Rupiah: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 182.1.203.161) dan mengembalikan revisi 26500078 oleh Zanizambuana Tag: Pengembalian manual |
||
(220 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{disambiginfo}} |
{{disambiginfo}} |
||
{{Infobox |
{{Infobox currency |
||
| currency_name_in_local = Rupiah |
| currency_name_in_local = ''Rupiah'' |
||
| image_1 = Rupiah |
| image_1 = Rupiah Tahun Emisi 2022.jpg |
||
| image_title_1 = |
| image_title_1 = Seri '''[[Pahlawan]] Nasional''' Tahun Emisi (TE) 2022, diterbitkan oleh [[Bank Indonesia]]. |
||
| image_2 = |
|||
| image_title_2 = Uang Rupiah baru Tahun Emisi 2016 |
|||
| iso_code = IDR |
| iso_code = IDR |
||
| iso_number = |
|||
| using_countries = {{IDN}} |
|||
| |
| subunit_name_1 = [[sen]] {{small|(''usang'')}}<sup>a</sup> |
||
| |
| status = |
||
| inflation_source_date = Juni 2009<ref>[http://www.bi.go.id/web/id/ Situs web Bank Indonesia]</ref> |
|||
| subunit_ratio_1 = 1/100 |
|||
| subunit_name_1 = sen <small>(''tidak berlaku lagi'')</small> |
|||
| symbol = Rp |
| symbol = Rp |
||
| frequently_used_banknotes = [[Rp1.000]], [[Rp2.000]], [[Rp5.000]], [[Rp10.000]], [[Rp20.000]] [[Rp50.000]], [[Rp100.000]] |
|||
| frequently_used_coins = Rp100, Rp200, Rp500, Rp1000 |
|||
| rarely_used_banknotes = [[Rp75.000]] (uang peringatan) |
|||
| rarely_used_coins = Rp25, Rp50 |
|||
| frequently_used_coins = Rp100, Rp200, Rp500, Rp1.000 |
|||
| frequently_used_banknotes = Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10.000, Rp20.000 Rp50.000, Rp100.000 |
|||
| rarely_used_coins = |
|||
| printer_override_with_original_text = [http://www.peruri.co.id/index.php?lang=en Perum Peruri] |
|||
| subunit_ratio_1 = 1/100 |
|||
| mint = Perum Peruri |
|||
| banknote_article = Uang kertas rupiah |
|||
| coin_article = Uang koin rupiah |
|||
| using_countries = {{flag|Indonesia}} |
|||
| unofficial_users = {{flag|Timor Leste}}<ref>{https://peacekeeping.un.org/ar/mission/past/etimor/untaetPU/currency.pdf}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
| issuing_authority = [[Bank Indonesia]] |
| issuing_authority = [[Bank Indonesia]] |
||
| issuing_authority_website = {{URL|www.bi.go.id}} |
| issuing_authority_website = {{URL|www.bi.go.id}} |
||
| printer = [[Percetakan Uang Republik Indonesia|Perum Peruri]] |
|||
| printer_website = {{URL|www.peruri.co.id}} |
|||
| mint = [[Percetakan Uang Republik Indonesia|Perum Peruri]] |
|||
| mint_website = {{URL|www.peruri.co.id}} |
|||
| inflation_rate = 3.55% (Mei 2022) |
|||
| inflation_source_date = [https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx/ Bank Indonesia] |
|||
| inflation_method = [[Indeks harga konsumen|CPI]] |
|||
| footnotes = <sup>a</sup>) Pecahan ''[[sen (mata uang)|sen]]'' tidak lagi digunakan secara praktis. Namun, laporan keuangan dan laporan bank mencatat jumlah uang dalam ''sen'' (mis. Rp1.234,56 – [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] menggunakan koma sebagai pemisah desimal). |
|||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Indonesian Rupiah (IDR) banknotes2009.jpg| |
[[Berkas:Indonesian Rupiah (IDR) banknotes2009.jpg|jmpl|200px|Contoh rupiah dalam bentuk uang kertas pada tahun 2009.]] |
||
[[Berkas:Indonesian Rupiah 2008.jpg| |
[[Berkas:Indonesian Rupiah 2008.jpg|jmpl|200px|Contoh rupiah dalam bentuk uang kertas (1999–2005).]] |
||
[[Berkas: |
[[Berkas:Indonesia 1999 50000r o.jpg|jmpl|ka|Wage Rudolf Soepratman pada uang kertas Rp50.000 terbitan 1999.]] |
||
'''Rupiah''' adalah [[mata uang]] resmi [[Indonesia]]. Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh [[Bank Indonesia]] dengan kode [[ISO 4217]] '''[[IDR]]'''. Secara tidak formal, orang Indonesia juga menyebut mata uang ini dengan nama "[[perak]]". Satu rupiah dibagi menjadi [[100 (angka)|100]] [[sen]], walaupun inflasi telah membuatnya tidak digunakan lagi kecuali hanya pada pencatatan di pembukuan [[bank]]. |
|||
'''Rupiah''', atau lengkapnya '''Rupiah Indonesia''', adalah [[mata uang]] resmi yang berlaku di [[Indonesia|Republik Indonesia]].<ref>{{Cite news|title=Sejarah Rupiah, Bermula dari Oeang Republik Indonesia|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/14/170000569/sejarah-rupiah-bermula-dari-oeang-republik-indonesia|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-10-30|editor-last=Welianto|editor-first=Ari|date=2020-03-14|first=Ari|last=Welianto|archive-date=2023-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230408035142/https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/14/170000569/sejarah-rupiah-bermula-dari-oeang-republik-indonesia|dead-url=no}}</ref> Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh [[Bank Indonesia]] dengan kode [[ISO 4217]] '''[[IDR]]'''. Secara tidak formal, orang Indonesia juga menyebut mata uang ini dengan nama "[[perak]]". Satu rupiah dibagi menjadi [[100 (angka)|100]] [[sen]], walaupun inflasi telah membuatnya tidak digunakan lagi kecuali hanya pada pencatatan di pembukuan bank. |
|||
== Sejarah == |
|||
Nama rupiah sering dikaitkan dengan [[rupee]] mata uang India, namun sebenarnya menurut Adi Pratomo, salah satu [[sejarawan]] uang Indonesia, rupiah diambil dari kata rupia dalam [[bahasa Mongolia]], namun sebagian berpendapat bahwa rupiah berasal dari [[bahasa Sanskerta]]. Rupia sendiri berarti [[perak]]. Memang sama dengan arti rupee, namun rupiah sendiri merupakan pelafalan asli Indonesia karena adanya penambahan huruf ’h’ di akhir kata rupia, sangat khas sebagai pelafalan orang-orang [[orang Jawa|Jawa]]. Hal ini sedikit berbeda dengan banyak anggapan bahwa rupiah adalah salah satu unit turunan dari mata uang India. Rupee India sebenarnya juga dapat dikatakan sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri, dengan begitu rupiah Indonesia memiliki tingkatan yang sama bukan sebagai unit turunan dari mata uang India tersebut. |
|||
== Etimologi == |
|||
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada [[30 Oktober]] [[1946]]. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di [[Yogyakarta]]. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi. |
|||
Kata "rupiah" diperkirakan diserap dari kata {{lang|sa|रूप्यक}} (''rūpya'') dalam [[bahasa Sanskerta]] yang merujuk pada [[perak]] tempaan.<ref>{{Cite web|last=AIRLANGGA|first=ZAINAL C.|date=2023-10-29|title=Titik Nol Perjalanan Rupiah|url=https://www.kompas.id/baca/opini/2023/10/29/titik-nol-perjalanan-rupiah|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-07-07}}</ref> Beberapa pakar memperkirakan bahwa kata ini berasal dari istilah "''rupya''" dibawa ke [[Nusantara]] oleh para pedagang dari [[Anak benua India|daratan India]] yang menyebut [[Uang logam|koin]] perak dengan istilah tersebut,<ref>{{Cite web|last=Sektiadi|date=2012-11-03|title=Rupiah {{!}} HALAMAN (DARIPADA) SEKTI|url=https://sektiadi.staff.ugm.ac.id/2012/11/rupiah/|language=id-ID|access-date=2024-07-07}}</ref> sementara sumber lain menyebutkan bahwa kata ini dipengaruhi oleh kata "''rupia''" yang juga digunakan pada masa [[Kekaisaran Mongol]] untuk merujuk pada koin perak.<ref>{{Cite web|last=brilio.net|date=2015-05-27|title=Gara-gara Genghis Khan mata uang Indonesia dinamai Rupiah|url=https://www.brilio.net/news/gara-gara-genghis-khan-mata-uang-indonesia-dinamai-rupiah-150527i.html|website=brilio.net|language=id|access-date=2024-07-08}}</ref> Namun beberapa pakar menilai bahwa kedua istilah tersebut tetap berakar pada kata [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] ini.<ref>{{Cite web|last=https://bpkpenabur.or.id|title=SEJARAH LAHIRNYA MATA UANG INDONESIA “Mengapa dinamakan RUPIAH?”|url=https://bpkpenabur.or.id/jakarta/smak-2-penabur/berita/berita-lainnya/sejarah-lahirnya-mata-uang-indonesia-mengapa-dinamakan-rupiah|website=https://bpkpenabur.or.id|access-date=2024-07-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sektiadi|date=2012-11-03|title=Rupiah {{!}} HALAMAN (DARIPADA) SEKTI|url=https://sektiadi.staff.ugm.ac.id/2012/11/rupiah/|language=id-ID|access-date=2024-07-08}}</ref> |
|||
Istilah "rupiah" diperkirakan berkerabat dengan kata "[[Rupee|''rupee'']]" ({{Lang-id|rupi}}), yaitu mata uang di beberapa negara, seperti [[India]], [[Pakistan]], [[Nepal]], [[Seychelles]], [[Mauritius]], dan [[Sri Lanka]], serta kata "''[[Rufiyaa Maladewa|rufiyaa]]''" yang merupakan nama mata uang [[Maladewa]]. |
|||
== Sejarah penggunaan == |
|||
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai [[Oeang Republik Indonesia|ORI]]. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945–1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada [[30 Oktober]] [[1946]]. Pada masa awal, ORI dicetak oleh [[Kanisius|Percetakan Canisius]] dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di [[Yogyakarta]]. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh [[de Javasche Bank]]. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi. |
|||
Pada [[8 April]] [[1947]], [[gubernur provinsi Sumatra]] mengeluarkan rupiah [[Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatra]] (URIPS). Sejak [[2 November]] [[1949]], empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. [[Kepulauan Riau]] dan [[Irian Barat]] memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun [[1964]] di [[Riau]] dan [[1974]] di [[Irian Barat]]. [[Krisis ekonomi Asia]] tahun [[1998]] menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 600% (dari dua ribuan rupiah pada Agustus 1997 menjadi 15 ribu rupiah Januari 1998) dan membawa kejatuhan pemerintahan [[Soeharto]]. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar [[inflasi]] yang tinggi. |
|||
== Redenominasi == |
|||
Dilansir dari situs BI, redenominasi rupiah adalah tindakan pemotongan penyederhanaan nilai mata uang saat kondisi ekonomi stabil dan sehat. Pelaksanaan redenominasi dilakukan dengan menghilangkan beberapa angka nol pada nilai uang, sehingga menyederhanakan penulisan nilai pada uang dan masyarakat.<ref>{{Cite web|last=Warta Ekonomi|date=2020-07-08|title=Apa Itu Redenominasi Rupiah?|url=https://wartaekonomi.co.id/read293646/apa-itu-redenominasi-rupiah|website=wartaekonomi.co.id|language=id|access-date=2023-08-30|archive-date=2023-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230830091520/https://wartaekonomi.co.id/read293646/apa-itu-redenominasi-rupiah|dead-url=no}}</ref> |
|||
Berdasarkan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi merupakan upaya untuk menyederhanakan nilai mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya di pasar. |
|||
[[Bank Indonesia]] sebagai [[otoritas moneter]] di [[Indonesia]] merencanakan kebijakan pengurangan nilai pecahan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya dengan cara menghilangkan 3 angka 0 terakhir (X000 menjadi X). Rencana kebijakan ini dilontarkan oleh [[Bank Indonesia]] sejak awal [[Mei 2010]] dan dikonfirmasikan oleh Gubernur BI terpilih, [[Darmin Nasution]] pada [[31 Juli]] [[2010]]. |
|||
Kebijakan redenominasi ini diambil setelah hasil riset [[Bank Dunia]] menyebutkan bahwa uang pecahan Rupiah Indonesia Rp100.000 adalah yang terbesar kedua di dunia setelah [[Dong Vietnam]] (VND) 500.000.<ref>{{Cite news|author = Herlina Kartika, Sofyan Nur Hidayat/Kontan|url = http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/02/09320316/Nilai.Pecahan.Rupiah.Bakal.Dipangkas|title = Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?|work = [[Kompas.com]]|publisher = KOMPAS.com|date = 2010-08-02|accessdate = 2010-08-11|editor-last = Djumena|editor-first = Erlangga|archive-date = 2017-03-22|archive-url = https://web.archive.org/web/20170322020012/http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/02/09320316/Nilai.Pecahan.Rupiah.Bakal.Dipangkas|dead-url = no}}</ref> Proses redenominasi akan mundur dari rencana yang semula akan direalisasikan pada 14 Agustus 2014 karena tekanan dari pihak asing.<ref>{{Cite web |url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/02/1924240/Pelaksanaan.Redenominasi.Bisa.Molor |title=Pelaksanaan redenominasi bisa molor |access-date=2013-08-26 |archive-date=2017-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170601090643/http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/02/1924240/Pelaksanaan.Redenominasi.Bisa.Molor |dead-url=no }}</ref> |
|||
== Urgensi Redenominasi == |
|||
Gubernur BI periode 2013-2018, Agus Marto Warjoyo menilai setidaknya ada lima urgensi terkait kebijakan redenominasi. ''Pertama,'' penyederhanaan nilai mata uang dengan mata uang terlihat lebih efisien. Dengan mengurangi nilai nol, maka aktivitas ekonomi akan semakin sederhana. |
|||
<ref>{{Cite web|last=Warta Ekonomi|date=2023-08-29|title=Mengupas Alasan di Balik Maju Mundurnya Redenominasi Rupiah|url=https://wartaekonomi.co.id/read512365/mengupas-alasan-di-balik-maju-mundurnya-redenominasi-rupiah|website=wartaekonomi.co.id|language=id|access-date=2023-08-30|archive-date=2023-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230830002617/https://wartaekonomi.co.id/read512365/mengupas-alasan-di-balik-maju-mundurnya-redenominasi-rupiah|dead-url=no}}</ref> |
|||
''Kedua,'' penyederhanaan rupiah akan membuat rupiah semakin berdaulat dan bergengsi. Hal ini dapat membuat rupiah bisa sejajar dengan mata uang negara lain. ''Ketiga,'' redenominasi dapat membuat waktu transaksi menjadi lebih cepat. Jika sebuah mata uang memiliki banyak angka nol di belakangnya (contohnya 1.000.000 atau 1.000.000.000), maka perhitungan dan pencatatan dalam transaksi sehari-hari bisa menjadi rumit dan memakan waktu. |
|||
''Keempat,'' dapat mengurangi risiko human error. Dengan jumlah digit yang lebih sedikit, maka perhitungan keuangan menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan, seperti kesalahan pencatatan, kesalahan penjumlahan, dan kesalahan pembukuan. ''Kelima,'' efisiensi pencantuman harga barang dan jasa.{{Multicol}} |
|||
{| class="wikitable" style="width: 45%; margin: auto;" |
|||
|+Kertas |
|||
|- |
|||
! Saat ini !! Direncanakan menjadi |
|||
|- |
|||
| align="right"|100.000 || align="right"|100 |
|||
|- |
|||
| align="right"|50.000 || align="right"|50 |
|||
|- |
|||
| align="right"|20.000 || align="right"|20 |
|||
|- |
|||
| align="right"|10.000 || align="right"|10 |
|||
|- |
|||
| align="right"|5.000 || align="right"|5 |
|||
|- |
|||
| align="right"|2.000 || align="right"|2 |
|||
|- |
|||
| align="right"|1.000 || align="right"|1 |
|||
|} |
|||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="width: 45%; margin: auto;" |
|||
|+Logam |
|||
|- |
|||
! Saat ini !! Direncanakan menjadi |
|||
|- |
|||
| align="right"|1000 || align="right"|1 |
|||
|- |
|||
| align="right"|500 || align="right"|50¢ |
|||
|- |
|||
| align="right"|200 || align="right"|20¢ |
|||
|- |
|||
| align="right"|100 || align="right"|10¢ |
|||
|} |
|||
{{Multicol-end}} |
|||
== Uang emisi sebelum tahun 2014 == |
|||
{| class="wikitable" style="font-size: 90%" |
|||
|+Uang kertas<ref>{{Cite web |url=http://www.bi.go.id/web/id/Sistem+Pembayaran/Instrumen+Pembayaran+Tunai/Gambar+Uang/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-26 |archive-date=2013-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131208101825/http://www.bi.go.id/web/id/Sistem+Pembayaran/Instrumen+Pembayaran+Tunai/Gambar+Uang/ |dead-url=yes }}</ref> |
|||
|- |
|||
! rowspan="2" |Nilai !! rowspan="2" |{{Tooltip|TE|Tahun emisi}}!! rowspan="2" |TST !! colspan="2" |Ukuran (mm) !! rowspan="2" |Warna Dominan !! colspan="2" |Gambar !! rowspan="2" |Tanda Air !! rowspan="2" |TNP !! rowspan="2" |Ketersediaan !! rowspan="2" |Validitas |
|||
|- |
|||
! Pjg !! Lbr !! Depan !! Belakang |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp100]]|| align="center" |[[1992]]|| rowspan="2" |2000 || align="right" |136 || align="right" |68 ||[[Merah]]||[[Kapal Phinisi]]||[[Krakatau]]||[[Ki Hajar Dewantara]]|| align="center" |[[1952]]|| rowspan="2" |Tidak || rowspan="2" |Tidak |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp500]]|| align="center" |1992 || align="right" |140 || align="right" |68 ||[[Hijau]]||[[Orang utan]]|| Rumah tradisional [[Kalimantan Timur]]||[[Oemar Said Tjokroaminoto|Haji Oemar Said Tjokroaminoto]]||[[1977]] |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" align="right" |[[Rp1.000]] |
|||
|1992 |
|||
|2006 |
|||
| |
|||
| |
|||
|Biru |
|||
|Danau Toba |
|||
|Lompat Batu Pulau Nias |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
|- |
|||
| align="center" |[[2000]]|| 2012 || align="right" |141 || align="right" |65 ||[[Biru]]||[[Kapten Pattimura]]||[[Pulau Tidore]] dan [[Pulau Maitara]]||[[Cut Nyak Meutia]]|| align="center" |1952 || rowspan="8" | Ya || rowspan="8" |Ya |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp2.000]]|| align="center" |[[2009]]|| rowspan="2" |2013 || align="right" |141 || align="right" |65 ||[[Abu-abu]]||[[Pangeran Antasari]]|| Tarian Adat [[Dayak]]|| [[Pangeran Antasari]]|| align="center" |2009 |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp5.000]]|| align="center" |[[2001]]|| align="right" |143 || align="right" |65 ||[[Hijau]]||[[Tuanku Imam Bonjol]]|| Pengrajin tenun ''Pandai Sikek''-[[Sumatera Barat]]|| [[Cut Nyak Meutia]]|| align="center" |[[1968]] |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" align="right" |[[Rp10.000]]|| align="center" |[[2005]]|| 2009 || rowspan="2" align="right" |148 || rowspan="2" align="right" |72 ||[[Merah]] [[Ungu]]|| rowspan="2" |[[Sultan Mahmud Badaruddin II]]|| rowspan="2" |[[Rumah Limas]]|| rowspan="2" |[[Mahmud Badaruddin II dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin II]]|| rowspan="2" |[[1964]] |
|||
|- |
|||
| align="center" |[[2010]]|| rowspan="4" |2013 ||[[Biru]] [[Ungu]] |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp20.000]]|| align="center" |[[2004]]|| align="right" |152 || align="right" |72 ||[[Hijau]]||[[Otto Iskandardinata]]|| Pemetik Teh || [[Oto Iskandar di Nata|Otto Iskandardinata]]|| align="center" |1992 |
|||
|- |
|||
| align="right" |[[Rp50.000]]|| align="center" |2005 || align="right" |152 || align="right" |72 ||[[Biru]]||[[I Gusti Ngurah Rai]]||[[Pura Ulun Danu Bratan]]|| [[I Gusti Ngurah Rai]]|| align="center" |[[1993]] |
|||
|- |
|||
|{{nowrap|align="right"|[[Rp100.000]]}}|| align="center" |2004 || align="right" |151 || align="right" |65 ||[[Merah muda]]||[[Sukarno]] dan [[Mohammad Hatta]]||[[Gedung DPR/MPR]]||[[Garuda Pancasila]]|| align="center" |[[1999]] |
|||
|} |
|||
{|class="wikitable" style="font-size: 90%" |
|||
!colspan=10|Uang koin<ref>{{Cite web |url=http://www.bi.go.id/web/id/Sistem+Pembayaran/Instrumen+Pembayaran+Tunai/Gambar+Uang/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-26 |archive-date=2013-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131208101825/http://www.bi.go.id/web/id/Sistem+Pembayaran/Instrumen+Pembayaran+Tunai/Gambar+Uang/ |dead-url=yes }}</ref> |
|||
|- |
|||
! rowspan="2"|Nilai !! rowspan="2"|{{Tooltip|TE|Tahun emisi}} !! colspan="2"|Ukuran (mm) !! rowspan="2"|Massa (gr) !! rowspan="2"|Material !! colspan="2"|Gambar !! rowspan="2"|Ketersediaan !! rowspan="2"|Validitas |
|||
|- |
|||
! Dmtr !! Tbl !! Depan !! Belakang |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp1]]|| [[1970]] || align="right"|22 || align="right"|1,40 || align="right"|1,42 || rowspan=4|[[Almunium]] || Burung [[Sikatan]]|| Gambar "1" || rowspan=5|Tidak || rowspan=5|Tidak |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp2,5]]|| [[1963]] || align="right"|??? || align="right"|??? || align="right"|??? || Potret samping [[Soekarno]] || Gambar "2½" |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp5]]|| [[1979]] || align="right"|23 || align="right"|1,70 || align="right"|1,38 || Logo [[Keluarga Berencana]] || Gambar "5" |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp25]]|| [[1991]] || align="right"|18 || align="right"|1,98 || align="right"|1,22 || rowspan=8|[[Lambang negara Indonesia|Garuda Pancasila]]|| Buah [[Pala]] |
|||
|- |
|||
| align="right" rowspan=2|[[Rp50]]|| 1991 || align="right"|20 || align="right"|1,58 || align="right"|3,18 || Aluminum/[[Perunggu]] || Gambar "50" dan [[Komodo]] |
|||
|- |
|||
| 1999 || align="right"|20 || align="right"|2,00 || align="right"|1,36 || rowspan=3|Aluminum || Gambar "50" dan Burung [[Kepodang]] || Jarang || rowspan=7|Ya |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp100]]|| 1999 || align="right"|23 || align="right"|2,30 || align="right"|2,38 || Burung [[Kakaktua Raja]]|| rowspan="2" |Ya |
|||
|- |
|||
| align="right"|[[Rp200]]|| [[2003]] || align="right"|23 || align="right"|2,30 || align="right"|2,38 || Burung [[Jalak Bali]] |
|||
|- |
|||
| align="right" rowspan=2|[[Rp500]]|| [[1997]] || align="right"|24 || align="right"|1,83 || align="right"|5,34 || Almunium/Perunggu || rowspan=2| Bunga [[Melati]] || Jarang |
|||
|- |
|||
| 2003 || align="right"|27 || align="right"|2,50 || align="right"|3,10 || Almunium || Ya |
|||
|- |
|||
| align="right" rowspan=2|[[Rp1.000]]|| 1993 || align="right"|26 || align="right"|2,00 || align="right"|8,60 || [[Nikel]]/[[Perunggu]]|| Gambar "1000" dan Pohon [[Kelapa sawit]] || Jarang |
|||
|- |
|||
| 2010 || align="right"|24 || align="right"|1,60 || align="right"|4,50 || [[Nikel]] & [[Baja]]||[[Lambang negara Indonesia|Garuda Pancasila]] dan "1000"||[[Angklung]] dan [[Gedung Sate]]|| Ya |
|||
|} |
|||
<small>* TE: Tahun Emisi</small><br> |
|||
<small>* TST: Tahun Seri Terkini</small><br> |
|||
<small>* TNP: Tahun Nilai Pertama</small> |
|||
== Uang emisi tahun 2014 == |
|||
Rencana semula Bank Indonesia meredenominasikan rupiah terganjal kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pembahasan Undang-undang Redenominasi yang terhenti akibat agenda Pemilu 2014. Target semula realisasi redenominasi pada 14 Agustus 2014 akan berubah dengan wajah uang baru, yaitu Uang [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]] (Uang NKRI). |
|||
Sesuai amanat [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|Undang-undang]] Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Rupiah ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan seluruh warga negara Indonesia.<ref>[https://web.archive.org/web/20150924032349/http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4e13dfa81c3e1/parent/lt4e13df4da78a5 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang] (PDF). Arsip hukumonline.com. Diakses pada 26 November 2013.</ref> Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi menjadi institusi tunggal yang berwenang mencetak uang Rupiah. Nantinya Bank Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah, yakni kementerian keuangan dalam hal rencana mencetak uang, penerbitan uang, hingga penarikan dan pemusnahan uang yang lama. |
|||
Setelah tidak lagi menjadi institusi tunggal pencetak uang Rupiah, frasa Bank Indonesia yang terdapat di setiap pecahan Rupiah saat ini akan diganti menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, perubahan lainnya pada uang NKRI nantinya adalah akan adanya tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan sistem pengamanan baru anti pemalsuan pada [[Uang kertas rupiah|uang kertas]]. |
|||
== Uang emisi tahun [[2016]] & [[2020]] == |
|||
Pada tanggal [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]], [[Bank Indonesia|Bank Indonesia (BI)]] resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal [[Rp100.000]], [[Rp50.000]], [[Rp20.000]], [[Rp10.000]], [[Rp5.000]], [[Rp2.000]], dan [[Rp1.000]]. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan [[Rp1.000]], [[Rp500]], [[Rp200]], dan [[Rp100]]. |
|||
Desain uang baru ini sejalan dengan rencana [[Bank Indonesia]] menerbitkan uang [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)]]. Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan [[Rp100.000]]. |
|||
Pecahan [[Rp100.000]] tetap menampilkan wajah dua [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamator Republik Indonesia]], yaitu [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] dan [[Wakil Presiden Republik Indonesia|Wakil Presiden pertama Republik Indonesia]], [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]]. |
|||
Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia, [[Bank Indonesia]] menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama. |
|||
Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh [[Presiden Republik Indonesia]] ke-7 [[Joko Widodo|Joko Widodo (Jokowi)]], [[Menteri Keuangan Republik Indonesia]] ke-26 [[Sri Mulyani|Sri Mulyani Indrawati]], dan [[Gubernur Bank Indonesia]] ke-15 [[Agus Martowardojo]].<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/moneter/3374687/ini-11-uang-rupiah-desain-baru|title=Ini 11 Uang Rupiah Desain Baru|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2016-12-19|last=Chandra|first=Ardan Adhi|date=2016-12-19|archive-date=2016-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20161222181417/http://finance.detik.com/moneter/3374687/ini-11-uang-rupiah-desain-baru|dead-url=no}}</ref> |
|||
Untuk memperingati ulang tahun Republik Indonesia ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang komemoratif bertajuk Uang Peringatan Kemerdekaan dengan nominal [[Rp75.000]]. Uang ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal [[17 Agustus]] [[2020]] dan mulai bisa dipesan sejak [[18 Agustus]] [[2020]] melalui pemesanan daring.<ref>{{Cite web|title=Peraturan Bank Indonesia No. 22/11/PBI/2020 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Khusus Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pecahan 75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu) Tahun Emisi 2020 - Bank Sentral Republik Indonesia|url=https://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem-pembayaran/Pages/PBI_221120.aspx|website=www.bi.go.id|access-date=2020-08-24|archive-date=2020-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20201027091800/https://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem-pembayaran/Pages/PBI_221120.aspx|dead-url=no}}</ref> |
|||
{| class="wikitable" style="font-size: 90%" |
|||
|- style="text-align:center; font-weight:bold; vertical-align:bottom;" |
|||
| colspan="10" | Seri "[[Pahlawan Nasional]]" Rupiah Indonesia [[2016]], dan Seri "Peringatan Kemerdekaan ke-75" |
|||
|- style="text-align:center; font-weight:bold; vertical-align:bottom;" |
|||
| colspan="2" | Gambar |
|||
| rowspan="2" | Pecahan |
|||
| rowspan="2" | Warna Dominan |
|||
| colspan="2" | Deskripsi |
|||
| rowspan="2" | Tanggal Pengeluaran |
|||
|- style="font-weight:bold; text-align:center;" |
|||
|| Bagian Depan |
|||
|| Bagian Belakang |
|||
|| Gambar Depan |
|||
|| Gambar Belakang |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 1000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 1000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp1.000]] |
|||
| Kuning-Abu abu |
|||
| [[Cut Nyak Meutia|Tjut Meutia]] |
|||
| Tari Tifa dan [[Banda Neira]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 2000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 2000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp2.000]] |
|||
| Abu abu |
|||
| [[Mohammad Husni Thamrin|Mohammad Hoesni Thamrin]] |
|||
| [[Tari piring|Tari Piring]] dan [[Ngarai Sianok]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 5000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 5000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp5.000]] |
|||
| Coklat terang |
|||
| [[Idham Chalid|KH Idham Chalid]] |
|||
| [[Tari Gambyong]] dan [[Gunung Bromo]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 10000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 10000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp10.000]] |
|||
| Ungu |
|||
| [[Frans Kaisiepo|Frans Kaisepo]] |
|||
| [[Tari Pakarena]] dan [[Taman Nasional Wakatobi]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 20000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 20000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp20.000]] |
|||
| Hijau |
|||
| [[Sam Ratulangi|Dr. G.S.S.J Ratulangi]] |
|||
| [[Kancet Papatai|Tari Kancet Ledo]] dan [[Kepulauan Derawan]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 50000r o.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 50000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp50.000]] |
|||
| Biru |
|||
| [[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. Djuanda Kartawidjaja]] |
|||
| [[Tari Legong]] dan [[Pulau Padar|Pulau Padar, Taman Nasional Komodo]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:75000 Rrupiah 2020 Depan.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:75000 Rrupiah 2020 Belakang.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp75.000]] |
|||
| Merah, Putih |
|||
| [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]] |
|||
| Anak - anak menggunakan pakaian adat, [[Telkom-4|Satelit Merah Putih]] |
|||
| [[17 Agustus|17]] [[Agustus]] [[2020]] |
|||
|- |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 100000IDR.jpg|150px]] |
|||
| [[Berkas:Indonesia 2016 100000r r.jpg|150px]] |
|||
| [[Rp100.000]] |
|||
| Merah |
|||
| [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]] |
|||
| Tari Topeng Betawi dan [[Kepulauan Raja Ampat|Kepulauan Wayag, Raja Ampat]] |
|||
| [[19 Desember|19]] [[Desember 2016|Desember]] [[2016]] |
|||
|} |
|||
{| class="wikitable" |
|||
! colspan="4"|Kertas |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp1.000]]-[[Rp10.000]] |
|||
! colspan="2"|[[Rp20.000]]-[[Rp100.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 1000r o.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 2000r o.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 5000r o.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 10000r o.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 1000r r.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 2000r r.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 5000r r.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 10000r r.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 20000r o.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 50000r o.jpg|250px]]<br>[[Berkas:75000 Rrupiah 2020 Depan.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 100000r o.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 20000r r.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 50000r r.jpg|250px]]<br>[[Berkas:75000 Rrupiah 2020 Belakang.jpg|250px]]<br>[[Berkas:Indonesia 2016 100000r r.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="4"|Koin |
|||
|- |
|||
! [[Rp100]] |
|||
! [[Rp200]] |
|||
! [[Rp500]] |
|||
! [[Rp1.000]] |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:Koin Rp100 TE 2016.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Koin Rp200 TE 2016.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Koin Rp500 TE 2016.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:Koin Rp1000 TE 2016.jpg|250px]] |
|||
|} |
|||
'''<u>Ultraungu (UV-A)</u>''' |
|||
{| class="wikitable" |
|||
! colspan="2"|[[Rp1.000]] |
|||
|- |
|||
!Depan |
|||
!Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp 1000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp1000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp2.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp2000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp2000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp5.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp5000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp5000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp10.000]] |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp10000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp10000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp20.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp20000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp20000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp50.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp50000 UVA-A.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp50000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|- |
|||
! colspan="2"|[[Rp100.000]] |
|||
|- |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp100000-1.jpg|250px]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp100000 UVA.jpg|250px]] |
|||
|} |
|||
'''<u>Kode Tuna Netra (Blind Code)</u> |
|||
{| class="wikitable" |
|||
! colspan="2"|Kode Tuna Netra (Blind Code) |
|||
|- |
|||
! [[Rp20.000]]-[[Rp100.000]] |
|||
! [[Rp1.000]]-[[Rp10.000]] |
|||
|- |
|||
| align="center"|[[Berkas:TE 2016 Rp20000-Rp100000 blind code.jpg|250px|300px]] |
|||
| align="center"|[[Berkas:TE 2016 Rp1000-Rp10000 blind code.jpg|250px|300px]] |
|||
|- |
|||
| colspan="2"| |
|||
* Catatan: |
|||
** Blind code: Pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba |
|||
** Blind code berikut adalah hanya pada satu sisi uang |
|||
* Keterangan: |
|||
** [[Rp100.000]] mempunyai 1 blind code |
|||
** [[Rp75.000]] mempunyai 4 blind code |
|||
** [[Rp50.000]] mempunyai 2 blind code |
|||
** [[Rp20.000]] mempunyai 3 blind code |
|||
** [[Rp10.000]] mempunyai 4 blind code |
|||
** [[Rp5.000]] mempunyai 5 blind code |
|||
** [[Rp2.000]] mempunyai 6 blind code |
|||
** [[Rp1.000]] mempunyai 7 blind code |
|||
|} |
|||
'''Uang kertas''' |
|||
'''<u>Berikut adalah gambar pahlawan di uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi [[2016]].</u>''' |
|||
* ''[[Rp1.000]] bergambar [[Cut Nyak Meutia|Tjut Meutia]]'' |
|||
* ''[[Rp2.000]] bergambar [[Mohammad Husni Thamrin|Mohammad Hoesni Thamrin]]'' |
|||
* ''[[Rp5.000]] bergambar [[Idham Chalid|KH Idham Chalid]]'' |
|||
* ''[[Rp10.000]] bergambar [[Frans Kaisiepo|Frans Kaisepo]]'' |
|||
* ''[[Rp20.000]] bergambar [[Sam Ratulangi|Dr. G.S.S.J Ratulangi]]'' |
|||
* ''[[Rp50.000]] bergambar [[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. Djuanda Kartawidjaja]]'' |
|||
* ''[[Rp75.000]] bergambar [[Presiden Republik Indonesia]] [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]] |
|||
* ''[[Rp100.000]] bergambar [[Presiden Republik Indonesia]] [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]]'' |
|||
'''Uang logam''' |
|||
* ''[[Rp100]] bergambar [[Herman Johannes|Prof. Dr. Ir. Herman Johannes]] <ref>{{Cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/12/19/ini-penampakan-uang-rupiah-baru-388206|title=Ini Penampakan Uang Rupiah Baru|date=2016-12-19|work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]]|access-date=2016-12-19|last=Yudiawan|first=Deni|archive-date=2018-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20181128153516/http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/12/19/ini-penampakan-uang-rupiah-baru-388206|dead-url=no}}</ref>'' |
|||
* ''[[Rp200]] bergambar [[Tjipto Mangoenkoesoemo|Dr. Tjiptomangunkusumo]]'' |
|||
* ''[[Rp500]] bergambar [[T.B. Simatupang|Letjend TNI Purn. TB Simatupang]]'' |
|||
* ''[[Rp1.000]] bergambar [[I Gusti Ketut Pudja]]'' |
|||
Selain menampilkan gambar pahlawan dan tarian tradisional, sebagai bentuk melestarikan karakteristik sebuah bangsa, uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi [[2016]] ini juga menampilkan gambar destinasi wisata unggulan yang ada di [[Indonesia]]. |
|||
'''<u>Berikut beberapa destinasi wisata yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi [[2016]].</u>''' |
|||
* ''[[Rp1.000]], [[Banda Neira]]'' |
|||
* ''[[Rp2.000]], [[Ngarai Sianok]]'' |
|||
* ''[[Rp5.000]], [[Gunung Bromo]]'' |
|||
* ''[[Rp10.000]], [[Taman Nasional Wakatobi]]'' |
|||
* ''[[Rp20.000]], [[Kepulauan Derawan]]'' |
|||
* ''[[Rp50.000]], [[Pulau Padar|Pulau Padar, Taman Nasional Komodo]]'' |
|||
* ''[[Rp100.000]], [[Kepulauan Raja Ampat|Kepulauan Wayag, Raja Ampat]]'' |
|||
'''<u>Berikut beberapa tarian tradisional yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi [[2016]].</u>''' |
|||
* ''[[Rp1.000]], Tari Tifa'' |
|||
* ''[[Rp2.000]], [[Tari piring|Tari Piring]]'' |
|||
* ''[[Rp5.000]], [[Tari Gambyong]]'' |
|||
* ''[[Rp10.000]], [[Tari Pakarena]]'' |
|||
* ''[[Rp20.000]], Tari Kancet Ledo'' |
|||
* ''[[Rp50.000]], [[Tari Legong]]'' |
|||
* ''[[Rp100.000]], Tari Topeng Betawi'' |
|||
<u>'''Berikut 7 gambar bunga yang ada di uang kertas baru rupiah dengan tahun emisi [[2016]].'''</u> |
|||
* ''[[Rp1.000]], [[Anggrek larat|Bunga Anggrek Larat]]'' |
|||
* ''[[Rp2.000]], Bunga Jeumpa'' |
|||
* ''[[Rp5.000]], [[Sedap malam|Bunga Sedap Malam]]'' |
|||
* ''[[Rp10.000]], [[Cempaka hutan kasar|Bunga Cempaka Hutan Kasar]]'' |
|||
* ''[[Rp20.000]], [[Anggrek hitam|Bunga Anggrek Hitam]]'' |
|||
* ''[[Rp50.000]], Bunga Jepun Bali'' |
|||
* ''[[Rp100.000]], [[Anggrek bulan|Bunga Anggrek Bulan]]'' |
|||
Tanda air yang sama dengan seri sebelumnya. |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 tanda air 1000-100000.jpg|250px]] |
|||
|[[Rp1.000]] - [[Cut Nyak Dhien]] |
|||
[[Rp2.000]] - [[Pangeran Antasari]] |
|||
[[Rp5.000]] - [[Cut Nyak Dhien]] |
|||
[[Rp10.000]] - [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] |
|||
[[Rp20.000]] - [[Oto Iskandar di Nata]] |
|||
[[Rp50.000]] - [[I Gusti Ngurah Rai]] |
|||
[[Rp75.000]] - [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]] |
|||
[[Rp100.000]] - [[Wage Rudolf Soepratman]] |
|||
|} |
|||
== Uang emisi tahun [[2022]] == |
|||
Pada [[8 April]] [[1947]], gubernur provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah [[Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera]] (URIPS). Sejak [[2 November]] [[1949]], empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. [[Kepulauan Riau]] dan [[Irian Barat]] memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun [[1964]] di Riau dan [[1974]] di Irian Barat. [[Krisis ekonomi Asia]] tahun [[1998]] menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan [[Soeharto]]. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi. |
|||
Pada tanggal [[18 Agustus]] [[2022]], [[Bank Indonesia|Bank Indonesia (BI)]] resmi meluncurkan 7 desain baru uang kertas rupiah. Gambar pahlawan masih sama dengan desain uang kertas rupiah emisi tahun 2016, namun dengan ukuran uang kertas yang lebih pendek.<ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/moneter/d-6240388/bi-luncurkan-pecahan-7-uang-kertas-tahun-2022-begini-penampakannya |title=Salinan arsip |access-date=2022-08-18 |archive-date=2022-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220930155049/https://finance.detik.com/moneter/d-6240388/bi-luncurkan-pecahan-7-uang-kertas-tahun-2022-begini-penampakannya |dead-url=no }}</ref> [https://eunoiamedia.id/nation/economy/resmi-rilis-wajah-baru-uang-kertas-tahun-emisi-2022/ Wajah baru uang kertas tahun emisi 2022] tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan dan bertema kebudayaan Indonesia seperti tarian, pemandangan alam , dan flora di bagian belakang.<ref>{{Cite news|date=22 Agustus 2022|title=Resmi Rilis! Wajah Baru Uang Kertas Tahun Emisi 2022|url=https://eunoiamedia.id/nation/economy/resmi-rilis-wajah-baru-uang-kertas-tahun-emisi-2022/|access-date=2022-09-02|archive-date=2022-09-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220902155112/https://eunoiamedia.id/nation/economy/resmi-rilis-wajah-baru-uang-kertas-tahun-emisi-2022/|dead-url=no}}</ref> |
|||
== Satuan uang dalam rupiah == |
|||
=== Subsatuan === |
|||
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan [[Gulden Hindia Belanda]], sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku pada masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai, namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting. |
|||
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan [[Gulden Hindia Belanda]], sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku pada [[Kolonialisme|masa kolonial]]. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai, namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting. |
|||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|- |
|- |
||
Baris 42: | Baris 459: | ||
| ''[[Sen]]'' (¢) || align="right"|Rp0,01 || ada koin pecahan 1 dan 5 ¢ |
| ''[[Sen]]'' (¢) || align="right"|Rp0,01 || ada koin pecahan 1 dan 5 ¢ |
||
|- |
|- |
||
| ''[[Cepeng]]'', ''[[Hepeng]]'' || align="right"|0,25¢ || dari ''[[feng]]'', dipakai di kalangan Tionghoa |
| ''[[Cepeng]]'', ''[[Hepeng]]'' || align="right"|0,25¢ || dari ''[[feng]]'', dipakai di kalangan [[Tionghoa]] |
||
|- |
|- |
||
| ''[[Peser]]'' || align="right"|0,50¢ || |
| ''[[Peser]]'' || align="right"|0,50¢ || |
||
|- |
|- |
||
| ''[[Pincang]]'' || align="right"|1,50¢ || |
| ''[[Pincang]]'' || align="right"|1,50¢ || |
||
|- |
|- |
||
| ''[[Gobang]]'', ''[[Benggol]]'' || align="right"|2,50¢ || |
| ''[[Gobang]]'', ''[[Benggol]]'' || align="right"|2,50¢ || |
||
|- |
|- |
||
| ''[[Ketip]]'', ''[[Kelip]]'', ''Stuiver'' ([[bahasa Belanda]]) || align="right"|Rp0,05 || ada koin pecahannya |
| ''[[Ketip]]'', ''[[Kelip]]'', ''Stuiver'' ([[bahasa Belanda]]) || align="right"|Rp0,05 || ada koin pecahannya |
||
Baris 56: | Baris 473: | ||
| ''[[Tali]]'' || align="right"|Rp0,25 || ada koin pecahan 25 dan 50 ¢ |
| ''[[Tali]]'' || align="right"|Rp0,25 || ada koin pecahan 25 dan 50 ¢ |
||
|- |
|- |
||
| ''Uang'' || align="right"|8,33¢ || ⅓ tali |
| ''[[Uang]]'' || align="right"|8,33¢ || ⅓ tali |
||
|} |
|} |
||
=== |
=== Supersatuan === |
||
Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi. |
Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi. |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
Baris 70: | Baris 487: | ||
|} |
|} |
||
== |
== Kurs rupiah terhadap dolar AS == |
||
{{Multicol}} |
{{Multicol}} |
||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
||
|+ |
|+ 1945–1970 |
||
|- |
|- |
||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|1945-1949 || align="right"|- |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Nov 1949 || align="right"|3,80 |
| align="right"|Nov 1949 || align="right"|3,80 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Mar 1950 || align="right"|7,60 |
| align="right"|Mar 1950 || align="right"|7,60 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Feb 1952 || align="right"|11,40 |
| align="right"|Feb 1952 || align="right"|11,40 |
||
Baris 98: | Baris 515: | ||
|- |
|- |
||
| align="right"|Des 1965 || align="right"|0,25 |
| align="right"|Des 1965 || align="right"|0,25 |
||
|- |
|||
| align="right"|1966-1970 || align="right"|250,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Apr 1970 || align="right"|378,00 |
|||
|} |
|} |
||
{{Multicol-break}} |
{{Multicol-break}} |
||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
||
|+ |
|+ 1971–1997 |
||
|- |
|- |
||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
||
|- |
|||
| align="right"|1966-1970 || align="right"|250,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Apr 1970 || align="right"|378,00 |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Agt 1971 || align="right"|415,00 |
| align="right"|Agt 1971 || align="right"|415,00 |
||
Baris 128: | Baris 545: | ||
|- |
|- |
||
| align="right"|Des 1995 || align="right"|2.248,00 |
| align="right"|Des 1995 || align="right"|2.248,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
|+ 1997–2000 |
|||
|- |
|||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jun 1997 || align="right"|2.350,00 |
| align="right"|Jun 1997 || align="right"|2.350,00 |
||
Baris 142: | Baris 553: | ||
|- |
|- |
||
| align="right"|Des 1997 || align="right"|5.915,00 |
| align="right"|Des 1997 || align="right"|5.915,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
|+ 1998–2006 |
|||
|- |
|||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jan 1998 || align="right"|14.800,00 |
| align="right"|Jan 1998 || align="right"|14.800,00 |
||
Baris 158: | Baris 575: | ||
|- |
|- |
||
| align="right"|Des 2000 || align="right"|9.725,00 |
| align="right"|Des 2000 || align="right"|9.725,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
|+ 2001–sekarang |
|||
|- |
|||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|2001 || align="right"|10.265,00 |
| align="right"|2001 || align="right"|10.265,00 |
||
Baris 176: | Baris 587: | ||
|- |
|- |
||
| align="right"|2006 || align="right"|9.200,00 |
| align="right"|2006 || align="right"|9.200,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-end}} |
|||
{{Multicol}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
|+ 2007–2016 |
|||
|- |
|||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|2007 || align="right"|9.125,00 |
| align="right"|2007 || align="right"|9.125,00 |
||
Baris 191: | Baris 609: | ||
| align="right"|2013 || align="right"|12.250,00 |
| align="right"|2013 || align="right"|12.250,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|2014 || align="right"| |
| align="right"|2014 || align="right"| 12.550,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Agt 2015 || align="right"| |
| align="right"|Agt 2015 || align="right"| 14.000,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Sep 2015 || |
| align="right"|Sep 2015 || 13.500,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jun 2016 || |
| align="right"|Jun 2016 || 13.400,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"|Agt 2016 || |
| align="right"|Agt 2016 || 13.000,00 |
||
|- |
|||
| align="right"|Sep 2016 || 13.000,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Okt 2016 || 13.100,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Nov 2016 || 13.600,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Des 2016 || 13.500,00 |
|||
|} |
|} |
||
{{Multicol- |
{{Multicol-break}} |
||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
Catatan: |
|||
|+ 2017–2018 |
|||
# untuk tahun tahun 1965-2009<ref>[http://fx.sauder.ubc.ca/etc/USDpages.pdf USD pages]</ref> |
|||
# untuk tahun 1945-1949 rupiah masih dalam taraf mencari pengakuan dari luar negeri |
|||
# untuk tahun 1950-an, rupiah dipatok tinggi tetapi sebenarnya di pasar gelap rupiah diperdagangkan jauh lebih rendah |
|||
# untuk tahun 1950 nilai Rp7,6 per [[USD]] adalah untuk [[ekspor]] dan Rp11,4 per USD adalah untuk impor |
|||
# untuk tahun 1964 dasarnya adalah UU No. 32/1964<ref name="Unisosdem">[http://www.unisosdem.org/ekopol_detail.php?aid=53&coid=2&caid=2 Unisosdem]</ref> |
|||
# tahun 1965 diperkenalkan rupiah baru dengan mencoret 3 angka nol |
|||
# untuk tahun 1970, 1971, 1978 adalah devaluasi yang dilakukan dalam keadaan mata uang ditentukan nilainya terhadap dolar oleh pemerintah<ref name="Unisosdem"/> |
|||
# diberlakukan sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali mulai tahun 1978 sampai Juli 1997<ref name="Unisosdem"/> |
|||
# IMF yang dikutip Nation Master pada 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005<ref>[http://www.nationmaster.com/encyclopedia/Economy-of-Indonesia Economy of Indonesia]</ref> |
|||
# untuk tahun 1999, 2001, 2002, 2003, 2004 <ref>[http://www.scribd.com/doc/18544998/Sejarah-Nilai-Tukar-Rupiah-Terhadap-US Sejarah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat]</ref> |
|||
# untuk perkiraan tahun 2006<ref>[http://www.antaranews.com/view/?i=1157988159&c=EKU&s= Antara News]</ref> |
|||
# untuk perkiraan tahun 2007<ref>[http://www.iiinilah.com/news/read/ekonomi/2007/12/18/4839/wajah-muram-rupiah-akhir-tahun/ Wajah muram rupiah akhir tahun]</ref> |
|||
# untuk tahun 2008<ref>[http://bisnis.vivanews.com/news/read/20815-sepanjang_2008__rupiah_rata_rata_anjlok_5_4_ Nilai rata-rata rupiah sepanjang tahun 2008]</ref> |
|||
# untuk tahun 2009-sekarang<ref>[http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/ Kurs transaksi]</ref> |
|||
== Redenominasi == |
|||
[[Bank Indonesia]] sebagai otoritas moneter di Indonesia merencanakan kebijakan pengurangan nilai pecahan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya dengan cara menghilangkan 3 angka 0 terakhir (x000 menjadi x). Rencana kebijakan ini dilontarkan oleh Bank Indonesia pada awal [[Mei 2010]] dan dikonfirmasikan oleh Gubernur BI terpilih, [[Darmin Nasution]] pada [[31 Juli]] [[2010]]. Kebijakan redenominasi ini diambil setelah hasil riset [[Bank Dunia]] menyebutkan bahwa uang pecahan Rupiah Indonesia Rp100.000 adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Dong Vietnam (VND) 500.000.<ref>{{cite news |author = Herlina Kartika, Sofyan Nur Hidayat/Kontan|url = http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/02/09320316/Nilai.Pecahan.Rupiah.Bakal.Dipangkas|title = Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?|work = Redenominasi Rupiah|publisher = KOMPAS.com|date = 2 Agustus 2010|accessdate = 2010-08-11}}</ref> Proses redenominasi akan mundur dari rencana yang semula akan direalisasikan pada 14 Agustus 2014.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/02/1924240/Pelaksanaan.Redenominasi.Bisa.Molor Pelaksanaan redenominasi bisa molor]</ref> |
|||
{{Multicol}} |
|||
{| class="wikitable" style="width: 45%; margin: auto;" |
|||
|+Kertas |
|||
|- |
|- |
||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
! Saat ini !! Direncanakan menjadi |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Jan 2017 || 13.300,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Agu 2017 || 13.300,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Sep 2017 || 13.500,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Okt 2017 || 13.600,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Nov 2017 || 13.500,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Des 2017 || 13.550,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Jan 2018 || 13.400,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="width: 45%; margin: auto;" |
|||
|+Logam |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Feb 2018 || 13.700,00 |
|||
! Saat ini !! Direncanakan menjadi |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Mar 2018 || 13.700,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Apr 2018 || 13.900,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Mei 2018 || 13.900,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Jun 2018 || 14.400,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Jul 2018 || 14.400,00 |
||
|- |
|- |
||
| align="right"| |
| align="right"|Agu 2018 || 14.700,00 |
||
|} |
|||
{{Multicol-end}} |
|||
== Uang baru emisi tahun 2014 == |
|||
Rencana semula Bank Indonesia meredenominasikan rupiah terganjal kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pembahasan Undang-undang Redenominasi yang terhenti akibat agenda Pemilu 2014. Target semula realisasi redenominasi pada 14 Agustus 2014 akan berubah dengan wajah uang baru, yaitu Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (Uang NKRI). |
|||
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Rupiah ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan seluruh warga negara Indonesia.<ref>[http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4e13dfa81c3e1/parent/lt4e13df4da78a5 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang] (PDF). Arsip hukumonline.com. Diakses pada 26 November 2013.</ref> Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi menjadi institusi tunggal yang berwenang mencetak uang Rupiah. Nantinya Bank Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah, yakni kementerian keuangan dalam hal rencana mencetak uang, penerbitan uang, hingga penarikan dan pemusnahan uang yang lama. |
|||
Setelah tidak lagi menjadi institusi tunggal pencetak uang Rupiah, frasa Bank Indonesia yang terdapat di setiap pecahan Rupiah saat ini akan diganti menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, perubahan lainnya pada uang NKRI nantinya adalah akan adanya tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan sistem pengamanan baru anti pemalsuan pada uang kertas. |
|||
== Uang baru emisi tahun 2016 == |
|||
[[Berkas:Rupiah Baru.jpg|thumb|Desain baru uang kertas rupiah]] |
|||
Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. |
|||
Desain uang baru ini sejalan dengan rencana BI menerbitkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan Rp 100.000. |
|||
Pecahan Rp 100.000 tetap menampilkan wajah dua proklamator RI, yaitu Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno dan Mohammad Hatta. |
|||
Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia, BI menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama. |
|||
Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/moneter/3374687/ini-11-uang-rupiah-desain-baru|title=Ini 11 Uang Rupiah Desain Baru|newspaper=detikfinance|access-date=2016-12-19}}</ref> |
|||
{| class="wikitable" |
|||
! colspan="2"|Rp1000-Rp5000 |
|||
! colspan="2"|Rp10000-100000 |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Sep 2018 || 14.900,00 |
|||
! Depan |
|||
|- |
|||
! Belakang |
|||
| align="right"|Okt 2018 || 15.200,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Nov 2018 || 14.300,00 |
|||
|[[Berkas:Emisi 2016 1000-5000 a.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:Emisi 2016 1000-5000 b.jpg|jmpl]] |
|||
| align="right"|Des 2018 || 14.500,00 |
|||
|[[Berkas:Emisi 2016 10000-100000 a.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:Emisi 2016 10000-100000 b.jpg|jmpl]] |
|||
|} |
|} |
||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
'''<u>Ultraungu (UV-A)</u>''' |
|||
|+ 2019–2020 |
|||
{| class="wikitable" |
|||
! colspan="2"|[[Rp1.000]] |
|||
|- |
|- |
||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
!Depan |
|||
!Belakang |
|||
|- |
|- |
||
|[[Berkas:TE 2016 Rp 1000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp1000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jan 2019 || 14.050,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp2.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Feb 2019 || 14.000,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Mar 2019 || 14.200,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp2000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp2000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Mei 2019 || 14.400,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp5.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jun 2019 || 14.100,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jul 2019 || 14.000,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp5000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp5000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Agu 2019 || 14.200,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp10.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Okt 2019 || 14.000,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp10000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp10000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Nov 2019 || 14.100,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp20.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Des 2019 || 13.900,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jan 2020 || 13.600,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp20000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp20000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Feb 2020 || 14.200,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp50.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Mar 2020 || 16.300,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Apr 2020 || 15.100,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp50000 UVA-A.jpg|jmpl]] |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp50000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Mei 2020 || 14.700,00 |
|||
! colspan="2"|[[Rp100.000]] |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jun 2020 || 14.300,00 |
|||
! Depan |
|||
! Belakang |
|||
|- |
|- |
||
| align="right"|Jul 2020 || 14.600,00 |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp100000-1.jpg|jmpl]] |
|||
|- |
|||
|[[Berkas:TE 2016 Rp100000 UVA.jpg|jmpl]] |
|||
| align="right"|Agu 2020 || 14.500,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Sep 2020 || 14.900,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Okt 2020 || 14.700,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Nov 2020 || 14.100,00 |
|||
|} |
|} |
||
{{Multicol-break}} |
|||
{| class="wikitable" style="margin: auto;" |
|||
|+ 2021–sekarang |
|||
|- |
|||
! Tahun !! Per [[Dolar Amerika Serikat|dolar {{tooltip|AS|Amerika Serikat}}]] |
|||
|- |
|||
|- |
|||
| align="right"|Feb 2021 || 14.200,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Mar 2021 || 14.600,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Apr 2021 || 14.500,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Mei 2021 || 14.300,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Jun 2021 || 14.500,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Agu 2021 || 14.400,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Sep 2021 || 14.300,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Okt 2021 || 14.200,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Nov 2021 || 14.400,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Des 2021 || 14.300,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Jan 2022 || 14.400,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Apr 2022 || 14.490,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Mei 2022 || 14.500,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Juni 2022 || 14.555,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Juli 2022 || 14.975,00 |
|||
|- |
|||
| align="right"|Agustus 2022 || 14.845,00 |
|||
'''Uang kertas''' |
|||
'''<u>Berikut adalah gambar pahlawan di uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.</u>''' |
|||
* ''Rp 1.000 bergambar [[Cut Nyak Meutia|Tjut Meutia]]'' |
|||
* ''Rp 2.000 bergambar [[Mohammad Husni Thamrin|Mohammad Hoesni Thamrin]]'' |
|||
* ''Rp 5.000 bergambar [[Idham Chalid|KH Idham Chalid]]'' |
|||
* ''Rp 10.000 bergambar [[Frans Kaisiepo|Frans Kaisepo]]'' |
|||
* ''Rp 20.000 bergambar [[Sam Ratulangi|Dr. G.S.S.J Ratulangi]]'' |
|||
* ''Rp 50.000 bergambar [[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. Djuanda Kartawidjaja]]'' |
|||
* ''Rp 100.000 bergambar Presiden RI [[Soekarno|Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno]] dan Wakil Presiden RI [[Mohammad Hatta|Drs. Mohammad Hatta]]'' |
|||
'''Uang logam''' |
|||
* ''Rp 100 bergambar [[Herman Johannes|Prof. Dr. Ir. Herman Johannes]] <ref>{{Cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/12/19/ini-penampakan-uang-rupiah-baru-388206|title=Ini Penampakan Uang Rupiah Baru|date=2016-12-19|newspaper=Pikiran Rakyat|access-date=2016-12-19}}</ref>'' |
|||
* ''Rp 200 bergambar [[Tjipto Mangoenkoesoemo|Dr. Tjiptomangunkusumo]]'' |
|||
* ''Rp 500 bergambar [[T.B. Simatupang|Letjend TNI Purn. TB Simatupang]]'' |
|||
* ''Rp 1.000 bergambar [[I Gusti Ketut Pudja]]'' |
|||
Selain menampilkan gambar pahlawan dan tarian tradisional, sebagai bentuk melestarikan karakteristik sebuah bangsa, uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016 ini juga menampilkan gambar destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia. |
|||
'''<u>Berikut beberapa destinasi wisata yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.</u>''' |
|||
* ''Rp 1.000, [[Banda Neira]]'' |
|||
* ''Rp 2.000, [[Ngarai Sianok]]'' |
|||
* ''Rp 5.000, [[Gunung Bromo]]'' |
|||
* ''Rp 10.000, [[Taman Nasional Wakatobi]]'' |
|||
* ''Rp 20.000, [[Kepulauan Derawan]]'' |
|||
* ''Rp 50.000, [[Pulau Padar|Pulau Padar, Taman Nasional Komodo]]'' |
|||
* ''Rp 100.000, [[Kepulauan Raja Ampat|Kepulauan Wayag, Raja Ampat]]'' |
|||
'''<u>Berikut beberapa tarian tradisional yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.</u>''' |
|||
* ''Rp 1.000, Tari Tifa'' |
|||
* ''Rp 2.000, Tari Piring'' |
|||
* ''Rp 5.000, Tari Gambyong'' |
|||
* ''Rp 10.000, Tari Pakarena'' |
|||
* ''Rp 20.000, Tari Kancet Ledo'' |
|||
* ''Rp 50.000, Tari Legong'' |
|||
* ''Rp 100.000, Tari Topeng Betawi'' |
|||
<u>'''Berikut 7 gambar bunga yang ada di uang kertas baru rupiah dengan tahun emisi 2016.'''</u> |
|||
* ''Rp 1.000, Bunga Anggrek Larat'' |
|||
* ''Rp 2.000, Bunga Jeumpa'' |
|||
* ''Rp 5.000, Bunga Sedap Malam'' |
|||
* ''Rp 10.000, Bunga Cempaka Hutan Kasar'' |
|||
* ''Rp 20.000, Bunga Anggrek Hitam'' |
|||
* ''Rp 50.000, Bunga Jepun Bali'' |
|||
* ''Rp 100.000, Bunga Anggrek Bulan'' |
|||
Tanda air yang sama dengan seri sebelumnya. |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|[[Berkas:Indonesia 2016 tanda air 1000-100000.jpg|jmpl]] |
|||
|Rp 1.000 - Tjut Njak Dhien |
|||
Rp 2.000 - Pangeran Antasari |
|||
Rp 5.000 - Tjut Njak Dhien |
|||
Rp. 10.000 - Sultan Mahmud Badaruddin II |
|||
Rp. 20.000 - Oto Iskandar Di Nata |
|||
Rp 50.000 - I Gusti Ngurah Rai |
|||
Rp. 100.000 - W.R. Supratman |
|||
|} |
|} |
||
{{Multicol-end}} |
|||
Catatan: |
|||
# untuk tahun tahun 1965-2009<ref>{{Cite web |url=http://fx.sauder.ubc.ca/etc/USDpages.pdf |title=USD pages |access-date=2010-10-28 |archive-date=2015-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150512095429/http://fx.sauder.ubc.ca/etc/USDpages.pdf |dead-url=no }}</ref> |
|||
# untuk tahun 1945-1949 rupiah masih dalam taraf mencari pengakuan dari luar negeri |
|||
# untuk tahun 1950-an, rupiah dipatok tinggi tetapi sebenarnya di pasar gelap rupiah diperdagangkan jauh lebih rendah |
|||
# untuk tahun 1950 nilai Rp7,6 per [[USD]] adalah untuk [[ekspor]] dan Rp11,4 per USD adalah untuk impor |
|||
# untuk tahun 1964 dasarnya adalah UU No. 32/1964<ref name="Unisosdem">{{Cite web |url=http://www.unisosdem.org/ekopol_detail.php?aid=53&coid=2&caid=2 |title=Unisosdem |access-date=2010-10-28 |archive-date=2010-06-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100616121225/http://unisosdem.org/ekopol_detail.php?aid=53&coid=2&caid=2 |dead-url=yes }}</ref> |
|||
# tahun 1965 diperkenalkan rupiah baru dengan mencoret 3 angka nol |
|||
# untuk tahun 1970, 1971, 1978 adalah [[Devaluasi mata uang|devaluasi]] yang dilakukan dalam keadaan mata uang ditentukan nilainya terhadap dolar oleh pemerintah<ref name="Unisosdem"/> |
|||
# diberlakukan sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali mulai tahun 1978 sampai Juli 1997<ref name="Unisosdem"/> |
|||
# [[Dana Moneter Internasional|IMF]] yang dikutip Nation Master pada 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005<ref>{{Cite web |url=http://www.nationmaster.com/encyclopedia/Economy-of-Indonesia |title=Economy of Indonesia |access-date=2010-07-04 |archive-date=2011-09-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110922071907/http://www.nationmaster.com/encyclopedia/Economy-of-Indonesia |dead-url=yes }}</ref> |
|||
# untuk tahun 1999, 2001, 2002, 2003, 2004 <ref>{{Cite web |url=http://www.scribd.com/doc/18544998/Sejarah-Nilai-Tukar-Rupiah-Terhadap-US |title=Sejarah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat |access-date=2010-07-04 |archive-date=2016-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160308040859/https://www.scribd.com/doc/18544998/Sejarah-Nilai-Tukar-Rupiah-Terhadap-US |dead-url=no }}</ref> |
|||
# untuk perkiraan tahun 2006<ref>{{Cite web |url=http://www.antaranews.com/view/?i=1157988159&c=EKU&s= |title=Antara News |access-date=2010-09-20 |archive-date=2022-06-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220624021629/https://www.antaranews.com/view/?i=1157988159&c=EKU&s= |dead-url=no }}</ref> |
|||
# untuk perkiraan tahun 2007<ref>[http://www.iiinilah.com/news/read/ekonomi/2007/12/18/4839/wajah-muram-rupiah-akhir-tahun/ Wajah muram rupiah akhir tahun]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
# untuk tahun 2008<ref>[http://bisnis.vivanews.com/news/read/20815-sepanjang_2008__rupiah_rata_rata_anjlok_5_4_ Nilai rata-rata rupiah sepanjang tahun 2008]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
# untuk tahun 2009-sekarang<ref>{{Cite web |url=http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/ |title=Kurs transaksi |access-date=2011-12-24 |archive-date=2011-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111224174104/http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/ |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== Daftar mata uang bernama seperti rupiah == |
== Daftar mata uang bernama seperti rupiah == |
||
* [[Rupee India]] (रुपया) |
* [[Rupee India]] (रुपया) |
||
* [[Rufiyaa |
* [[Rufiyaa|Rufiyaa Maladewa]] (ދިވެހި ރުފިޔ) |
||
* Rupee Mauritius (roupie) |
* [[Rupee Mauritus|Rupee Mauritius]] (roupie) |
||
* [[Rupee Nepal]] (रूपैयाँ) |
* [[Rupee Nepal]] (रूपैयाँ) |
||
* Rupee Pakistan ({{nastaliq|روپي}}) |
* [[Rupee Pakistan]] ({{nastaliq|روپي}}) |
||
* Rupee Seychelles (roupi, roupie) |
* [[Rupee Seychelles]] (roupi, roupie) |
||
* Rupee Sri Lanka (ரூபாய்) |
* [[Rupee Sri Lanka]] (ரூபாய்) |
||
=== Sudah tidak ada === |
=== Sudah tidak ada === |
||
Baris 427: | Baris 791: | ||
* Rupee Hindia Denmark |
* Rupee Hindia Denmark |
||
* Rupee Afrika Timur (Britania) |
* Rupee Afrika Timur (Britania) |
||
* Rupee Hindia |
* Rupee Hindia Prancis ([[roupie]]) |
||
* Rupee Afrika Timur (Jerman) ([[rupie]]) |
* Rupee Afrika Timur (Jerman) ([[rupie]]) |
||
* Rupee Teluk |
* Rupee Teluk |
||
Baris 449: | Baris 813: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{id}} Kurs Uang Kertas Asing versi BI |
|||
{{Commonscat|Money of Indonesia}} |
|||
* {{id}} Kurs Rupiah dari sejumlah Bank terkemuka Indonesia |
|||
* {{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/Indikator+Moneter+dan+Perbankan/Kurs+BI Kurs Uang Kertas Asing versi BI] |
|||
* {{id}} Mengenali Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah |
|||
* {{id}} [http://kurs.web.id/ Kurs Rupiah dari sejumlah Bank terkemuka Indonesia] |
|||
* {{id}} Koleksi uang Rupiah |
|||
* {{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/SP001/Tunai/ Mengenali Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah] |
|||
* {{id}} |
* {{id}} Buku Panduan Uang Rupiah |
||
* {{id}} Bank Indonesia Booklet Ciri-ciri Rupiah |
|||
* {{id}} Bank Indonesia Leaflet Ciri-ciri Rupiah TE2016 |
|||
{{ |
{{Rupiah}} |
||
{{Tanda mata uang}} |
|||
[[Kategori:Rupiah| ]] |
[[Kategori:Rupiah| ]] |
||
[[Kategori:Ekonomi Indonesia]] |
[[Kategori:Ekonomi Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Numismatika]] |
||
[[Kategori:Mata uang di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 7 November 2024 18.53
Rupiah | |
---|---|
Rupiah | |
ISO 4217 | |
Kode | IDR |
Denominasi | |
Subsatuan | |
1/100 | sen (usang)a |
Simbol | Rp |
Uang kertas | |
Sering digunakan | Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 Rp50.000, Rp100.000 |
Jarang digunakan | Rp75.000 (uang peringatan) |
Uang koin | |
Sering digunakan | Rp100, Rp200, Rp500, Rp1.000 |
Demografi | |
Pengguna resmi | Indonesia |
Pengguna tak resmi | Timor Leste[1] |
Emisi | |
Bank sentral | Bank Indonesia |
Situs web | www |
Percetakan uang kertas | Perum Peruri |
Situs web | www |
Percetakan uang koin | Perum Peruri |
Situs web | www |
Valuasi | |
Inflasi | 3.55% (Mei 2022) |
Sumber | Bank Indonesia |
Metode | CPI |
Rupiah, atau lengkapnya Rupiah Indonesia, adalah mata uang resmi yang berlaku di Republik Indonesia.[2] Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Indonesia dengan kode ISO 4217 IDR. Secara tidak formal, orang Indonesia juga menyebut mata uang ini dengan nama "perak". Satu rupiah dibagi menjadi 100 sen, walaupun inflasi telah membuatnya tidak digunakan lagi kecuali hanya pada pencatatan di pembukuan bank.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata "rupiah" diperkirakan diserap dari kata रूप्यक (rūpya) dalam bahasa Sanskerta yang merujuk pada perak tempaan.[3] Beberapa pakar memperkirakan bahwa kata ini berasal dari istilah "rupya" dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari daratan India yang menyebut koin perak dengan istilah tersebut,[4] sementara sumber lain menyebutkan bahwa kata ini dipengaruhi oleh kata "rupia" yang juga digunakan pada masa Kekaisaran Mongol untuk merujuk pada koin perak.[5] Namun beberapa pakar menilai bahwa kedua istilah tersebut tetap berakar pada kata Sanskerta ini.[6][7]
Istilah "rupiah" diperkirakan berkerabat dengan kata "rupee" (bahasa Indonesia: rupi), yaitu mata uang di beberapa negara, seperti India, Pakistan, Nepal, Seychelles, Mauritius, dan Sri Lanka, serta kata "rufiyaa" yang merupakan nama mata uang Maladewa.
Sejarah penggunaan
[sunting | sunting sumber]Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945–1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Pada 8 April 1947, gubernur provinsi Sumatra mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatra (URIPS). Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat. Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 600% (dari dua ribuan rupiah pada Agustus 1997 menjadi 15 ribu rupiah Januari 1998) dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.
Redenominasi
[sunting | sunting sumber]Dilansir dari situs BI, redenominasi rupiah adalah tindakan pemotongan penyederhanaan nilai mata uang saat kondisi ekonomi stabil dan sehat. Pelaksanaan redenominasi dilakukan dengan menghilangkan beberapa angka nol pada nilai uang, sehingga menyederhanakan penulisan nilai pada uang dan masyarakat.[8]
Berdasarkan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi merupakan upaya untuk menyederhanakan nilai mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya di pasar.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia merencanakan kebijakan pengurangan nilai pecahan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya dengan cara menghilangkan 3 angka 0 terakhir (X000 menjadi X). Rencana kebijakan ini dilontarkan oleh Bank Indonesia sejak awal Mei 2010 dan dikonfirmasikan oleh Gubernur BI terpilih, Darmin Nasution pada 31 Juli 2010.
Kebijakan redenominasi ini diambil setelah hasil riset Bank Dunia menyebutkan bahwa uang pecahan Rupiah Indonesia Rp100.000 adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Dong Vietnam (VND) 500.000.[9] Proses redenominasi akan mundur dari rencana yang semula akan direalisasikan pada 14 Agustus 2014 karena tekanan dari pihak asing.[10]
Urgensi Redenominasi
[sunting | sunting sumber]Gubernur BI periode 2013-2018, Agus Marto Warjoyo menilai setidaknya ada lima urgensi terkait kebijakan redenominasi. Pertama, penyederhanaan nilai mata uang dengan mata uang terlihat lebih efisien. Dengan mengurangi nilai nol, maka aktivitas ekonomi akan semakin sederhana. [11]
Kedua, penyederhanaan rupiah akan membuat rupiah semakin berdaulat dan bergengsi. Hal ini dapat membuat rupiah bisa sejajar dengan mata uang negara lain. Ketiga, redenominasi dapat membuat waktu transaksi menjadi lebih cepat. Jika sebuah mata uang memiliki banyak angka nol di belakangnya (contohnya 1.000.000 atau 1.000.000.000), maka perhitungan dan pencatatan dalam transaksi sehari-hari bisa menjadi rumit dan memakan waktu.
Keempat, dapat mengurangi risiko human error. Dengan jumlah digit yang lebih sedikit, maka perhitungan keuangan menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan, seperti kesalahan pencatatan, kesalahan penjumlahan, dan kesalahan pembukuan. Kelima, efisiensi pencantuman harga barang dan jasa.
|
|
Uang emisi sebelum tahun 2014
[sunting | sunting sumber]Uang koin[13] | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nilai | TE | Ukuran (mm) | Massa (gr) | Material | Gambar | Ketersediaan | Validitas | ||
Dmtr | Tbl | Depan | Belakang | ||||||
Rp1 | 1970 | 22 | 1,40 | 1,42 | Almunium | Burung Sikatan | Gambar "1" | Tidak | Tidak |
Rp2,5 | 1963 | ??? | ??? | ??? | Potret samping Soekarno | Gambar "2½" | |||
Rp5 | 1979 | 23 | 1,70 | 1,38 | Logo Keluarga Berencana | Gambar "5" | |||
Rp25 | 1991 | 18 | 1,98 | 1,22 | Garuda Pancasila | Buah Pala | |||
Rp50 | 1991 | 20 | 1,58 | 3,18 | Aluminum/Perunggu | Gambar "50" dan Komodo | |||
1999 | 20 | 2,00 | 1,36 | Aluminum | Gambar "50" dan Burung Kepodang | Jarang | Ya | ||
Rp100 | 1999 | 23 | 2,30 | 2,38 | Burung Kakaktua Raja | Ya | |||
Rp200 | 2003 | 23 | 2,30 | 2,38 | Burung Jalak Bali | ||||
Rp500 | 1997 | 24 | 1,83 | 5,34 | Almunium/Perunggu | Bunga Melati | Jarang | ||
2003 | 27 | 2,50 | 3,10 | Almunium | Ya | ||||
Rp1.000 | 1993 | 26 | 2,00 | 8,60 | Nikel/Perunggu | Gambar "1000" dan Pohon Kelapa sawit | Jarang | ||
2010 | 24 | 1,60 | 4,50 | Nikel & Baja | Garuda Pancasila dan "1000" | Angklung dan Gedung Sate | Ya |
* TE: Tahun Emisi
* TST: Tahun Seri Terkini
* TNP: Tahun Nilai Pertama
Uang emisi tahun 2014
[sunting | sunting sumber]Rencana semula Bank Indonesia meredenominasikan rupiah terganjal kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pembahasan Undang-undang Redenominasi yang terhenti akibat agenda Pemilu 2014. Target semula realisasi redenominasi pada 14 Agustus 2014 akan berubah dengan wajah uang baru, yaitu Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (Uang NKRI).
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Rupiah ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan seluruh warga negara Indonesia.[14] Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi menjadi institusi tunggal yang berwenang mencetak uang Rupiah. Nantinya Bank Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah, yakni kementerian keuangan dalam hal rencana mencetak uang, penerbitan uang, hingga penarikan dan pemusnahan uang yang lama.
Setelah tidak lagi menjadi institusi tunggal pencetak uang Rupiah, frasa Bank Indonesia yang terdapat di setiap pecahan Rupiah saat ini akan diganti menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, perubahan lainnya pada uang NKRI nantinya adalah akan adanya tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan sistem pengamanan baru anti pemalsuan pada uang kertas.
Uang emisi tahun 2016 & 2020
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100.
Desain uang baru ini sejalan dengan rencana Bank Indonesia menerbitkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan Rp100.000.
Pecahan Rp100.000 tetap menampilkan wajah dua proklamator Republik Indonesia, yaitu Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia, Bank Indonesia menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama.
Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-26 Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia ke-15 Agus Martowardojo.[15]
Untuk memperingati ulang tahun Republik Indonesia ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang komemoratif bertajuk Uang Peringatan Kemerdekaan dengan nominal Rp75.000. Uang ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal 17 Agustus 2020 dan mulai bisa dipesan sejak 18 Agustus 2020 melalui pemesanan daring.[16]
Kertas | |||
---|---|---|---|
Rp1.000-Rp10.000 | Rp20.000-Rp100.000 | ||
Depan | Belakang | Depan | Belakang |
Koin | |||
Rp100 | Rp200 | Rp500 | Rp1.000 |
Ultraungu (UV-A)
Rp1.000 | |
---|---|
Depan | Belakang |
Rp2.000 | |
Depan | Belakang |
Rp5.000 | |
Depan | Belakang |
Rp10.000 | |
Rp20.000 | |
Depan | Belakang |
Rp50.000 | |
Depan | Belakang |
Rp100.000 | |
Depan | Belakang |
Kode Tuna Netra (Blind Code)
Kode Tuna Netra (Blind Code) | |
---|---|
Rp20.000-Rp100.000 | Rp1.000-Rp10.000 |
|
Uang kertas
Berikut adalah gambar pahlawan di uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.
- Rp1.000 bergambar Tjut Meutia
- Rp2.000 bergambar Mohammad Hoesni Thamrin
- Rp5.000 bergambar KH Idham Chalid
- Rp10.000 bergambar Frans Kaisepo
- Rp20.000 bergambar Dr. G.S.S.J Ratulangi
- Rp50.000 bergambar Ir. Djuanda Kartawidjaja
- Rp75.000 bergambar Presiden Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno dan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. Mohammad Hatta
- Rp100.000 bergambar Presiden Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno dan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. Mohammad Hatta
Uang logam
- Rp100 bergambar Prof. Dr. Ir. Herman Johannes [17]
- Rp200 bergambar Dr. Tjiptomangunkusumo
- Rp500 bergambar Letjend TNI Purn. TB Simatupang
- Rp1.000 bergambar I Gusti Ketut Pudja
Selain menampilkan gambar pahlawan dan tarian tradisional, sebagai bentuk melestarikan karakteristik sebuah bangsa, uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016 ini juga menampilkan gambar destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia.
Berikut beberapa destinasi wisata yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.
- Rp1.000, Banda Neira
- Rp2.000, Ngarai Sianok
- Rp5.000, Gunung Bromo
- Rp10.000, Taman Nasional Wakatobi
- Rp20.000, Kepulauan Derawan
- Rp50.000, Pulau Padar, Taman Nasional Komodo
- Rp100.000, Kepulauan Wayag, Raja Ampat
Berikut beberapa tarian tradisional yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi 2016.
- Rp1.000, Tari Tifa
- Rp2.000, Tari Piring
- Rp5.000, Tari Gambyong
- Rp10.000, Tari Pakarena
- Rp20.000, Tari Kancet Ledo
- Rp50.000, Tari Legong
- Rp100.000, Tari Topeng Betawi
Berikut 7 gambar bunga yang ada di uang kertas baru rupiah dengan tahun emisi 2016.
- Rp1.000, Bunga Anggrek Larat
- Rp2.000, Bunga Jeumpa
- Rp5.000, Bunga Sedap Malam
- Rp10.000, Bunga Cempaka Hutan Kasar
- Rp20.000, Bunga Anggrek Hitam
- Rp50.000, Bunga Jepun Bali
- Rp100.000, Bunga Anggrek Bulan
Tanda air yang sama dengan seri sebelumnya.
Rp1.000 - Cut Nyak Dhien
Rp10.000 - Sultan Mahmud Badaruddin II Rp20.000 - Oto Iskandar di Nata Rp75.000 - Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta |
Uang emisi tahun 2022
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 18 Agustus 2022, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 7 desain baru uang kertas rupiah. Gambar pahlawan masih sama dengan desain uang kertas rupiah emisi tahun 2016, namun dengan ukuran uang kertas yang lebih pendek.[18] Wajah baru uang kertas tahun emisi 2022 tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan dan bertema kebudayaan Indonesia seperti tarian, pemandangan alam , dan flora di bagian belakang.[19]
Satuan uang dalam rupiah
[sunting | sunting sumber]Subsatuan
[sunting | sunting sumber]Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan Gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku pada masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai, namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
Sebutan | Nilai | Keterangan |
---|---|---|
Sen (¢) | Rp0,01 | ada koin pecahan 1 dan 5 ¢ |
Cepeng, Hepeng | 0,25¢ | dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa |
Peser | 0,50¢ | |
Pincang | 1,50¢ | |
Gobang, Benggol | 2,50¢ | |
Ketip, Kelip, Stuiver (bahasa Belanda) | Rp0,05 | ada koin pecahannya |
Picis | Rp0,10 | ada koin pecahannya |
Tali | Rp0,25 | ada koin pecahan 25 dan 50 ¢ |
Uang | 8,33¢ | ⅓ tali |
Supersatuan
[sunting | sunting sumber]Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
Sebutan | Nilai | Keterangan |
---|---|---|
Ringgit | Rp2,50 | pernah ada koin pecahannya |
Kupang | Rp1,25 | ½ ringgit |
Kurs rupiah terhadap dolar AS
[sunting | sunting sumber]
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
- untuk tahun tahun 1965-2009[20]
- untuk tahun 1945-1949 rupiah masih dalam taraf mencari pengakuan dari luar negeri
- untuk tahun 1950-an, rupiah dipatok tinggi tetapi sebenarnya di pasar gelap rupiah diperdagangkan jauh lebih rendah
- untuk tahun 1950 nilai Rp7,6 per USD adalah untuk ekspor dan Rp11,4 per USD adalah untuk impor
- untuk tahun 1964 dasarnya adalah UU No. 32/1964[21]
- tahun 1965 diperkenalkan rupiah baru dengan mencoret 3 angka nol
- untuk tahun 1970, 1971, 1978 adalah devaluasi yang dilakukan dalam keadaan mata uang ditentukan nilainya terhadap dolar oleh pemerintah[21]
- diberlakukan sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali mulai tahun 1978 sampai Juli 1997[21]
- IMF yang dikutip Nation Master pada 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005[22]
- untuk tahun 1999, 2001, 2002, 2003, 2004 [23]
- untuk perkiraan tahun 2006[24]
- untuk perkiraan tahun 2007[25]
- untuk tahun 2008[26]
- untuk tahun 2009-sekarang[27]
Daftar mata uang bernama seperti rupiah
[sunting | sunting sumber]- Rupee India (रुपया)
- Rufiyaa Maladewa (ދިވެހި ރުފިޔ)
- Rupee Mauritius (roupie)
- Rupee Nepal (रूपैयाँ)
- Rupee Pakistan (روپي)
- Rupee Seychelles (roupi, roupie)
- Rupee Sri Lanka (ரூபாய்)
Sudah tidak ada
[sunting | sunting sumber]- Rupee Afghanistan
- Rupee Bhutan
- Rupee Burma
- Rupee Hindia Denmark
- Rupee Afrika Timur (Britania)
- Rupee Hindia Prancis (roupie)
- Rupee Afrika Timur (Jerman) (rupie)
- Rupee Teluk
- Rupee Hyderabad
- Rupia Somaliland Italia
- Ripis Jawa
- Roepiah Hindia Belanda
- Rúpia Hindia Portugis
- Rupiah Riau
- Rupee Travancore
- Rupiah Papua Barat
- Rupee Zanzibar
Fiksi
[sunting | sunting sumber]- Rupee Hylia
Kurs IDR saat ini | |
---|---|
Dari Google Finance: | AUD CAD CHF CNY EUR GBP HKD JPY USD SGD CNY |
Dari Yahoo! Finance: | AUD CAD CHF CNY EUR GBP HKD JPY USD SGD CNY |
Dari XE.com: | AUD CAD CHF CNY EUR GBP HKD JPY USD SGD CNY |
Dari OANDA: | AUD CAD CHF CNY EUR GBP HKD JPY USD SGD CNY |
Dari fxtop.com: | AUD CAD CHF EUR GBP HKD JPY USD SGD CNY |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ {https://peacekeeping.un.org/ar/mission/past/etimor/untaetPU/currency.pdf}[pranala nonaktif permanen]
- ^ Welianto, Ari (2020-03-14). Welianto, Ari, ed. "Sejarah Rupiah, Bermula dari Oeang Republik Indonesia". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-08. Diakses tanggal 2020-10-30.
- ^ AIRLANGGA, ZAINAL C. (2023-10-29). "Titik Nol Perjalanan Rupiah". kompas.id. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ Sektiadi (2012-11-03). "Rupiah | HALAMAN (DARIPADA) SEKTI". Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ brilio.net (2015-05-27). "Gara-gara Genghis Khan mata uang Indonesia dinamai Rupiah". brilio.net. Diakses tanggal 2024-07-08.
- ^ https://bpkpenabur.or.id. "SEJARAH LAHIRNYA MATA UANG INDONESIA "Mengapa dinamakan RUPIAH?"". https://bpkpenabur.or.id. Diakses tanggal 2024-07-08. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ Sektiadi (2012-11-03). "Rupiah | HALAMAN (DARIPADA) SEKTI". Diakses tanggal 2024-07-08.
- ^ Warta Ekonomi (2020-07-08). "Apa Itu Redenominasi Rupiah?". wartaekonomi.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-30. Diakses tanggal 2023-08-30.
- ^ Herlina Kartika, Sofyan Nur Hidayat/Kontan (2010-08-02). Djumena, Erlangga, ed. "Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?". Kompas.com. KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-22. Diakses tanggal 2010-08-11.
- ^ "Pelaksanaan redenominasi bisa molor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-01. Diakses tanggal 2013-08-26.
- ^ Warta Ekonomi (2023-08-29). "Mengupas Alasan di Balik Maju Mundurnya Redenominasi Rupiah". wartaekonomi.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-30. Diakses tanggal 2023-08-30.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-08. Diakses tanggal 2019-03-26.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-08. Diakses tanggal 2019-03-26.
- ^ Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang (PDF). Arsip hukumonline.com. Diakses pada 26 November 2013.
- ^ Chandra, Ardan Adhi (2016-12-19). "Ini 11 Uang Rupiah Desain Baru". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-22. Diakses tanggal 2016-12-19.
- ^ "Peraturan Bank Indonesia No. 22/11/PBI/2020 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Khusus Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pecahan 75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu) Tahun Emisi 2020 - Bank Sentral Republik Indonesia". www.bi.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-27. Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ Yudiawan, Deni (2016-12-19). "Ini Penampakan Uang Rupiah Baru". Pikiran-Rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-28. Diakses tanggal 2016-12-19.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 2022-08-18.
- ^ "Resmi Rilis! Wajah Baru Uang Kertas Tahun Emisi 2022". 22 Agustus 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-02. Diakses tanggal 2022-09-02.
- ^ "USD pages" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-05-12. Diakses tanggal 2010-10-28.
- ^ a b c "Unisosdem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-16. Diakses tanggal 2010-10-28.
- ^ "Economy of Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-22. Diakses tanggal 2010-07-04.
- ^ "Sejarah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-08. Diakses tanggal 2010-07-04.
- ^ "Antara News". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-24. Diakses tanggal 2010-09-20.
- ^ Wajah muram rupiah akhir tahun[pranala nonaktif permanen]
- ^ Nilai rata-rata rupiah sepanjang tahun 2008[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kurs transaksi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-24. Diakses tanggal 2011-12-24.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Kurs Uang Kertas Asing versi BI
- (Indonesia) Kurs Rupiah dari sejumlah Bank terkemuka Indonesia
- (Indonesia) Mengenali Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah
- (Indonesia) Koleksi uang Rupiah
- (Indonesia) Buku Panduan Uang Rupiah
- (Indonesia) Bank Indonesia Booklet Ciri-ciri Rupiah
- (Indonesia) Bank Indonesia Leaflet Ciri-ciri Rupiah TE2016