Lompat ke isi

Pulau Sapudi: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°7′14″S 114°19′59″E / 7.12056°S 114.33306°E / -7.12056; 114.33306
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kotakinfo pulau|
[[Berkas:Peta Sumenep Kepulauan.png|right|thumb|300px|Peta letak Pulau Sapudi]]
|nama=Pulau Sapudi
'''Sapudi''' adalah sebuah pulau di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur [[Pulau Madura]]. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah [[Kabupaten Sumenep]], [[Jawa Timur]].
|koordinat=
|peta=[[Berkas:Peta Sumenep Kepulauan.png|ka|jmpl|275px]]
|negara=[[Indonesia]]
|kepulauan=Madura
|provinsi=[[Jawa Timur]]
|jenisdati2=Kabupaten
|dati2=[[Kabupaten Sumenep|Sumenep]]
|luas=35 km²
|garispantai=
|populasi=13.683 jiwa ([[Badan Pusat Statistik|2022]])<ref>{{cite web|url=https://www.wartazone.com/read/24/03/2022/populasi-sapi-di-pulau-sapudi-lebih-besar-dari-jumlah-penduduk/|title=Populasi Sapi Di Pulau Sapudi Lebih Besar Dari Jumlah Penduduk|access-date=24 April 2022|date=24 Maret 2022|language=id|author=Panji Agira, Helmy|website=www.wartazone.com}}</ref>
}}
'''Pulau Sapudi''' ([[Bahasa Madura|Madura]]: ''Polo Sapodây'', ''Polo Podây'', ''Polo Sapodhi''; [[Abjad Pegon|Péghu]]: ڤَولَو ساڤَوداْي، ڤَولَو ڤَوداْي، ڤَولَو ساڤَودْي) adalah sebuah [[pulau]] yang terletak diantara gugusan pulau-pulau di sebelah timur dari [[Pulau Madura]]. Secara administratif, pulau ini termasuk kedalam wilayah [[Kabupaten Sumenep]], [[Jawa Timur]]. Di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Madura, Sapudi merupakan pulau terluas kedua setelah [[Pulau Kangean]] dan pulau dengan penduduk terbanyak. Pulau ini terbagi atas dua administrasi kecamatan, yakni [[Nonggunong, Sumenep|Nonggunong]] di bagian utara, dan [[Gayam, Sumenep|Gayam]] di bagian selatan.


==Sejarah==
Di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Madura, Sapudi merupakan pulau terluas kedua dan pulau dengan penduduk terbanyak. Pulau ini terbagi atas dua kecamatan, yakni [[Nonggunong, Sumenep]] di bagian utara, dan [[Gayam, Sumenep]] di bagian selatan.
Diceritakan, dahulu sekali Pulau Sapudi bermakna "Pulau Sapi" karena jumlah [[sapi]] yang lebih banyak dari jumlah penduduknya. Dahulu Sapudi dipimpin oleh seorang raja yang beragama [[Hindu]], yang dianut pula oleh mayoritas masyarakatnya.<ref name=sahid>Athwa (Januari 1994). "Mencari Si Raja Sapi di Pulau Sapudi". ''[[Suara Hidayatullah]]''. '''6'''(9):68{{spaced ndash}}71. Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan.</ref> Sunan Wirokromo Blingi dan Sunan Wirobroto Nyamplong yang berasal dari Sumenep kemudian mengadakan perubahan terhadap Pulau Sapudi, kedua Sunan ini yang menjadi sesepuh tertua di Pulau Sapudi, juga mengadakan dakwah di sana. Lambat laun, dakwah yang berlangsung di sana memakai metode kesenian [[ludruk]].<ref name=sahid/> Akibatnya terasa pada sejumlah nama desa yang diberi nama alat-alat musik ludruk, serupa desa Gendang, desa Tukong (dari kata "[[gong]]"), dan lain-lain. Instrumen-instrumen musik itu memberi arti bagi sejarah desa-desa tersebut.<ref name=sahid/> Sampai saat ini, makam dua sunan itu banyak didatangi penziarah, selain orang Sapudi sendiri yang berziarah, juga banyak orang-orang dari luar Sapudi. Makam keramat kedua sunan ini terletak di dua tempat terpisah yaitu, Sunan Wirokromo di desa Belingi, kecamatan Gayam dan Sunan Wirobroto di desa Nyamplong, kecamatan Gayam.<ref>{{cite web|url=https://jatimnow.com/amp/baca-7812-mengenal-pulau-sapudi-dibuka-dua-sunan-dan-terkenal-karapan-sapinya|date=11 Oktober 2018|author=Erwin Yohanes, Irul Ramdani|title=Mengenal Pulau Sapudi, Dibuka Dua Sunan Dan Terkenal Karapan Sapinya|website=jatimnow.com|access-date=24 April 2022|language=id}}</ref>
Pulau Sapudi terkenal dengan keunggulan kerapan sapinya. Ternak sapi yang masih secara tradisional di Sapudi menjadi mata pencaharian bagi penduduk di pedesaan atau pedalaman. Sapi kerapan di P Sapudi, sering menjuarai kemenangan dalam loma kerapan baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat wilker di Madura yang meliputi Kab. SUmenep, Pamekasan, Sampang dan Kab. Bangkalan.

Di Pulau Sapudi terdapat makam keramat yang mana dia dikenali sebagai penyebar ajaran agama islam yang terdahulu di Sapudi. Makam keramat itu dikenal dengan sebutan ASTA, yaitu ASTA BELINGI DAN ASTA NYAMPLONG.
==Demografi==
Pulau Sapudi mayoritas dihuni oleh [[suku Madura]] karena jaraknya yang cukup dekat dengan pulau Madura dengan minoritas [[suku Bajo]], [[Suku Mandar|Mandar]], [[suku Bugis|Bugis]], dan [[suku Kangean|Kangean]] yang merupakan masyarakat maritim. Bahasa utama yang dituturkan di Pulau Sapudi adalah [[bahasa Sapudi]] yang merupakan dialek dari [[bahasa Madura]] dan bahasa lainnya seperti [[bahasa Bajo]] dan [[bahasa Mandar]]. Mayoritas orang Sapudi beragama [[Islam]] dengan pengaruh budaya setempat yang masih melekat didalamnya.<ref name=sahid>Athwa (Januari 1994). "Mencari Si Raja Sapi di Pulau Sapudi". ''[[Suara Hidayatullah]]''. '''6'''(9):68{{spaced ndash}}71. Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan.</ref>

==Perekonomian==
Pulau Sapudi terkenal dengan keunggulan "karapan sapi". Ternak [[sapi]] yang masih secara tradisional di Sapudi menjadi mata pencaharian bagi penduduk di pedesaan atau pedalaman. Sapi [[Karapan sapi|karapan]] di Pulau Sapudi sering menjuarai kemenangan dalam lomba karapan, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat wilayah karapan di Madura yang meliputi Kabupaten Sumenep, [[Kabupaten Pamekasan]], [[Kabupaten Sampang]] dan [[Kabupaten Bangkalan]].<ref>{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/03/10/pulau-sapudi-kisah-dewa-dan-dewi-sapi-yang-jadi-simbol-kehormatan|title=Pulau Sapudi, Kisah Dewa Dan Sapi Yang Jadi Simbol Kehormatan|access-date=24 April 2022|date=10 Maret 2022|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id|author=Rizky Kusumo}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.nusaland.com/travel/map/93155.php Peta Pulau Sapudi]
* [http://www.nusaland.com/travel/map/93155.php Peta Pulau Sapudi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080820070712/http://www.nusaland.com/travel/map/93155.php |date=2008-08-20 }}
* [http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Pulau+Sapudi+Tak+Seindah+Dulu&dn=20081206011220 Pulau Sapudi Tak Seindah Dulu]
* [http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Pulau+Sapudi+Tak+Seindah+Dulu&dn=20081206011220 Pulau Sapudi Tak Seindah Dulu]
* [http://wlol.arlhs.com/lighthouse/IDO91.html Pulau Sapudi di wlol.arlhs.com]
* [http://wlol.arlhs.com/lighthouse/IDO91.html Pulau Sapudi di wlol.arlhs.com]


{{coord|7|7|14|S|114|19|59|E|region:ID_type:isle|display=title}}
{{coord|7|7|14|S|114|19|59|E|region:ID_type:isle|display=title}}

{{Pulau di Jawa Timur}}
{{indo-pulau-stub}}
{{indo-pulau-stub}}



Revisi terkini sejak 1 Januari 2024 04.50

Pulau Sapudi
Peta lokasi Pulau Sapudi
NegaraIndonesia
Gugus kepulauanMadura
ProvinsiJawa Timur
KabupatenSumenep
Luas35 km²
Populasi13.683 jiwa (2022)[1]
Peta

Pulau Sapudi (Madura: Polo Sapodây, Polo Podây, Polo Sapodhi; Péghu: ڤَولَو ساڤَوداْي، ڤَولَو ڤَوداْي، ڤَولَو ساڤَودْي) adalah sebuah pulau yang terletak diantara gugusan pulau-pulau di sebelah timur dari Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini termasuk kedalam wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Madura, Sapudi merupakan pulau terluas kedua setelah Pulau Kangean dan pulau dengan penduduk terbanyak. Pulau ini terbagi atas dua administrasi kecamatan, yakni Nonggunong di bagian utara, dan Gayam di bagian selatan.

Diceritakan, dahulu sekali Pulau Sapudi bermakna "Pulau Sapi" karena jumlah sapi yang lebih banyak dari jumlah penduduknya. Dahulu Sapudi dipimpin oleh seorang raja yang beragama Hindu, yang dianut pula oleh mayoritas masyarakatnya.[2] Sunan Wirokromo Blingi dan Sunan Wirobroto Nyamplong yang berasal dari Sumenep kemudian mengadakan perubahan terhadap Pulau Sapudi, kedua Sunan ini yang menjadi sesepuh tertua di Pulau Sapudi, juga mengadakan dakwah di sana. Lambat laun, dakwah yang berlangsung di sana memakai metode kesenian ludruk.[2] Akibatnya terasa pada sejumlah nama desa yang diberi nama alat-alat musik ludruk, serupa desa Gendang, desa Tukong (dari kata "gong"), dan lain-lain. Instrumen-instrumen musik itu memberi arti bagi sejarah desa-desa tersebut.[2] Sampai saat ini, makam dua sunan itu banyak didatangi penziarah, selain orang Sapudi sendiri yang berziarah, juga banyak orang-orang dari luar Sapudi. Makam keramat kedua sunan ini terletak di dua tempat terpisah yaitu, Sunan Wirokromo di desa Belingi, kecamatan Gayam dan Sunan Wirobroto di desa Nyamplong, kecamatan Gayam.[3]

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Pulau Sapudi mayoritas dihuni oleh suku Madura karena jaraknya yang cukup dekat dengan pulau Madura dengan minoritas suku Bajo, Mandar, Bugis, dan Kangean yang merupakan masyarakat maritim. Bahasa utama yang dituturkan di Pulau Sapudi adalah bahasa Sapudi yang merupakan dialek dari bahasa Madura dan bahasa lainnya seperti bahasa Bajo dan bahasa Mandar. Mayoritas orang Sapudi beragama Islam dengan pengaruh budaya setempat yang masih melekat didalamnya.[2]

Perekonomian

[sunting | sunting sumber]

Pulau Sapudi terkenal dengan keunggulan "karapan sapi". Ternak sapi yang masih secara tradisional di Sapudi menjadi mata pencaharian bagi penduduk di pedesaan atau pedalaman. Sapi karapan di Pulau Sapudi sering menjuarai kemenangan dalam lomba karapan, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat wilayah karapan di Madura yang meliputi Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Panji Agira, Helmy (24 Maret 2022). "Populasi Sapi Di Pulau Sapudi Lebih Besar Dari Jumlah Penduduk". www.wartazone.com. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  2. ^ a b c d Athwa (Januari 1994). "Mencari Si Raja Sapi di Pulau Sapudi". Suara Hidayatullah. 6(9):68 – 71. Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan.
  3. ^ Erwin Yohanes, Irul Ramdani (11 Oktober 2018). "Mengenal Pulau Sapudi, Dibuka Dua Sunan Dan Terkenal Karapan Sapinya". jatimnow.com. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  4. ^ Rizky Kusumo (10 Maret 2022). "Pulau Sapudi, Kisah Dewa Dan Sapi Yang Jadi Simbol Kehormatan". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 24 April 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

7°7′14″S 114°19′59″E / 7.12056°S 114.33306°E / -7.12056; 114.33306