jenis bus lainnya. Jam berangkat bus ini sudah rutin terjadwal dalam tiga sesi: pagi, siang, dan malam. Sesi pagi akan berangkat dari Atambua sekitar 06.00 - 09.00 WITA, sesi siang akan berangkat sekitar 11.00 - 15.00 WITA, dan sesi malam akan berangkat sekitar 17.00 - 21.00 WITA. Perjalanan setiap bus akan memakan waktu hingga 2 jam menuju Kefamenanu, hingga 3,5 jam menuju Niki-Niki (pemberhentian makan), hingga 5 jam menuju Soe, dan hingga 8 jam menuju Kupang (ibukota provinsi).

Transportasi ke luar kota (khususnya ke pedesaan tanpa jangkauan bus AKDP) akan dilayani mikrolet (sebutan lokal bemo). Bemo-bemo ini pada umumnya melayani rute Atambua-Lamaknen, Atambua-Betun (ibukota Kabupaten Malaka), Atambua-Wini, Atambua-Motaain, atau bahkan sebagai alternatif lain pada rute Atambua-Nurobo, yang sudah dilayani bus AKDP.

Perjalanan Atambua-Kupang menggunakan mobil charter tersedia, dan akan memakan waktu 6-7 jam. Biaya sewa mobil dan pengemudi berbeda-beda tergantung penyedia jasa.

Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan Motaain. Perjalanan ke Timor Leste pada umumnya dilayani bus Timor Hotel, dan akan melewati PLBN Terpadu Motaain.

Kota ini dilayani oleh sebuah bandar udara, yaitu Bandar Udara A. A. Bere Talo (dulunya Bandar Udara Haliwen, yang terletak di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua. Terdapat dua maskapai yang melayani dan empat penerbangan setiap harinya.

Kota ini juga dilayani oleh 2 pelabuhan laut, yaitu pelabuhan Atapupu dan pelabuhan Tegur (Teluk Gurita).
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua Kalabahi dan Atambua - Kupang, dan sejumlah tempat lainnya.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kota Atambua memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk pendidikan formal dan informal dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA serta Perguruan Tinggi.

  • Taman Kanak-Kanak
    Di dalam kota, terdapat 8 buah Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta
  • Sekolah Dasar
    Di dalam kota, terdapat 16 buah SD Negeri dan 10 buah SD Swasta.
  • Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
    Di dalam kota, terdapat 4 buah SMP Negeri dan 9 buah SMP Swasta.
  • Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
    Di dalam kota, terdapat 11 buah SLTA yang terdiri dari 10 SLTA dan 2 Sekolah Kejuruan, sedangkan belum terdapat MA di kota ini.

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Perguruan Tinggi yang ada di Kota Atambua terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu:

Dan 1 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:

  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Atambua

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kota Atambua memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta[14]

Rumah Sakit Pemerintah

[sunting | sunting sumber]
  • RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua
  • Rumkitban (Rumah Sakit Bantuan) TNI

Rumah Sakit Swasta

[sunting | sunting sumber]
  • RS Sito Husada

Daftar Puskesmas

[sunting | sunting sumber]
  • Puskesmas Kota Atambua
  • Puskesmas Atambua Selatan
  • Puskesmas Umanen

Terapat 3 buah klinik di wilayah kota Atambua.

Pers dan Media

[sunting | sunting sumber]

Surat Kabar

[sunting | sunting sumber]

2 koran surat kabar yang didatangkan setiap hari dari Kota Kupang, antara lain Pos Kupang dan Timor Express.

Stasiun Radio milik pemerintah yang beroperasi di Kota Atambua adalah Radio Republik Indonesia, yang beralamat di Jalan El Tari. RRI Atambua memancarkan beberapa frekuensi, yakni:

Programa Frekuensi
Programa 1 RRI FM 91,5 MHz
Programa 2 RRI FM 99,8 MHz
Programa 3 RRI FM 93,1 MHz

Selain itu ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:

No. Nama Radio Frekuensi FM Alamat Stasiun
1 Favorit Radio 98,20 MHz Jl. Adam Malik no. 24
2 Radio Dian Mandiri 100,6 MHz Atambua Selatan
3 Misikalfari FM 106,5 MHz Jl. Mercusuar

Radio dari Timor Leste

[sunting | sunting sumber]

Di dalam kota ini, terdapat 3 radio FM dari Timor Leste yang telah diketahui Frekuensinya, yakni:.[15]

No. Nama Radio Frekuensi FM Jangkauan
1 Radio Maubere 99,5 MHz Atambua Utara
2 Radio Maubere 97,9 MHz Atambua Utara

Stasiun televisi aktif di kota ini hanyalah satu, yakni TVRI. Di kota ini, TVRI mengudara pada VHF 10 dan VHF 20 setiap hari 24 jam.

  • VHF 10 adalah TVRI Nasional
  • VHF 20 adalah TVRI Nusa Tenggara Timur

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata[16]

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Belu berupa Objek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik, pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari tradisional dan lain-lain),alam (Fulan Fehan, Gunung Lakaan, Air Terjun Siata Mauhalek dll.), Religius (Gua Maria Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan). Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor Leste.

Potensi – potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Belu ini perlu mendapat perhatian yang serius dan terus digali serta dikembangkan agar kedepan sektor pariwisata dapat menunjukkan kontribusi yang nyata pada kontribusi PAD dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola objek-objek wisata Ini disebabkan karena selain pengembangannya yang belum tertata dengan baik, animo masyarakat dalam menjaga, memperkenalkan dan melestarikannyapun belum optimal, selain itu masih banyak potensi wisata lainnya yang belum termanfaat dan terdata dengan akurat sehingga pengelolaannya belum optimal. Untuk itu Pemerintah Daerah bersama-sama masyarakat perlu untuk memfokuskan perhatian pada aspek pariwisata untuk menyikapi tantangan kedepan.[16]

Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Kabupaten Belu ada beberapa tempat-tempat wisata tertentu yang menjadi prioritas unggulan di antaranya:

Wisata Pantai dan Bahari

[sunting | sunting sumber]

Pantai Pasir Putih[16]

Suasana ramai pantai Pasir Putih, saat liburan
Suasana Pantai Pasir Putih, dengan pohon-pohon Bakau di latar belakang

Jarak dari Kota Atambua ± 24 km kearah utara, di pantai ini pengunjung dapat berekreasi, mandi, berenang sambil menikmati suasana alam pantai yang tenang dan indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Di tempat ini juga telah disediakan rumah payung (lopo), MCK, Fasilitas permainan anak-anak dan pondok-pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat bersama keluarga. Selain itu, anda dapat pula menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menikmati indahnya pantai pasir putih dan juga bisa menyusuri pantai Sukaerlaran dan Motaain sebagai tapal batas dengan Timor Leste yang merupakan pintu gerbang lintas darat.

Kolam Susuk[16]

Lopo-lopo yang berada di Kolam Susuk
Danau Kolam Susuk

Objek wisata kolam susuk berada di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu atau sekitar 17 KM arah utara dari Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. Tidak diketahui secara pasti kapan Kolam Susuk ditemukan tetapi keberadaan objek wisata ini sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan, udang, kepiting, dan lain-lain.

Kolam ini terbentuk secara alami dan memiliki tanah yang berwarna putih. Sehingga kalau terkena sinar matahari airnya memantulkan cahaya yang berwarna putih seperti susu. Ini menjadi alasan mengapa sekarang nama objek wisata ini lebih sering disebut dengan nama kolam susu. Tetapi sebenarnya karena objek wisata ini dikelilingi oleh hutan bakau yang lebat menyebabkan banyak sekali terdapat nyamuk disekitar tempat ini, akhirnya masyarakat setempat kemudian menamai kolam tersebut dengan sebutan Kolam Susuk atau dalam bahasa Indonesia disebut kolam nyamuk. Selain itu hutan bakau ini juga merupakan tempat tinggal bagi ribuan kelelawar, kera jenis lokal, kepiting bakau, dan lain sebagainya.

Pada tahun 1971 group band legendaris Indonesia “Koes Plus” pernah berkunjung ke objek wisata ini ketika melakukan perjalanan darat dari Kupang menuju Dili. Karena keindahan yang alami dan keunikan kolam ini, membuat Yon Koeswoyo salah satu personil utama Group Band Koes Plus ini terkesima. Dia kemudian mengabadikan kolam itu dengan menciptakan sebuah lagu yang sangat legendaris dengan judul “ kolam susu ”. Selain itu sebagai tanda mata bagi masyarakat Kabupaten Belu, grup ini menyumbangkan sebuah sekolah dasar (SD) dan dibangun di tepian kolam tersebut. Sampai sekarang sekolah dasar tersebut masih ada. Pada tahun 2009 kolam susuk juga pernah menjadi lokasi shooting film berjudul Tanah Air Beta yang disutradarai oleh Ari Sihasale dan pada tahun 2012 film berjudul Atambua 39°C yang disutradarai oleh Mira Lesmana.[16]

Melihat potensi yang besar dari objek wisata kolam susuk, maka melalui SK Bupati no. 12 Tahun 2000, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu mengukuhkan objek wisata ini sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata alam dan bahari di Kabupaten Belu.

Beberapa fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut:

  • Sarana: Sarana pendukung yang terdapat di objek wisata ini adalah, Transportasi Umum Swasta, Travel Biro, Transportasi Motor Ojek, Telkomsel, Puskesmas, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta sistem pelayanan perbankan yang baik, yaitu Bank NTT Cabang Pembantu Atapupu.
  • Prasarana: Agar pengunjung menjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, MCK / Toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat (lopo), rumah-rumah payung, pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.[16]

Wisata Kuliner

[sunting | sunting sumber]

Kota ini menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat jagung. Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan jagung bose atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada yang mau paling lezat, cukup lezat, atau biasa-biasa. Harga penjualan Jagung bose atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.

Wisata Religi

[sunting | sunting sumber]

Di Kota ini pula terdapat wisata religi yang berada terpencar. Salah satu wisata religi yang peling terkenal adalah Wisata Religi Gua Maria Toro, berada di Kecamatan Atambua Barat, setiap hari Jumat (dalam Tri Hari Suci Paskah), para Imam-imam, masyarakat beragama Katolik di Kota ini berkunjung ke gua ini untuk kegiatan religi mereka.

Galeri gambar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/
  2. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Februari 2021. 
  3. ^ "Berita Keuskupan Atambua". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-23. Diakses tanggal 2015-01-11. 
  4. ^ "Atambua - Climate graph, Temperature graph, Climate table". Climate-Data.org. 
  5. ^ "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-03-21. 
  6. ^ Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)[pranala nonaktif permanen] - BPS Kabupaten Belu
  7. ^ Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2015 Diarsipkan 2016-09-18 di Wayback Machine. - BPS Kabupaten Belu
  8. ^ Jumlah Penduduk Kabupaten Belu tahun 2016 - BPS Kabupaten Belu
  9. ^ Data Kependudukan Semester II 2017 Diarsipkan 2018-07-07 di Wayback Machine. - Pemkab Belu
  10. ^ Kabupaten Belu Dalam Angka 2020 - BPS Kabupaten Belu (data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belu)
  11. ^ "Mahasiswa dituntut jadi 'agent of change'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-01-17. 
  12. ^ Bau, Fredrikus Royanto (17 Oktober 2017). "Akper Diambil Alih Kemenristekdikti, Bupati Belu: Saya Melepas dengan Air Mata dan Cinta". Tribunnews.com. Pos Kupang. Diakses tanggal 6 Juni 2019. 
  13. ^ "Peringati Hari HIV/AIDS, Akper Belu Gelar Seminar". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-01-17. 
  14. ^ Belu Dalam Angka Halaman 46-48
  15. ^ Radio Timor Leste di Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle tanggal 4 Februari 2018
  16. ^ a b c d e f Objek Wisata Unggulan Diarsipkan 2014-12-30 di Wayback Machine. - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Belu

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. (Inggris) Atambua 39 Degrees Celsius: Tokyo Review - Hollywood Reporter
  2. (Indonesia) Kota Atambua - Info Kota Kita
  3. (Inggris) Diocese of Atambua Catholic Hierarchy
  4. (Indonesia) Kantor Imigrasi kelas II Atambua Diarsipkan 2015-08-24 di Wayback Machine.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. Krisis Timor Timur (1999)
  2. Kabupaten Belu
  3. Keuskupan Atambua