Kacang tanah: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(50 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Speciesbox |
|||
{{Taxobox |
|||
| name = Kacang tanah |
| name = Kacang tanah |
||
| image =Arachis_hypogaea_-_Köhler–s_Medizinal-Pflanzen-163.jpg |
| image = Arachis_hypogaea_-_Köhler–s_Medizinal-Pflanzen-163.jpg |
||
| image_caption = ''Arachis hypogea'' |
| image_caption = ''Arachis hypogea'' |
||
| |
| genus = Arachis |
||
⚫ | |||
| divisio = [[Tracheophyta]] |
|||
| |
| authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
||
⚫ | | synonyms = ''Arachis tuberosa'' Benth.<br /> ''Arachis guaramitica'' Chod & Hassl.<br /> ''Arachis idiagoi'' Hochne.<br /> ''Arachis angustifolia'' (Chod & Hassl) Killip.<br /> ''Arachis villosa'' Benth.<br /> ''Arachis prostrata'' Benth.<br />''Arachis helodes'' Mart.<br /> ''Arachis marganata'' Garden.<br /> ''Arachis namby-quarae'' Hochne.<br /> ''Arachis villoticarpa'' Hochne.<br /> ''Arachis glabrata'' Benth. |
||
| classis = [[Magnoliophyta]] |
|||
| color={{tc2|tumbuhan}} |
|||
| ordo = [[Leguminales]] |
|||
| familia = [[Fabaceae]] |
|||
| subfamilia = [[Faboideae]] |
|||
| genus = ''[[Arachis]]'' |
|||
⚫ | |||
| binomial = ''Arachis hypogaea'' |
|||
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
|||
⚫ | |synonyms = ''Arachis tuberosa'' Benth.<br /> ''Arachis guaramitica'' Chod & Hassl.<br /> ''Arachis idiagoi'' Hochne.<br /> ''Arachis angustifolia'' (Chod & Hassl) Killip.<br /> ''Arachis villosa'' Benth.<br /> ''Arachis prostrata'' Benth.<br />''Arachis helodes'' Mart.<br /> ''Arachis marganata'' Garden.<br /> ''Arachis namby-quarae'' Hochne.<br /> ''Arachis villoticarpa'' Hochne.<br /> ''Arachis glabrata'' Benth. |
||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Boiled big peanuts & normal peanuts, Katori City, Japan.jpg|jmpl|Kaacng tanah rebus besar dan normal di Jepang. Kacang tanah rebus dan buah (jeruk) dapat meringankan mual dalam kendaraan di perjalanan.]] |
|||
[[Berkas:Arachis hypogaea 002.JPG|jmpl|Bunga kacang tanah.]] |
|||
'''Kacang tanah''' (''Arachis hypogaea'' L.) adalah tanaman |
'''Kacang tanah''' (''Arachis hypogaea'' L.) adalah tanaman anggota suku [[Fabaceae]] yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.<ref name="d" /> Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.<ref name="d" /> |
||
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain [[kacang bogor]], ''Voandziea subterranea'' yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena [[cahaya]], proses pematangan [[biji]] terganggu.<ref name="d"/> |
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain [[kacang bogor]], ''Voandziea subterranea'' yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena [[cahaya]], proses pematangan [[biji]] terganggu.<ref name="d"/> |
||
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai ''kacang una'', ''suuk'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''kacang jebrol'', ''kacang bandung'', ''kacang tuban'', ''kacang kole'', serta ''kacang banggala''. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai {{lang-en|peanut, groundnut}}. |
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai ''kacang una'', ''suuk'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''kacang jebrol'', ''kacang bandung'', ''kacang tuban'', ''kacang kole'', serta ''kacang banggala''. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai {{lang-en|peanut, groundnut}}. |
||
== Sejarah dan perkembangannya == |
== Sejarah dan perkembangannya == |
||
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan |
Tanaman ini berasal dari [[Amerika Selatan]] tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, Cina, atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 Holle memasukkan kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang tanah dari [[Mesir]], [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[India]] kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. |
||
== Sentra penanaman == |
== Sentra penanaman == |
||
Kacang tanah bermula terpusat di India, China, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. |
Kacang tanah bermula terpusat di India, China, [[Nigeria]], Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. |
||
=== Di Indonesia === |
=== Di Indonesia === |
||
Kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia |
Kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia |
||
== Pemanfaatan == |
== Pemanfaatan == |
||
[[Berkas:Peanuts with skin.jpg| |
[[Berkas:Peanuts with skin.jpg|jmpl|Kacang tanah yang telah dikeluarkan dari polongnya]] |
||
Tanaman |
Tanaman kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan [[ternak]], sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati, minyak dan lain-lain.<ref name="a"/> |
||
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen [[biji]]nya yang kaya [[protein]] dan [[lemak]].<ref name="b"/> Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.<ref name="b"/> Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan.<ref name="b"/> Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.<ref name="d"/> Selain dipanen biji atau [[polong]]nya, kacang tanah juga dipanen hijauannya ([[daun]] dan [[batang]]) untuk makanan [[ternak]] atau merupakan [[pupuk hijau]].<ref name="b"/> |
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen [[biji]]nya yang kaya [[protein]] dan [[lemak]].<ref name="b"/> Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.<ref name="b"/> Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan.<ref name="b"/> Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.<ref name="d"/> Selain dipanen biji atau [[polong]]nya, kacang tanah juga dipanen hijauannya ([[daun]] dan [[batang]]) untuk makanan [[ternak]] atau merupakan [[pupuk hijau]].<ref name="b"/> |
||
== Jenis Tanaman == |
== Jenis Tanaman == |
||
Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe |
Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe |
||
* Tipe tegak |
* Tipe tegak |
||
Jenis |
Jenis kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak. |
||
* Tipe menjalar. |
* Tipe menjalar. |
||
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan |
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi [[hasil]] lebih tinggi. |
||
=== Varietas === |
=== Varietas === |
||
[[Berkas:Peanut 9417.jpg| |
[[Berkas:Peanut 9417.jpg|jmpl|Kacang tanah dan polongnya]] |
||
Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut |
Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut |
||
* Daya hasil tinggi. |
* Daya hasil tinggi. |
||
* Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari. |
* Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari. |
||
* Hasilnya [[stabil]]. |
* Hasilnya [[stabil]]. |
||
* Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun). |
* Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun). |
||
* Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek. |
* Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek. |
||
Varietas kacang tanah di [[Indonesia]] yang terkenal, yaitu |
Varietas kacang tanah di [[Indonesia]] yang terkenal, yaitu |
||
* Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan). |
* Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan). |
||
* Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan). |
* Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan). |
||
* Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang lain karena memang berbeda [[varietas]]. |
* Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang lain karena memang berbeda [[varietas]]. |
||
== Kandungan Gizi == |
== Kandungan Gizi == |
||
[[Berkas:20130126 Mixed nuts.jpg|300px|jmpl|Mixed nuts. Kacang-kacangan yang biasanya termasuk dalam kacang campuran komersial. Dari kiri atas searah jarum jam: [[Brazil nut]], [[hazelnut]], [[Peanut|peanut]], [[pecan]], [[Cashew|cashew]], [[almond]]. Kacang-kacangan banyak mengandung protein.]] |
|||
Kacang tanah kaya |
Kacang tanah kaya akan kandungan [[lemak]], [[protein]] yang tinggi, [[zat besi]], [[vitamin E]] dan [[kalsium]], vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium.<ref name="b"/> Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari [[daging]], [[telur]] dan kacang soya.<ref name="b"/> Mempunyai [[rasa]] yang [[manis]] dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis [[kue]].<ref name="b">[https://archive.today/20121225200905/vyanrh.wordpress.com/2009/08/03/kacang-tanah-manfaat-dan-dampaknya/ Vyan RH. 2009. Kacang tanah, Manfaat dan Dampaknya] Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> |
||
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa [[penyakit]].<ref name="d"/> |
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa [[penyakit]].<ref name="d"/> Mengonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung.<ref name="d">[http://www.scribd.com/doc/4908012/kacang-tanah. Scribd. 2008. Kacang Tanah] Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.<ref name="d"/> Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.<ref name="b"/> |
||
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan [[lemak tak jenuh]] ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.<ref name="b"/> Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram [[Omega 3]] dan 17 gram [[Omega 9]].<ref name="b"/> |
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan [[lemak tak jenuh]] ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.<ref name="b"/> Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram [[Omega 3]] dan 17 gram [[Omega 9]].<ref name="b"/> |
||
Baris 72: | Baris 67: | ||
Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis [[kanker payudara]] dan yang mempunyai masalah [[jerawat]] atau acne juga dinasihatkan berhenti mengonsumsi kacang tanah.<ref name="b"/> |
Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis [[kanker payudara]] dan yang mempunyai masalah [[jerawat]] atau acne juga dinasihatkan berhenti mengonsumsi kacang tanah.<ref name="b"/> |
||
=== Pertumbuhan === |
|||
=== Iklim === |
=== Iklim === |
||
* |
* Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah. |
||
* |
* Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. |
||
* |
* Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu tinggi di sekitar pertanaman. |
||
* |
* Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang. |
||
=== Media Tanam === |
=== Media Tanam === |
||
* |
* Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur. |
||
* |
* Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5. |
||
* |
* Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada di sekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah. |
||
=== Ketinggian Tempat === |
=== Ketinggian Tempat === |
||
Baris 89: | Baris 83: | ||
== Hama dan penyakit == |
== Hama dan penyakit == |
||
Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah<ref name="a">[http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=35. Warintek. 2010. Budidaya Kacang Tanah] |
Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah:<ref name="a">[http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=35. Warintek. 2010. Budidaya Kacang Tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121029020037/http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=35. |date=2012-10-29 }} Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> |
||
=== Penyakit layu === |
|||
Penyakit layu disebabkan oleh [[bakteri]] ''[[Xanthomonas |
Penyakit layu disebabkan oleh [[bakteri]] ''[[Xanthomonas solanacearum]]''. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disiram air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penyemprotan [[Streptomycin]] atau [[Agrimycin]], 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.<ref name="c"/> |
||
=== Penyakit bercak daun === |
|||
Penyakit |
Penyakit bercak daun disebabkan oleh [[fungus]] ''[[Cercospora personata]]''. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas cokelat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari [[konidiospora]]. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Antmkol atau Dakonil,penyemprotan dilakukan pada tanaman selesai berbunga, dengan [[interval]] penyemprotan 1 [[minggu]] atau 10 [[hari]] sekali.<ref name="c">[http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp. Kacang Tanah] Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> |
||
=== Penyakit ''Sclerotium'' === |
|||
Penyakit ini disebabkan oleh ''[[Sclerotium rolfsii]]'', merusak tanaman pada waktu [[cuaca]] lembap. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan [[layu]] dan mati. |
Penyakit ini disebabkan oleh ''[[Sclerotium rolfsii]]'', merusak tanaman pada waktu [[cuaca]] lembap. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan [[layu]] dan mati. |
||
Pengendalian |
Pengendalian: dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir. |
||
=== Penyakit karat === |
|||
Penyakit ini disebabkan oleh ''[[Uromyces arachidae]]'', menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik |
Penyakit ini disebabkan oleh ''[[Uromyces arachidae]]'', menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik cokelat dan daun menjadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan. |
||
=== Kontaminasi aflatoksin === |
|||
Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang ''[[Aspergillus flavus]]'' dapat menghasilkan [[aflatoksin]].<ref name="e"/> Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat [[kanker|karsinogenik]], [[toksin|toksik]], hepatotoksin, dan [[mutasi|mutagenik]] pada [[manusia]], [[mamalia]], dan [[unggas]].<ref name="e"/> Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.<ref name="e"/> Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan |
Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang ''[[Aspergillus flavus]]'' dapat menghasilkan [[aflatoksin]].<ref name="e"/> Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat [[kanker|karsinogenik]], [[toksin|toksik]], hepatotoksin, dan [[mutasi|mutagenik]] pada [[manusia]], [[mamalia]], dan [[unggas]].<ref name="e"/> Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.<ref name="e"/> Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pascapanen, pemenuhan kebutuhan [[gizi]], dan pengendalian penyakit daun.<ref name="e">Kasno A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi alfatoksin pada kacang tanah. ''J Litbang Pertanian'' 23(3):75.</ref> |
||
=== ''Empoasca'' === |
|||
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama ''[[Empoasca]]''. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan [[insektisida]] yang tersedia. |
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama ''[[Empoasca]]''. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan [[insektisida]] yang tersedia. |
||
=== Uret === |
|||
Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan. |
Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan. |
||
=== Ulat berwarna === |
|||
Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. |
Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. |
||
Baris 124: | Baris 118: | ||
* Hama ''Sikada'' |
* Hama ''Sikada'' |
||
Hama yang |
Hama yang mengisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC. |
||
* Hama ''Kumbang daun'' |
* Hama ''Kumbang daun'' |
||
Baris 133: | Baris 127: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{commons|Arachis hypogaea}} |
{{commons|Arachis hypogaea}} |
||
* {{en}} [http://www.icrisat.org/GroundNut/GroundNut.htm Info di Icrisat.org] |
* {{en}} [http://www.icrisat.org/GroundNut/GroundNut.htm Info di Icrisat.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060207041254/http://www.icrisat.org/GroundNut/GroundNut.htm |date=2006-02-07 }} |
||
http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf |
http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111117080045/http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf |date=2011-11-17 }} |
||
{{Taxonbar|from=Q37383}} |
|||
[[Kategori:Arachis]] |
|||
[[Kategori:Bahan makanan]] |
[[Kategori:Bahan makanan]] |
||
[[Kategori:Faboideae]] |
[[Kategori:Faboideae]] |
||
[[Kategori:Kacang-kacangan]] |
[[Kategori:Kacang-kacangan]] |
||
[[Kategori:Kacang tanah| ]] |
|||
[[Kategori:Kacang]] |
Revisi terkini sejak 17 Oktober 2024 15.14
Kacang tanah | |
---|---|
Arachis hypogea | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Fabales |
Famili: | Fabaceae |
Subfamili: | Faboideae |
Genus: | Arachis |
Spesies: | A. hypogaea
|
Nama binomial | |
Arachis hypogaea | |
Sinonim | |
Arachis tuberosa Benth. |
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.[1] Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.[1]
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.[1]
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.
Sejarah dan perkembangannya
[sunting | sunting sumber]Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, Cina, atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 Holle memasukkan kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang tanah dari Mesir, Republik Rakyat Tiongkok dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Sentra penanaman
[sunting | sunting sumber]Kacang tanah bermula terpusat di India, China, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain.
Di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Tanaman kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati, minyak dan lain-lain.[2]
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak.[3] Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.[3] Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan.[3] Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.[1] Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau.[3]
Jenis Tanaman
[sunting | sunting sumber]Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe
- Tipe tegak
Jenis kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
- Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Varietas
[sunting | sunting sumber]Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut
- Daya hasil tinggi.
- Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
- Hasilnya stabil.
- Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
- Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.
Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu
- Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
- Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
- Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang lain karena memang berbeda varietas.
Kandungan Gizi
[sunting | sunting sumber]Kacang tanah kaya akan kandungan lemak, protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium.[3] Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya.[3] Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.[3]
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit.[1] Mengonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung.[1] Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.[1] Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.[3]
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.[3] Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9.[3] Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.[3] Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberkulosis.[1]
Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.[3] Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan berhenti mengonsumsi kacang tanah.[3]
Iklim
[sunting | sunting sumber]- Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah.
- Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
- Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
- Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
Media Tanam
[sunting | sunting sumber]- Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
- Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
- Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada di sekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
Ketinggian Tempat
[sunting | sunting sumber]- Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
Hama dan penyakit
[sunting | sunting sumber]Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah:[2]
Penyakit layu
[sunting | sunting sumber]Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disiram air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.[4]
Penyakit bercak daun
[sunting | sunting sumber]Penyakit bercak daun disebabkan oleh fungus Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas cokelat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Antmkol atau Dakonil,penyemprotan dilakukan pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.[4]
Penyakit Sclerotium
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembap. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian: dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
Penyakit karat
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik cokelat dan daun menjadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.
Kontaminasi aflatoksin
[sunting | sunting sumber]Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang Aspergillus flavus dapat menghasilkan aflatoksin.[5] Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat karsinogenik, toksik, hepatotoksin, dan mutagenik pada manusia, mamalia, dan unggas.[5] Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.[5] Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pascapanen, pemenuhan kebutuhan gizi, dan pengendalian penyakit daun.[5]
Empoasca
[sunting | sunting sumber]Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan insektisida yang tersedia.
Uret
[sunting | sunting sumber]Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
Ulat berwarna
[sunting | sunting sumber]Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.
- Hama Ulat grapyak
Hama yang memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Cara pengendaliannya (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
- Hama Ulat jengkal
Hama yang menyerang daun kacang tanah.Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
- Hama Sikada
Hama yang mengisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
- Hama Kumbang daun
Hama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h Scribd. 2008. Kacang Tanah Diakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b Warintek. 2010. Budidaya Kacang Tanah Diarsipkan 2012-10-29 di Wayback Machine. Diakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b c d e f g h i j k l m Vyan RH. 2009. Kacang tanah, Manfaat dan Dampaknya Diakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp. Kacang Tanah Diakses pada 5 Mei 2010.
- ^ a b c d Kasno A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi alfatoksin pada kacang tanah. J Litbang Pertanian 23(3):75.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Info di Icrisat.org Diarsipkan 2006-02-07 di Wayback Machine.
http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20kacang%20tanah.pdf Diarsipkan 2011-11-17 di Wayback Machine.