Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(51 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
|bridge_name= Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah |
|bridge_name= Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah |
||
|official_name= |
|official_name= |
||
|image=Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.jpg|250px |
|||
|image= |
|||
|locale=[[Kabupaten Siak]], [[Provinsi Riau]] |
|locale=[[Kabupaten Siak]], [[Provinsi Riau]] |
||
|width={{convert|16,95|m|ft|0}} |
|width={{convert|16,95|m|ft|0}} |
||
|height={{convert|23|m|ft|0}} |
|height={{convert|23|m|ft|0}} |
||
|length={{convert|1,196|m|ft|0}}<ref name="riauonline">{{cite web|url=http://www.riauonline.co.id/riau/riau-pesisir/read/2017/03/08/jembatan-terindah-ini-bukan-di-amerika-tapi-hanya-ada-di-kabupaten-siak|publisher=Riau Online|author=Fakhrur Rodzi|title=Jembatan Terindah Ini Bukan di Amerika, tapi Hanya Ada di Kabupaten Siak|date= |
|length={{convert|1,196|m|ft|0}}<ref name="riauonline">{{cite web|url=http://www.riauonline.co.id/riau/riau-pesisir/read/2017/03/08/jembatan-terindah-ini-bukan-di-amerika-tapi-hanya-ada-di-kabupaten-siak|publisher=Riau Online|author=Fakhrur Rodzi|title=Jembatan Terindah Ini Bukan di Amerika, tapi Hanya Ada di Kabupaten Siak|date=7 Maret 2017|accessdate=16 April 2017}}</ref> |
||
|clearance= |
|clearance= |
||
|crosses=[[Sungai Siak]] |
|crosses=[[Sungai Siak]] |
||
|design= |
|design=2001 |
||
|spans= |
|spans= |
||
|begin= |
|begin= 2002 |
||
|complete= |
|complete= |
||
|cost=Rp.277 miliar<ref name=" |
|cost=Rp.277,65 miliar<ref name="setneg">{{cite web|url=http://www.setneg.go.id/index.php?lang=en&option=com_content&task=view&id=670&Itemid=93|publisher=Sektretariat Negara Republik Indonesia|title=Presiden Resmikan Jembatan Siak |date=13 Agustus 2007|accessdate=16 April 2017}}</ref> |
||
Presiden Resmikan Beroperasinya Jembatan Siak|date=11 Agustus 2007|accessdate=16 April 2017}}</ref> |
|||
|inaugurated=11 Agustus 2007 |
|inaugurated=11 Agustus 2007 |
||
|open= |
|open= |
||
|closed= |
|closed= |
||
|carries= 4 jalur<ref name="detik">{{ |
|carries= 4 jalur<ref name="detik">{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/815929/sby-resmikan-jembatan-siak|publisher=detikNews.com|title=SBY Resmikan Jembatan Siak|date=11 Agustus 2007|accessdate=16 April 2017|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> |
||
|toll= |
|toll= |
||
|lat= |
|lat= 0.7982498 |
||
|long= |
|long= 102.0142287 |
||
|maint= |
|maint= |
||
}} |
}} |
||
'''Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah''', dikenal juga dengan nama '''Jembatan Siak''',<ref name="antara">{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/73437/presiden-resmikan-beroperasinya-jembatan-siak|publisher=AntaraNews.com|editor=Bambang|title= |
|||
'''Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah''', dikenal juga dengan nama '''Jembatan Siak''', adalah nama jembatan yang terletak di kota [[Siak Sri Indrapura]], [[Kabupaten Siak]], [[Provinsi Riau]], [[Indonesia]]. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas [[Sungai Siak]] ini menghubungkan Desa Benteng Hulu (lokasi kantor bupati) dengan Desa Rawang Putih (lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak).<ref name="detik"/> |
|||
Presiden Resmikan Beroperasinya Jembatan Siak|date=11 Agustus 2007|accessdate=16 April 2017|editor-last=Bambang|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref> adalah sebuah jembatan yang terletak di kota [[Siak Sri Indrapura]], [[Kabupaten Siak]], [[Provinsi Riau]], [[Indonesia]]. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas [[Sungai Siak]] ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara di [[Siak, Siak|Kecamatan Siak]], dengan ikon sejarah [[Istana Siak Sri Inderapura|Istana Asserayah Hasyimiyah]] (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di [[Mempura, Siak|Kecamatan Mempura]] dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi [[Belanda]] di [[Benteng Hulu, Mempura, Siak|Desa Benteng Hulu]] dan [[Benteng Hilir, Mempura, Siak|Desa Benteng Hilir]].<ref name="infosiak">{{cite web|url=https://www.infosiak.com/budaya/jembatan-tasl-siak-bak-bukit-kembar-yang-sensual/|publisher=Info Siak|title=Anda Ingin Tahu Siak Sri Indrapura, Apa Saja Potensi Wisatanya?|date=11 Februari 2015|accessdate=16 April 2017|archive-date=2017-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20170416221852/https://www.infosiak.com/budaya/jembatan-tasl-siak-bak-bukit-kembar-yang-sensual/|dead-url=yes}}</ref> |
|||
Jembatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di [[Benteng Hulu, Mempura, Siak|Desa Benteng Hulu]] di [[Mempura, Siak|Kecamatan Mempura]] dengan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak di [[Rawang Air Putih, Siak, Siak|Desa Rawang Air Putih]] di [[Siak, Siak|Kecamatan Siak]] yang dipisahkan oleh Sungai Siak.<ref name="detik"/> Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan [[Kota Pekanbaru]] sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai. |
|||
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu ikon dan objek wisata andalan Kabupaten Siak sejak diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007 oleh [[Daftar Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] saat itu, [[Susilo Bambang Yudhoyono]].<ref name="setneg"/> |
|||
== Penamaan == |
|||
Nama resmi jembatan ini—'''Tengku Agung Sultanah Latifah'''—diambil dari nama gelar [[Tengku Agung Syarifah Latifah|Tengku Syarifah Mariam binti Fadyl]],<ref name="detiktravel">{{Cite news|url=https://travel.detik.com/domestic-destinations/d-2981721/mengenal-kisah-pria-yang-jadi-nama-bandara-di-istana-siak|publisher=detikTravel|title=Mengenal Kisah Pria yang Jadi Nama Bandara di Istana Siak|author=Silvia Galikano|date=3 Agustus 2015|accessdate=17 April 2017|first=Silvia|last=Galikano|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> permaisuri [[Sultan Syarif Kasim II]], sultan terakhir di [[Kerajaan Siak]] yang memerintah dari tahun 1915 hingga 1946.<ref name="ummi">{{cite web|url=http://www.ummi-online.com/tengku-agung-sultanah-latifah-pembangun-pendidikan-perempuan-melayu.html|publisher=Ummi Online|title=Tengku Agung Sultanah Latifah, Pembangun Pendidikan Perempuan Melayu|date=13 Desember 2014|accessdate=16 April 2017|archive-date=2017-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20170417070035/http://www.ummi-online.com/tengku-agung-sultanah-latifah-pembangun-pendidikan-perempuan-melayu.html|dead-url=yes}}</ref> |
|||
== Data teknis dan struktur jembatan == |
|||
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian jembatan mencapai 23 meter di atas permukaan air [[Sungai Siak]] yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter dan mampu menanggung beban sebanyak 28 ton. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter dengan ukuran 10 X 5 m², yang digunakan untuk diorama teater dan rumah makan, yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan yang dirancang bisa bertahan hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistem ''cable stayed'', dengan konstruksi modern.<ref name="antara"/><ref name="pu">{{cite web|url=http://www.pu.go.id/main/view/4435|publisher=[[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kemenpupera RI]]|title=PRESIDEN SBY RESMIKAN JEMBATAN SIAK|date=13 Agustus 2007|accessdate=17 April 2017|archive-date=2017-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20170417235636/http://www.pu.go.id/main/view/4435|dead-url=yes}}</ref> |
|||
== Tahapan pembangunan == |
|||
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah dirancang sejak tahun 2001 oleh tim ahli dari [[Institut Teknologi Bandung]]. Pembangunan jembatan ini dimulai sejak tanggal 27 Desember 2002 dengan ditandatanganinya surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara Bupati Siak dengan kontraktor Konsorsium HK-PP yang merupakan konsorsium dua [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] terbesar yakni [[Hutama Karya|PT Hutama Karya]] dan [[Pembangunan Perumahan|PT Pembangunan Perumahan]].<ref name="antara"/> |
|||
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah tersebut mencapai Rp.277,65 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak.<ref name="setneg"/> |
|||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
||
Baris 31: | Baris 46: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Jembatan di Riau|state=collapsed}} |
|||
{{Jembatan di Indonesia}} |
|||
[[Kategori:Kabupaten Siak]] |
[[Kategori:Kabupaten Siak]] |
||
[[Kategori:Jembatan di |
[[Kategori:Jembatan di Riau|Tengku Agung]] |
Revisi terkini sejak 6 November 2024 08.49
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah | |
---|---|
Koordinat | 0°48′28″N 102°01′35″E / 0.8078°N 102.0265°E |
Moda transportasi | 4 jalur[1] |
Melintasi | Sungai Siak |
Lokal | Kabupaten Siak, Provinsi Riau |
Karakteristik | |
Desain | 2001 |
Panjang total | 1,196 meter (4 ft)[2] |
Lebar | 16,95 meter (56 ft) |
Tinggi | 23 meter (75 ft) |
Sejarah | |
Mulai dibangun | 2002 |
Biaya konstruksi | Rp.277,65 miliar[3] |
Diresmikan | 11 Agustus 2007 |
Lokasi | |
Koordinat: 0°48′28.1″N 102°1′35.4″E / 0.807806°N 102.026500°E |
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan nama Jembatan Siak,[4] adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.[5]
Jembatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di Desa Benteng Hulu di Kecamatan Mempura dengan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak di Desa Rawang Air Putih di Kecamatan Siak yang dipisahkan oleh Sungai Siak.[1] Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu ikon dan objek wisata andalan Kabupaten Siak sejak diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.[3]
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Nama resmi jembatan ini—Tengku Agung Sultanah Latifah—diambil dari nama gelar Tengku Syarifah Mariam binti Fadyl,[6] permaisuri Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir di Kerajaan Siak yang memerintah dari tahun 1915 hingga 1946.[7]
Data teknis dan struktur jembatan
[sunting | sunting sumber]Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian jembatan mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter dan mampu menanggung beban sebanyak 28 ton. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter dengan ukuran 10 X 5 m², yang digunakan untuk diorama teater dan rumah makan, yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan yang dirancang bisa bertahan hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern.[4][8]
Tahapan pembangunan
[sunting | sunting sumber]Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah dirancang sejak tahun 2001 oleh tim ahli dari Institut Teknologi Bandung. Pembangunan jembatan ini dimulai sejak tanggal 27 Desember 2002 dengan ditandatanganinya surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara Bupati Siak dengan kontraktor Konsorsium HK-PP yang merupakan konsorsium dua BUMN terbesar yakni PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan.[4]
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah tersebut mencapai Rp.277,65 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak.[3]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "SBY Resmikan Jembatan Siak". detikcom. detikNews.com. 11 Agustus 2007. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ Fakhrur Rodzi (7 Maret 2017). "Jembatan Terindah Ini Bukan di Amerika, tapi Hanya Ada di Kabupaten Siak". Riau Online. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ a b c "Presiden Resmikan Jembatan Siak". Sektretariat Negara Republik Indonesia. 13 Agustus 2007. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ a b c Bambang, ed. (11 Agustus 2007). "Presiden Resmikan Beroperasinya Jembatan Siak". ANTARA News. AntaraNews.com. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ "Anda Ingin Tahu Siak Sri Indrapura, Apa Saja Potensi Wisatanya?". Info Siak. 11 Februari 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-16. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ Galikano, Silvia (3 Agustus 2015). "Mengenal Kisah Pria yang Jadi Nama Bandara di Istana Siak". detikcom. detikTravel. Diakses tanggal 17 April 2017.
- ^ "Tengku Agung Sultanah Latifah, Pembangun Pendidikan Perempuan Melayu". Ummi Online. 13 Desember 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-17. Diakses tanggal 16 April 2017.
- ^ "PRESIDEN SBY RESMIKAN JEMBATAN SIAK". Kemenpupera RI. 13 Agustus 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-17. Diakses tanggal 17 April 2017.