Pandan duri: Perbedaan antara revisi
k →Manfaat: typo n wikify |
Menyunting keselarasan kalimat dalam paragraf |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29: | Baris 29: | ||
|}} |
|}} |
||
'''Pandan duri''', '''pandan tikar''', '''pandan samak''', atau '''pandan pudak''' ('''''Pandanus tectorius''''') adalah sejenis tumbuhan serupa [[pohon]], anggota [[familia|suku]] [[Pandanaceae]]. |
'''Pandan duri''', '''pandan tikar''', '''pandan samak''', atau '''pandan pudak''' ('''''Pandanus tectorius''''') adalah sejenis tumbuhan serupa [[pohon]], anggota [[familia|suku]] [[Pandanaceae]]. Ia tersebar di seluruh pantai-pantai dan pulau-pulau di kawasan [[Asia Selatan]] dan [[Asia Timur|Timur]] sampai ke [[Polinesia]].<ref name="Shadily">{{aut|[[Hassan Shadily|Shadily, H.]]}} 1984. ''Ensiklopedi Indonesia'' Jil. '''5''': 2536. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.</ref> |
||
Pandan memiliki berbagai varietas. Oleh sebab itu, penduduk lokal yang umumnya mengenali varietas tersebut memberinya nama yang berbeda-beda, dan bahkan membudidayakan sebagian besar tumbuhan tersebut untuk berbagai tujuan yang berlainan.<ref name=tti/> Varietas-varietas tertentu disukai karena daunnya yang lembut dan kuat untuk dianyam sebagai [[tikar]]; yang lain digemari karena bunga jantannya ([[bahasa Jawa|Jw.]], ''pudak'') yang berbau wangi dapat digunakan untuk mengharumkan ruangan, pakaian, atau minyak wangi.<ref name=heyne>{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K.]]}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''1''': 123-9. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa [[Belanda]] [http://archive.org/stream/denuttigeplanten1922heyn#page/68/mode/2up -1922- '''I''': 68-73]).</ref> Ada pula varietas yang buahnya dapat dimakan<ref name=tti/><ref>{{aut|Purwanto, Y., & E. Munawaroh}}. 2010. Etnobotani jenis-jenis Pandanaceae sebagai bahan pangan di Indonesia. [http://bogorbotanicgardens.lipi.go.id/downlot.php?file=Etnobotani+jenis-jenis+Pandanaceae+sebagai+bahan+pangan+di+Indonesia.pdf&id=39&act=pub ''Berkala Penelitian Hayati'' Edisi Khusus '''5A''': 97-108, 2010] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304230107/http://bogorbotanicgardens.lipi.go.id/downlot.php?file=Etnobotani+jenis-jenis+Pandanaceae+sebagai+bahan+pangan+di+Indonesia.pdf&id=39&act=pub |date=2016-03-04 }}.</ref> |
|||
==Pengenalan== |
== Pengenalan == |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 031210-0073 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Daun dan buah muda]] |
||
[[Pohon]] atau perdu yang bercabang lebar, tinggi 3-7 [[meter|m]], kadang-kadang ber[[batang]] banyak. |
[[Pohon]] atau perdu yang bercabang lebar, tinggi 3-7 [[meter|m]], kadang-kadang ber[[batang]] banyak. Sering dengan [[akar tunjang]] dari sekitar pangkal batang dan [[akar udara]] dari cabangnya; akar-akar ini dengan jerawat dan tudung akar yang besar dan menyolok.<ref name="steenis1981">{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]].}} 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Hal. 104-5</ref> |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 030612-0126 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Buah]] |
||
[[Daun]] berbentuk [[pita]], 70-250 × 3-9 [[sentimeter|cm]], kaku, [[hijau]] kebiruan dan berlilin, bertulang daun sejajar, dengan [[duri tempel]] pada tepi daun dan sisi bawah ibu tulang daun, berujung meruncing. |
[[Daun]] berbentuk [[pita]], 70-250 × 3-9 [[sentimeter|cm]], kaku, [[hijau]] kebiruan dan berlilin, bertulang daun sejajar, dengan [[duri tempel]] pada tepi daun dan sisi bawah ibu tulang daun, berujung meruncing. Daun-daun berkumpul rapat di ujung ranting, dalam 3 baris yang tersusun spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang, meninggalkan bekas bentuk [[cincin]] bila rontok. Berumah dua (''dioesis''), [[perbungaan]]nya berupa [[bunga tongkol|tongkol]]; tongkol bunga jantan menggantung, panjang 25–60 cm, dengan 10-20 cabang samping, terselubung dalam [[seludang]] putih-kuning yang berbau harum. Tongkol bunga betina menyendiri, berbentuk [[bunga bongkol|bongkol]] bulat, bergaris tengah lk. 5 cm.<ref name="steenis1981"/> |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 040209-0098 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Batang]] |
||
[[Buah]] majemuk (dikenal sebagai ''cephalium''), sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warnanya, terdiri dari banyak buah tunggal. |
[[Buah]] majemuk (dikenal sebagai ''cephalium''), sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warnanya, terdiri dari banyak buah tunggal. Bentuk mulai dari bulat telur, menjorong ([[elipsoid]]), hampir bulat, dan serupa [[bola]]; panjang 8-30 × 4–20 cm pada garis tengahnya. [[Buah batu]] (disebut falang, ''phalanges'') bentuk bulat telur terbalik hingga lonjong, 2,5-11 × 1,5-6,7 cm; kulit buah (eksokarp) hijau, kuning, jingga, merah bila masak; daging buah (mesokarp) putih menyerabut dan berisi udara di bagian ujung, berdaging kekuningan hingga jingga atau merah-jingga di pangkal. [[Biji]] bulat telur, menjorong, atau lonjong, 6-20 [[milimeter]] panjangnya.<ref name=tti>{{aut|Thomson, L.A.J.; L. Englberger; L. Guarino; R.R. Thaman; C.R. Elevitch}}. 2006. [http://www.agroforestry.net/tti/P.tectorius-pandanus.pdf ''Pandanus tectorius'' (pandanus)]. The Traditional Tree Initiative.</ref> |
||
==Agihan dan ekologi== |
== Agihan dan ekologi == |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 040209-0100 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Akar tunjang]] |
||
Pandan laut banyak didapati tumbuh di [[pantai berpasir|pantai-pantai berpasir]] dan [[pantai berkarang|berkarang]] di [[Asia Tenggara]], termasuk [[Filipina]] dan [[Indonesia]], ke timur hingga [[Nugini]], [[Australia]], dan kepulauan-kepulauan di [[Samudra Pasifik]] ([[Melanesia]], [[Mikronesia]], serta [[Polinesia]])<ref name=tti/> |
Pandan laut banyak didapati tumbuh di [[pantai berpasir|pantai-pantai berpasir]] dan [[pantai berkarang|berkarang]] di [[Asia Tenggara]], termasuk [[Filipina]] dan [[Indonesia]], ke timur hingga [[Nugini]], [[Australia]], dan kepulauan-kepulauan di [[Samudra Pasifik]] ([[Melanesia]], [[Mikronesia]], serta [[Polinesia]]).<ref name=tti/> Lebih ke barat lagi ia ditemukan pula di [[Kepulauan Andaman]], [[Burma]], [[Sri Lanka]], [[India]], hingga [[Pakistan]].<ref>Flora of Pakistan: [http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=5&taxon_id=200024684 ''Pandanus tectorius'' Parkinson.]</ref> Tumbuhan ini hidup pada rentang ketinggian antara 0–610 m dpl.<ref name="CFTH">{{cite paper |url=http://www2.ctahr.hawaii.edu/forestry/trees/CommonTreesHI/CFT_Pandanus_tectorius.pdf |format=PDF |title=Hala, screwpine |first=Elbert L. |last=Little Jr. |author2=Roger G. Skolmen |work=Common Forest Trees of Hawaii (Native and Introduced) |publisher=United States Forest Service |year=1989 |accessdate=2010-03-07}}</ref> |
||
Menyukai wilayah dengan curah hujan antara {{convert|1500|–|4000|mm|in|abbr=on}} pertahun, pandan duri mampu beradaptasi dengan pelbagai jenis tanah yang ada di pesisir, termasuk tanah [[pasir]] [[kuarsa]], pasir [[karang]], [[gambut]], [[karst|kapur]], dan juga [[basalt]]. |
Menyukai wilayah dengan curah hujan antara {{convert|1500|–|4000|mm|in|abbr=on}} pertahun, pandan duri mampu beradaptasi dengan pelbagai jenis tanah yang ada di pesisir, termasuk tanah [[pasir]] [[kuarsa]], pasir [[karang]], [[gambut]], [[karst|kapur]], dan juga [[basalt]]. Tumbuhan ini toleran terhadap [[kadar garam]] tinggi dan hembusan angin yang terus-menerus, dan menyenangi tanah dengan [[pH]] antara 6-10 (agak [[asam]] hingga [[basa]]). Ia tumbuh sangat baik di bawah [[cahaya matahari]] penuh, meskipun sanggup pula tumbuh baik dengan naungan 30-50%.<ref name=tti/> |
||
Jenis yang tumbuh di pantai, buahnya yang mengapung dipencarkan oleh arus air dan gelombang [[laut]]. |
Jenis yang tumbuh di pantai, buahnya yang mengapung dipencarkan oleh arus air dan gelombang [[laut]]. |
||
==Manfaat== |
== Manfaat == |
||
[[ |
[[Berkas:Pandanus tectorius (5187733531).jpg|jmpl|kiri|180px|Bunga jantan (''pudak'') dengan seludang berwarna kekuningan]] |
||
Varietas atau forma yang berbeda-beda menghasilkan manfaat yang berlainan pula. |
Varietas atau forma yang berbeda-beda menghasilkan manfaat yang berlainan pula. Umumnya varietas atau [[kultivar]] ''P. tectorius'' yang dibudidayakan di [[Jawa]] adalah untuk diambil daunnya sebagai bahan anyaman.<ref name=wardah>{{aut|Wardah, & F.M. Setyowati}}. 2009. Ethnobotanical study on the Genus ''Pandanus'' L. f. in certain areas in Java, Indonesia. [http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D1003/D100308.pdf ''Biodiversitas'', '''10'''(3): 146-50], Juli 2009.</ref><ref>{{aut|Rahayu, M., S. Sunarti, A.P. Keim}}. 2008. Kajian etnobotani pandan samak (''Pandanus odoratissimus'' L.f.): pemanfaatan dan peranannya dalam usaha menunjang penghasilan keluarga di Ujung Kulon, Banten. [http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0904/D090415.pdf ''Biodiversitas'', '''9'''(4): 310-14], Oktober 2008.</ref> Di wilayah Pasifik, ratusan varietas dikenali oleh penduduk pulau-pulau di sana, sebagiannya bermanfaat sebagai bahan anyaman, dan sebagian lagi dipujikan buahnya yang enak.<ref name=tti/> |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 031210-0088 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Buah-buah yang didamparkan air laut di pantai]] |
||
Beberapa varietas yang disebut-sebut [[Karel Heyne|Heyne]], di antaranya<ref name=heyne/> |
Beberapa varietas yang disebut-sebut [[Karel Heyne|Heyne]], di antaranya:<ref name=heyne/> |
||
* '''Pandan samak''' (''P. tectorius'' var. ''samak'' (Hassk.) Warb.), barangkali merupakan jenis pandan yang paling penting di Jawa sebagai penghasil bahan anyaman (topi, [[tikar]], dll.). |
* '''Pandan samak''' (''P. tectorius'' var. ''samak'' (Hassk.) Warb.), barangkali merupakan jenis pandan yang paling penting di Jawa sebagai penghasil bahan anyaman (topi, [[tikar]], dll.). Nama-nama lainnya, di antaranya, ''pandan tikar'' ([[bahasa Indonesia|Ind.]]); ''pandan abu'' ([[Sumatera Barat|Sumbar]]); ''pandan kapur'' atau ''pandan putih'' ([[Tangerang|Tnr.]], karena daunnya keputih-putihan berlapis [[lilin]]); ''pandan cucuk'' ([[Banten]], ''cucuk'': duri); ''pandan samak'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''pandan jaksi'' (Sd.) atau ''jeksi'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]). |
||
* '''Pandan sari''', dari [[Kedu]], sebagai bahan anyaman halus. |
* '''Pandan sari''', dari [[Kedu]], sebagai bahan anyaman halus. Juga untuk menutup tepian anyaman.<ref name=wardah/> |
||
* '''Pandan jaran''' (Jw. ''jaran'': [[kuda]]), untuk anyaman kasar. |
* '''Pandan jaran''' (Jw. ''jaran'': [[kuda]]), untuk anyaman kasar. Kurang disukai karena daunnya agak kaku, dan warnanya bebercak kekuningan.<ref name=wardah/> |
||
* '''Pandan bĕtok''', dari [[Blora]], untuk anyaman kasar. |
* '''Pandan bĕtok''', dari [[Blora]], untuk anyaman kasar. |
||
* '''Pandan kali''', dari [[Yogyakarta]], untuk anyaman kasar. |
* '''Pandan kali''', dari [[Yogyakarta]], untuk anyaman kasar. |
||
* '''Pandan tebu''', untuk anyaman, dari [[Bawean]]. |
* '''Pandan tebu''', untuk anyaman, dari [[Bawean]]. |
||
* '''Pandan pudak''' atau '''pandan tak berduri''' (''P. tectorius'' var. ''laevis'' Warb.), dipakai sebagai bahan anyaman halus (tempat [[rokok]], tempat [[sirih]], tikar halus). |
* '''Pandan pudak''' atau '''pandan tak berduri''' (''P. tectorius'' var. ''laevis'' Warb.), dipakai sebagai bahan anyaman halus (tempat [[rokok]], tempat [[sirih]], tikar halus). Bunga jantannya (Jw., ''pudak'') dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan dan pakaian, meskipun tak berapa tahan lama. Nama-nama lainnya, di antaranya, ''pandan pudak, pandan pudak [[pipit|emprit]]'' ([[dialek Betawi|Btw.]], Sd., Jw.); ''pandan lengis'' ([[bahasa Bali|Bl.]]); ''pandang puda'' ([[bahasa Makassar|Mak.]], [[bahasa Bugis|Bug.]]); ''pandan kasturi'' ([[Ambon]]); ''pandan puteri, pandan putih'' ([[bahasa Minangkabau|Mink.]]); dan lain-lain. |
||
* '''Pandan menjalar''', yang disebut oleh [[Rumphius]] dengan nama ''Pandanus repens''<ref name=rumpf/> |
* '''Pandan menjalar''', yang disebut oleh [[Rumphius]] dengan nama ''Pandanus repens'',<ref name=rumpf/> dan dipersamakan oleh [[Elmer Drew Merrill|Merrill]] dengan ''Pandanus sabotan'' Blanco dari [[Filipina]].<ref name=heyne/> Daun-daun pandan ini dimanfaatkan untuk membuat tudung, dan tikar kasar. Di [[Ternate]] dan [[Banda]] tumbuhan ini disebut ''kokoya''; di [[Ambon]] disebut ''leut''; dan di [[Seram]] dinamai ''rune''.<ref name=rumpf>{{aut|[[Rumphius|Rumpf, G.E.]]}} 1743. ''Herbarium Amboinense: plurimas conplectens arbores, frutices, ...'' [http://www.biodiversitylibrary.org/item/10354#page/235/mode/1up Pars '''IV''': 152]. Amstelaedami:apud Franciscum Changuion, Joannem Catuffe, Hermannum Uttwerf. MDCCXLIII.</ref> |
||
[[ |
[[Berkas:Starr 030729-0036 Pandanus tectorius.jpg|jmpl|kiri|180px|Tumbuh di tebing dan tepi pantai]] |
||
Di samping itu, pandan tikar berguna dalam teknik [[agroforestri]], dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pagar hidup, tanaman multiguna dalam [[wanatani]], bahan [[mulsa]], stabilisasi tanah (pasir) pantai dari hembusan [[angin]], jalur penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian dari semburan air laut, sumber pakan ternak, dan lain-lain.<ref name=tti/> |
Di samping itu, pandan tikar berguna dalam teknik [[agroforestri]], dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pagar hidup, tanaman multiguna dalam [[wanatani]], bahan [[mulsa]], stabilisasi tanah (pasir) pantai dari hembusan [[angin]], jalur penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian dari semburan air laut, sumber pakan ternak, dan lain-lain.<ref name=tti/> |
||
==Jenis yang serupa== |
== Jenis yang serupa == |
||
''Pandanus tectorius'' sangat bervariasi dalam morfologi dan sifat-sifatnya. |
''Pandanus tectorius'' sangat bervariasi dalam morfologi dan sifat-sifatnya. Para ahli umumnya belum bersepakat mengenai status [[taksonomi]] ''P. tectorius'' dan kerabat dekatnya, ''[[Pandanus odorifer|P. odorifer]]'' (Forssk.) Kuntze (sin. ''P. odoratissimus'' L.f.). Sebagian pakar memandang bahwa takson yang satu adalah [[subspesies|anak jenis]] takson yang lain; sementara sebagian yang lain menganggapnya sebagai dua [[spesies]] yang berbeda. |
||
'''[[Pandan pudak duri]]''' (''P. odorifer''), yang harum bunganya tahan jauh lebih lama, sering dianggap sama dengan ''P. tectorius'', baik karena perawakannya yang mirip, maupun karena biasa ditemukan pada [[habitat]] yang sama di [[hutan pantai]]. |
'''[[Pandan pudak duri]]''' (''P. odorifer''), yang harum bunganya tahan jauh lebih lama, sering dianggap sama dengan ''P. tectorius'', baik karena perawakannya yang mirip, maupun karena biasa ditemukan pada [[habitat]] yang sama di [[hutan pantai]]. ''P. odorifer'' juga disebut '''pandan laut''' (Ind.) atau '''pandan pasir''' (Jw.). ''P. odorifer'' memiliki duri yang berukuran lebih besar, dengan warna putih atau lebih pucat dari duri ''P. tectorius'' yang kehijauan.<ref name=tti/> |
||
'''[[Pandan bidur]]''' (''P. dubius'' Spreng.) memiliki perawakan dan habitat pantai yang serupa pula. |
'''[[Pandan bidur]]''' (''P. dubius'' Spreng.) memiliki perawakan dan habitat pantai yang serupa pula. Buah pandan bidur bertangkai panjang (60–80 cm), batang dan akarnya dengan banyak jerawat (lentisel).<ref name=tti/> |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
{{commonscat|Pandanus tectorius}} |
{{commonscat|Pandanus tectorius}} |
||
*ITIS: |
* ITIS: [http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=504095 ''Pandanus tectorius'' Parkinson ex Zucc.] |
||
*New South Wales Flora OL: |
* New South Wales Flora OL: [http://plantnet.rbgsyd.nsw.gov.au/cgi-bin/NSWfl.pl?page=nswfl&lvl=sp&name=Pandanus~tectorius ''Pandanus tectorius'' Parkinson ex Du Roi] |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
{{Taxonbar|from=Q312736}} |
|||
[[Kategori:Pandanus]] |
[[Kategori:Pandanus]] |
Revisi terkini sejak 30 Maret 2024 12.59
Pandan Duri | |
---|---|
Sepohon pandan duri, di Hawaii | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. tectorius
|
Nama binomial | |
Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi, 1774
| |
Sinonim | |
banyak, di antaranya:
Sumber: The Plant List.[1] |
Pandan duri, pandan tikar, pandan samak, atau pandan pudak (Pandanus tectorius) adalah sejenis tumbuhan serupa pohon, anggota suku Pandanaceae. Ia tersebar di seluruh pantai-pantai dan pulau-pulau di kawasan Asia Selatan dan Timur sampai ke Polinesia.[2]
Pandan memiliki berbagai varietas. Oleh sebab itu, penduduk lokal yang umumnya mengenali varietas tersebut memberinya nama yang berbeda-beda, dan bahkan membudidayakan sebagian besar tumbuhan tersebut untuk berbagai tujuan yang berlainan.[3] Varietas-varietas tertentu disukai karena daunnya yang lembut dan kuat untuk dianyam sebagai tikar; yang lain digemari karena bunga jantannya (Jw., pudak) yang berbau wangi dapat digunakan untuk mengharumkan ruangan, pakaian, atau minyak wangi.[4] Ada pula varietas yang buahnya dapat dimakan[3][5]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Pohon atau perdu yang bercabang lebar, tinggi 3-7 m, kadang-kadang berbatang banyak. Sering dengan akar tunjang dari sekitar pangkal batang dan akar udara dari cabangnya; akar-akar ini dengan jerawat dan tudung akar yang besar dan menyolok.[6]
Daun berbentuk pita, 70-250 × 3-9 cm, kaku, hijau kebiruan dan berlilin, bertulang daun sejajar, dengan duri tempel pada tepi daun dan sisi bawah ibu tulang daun, berujung meruncing. Daun-daun berkumpul rapat di ujung ranting, dalam 3 baris yang tersusun spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang, meninggalkan bekas bentuk cincin bila rontok. Berumah dua (dioesis), perbungaannya berupa tongkol; tongkol bunga jantan menggantung, panjang 25–60 cm, dengan 10-20 cabang samping, terselubung dalam seludang putih-kuning yang berbau harum. Tongkol bunga betina menyendiri, berbentuk bongkol bulat, bergaris tengah lk. 5 cm.[6]
Buah majemuk (dikenal sebagai cephalium), sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warnanya, terdiri dari banyak buah tunggal. Bentuk mulai dari bulat telur, menjorong (elipsoid), hampir bulat, dan serupa bola; panjang 8-30 × 4–20 cm pada garis tengahnya. Buah batu (disebut falang, phalanges) bentuk bulat telur terbalik hingga lonjong, 2,5-11 × 1,5-6,7 cm; kulit buah (eksokarp) hijau, kuning, jingga, merah bila masak; daging buah (mesokarp) putih menyerabut dan berisi udara di bagian ujung, berdaging kekuningan hingga jingga atau merah-jingga di pangkal. Biji bulat telur, menjorong, atau lonjong, 6-20 milimeter panjangnya.[3]
Agihan dan ekologi
[sunting | sunting sumber]Pandan laut banyak didapati tumbuh di pantai-pantai berpasir dan berkarang di Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Indonesia, ke timur hingga Nugini, Australia, dan kepulauan-kepulauan di Samudra Pasifik (Melanesia, Mikronesia, serta Polinesia).[3] Lebih ke barat lagi ia ditemukan pula di Kepulauan Andaman, Burma, Sri Lanka, India, hingga Pakistan.[7] Tumbuhan ini hidup pada rentang ketinggian antara 0–610 m dpl.[8]
Menyukai wilayah dengan curah hujan antara 1.500–4.000 mm (59–157 in) pertahun, pandan duri mampu beradaptasi dengan pelbagai jenis tanah yang ada di pesisir, termasuk tanah pasir kuarsa, pasir karang, gambut, kapur, dan juga basalt. Tumbuhan ini toleran terhadap kadar garam tinggi dan hembusan angin yang terus-menerus, dan menyenangi tanah dengan pH antara 6-10 (agak asam hingga basa). Ia tumbuh sangat baik di bawah cahaya matahari penuh, meskipun sanggup pula tumbuh baik dengan naungan 30-50%.[3]
Jenis yang tumbuh di pantai, buahnya yang mengapung dipencarkan oleh arus air dan gelombang laut.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Varietas atau forma yang berbeda-beda menghasilkan manfaat yang berlainan pula. Umumnya varietas atau kultivar P. tectorius yang dibudidayakan di Jawa adalah untuk diambil daunnya sebagai bahan anyaman.[9][10] Di wilayah Pasifik, ratusan varietas dikenali oleh penduduk pulau-pulau di sana, sebagiannya bermanfaat sebagai bahan anyaman, dan sebagian lagi dipujikan buahnya yang enak.[3]
Beberapa varietas yang disebut-sebut Heyne, di antaranya:[4]
- Pandan samak (P. tectorius var. samak (Hassk.) Warb.), barangkali merupakan jenis pandan yang paling penting di Jawa sebagai penghasil bahan anyaman (topi, tikar, dll.). Nama-nama lainnya, di antaranya, pandan tikar (Ind.); pandan abu (Sumbar); pandan kapur atau pandan putih (Tnr., karena daunnya keputih-putihan berlapis lilin); pandan cucuk (Banten, cucuk: duri); pandan samak (Sd.); pandan jaksi (Sd.) atau jeksi (Jw.).
- Pandan sari, dari Kedu, sebagai bahan anyaman halus. Juga untuk menutup tepian anyaman.[9]
- Pandan jaran (Jw. jaran: kuda), untuk anyaman kasar. Kurang disukai karena daunnya agak kaku, dan warnanya bebercak kekuningan.[9]
- Pandan bĕtok, dari Blora, untuk anyaman kasar.
- Pandan kali, dari Yogyakarta, untuk anyaman kasar.
- Pandan tebu, untuk anyaman, dari Bawean.
- Pandan pudak atau pandan tak berduri (P. tectorius var. laevis Warb.), dipakai sebagai bahan anyaman halus (tempat rokok, tempat sirih, tikar halus). Bunga jantannya (Jw., pudak) dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan dan pakaian, meskipun tak berapa tahan lama. Nama-nama lainnya, di antaranya, pandan pudak, pandan pudak emprit (Btw., Sd., Jw.); pandan lengis (Bl.); pandang puda (Mak., Bug.); pandan kasturi (Ambon); pandan puteri, pandan putih (Mink.); dan lain-lain.
- Pandan menjalar, yang disebut oleh Rumphius dengan nama Pandanus repens,[11] dan dipersamakan oleh Merrill dengan Pandanus sabotan Blanco dari Filipina.[4] Daun-daun pandan ini dimanfaatkan untuk membuat tudung, dan tikar kasar. Di Ternate dan Banda tumbuhan ini disebut kokoya; di Ambon disebut leut; dan di Seram dinamai rune.[11]
Di samping itu, pandan tikar berguna dalam teknik agroforestri, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pagar hidup, tanaman multiguna dalam wanatani, bahan mulsa, stabilisasi tanah (pasir) pantai dari hembusan angin, jalur penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian dari semburan air laut, sumber pakan ternak, dan lain-lain.[3]
Jenis yang serupa
[sunting | sunting sumber]Pandanus tectorius sangat bervariasi dalam morfologi dan sifat-sifatnya. Para ahli umumnya belum bersepakat mengenai status taksonomi P. tectorius dan kerabat dekatnya, P. odorifer (Forssk.) Kuntze (sin. P. odoratissimus L.f.). Sebagian pakar memandang bahwa takson yang satu adalah anak jenis takson yang lain; sementara sebagian yang lain menganggapnya sebagai dua spesies yang berbeda.
Pandan pudak duri (P. odorifer), yang harum bunganya tahan jauh lebih lama, sering dianggap sama dengan P. tectorius, baik karena perawakannya yang mirip, maupun karena biasa ditemukan pada habitat yang sama di hutan pantai. P. odorifer juga disebut pandan laut (Ind.) atau pandan pasir (Jw.). P. odorifer memiliki duri yang berukuran lebih besar, dengan warna putih atau lebih pucat dari duri P. tectorius yang kehijauan.[3]
Pandan bidur (P. dubius Spreng.) memiliki perawakan dan habitat pantai yang serupa pula. Buah pandan bidur bertangkai panjang (60–80 cm), batang dan akarnya dengan banyak jerawat (lentisel).[3]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- ITIS: Pandanus tectorius Parkinson ex Zucc.
- New South Wales Flora OL: Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ The Plant List: Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi
- ^ Shadily, H. 1984. Ensiklopedi Indonesia Jil. 5: 2536. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
- ^ a b c d e f g h i Thomson, L.A.J.; L. Englberger; L. Guarino; R.R. Thaman; C.R. Elevitch. 2006. Pandanus tectorius (pandanus). The Traditional Tree Initiative.
- ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia 1: 123-9. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa Belanda -1922- I: 68-73).
- ^ Purwanto, Y., & E. Munawaroh. 2010. Etnobotani jenis-jenis Pandanaceae sebagai bahan pangan di Indonesia. Berkala Penelitian Hayati Edisi Khusus 5A: 97-108, 2010 Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine..
- ^ a b Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Hal. 104-5
- ^ Flora of Pakistan: Pandanus tectorius Parkinson.
- ^ Little Jr., Elbert L.. "Hala, screwpine" (PDF). United States Forest Service. Diakses pada 7 Maret 2010.
- ^ a b c Wardah, & F.M. Setyowati. 2009. Ethnobotanical study on the Genus Pandanus L. f. in certain areas in Java, Indonesia. Biodiversitas, 10(3): 146-50, Juli 2009.
- ^ Rahayu, M., S. Sunarti, A.P. Keim. 2008. Kajian etnobotani pandan samak (Pandanus odoratissimus L.f.): pemanfaatan dan peranannya dalam usaha menunjang penghasilan keluarga di Ujung Kulon, Banten. Biodiversitas, 9(4): 310-14, Oktober 2008.
- ^ a b Rumpf, G.E. 1743. Herbarium Amboinense: plurimas conplectens arbores, frutices, ... Pars IV: 152. Amstelaedami:apud Franciscum Changuion, Joannem Catuffe, Hermannum Uttwerf. MDCCXLIII.