Lompat ke isi

Proto-Melayu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raditmananta (bicara | kontrib)
Suku Sambas termasuk dalam kategori Proto Melayu yang sejajar dengan suku Dayak dan Suku Mentawai.
Mbelinrawit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(83 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{short description|Indigenous ethnic group of the Malay Archipelago}}
'''Melayu Proto''' atau '''Melayu Tua''' adalah istilah untuk Melayu "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur [[bahasa Austronesia]]. Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di [[Indonesia]] adalah [[Melayu Sambas|Sambas]] ([[Kalimantan Barat]]), [[Toraja]] ([[Sulawesi Selatan]]), [[Sasak]] ([[Lombok]]), [[Dayak]] ([[Kalimantan Tengah]]), [[Batak]] ([[Sumatera Utara]]), [[Nias]] (pantai barat [[Sumatera Utara]]), [[Suku Rejang|Rejang]], dll.


{{EngvarB|date=September 2014}} {{Use dmy dates|date=September 2014}}
Teori ini tidak lagi diakui penggunaannya, karena para [[arkeolog]] menyimpulkan bahwa tidak ada dasar [[arkeologi]]s yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Melayu Proto dan Melayu Deutero.<ref>[http://email.eva.mpg.de/~gil/ismil/6/abstracts/anderbeck.html Karl Anderbeck, "Suku Batin - A Proto-Malay People? Evidence from Historical Linguistics", ''The Sixth International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics'', 3 - 5 August 2002, [[Bintan]] Island, [[Riau]], Indonesia]</ref>

{{Infobox ethnic group|
| group = Proto-Melayu
| native_name = [[Malaysia]]: ''Melayu Asli, Melayu Purba''<br />[[Indonesia]]: ''Melayu Tua, Melayu Kuno''
| image = [[File:Pagan races of the Malay Peninsula (1906) (14778446871).jpg|300px]]
| image_caption = Sekelompok orang Proto-Melayu di [[Behrang]], [[Perak]], [[Malaysia]], 1906.
| population =
| popplace = '''[[Kepulauan Melayu]]:'''
| region1 = {{flag|Indonesia}}
| pop1 = {{circa}} 13,000,000–15,000,000 (2010)<ref>Estimation based on the identification made by [[Ernest-Théodore Hamy]], [[Koentjaraningrat]] and [[Alfred Russel Wallace]]</ref>
| ref1 = <ref>{{cite book|author=Fenneke Sysling |title=Racial Science and Human Diversity in Colonial Indonesia |year=2016 |publisher=NUS Press |isbn=978-98-147-2207-0 |page=143}}</ref>
| region2 = {{flag|Malaysia}}
| pop2 = 65,189 (2010)
| ref2 = <ref>{{cite book|author=Kirk Endicott|title=Malaysia's Original People: Past, Present and Future of the Orang Asli|year=2015 |publisher=NUS Press |isbn=978-99-716-9861-4 |page=3}}</ref><ref>[http://www.coac.org.my/codenavia/portals/coacv2/code/main/main_art.php?parentID=11374494101180&artID=11432750280711 "POPULATION STATISTICS"],</ref>
| region3 = {{flag|Filipina}}
| pop3 = ''tidak ada spesifikasi sensus''
| ref3 =
| rels = [[Animisme]], [[Islam]], [[Kekristenan]]
| langs = [[Bahasa Melayu]], [[Bahasa Semelai]], [[Bahasa Tagalog]], [[Bahasa Batak]], [[Bahasa Dayak]], [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Filipino]], [[Bahasa Inggris]]
| related = [[Senoi]], [[Semoq Beri]], [[Mahmeri]], [[Orang Laut]], [[Suku Melayu]], [[Kelompok etnis di Indonesia]], [[Orang Malagasi]]
}}

'''Proto-Melayu''', '''Purwa-Austronesia Nusantara''', '''Purwa-Hesperonesia''', atau lumayan sering disebut dengan "Melayu Tua" adalah istilah usang untuk menyebut ras malayan mongoloid "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur [[bahasa Austronesia]]. Mereka masuk diperkirakan tahun 2500 sm

Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di [[Indonesia]] adalah:

=== [[Sumatera Utara|Sumatra]] ===
* [[Suku Anak Rawa]] ([[Riau]])
* [[Suku Batin]] ([[Jambi]])
* [[Suku Rejang]] ([[Bengkulu]])
* [[Suku Kubu]] ([[Jambi]])
* [[Suku Sigulai]] ([[Pulau Simeulue]])
* [[Suku Nias]] ([[Sumatera utara]])
* [[Suku Mentawai]] ([[Sumatera barat]])
* [[Suku Kerinci]] ([[Jambi]])
* [[Suku Karo]] ([[Sumatera Utara]])
* [[Suku Batak]] ([[Sumatera Utara]])
* [[Suku Lampung]] ([[Lampung]])
* [[Suku Enggano]] ([[Bengkulu]])
* [[Suku Gayo]] ([[Aceh]])
* [[Suku Devayan]] ([[Aceh]])
* [[Suku Alas]] ([[Aceh]])
* [[Suku Singkil]] ([[Aceh]])
* [[Suku Pakpak]] ([[Sumatera Utara]])

=== Kalimantan ===
* [[Suku Dayak]] ([[Kalimantan]])

=== Indonesia Tengah ===
* [[Suku Toraja]] ([[Sulawesi Selatan]])
* [[Suku Minahasa]] ([[Sulawesi Utara]])
* [[Suku Sangir]] ([[Sulawesi Utara]])

Teori ini secara resmi tidak lagi diakui penggunaannya, karena para [[arkeolog]] menyimpulkan bahwa tidak ada dasar [[arkeologi]] yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Proto-Melayu dan [[Deutero-Melayu]].<ref>{{Cite web |url=http://email.eva.mpg.de/~gil/ismil/6/abstracts/anderbeck.html |title=Karl Anderbeck, "Suku Batin - A Proto-Malay People? Evidence from Historical Linguistics", ''The Sixth International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics'', 3 - 5 August 2002, &#91;&#91;Bintan&#93;&#93; Island, &#91;&#91;Riau&#93;&#93;, Indonesia |access-date=2011-03-18 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304022950/http://email.eva.mpg.de/~gil/ismil/6/abstracts/anderbeck.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Pemerintah Indonesia|authorlink=Pemerintah Indonesia|date=2 Mei 2019|title=Riset Genetika dan Antropologi Ubah Sejarah Migrasi Leluhur|url=https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/riset-genetika-dan-antropologi-ubah-sejarah-migrasi-leluhur|website=indonesia.go.id|access-date=12 Juni 2021}}</ref><ref>{{Cite web|date=9 Januari 2015|title=Pemerintah Diminta Hentikan Buku dengan Teori Usang|url=https://analisadaily.com/berita/arsip/2015/1/10/97103/pemerintah-diminta-hentikan-buku-dengan-teori-usang/|website=Analisadaily.com|language=id|access-date=12 Juni 2021}}</ref>


Di [[Malaysia]], istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama [[Orang Asli]].
Di [[Malaysia]], istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama [[Orang Asli]].
Baris 11: Baris 65:
* [[Melayu Negrito]]
* [[Melayu Negrito]]
* [[Melayu Deutero]]
* [[Melayu Deutero]]

{{budaya-stub}}


[[Kategori:Suku bangsa]]
[[Kategori:Suku bangsa]]


{{suku-stub}}

Revisi terkini sejak 8 Juni 2024 04.32



Proto-Melayu
Malaysia: Melayu Asli, Melayu Purba
Indonesia: Melayu Tua, Melayu Kuno
Sekelompok orang Proto-Melayu di Behrang, Perak, Malaysia, 1906.
Daerah dengan populasi signifikan
Kepulauan Melayu:
 Indonesiaca 13,000,000–15,000,000 (2010)[1][2]
 Malaysia65,189 (2010)[3][4]
 Filipinatidak ada spesifikasi sensus
Bahasa
Bahasa Melayu, Bahasa Semelai, Bahasa Tagalog, Bahasa Batak, Bahasa Dayak, Bahasa Indonesia, Bahasa Filipino, Bahasa Inggris
Agama
Animisme, Islam, Kekristenan
Kelompok etnik terkait
Senoi, Semoq Beri, Mahmeri, Orang Laut, Suku Melayu, Kelompok etnis di Indonesia, Orang Malagasi

Proto-Melayu, Purwa-Austronesia Nusantara, Purwa-Hesperonesia, atau lumayan sering disebut dengan "Melayu Tua" adalah istilah usang untuk menyebut ras malayan mongoloid "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur bahasa Austronesia. Mereka masuk diperkirakan tahun 2500 sm

Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di Indonesia adalah:

Sumatra[sunting | sunting sumber]

Kalimantan[sunting | sunting sumber]

Indonesia Tengah[sunting | sunting sumber]

Teori ini secara resmi tidak lagi diakui penggunaannya, karena para arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologi yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Proto-Melayu dan Deutero-Melayu.[5][6][7]

Di Malaysia, istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama Orang Asli.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Estimation based on the identification made by Ernest-Théodore Hamy, Koentjaraningrat and Alfred Russel Wallace
  2. ^ Fenneke Sysling (2016). Racial Science and Human Diversity in Colonial Indonesia. NUS Press. hlm. 143. ISBN 978-98-147-2207-0. 
  3. ^ Kirk Endicott (2015). Malaysia's Original People: Past, Present and Future of the Orang Asli. NUS Press. hlm. 3. ISBN 978-99-716-9861-4. 
  4. ^ "POPULATION STATISTICS",
  5. ^ "Karl Anderbeck, "Suku Batin - A Proto-Malay People? Evidence from Historical Linguistics", The Sixth International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics, 3 - 5 August 2002, [[Bintan]] Island, [[Riau]], Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2011-03-18. 
  6. ^ Pemerintah Indonesia (2 Mei 2019). "Riset Genetika dan Antropologi Ubah Sejarah Migrasi Leluhur". indonesia.go.id. Diakses tanggal 12 Juni 2021. 
  7. ^ "Pemerintah Diminta Hentikan Buku dengan Teori Usang". Analisadaily.com. 9 Januari 2015. Diakses tanggal 12 Juni 2021. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]