Lompat ke isi

Hafalan Shalat Delisa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
menambahkan pranala
 
(36 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Film
{{Infobox Film
|movie_name = Hafalan Shalat Delisa
| movie_name = Hafalan Shalat Delisa
|image =
| image = Hafalan Shalat Delisa.jpg
|image_size = 230px
| image_size = 230px
|caption = Poster film
| caption = Poster film
|director = [[Sony Gaokasak]]
| director = [[Sony Gaokasak]]
|producer = [[Chand Parwez Servia]]
| producer = [[Chand Parwez Servia]]
| based on = {{based on|[[Hafalan Shalat Delisa (novel)|Hafalan Shalat Delisa]]|[[Tere Liye (penulis)|Tere Liye]]}} dan berdasarkan kisah nyata memiliki latar waktu tahun 2004 bencana [[Gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia 2004]] di [[Banda Aceh]], [[Aceh]].
|based on = ''Hafalan Shalat Delisa'' oleh Tere Liye
|writer = [[Armantono]]
| writer = [[Armantono]]
|starring = [[Nirina Zubir]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Chantiq Schagerl]]<br />[[Al Fathir Muchtar]]<br />[[Mike Lewis]]<br />[[Loide Christina Teixeira]]<br />[[Ghina Salsabila]]<br />[[Reska Tania Apriadi]]<br />[[Riska Tania Apriadi]]
| starring = [[Chantiq Schagerl]]<br/>[[Nirina Zubir]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Al Fathir Muchtar]]<br />[[Mike Lewis]]<br />[[Loide Christina Teixeira]]<br />[[Ghina Salsabila]]<br />[[Reska Tania Apriadi]]<br />[[Riska Tania Apriadi]]
|music =
| music = Tya Subiyakto
|cinematography =
| cinematography = Bambang Supriadi
|editing =
| editing = [[Cesa David Luckmansyah]]<br>[[Ryan Purwoko]]
|distributor = [[Kharisma Starvision Plus]]
| studio = [[Starvision Plus]]
|released = [[22 Desember]] [[2011]]
| distributor = [[Starvision Plus]]
|runtime = 150 menit
| released = [[22 Desember]] [[2011]]
|country = Indonesia
| runtime = 150 menit
|awards =
| country = {{INA}}
| awards =
|movie_language = Bahasa Indonesia
| movie_language = {{plainlist|
|budget =
* [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|gross =
* [[Bahasa Inggris|Inggris]]
|preceded_by =
|followed_by =
|website =
|amg_id =
|imdb_id =
}}
}}
| budget =
'''Hafalan Shalat Delisa''' merupakan [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[22 Desember]] [[2011]] yang disutradarai oleh [[Sony Gaokasak]] serta dibintangi oleh [[Nirina Zubir]] dan [[Reza Rahadian]]. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di [[Aceh]].
| gross =
| preceded_by =
| followed_by =
| related = [[The Impossible]]
| website =
| amg_id =
| imdb_id =
}}
'''Hafalan Shalat Delisa''' merupakan [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[22 Desember]] [[2011]] yang disutradarai oleh [[Sony Gaokasak]] serta dibintangi oleh [[Chantiq Schagerl]], [[Nirina Zubir]], dan [[Reza Rahadian]]. Film ini diangkat dari novel laris karya [[Tere Liye (penulis)|Tere Liye]] dengan [[Hafalan Shalat Delisa (novel)|judul yang sama]]. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di [[Aceh]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Delisa ([[Chantiq Schagerl]]), gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di [[Lhok Nga, Kuta Blang, Bireuen|Lhok Nga]], sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh; dan mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman ([[Reza Rahadian]]), ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi ([[Nirina Zubir]]), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah ([[Ghina Salsabila]]) dan si kembar Aisyah ([[Reska Tania Apriadi]]) dan Zahra ([[Riska Tania Apriadi]]).
Delisa ([[Chantiq Schagerl]]), gadis kecil yang periang, tinggal di [[Lhok Nga, Kuta Blang, Bireuen|Lhok Nga]], sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai [[Aceh]], dan mempunyai hidup yang indah sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman ([[Reza Rahadian]]), ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi ([[Nirina Zubir]]), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah ([[Ghina Salsabila]]) dan si kembar Aisyah ([[Reska Tania Apriadi]]) dan Zahra ([[Riska Tania Apriadi]]).


Pada 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|tsunami menghantam]], menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di [[Asia Tenggara]].
Pada [[26 Desember 2004]], Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktik shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|tsunami menghantam]], menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di [[Asia Tenggara]].


Delisa berhasil diselamatkan Smith ([[Mike Lewis]]), seorang prajurit [[Angkatan Darat Amerika Serikat|Angkatan Darat AS]], setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa berhasil diselamatkan Smith ([[Mike Lewis]]), seorang prajurit [[Angkatan Darat Amerika Serikat|Angkatan Darat AS]], setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.


Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.<ref>[http://www.21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm, Laman Hafalan Shalat Delisa], diakses pada 25 November 2011</ref>
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya. Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tetapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.<ref>[http://www.21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm, Laman Hafalan Shalat Delisa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120127172606/http://www.21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm, |date=2012-01-27 }}, diakses pada 25 November 2011</ref>

== Pemeran ==
* Delisa - [[Chantiq Schagerl]]
* Abi Usman - [[Reza Rahardian]]
* Ummi Salamah - [[Nirina Zubir]]
* Fatimah - [[Ghina Salsabila]]
* Aisyah - [[Reska Tania Apriadi]]
* Zahra - [[Riska Tania Apriadi]]
* Prajurit Smith - [[Mike Lewis]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 50: Baris 46:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm Ulasan di Cineplex]
* [http://www.21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm Ulasan di Cineplex] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111128055806/http://21cineplex.com/hafalan-shalat-delisa,movie,2674.htm |date=2011-11-28 }}


[[Kategori:Film drama]]
{{film-indo-stub}}

[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2011]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2011]]
[[Kategori:Kharisma Starvision Plus]]
[[Kategori:Film Starvision]]
[[Kategori:Film bertema Islam Indonesia]]
[[Kategori:Film bencana]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel Indonesia]]
[[Kategori:Film yang berlatar di Aceh]]


{{film-indo-stub}}

Revisi terkini sejak 23 Mei 2024 07.35

Hafalan Shalat Delisa
Berkas:Hafalan Shalat Delisa.jpg
Poster film
SutradaraSony Gaokasak
ProduserChand Parwez Servia
Ditulis olehArmantono
Berdasarkan
Hafalan Shalat Delisa
oleh Tere Liye dan berdasarkan kisah nyata memiliki latar waktu tahun 2004 bencana Gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia 2004 di Banda Aceh, Aceh.
PemeranChantiq Schagerl
Nirina Zubir
Reza Rahadian
Al Fathir Muchtar
Mike Lewis
Loide Christina Teixeira
Ghina Salsabila
Reska Tania Apriadi
Riska Tania Apriadi
Penata musikTya Subiyakto
SinematograferBambang Supriadi
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Ryan Purwoko
Perusahaan
produksi
DistributorStarvision Plus
Tanggal rilis
22 Desember 2011
Durasi150 menit
Negara Indonesia

Hafalan Shalat Delisa merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 22 Desember 2011 yang disutradarai oleh Sony Gaokasak serta dibintangi oleh Chantiq Schagerl, Nirina Zubir, dan Reza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di Aceh.

Delisa (Chantiq Schagerl), gadis kecil yang periang, tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh, dan mempunyai hidup yang indah sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila) dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).

Pada 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktik shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.

Delisa berhasil diselamatkan Smith (Mike Lewis), seorang prajurit Angkatan Darat AS, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.

Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya. Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tetapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Laman Hafalan Shalat Delisa Diarsipkan 2012-01-27 di Wayback Machine., diakses pada 25 November 2011

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]