Lompat ke isi

Jatiasih, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke infobox #WPWP
 
(186 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kecamatan

| nama = Jatiasih
<gallery>
Jatiasih.JPG|''Bundaran Jatiasih''
| foto = Jatiasih.JPG
| caption = Pusat Kecamatan Jatiasih, Bekasi
</gallery>
| dati2 = Kota
{{kecamatan|nama=Jati Asih
|dati2=Kota
| nama dati2 = Bekasi
| luas = 2.324,921 Ha
|nama dati2=Bekasi
| penduduk = 169.289 Jiwa
|luas=2.324,921 Ha
| kelurahan = 6
|penduduk=169.289 Jiwa
| nama camat =
|kelurahan=-
| kepadatan =
|nama camat=Drs. AHMAD ZARKASIH
| provinsi = Jawa Barat
|kepadatan=- jiwa/km&sup2;
| kode pos = 17422
|provinsi=Jawa Barat
|kode pos = 17422}}
{{bukan|Jatinegara, Jakarta Timur}}

'''Jati Asih''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Bekasi]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].

Jatiasih berbatasan dengan [[Kecamatan]] [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]] di sebelah utara, [[Kecamatan]] [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] di sebelah barat, [[Kecamatan]] [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawa Lumbu]] di sebelah timur, dan [[Kecamatan]] [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] di sebelah selatan.

Di kecamatan ini, pernah terjadi rawan seperti [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis moneter]] dan [[Kerusuhan Mei 1998|Kerusuhan sekitar bulan Mei 1998]] yang mengakibatkan sejumlah jalur [[rel|Rel kereta api]] yang dilalui kereta api membawa hasil bumi itu mati total.

== Batas wilayah ==

Jatiasih berbatasan dengan:
{{batas USBT
|utara=Kecamatan [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]]
|selatan=Kecamatan [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]] ([[Kota Bekasi]]) dan Kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] ([[Kabupaten Bogor]])
|barat=Kecamatan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]
|timur=Kecamatan [[Rawalumbu, Bekasi|Rawalumbu]]
}}
}}
'''Jatiasih''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Bekasi]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Jatiasih berbatasan dengan [[Kecamatan]] [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]] di sebelah utara, [[Kecamatan]] [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] di sebelah barat, [[Kecamatan]] [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawa Lumbu]] di sebelah timur, dan [[Kecamatan]] [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] di sebelah selatan.


{{Jatiasih, Bekasi}}
Maka, di sebelah [[selatan]], terdapat [[Sungai Cikeas]] yang menjadi pembatas antara [[Kota Bekasi]] dengan [[Kabupaten Bogor]]. Disini dahulu pernah terjadi kecelakaan [[Kereta api barang]] angkutan pasir pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jembatan roboh.
{{Kota Bekasi}}


== Pembagian wilayah ==
Wilayah [[kecamatan]] '''Jatiasih''' terbagi atas 6 [[kelurahan]], 52 [[RW]] dan 601 [[RT]] dengan luas 2.324,921 ha (menurut Data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] pada tahun [[2004]]), luas 2.580,50 ha (menurut SK [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung RI]] nomor: 67/PUU-XI/[[2009]] tanggal [[14 Maret]] [[2009]]), luas 3.170,25 ha (menurut SK [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung RI]] nomor: 578/PUU-X/[[2015]] tanggal [[12 Juni]] [[2015]]) dan dihuni sekitar 169.289 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 3,8 % per tahun (menurut Data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] pada tahun [[2004]]).

Daerah ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk per tahun yang tinggi setelah [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]], [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]] dan [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]].

== Kelurahan/desa ==
# [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]], lurah: ZUBAIDI
# [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi|Jatiluhur]], lurah: SUBARDI
# [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]], lurah: JAINUDIN (meninggal tanggal [[2 September]] [[2011]] di [[Kota Bekasi|Bekasi]]), FERDINAN
# [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Jatikramat]], Dibentuk tahun [[1965]], merupakan penggabungan sebagian dari [[Jatibening, Pondok Gede, Bekasi|Desa Jatibening]] sebanyak 10 kampung dan [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Desa Jabung]] sebanyak 5 kampung. lurah:
## SUJAIDI, menjabat tahun [[1983]] sampai [[1988]]. Pada tahun [[1988]] terjadi Pilkades dan dilantik oleh JAENALDI.
## JAENALDI, menjabat tahun [[1988]] sampai [[1993]]. Pada tahun [[1993]] terjadi Pilkades dan dilantik oleh SUBAENI.
## SUBAENI menjabat tahun [[1993]] sampai [[2003]] dengan wakilnya:
### OMAR ZAENUDI, menjabat tahun [[1993]] sampai [[1998]].
### SUBARDO, menjabat tahun [[1998]] sampai [[14 Juni]] [[2003]]. Kemudian Pada tanggal [[14 Juni]] [[2003]] dilantik oleh ZAINI.
## ZAINI menjabat dari [[14 Juni]] [[2003]] sampai [[14 Juni]] [[2008]] dengan wakilnya SUBAIDI. Pada tanggal [[14 Juni]] [[2008]], Lurah ini dilantik oleh UMARDONO.
## UMARDONO menjabat dari [[14 Juni]] [[2008]] sampai sekarang dengan wakilnya:
### SUBANDI, menjabat antara [[14 Juni]] [[2008]] sampai [[5 April]] [[2013]].
### IRYOTO, menjabat sementara antara [[6 April]] [[2013]] sampai [[14 Juni]] [[2013]]
### ISWAHYUDI, menjabat [[14 Juni]] [[2013]] sampai sekarang.
# [[Jatirasa, Jati Asih, Bekasi|Jatirasa]], lurah: USLI SUHARMAN
# [[Jatisari, Jati Asih, Bekasi|Jatisari]], lurah: YADIN SUDIRMAN

== Perumahan ==
Di Jatiasih Terdapat cukup Banyak Komplek perumahan seperti Perumahan Bumi Nasio indah, Graha indah, Angkasa puri, Villa Jatirasa, Sakura Regency dll, Beberapa Komplek perumahan tersebut mulai Berdiri sejak [[1980]], hingga kini masih melakukan pengembangan.

Selain itu, terdapat 12 perumahan kompleks milik [[PT Kereta Api Indonesia|PERUMKA]] yang tersebar di 6 [[kelurahan]].

== Perekonomian ==

Perekonomian di Jatiasih semakin meningkat. Akibat dari [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis moneter pada tahun 1997]], Perekonomian di Jatiasih semakin terganggu karena diberi pinjaman dari [[IMF]]. Setelah terjadi [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis moneter pada tahun 1997]], ekonomi di wilayah Jatiasih sudah bagus.

=== Data keuangan di wilayah Kecamatan Jatiasih ===

Data keuangan di wilayah Kecamatan Jatiasih (menurut data wilayah [[Kabupaten Bekasi|Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi]] tahun 1992-1996, [[Kota Bekasi|Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi]] tahun 1997-2000, [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] tahun 2001-2006 dan [[Kota Bekasi]] tahun 2007-2015):

{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Keuangan (Rp.)
! Kenaikan/penurunan keuangan (Rp.)
! Tingkat kenaikan/penurunan keuangan (%)
! Catatan
|-
| [[1992]]
| Rp1.380.000,00
| -
| -
| rowspan="5"|Menurut data wilayah [[Kabupaten Bekasi|Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi]] pada tahun 1992-1996
|-
| [[1993]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.000.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp620.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 31,0 %
|-
| [[1994]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 20,0 %
|-
| [[1995]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.850.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp350.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 12,29 %
|-
| [[1996]]
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp1.250.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp1.600.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] 56,15 %
|-
| [[1997]]
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp500.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp750.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] 60,0 %
| rowspan="4"|Menurut data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi]] pada tahun 1997-2000.
Menurun akibat dari [[Krisis finansial Asia 1997]].
Menurut data [[Berkas:International Monetary Fund logo.svg|20px]] [[IMF]] tahun [[1997]] <ref>{{cite web | coauthors = | title = Data IMF tahun 1997 | publisher = IMF | date = 2006-04-10 | url = http://www.imf.org | accessdate = 2014-07-18 }}</ref>.
|-
| [[1998]]
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] 50,0 %
|-
| [[1999]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp1.000.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp750.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 75,0 %
|-
| [[2000]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp1.250.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 20,0 %
|-
| [[2001]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp1.300.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp50.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 3,84 %
| rowspan="6"|Menurut data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] pada tahun 2001-2006
|-
| [[2002]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.000.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp700.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 35,0 %
|-
| [[2003]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 20,0 %
|-
| [[2004]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.750.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 9,1 %
|-
| [[2005]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp3.000.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 8,33 %
|-
| [[2006]]
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp3.500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] Rp500.000,00
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 14,28 %
|-
| [[2007]]
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp3.250.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas:Red Arrow Down.svg|10px]] 7,69 %
| rowspan="9"|Menurut data wilayah [[Kota Bekasi]] pada tahun 2007-2015
|-
| [[2008]]
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] Rp3.000.000,00
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] Rp250.000,00
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] 7,69 %
|-
| [[2009]]
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] Rp2.450.000,00
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] Rp550.000,00
| [[Berkas: Red Arrow Down.svg|10px]] 18,33 %
|-
| [[2010]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp2.800.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp350.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 14,28 %
|-
| [[2011]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp3.000.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp200.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 7,14 %
|-
| [[2012]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp3.200.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp200.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 6,67 %
|-
| [[2013]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp3.800.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp600.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 18,75 %
|-
| [[2014]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp4.120.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp320.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 8,42 %
|-
| [[2015]]
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp4.500.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] Rp380.000,00
| [[Berkas: Green Arrow Up.svg|10px]] 9,23 %
|}

== Sekolah ==

Di Jatiasih terdapat sekolah-sekolah, seperti:

* SDN 02 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SDN 03 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SDN 04 [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatimekar]], didirikan pada tahun [[1968]] di Jl. Durian no. 6, pada tahun pelajaran [[1981|1981/1982]] pindah ke Jl. Maniki no. 15, pada tahun pelajaran [[1996|1996/1997]], saat berubah status menjadi [[kota]], pindah ke Jl. Apel no. 11 dan pada tanggal [[2 Mei]] [[2006]], bertepatan dengan hari pendidikan, pindah ke Jl. Nangka no. 15.
* SMP Az-Zahra 02 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SMP Az-Zahra 03 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SMP Az-Zahra 05 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SMP Al-Azhar 04 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]
* SMP Al-Azhar 06 [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatimekar]]
* SMA Al-Azhar 02 [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Kel. Jatiasih Kota]]

== Permasalahan ==

=== Banjir ===

Jatiasih sering kali terkena banjir. Jatiasih sering kali terkena banjir sejak tahun [[1979]], [[1982]], [[1983]], [[1989]], [[1990]], [[1992]], [[1996]], [[1997]], [[2002]], [[2007]], [[2013]], [[2014]] dan [[Juni 2015]]. Yang cukup signifikan pada tahun [[1996]] mengakibatkan hujan turun yang cukup deras, 5 desa terendam serta mengalami pemadaman bergilir selama 5 jam 30 menit (14.00-19.30 WIB), jalan raya mengalami [[kemacetan]], lalu lintas angkutan barang [[pasir|Pasir Jatimekar]] serta penumpang via [[kereta api]] lumpuh, aktivitas perkeretaapian lumpuh, beberapa jalur [[rel|rel-rel kereta api]] terputus serta mati total dan mengakibatkan kecelakaan dimana-mana, yakni [[Lokomotif BB301]] yang menarik rangkaian [[pasir|Pasir Jatimekar]] masuk dan terjerembab ke dalam [[Sungai Cikeas]] lalu terkena luapan dan jembatan dengan panjang 600 m, di perbatasan antara [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi|Desa Jatiluhur]] [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]] ([[Kabupaten Bekasi]]) dan [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Desa Bojongkulur]], [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]] ([[Kabupaten Bogor]]) ambruk serta mengakibatkan [[masinis]] itu tewas terseret arus sejauh 2,5 [[kilometer]] pada tanggal [[10 Januari]] [[1996]] serta lalu lintas angkutan barang [[pasir|Pasir Jatimekar]] dialihkan melalui truk dan penumpang dialihkan melalui [[angkutan kota]].

Selain itu, yang juga cukup signifikan pada tanggal [[11 Juni]] [[2015]], mengakibatkan hujan turun yang cukup deras, pengundulan [[hutan|hutan-hutan]] di daerah [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] ([[Kabupaten Bogor]]), 4 kelurahan terendam serta 2 kelurahan diantaranya mengalami pemadaman bergilir selama 2 jam 40 menit (15.00-17.40 WIB), [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] segmen Hankam-Cikunir serta Jalan raya di Jatiasih mengalami [[kemacetan]], aktivitas perekonomian via truk lumpuh dan mengakibatkan kecelakaan dimana-mana, seperti Truk tronton masuk dan terjerembab ke dalam pesawahan di [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Kelurahan Jatimekar]], [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]], [[Kota Bekasi]] serta mengakibatkan 25 warga [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] itu tewas seketika.

=== Krisis keuangan ===

Jatiasih sering kali terkena Krisis keuangan, terutama pada tahun [[1997]].

== Peninggalan sejarah ==

'''Jatiasih''' memiliki peninggalan sejarah, diantaranya:

=== Jembatan kereta api Kali Cakung Jatikramat ===
{{Infobox bangunan hikmat
| kategori = jembatan
| name = Jembatan Kali Cakung Jatikramat
| image = eks Jembatan Kali Cakung Jatikramat.jpg
| caption = Jembatan kereta api Kali Cakung Jatikramat Bekasi yang kini menjadi jalur [[sepeda motor]] di [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi]].
| prov = Jawa Barat
| kab = Bekasi
| kec = Jati Asih
| desa = Jatikramat
| kodepos = 17421
| buka = [[1934]]-[[1935]], direstorasi [[1989]]-[[1990]]
| tutup = [[6 Januari]] [[1996]]
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]]
| panjang = 300 m, [[1989]]: 500 m
| nomorbh = 289
| singkatan = JKM
| layanan = ''tak ada layanan'' setelah [[Kereta api barang]] tak aktif
}}
'''Jembatan Kali Cakung Jatikramat''' merupakan [[jembatan]] jalur [[kereta api]] yang dibangun oleh NIS (''[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' <ref>[http://seputar-kota-bekasi.blogspot.com/| Perusahaan kereta api di Bekasi pada masa Hindia-Belanda], Seputar Kota Bekasi, diupdate 11 Juni 2015</ref> <ref>[http://www.bekasi.go.id/| Menelusup sejarah perkeretaapian di Bekasi], Situs Web Pemerintah Kota Bekasi, diupdate 11 Juni 2015</ref> <ref>[http://timur.jakarta.go.id/| Sejarah perkeretaapian di Kota Bekasi dan sekitarnya], Situs Web Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, diupdate 11 Juni 2015</ref>) antara tahun [[1934]]-[[1935]] dan direstorasi antara tahun [[1989]]-[[1990]]. Jembatan dengan nomor Bangunan Hikmat (BH) 289 ini berada di jalur antara '''Jatiasih''' dan [[Stasiun Cakung|Cakung]] di km 40+580 antara [[Stasiun Jabung]] (sekarang [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]]) dan [[Stasiun Jatikramat]], membelah Sungai Kali Cakung di Kampung Jedor [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Kelurahan Jatikramat]], [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]], [[Kota Bekasi]].

== Transportasi di Jatiasih ==

=== Jangkauan ke Jatiasih ===

Pada tahun [[1950-an]], Kecamatan '''Jatiasih''' waktu itu masih daerah tertinggal atau daerah ramai dan dijangkaui oleh [[transportasi umum]] saat itu, yakni [[bus]], [[kereta api]] yang ditarik [[lokomotif uap]] dan [[trem|trem listrik]]. Saat ini, setelah [[kecamatan]] '''Jatiasih''' terbentuk pada awal tahun [[1990-an]], waktu ini daerah yang sangat ramai dan dijangkaui oleh [[transportasi umum]] seperti [[bus]], [[MetroMini]] dan [[angkutan kota]].

=== Jalan raya ===

Jatiasih dilalui Jalan Tol [[JORR]] yang memudahkan akses jalan ke [[Jakarta Selatan]], [[Jalan Tol Jagorawi]], [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]], Cikunir, [[Bintara, Bekasi Barat, Bekasi|Bintara]], [[Cakung]], dan [[Jakarta Utara]]. Ada pula Jalan Jatisari yang menghubungkan Jatiasih langsung dengan [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]], [[Depok]], dan [[Kabupaten Bogor|Kab. Bogor]] dan Jalan Jatimekar yang menghubungkan Jatiasih langsung dengan [[Pondok Gede]], [[Makasar, Jakarta Timur|Makasar]], [[Kramat Jati, Jakarta Timur|Kramat Jati]], dan Jalan Tol Insinyur Wiyoto Wiyono. Jalan lain ada Jalan Swatantra - Jatiasih yang menghubungkan langsung dengan pusat kota [[Bekasi]] dan Jalan Wibawa Mukti 2 yang menghubungkan Jatiasih langsung dengan [[Kabupaten Bogor|Kab. Bogor]].

==== Data statistik Jalan raya ====

Total panjang jalan raya di Jatiasih adalah 402,25 km dari total semuanya (menurut data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi]] pada tahun [[1999]]) dan 403,30 km dari total semuanya (menurut data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] pada tahun [[2004]]) dengan perincian:

{| class="wikitable"
|-
! Kondisi jalan
! Panjang jalan raya (km)
! Persentase (%)
|-
| Jalan baik
| 315,80 km
| 78,3 %
|-
| Jalan sedang
| 69,25 km
| 17,17 %
|-
| Jalan rusak
| 18,25 km
| 4,53 %
|-
| '''TOTAL''' ([[2004]])
| '''403,30 km'''
| '''100,00 %'''
|-
| [[2002]]
| 402,90 km
| 100,00 %
|-
| [[1999]]
| 402,25 km
| 100,00 %
|-
| [[1994]]
| 381,80 km
| 100,00 %
|}

==== Jalan tol Jatiasih-Sukabumi ====

{{kotakinfo tol
|name=Jalan Tol Jatiasih-Sukabumi
|image=[[Berkas:Proyek jalan tol Jatiasih-Sukabumi.jpg]]
|description=Tol masih dalam perencanaan, [[2007]]
|panjang=64,5
|pembangunan=[[2007]]-[[2008]]
|pengelola=
[[Jasa Marga|PT Marga Jaya Kabupaten Bogor]] (Persero) Tbk
PT Datuk Arif Sugondo, pengelola asal [[Sumatera Barat]]
}}

Pada tahun [[2007]], sudah dibangun Jalan tol '''Jatiasih'''-[[Kota Sukabumi|Sukabumi]] dengan jarak 64,5 km yang memudahkan akses jalan ke [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Puncak, Bogor|Puncak]] dan [[Kota Sukabumi|Sukabumi]] tanpa perlu melewati [[Jalan Tol Jagorawi]].

Jalan tol ini mulai dibangun pada tahun [[2007]] oleh Pengusaha asal [[Sumatera Barat]], Datuk Arif Sugondo dan diresmikan pada tanggal [[25 Mei]] [[2008]] jam 10.00 WIB oleh Presiden RI, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur Jawa Barat]], [[Danny Setiawan]].

===== Pintu tol =====

{| class="wikitable"
|-
! Gerbang
! km
! Tujuan
|-
| [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]
| 0
| [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]], [[Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur|Cawang]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]], [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]], [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta]]
|-
| [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Jatiasih Selatan]]
| 2
| [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]], [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi|Jatiluhur]], [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Rawalumbu, Bekasi|Rawalumbu]]
|-
| [[Jatisari, Jati Asih, Bekasi|Jatisari]]
| 5
| [[Jatisari, Jati Asih, Bekasi|Jatisari]], [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]]
|-
|style="width:200px" colspan="7" style="text-align:center" |[[Berkas:Kota Bekasi.jpg|40px]]<br />'''<font color="yellow">Batas Wilayah [[Kota Bekasi]]</font> '''<br /><br /> [[Berkas:Lambang Kabupaten Bogor.png|40px]]<br />'''<font color="yellow">Batas Wilayah [[Kabupaten Bogor]]</font> '''
|-
| [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]]
| 10,5
| [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]], [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]], [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]], [[Nagrak, Gunung Putri, Bogor|Nagrak]]
|-
| [[Nagrak, Gunung Putri, Bogor|Nagrak]]
| 12
| [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]], [[Nagrak, Gunung Putri, Bogor|Nagrak]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]]
|-
| [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]]
| 15
| [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Setu Sari, Cileungsi, Bogor|Situsari]], [[Taman Wisata Mekarsari]]
|-
| [[Setu Sari, Cileungsi, Bogor|Setu Sari Barat]]
| 18
| [[Setu Sari, Cileungsi, Bogor|Situsari]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Taman Wisata Mekarsari]], [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]]
|-
| [[Setu Sari, Cileungsi, Bogor|Setu Sari Timur]]
| 20
| [[Setu Sari, Cileungsi, Bogor|Situsari]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]
|-
| [[Jonggol, Bogor|Jonggol]]
| 23
| [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]
|-
| [[Singasari, Jonggol, Bogor|Singasari]]
| 26
| [[Singasari, Jonggol, Bogor|Singasari]], [[Weninggalih, Jonggol, Bogor|Weninggalih]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]
|-
|style="text-align:center" bgcolor="orange" colspan="8"|'''<font color="red">Jalan Tol Jatiasih-Sukabumi<br /></font><font color="red">Wilayah [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Kota satelit Cibubur]]</font><font color="yellow"><br />Batas '''<font color="yellow">Wilayah [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Kota satelit Cibubur]]</font>'''</font>'''
|-
|style="text-align:center" bgcolor="orange" colspan="8"|'''<font color="red">Jalan Tol Jatiasih-Sukabumi<br />Wilayah [[Puncak, Bogor|Puncak]]<br />Batas wilayah [[Puncak, Bogor|Puncak]]</font>'''
|-
| [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]]
| 30
| [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Citeureup, Bogor|Citeureup]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], Curug Arca, [[Puncak, Bogor|Puncak]]
|-
| [[Sukawangi, Sukamakmur, Bogor|Sukawangi]]
| 34
| [[Sukawangi, Sukamakmur, Bogor|Sukawangi]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Puncak, Bogor|Puncak]]
|-
| [[Megamendung, Bogor|Megamendung]]
| 37,5
| [[Megamendung, Bogor|Megamendung]], [[Puncak, Bogor|Puncak]]
|-
| [[Cisarua, Bogor|Cisarua]]
| 40
| [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Puncak, Bogor|Puncak]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]
|-
| [[Jogjogan, Cisarua, Bogor|Jogjogan]]
| 42
| [[Jogjogan, Cisarua, Bogor|Jogjogan]], [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Taman Safari Indonesia]]
|-
| [[Citeko, Cisarua, Bogor|Citeko]]
| 45
| [[Citeko, Cisarua, Bogor|Citeko]], [[Taman Safari Indonesia]]
|-
| [[Citeko, Cisarua, Bogor|Citeko Selatan]]
| 47
| [[Citeko, Cisarua, Bogor|Citeko]], [[Taman Safari Indonesia]], [[Taman Nasional Gede Pangrango]]
|-
|style="width:200px" colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:Lambang Kabupaten Bogor.png|40px]]<br />'''<font color="yellow">Batas Wilayah [[Kabupaten Bogor]]</font> '''<br /><br /> [[Berkas:Lambang Kabupaten Sukabumi.png|40px]]<br />'''<font color="yellow">Batas Wilayah [[Kabupaten Sukabumi]]</font> '''
|-
| [[Kadudampit, Sukabumi|Kadudampit]]
| 50
| [[Kadudampit, Sukabumi|Kadudampit]], [[Undrus Binangun, Kadudampit, Sukabumi|Undrus Binangun]], [[Sukabumi, Sukabumi|Kec. Sukabumi]]
|-
| [[Kadudampit, Sukabumi|Kadudampit Selatan]]
| 52
| [[Kadudampit, Sukabumi|Kadudampit]], [[Undrus Binangun, Kadudampit, Sukabumi|Undrus Binangun]], [[Kota Sukabumi|Sukabumi]]
|-
| [[Cisaat, Sukabumi|Cisaat]]
| 55,5
| [[Cisaat, Sukabumi|Cisaat]], [[Sukabumi, Sukabumi|Kec. Sukabumi]], [[Kota Sukabumi|Sukabumi]]
|}

=== Prasarana transportasi ===

Terminal Jatiasih adalah prasarana angkutan umum di [[kecamatan]] ini. Dulunya di kecamatan ini pernah dilalui jalur kereta api rute [[Stasiun Cibitung]]-'''Jatiasih'''. Namun kini jalur [[kereta api]] telah dinonaktifkan sejak dibuka jalur baru yakni melewati [[Stasiun Tambun]] pada tanggal [[2 September]] [[2000]]. Pada [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih]] segmen Jabung Jagalan (km 9+570) - Jatiasih (km 11+000) dan [[Jalur kereta api Bekasi-Jatiasih]] Jatiasih (km 0+200) - Pacung Asem (km 1+750), 7 [[stasiun kereta api]] dibongkar akibat pembangunan [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] segmen Hankam - Cikunir pada tahun [[2006]].

Tepatnya 500 m menjelang [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Tanjung Barat]] dan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] dan 600 m setelah [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m menjelang [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Bekasi]]. Tepatnya 400 m menjelang [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung) dan 400 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Nambo]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Kec. Gunung Putri]] serta 500 m setelah [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung), terdapat percabangan ke [[Stasiun Kranji]]. Namun kini jalur ini sudah dinonaktifkan akibat dari [[banjir]] besar melanda wilayah kecamatan ini dan [[Kabupaten Bogor]] sekitar pertengahan dekade [[1990-an|1990an]] akibat [[hujan]] turun yang cukup deras dan [[Sungai Cikeas]] meluap mengakibatkan jembatan perbatasan antara [[Kota Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] itu roboh serta mengakibatkan [[Lokomotif BB301]] ini jatuh ke [[sungai]] sehingga [[masinis]] bernama Yadi Sukirno kelahiran tanggal [[29 April]] [[1925]] di daerah [[Kabupaten Jember|Jember, Jawa Timur]] ini hilang terbawa arus sungai.

Inilah peristiwa terjadi kali ke-9 setelah terjadi kecelakaan lokomotif anjlok di [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]] ([[Jawa Tengah]]), [[Kabupaten Madiun|Madiun]], [[Widodaren, Ngawi|Widodaren]] dan [[Kabupaten Jember|Jember]] ([[Jawa Timur]]), [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]] ([[Sumatera Utara]]), [[Lembah Anai]], [[Kota Padangpanjang|Padang Panjang]] dan dekat [[Danau Singkarak]] ([[Sumatera Barat]]) pada tanggal [[17 Desember]] [[1995]] <ref>{{cite web | coauthors = | title = Inilah kecelakaan yang misterius di tahun 1995 | publisher = Merdeka | date = 2013-12-09 | url = http://www.merdeka.com/kecelakaan-kereta/inilah-kecelakaan-misterius-di-tahun-1995 | accessdate = 2014-02-14 }}</ref> serta sudah 6 kali mobil dan motor tertabrak [[kereta api]] pada tahun [[1995]], yakni di [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Lenteng Agung]], [[Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Tanjung Barat]] dan [[Kota Depok|Jalan Dewi Sartika]], Pancoran Mas, Bogor. ''(Sumber: [[Media Indonesia]], [[2 Januari]] [[1996]])''

Sementara itu jalur [[kereta api]] itu sudah dinonaktifkan. Maka diaktifkan pada tahun [[2013]] mendatang. Pada ruas tersebut adalah rute Jatimekar-[[Stasiun Nambo]], Jatiasih-[[Jonggol, Bogor|Jonggol]] dan Jatimekar-[[Stasiun Cakung]]. Ketiga jalur [[kereta api]] tersebut mati total akibat [[banjir]] setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan [[Lokomotif BB301]] yang kecemplung ke [[Sungai Cikeas]] dan terseret luapan sungai sejauh 1,5 km dan mengakibatkan seorang masinis tewas terseret arus saat terjadi [[banjir]] merendam wilayah [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]], tepatnya di km 4+1/750, perbatasan [[Kabupaten Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] pada hari Senin ([[1 Januari|1/1]]/[[1996]]) sekitar pukul 16.00 WIB [[sore]] hari. ''(Sumber: [[Pikiran Rakyat]], [[2 Januari]] [[1996]])''

=== Prasarana transportasi ===

Terminal Jatiasih adalah prasarana angkutan umum di [[kecamatan]] ini. Dulunya di kecamatan ini pernah dilalui jalur kereta api rute [[Stasiun Cibitung]]-'''Jatiasih'''. Jalur [[kereta api]] ini dibuka 2 tahun setelah kemerdekaan dan beberapa tahun setelah terjadi [[Perang Dunia I]], yakni pada tahun [[1947]]. Namun kini jalur [[kereta api]] telah dinonaktifkan sejak dibuka jalur baru yakni melewati [[Stasiun Tambun]] pada tanggal [[2 September]] [[2000]]. Pada [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih]] segmen Jabung Jagalan (km 9+570) - Jatiasih (km 11+000) dan [[Jalur kereta api Bekasi-Jatiasih]] Jatiasih (km 0+200) - Pacung Asem (km 1+750), 7 [[stasiun kereta api]] dibongkar akibat pembangunan [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] segmen Hankam - Cikunir pada tahun [[2006]].

Tepatnya 500 m menjelang [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Tanjung Barat]] <ref name=":0">{{cite web | coauthors = | title = Telusuri jalur kereta api mati di Jatiasih | publisher = Semboyan35 | date = 2010-01-09 | url = http://www.semboyan35.com | accessdate = 2011-02-10 }}</ref> dan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] <ref name=":0" /> <ref>{{cite web | coauthors = | title = Menelusuri jalur mati Jatiasih-Jonggol | publisher = Danudirta Blog | date = 2009-04-14 | url = http://danudirta-ahmad-1991-02-01.wordpress.com | accessdate = 2011-05-15 }}</ref> dan 600 m setelah [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m menjelang [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Bekasi]]. Tepatnya 400 m menjelang [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung) dan 400 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] milik [[Tjikaas Valleien Stoomtram Maatschappij]] (TjVSM) dengan gauge {{RailGauge|600}}, [[Stasiun Nambo]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Kec. Gunung Putri]] serta 500 m setelah [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung), terdapat percabangan ke [[Stasiun Kranji]] dan [[balai yasa]]. Selain itu juga, 300 m setelah [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung), terdapat percabangan ke Daerah tambang pasir, [[Stasiun Jabungtambangpasir]] dan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]. Namun kini jalur ini sudah dinonaktifkan akibat dari [[banjir]] besar melanda wilayah kecamatan ini dan [[Kabupaten Bogor]] sekitar pertengahan dekade [[1990-an|1990an]] akibat [[hujan]] turun yang cukup deras dan [[Sungai Cikeas]] meluap mengakibatkan jembatan perbatasan antara [[Kota Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] itu roboh serta mengakibatkan [[Lokomotif BB301]] ini jatuh ke [[sungai]] sehingga [[masinis]], dua orang awak serta beberapa penumpang hilang terbawa luapan [[Sungai Cikeas]]. Saat ini, jalur ini sedang diaktifkan kembali untuk [[KRL Jabotabek]] rute Duri-Nambo-Jatimekar.

Dahulu, di [[Jalur kereta api Nambo-Jabung]], diantara [[Stasiun Jatimekar]] dengan [[Stasiun Jatiluhur Tua]], terdapat 9 halte/''stopplaats'', yakni Halte/''stopplaats'' [[Halte Jabung Kidul|Jabung Kidul]], [[Halte Teparan|Teparan]], [[Halte Manjah|Manjah]], [[Halte Manjahkidul|Manjahkidul]], [[Halte Subah|Subah]], [[Halte Rawagantung|Rawagantung]], [[Halte Mendok|Mendok]], [[Halte Kalipisangan|Kalipisangan]] dan [[Halte Jatiluhur Pasar|Jatiluhur Pasar]]. Sekarang ke-9 halte/''stopplaats'' tersebut telah hilang/dinonaktifkan masing-masing sejak pertengahan dekade [[1980-an|1980an]] akibat okupansi yang sangat minim <ref>[http://railfansina.blogspot.com| Keputusan Kepala Perusahaan Jawatan Kereta Api nomor 169.KEP-PJKA/93/X/SK/1981 tentang Penghapusan jalur, stasiun, wesel dan persinyalan kereta api di Pulau Jawa]</ref>.

Dahulu, pada [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih|jalur yang mengarah ke Jatiasih]], diantara [[Stasiun Jatimekar]] dengan [[Stasiun Jatiasih]], terdapat sebuah halte/''stopplaats'', yakni Halte/''stopplaats'' [[Halte Tepus|Tepus]]. Sekarang halte/''stopplaats'' tersebut telah dibongkar tanggal [[17 Juli]] [[1996]] akibat pelebaran [[jalan]] dan ditutup pada tahun [[1993]] akibat minimnya penumpang <ref name=":1" /> <ref>[http://railfansina.blogspot.com| Keputusan Kepala Perusahaan Jawatan Kereta Api nomor 168.KEP-PJKA/94/IX/SK/1991 tentang Perubahan nama Halte menjadi Stasiun kereta api kelas I, II, III dan IV]</ref>. Sedangkan, pada jalur yang mengarah ke [[Stasiun Tanjung Barat|Tanjung Barat]], diantara [[Stasiun Jatimekar]] dengan [[Halte Jabung Pasar]] terdapat 9 halte/''stopplaats'', yakni Halte/''stopplaats'' [[Halte Mayakan|Mayakan]], [[Halte Payangankulon|Payangankulon]], [[Halte Payanganwetan|Payanganwetan]], [[Halte Bedagas|Bedagas]], [[Halte Gabus Ujung|Gabus Ujung]], [[Halte Kalitirem|Kalitirem]], [[Halte Babakankidul|Babakankidul]] (sebelum tahun [[1994]] bernama Halte Tangkeleng), [[Halte Babakankaler|Babakankaler]] dan [[Halte Jalan Simpang Bogor|Jalan Simpang Bogor]]. Sekarang ke-9 halte/''stopplaats'' tersebut telah hilang/dinonaktifkan masing-masing hilang/dinonaktifkan masing-masing sejak pertengahan dekade [[1990-an|1990an]] akibat okupansi yang sangat minim dan akibat pembentukan [[Kota Bekasi]]. Dahulunya, halte ini pernah melayani [[Kereta api lokal]] jurusan Jatiasih-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]] dan [[Kereta api Patas Purwakarta]] sewaktu [[Kota Bekasi|Bekasi]] masih berstatus [[Kota administratif]] (Kotif) <ref name=":2" /> <ref name=":1" />.

Dahulu, pada [[Jalur kereta api Jabung-Cakung]], diantara [[Stasiun Jatimekar]] dengan [[Stasiun Jatikramat]], terdapat 3 halte/''stopplaats'', seperti [[Halte Jabunglor]], [[Halte Kiham]] dan [[Halte Jedor]]. Sekarang ke-3 halte/''stopplaats'' tersebut telah hilang/dinonaktifkan masing-masing sejak akhir dekade [[1980-an|1980an]] akibat okupansi yang sangat minim dan karena ada perluasan [[jembatan]] [[kereta api]] Sungai Kali Cakung dari semula 10.000 m<sup>2</sup> (1 ha) menjadi 18.000 m<sup>2</sup> (1,8 ha) pada tahun [[1989]] yang mengakibatkan tiga [[stasiun kereta api|halte kereta api]], 11.200 rumah, 180 gedung sekolah dan 1.720 bangunan lainnya dibongkar, dua kampung yakni Kampung Jedor Wetan dan Kampung Gelam dihapuskan serta sebanyak 56.000 jiwa/11.200 KK telah transmigrasi ke [[Baturaja, Ogan Komering Ulu|Baturaja]], di Provinsi [[Sumatera Selatan]] <ref>[http://blog-jatiasih.blogspot.com| Pelebaran jembatan di Jatiasih (12 Januari 1989), sebanyak 3 halte, 11.200 rumah, 180 gedung sekolah dan 1.720 bangunan lainnya dibongkar, 2 kampung dihapuskan dan 56.000 jiwa pindah rumah]</ref> <ref>[http://blog-jatiasih.blogspot.com| SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi no. 116/1991 tentang penyatuan Kampung Jedor Kulon dan Kampung Jedor Wetan menjadi Kampung Jedor, Kampung Jatikramat Kidul dan Kampung Gelam menjadi Kampung Jatikramat Kidul serta pemecahan Kampung Jatikramat Kota menjadi Kampung Jatikramat Kota, Kampung Belang Jaya dan Kampung Belang Sari Desa Jatikramat Kecamatan Pondokgede]</ref> <ref name=":3" /> <ref name=":2">.

Namun, jalur [[rel]] [[Kereta api]] pada ruas Jabungtambangpasir-[[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] dengan gauge {{RailGauge|600}} telah dibongkar paksa saat [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]] untuk keperluan pelebaran jalan pada awal dekade [[1990-an]]. Sedangkan, jalur pada ruas Jatimekar-Jabungtambangpasir masih tetap aktif untuk [[kereta api barang|Kereta api angkutan pasir]] yang ditarik lokomotif uap ([[B25]], dll) dan lokomotif diesel hidraulik ([[D301]], [[BB301]], dll) hendak diekspor ke Luar negeri melalui [[Pelabuhan]] kapal di [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] di [[Jakarta]] (via [[Stasiun Nambo]] dan [[Stasiun Cakung]]) dan [[Cikarang (kota)|Cikarang]] di [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Cibitung]]) sampai ditutup akibat [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis 1997]].

Selain Terminal Jatiasih, terdapat Terminal Jatikramat yang merupakan Terminal tipe C melayani rute [[angkutan kota]] KOASI dan [[angkutan pedesaan]] yang menghubungkan Terminal Jatikramat dengan [[desa|desa-desa]] di sekitar Pinggir kota [[Bekasi]].

==== Bangunan hikmat di Jatiasih ====
===== Jembatan Kali Bojongkulur =====


==== Kereta api yang sudah tak beroperasi ====
===== Kereta api lokal Jabung =====
{{Kotak info jalur kereta api
| box_width =
| name = Kereta api Jabung Lokal
| logo =
| logo_width = 315
| image = KA Jabung Lokal PJKA.JPG
| image_width = 350
| caption = Kereta api Jabung Lokal feat [[D301]] berangkat dari [[stasiun Jabung]] (sekarang [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]]) menuju [[stasiun Manggarai|Manggarai]], [[1975]]
| type = Ekonomi
| system = Kereta api lokal ekonomi
| status = Tidak beroperasi (karena terjadi banjir tahun [[1996]] dan nantinya dilalui oleh [[KRL Jabodetabek]]
| locale = Daop 1 Jakarta
| start = [[Stasiun Jabung]] (sekarang [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]]
| end = [[Stasiun Citayam]] </br> [[Stasiun Depok]] </br> [[Stasiun Manggarai]]
| stations = 100
| routes = 15
| routenumber = 25-69
| open = * [[1956]] (rute Ciangsana-Jabung)
* [[1958]] (rute Nambo-Jabung)
* [[10 November]] [[1962]] (rute Citayam-Jabung, saat GANEFO)
* [[11 Oktober]] [[1973]] (rute Depok-Jabung)
* [[2 Januari]] [[1974]] (rute Manggarai-Depok-Jabung)
| close = [[6 Januari]] [[1996]]
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]]
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]]
| depot = Depok (DP)
| stock = [[B25]], [[D301]], [[BB301]], [[BB303]], [[BB304]], [[CC201]]
| linelength = 60 km
| speed = 15 s.d 30km/jam
| map = {{:Kereta api Jabung Lokal/rute}}
}}

'''Kereta api lokal Jabung''' atau disebut '''Kereta api Feeder [[Kereta api Bima|Bima]]''' adalah [[kereta api lokal]] yang melayani rute [[Stasiun Depok]] (DP) - [[Stasiun Jabung]] (JBG).

====== Jalur dan perhentian ======

[[Kereta api lokal]] ini dulunya melewati [[Jalur kereta api Nambo-Jabung]] sampai ditutup akibat [[banjir]] tahun [[1996]] dan berhenti di stasiun utama, seperti [[Stasiun Jabung]], [[Stasiun Jatiluhur Tua]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Pasaratas]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Bojongkulur Atas]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Bojongkulur Bawah]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Ciangsana]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Nagrak]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Wanaherang]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Pajang]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Krajan]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Nambo]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Gunung Putri]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Cibinong]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Pondok Rajeg]] (tak setiap rangkaian), [[Stasiun Citayam]] (tak setiap rangkaian) dan [[Stasiun Depok]].

Lokomotif yang ditarik adalah [[B25]] ([[1956]]-[[1962]]), [[D301]] ([[1962]]-[[1984]]), [[BB301]]/[[BB303]]/[[BB304]] ([[1984]]-[[1994]]) dan [[CC201]] ([[1994]]-[[1996]]). Selain itu, [[Kereta api lokal]] jurusan Depok-Jabung juga berhenti di setiap [[tempat perhentian bus|halte]].

====== Sejarah ======
Kereta api ini diresmikan pada tahun [[1956]] oleh Presiden RI, [[Soekarno]] di Stasiun Ciangsana, bersamaan dengan lori kerja [[Pabrik Gula Cikeas Udik]], dengan ditarik lokomotif uap yakni [[B25]] dengan jumlah 7 gerbong, dengan rute saat itu dari Stasiun Ciangsana menuju Stasiun Jabung (sekarang [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]]).

====== Yang pernah menggunakan kereta api ======
* [[Soekarno]], pernah menggunakan [[kereta api lokal]] untuk mengadakan peresmian masjid di [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi]] pada tanggal [[30 November]] [[1958]], dari [[Stasiun Ciangsana]] turun [[Stasiun Jatiluhur Tua]], ke [[Stasiun Ciangsana]] dengan menggunakan mobil bernomor polisi REP-1. Lokomotif yang ditarik adalah [[Lokomotif B25]]-05.
* [[Soeharto]], pernah menggunakan [[kereta api lokal]] untuk mengadakan peresmian perumahan di [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi]] pada tanggal [[7 Oktober]] [[1981]], dari [[Stasiun Depok]] turun [[Stasiun Jatiluhur Tua]]. Lokomotif yang ditarik adalah [[Lokomotif D301]]-24.
* [[Agnes Monica]], pernah menggunakan [[kereta api lokal]] untuk melayat orang meninggal di [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi]] pada tanggal [[1 Februari]] [[1994]], dari [[Stasiun Depok]] turun [[Stasiun Jatiluhur Tua]]. Lokomotif yang dtarik adalah [[Lokomotif BB303]]-16.

====== Kecelakaan yang menimpa kereta api ======
* Pada tanggal [[20 Februari]] [[1989]] jam 05.30 WIB, [[Kereta api lokal]] no 526 yang ditarik dengan [[Lokomotif BB301|Lokomotif bernomor BB30110]] jurusan [[Stasiun Jabung|Jabung]]-[[Stasiun Nambo|Nambo]]-[[Stasiun Depok|Depok]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]] yang melaju dari [[Stasiun Jatiluhur Tua]] anjlok di [[Jalur kereta api Nambo-Jabung]], km 37+250, petak [[Stasiun Jatiluhur Tua]] - [[Stasiun Pasaratas]], tepatnya di eks-[[Halte Jatisari (Bekasi)|Halte Jatisari]] disebabkan [[rel]] ini patah dan mengakibatkan 3 gerbong dan 1 [[Lokomotif BB301|Lokomotif bernomor BB30110]] masuk ke dalam area [[sawah|pesawahan]] dan menabrak 4 petani hingga tewas. Akibatnya, 7 orang, yakni dua orang penumpang, seorang awak dan empat orang petani ini tewas, serta 30 orang dalam gerbong [[kereta api lokal]] yang terdiri dari 15 orang mengalami luka parah, 5 orang mengalami patah kaki dan 10 orang luka lecet, terutama penumpang berdiri di pintu dan duduk di atap gerbong. Korban dilarikan ke Puskesmas Jatisari, Pondok Gede, Bekasi.
* Pada tanggal [[5 Januari]] [[1991]] jam 06.00 WIB, [[Kereta api lokal]] no. 779 yang ditarik dengan [[Lokomotif BB301|Lokomotif bernomor BB30124]] jurusan [[Stasiun Jabung|Jabung]]-[[Stasiun Nambo|Nambo]]-[[Stasiun Depok|Depok]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]] yang melaju dari [[Stasiun Wanaherang]] menabrak [[Kereta api barang]] angkutan klinker no. 1408 yang ditarik dengan [[Lokomotif BB303|Lokomotif bernomor BB30321]] yang melaju dari [[Stasiun Pajang Baru]] lalu menabrak tiga [[sepeda motor]] yakni satu Honda dan dua Vespa yang menyerobot palang pintu di Perlintasan KA di Jalan Budi raya, [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor]], tepatnya [[Jalur kereta api Nambo-Jabung|lintas Nambo-Jabung]] km 22+800, petak [[Stasiun Wanaherang]] - [[Stasiun Pajang Baru]], tepatnya di dekat Pabrik [[Mercedes-Benz]]. Akibatnya, 9 orang, yakni awak [[kereta api lokal]], awak [[kereta api barang]] beserta lima orang penumpang sekeluarga [[kereta api lokal]] yang duduk di Gerbong nomor 3 dan dua orang pengendara [[sepeda motor]] Vespa dan Honda Astrea Grand tewas di tempat. Selain itu, 31 orang yang terdiri dari [[masinis]] [[kereta api barang]], 11 orang penumpang yang duduk di atap gerbong nomor 3, 4 dan 5, 12 orang penumpang [[kereta api lokal]] yang duduk di Gerbong nomor 3, 6 orang penumpang [[kereta api lokal]] yang duduk di Gerbong nomor 4 dan 2 orang penumpang masing-masing pelajar [[sekolah dasar|SD]] Negeri Ciangsana 5 yang berada di Gerbong nomor 2 [[kereta api barang]] yang naik dari [[Stasiun Pajang Baru]] mengalami luka parah maupun ringan. Korban dilarikan ke berbagai [[rumah sakit]], seperti kecuali Masinis dan awak [[kereta api barang]] dilarikan ke Pusat kesehatan [[Mercedes-Benz]], RSUD. Cibinong, Puskesmas Cicadas dan kecuali dua pengendara sepeda motor dan tiga orang penumpang [[kereta api lokal]] dilarikan ke Puskesmas Wanaherang. Seorang [[masinis]] [[kereta api lokal]] telah diamankan ke [[Stasiun Pajangbaru]].

[[Berkas:Banjarnegarastasiun.jpg|thumb|Inilah eks-[[Stasiun Jatiluhur Tua]] yang sudah tak terpakai lagi dan sudah dibongkar pada bulan [[Desember 2012]] setelah terjadi banjir besar serta kecelakaan yang menimpa [[Lokomotif BB301]] pada tanggal [[2 Januari]] [[1996]] dan kini sudah direlokasi ke yang baru di Kampung Galang dengan nama [[Stasiun Kampung Galang|'''Stasiun Kampung Galang''']], yang sedang dibangun dan mulai dipakai oleh [[KRL Jabotabek]] rute Duri-Nambo-Jatimekar pada tahun [[2018]]. Foto ini diambil pada hari Sabtu, [[24 Januari]] [[2015]] jam 16.00 WIB sore. Kini sudah dibangun rumah warga yang baru pada awal bulan [[Februari 2013]] dan sudah diresmikan pada tanggal [[16 Desember]] [[2014]] oleh lurah [[Jatiluhur, Jati Asih, Bekasi|Jatiluhur]], SUBARDI serta mulai ditempati oleh orang pindahan dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada tanggal [[18 Desember]] [[2014]].]]

==== Kecelakaan [[lokomotif BB301]] di [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], Satu Tewas ====

Kecelakaan [[lokomotif BB301]] di [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], Satu Tewas

* Akibat jembatan runtuh dan [[Sungai Cikeas]] meluap
* 12 orang luka-luka
* 1 orang tewas dan 7 orang luka dibawa ke RSUD. Bekasi, 3 orang luka dibawa ke [[Jatiasih, Jati Asih, Bekasi|Puskesmas Jatiasih]] dan 2 orang luka dibawa ke [[Jatirasa, Jati Asih, Bekasi|Puskesmas Jatirasa]]

BOGOR ([[Media Indonesia|Media]]): Diduga jembatan ambruk dan [[Sungai Cikeas]] meluap, sebuah lokomotif dengan nomor BB301-26 yang menarik 8 rangkaian gerbong bermuatan [[pasir|Pasir Jatimekar]] (yang telah diambil alih kepada [[PT Bukit Asam]] pada tanggal [[22 Mei]] [[1990]]) jatuh ke dalam [[Sungai Cikeas]] serta mengakibatkan badan lokomotif terseret luapan [[Sungai Cikeas]] dan seorang [[masinis]] bernama Yadi Sukirno (70) warga Jalan Manggis no. 25, Kelurahan [[Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan|Manggarai]], Kecamatan [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], Kotamadya [[Kota Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]] asal [[Kabupaten Jember|Jember, Jawa Timur]] ini, tewas ditempat setelah terseret arus luapan [[Sungai Cikeas]] sejauh 2,6 [[kilometer|km]]. "Jenazah korban yang terseret luapan [[Sungai Cikeas]] asal Jalan Manggis nomor 3, [[Kampung|Dusun]] Nanas RW 01/02, [[Rambipuji, Jember|Rambipuji]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Jawa Timur]] sudah dibawa ke RSUD. Bekasi untuk diotopsi", kata seorang warga. Selain itu, 2 orang awak [[Lokomotif BB301]] dan 10 orang penumpang yang berdiri di rangkaian gerbong [[Kereta api barang]] yang mengangkut [[pasir|Pasir Jatimekar]] termasuk diantaranya 4 orang siswa [[SMA]] mengalami luka-luka setelah hanyut terseret luapan [[Sungai Cikeas]].

Peristiwa ini bermula saat [[masinis]] bernama Yadi Sukirno (70) membawa [[lokomotif BB301]]-26 sejak berangkat dari Tempat pengambilan [[pasir|Pasir Jatimekar]] (yang telah diambil alih kepada [[PT Bukit Asam]] pada tanggal [[22 Mei]] [[1990]]) di Desa [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]], Kecamatan [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]], [[Kabupaten Bekasi]]. Saat berangkat, [[hujan]] tiba-tiba turun deras. [[Masinis]] tiba-tiba berbelok ke jalur kereta api arah [[Stasiun Nambo|Nambo]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]]. Jalur ini lagi tergenang air banjir melanda kecamatan ini.

"Saat beberapa kilometer sehabis [[Stasiun Jatiluhur Tua]], ia melewati [[jembatan]] [[Rel|rel kereta api]] tiba-tiba [[Sungai Cikeas]] meluap dan jembatan rel kereta api [[kilometer|km]] 4+1/750 ini ambruk dan membuat lokomotif BB301-26 terseret luapan [[Sungai Cikeas]]", kata seorang warga ketika melalui ''[[Media Indonesia|MI]]'', Senin ([[1 Januari|1/1]]/[[1996]]).

"Kondisi [[Lokomotif BB301]] sangat rusak parah karena terseret arus dan hanyut terkena luapan [[Sungai Cikeas]] saat banjir melanda [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Desa Bojong Kulur]] pada akhir tahun [[1995]], 2 jam lagi dievakuasi dan disimpan di daerah [[Balai yasa|Balai Yasa Manggarai]], [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]", kata seorang warga ketika melalui ''[[Media Indonesia|MI]]'', Senin ([[1 Januari|1/1]]/[[1996]]).

Inilah peristiwa terjadi di saat terakhir kali penggunaan jalur kereta api [[Stasiun Nambo|Nambo]] - [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] serta kali ke-9 setelah terjadi kecelakaan lokomotif anjlok serta terjerembab ke [[sungai]], [[danau]] dan [[sawah]] di [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]] ([[Jawa Tengah]]), [[Kabupaten Madiun|Madiun]], [[Widodaren, Ngawi|Widodaren]] dan [[Kabupaten Jember|Jember]] ([[Jawa Timur]]), [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]] ([[Sumatera Utara]]), [[Lembah Anai]], [[Kota Padangpanjang|Padang Panjang]] dan dekat [[Danau Singkarak]] ([[Sumatera Barat]]) pada tanggal [[17 Desember]] [[1995]] <ref>{{cite web | coauthors = | title = Inilah kecelakaan yang misterius di tahun 1995 | publisher = Merdeka | date = 2013-12-09 | url = http://www.merdeka.com/kecelakaan-kereta/inilah-kecelakaan-misterius-di-tahun-1995 | accessdate = 2014-02-14 }}</ref> serta sudah 6 kali mobil dan motor tertabrak [[kereta api]] pada tahun [[1995]], yakni di [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Lenteng Agung]], [[Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Tanjung Barat]] dan [[Kota Depok|Jalan Dewi Sartika]], Pancoran Mas, Bogor. '''(ridwan-sukendar/MI)'''

''(Sumber: [[Media Indonesia]], [[2 Januari]] [[1996]])''

==== Pengaktifan [[Rel|Jalur kereta api]] ====

Banjir rendam wilayah [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]

* Jalur kereta api mati
* 5 desa mati listrik dan terendam air
* Lalu lintas di Jalan raya macet
* Lalu lintas perkeretaapian terganggu
* [[Hujan]] turun cukup deras

BEKASI, (PR).
Akibat [[hujan]] turun yang cukup deras, Banjir ini kali merendam

Sementara itu jalur [[kereta api]] itu sudah dinonaktifkan. Maka diaktifkan pada tahun [[2013]] mendatang. Pada ruas tersebut adalah rute Jatimekar-[[Stasiun Nambo]], Jatiasih-[[Jonggol, Bogor|Jonggol]] dan Jatimekar-[[Stasiun Cakung]]. Ketiga jalur [[kereta api]] tersebut mati total akibat [[banjir]] setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan [[Lokomotif BB301]] yang kecemplung ke [[Sungai Cikeas]] dan terseret luapan sungai sejauh 1,5 km dan mengakibatkan seorang masinis tewas terseret arus saat terjadi [[banjir]] merendam wilayah [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]], tepatnya di km 4+1/750, perbatasan [[Kabupaten Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] pada hari Senin ([[1 Januari|1/1]]/[[1996]]) sekitar pukul 16.00 WIB [[sore]] hari.

''(Sumber: [[Pikiran Rakyat]], [[2 Januari]] [[1996]])''

=== Pesawat ===

Kalau untuk angkutan udara bagi warga '''Kecamatan Jatiasih''', yang dijangkau adalah melalui [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]].

Pesawat diantaranya seperti Citilink, Wings Air, Riau Airlines dan Lion Air. Jurusan masing-masing ke [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Kota Dumai|Dumai]], dll.

=== Angkutan kota dan Bus ===

==== Data statistik penumpang ====

Pada saat Terminal Jatiasih diresmikan (tahun [[1990]]), Jumlah penumpang yang naik [[angkutan kota|angkot]] mencapai 70.580 orang dan turun mencapai 27.730 orang dengan total 98.310 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 7.562 mobil [[angkutan kota|angkot]]. Sedangkan, Jumlah penumpang yang naik [[bus kota]] mencapai 45.800 orang dan turun mencapai 9.440 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 921 mobil [[bus kota]].

Pada saat dibangunnya agen bus antarkota (tahun [[1994]]), Jumlah penumpang yang naik [[angkutan kota|angkot]] dari Terminal Jatiasih mencapai 98.780 orang dan turun mencapai 37.200 dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 11.332 mobil [[angkutan kota|angkot]]. Sedangkan, jumlah penumpang yang naik [[bus kota]] mencapai 56.000 orang dan [[bus antarkota]] mencapai 42.950 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 1.120 mobil [[bus kota]] dan 716 mobil [[bus antarkota]]. Sedangkan, jumlah penumpang yang turun dari [[bus kota]] mencapai 65.800 orang dan [[bus antarkota]] mencapai 51.750 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 1.316 mobil [[bus kota]] dan 862 mobil [[bus antarkota]].

Pada tahun [[1999]], Jumlah penumpang yang naik [[angkutan kota|angkot]] mencapai 178.200 orang dan turun mencapai 56.760 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 19.580 mobil [[angkutan kota|angkot]]. Sedangkan, jumlah penumpang yang naik [[bus kota]] mencapai 62.000 orang dan turun mencapai 69.750 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 2.195 mobil [[bus kota]]. Selain itu, jumlah penumpang yang naik [[bus antarkota]] mencapai 49.760 orang dan turun mencapai 60.750 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 1.700 mobil [[bus antarkota]].

Pada tahun [[2004]], Jumlah penumpang yang naik [[angkutan kota|angkot]] mencapai 205.800 orang dan turun mencapai 64.280 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 20.775 mobil [[angkutan kota|angkot]]. Sedangkan, jumlah penumpang yang naik [[bus kota]] mencapai 69.580 orang dan turun mencapai 72.800 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 2.373 mobil [[bus kota]]. Selain itu, jumlah penumpang yang naik [[bus antarkota]] mencapai 53.700 orang dan turun mencapai 66.000 orang dengan jumlah kendaraan yang terangkut mencapai 1.995 mobil [[bus antarkota]].

{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Jumlah penumpang naik [[Angkutan kota|Angkota Kabupaten Bogor]] (orang)
! Jumlah penumpang turun dari [[Angkutan kota|Angkota Kabupaten Bogor]] (orang)
! Jumlah penumpang total [[Angkutan kota|Angkota Kabupaten Bogor]] (orang)
! Jumlah penumpang naik [[Angkutan kota|Angkot KOASI]] (orang)
! Jumlah penumpang turun dari [[Angkutan kota|Angkot KOASI]] (orang)
! Jumlah penumpang total [[Angkutan kota|Angkot KOASI]] (orang)
! Jumlah penumpang naik [[Angkutan kota|Mikrolet]] (orang)
! Jumlah penumpang turun dari [[Angkutan kota|Mikrolet]] (orang)
! Jumlah penumpang total [[Angkutan kota|Mikrolet]] (orang)
! Jumlah penumpang naik [[Bus kota|Buskota]] [[Metromini]] (orang)
! Jumlah penumpang turun dari [[Bus kota|Buskota]] [[Metromini]] (orang)
! Jumlah penumpang total [[Bus kota|Buskota]] [[Metromini]] (orang)
! Jumlah penumpang naik [[Bus kota|Buskota]] [[Mayasari Bakti]] (orang)
! Jumlah penumpang turun dari [[Bus kota|Buskota]] [[Mayasari Bakti]] (orang)
! Jumlah penumpang total [[Bus kota|Buskota]] [[Mayasari Bakti]] (orang)
! Kapasitas [[Angkutan kota|Angkota Kabupaten Bogor]] (orang)
! Kapasitas [[Angkutan kota|Angkot KOASI]] (orang)
! Kapasitas [[Angkutan kota|Mikrolet]] (orang)
! Kapasitas [[Bus kota|Buskota]] [[Metromini]] (orang)
! Kapasitas [[Bus kota|Buskota]] [[Mayasari Bakti]] (orang)
! Jumlah kendaraan [[Angkutan kota|Angkota Kabupaten Bogor]] yang terangkut (kendaraan)
! Jumlah kendaraan [[Angkutan kota|Angkot KOASI]] yang terangkut (kendaraan)
! Jumlah kendaraan [[Angkutan kota|Mikrolet]] yang terangkut (kendaraan)
! Jumlah kendaraan [[Bus kota|Buskota]] [[Metromini]] yang terangkut (kendaraan)
! Jumlah kendaraan [[Bus kota|Buskota]] [[Mayasari Bakti]] yang terangkut (kendaraan)
|-
| [[1990]]
| 45.690
| 57.800
| 103.490
| 47.800
| 60.100
| 107.900
| 45.000
| 57.750
| 102.750
| 46.800
| 9.680
| 56.480
| 57.200
| 9.650
| 66.850
| 12
| 13
| 12
| 25
| 60
| 8.624
| 8.300
| 8.563
| 2.259
| 1.114
|-
| [[1995]]
| 62.890
| 69.760
| 132.650
| 64.750
| 70.125
| 134.825
| 55.000
| 67.750
| 122.750
| 57.760
| 10.500
| 68.260
| 69.460
| 17.520
| 84.980
| 12
| 12
| 13
| 25
| 65
| 11.272
| 11.235
| 9.442
| 2.730
| 1.307
|-
| [[2000]]
| 82.980
| 93.760
| 176.740
| 71.750
| 79.700
| 151.450
| 61.760
| 75.800
| 137.560
| 68.000
| 15.900
| 83.900
| 81.250
| 20.000
| 101.250
| 12
| 12
| 13
| 20
| 65
| 14.728
| 12.621
| 10.588
| 4.195
| 1.558
|-
| [[2005]]
| 87.750
| 107.720
| 195.470
| 78.790
| 85.500
| 164.290
| 70.000
| 86.600
| 156.600
| 70.000
| 20.450
| 90.450
| 87.260
| 25.130
| 112.930
| 12
| 13
| 13
| 25
| 65
| 16.289
| 12.638
| 12.038
| 3.618
| 1.737
|-
| [[2010]]
| 92.500
| 112.960
| 205.460
| 80.660
| 89.400
| 170.060
| 79.450
| 96.500
| 175.950
| 80.000
| 25.690
| 105.690
| 90.000
| 30.000
| 120.000
| 12
| 13
| 12
| 25
| 60
| 17.122
| 13.082
| 14.663
| 4.228
| 2.000
|-
| [[2015]]
| 99.000
| 120.000
| 219.000
| 87.460
| 95.600
| 183.060
| 82.000
| 125.000
| 207.000
| 85.800
| 35.000
| 120.800
| 95.000
| 45.000
| 140.000
| 12
| 12
| 13
| 25
| 65
| 18.250
| 15.255
| 15.923
| 4.832
| 2.154
|}

==== Angkot/Bus ====

* Mayasari Bakti AC52A patas ke [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]] (via Komdak - Sudirman - Thamrin - Jatibening - Tol JORR)

* KOASI K21A jurusan [[Terminal Kampung Rambutan|Kampung Rambutan]] - [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]] via Swantara - Jatiasih - Pondok Gede - Bambu Apus.

* KOASI K40 ke [[Terminal Kampung Rambutan|Kampung Rambutan]] Jatiasih - Pondok Gede - Pinang Ranti - TMII.

* KOASI K44 ke [[Terminal Kampung Rambutan|Kampung Rambutan]] via Kranggan Permai - Cibubur - Tol Jagorawi.

* KOASI K02 jurusan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] - [[Bekasi]] via Jatiasih - Pekayon.

* KOASI K02B jurusan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] - [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] via Jatiasih - Bojong Kulur - Ciangsana

* KOASI K02C jurusan [[Jatirasa, Jati Asih, Bekasi|Jatirasa]] - [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] (''rencana'')

* KOASI K24 jurusan [[Universitas Kristen Indonesia|UKI Cawang]] - [[Pondok Gede]]

* [[angkutan kota|Angkutan Kabupaten Bogor]] 93 ke [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]] via Narogong - Bojong Kulur - Pasar Atas - Ciangsana

* [[angkutan kota|Angkutan Kabupaten Bogor]] 94 ke [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] via Narogong - Bojong Kulur - Pasar Atas - Ciangsana - [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]]

==== Bus antarkota ====

* Bus 3/4 ke [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]

* Bus 3/4 ke [[Kabupaten Karawang|Karawang]]

* Elf ke [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Kabupaten Bandung Barat|Bandung Barat]], [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Antajaya, Tanjungsari, Bogor|Antajaya]], [[Tanjungsari, Bogor|Tanjung Sari]], [[Cikalong Kulon, Cianjur|Cikalong Kulon]]

* Elf Cipaganti ke [[Kota Bandung|Bandung]]

* Bus AKAP yang ke [[Sumatera]], di agen depan Villa Jatirasa
PO-PO diantaranya seperti Kurnia, Medan Jaya, NPM, dan lain-lain. Trayeknya antara lain ke [[Pekanbaru]], [[Jambi]], [[Padang]], [[Bukittinggi]], [[Payakumbuh]], [[Medan]], dll.

* Bus AKAP yang ke [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Tengah|Jateng]] dan [[Jawa Timur|Jatim]], di agen depan Superindo dan eks-[[Stasiun kereta api|Halte Jatiasihpasar]].

=== Angkutan umum lain ===

Selain itu, [[angkutan umum]] melayani kecamatan ini adalah [[ojek]], [[becak]], [[taksi]], [[kancil]], [[rakit]], [[bajaj]] dan [[angkutan pedesaan]].

==== Angkutan pedesaan ====

[[Angkutan pedesaan]] melayani penumpang di daerah pedesaan, tepatnya daerah yang berbatasan dengan [[Kabupaten Bogor]]. [[Angkutan pedesaan]] menghubungkan Terminal Jatiasih dengan kampung-kampung sekitar '''Kecamatan Jatiasih'''.

[[Angkutan pedesaan]] beroperasi dari jam 05.00 wib sampai jam 19.00 wib. Angkutan ini pada tahun [[2004]] mencapai 1.580 unit dengan jumlah orang dalam 1 mobil angkutan pedesaan adalah 14 orang dan jumlah penumpang yang terangkut semua 22.120 orang.

==== Ojek dan Becak ====

[[Ojek]] dan [[Becak]] melayani penumpang di wilayah kecamatan ini, melayani penumpang yang berangkat [[sekolah]], kerja di [[kantor]], dll selama 24 jam dengan jumlah sepeda motor ojek sebanyak 45.800 motor ojek (menurut data wilayah [[Kota Bekasi|Kotamadya Bekasi]] pada tahun [[2004]] <ref>{{cite web | coauthors = | title = data BPS tahun 2004 | publisher = BPS Kota Bekasi | date = 2007-05-18 | url = http://www.bps-bekasikota.go.id | accessdate = 2011-07-05 }}</ref>). Merek motor ojek adalah:

* Honda Supra
* Honda Karisma
* Honda CB100
* Suzuki Smash
* Suzuki Win
* Yamaha Mio

==== Taksi ====

[[Taksi]] melayani penumpang di wilayah kecamatan ini, melayani penumpang yang berangkat [[sekolah]], kerja di [[kantor]], dll selama 24 jam menggantikan [[becak]] yang sedang masalah. Taksi yang melayani '''Kecamatan Jatiasih''' adalah:

* Blue Bird 021-77182610, 0251-89172651
* Gamya 021-77186200
* Putra 021-7781425
* Express 021-771826190, 0251-816261
* Kosti Jaya 021-77152619
* Koperasi Taxi 021-77182651, 0251-8162510

==== Rakit ====

[[Rakit]] atau ''getek'' melayani penumpang di wilayah kecamatan ini, melayani penumpang yang berangkat [[sekolah]], kerja di [[kantor]], dll selama 24 jam.

[[Rakit]] atau ''getek'' di '''Kecamatan Jatiasih''', adanya di [[Sungai Cikeas]].

== Peristiwa yang sering terjadi ==

* [[Banjir]], pertama kali tahun [[1979]] akibat hujan turun yang cukup deras, yang paling signifikan adalah tahun [[1996]] akibat hujan turun yang cukup deras, 5 desa terendam serta mengalami pemadaman bergilir selama 5 jam 30 menit, lalu lintas jalan raya macet dan lalu lintas [[Kereta api|perkeretaapian]] terganggu dan sempat dibiarkan mati total serta mengakibatkan kecelakaan yang cukup hebat, seperti KA [[Lokomotif BB301]] yang menarik 8 rangkaian gerbong bermuatan [[pasir|Pasir Jatimekar]] masuk ke dalam [[Sungai Cikeas]] yang meluap mengakibatkan jembatan [[rel|Rel kereta api]] [[Sungai Cikeas]] perbatasan antara [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]] [[Kabupaten Bekasi]] dengan [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]] [[Kabupaten Bogor]] ini roboh dan seorang masinis kelahiran [[Kabupaten Jember|Jember, Jawa Timur]] pada tahun [[1925]] ini tewas usai terseret aliran [[Sungai Cikeas]] sejauh 2,6 km serta 13 orang, termasuk 4 orang siswa [[SMA]] itu mengalami cedera.

Yang cukup signifikan juga pada tanggal [[11 Juni]] [[2015]] akibat hujan turun yang cukup deras, 4 kelurahan terendam serta 2 kelurahan diantaranya mengalami pemadaman bergilir selama 2 jam 30 menit, lalu lintas [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] seksi Hankam - Cikunir dan jalan raya di [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]] macet, lalu lintas barang via truk terganggu dan mengakibatkan kecelakaan yang cukup hebat, yakni Truk tronton bermuatan 12,5 ton [[beras]] Rojolele asli [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] bernopol B 9161 UEU terguling ke [[sawah|pesawahan]] sejauh 400 m akibat [[jalan tol]] arah ke Cikunir yang licin dan mengakibatkan 22 warga [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] dan 3 penumpang truk tewas seketika serta sopir melarikan diri.
* [[Krisis finansial Asia 1997]]
* [[Kerusuhan Mei 1998]]

== Lihat pula ==

* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] - adalah [[jalan tol]] yang melewati wilayah ini
* [[Jatisampurna, Bekasi]] - [[kecamatan]] yang sejenis
* [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur]] - wilayah yang terdekat dari [[kecamatan]] ini
* [[Kabupaten Bogor]] - wilayah [[kabupaten]] yang paling dekat dari [[kecamatan]] ini
* [[Jabodetabek]]

== Daftar referensi ==
{{reflist}}

{{Jati Asih, Bekasi}}
{{Kota Bekasi}}
{{Kecamatan yang dilanda Krisis ekonomi 1997}}


{{kecamatan-stub}}
{{kecamatan-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 05.48

Jatiasih
Pusat Kecamatan Jatiasih, Bekasi
Pusat Kecamatan Jatiasih, Bekasi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KotaBekasi
Populasi
 • Total169,289 Jiwa jiwa
Kode pos
17422
Kode Kemendagri32.75.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3275020 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan6

Jatiasih adalah sebuah kecamatan di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Jatiasih berbatasan dengan Kecamatan Bekasi Selatan di sebelah utara, Kecamatan Pondok Gede di sebelah barat, Kecamatan Rawa Lumbu di sebelah timur, dan Kecamatan Jatisampurna dan Gunung Putri di sebelah selatan.