Lompat ke isi

Angling Dharma (seri televisi 2000): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Irwan irawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(272 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Angling Dharma}}
{{kegunaanlain|Angling Dharma}}
{{pp}}
{{Infobox Television
{{Infobox television
| bgcolour = #CCCCCC
| show_name = '''Angling Dharma'''
| name = Angling Dharma
| image = Angling_Dharma.jpeg
| image =
| image_size = 300px
| image_upright =
| caption =
| image_alt =
| caption =
| genre = [[Epos]]{{br}}[[Film laga|Laga]]
| format = [[Sinetron]]
| alt_name =
| native_name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} -->
| creator = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| developer =
| genre = {{Plainlist|
* [[Epos]]
| presenter =
* [[Film drama|Drama]]
| starring = [[Anto Wijaya]]<br />[[Candy Satrio]]<br />[[Rahma Azhari]]<br />[[Yuni Sulistyawati]]<br>[[Choky Adriano]]<br /> [[Jill Carissa]]<br />[[Roy Jordy]]<br />[[Afdhal Yusman]]
* [[Film laga|Laga]]
| voices = [[Sanggar Prathivi]]
* [[Sejarah]]
| writer = [[Imam Tantowi]]<br />[[Darto Joned]]
| narrated =
| opentheme =
| endtheme =
| composer =
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| num_seasons = 2
| num_episodes = 288
| list_episodes =
| director = [[Imam Tantowi]]<br />[[Dasri Jacob]]
| producer = Budi Sutrisno
| executive_producer =
| location = [[Jakarta]]
| distributor = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| company = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| camera =
| runtime =
| network = [[Indosiar]]<br />[[Rajawali Televisi]] (2016)
| picture_format =
| audio_format =
| first_run = [[Rabu]],[[7 Februari]] [[2001]]
| first_aired = [[Rabu]],[[7 Februari]] [[2001]]
| last_aired = [[Rabu]],[[30 November]] [[2005]]
| preceded_by = [[Misteri Gunung Merapi (sinetron)|Misteri Gunung Merapi]]
| followed_by = [[Karmapala]]
| related =
| website =
| imdb_id = [http://www.imdb.com/title/tt0358793/ Angling Dharma (TV Series) - IMDb]
| tv_com_id =
}}
}}
| creator = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| based_on = <!-- Gunakan {{Based on|title of the original work|creator of the original work|additional creator(s), if necessary}} jika serial didasarkan pada materi yang diproduksi atau diterbitkan sebelumnya, seperti buku, drama, artikel, skenario lama, dll. -->
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| writer = {{Plainlist|
* [[Imam Tantowi]]
* Darto Joned
}} <!-- Tulis nama penulis, biasanya dicantumkan pada kredit "Ditulis oleh" (tidak dibedakan antara penulis cerita dan penulis skenario), gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| screenplay = {{Plainlist|
* [[Imam Tantowi]]
* Darto Joned
}}
| story =
| director = {{Plainlist|
* [[Imam Tantowi]]
* [[Dasri Yacob]]
* [[Nurhadie Irawan]]
* [[Jopijaya Burnama|Yopie Burnama]]
* [[Buce Malawau]]
}}
| creative_director = <!-- Tulis nama pengarah kreatif, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| starring =
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan opening credit episode 288 (episode terakhir). Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran. -->
{{Plainlist|
* [[Anto Wijaya]]
* [[Candy Satrio]]
* [[Rahma Azhari]]
* [[Yuni Sulistyawati]]
* [[Choky Andriano]]
* [[Jill Carissa]]
* [[Roy Jordy]]
* [[Afdhal Yusman]]
}}
| voices = <!-- Tulis nama pengisi suara, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. (Hanya untuk serial animasi) -->
| narrated = <!-- Tulis nama narator, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| theme_music_composer =
| opentheme =
| endtheme =
| composer =
| country = Indonesia
| language = Bahasa Indonesia
| num_seasons = 2
| num_episodes = 288
| list_episodes = #Pranala luar
| executive_producer = <!-- Tulis nama produser eksekutif, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| producer = [[Budhi Sutrisno]]
| cinematography =
| animator = <!-- Tulis nama animator, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. (Hanya untuk serial animasi) -->
| editor =
| camera = Multi-kamera
| runtime = 60—120 menit
| company = [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]]
| distributor = [[Indosiar Karya Media]]
| network = [[Indosiar]]
| first_aired = {{Startdate|2000|5|3}}
| last_aired = {{End date|2005|11|16}}
| preceded_by = <!-- Hanya untuk serial berlanjut, didahului musim sebelumnya -->
| followed_by = <!-- Hanya untuk serial berlanjut, dilanjutkan oleh musim berikutnya. -->
| related = <!-- Hanya digunakan untuk pembuatan ulang, spin-off, dan adaptasi. -->
| website = <!-- Hapus atau komentari baris parameter ini sepenuhnya jika URL ada di atau dipindahkan ke Wikidata; gunakan
| website_title = untuk mengubah judul tampilan. -->
| production_website =
| production_website_title = Situs web produksi
}}
'''''Angling Dharma''''' adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]] yang ditayangkan perdana 3 Mei 2000 di [[Indosiar]]. Serial ini disutradarai oleh [[Imam Tantowi]], [[Dasri Yacob]], [[Nurhadie Irawan]], [[Jopijaya Burnama|Yopie Burnama]] dan [[Buce Malawau]] serta dibintangi oleh [[Anto Wijaya]], [[Candy Satrio]], dan [[Rahma Azhari]].<ref>http://www.festivalfilmbandung.com/?m=1</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-02 |archive-date=2015-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151004081133/http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma |dead-url=yes }}</ref>

== Sinopsis ==
=== Episode Pertama ===
Pada suatu hari ketika sedang berburu, [[Angling Dharma]] memergoki istri gurunya yang bernama Nagagini sedang berselingkuh dengan seekor ular tampar. Angling Dharma pun membunuh ular jantan sedangkan Nagagini pulang dalam keadaan terluka.

Nagagini kemudian menyusun laporan palsu kepada suaminya, yaitu Naga Bergola supaya membalas dendam kepada Angling Dharma. Naga Bergolapun menyusup ke dalam istana Malawapati dan menyaksikan Angling Dharma sedang membicarakan perselingkuhan Nagagini kepada Setyawati. Nagaraja pun sadar bahwa istrinya yang salah. Ia pun muncul dan meminta maaf kepada Angling Dharma.

Naga Bergola mengaku ingin mencapai [[moksa]]. Ia kemudian mewariskan ilmu kesaktiannya berupa ''Aji Gineng'' kepada Angling Dharma. Ilmu tersebut harus dijaga dengan baik dan penuh rahasia. Setelah mewariskan ilmu tersebut Naga Bergolapun wafat.

Sejak mewarisi ilmu baru, Angling Dharma menjadi paham bahasa binatang. Pernah ia tertawa menyaksikan percakapan sepasang cecak. Hal itu membuat Setyawati tersinggung. Angling Dharma menolak berterus terang karena telanjur berjanji akan merahasiakan ''Aji Gineng'', membuat Setyawati bertambah marah. Setyawati pun memilih Pati Obong, yaitu bunuh diri dalam api untuk mengembalikan harga dirinya. Angling Dharma berjanji lebih baik menemani Setyawati mati, daripada harus membocorkan rahsia ilmunya.

Ketika upacara pembakaran diri digelar pada tanggal 14 bulan purnama, Angling Dharma sempat mendengar percakapan sepasang kambing. Dari percakapan itu Angling Dharma sadar kalau keputusannya menemani Setyawati mati adalah keputusan emosional yang justru merugikan rakyat banyak. Maka, ketika Setyawati terjun ke dalam kobaran api, Angling Dharma tidak menyertainya.

Perbuatan Angling Dharma yang mengingkari janji sehidup semati dengan Setyawati membuat dirinya harus menjalani hukuman buang sampai batas waktu tertentu sebagai penebus dosa. Kerajaan Malawapati pun dititipkannya kepada Batik Madrim.

Dalam perjalanannya, Angling Dharma bertemu tiga orang putri bernama Kenanga, Cempaka, dan Kantil. Ketiganya jatuh cinta kepada Angling Dharma dan menahannya untuk tidak pergi. Angling Dharma menurut sekaligus curiga karena ketiga putri tersebut suka pergi malam hari secara diam-diam.

Angling Dharma menyamar sebagai burung gagak untuk menyelidiki kegiatan rahasia ketiga putri tersebut. Ternyata setiap malam ketiganya berpesta makan daging manusia. Angling Dharma pun berselisih dengan mereka mengenai hal itu. Akhirnya ketiga putri mengutuknya menjadi seekor belibis putih.

=== Episode Terakhir ===
Dewi Sekarwangi permaisuri Prabu Angling Dharma diculik. Siapa yang menculiknya dan kenapa diculik tidak ada seorang pun yang tahu. Hanya penculiknya sendiri yang tahu. Penculikan ini sangat mengejutkan, karena terjadi di tempat perburuan, pagi hari dan tempatnya dijaga ketat. Dan Dewi sekarwangi yang berada di tenda ditemani Dewi Kusuma Gandawati, Istri Patih Batik Madrim. Kemahnya dijaga oleh delapan prajurit yang selalu siaga. Prabu Angling Dharma yang berburu tak terlalu jauh dari kemah bersama Batik Madrim, Danur Wenda, dan Ramaja Gandhi tak bisa mengerti kenapa mereka kecolongan.

Namun pasti ilmunya cukup tinggi. Bisa sirep dan memasang sudah lama mengincar Dewi sekarwangi. Sudah mempelajari situasi atau kebiasaan sang Dewi. Kelihatannya keikut sertaan Dewi Sekarwangi ikut berburu inilah saat tepat yang digunakan oleh si penculik untuk menculik sang Dewi.
Setelah melalui liku pencarian cukup panjang, maka akhirnya terungkap bahwa Maling Aguno atau penculiknya adalah Kalis Rowo. Seorang Putera Senopati Agul Keraton Bojanegara yang sejak dulu sudah menaruh hati pada Dewi Sekarwangi sebelum Sekarwangi menjadi istri Prabu Angling Dharma.

Rupanya cinta terpendam dan tak terbalas inilah yang menyebabkan Senopati Kalis Rowo yang tetap tidak mau kawin kalau tidak dengan Dewi Sekarwangi ini memaksakan diri, memberanikan diri menculik.

Tapi Dewi Sekarwangi yang sama sekali tidak pernah tertarik apalagi cinta pada Kalis Rowo, tetap menolak cinta Kalis Rowo. Karena Kalis Rowo mau memaksakan kehendaknya, Dewi Sekar Wangi bunuh diri.

Ia menabruk keris Senopati Kalis Rowo yang dipakai untuk mengancamnya. Kalis Rowo yang sangat mencintai Dewi Sekarwangi sangat Kaget dan terpukul. Pada detik itulah muncul Suliwa yang ditugasi oleh Prabu Angling Dharma untuk mengambil kembali Dewi Sekarwangi dari tangan penculiknya.


Dalam perkelahian seru Kalis Rowo kalah dan tewas.Dewi Sekarwangi yang luka parah disembuhkan oleh Suliwa dengan meminumkan air dari Tanduk Grandaka.Dewi sekarwangi kemudian dibawa kembali ke Malwapati oleh Suliwa dan Nyi Jantur.
'''Angling Dharma''' merupakan sebuah [[sinetron]] kolosal produksi [[Genta Buana Paramita|Genta Buana Pitaloka]] yang ditayangkan di [[Indosiar]] pada tahun [[2001]] dan berakhir pada tahun [[2005]]. Pemain utama di sinetron ini ialah [[Anto Wijaya]],[[Candy Satrio]],[[Rahma Azhari]],[[Roy Jordy]],[[Choky Adriano]],[[Yuni Sulistyawati]] dan masih banyak lagi.Sinetron ini juga pernah meraih penghargaan sebagai drama seri laga terfavorit di [[Panasonic Awards 2002]] & sinetron laga terpuji di [[Festival Film Bandung]] tahun 2004.<ref>http://www.festivalfilmbandung.com/?m=1</ref><ref>http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma</ref>


== Pemeran ==
== Pemeran ==
=== Musim 1 (2000–2003) ===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!Pemeran
!Nama Pemain !! Sebagai
!Peran
|-
|-
|[[Anto Wijaya]] || [[Angling Dharma]]
|[[Anto Wijaya]]
|[[Angling Dharma|Prabu Angling Dharma]]
|-
|-
|[[Candy Satrio]] || Patih Batik Madrim
|[[Candy Satrio]]
|Batik Madrid|Patih Batik Madrim
|-
|-
|[[Rahma Azhari]]
|[[Kiki Widyasari]] || Dewi Setyawati
|Galuh Parwati
|-
|-
|[[Jill Carissa]] || Dewi Sekarwangi
|[[Jill Carissa]]
|Dewi Sekarwangi
|-
|-
|[[Aldona Toncic]]/[[Rossi Ayu]] || Dewi Kusumagandawati
|[[Aldona Toncic]]
|rowspan="2"|Dewi Kusumagandawati
|-
|-
|Rossi Ayu
|[[Roy Jordy]] || Suliwa
|-
|-
|[[Roy Jordy]]
|[[Rahma Azhari]] || Galuh Parwati
|Suliwa
|-
|-
|[[Garnis]] || Bongoh
|[[Garnis]]
|Bongoh
|-
|-
|[[Yuni Sulistyawati]] || Nila Saroya
|[[Yuni Sulistyawati]]
|Nila Saroya
|-
|-
|[[Monica Oemardi]] || Dewi Kenanga (Siluman Srigala)
|[[Monica Oemardi]]
|Dewi Kenanga {{efn|Siluman Srigala}}
|-
|-
|rowspan="2"|Uliasari
|[[Uliasari]] || Dewi Kantil (Siluman Srigala){{br}}Padmasari
|Dewi Kantil {{efn|Siluman Srigala}}
|-
|-
|Padmasari
|[[Cutwan Ajalia]] || Dewi Cempaka (Siluman Srigala){{br}}Ken Amaranila
|-
|-
|rowspan="2"|Cutwan Ajalia
|[[Edy Tambudo]] || Kala Wardhana<br />Segawon Lanang
|Dewi Cempaka {{efn|Siluman Srigala}}
|-
|-
|Ken Amaranila
|[[Chairil JM]] || Mahasyura
|-
|-
|rowspan="2"|Edy Tambudo
|[[Tyas Wahono]] || Mahasyura (setelah [[Chairil JM]]){{br}}Pangeran Puru
|Mpu Kala Wardhana
|-
|-
|Segawon Lanang
|[[Fitria Anwar]] || Dewi Shintawati
|-
|-
|[[Chaerul JM]] || Dharpasyura
|[[Chairil JM]]
|Mahasyura
|-
|-
|rowspan="2"|Tyas Wahono
|[[Anika Hakim]] || Durgandini
|Mahasyura {{efn|setelah [[Chairil JM]]}}
|-
|-
|Pangeran Puru
|[[Firmansyah]] || [[Dewata Cengkar]]{{br}}Bahadur
|-
|-
|[[Fairuz Abadi]] || Ki Kashmala
|[[Fitria Anwar]]
|Dewi Shintawati
|-
|-
|Chaerul JM
|[[Irman Heryana]]/[[Sigit Antonio]] || Priyamitra
|Dharpasyura
|-
|-
|Anika Hakim
|[[Suzanna Meilia]] || Lokahita
|Durgandini
|-
|-
|Regina Reviana
|[[Deo]] || Syudawirat Kecil{{br}}Pawana
|Durgandini Muda/Mayang Mayura
|-
|-
|Lilis Puspitasari
|[[Choky Adriano]] || Ananta Ndaru<br />Syudawirat
|Suri
|-
|-
|rowspan="2"|[[Firmansyah]]
|[[Errina GD]] || Kalyana Tantri
|[[Dewata Cengkar]]
|-
|-
|Bahadur
|[[Rizal Muhaimin]] || Aditya
|-
|-
|[[Fairuz Abadi]]
|[[Lilis Suganda]] || Dhaneswara{{br}}Ratu Demit{{br}}Gendrawani
|Ki Kashmala
|-
|-
|Irman Heryana
|[[Reyvaldo Luntungan]] || Giriwara{{br}}Kalamurka{{br}}[[Batara Kala]]
|Priyamitra
|-
|-
|Suzanna Meilia
|[[Benny Burnama]] || Sudamani
|Lokahita
|-
|-
|rowspan="2"|Deonardus
|[[Tizar Purbaya]] || Prabu Bojanegoro
|Syudawirat Kecil
|-
|-
|Pawana
|[[Christine Dewayanti]] || Permaisuri Bojanegoro <br />Nyi Jantur
|-
|-
|rowspan="2"|[[Choky Adriano]]
|[[Agus Kuncoro]] || Prabu Pancatnyana
|Ananta Ndaru
|-
|-
|Syudawirat
|[[Hendra Cipta]] || Prabu Dharmasunu
|-
|-
|[[Errina GD]]
|[[Hendri Hendarto]] || Danurwedha{{br}}Pangeran Halemu
|Kalyana Tantri
|-
|-
|Rizal Muhaimin
|[[Bima Sena]] || Prabhakara{{br}}Diwangkara{{br}}Menak Mandawa{{br}}Prabu Baka
|Aditya
|-
|-
|rowspan="3"|[[Lilis Suganda]]
|[[Syaiful H.S]] || Kumara Kumba
|Dhaneswara
|-
|-
|Ratu Simowulung
|[[Lyra Virna]] || Candrika Dewi
|-
|-
|Gendrawani
|[[Husein Khalia]] || Ghulam Shabir<br />Pendeta Granaka
|-
|-
|rowspan="3"|Reyvaldo Luntungan
|[[Ryan Syehan]] || Salim Djabar
|Giriwara
|-
|-
|Patih Kalamurkha
|[[Lisda Oktaviani]] || Kenanga (Siluman Srigala setelah [[Monica Oemardi]])
|-
|-
|[[Rahwana]]
|[[Maya]] || Kantil (Siluman Serigala setelah [[Uliasari]])
|-
|-
|Benny Burnama
|[[Hellya Septiana]] || Arum Kemangi{{br}}Cempaka (Siluman Srigala setelah [[Cutwan Ajalia]])
|Sudamani
|-
|-
|Tizar Purbaya
|[[Revi Mariska]] || Ratri Pramudita
|Prabu Bojanegoro
|-
|-
|rowspan="2"|Christine Dewayanti
|[[Rendy R.Bramasta]] || Paron Waja{{br}}Sengkang Baplang
|Permaisuri Prabu Bojanegoro
|-
|-
|Permaisuri Bhatara Pakembangan
|[[Tanase]] || Citragendik
|-
|-
|[[Herby Latul]] || Kangsadewa
|[[Agus Kuncoro]]
|Prabu Pancatnyana
|-
|-
|[[Hendra Cipta]]
|[[Teddy Uncle]] || Ki Legawa/Brangas Waja
|Prabu Dharmasunu
|-
|-
|rowspan="2"|[[Hendri Hendarto]]
|[[Garnis H]] || Gendrayana
|Pangeran Danurwedha
|-
|-
|Pangeran Halemu
|[[Ananda George]] || Ganggadara
|-
|-
|rowspan="3"|[[Bimasena]]
|[[Rizal Djibran]] || Pangeran Magora
|Senopati Prabhakara
|-
|-
|Pangeran Menak Merdawa
|[[Hans Gunawan]] || Patih Suradhira{{br}}Prabu Jayadipa
|-
|-
|Senopati Diwangkara
|[[Febriyanti]] || Permaisuri Sawopitu
|-
|-
|Syaiful H.S.
|[[Dolp Damora]] || Mahesa Tunggal
|Pangeran Kumara Kumba
|-
|-
|rowspan="2"|[[Lyra Virna]]
|[[Afdhal Yusman]] || Angling Kusuma
|Dewi Madri Maduswara
|-
|-
|Candrika Dewi
|[[Arif Iskandar]] || Aji Santa (Ayah Kalyana Tantri)
|-
|-
|Kiki Widyasari
|[[Ratu Annisa]] || Sekar Arum
|Dewi Setyawati
|-
|-
|Danny Bule
|[[Dani Permana]] || Raja Wisanjaya{{br}}Prabu Bojanegoro (setelah [[Tizar Purbaya]])
|Senopati Prabaswara
|-
|-
|Totok T.S
|[[Imel Putri Cahyati]] || Kemuning{{br}}Ratu Wisanjaya
|Senopati Dharmayudha
|-
|-
|rowspan="2"|Husein Khalia
|[[Novita Mahisa]] || Widuri
|Pangeran Kertapati
|-
|-
|Ghulam Shabir
|[[Chaterine Pamela]] || Nuri
|-
|-
|[[Ryan Syehan]]
|[[Bryant Maulana]] || Rangga<br />Wisang Seraya<br />Gapla
|Salim Djabar
|-
|-
|Hellya Septiana
|[[Piet Ermas]] || Ki Wisanggeni
|Arum Kemangi
|-
|-
|[[Revi Mariska]]
|[[Mahendra]] || Suryapati
|Ratri Pramudita
|-
|-
|Rendy Ricky Bramasta
|[[Budi Chaerul]] || Singa Maruta
|Ki Paron Waja
|-
|-
|Tanase
|Citragenjik
|-
|-
|Herby Latupeirissa
|[[Rochimatul]] || Wiku Upadita
|Kangsadewa
|-
|-
|Teddy Uncle
|[[Bendot]] || Ki Kerpo
|Ki Legawa/Brangas Waja
|-
|-
|Garnis Hermawan
|[[Luluk]] || Nyi Kerpo
|Gendrayana
|-
|-
|[[Syamsul Gondo]] || Gembil
|[[Ananda George]]
|Ganggadara
|-
|-
|[[Rizal Djibran]]
|[[Yadi Lubis]] || Bre Kembang Jenar
|Pangeran Magora
|-
|-
|rowspan="5"|Hans Gunawan
|[[Anas Doizala]] || Guragoda
|Patih Suradhira/Ki Kulur
|-
|-
|Mpu Lingsir
|[[Norman Syam]] || Senopati Bungalan
|-
|-
|Bhatara i Pakembangan
|-
|Bhre i Kabalan
|-
|Prabu Jayadipa
|-
|Febriyanti
|Permaisuri Prabu Jayadipa
|-
|Dicky
|Pangeran Indrasara
|-
|Baraprana
|Pangeran Indrabrata
|-
|Pauline
|Dewi Nirmala Arana
|-
|Dian Sabrina
|Dewi Kalapi
|-
|Latifah
|Dewi Retno Mayuri
|-
|Zainal Pattikawa
|Aki Luhur
|-
|Deny Danuwarsa
|Tumenggung Jambe
|-
|Aji S.
|Tumenggung Katiwanda
|-
|Robin Walia
|Pangeran Mundu
|-
|Dolf Damora
|Mahesa Tunggal
|-
|rowspan="2"|Arif Iskandar
|Aji Santa {{efn|Ayah Kalyana Tantri}}
|-
|Patih Paramagarjita
|-
|Mahendra
|Pangeran Suryapati
|-
|Budi Chaerul
|Singa Maruta
|-
|Rochim Latul
|Wiku Upadita
|-
|[[Bendot]]
|Ki Kerpo
|-
|Luluk
|Nyi Kerpo
|-
|[[Syamsul Gondo]]
|Gembil
|-
|Yadi Lubis
|Bhre i Kembang Jenar
|-
|Anas Roizaen
|Guragoda
|-
|rowspan="2"|Norman Syam
|Wajan
|-
|Senopati Bungalan
|-
|Rizal Fadli
|Gramya
|}
|}


=== Musim 2 (2003–2005) ===
== Daftar Episode ==
{| class="wikitable unsortable"
Setelah sukses ditayangkan di stasiun televisi [[Indosiar]], [[Genta Buana Paramita|Gentabuana Pitaloka]] mengubah format serial tersebut menjadi [[FTV]] (film televisi) dan dirilis dalam bentuk VCD/DVD,antara lain :
!Pemeran
!Peran
|-
|[[Anto Wijaya]]
|[[Angling Dharma|Prabu Angling Dharma]]
|-
|[[Candy Satrio]]
|Patih Batik Madrim
|-
|[[Jill Carissa]]
|Dewi Sekarwangi
|-
|Ratu Anya
|Dewi Sukesi
|-
|rowspan="2"|Rossi Ayu
|Dewi Kusumagandawati
|-
|Putri
|-
|[[Roy Jordy]]
|Suliwa
|-
|[[Revi Mariska]]
|Ratri Pramudit
|-
|Irman Heryana
|rowspan="2"|Priyamitra
|-
|Sigit Antonio
|-
|Uliasari
|Padmasari
|-
|[[Choky Adriano]]
|Syudawirat
|-
|Suzanna Meilia
|Lokahita
|-
|Garnis Djoko
|Bongoh
|-
|rowspan="4"|Dani Permana
|Pandu Seta
|-
|Kuwala
|-
|Raja Wisanjaya
|-
|Prabu Bojanegoro {{efn|Setelah Arif Nurman}}
|-
|-
|rowspan="4"|[[Errina GD]]
|Kalyana Tantri
|-
|Roro Pujiwati
|-
|Ratu Puspasari {{efn|Setelah [[Lisda Oktaviani]]}}
|-
|Ratu Jin Saloko
|-
|Danny Bule
|Tumenggung Prabaswara
|-
|Totik S
|Senopati Dharmayudha
|-
|Budi Chaerul
|Singa Maruta
|-
|rowspan="2"|Rochim Latul
|Singa Manggala
|-
|Begawan Paku Pati
|-
|[[Lilis Suganda]]
|Ratu Gendrawani
|-
|Garnis Hermawan
|Soca Cendawa
|-
|[[Lella Anggraini]]
|Durgandini
|-
|Erika
|Nagagini
|-
|[[Bima Sena]]
|Prabu Baka
|-
|Edy Tambudo
|Segawon Lanang
|-
|[[Monica Oemardi]]
| Dewi Kenanga/Dewi Kumala {{efn|Siluman Srigala}}
|-
|Pratiwi Maya
|Dewi Kantil/Dewi Widuri {{efn|Siluman Serigala}}
|-
|Hellya Septiana
|Dewi Cempaka/Dewi Mintarsih {{efn|Siluman Srigala}}
|-
|rowspan="3"|[[Lisda Oktaviani]]
| Ni Sandang
|-
|Ratu Puspasari {{efn|Setelah [[Denaya Bintang Azmi|Denia]]}}
|-
|Dewi Kenanga {{efn|Setelah [[Monica Oemardi]]}}
|-
|Tyas Wahono
|Mahasyura
|-
|rowspan="2"|Nanda Felandy
|Dewi Shintawati
|-
|[[Sarpakenaka]]
|-
|Christine Dewayanti
|Nyi Jantur
|-
|rowspan="3"|Hans Gunawan
|Prabu Jayadipa
|-
|Prabu Bojanegoro {{efn|Setelah Tizar Purbaya}}
|-
|Mpu Mahasyura {{efn|Setelah Tyas Wahono}} adalah
|-
|rowspan="4"|Febriyanti
|Permaisuri Prabu Jayadipa
|-
|Nyi Rampak
|-
|Permaisuri Bojanegara
|-
|Nyi Sekar Arum
|-
|Dicky
|Pangeran Indrasara
|-
|Baraprana
|Pangeran Indrabrata
|-
|Pauline
|Dewi Nirmala Arana
|-
|Dian Sabrina
|Dewi Kalapi
|-
|Latifah
|Dewi Retno Mayuri
|-
|rowspan="2"|Zainal Pattikawa
|Aki Luhur
|-
|Jambrong
|-
|rowspan="3"|[[Denaya Bintang Azmi]]
|Ratu Puspasari
|-
|Ni Melati {{efn|Istri Tumenggung Prabaskara}}
|-
|Nyi Wisanggeni
|-
|[[Imelda Soraya]]
|Ratu Jin Salaka
|-
|rowspan="2"|[[Aris Kurniawan]]
|Jaka Wahid
|-
|Prabu Anom Simbar Dodo
|-
|Rendy Ricky Bramasta
|Sengkang Baplang
|-
|Alfiano Librianus
|Grenda Sebha
|-
|Roy De Benny
|Rajasamuka
|-
|rowspan="2"|Reyvaldo Luntungan
|[[Rahwana]]
|-
|[[Batara Kala]]
|-
|[[Firmansyah]]
|Bahadur
|-
|Fairuz Abadi
|Ki Kashmala
|-
|[[Lucky Hakim]]
|Panji
|-
|rowspan="2"|Arifin Gunawan
|Kisaran
|-
|Kenca Rupa
|-
|[[Afdhal Yusman]]
|Pangeran Angling Kusuma
|-
|Ricky Adhi
|Pangeran Danur Wenda
|-
|Zahid Almuhasibi
|rowspan="2"|Jagat Satria
|-
|Raditya
|-
|Rony Prasetyo
|Raden Ramaja Gandhi
|-
|Deonardus
|Pawana
|-
|Yurry Zhang
|Ratu Pandulu
|-
|Benny Burnama
|Sudamani
|-
|Herby Latupeirissa
|rowspan="3"|Ki Hanubhawa
|-
|Mack Reynaldo
|-
|Rifky Alfarez
|-
|rowspan="4"|[[Mahisa Aulia Dinsi]]
|Tumenggung Garda Pati
|-
|[[Gatotkaca]]
|-
|[[Kresna]]
|-
|Joko Landung
|-
|Fairus Salam
|Putri Melati
|-
|rowspan="3"|[[Ratu Annisa]]
|Nyi Kumudani
|-
|Nyi Widasari
|-
|Sekar Arum
|-
|rowspan="4"|[[Imel Putri Cahyati]]
|Putri Sawer Seta
|-
|Nyi Wisa Hitam
|-
|Kemuning
|-
|Ratu Wisanjaya
|-
|[[Alenta S. Hombing]]
|Putri Gayatri
|-
|[[Temmy Rahadi]]
|Raden Sombo
|-
|rowspan="4"|Arif Nurman
|Prabu Bojanegara''' {{efn|Setelah Tizar Purbaya}}
|-
|Prabu Tohpati
|-
|Prabu Konta Wijaya Danu
|-
|Singo Barong
|-
|rowspan="3"|Novita Mahisa
|Ni Salindri
|-
|Nyi Wisa Merah
|-
|Widuri
|-
|[[Ahmad Affandy]]
|[[Indra|Bathara Indra]]
|-
|[[Penty Nurafiani|Penty Nur Afiani]]
|Nyi Wisa Merah
|-
|rowspan="3"|Dias Astiza
|Ratu Ular Sanca
|-
|Ratu Siluman Kera
|-
|Nyi Pawon
|-
|Alex Sukamto
|Simo Lodra
|-
|rowspan="3"|Rizal Fadli
|Kurantaka
|-
|Ki Hanucara {{efn|Setelah Chaerul JM}}
|-
|Simo Lacak
|-
|Arif Iskandar
|Kuwali
|-
|Norman Syam
|Pangeran Sepuh
|-
|Rangga Yudha
|Raden Jaya Lamat
|-
|Ricky Rifki
|Raden Jaya Lantar
|-
|[[Chaterine Pamela]]
|Nuri
|-
|rowspan="3"|Bryant Maulana
|Rangga
|-
|Wisang Seraya
|-
|Gapla
|-
|Piet Ermas
|Ki Wisanggeni
|-
|Husein Khalia
|Pendeta Granaka
|}

== Daftar episode ==
=== Versi FTV ===
Setelah sukses ditayangkan di stasiun televisi [[Indosiar]], [[Genta Buana Paramita|Gentabuana Pitaloka]] mengubah format serial tersebut menjadi [[FTV]] (film televisi) dan dirilis dalam bentuk VCD/DVD,antara lain:


{{col-css3-begin|2}}
=== Season 1 ===
{{col-css3-begin|3}}
# ''Wasiat Naga Bergola''
# ''Wasiat Naga Bergola''
# ''Batik Madrim Mbalelo''
# ''Batik Madrim Mbalelo''
Baris 239: Baris 769:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-end}}


=== Season 2 ===
=== Versi Sinetron ===
''Angling Dharma'' kembali ditayangkan di [[Rajawali Televisi|RTV]] untuk kedua kalinya dengan judul Legenda Angling Dharma dengan format sinetron seperti di [[Indosiar]],hanya saja [[Rajawali Televisi|RTV]] menambahkan sub judul tambahan yang mewakili setiap episodenya antara lain:
{{col-css3-begin|3}}

==== Season 1 ====
{{col-css3-begin|2}}
# ''Perebutan Tabib Suliwa''
# ''Sumpah Wanita Serigala''
# ''Muslihat Nila Saroya''
# ''Kemelut di Pulau Buangan''
# ''Pembalasan Nila Saroya''
# ''Gerombolan Guragada''
# ''Kemelut di Halimun Petak''
# ''Dewi Dhanesywara''
# ''Sakit Hati Dewi Shintawati''
# ''Pendekar Bertopeng''
# ''Persekutuan Pendekar Bayaran''
# ''Bromocorah''
# ''Pertarungan di Alas Purwa''
# ''Petualangan Cinta Priyamitra''
# ''Ajian Rengkah Gunung''
# ''Wangsit Pangeran Suryapati''
# ''Hukuman Dhanesywara''
# ''Kembang Rawa Bangke''
# ''Hasutan Manusia Serigala''
# ''Pelarian Syudawirat''
# ''Sihir Manusia Serigala''
# ''Perburuan Harta Karun''
# ''Penunggu Sumur Jalatunda''
# ''Perburuan Manusia Srigala''
# ''Gugurnya Galuh Parwati''
# ''Adu Tanding''
# ''Pembalasan Syudawirat''
# ''Kitab Pusaka Negri Atas Awan''
# ''Pertempuran di Malwapati''
# ''Pendekar Bertopeng Bandagina''
# ''Ajian Rawarontek''
# ''Pembalasan Dewi Shintawati''
# ''Balada Cinta Kalyana Tantri''
# ''Kidung Cinta Patih Batik Madrim''
# ''Utusan Malwapati''
# ''Ajian Malih Rupa''
# ''Penculikan Putra Mahkota''
# ''Gugurnya Patih Kala Murka''
# ''Pemberontakan Pangeran Magora''
# ''Pangeran Magora''
# ''Kembalinya Pangeran Halemu''
# ''Kesaktian Kashmala''
# ''Kesaktian Tanah Tamasiya''
# ''Ilmu Pencuri Pikiran''
# ''Penjara Sukma Angling Dharma''
# ''Kesaktian Guru Bahadur''
# ''Akibat Ilmu Sakti Bahadur''
# ''Pemberontakan Bahadur & Kashmala''
# ''Pelarian Prabu Jayadipa''
# ''Sekutu Mahesa Tunggal''
# ''Masa Lalu Syudawirat''
# ''Adu Domba Bahadur''
# ''Penjara Langit''
# ''Rajasaputra''
{{col-css3-end}}

==== Season 2 ====
{{col-css3-begin|2}}
# ''Elang Sakti Ratu Gendrawani''
# ''Elang Sakti Ratu Gendrawani''
# ''Prabu Baka dan Buaya Putih''
# ''Prabu Baka dan Buaya Putih''
# ''Ratu Sihir''
# ''Ratu Sihir''/''Muslihat Gendrawani''
# ''Cinta Suci''
# ''Cinta Suci''
# ''Syudawirat & Manusia Ikan''
# ''Angling Kusuma Beraksi di Banyu Urip''
# ''Kalung Ikatan Batin''
# ''Geger di Sawo Pitu''
# ''Prahara di Malwapati''/''Pertempuran di Malwapati''
# ''Singa Maruta Mbalelo''
# ''Wahyu Mahkota Rama''
# ''Keris Pulanggeni''
# ''Pertempuran di Sawo Pitu''
# ''Dendam Nagagini''/''Sakit Hati Nagageni''
# ''Tragedi di Malwapati''
# ''Manusia Kera dari Gua Kiskenda''
# ''Jagat Satria''
# ''Ratu Kegelapan''
# ''Pertempuran di Mega Pura''
# ''Balada Cinta Sengkang Baplang''
# ''Tipu Daya Angling Dharma''
# ''Geger di Malwapati''
# ''Pertarungan di Langit Tanpa Bintang''
# ''Angling Kusuma dan Ajian Tembus Bumi''
# ''Mustika Kalung Antaboga''
# ''Ajian Malih Rupo''
# ''Bangkitnya Sengkang Baplang''
# ''Prahara di Gunung Kelud''/''Pertarungan di Gunung Kelud''
# ''Petualangan Siluman Srigala''
# ''Cermin Gaib Perekam Pikiran''
# ''Mata Dewa Daru''
# ''Pembalasan Sengkang Baplang''
# ''Prahara Cinta Ki Hanubawa''
# ''Makar di Sawo Pitu''
# ''Pertarungan di Gua Watu Gilang''
# ''Berburu Naga Wisanala''
# ''Perebutan Tahta Malwapati''
# ''Akibat Tercemar Darah Naga Wisanala''
# ''Akibat Sihir Bahadur''
# ''Ramajagandi Mbalelo''
# ''Perebutan Meriam Penyedot''
# ''Penyelamatan Jagat Satria''
# ''Menghilangkan Pengaruh Darah Wisanala''
# ''Gua Wisa Sraya''
# ''Pertarungan di Puser Angin''
# ''Kembalinya Jagat Satria''
# ''Padepokan Pedut Putih''
# ''Pertarungan di Jurang Grawah''
# ''Akibat Ramalan Nyi Rampak''
# ''Ambisi Selir Malwapati''
# ''Jodoh untuk Putra Mahkota''
# ''Petualangan Angling Kusuma''
# ''Pengorbanan Begawan Paku Pati''
# ''Ilmu Hitam untuk Putri Melati''
# ''Dendam Dewi Sukesi''
# ''Karma untuk Dewi Sukesi''
# ''Petualangan Danurwenda''
# ''Kemelut di Malwapati''
# ''Penculikan Dewi Sukesi''
# ''Pertarungan di Padepokan Nyi Rampak''
# ''Tumenggung Prabaskara Mbalelo''
# ''Akibat Dewadaru Jatuh di Malwapati''
# ''Akibat Gelembung Jahat Rahwana Raja''
# ''Pertemuan Angling Kusuma dan Danurwenda''
# '' Geger di Gunung Kencana''
# ''Prahara di Parang Gubarjo''/''Ramuan Ajaib Suliwa''
# ''Tipu Daya Singa Maruta''
# ''Perebutan Harta Karun''
# ''Gugurnya Nyi Rampak''
# ''Pusaka Konta Wijaya''
# ''Gugurnya Ki Hanubawa''
# ''Kembang Wijaya Kusuma''
# ''Balada Cinta Nyi Widasari''
# ''Tipu Daya Golongan Hitam''
# ''Penculikan Angling Kusuma''
# ''Perebutan Singo Barong''
# ''Bangkitnya Singo Barong''
# '' Kekuatan Sihir Siluman Rojo Molo''
# ''Pasukan Manusia Debu''
# ''Semburan Debu Panas Manusia Debu''
# ''Perebutan Sawo Pitu''
# ''Bandul Kalung Joko Landung''
# ''Perebutan Harta Simo Lodra''
# ''Pendekar Kuwala dan Kuwali''
# ''Perebutan Keris Ilat Nogo''
# ''Angling Kusuma Beraksi di Banyu Urip''/ ''Tipu Daya Sihir Grenda Seba''
# ''Sihir Siluman Naga Wisanggeni''
# ''Pewaris Tahta Sawo Pitu''
# ''Hancurnya Kekuatan Golongan Hitam''
# ''Cinta Buta Sang Adipati''
# ''Cinta Buta Sang Adipati''
# ''Tanah Leluhur''
# ''Tanah Leluhur''
Baris 259: Baris 933:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-end}}


== Penghargaan dan nominasi ==
== Sinopsis ==
{| class="wikitable unsortable"
Pada suatu hari ketika sedang berburu, [[Angling Dharma]] memergoki istri gurunya yang bernama Nagagini sedang berselingkuh dengan seekor ular tampar. Angling Dharma pun membunuh ular jantan sedangkan Nagagini pulang dalam keadaan terluka.

Nagagini kemudian menyusun laporan palsu kepada suaminya, yaitu Naga Bergola supaya membalas dendam kepada Angling Dharma. Naga Bergolapun menyusup ke dalam istana Malawapati dan menyaksikan Angling Dharma sedang membicarakan perselingkuhan Nagagini kepada Setyawati. Nagaraja pun sadar bahwa istrinya yang salah. Ia pun muncul dan meminta maaf kepada Angling Dharma.

Naga Bergola mengaku ingin mencapai [[moksa]]. Ia kemudian mewariskan ilmu kesaktiannya berupa ''Aji Gineng'' kepada Angling Dharma. Ilmu tersebut harus dijaga dengan baik dan penuh rahasia. Setelah mewariskan ilmu tersebut Naga Bergolapun wafat.

Sejak mewarisi ilmu baru, Angling Dharma menjadi paham bahasa binatang. Pernah ia tertawa menyaksikan percakapan sepasang cicak. Hal itu membuat Setyawati tersinggung. Angling Dharma menolak berterus terang karena terlanjur berjanji akan merahasiakan ''Aji Gineng'', membuat Setyawati bertambah marah. Setyawati pun memilih Pati Obong, yaitu bunuh diri dalam api untuk mengembalikan harga dirinya. Angling Dharma berjanji lebih baik menemani Setyawati mati, daripada harus membocorkan rahsia ilmunya.

Ketika upacara pembakaran diri digelar pada tanggal 14 bulan purnama, Angling Dharma sempat mendengar percakapan sepasang kambing. Dari percakapan itu Angling Dharma sadar kalau keputusannya menemani Setyawati mati adalah keputusan emosional yang justru merugikan rakyat banyak. Maka, ketika Setyawati terjun ke dalam kobaran api, Angling Dharma tidak menyertainya.

Perbuatan Angling Dharma yang mengingkari janji sehidup semati dengan Setyawati membuat dirinya harus menjalani hukuman buang sampai batas waktu tertentu sebagai penebus dosa. Kerajaan Malawapati pun dititipkannya kepada Batik Madrim.

Dalam perjalanannya, Angling Dharma bertemu tiga orang putri bernama Kenanga, Cempaka, dan Kantil. Ketiganya jatuh cinta kepada Angling Dharma dan menahannya untuk tidak pergi. Angling Dharma menurut sekaligus curiga karena ketiga putri tersebut suka pergi malam hari secara diam-diam.

Angling Dharma menyamar sebagai burung gagak untuk menyelidiki kegiatan rahasia ketiga putri tersebut. Ternyata setiap malam ketiganya berpesta makan daging manusia. Angling Dharma pun berselisih dengan mereka mengenai hal itu. Akhirnya ketiga putri mengutuknya menjadi seekor belibis putih.

== Penghargaan ==
{|class="wikitable"
|-
|-
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Tahun
!Nomor
!Kategori Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Kategori
!Nama Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Penerima
!Tahun Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Hasil
!Catatan Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|{{abbr|Ref.| Referensi}}
|-
|-
|2002
|01
|[[Panasonic Awards 2002|Panasonic ''Awards'' 2002]]
|Drama Seri Laga Terfavorit
|Drama Seri Laga Terfavorit
|[[Panasonic Awards 2002]]
|rowspan="2"|''Angling Dharma''
|[[2002]]
|{{win}}
|rowspan="2" {{win}}
|align="center"|
|-
|-
|2004
|02
|[[Festival Film Bandung|Festival Film Bandung 2004]]
|Sinetron Laga/Misteri Terpuji
|Sinetron Laga/Misteri Terpuji
|align="center"|
|[[Festival Film Bandung]]
|-
|[[2004]]
|rowspan="3"|2017
|rowspan="3"|[[Panasonic Gobel Awards 2017|Panasonic Gobel ''Awards'' 2017]]
|Sutradara Drama Seri
|Dasri Yacob
|rowspan="2" {{nom}}
|align="center"|<ref name="panasonicgobelawards.com">{{Cite web |url=http://panasonicgobelawards.com/2017/Site/Nominee |title=Salinan arsip |access-date=2017-09-20 |archive-date=2017-09-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170920100600/http://panasonicgobelawards.com/2017/Site/Nominee |dead-url=yes }}</ref>
|-
|Penulis Skenario Drama Seri
|align="center"|—
|align="center"|<ref name="panasonicgobelawards.com"/>
|-
|Lagu Tema Drama Seri
|Harry Sabar
|{{win}}
|{{win}}
|align="center"|<ref name="panasonicgobelawards.com"/>
|-
|}
|}

== Catatan ==
{{notelist}}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 303: Baris 979:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{IMDb title|id=0358793|title=Angling Dharma}}
* {{IMDb title|0358793}}
* [http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma Angling Dharma di Situs Indosiar]
* [http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma Angling Dharma di Situs Indosiar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151004081133/http://www.indosiar.com/tag/angling-dharma |date=2015-10-04 }}


{{Genta Buana Paramita}}
{{sinetron-stub}}


[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2001]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2002]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2003]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2004]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2005]]
[[Kategori:Serial televisi Indonesia tahun 2001]]
[[Kategori:Serial televisi Indonesia tahun 2002]]
[[Kategori:Serial televisi Indonesia tahun 2003]]
[[Kategori:Serial televisi Indonesia tahun 2004]]
[[Kategori:Serial televisi Indonesia tahun 2005]]
[[Kategori:Sinetron Indosiar]]
[[Kategori:Sinetron Indosiar]]
[[Kategori:Sinetron Kolosal Genta Buana Paramita]]
[[Kategori:Sinetron Kolosal Genta Buana Paramita]]

Revisi terkini sejak 23 Juli 2024 05.25

Angling Dharma
Genre
PembuatGenta Buana Pitaloka
Ditulis oleh
Skenario
Sutradara
Pemeran
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim2
Jmlh. episode288 (daftar episode)
Produksi
ProduserBudhi Sutrisno
Pengaturan kameraMulti-kamera
Durasi60—120 menit
Rumah produksiGenta Buana Pitaloka
DistributorIndosiar Karya Media
Rilis asli
JaringanIndosiar
Rilis3 Mei 2000 (2000-05-03) –
16 November 2005 (2005-11-16)

Angling Dharma adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi Genta Buana Pitaloka yang ditayangkan perdana 3 Mei 2000 di Indosiar. Serial ini disutradarai oleh Imam Tantowi, Dasri Yacob, Nurhadie Irawan, Yopie Burnama dan Buce Malawau serta dibintangi oleh Anto Wijaya, Candy Satrio, dan Rahma Azhari.[1][2]

Sinopsis

Episode Pertama

Pada suatu hari ketika sedang berburu, Angling Dharma memergoki istri gurunya yang bernama Nagagini sedang berselingkuh dengan seekor ular tampar. Angling Dharma pun membunuh ular jantan sedangkan Nagagini pulang dalam keadaan terluka.

Nagagini kemudian menyusun laporan palsu kepada suaminya, yaitu Naga Bergola supaya membalas dendam kepada Angling Dharma. Naga Bergolapun menyusup ke dalam istana Malawapati dan menyaksikan Angling Dharma sedang membicarakan perselingkuhan Nagagini kepada Setyawati. Nagaraja pun sadar bahwa istrinya yang salah. Ia pun muncul dan meminta maaf kepada Angling Dharma.

Naga Bergola mengaku ingin mencapai moksa. Ia kemudian mewariskan ilmu kesaktiannya berupa Aji Gineng kepada Angling Dharma. Ilmu tersebut harus dijaga dengan baik dan penuh rahasia. Setelah mewariskan ilmu tersebut Naga Bergolapun wafat.

Sejak mewarisi ilmu baru, Angling Dharma menjadi paham bahasa binatang. Pernah ia tertawa menyaksikan percakapan sepasang cecak. Hal itu membuat Setyawati tersinggung. Angling Dharma menolak berterus terang karena telanjur berjanji akan merahasiakan Aji Gineng, membuat Setyawati bertambah marah. Setyawati pun memilih Pati Obong, yaitu bunuh diri dalam api untuk mengembalikan harga dirinya. Angling Dharma berjanji lebih baik menemani Setyawati mati, daripada harus membocorkan rahsia ilmunya.

Ketika upacara pembakaran diri digelar pada tanggal 14 bulan purnama, Angling Dharma sempat mendengar percakapan sepasang kambing. Dari percakapan itu Angling Dharma sadar kalau keputusannya menemani Setyawati mati adalah keputusan emosional yang justru merugikan rakyat banyak. Maka, ketika Setyawati terjun ke dalam kobaran api, Angling Dharma tidak menyertainya.

Perbuatan Angling Dharma yang mengingkari janji sehidup semati dengan Setyawati membuat dirinya harus menjalani hukuman buang sampai batas waktu tertentu sebagai penebus dosa. Kerajaan Malawapati pun dititipkannya kepada Batik Madrim.

Dalam perjalanannya, Angling Dharma bertemu tiga orang putri bernama Kenanga, Cempaka, dan Kantil. Ketiganya jatuh cinta kepada Angling Dharma dan menahannya untuk tidak pergi. Angling Dharma menurut sekaligus curiga karena ketiga putri tersebut suka pergi malam hari secara diam-diam.

Angling Dharma menyamar sebagai burung gagak untuk menyelidiki kegiatan rahasia ketiga putri tersebut. Ternyata setiap malam ketiganya berpesta makan daging manusia. Angling Dharma pun berselisih dengan mereka mengenai hal itu. Akhirnya ketiga putri mengutuknya menjadi seekor belibis putih.

Episode Terakhir

Dewi Sekarwangi permaisuri Prabu Angling Dharma diculik. Siapa yang menculiknya dan kenapa diculik tidak ada seorang pun yang tahu. Hanya penculiknya sendiri yang tahu. Penculikan ini sangat mengejutkan, karena terjadi di tempat perburuan, pagi hari dan tempatnya dijaga ketat. Dan Dewi sekarwangi yang berada di tenda ditemani Dewi Kusuma Gandawati, Istri Patih Batik Madrim. Kemahnya dijaga oleh delapan prajurit yang selalu siaga. Prabu Angling Dharma yang berburu tak terlalu jauh dari kemah bersama Batik Madrim, Danur Wenda, dan Ramaja Gandhi tak bisa mengerti kenapa mereka kecolongan.

Namun pasti ilmunya cukup tinggi. Bisa sirep dan memasang sudah lama mengincar Dewi sekarwangi. Sudah mempelajari situasi atau kebiasaan sang Dewi. Kelihatannya keikut sertaan Dewi Sekarwangi ikut berburu inilah saat tepat yang digunakan oleh si penculik untuk menculik sang Dewi. Setelah melalui liku pencarian cukup panjang, maka akhirnya terungkap bahwa Maling Aguno atau penculiknya adalah Kalis Rowo. Seorang Putera Senopati Agul Keraton Bojanegara yang sejak dulu sudah menaruh hati pada Dewi Sekarwangi sebelum Sekarwangi menjadi istri Prabu Angling Dharma.

Rupanya cinta terpendam dan tak terbalas inilah yang menyebabkan Senopati Kalis Rowo yang tetap tidak mau kawin kalau tidak dengan Dewi Sekarwangi ini memaksakan diri, memberanikan diri menculik.

Tapi Dewi Sekarwangi yang sama sekali tidak pernah tertarik apalagi cinta pada Kalis Rowo, tetap menolak cinta Kalis Rowo. Karena Kalis Rowo mau memaksakan kehendaknya, Dewi Sekar Wangi bunuh diri.

Ia menabruk keris Senopati Kalis Rowo yang dipakai untuk mengancamnya. Kalis Rowo yang sangat mencintai Dewi Sekarwangi sangat Kaget dan terpukul. Pada detik itulah muncul Suliwa yang ditugasi oleh Prabu Angling Dharma untuk mengambil kembali Dewi Sekarwangi dari tangan penculiknya.

Dalam perkelahian seru Kalis Rowo kalah dan tewas.Dewi Sekarwangi yang luka parah disembuhkan oleh Suliwa dengan meminumkan air dari Tanduk Grandaka.Dewi sekarwangi kemudian dibawa kembali ke Malwapati oleh Suliwa dan Nyi Jantur.

Pemeran

Musim 1 (2000–2003)

Pemeran Peran
Anto Wijaya Prabu Angling Dharma
Candy Satrio Patih Batik Madrim
Rahma Azhari Galuh Parwati
Jill Carissa Dewi Sekarwangi
Aldona Toncic Dewi Kusumagandawati
Rossi Ayu
Roy Jordy Suliwa
Garnis Bongoh
Yuni Sulistyawati Nila Saroya
Monica Oemardi Dewi Kenanga [a]
Uliasari Dewi Kantil [b]
Padmasari
Cutwan Ajalia Dewi Cempaka [c]
Ken Amaranila
Edy Tambudo Mpu Kala Wardhana
Segawon Lanang
Chairil JM Mahasyura
Tyas Wahono Mahasyura [d]
Pangeran Puru
Fitria Anwar Dewi Shintawati
Chaerul JM Dharpasyura
Anika Hakim Durgandini
Regina Reviana Durgandini Muda/Mayang Mayura
Lilis Puspitasari Suri
Firmansyah Dewata Cengkar
Bahadur
Fairuz Abadi Ki Kashmala
Irman Heryana Priyamitra
Suzanna Meilia Lokahita
Deonardus Syudawirat Kecil
Pawana
Choky Adriano Ananta Ndaru
Syudawirat
Errina GD Kalyana Tantri
Rizal Muhaimin Aditya
Lilis Suganda Dhaneswara
Ratu Simowulung
Gendrawani
Reyvaldo Luntungan Giriwara
Patih Kalamurkha
Rahwana
Benny Burnama Sudamani
Tizar Purbaya Prabu Bojanegoro
Christine Dewayanti Permaisuri Prabu Bojanegoro
Permaisuri Bhatara Pakembangan
Agus Kuncoro Prabu Pancatnyana
Hendra Cipta Prabu Dharmasunu
Hendri Hendarto Pangeran Danurwedha
Pangeran Halemu
Bimasena Senopati Prabhakara
Pangeran Menak Merdawa
Senopati Diwangkara
Syaiful H.S. Pangeran Kumara Kumba
Lyra Virna Dewi Madri Maduswara
Candrika Dewi
Kiki Widyasari Dewi Setyawati
Danny Bule Senopati Prabaswara
Totok T.S Senopati Dharmayudha
Husein Khalia Pangeran Kertapati
Ghulam Shabir
Ryan Syehan Salim Djabar
Hellya Septiana Arum Kemangi
Revi Mariska Ratri Pramudita
Rendy Ricky Bramasta Ki Paron Waja
Tanase Citragenjik
Herby Latupeirissa Kangsadewa
Teddy Uncle Ki Legawa/Brangas Waja
Garnis Hermawan Gendrayana
Ananda George Ganggadara
Rizal Djibran Pangeran Magora
Hans Gunawan Patih Suradhira/Ki Kulur
Mpu Lingsir
Bhatara i Pakembangan
Bhre i Kabalan
Prabu Jayadipa
Febriyanti Permaisuri Prabu Jayadipa
Dicky Pangeran Indrasara
Baraprana Pangeran Indrabrata
Pauline Dewi Nirmala Arana
Dian Sabrina Dewi Kalapi
Latifah Dewi Retno Mayuri
Zainal Pattikawa Aki Luhur
Deny Danuwarsa Tumenggung Jambe
Aji S. Tumenggung Katiwanda
Robin Walia Pangeran Mundu
Dolf Damora Mahesa Tunggal
Arif Iskandar Aji Santa [e]
Patih Paramagarjita
Mahendra Pangeran Suryapati
Budi Chaerul Singa Maruta
Rochim Latul Wiku Upadita
Bendot Ki Kerpo
Luluk Nyi Kerpo
Syamsul Gondo Gembil
Yadi Lubis Bhre i Kembang Jenar
Anas Roizaen Guragoda
Norman Syam Wajan
Senopati Bungalan
Rizal Fadli Gramya

Musim 2 (2003–2005)

Pemeran Peran
Anto Wijaya Prabu Angling Dharma
Candy Satrio Patih Batik Madrim
Jill Carissa Dewi Sekarwangi
Ratu Anya Dewi Sukesi
Rossi Ayu Dewi Kusumagandawati
Putri
Roy Jordy Suliwa
Revi Mariska Ratri Pramudit
Irman Heryana Priyamitra
Sigit Antonio
Uliasari Padmasari
Choky Adriano Syudawirat
Suzanna Meilia Lokahita
Garnis Djoko Bongoh
Dani Permana Pandu Seta
Kuwala
Raja Wisanjaya
Prabu Bojanegoro [f]
Errina GD Kalyana Tantri
Roro Pujiwati
Ratu Puspasari [g]
Ratu Jin Saloko
Danny Bule Tumenggung Prabaswara
Totik S Senopati Dharmayudha
Budi Chaerul Singa Maruta
Rochim Latul Singa Manggala
Begawan Paku Pati
Lilis Suganda Ratu Gendrawani
Garnis Hermawan Soca Cendawa
Lella Anggraini Durgandini
Erika Nagagini
Bima Sena Prabu Baka
Edy Tambudo Segawon Lanang
Monica Oemardi Dewi Kenanga/Dewi Kumala [h]
Pratiwi Maya Dewi Kantil/Dewi Widuri [i]
Hellya Septiana Dewi Cempaka/Dewi Mintarsih [j]
Lisda Oktaviani Ni Sandang
Ratu Puspasari [k]
Dewi Kenanga [l]
Tyas Wahono Mahasyura
Nanda Felandy Dewi Shintawati
Sarpakenaka
Christine Dewayanti Nyi Jantur
Hans Gunawan Prabu Jayadipa
Prabu Bojanegoro [m]
Mpu Mahasyura [n] adalah
Febriyanti Permaisuri Prabu Jayadipa
Nyi Rampak
Permaisuri Bojanegara
Nyi Sekar Arum
Dicky Pangeran Indrasara
Baraprana Pangeran Indrabrata
Pauline Dewi Nirmala Arana
Dian Sabrina Dewi Kalapi
Latifah Dewi Retno Mayuri
Zainal Pattikawa Aki Luhur
Jambrong
Denaya Bintang Azmi Ratu Puspasari
Ni Melati [o]
Nyi Wisanggeni
Imelda Soraya Ratu Jin Salaka
Aris Kurniawan Jaka Wahid
Prabu Anom Simbar Dodo
Rendy Ricky Bramasta Sengkang Baplang
Alfiano Librianus Grenda Sebha
Roy De Benny Rajasamuka
Reyvaldo Luntungan Rahwana
Batara Kala
Firmansyah Bahadur
Fairuz Abadi Ki Kashmala
Lucky Hakim Panji
Arifin Gunawan Kisaran
Kenca Rupa
Afdhal Yusman Pangeran Angling Kusuma
Ricky Adhi Pangeran Danur Wenda
Zahid Almuhasibi Jagat Satria
Raditya
Rony Prasetyo Raden Ramaja Gandhi
Deonardus Pawana
Yurry Zhang Ratu Pandulu
Benny Burnama Sudamani
Herby Latupeirissa Ki Hanubhawa
Mack Reynaldo
Rifky Alfarez
Mahisa Aulia Dinsi Tumenggung Garda Pati
Gatotkaca
Kresna
Joko Landung
Fairus Salam Putri Melati
Ratu Annisa Nyi Kumudani
Nyi Widasari
Sekar Arum
Imel Putri Cahyati Putri Sawer Seta
Nyi Wisa Hitam
Kemuning
Ratu Wisanjaya
Alenta S. Hombing Putri Gayatri
Temmy Rahadi Raden Sombo
Arif Nurman Prabu Bojanegara [p]
Prabu Tohpati
Prabu Konta Wijaya Danu
Singo Barong
Novita Mahisa Ni Salindri
Nyi Wisa Merah
Widuri
Ahmad Affandy Bathara Indra
Penty Nur Afiani Nyi Wisa Merah
Dias Astiza Ratu Ular Sanca
Ratu Siluman Kera
Nyi Pawon
Alex Sukamto Simo Lodra
Rizal Fadli Kurantaka
Ki Hanucara [q]
Simo Lacak
Arif Iskandar Kuwali
Norman Syam Pangeran Sepuh
Rangga Yudha Raden Jaya Lamat
Ricky Rifki Raden Jaya Lantar
Chaterine Pamela Nuri
Bryant Maulana Rangga
Wisang Seraya
Gapla
Piet Ermas Ki Wisanggeni
Husein Khalia Pendeta Granaka

Daftar episode

Versi FTV

Setelah sukses ditayangkan di stasiun televisi Indosiar, Gentabuana Pitaloka mengubah format serial tersebut menjadi FTV (film televisi) dan dirilis dalam bentuk VCD/DVD,antara lain:

  1. Wasiat Naga Bergola
  2. Batik Madrim Mbalelo
  3. Pulau Neraka
  4. Dendam Wanita Srigala
  5. Halimun Petak
  6. Selir Selingkuh
  7. Titisan Bathara Surya
  8. Misteri Pendekar Bertopeng
  9. Bromocorah
  10. Ajian Rengkah Gunung
  11. Hukum Pancung
  12. Pelayan Birahi
  13. Kembang Rawa Bangke
  14. Darah Perawan
  15. Kutukan Siluman Srigala
  16. Duel
  17. Harta Karun di Karang Hantu
  18. Jago diatas Jago
  19. Ilmu Rawa Rontek
  20. Pangeran Pemetik Bunga
  21. Ajian Pancasona
  22. Petualangan Cinta Angling Dharma
  23. Penangkal Ilmu Sihir
  24. Penculikan Putra Mahkota
  25. Api Dendam Durgandini
  26. Pangeran Berdarah Dingin
  27. Tahta Berdarah
  28. Ilmu Teluh dari Hindustan
  29. Sukma yang Terpenjara
  30. Raja Sihir
  31. Jala Sakti
  32. Pemberontakan Sawopitu
  33. Dendam Masa Lalu
  34. Penjara Langit
  35. Singa Maruta Pengkhianat

Versi Sinetron

Angling Dharma kembali ditayangkan di RTV untuk kedua kalinya dengan judul Legenda Angling Dharma dengan format sinetron seperti di Indosiar,hanya saja RTV menambahkan sub judul tambahan yang mewakili setiap episodenya antara lain:

Season 1

  1. Perebutan Tabib Suliwa
  2. Sumpah Wanita Serigala
  3. Muslihat Nila Saroya
  4. Kemelut di Pulau Buangan
  5. Pembalasan Nila Saroya
  6. Gerombolan Guragada
  7. Kemelut di Halimun Petak
  8. Dewi Dhanesywara
  9. Sakit Hati Dewi Shintawati
  10. Pendekar Bertopeng
  11. Persekutuan Pendekar Bayaran
  12. Bromocorah
  13. Pertarungan di Alas Purwa
  14. Petualangan Cinta Priyamitra
  15. Ajian Rengkah Gunung
  16. Wangsit Pangeran Suryapati
  17. Hukuman Dhanesywara
  18. Kembang Rawa Bangke
  19. Hasutan Manusia Serigala
  20. Pelarian Syudawirat
  21. Sihir Manusia Serigala
  22. Perburuan Harta Karun
  23. Penunggu Sumur Jalatunda
  24. Perburuan Manusia Srigala
  25. Gugurnya Galuh Parwati
  26. Adu Tanding
  27. Pembalasan Syudawirat
  28. Kitab Pusaka Negri Atas Awan
  29. Pertempuran di Malwapati
  30. Pendekar Bertopeng Bandagina
  31. Ajian Rawarontek
  32. Pembalasan Dewi Shintawati
  33. Balada Cinta Kalyana Tantri
  34. Kidung Cinta Patih Batik Madrim
  35. Utusan Malwapati
  36. Ajian Malih Rupa
  37. Penculikan Putra Mahkota
  38. Gugurnya Patih Kala Murka
  39. Pemberontakan Pangeran Magora
  40. Pangeran Magora
  41. Kembalinya Pangeran Halemu
  42. Kesaktian Kashmala
  43. Kesaktian Tanah Tamasiya
  44. Ilmu Pencuri Pikiran
  45. Penjara Sukma Angling Dharma
  46. Kesaktian Guru Bahadur
  47. Akibat Ilmu Sakti Bahadur
  48. Pemberontakan Bahadur & Kashmala
  49. Pelarian Prabu Jayadipa
  50. Sekutu Mahesa Tunggal
  51. Masa Lalu Syudawirat
  52. Adu Domba Bahadur
  53. Penjara Langit
  54. Rajasaputra

Season 2

  1. Elang Sakti Ratu Gendrawani
  2. Prabu Baka dan Buaya Putih
  3. Ratu Sihir/Muslihat Gendrawani
  4. Cinta Suci
  5. Syudawirat & Manusia Ikan
  6. Kalung Ikatan Batin
  7. Geger di Sawo Pitu
  8. Prahara di Malwapati/Pertempuran di Malwapati
  9. Singa Maruta Mbalelo
  10. Wahyu Mahkota Rama
  11. Keris Pulanggeni
  12. Pertempuran di Sawo Pitu
  13. Dendam Nagagini/Sakit Hati Nagageni
  14. Tragedi di Malwapati
  15. Manusia Kera dari Gua Kiskenda
  16. Jagat Satria
  17. Ratu Kegelapan
  18. Pertempuran di Mega Pura
  19. Balada Cinta Sengkang Baplang
  20. Tipu Daya Angling Dharma
  21. Geger di Malwapati
  22. Pertarungan di Langit Tanpa Bintang
  23. Angling Kusuma dan Ajian Tembus Bumi
  24. Mustika Kalung Antaboga
  25. Ajian Malih Rupo
  26. Bangkitnya Sengkang Baplang
  27. Prahara di Gunung Kelud/Pertarungan di Gunung Kelud
  28. Petualangan Siluman Srigala
  29. Cermin Gaib Perekam Pikiran
  30. Mata Dewa Daru
  31. Pembalasan Sengkang Baplang
  32. Prahara Cinta Ki Hanubawa
  33. Makar di Sawo Pitu
  34. Pertarungan di Gua Watu Gilang
  35. Berburu Naga Wisanala
  36. Perebutan Tahta Malwapati
  37. Akibat Tercemar Darah Naga Wisanala
  38. Akibat Sihir Bahadur
  39. Ramajagandi Mbalelo
  40. Perebutan Meriam Penyedot
  41. Penyelamatan Jagat Satria
  42. Menghilangkan Pengaruh Darah Wisanala
  43. Gua Wisa Sraya
  44. Pertarungan di Puser Angin
  45. Kembalinya Jagat Satria
  46. Padepokan Pedut Putih
  47. Pertarungan di Jurang Grawah
  48. Akibat Ramalan Nyi Rampak
  49. Ambisi Selir Malwapati
  50. Jodoh untuk Putra Mahkota
  51. Petualangan Angling Kusuma
  52. Pengorbanan Begawan Paku Pati
  53. Ilmu Hitam untuk Putri Melati
  54. Dendam Dewi Sukesi
  55. Karma untuk Dewi Sukesi
  56. Petualangan Danurwenda
  57. Kemelut di Malwapati
  58. Penculikan Dewi Sukesi
  59. Pertarungan di Padepokan Nyi Rampak
  60. Tumenggung Prabaskara Mbalelo
  61. Akibat Dewadaru Jatuh di Malwapati
  62. Akibat Gelembung Jahat Rahwana Raja
  63. Pertemuan Angling Kusuma dan Danurwenda
  64. Geger di Gunung Kencana
  65. Prahara di Parang Gubarjo/Ramuan Ajaib Suliwa
  66. Tipu Daya Singa Maruta
  67. Perebutan Harta Karun
  68. Gugurnya Nyi Rampak
  69. Pusaka Konta Wijaya
  70. Gugurnya Ki Hanubawa
  71. Kembang Wijaya Kusuma
  72. Balada Cinta Nyi Widasari
  73. Tipu Daya Golongan Hitam
  74. Penculikan Angling Kusuma
  75. Perebutan Singo Barong
  76. Bangkitnya Singo Barong
  77. Kekuatan Sihir Siluman Rojo Molo
  78. Pasukan Manusia Debu
  79. Semburan Debu Panas Manusia Debu
  80. Perebutan Sawo Pitu
  81. Bandul Kalung Joko Landung
  82. Perebutan Harta Simo Lodra
  83. Pendekar Kuwala dan Kuwali
  84. Perebutan Keris Ilat Nogo
  85. Angling Kusuma Beraksi di Banyu Urip/ Tipu Daya Sihir Grenda Seba
  86. Sihir Siluman Naga Wisanggeni
  87. Pewaris Tahta Sawo Pitu
  88. Hancurnya Kekuatan Golongan Hitam
  89. Cinta Buta Sang Adipati
  90. Tanah Leluhur
  91. Anak yang Hilang
  92. Raja Seribu Ular
  93. Ratu Pematung
  94. Pasukan Rahwana
  95. Satrio Pinilih
  96. Darah Naga Wisanjaya
  97. Cinta Tak Terbalas 1
  98. Cinta Tak Terbalas 2

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil Ref.
2002 Panasonic Awards 2002 Drama Seri Laga Terfavorit Angling Dharma Menang
2004 Festival Film Bandung 2004 Sinetron Laga/Misteri Terpuji
2017 Panasonic Gobel Awards 2017 Sutradara Drama Seri Dasri Yacob Nominasi [3]
Penulis Skenario Drama Seri [3]
Lagu Tema Drama Seri Harry Sabar Menang [3]

Catatan

  1. ^ Siluman Srigala
  2. ^ Siluman Srigala
  3. ^ Siluman Srigala
  4. ^ setelah Chairil JM
  5. ^ Ayah Kalyana Tantri
  6. ^ Setelah Arif Nurman
  7. ^ Setelah Lisda Oktaviani
  8. ^ Siluman Srigala
  9. ^ Siluman Serigala
  10. ^ Siluman Srigala
  11. ^ Setelah Denia
  12. ^ Setelah Monica Oemardi
  13. ^ Setelah Tizar Purbaya
  14. ^ Setelah Tyas Wahono
  15. ^ Istri Tumenggung Prabaskara
  16. ^ Setelah Tizar Purbaya
  17. ^ Setelah Chaerul JM

Referensi

  1. ^ http://www.festivalfilmbandung.com/?m=1
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-04. Diakses tanggal 2015-10-02. 
  3. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-20. Diakses tanggal 2017-09-20. 

Pranala luar