Imam Tantowi: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
k clean up Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(37 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox |
{{Infobox person |
||
|name = {{PAGENAME}} |
| name = {{PAGENAME}} |
||
|image |
| image = |
||
| caption = |
|||
|imagesize = |
|||
| alt = |
|||
|caption = |
|||
| birth_name = |
|||
|birthdate = {{birth date and age|1946|8|13}} |
|||
| birth_date = {{birth date and age|1946|8|13}} |
|||
|birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Tegal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] |
|||
| birth_place = [[Slawi, Tegal|Slawi]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Indonesia]] |
|||
|birthname = |
|||
| baptised = |
|||
|othername = |
|||
| disappeared_date = |
|||
|deathdate = |
|||
| disappeared_place = |
|||
|deathplace = |
|||
| disappeared_status = |
|||
|yearsactive = |
|||
| death_date = |
|||
|occupation = [[Sutradara]], [[penulis skenario]] |
|||
| death_place = |
|||
|spouse = |
|||
| death_cause = |
|||
|partner = |
|||
| body_discovered = |
|||
|children = |
|||
| resting_place = |
|||
|parents = |
|||
| resting_place_coordinates = |
|||
|influences = |
|||
| burial_place = |
|||
|influenced = |
|||
| burial_coordinates = |
|||
|website = |
|||
| monuments = |
|||
|festivalfilmindonesia = '''[[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]]'''<br />1991 ''[[Soerabaia 45]]'' |
|||
| nationality = |
|||
| other_names = |
|||
| siglum = |
|||
| citizenship = |
|||
| education = |
|||
| alma_mater = |
|||
| occupation = [[Sutradara]], [[penulis skenario]] |
|||
| years_active = |
|||
| era = |
|||
| employer = |
|||
| organization = |
|||
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source --> |
|||
| known_for = |
|||
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" --> |
|||
| style = |
|||
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source --> |
|||
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) --> |
|||
| television = |
|||
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) --> |
|||
| term = |
|||
| predecessor = |
|||
| successor = |
|||
| party = |
|||
| movement = |
|||
| opponents = |
|||
| boards = |
|||
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources --> |
|||
| criminal_penalty = |
|||
| criminal_status = |
|||
| spouse = |
|||
| partner = |
|||
| children = |
|||
| parents = |
|||
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) --> |
|||
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) --> |
|||
| relatives = |
|||
| family = |
|||
| callsign = |
|||
| awards = |
|||
| website = |
|||
| module = |
|||
| module2 = |
|||
| module3 = |
|||
| module4 = |
|||
| module5 = |
|||
| module6 = |
|||
| signature = |
|||
| signature_size = |
|||
| signature_alt = |
|||
| footnotes = |
|||
}} |
}} |
||
{{#if:|| |
|||
'''Imam Tantowi''' ({{lahirmati|[[Kota Tegal|Tegal]]|13|8|1946}}) adalah seorang [[sutradara]] dan [[penulis skenario]] [[film]] [[Indonesia]]. Film-film yang disutradarainya pada umumnya bergenre laga. Awal kariernya dimulai dalam lakon [[sandiwara]] antara tahun [[1966]]-[[1969]] sebagai pemeran dan sutradara. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat [[poster]] film, kemudian ia pindah ke [[Jakarta]]. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film ''[[Biarkan Musim Berganti]]'' ([[1971]]) sebagai [[dekorator]]. Setelah itu ia juga memperoleh kesempatan memegang jabatan sebagai penata [[artistik]] dalam film ''[[Si Rano]]'' ([[1973]]). Dalam film ''[[Tukang Kawin]]'' ([[1977]]), ia menjadi asisten sutradara, lalu menulis [[skenario]] untuk film ''[[Dang Ding Dong]]'' ([[1978]]). Ia menjadi sutradara pada tahun [[1982]]. |
|||
}} |
|||
'''[[Haji (gelar)|H.]] Imam Tantowi''' ({{lahirmati|[[Slawi, Tegal|Slawi]]|13|8|1946}}) adalah seorang [[sutradara]] dan [[penulis skenario]] [[film]] [[Indonesia]]. Film-film yang disutradarainya pada umumnya bergenre laga. Awal kariernya dimulai dalam lakon [[sandiwara]] antara tahun [[1966]]-[[1969]] sebagai pemeran dan sutradara. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat [[poster]] film, kemudian ia pindah ke [[Jakarta]]. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film ''[[Biarkan Musim Berganti]]'' ([[1971]]) sebagai [[dekorator]]. Setelah itu ia juga memperoleh kesempatan memegang jabatan sebagai penata [[artistik]] dalam film ''[[Si Rano]]'' ([[1973]]). Dalam film ''[[Tukang Kawin]]'' ([[1977]]), ia menjadi asisten sutradara, lalu menulis [[skenario]] untuk film ''[[Dang Ding Dong]]'' ([[1978]]). Ia menjadi sutradara pada tahun [[1982]]. |
|||
Setelah beberapa kali masuk sebagai nominasi [[Festival Film Indonesia]] di [[Yogyakarta]] untuk penulis skenario terbaik dalam film kedua garapannya ''[[Lebak Membara]]'', dan kemudian ia juga mendapat nominasi cerita asli untuk film ''[[Carok (film)|Carok]]'' dalam ajang FFI di [[Bandung]]. Ia berhasil menyabet [[Piala Citra]] untuk penulis cerita asli terbaik dalam film ''[[Si Badung]]'' dalam ajang FFI di [[Jakarta]] tahun [[1989]]. Film garapannya itu mendapat berbagai penghargaan film musikal terbaik dan film anak-anak terbaik. Setelah itu, ia sekali lagi menyabet Piala Citra untuk sutradara terbaik dalam film ''[[Soerabaia 45]]'' pada [[Festival Film Indonesia 1991|FFI 1991]], di samping mendapat nominasi sebagai penulis skenario dan penyunting terbaik. |
Setelah beberapa kali masuk sebagai nominasi [[Festival Film Indonesia]] di [[Yogyakarta]] untuk penulis skenario terbaik dalam film kedua garapannya ''[[Lebak Membara]]'', dan kemudian ia juga mendapat nominasi cerita asli untuk film ''[[Carok (film)|Carok]]'' dalam ajang FFI di [[Bandung]]. Ia berhasil menyabet [[Piala Citra]] untuk penulis cerita asli terbaik dalam film ''[[Si Badung]]'' dalam ajang FFI di [[Jakarta]] tahun [[1989]]. Film garapannya itu mendapat berbagai penghargaan film musikal terbaik dan film anak-anak terbaik. Setelah itu, ia sekali lagi menyabet Piala Citra untuk sutradara terbaik dalam film ''[[Soerabaia 45]]'' pada [[Festival Film Indonesia 1991|FFI 1991]], di samping mendapat nominasi sebagai penulis skenario dan penyunting terbaik. |
||
Baris 27: | Baris 79: | ||
Setelah film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], [[Republik Rakyat Tiongkok]], dan negara-negara di [[Asia]] lainnya yang mendominasi perfilaman di Indonesia. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rezeki baginya. Ia mulai menulis cerita dan skenario untuk [[sinetron]], dalam festival [[sinetron]] ia sering dinominasikan maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet [[Festival Film Indonesia#Piala Vidia|Piala Vidia]] sebagai penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1994]] untuk sinetron ''Madu Racun dan Anak Singkong'', dan penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun [[1995]] untuk sinetron ''Jejak Sang Guru''. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai [[penulis skenario]] [[komedi]] dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1996]] untuk sinetron ''[[Suami-suami Takut Istri]]''. Dari sinetron tersebut ia juga mendapat penghargaan sebagai penulis cerita asli komedi terbaik. |
Setelah film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], [[Republik Rakyat Tiongkok]], dan negara-negara di [[Asia]] lainnya yang mendominasi perfilaman di Indonesia. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rezeki baginya. Ia mulai menulis cerita dan skenario untuk [[sinetron]], dalam festival [[sinetron]] ia sering dinominasikan maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet [[Festival Film Indonesia#Piala Vidia|Piala Vidia]] sebagai penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1994]] untuk sinetron ''Madu Racun dan Anak Singkong'', dan penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun [[1995]] untuk sinetron ''Jejak Sang Guru''. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai [[penulis skenario]] [[komedi]] dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1996]] untuk sinetron ''[[Suami-suami Takut Istri]]''. Dari sinetron tersebut ia juga mendapat penghargaan sebagai penulis cerita asli komedi terbaik. |
||
Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karyanya yang berjudul ''Bang Jagur dan Maha Kasih'', dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu ''Tukang Bubur Naik Haji'' (1996) yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating kedua. Tak sampai di situ, pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul ''[[Tukang Bubur Naik Haji |
Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karyanya yang berjudul ''Bang Jagur dan Maha Kasih'', dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu ''Tukang Bubur Naik Haji'' (1996) yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating kedua. Tak sampai di situ, pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul ''[[Tukang Bubur Naik Haji the Series]]'', sinetron ini mampu dengan stabil menduduki rating tertinggi hingga mencapai ratusan episode yang membawanya meraih beberapa kategori penghargaan bergengsi di ajang [[Panasonic Gobel Awards 2013]] maupun dalam [[Festival Film Bandung]]. |
||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
Baris 45: | Baris 97: | ||
==== Film ==== |
==== Film ==== |
||
{{col-css3-begin|2}} |
{{col-css3-begin|2}} |
||
* ''[[Pasukan Berani Mati]]'' (1982) |
* ''[[Pasukan Berani Mati]]'' (1982) |
||
* ''[[Lebak Membara]]'' (1983) |
* ''[[Lebak Membara]]'' (1983) |
||
* ''[[Dia Sang Penakluk]]'' (1984) |
* ''[[Dia Sang Penakluk]]'' (1984) |
||
* ''[[Carok (film)|Carok]]'' (1985) |
* ''[[Carok (film)|Carok]]'' (1985) |
||
* ''[[Residivis]]'' (1985) |
* ''[[Residivis]]'' (1985) |
||
* ''[[ |
* ''[[Menumpas Teroris]]'' (1986) |
||
* ''[[Kelabang Seribu]]'' (1986) |
* ''[[Kelabang Seribu]]'' (1986) |
||
* ''[[7 Manusia Harimau]]'' (1986) |
* ''[[7 Manusia Harimau]]'' (1986) |
||
* ''[[Siluman |
* ''[[Siluman Srigala Putih]]'' (1987) |
||
* ''[[Saur Sepuh (Satria Madangkara)]]'' (1987) |
* ''[[Saur Sepuh (Satria Madangkara)]]'' (1987) |
||
* ''[[Saur Sepuh II]]'' (1988) |
* ''[[Saur Sepuh II]]'' (1988) |
||
Baris 62: | Baris 114: | ||
* ''[[Fatahillah (film)|Fatahillah]]'' (1997) |
* ''[[Fatahillah (film)|Fatahillah]]'' (1997) |
||
{{end-col}} |
{{end-col}} |
||
==== Sinetron ==== |
|||
* ''[[Angling Dharma (seri televisi 2000)|Angling Dharma]]'' (2000) |
|||
==== FTV ==== |
|||
* '' [[Mentari di Sedayu]] '' |
|||
=== Sebagai penulis skenario === |
=== Sebagai penulis skenario === |
||
==== Film ==== |
==== Film ==== |
||
{{col-css3-begin|2}} |
{{col-css3-begin|2}} |
||
* ''Ira Maya dan Kakek Ateng |
* ''[[Ira Maya dan Kakek Ateng]]''(1979) |
||
* ''Nakalnya Anak-anak'' (1980) |
* ''[[Nakalnya Anak-anak]]'' (1980) |
||
* ''Primitif'' (1980) |
* ''[[Primitif (film)|Primitif]]'' (1980) |
||
* ''[[Jaka Sembung (film)|Jaka Sembung]]'' (1981) |
* ''[[Jaka Sembung (film)|Jaka Sembung]]'' (1981) |
||
* ''Ratu Ilmu Hitam'' (1981) |
* ''[[Ratu Ilmu Hitam]]'' (1981) |
||
* ''Pasukan Berani Mati'' (1982) |
* ''[[Pasukan Berani Mati]]'' (1982) |
||
* ''Lebak Membara'' (1982) |
* ''[[Lebak Membara]]'' (1982) |
||
* ''Jaka Sembung dan Bajing Ireng'' (1983) |
* ''[[Jaka Sembung dan Bajing Ireng]]'' (1983) |
||
* ''Dia Sang Penakluk'' (1984) |
* ''[[Dia Sang Penakluk]]'' (1984) |
||
* ''Residivis'' (1985) |
* ''[[Residivis]]'' (1985) |
||
* ''Preman'' (1985) |
* ''[[Preman (film)|Preman]]'' (1985) |
||
* ''Teroris'' (1986) |
* ''[[Menumpas Teroris]]'' (1986) |
||
* ''Kelabang Seribu'' (1986) |
* ''[[Kelabang Seribu]]'' (1986) |
||
* ''[[7 Manusia Harimau]]'' (1986) |
* ''[[7 Manusia Harimau]]'' (1986) |
||
* ''Siluman |
* ''[[Siluman Srigala Putih]]'' (1987) |
||
* ''Saur Sepuh |
* ''[[Saur Sepuh: Satria Madangkara]]'' (1987) |
||
* ''Saur Sepuh |
* ''[[Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat]]'' (1988) |
||
* ''Saur Sepuh |
* ''[[Saur Sepuh III: Kembang Gunung Lawu]]'' (1988) |
||
* ''Soerabaia 45'' (1989) |
* ''[[Soerabaia 45]]'' (1989) |
||
* ''Saur Sepuh |
* ''[[Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru]]'' (1991) |
||
* ''[[Tukang Bubur Naik Haji: Mahakasih]]'' (1996) |
* ''[[Tukang Bubur Naik Haji: Mahakasih]]'' (1996) |
||
* ''[[Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (film)|Tenggelamnya Kapal Van der Wijck]]'' (2013) |
|||
{{end-col}} |
{{end-col}} |
||
==== Sinetron ==== |
==== Sinetron ==== |
||
{{col-css3-begin|2}} |
{{col-css3-begin|2}} |
||
* ''Madu Racun dan Anak Singkong'' |
* ''[[Madu Racun dan Anak Singkong]]'' |
||
* ''Jejak Sang Guru'' |
* ''[[Jejak Sang Guru]]'' |
||
* ''[[Kaca Benggala]]'' |
* ''[[Kaca Benggala]]'' |
||
* ''[[Singgasana Brama Kumbara]]'' (1995) |
|||
* ''Bang Jagur'' |
|||
* ''[[Tutur Tinular (sinetron 1997)|Tutur Tinular]] '' (1997) |
|||
* ''Bintang Film'' |
|||
* ''[[Bang Jagur]]'' (2006) |
|||
* ''[[Bintang Film]]'' |
|||
* ''Tiga Bidadari ''(1998) |
|||
* ''[[Walisongo]]'' (2003) |
|||
* ''[[Sangkuriang]]'' (2003) |
|||
* ''[[Ketika Cinta Bertasbih]]'' (2009) |
* ''[[Ketika Cinta Bertasbih]]'' (2009) |
||
* ''[[Ketika Cinta Bertasbih 2]]'' (2009) |
* ''[[Ketika Cinta Bertasbih 2]]'' (2009) |
||
* |
* {{judulfilm|Tukang Bubur Naik Haji the Series||2012|2017}} |
||
* ''[[Cinta |
* ''[[Cinta Ilahi]]'' (2013) |
||
* ''[[7 Manusia Harimau (sinetron)|7 Manusia Harimau]]'' (2014) |
* ''[[7 Manusia Harimau (sinetron)|7 Manusia Harimau]]'' (2014) |
||
* ''[[Jawara (sinetron)|Jawara]]'' (2016) |
* ''[[Jawara (sinetron)|Jawara]]'' (2016) |
||
* ''[[Orang Orang Kampung Duku]]'' (2017) |
|||
* ''[[Saur Sepuh the Series]]'' (2017) |
|||
* ''[[Tuhan Ada di Mana-Mana (seri televisi 2017)|Tuhan Ada di Mana-Mana]]'' (2017) |
|||
* ''[[Seleb (seri televisi)|Seleb]]'' (2018) |
|||
* ''[[Calon Presiden]]'' (2019) |
|||
* ''[[Istri-Istri Akhir Zaman]]'' (2019) |
|||
* ''[[Dia Bukan Manusia]]'' (2020) |
|||
{{end-col}} |
{{end-col}} |
||
Baris 152: | Baris 223: | ||
|align="center"|'''[[Festival Film Bandung|Festival Film Bandung 2013]]''' |
|align="center"|'''[[Festival Film Bandung|Festival Film Bandung 2013]]''' |
||
|Penulis Skenario Terpuji |
|Penulis Skenario Terpuji |
||
|Sinetron ''Tukang Bubur Naik Haji |
|Sinetron ''Tukang Bubur Naik Haji the Series'' |
||
|{{won}} |
|{{won}} |
||
|} |
|} |
||
Baris 174: | Baris 245: | ||
{{DEFAULTSORT:Tantowi, Imam}} |
{{DEFAULTSORT:Tantowi, Imam}} |
||
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]] |
|||
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]] |
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]] |
||
[[Kategori:Sutradara Indonesia]] |
[[Kategori:Sutradara Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari |
[[Kategori:Tokoh dari Slawi]] |
||
[[Kategori:Tokoh Tegal]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
Revisi terkini sejak 10 Maret 2024 03.17
Imam Tantowi | |
---|---|
Lahir | 13 Agustus 1946 Slawi, Tegal, Indonesia |
Pekerjaan | Sutradara, penulis skenario |
H. Imam Tantowi (lahir 13 Agustus 1946) adalah seorang sutradara dan penulis skenario film Indonesia. Film-film yang disutradarainya pada umumnya bergenre laga. Awal kariernya dimulai dalam lakon sandiwara antara tahun 1966-1969 sebagai pemeran dan sutradara. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat poster film, kemudian ia pindah ke Jakarta. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film Biarkan Musim Berganti (1971) sebagai dekorator. Setelah itu ia juga memperoleh kesempatan memegang jabatan sebagai penata artistik dalam film Si Rano (1973). Dalam film Tukang Kawin (1977), ia menjadi asisten sutradara, lalu menulis skenario untuk film Dang Ding Dong (1978). Ia menjadi sutradara pada tahun 1982.
Setelah beberapa kali masuk sebagai nominasi Festival Film Indonesia di Yogyakarta untuk penulis skenario terbaik dalam film kedua garapannya Lebak Membara, dan kemudian ia juga mendapat nominasi cerita asli untuk film Carok dalam ajang FFI di Bandung. Ia berhasil menyabet Piala Citra untuk penulis cerita asli terbaik dalam film Si Badung dalam ajang FFI di Jakarta tahun 1989. Film garapannya itu mendapat berbagai penghargaan film musikal terbaik dan film anak-anak terbaik. Setelah itu, ia sekali lagi menyabet Piala Citra untuk sutradara terbaik dalam film Soerabaia 45 pada FFI 1991, di samping mendapat nominasi sebagai penulis skenario dan penyunting terbaik.
Setelah film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari Amerika Serikat, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan negara-negara di Asia lainnya yang mendominasi perfilaman di Indonesia. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rezeki baginya. Ia mulai menulis cerita dan skenario untuk sinetron, dalam festival sinetron ia sering dinominasikan maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet Piala Vidia sebagai penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1994 untuk sinetron Madu Racun dan Anak Singkong, dan penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun 1995 untuk sinetron Jejak Sang Guru. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai penulis skenario komedi dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1996 untuk sinetron Suami-suami Takut Istri. Dari sinetron tersebut ia juga mendapat penghargaan sebagai penulis cerita asli komedi terbaik.
Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karyanya yang berjudul Bang Jagur dan Maha Kasih, dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu Tukang Bubur Naik Haji (1996) yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating kedua. Tak sampai di situ, pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul Tukang Bubur Naik Haji the Series, sinetron ini mampu dengan stabil menduduki rating tertinggi hingga mencapai ratusan episode yang membawanya meraih beberapa kategori penghargaan bergengsi di ajang Panasonic Gobel Awards 2013 maupun dalam Festival Film Bandung.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Solo (tidak selesai)
- Elementery Cinematography – Biro Pendidikan Organisasi Karyawan Film Televisi
Pengalaman Organisasi
[sunting | sunting sumber]- Pelajar Islam Indonesia – 1965 – 1969
- Karyawan Film dan Televisi 1973-sampai sekarang
- Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia 1998-sampai sekarang.
- Lembaga seni Budaya Muhammadiyah Pusat, Bagian Film.
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Sebagai sutradara
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]- Pasukan Berani Mati (1982)
- Lebak Membara (1983)
- Dia Sang Penakluk (1984)
- Carok (1985)
- Residivis (1985)
- Menumpas Teroris (1986)
- Kelabang Seribu (1986)
- 7 Manusia Harimau (1986)
- Siluman Srigala Putih (1987)
- Saur Sepuh (Satria Madangkara) (1987)
- Saur Sepuh II (1988)
- Saur Sepuh III (1988)
- Si Badung (1989)
- Soerabaia 45 (1989)
- Saur Sepuh IV (1991)
- Fatahillah (1997)
Sinetron
[sunting | sunting sumber]- Angling Dharma (2000)
FTV
[sunting | sunting sumber]Sebagai penulis skenario
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]- Ira Maya dan Kakek Ateng(1979)
- Nakalnya Anak-anak (1980)
- Primitif (1980)
- Jaka Sembung (1981)
- Ratu Ilmu Hitam (1981)
- Pasukan Berani Mati (1982)
- Lebak Membara (1982)
- Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1983)
- Dia Sang Penakluk (1984)
- Residivis (1985)
- Preman (1985)
- Menumpas Teroris (1986)
- Kelabang Seribu (1986)
- 7 Manusia Harimau (1986)
- Siluman Srigala Putih (1987)
- Saur Sepuh: Satria Madangkara (1987)
- Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat (1988)
- Saur Sepuh III: Kembang Gunung Lawu (1988)
- Soerabaia 45 (1989)
- Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru (1991)
- Tukang Bubur Naik Haji: Mahakasih (1996)
- Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)
Sinetron
[sunting | sunting sumber]- Madu Racun dan Anak Singkong
- Jejak Sang Guru
- Kaca Benggala
- Singgasana Brama Kumbara (1995)
- Tutur Tinular (1997)
- Bang Jagur (2006)
- Bintang Film
- Tiga Bidadari (1998)
- Walisongo (2003)
- Sangkuriang (2003)
- Ketika Cinta Bertasbih (2009)
- Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)
- Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012 – 2017)
- Cinta Ilahi (2013)
- 7 Manusia Harimau (2014)
- Jawara (2016)
- Orang Orang Kampung Duku (2017)
- Saur Sepuh the Series (2017)
- Tuhan Ada di Mana-Mana (2017)
- Seleb (2018)
- Calon Presiden (2019)
- Istri-Istri Akhir Zaman (2019)
- Dia Bukan Manusia (2020)
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil |
---|---|---|---|---|
1989 | Festival Film Indonesia 1989 | Penulis Cerita Asli Terbaik | Film Si Badung | Menang |
1991 | Festival Film Indonesia 1991 | Sutradara Terbaik | Film Soerabaia 45 | Menang |
1994 | Festival Sinetron Indonesia 1994 | Penulis Cerita Asli Terbaik | Sinetron Madu Racun dan Anak Singkong | Menang |
1995 | Festival Sinetron Indonesia 1995 | Penulis Cerita Asli Terbaik | Sinetron Jejak Sang Guru | Menang |
1996 | Festival Sinetron Indonesia 1996 | Penulis Skenario Komedi Terbaik Penulis Cerita Asli Komedi terbaik |
Sinetron Suami-suami Takut Istri | Menang |
2012 | Piala Vidia FFI 2012 | Penulis Cerita Asli Terbaik Penulis Skenario Terbaik |
FTV Bintang Film | Menang |
2013 | Festival Film Bandung 2013 | Penulis Skenario Terpuji | Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series | Menang |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Film Indonesia: Biografi Imam Tantowi
- Imam Tantowi di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Imam Tantowi di Facebook
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Arifin C. Noer Film: Taksi (1990) |
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film: Soerabaia 45 (1991) |
Diteruskan oleh: Chaerul Umam Film: Ramadhan dan Ramona (1992) |