Lompat ke isi

Hakim-Hakim 17: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Walikota, +Wali kota; -walikota, +wali kota)
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
k Pengetik-AM memindahkan halaman Hakim-hakim 17 ke Hakim-Hakim 17
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(12 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible chapter|letname= Hakim-hakim 17 |previouslink= Hakim-hakim 16 |previousletter= pasal 16 |nextlink= Hakim-hakim 18 |nextletter= pasal 18 |book=[[Kitab Hakim-hakim]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 7 |category= [[Nevi'im]] | filename= Leningrad-codex-07-judges.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Judges |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Kitab Hakim-hakim]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]], dibuat tahun 1008.</div>}}
'''Hakim-hakim 17''' (disingkat '''Hak 17''') adalah bagian dari [[Kitab Hakim-hakim]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Lasor">W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. ''Pengantar Perjanjian Lama 1''. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159</ref><ref name="Blom">J. Blommendaal. ''Pengantar kepada Perjanjian Lama''. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref>
'''Hakim-hakim 17''' (disingkat '''Hak 17''') adalah [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|pasal]] [[ketujuh belas]] [[Kitab Hakim-hakim]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Lasor">W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. ''Pengantar Perjanjian Lama 1''. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159</ref> Pasal ini berisi kisah tentang patung sembahan [[Mikha orang Efraim|Mikha]], yang berakhir di [[Hakim-hakim 18|pasal 18]], berkaitan dengan sejarah [[suku Dan]].<ref name="Blom">J. Blommendaal. ''Pengantar kepada Perjanjian Lama''. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref>


== Teks ==
== Teks ==
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]].
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]].
* Pasal ini terdiri dari 13 ayat.
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 13 ayat.
* Catatan dalam [[Hakim-hakim 17|pasal 17]] [[Hakim-hakim 18|sampai 18]] merupakan satu dari 2 lampiran (''appendix'') [[Kitab Hakim-hakim]]. Lampiran yang lain adalah [[Hakim-hakim 19|pasal 19]][[Hakim-hakim 21|-21]].
* Berisi kisah tentang patung sembahan [[Mikha orang Efraim|Mikha]], yang berakhir di [[Hakim-hakim 18|pasal 18]], berkaitan dengan sejarah [[suku Dan]].
* Merupakan satu dari 2 apendiks dari [[Kitab Hakim-hakim]]. Apendiks yang lain adalah [[Hakim-hakim 19|pasal 19]] [[Hakim-hakim 21|sampai 21]].


== Waktu ==
== Waktu ==
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi di awal masa Hakim-hakim, karena di pasal 18 dikisahkan tentang perjalanan [[suku Dan]] yang disinggung dalam [[Hakim-hakim 1|pasal 1]].
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi di awal masa Hakim-hakim, karena di [[Hakim-hakim 18|pasal 18]] dikisahkan tentang perjalanan [[suku Dan]] yang disinggung dalam [[Hakim-hakim 1|pasal 1]]


== Struktur ==
== Struktur ==
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
* {{Alkitab|Hakim-hakim 17:1-6}} = Patung sembahan [[Mikha orang Efraim|Mikha]]
* {{Alkitab|Hakim-hakim 17:1-6}} = [[Patung sembahan Mikha]]
* {{Alkitab|Hakim-hakim 17:7-13}} = Imam dari [[Betlehem]], [[Yudea]].
* {{Alkitab|Hakim-hakim 17:7-13}} = Imam dari [[Betlehem]], [[Yudea]].


== Ayat 1 ==
== Ayat 1 ==
{{utama|Patung sembahan Mikha}}
:''Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha namanya.''<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:1}}</ref>
:''Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha namanya.'' ([[Terjemahan Baru|TB]])<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:1}} - Sabda.org</ref>
Sejarah kronologis [[kitab Hakim-hakim]] berakhir dengan [[Hakim-hakim 16|pasal 16]] ({{Alkitab|Hakim-hakim 16:1-31}}). Mulai dengan episode Mikha, bagian terakhir kitab Hakim-Hakim ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:1-21:25}}) menguraikan standar-standar moral yang rendah, upacara-upacara keagamaan yang sesat, dan tatanan sosial yang kacau di Israel selama periode hakim-hakim. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa jikalau firman Allah dan prinsip-prinsip moral yang benar diabaikan, maka baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan akan dibinasakan (bandingkan {{Alkitab|Amsal 14:34; 21:7}}). Dua kali penulis mengatakan bahwa "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:6; 21:25}}; bandingkan {{Alkitab|Amsal 14:12}}). Jalan Allah ditolak sehingga mengakibatkan keputusasaan, kekacauan, dan kematian.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
Sejarah kronologis [[kitab Hakim-hakim]] berakhir dengan [[Hakim-hakim 16|pasal 16]] ({{Alkitab|Hakim-hakim 16:1-31}}). Mulai dengan episode [[Mikha orang Efraim|Mikha]], bagian terakhir [[kitab Hakim-hakim]] ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:1-21:25}}) menguraikan standar-standar moral yang rendah, upacara-upacara keagamaan yang sesat, dan tatanan sosial yang kacau di Israel selama periode hakim-hakim. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa jikalau firman Allah dan prinsip-prinsip moral yang benar diabaikan, maka baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan akan dibinasakan (bandingkan {{Alkitab|Amsal 14:34; 21:7}}). Dua kali penulis mengatakan bahwa "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:6; 21:25}}; bandingkan {{Alkitab|Amsal 14:12}}). Jalan Allah ditolak sehingga mengakibatkan keputusasaan, kekacauan, dan kematian.<ref name=fulllife/>


== Ayat 2 ==
== Ayat 2 ==
:''Berkatalah ia (Mikha) kepada ibunya: "<u>Uang perak yang seribu seratus</u> itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk--aku sendiri mendengar ucapanmu itu--memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN."<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:2}}</ref>
:''Berkatalah ia (Mikha) kepada ibunya: "<u>Uang perak yang seribu seratus</u> itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk--aku sendiri mendengar ucapanmu itu--memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN."'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:2}} - Sabda.org</ref>
Jumlah 1100 uang perak tepat sama dengan jumlah uang yang dijanjikan akan diberikan oleh setiap raja (= kepala daerah, wali kota) orang [[Filistin]] kepada [[Delila]], jika ia dapat menyerahkan [[Simson]] untuk ditangkap mereka. Peristiwa ini dicatat di [[Kitab Hakim-hakim]] [[Hakim-hakim 16|pasal sebelumnya (pasal 16)]].<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 16:5}}</ref>
Jumlah 1100 uang perak tepat sama dengan jumlah uang yang dijanjikan akan diberikan oleh setiap raja (= kepala daerah, wali kota) orang [[Filistin]] kepada [[Delila]], jika ia dapat menyerahkan [[Simson]] untuk ditangkap mereka. Peristiwa ini dicatat di [[Kitab Hakim-hakim]] [[Hakim-hakim 16|pasal sebelumnya (pasal 16)]].<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 16:5}}</ref>


== Ayat 5 ==
== Ayat 5 ==
:''Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah [[efod]] dan [[terafim]], ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya.''<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:5}}</ref>
:''Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah [[efod]] dan [[terafim]], ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:5}} - Sabda.org</ref>
Karena Mikha tidak tunduk kepada kekuasaan dari penyataan Allah yang diilhamkan dan tertulis dan diberikan melalui Musa, ia menipu dirinya sendiri dan melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:6}}; bandingkan {{Alkitab|Ulangan 11:18-25}}; {{Alkitab|Yosua 1:5-8}}). Ia menipu dirinya sampai percaya bahwa ia dapat menerima berkat Allah (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:13}}) dan pada saat bersamaan melanggar semua perintah Alkitab yang jelas. Dosa-dosanya meliputi mencuri (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:2}}), menyembah berhala (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:3-5}}), tidak menaati perintah-perintah Allah (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:6}}), dan mengangkat anaknya sendiri sebagai imam (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:5-13}}; {{Alkitab|Bilangan 16:17}}; {{Alkitab|Ulangan 21:5}}; bandingkan {{Alkitab|2 Timotius 4:3}}). Pemahaman yang benar dan pertimbangan moral yang sehat hilang di Israel ketika bangsa itu meninggalkan perjanjian Allah.<ref name=fulllife />
Karena [[Mikha orang Efraim|Mikha]] tidak tunduk kepada kekuasaan dari penyataan Allah yang diilhamkan dan tertulis dan diberikan melalui Musa, ia menipu dirinya sendiri dan melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri ([[#Ayat 6|Hakim-hakim 17:6]]; bandingkan {{Alkitab|Ulangan 11:18-25}}; {{Alkitab|Yosua 1:5-8}}). Ia menipu dirinya sampai percaya bahwa ia dapat menerima berkat Allah ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:13}}) dan pada saat bersamaan melanggar semua perintah Alkitab yang jelas. Dosa-dosanya meliputi mencuri (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 17:2}}), menyembah berhala ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:3-5}}), tidak menaati perintah-perintah Allah ([[#Ayat 6|Hakim-hakim 17:6]]), dan mengangkat anaknya sendiri sebagai imam ({{Alkitab|Hakim-hakim 17:5-13}}; {{Alkitab|Bilangan 16:17}}; {{Alkitab|Ulangan 21:5}}; bandingkan {{Alkitab|2 Timotius 4:3}}). Pemahaman yang benar dan pertimbangan moral yang sehat hilang di Israel ketika bangsa itu meninggalkan perjanjian Allah.<ref name=fulllife />


== Ayat 6 ==
== Ayat 6 ==
:''Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya.''<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:6}}</ref>
:''Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 17:6}} - Sabda.org</ref>
Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bandingkan {{Alkitab|Hakim-hakim 2:11; 4:1; 6:1; 10:6}}). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan—bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.<ref name=fulllife />
Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat di pandangan Allah (bandingkan {{Alkitab|Hakim-hakim 2:11; 4:1; 6:1; 10:6}}). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan—bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.<ref name=fulllife />

== Referensi ==
{{reflist|2}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Mikha orang Efraim]]
* [[Musa]]
* [[Musa]]
* [[Gersom bin Musa]]
* [[Gersom bin Musa]]
Baris 41: Baris 38:
* [[Suku Efraim]]
* [[Suku Efraim]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Hakim-hakim 1]], [[Hakim-hakim 18]].
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Hakim-hakim 1]], [[Hakim-hakim 18]].

== Referensi ==
{{reflist|2|refs=

<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>

}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 19 Agustus 2022 08.01

Hakim-hakim 17
Kitab Hakim-hakim lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Hakim-hakim
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
7

Hakim-hakim 17 (disingkat Hak 17) adalah pasal ketujuh belas Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Pasal ini berisi kisah tentang patung sembahan Mikha, yang berakhir di pasal 18, berkaitan dengan sejarah suku Dan.[2]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi di awal masa Hakim-hakim, karena di pasal 18 dikisahkan tentang perjalanan suku Dan yang disinggung dalam pasal 1

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha namanya. (TB)[3]

Sejarah kronologis kitab Hakim-hakim berakhir dengan pasal 16 (Hakim–hakim 16:1–31). Mulai dengan episode Mikha, bagian terakhir kitab Hakim-hakim (Hakim–hakim 17:1–21:25) menguraikan standar-standar moral yang rendah, upacara-upacara keagamaan yang sesat, dan tatanan sosial yang kacau di Israel selama periode hakim-hakim. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa jikalau firman Allah dan prinsip-prinsip moral yang benar diabaikan, maka baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan akan dibinasakan (bandingkan Amsal 14:34; 21:7). Dua kali penulis mengatakan bahwa "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" (Hakim–hakim 17:6; 21:25; bandingkan Amsal 14:12). Jalan Allah ditolak sehingga mengakibatkan keputusasaan, kekacauan, dan kematian.[4]

Berkatalah ia (Mikha) kepada ibunya: "Uang perak yang seribu seratus itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk--aku sendiri mendengar ucapanmu itu--memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN." (TB)[5]

Jumlah 1100 uang perak tepat sama dengan jumlah uang yang dijanjikan akan diberikan oleh setiap raja (= kepala daerah, wali kota) orang Filistin kepada Delila, jika ia dapat menyerahkan Simson untuk ditangkap mereka. Peristiwa ini dicatat di Kitab Hakim-hakim pasal sebelumnya (pasal 16).[6]

Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya. (TB)[7]

Karena Mikha tidak tunduk kepada kekuasaan dari penyataan Allah yang diilhamkan dan tertulis dan diberikan melalui Musa, ia menipu dirinya sendiri dan melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 17:6; bandingkan Ulangan 11:18–25; Yosua 1:5–8). Ia menipu dirinya sampai percaya bahwa ia dapat menerima berkat Allah (Hakim–hakim 17:13) dan pada saat bersamaan melanggar semua perintah Alkitab yang jelas. Dosa-dosanya meliputi mencuri (ayat Hakim–hakim 17:2), menyembah berhala (Hakim–hakim 17:3–5), tidak menaati perintah-perintah Allah (Hakim-hakim 17:6), dan mengangkat anaknya sendiri sebagai imam (Hakim–hakim 17:5–13; Bilangan 16:17; Ulangan 21:5; bandingkan 2 Timotius 4:3). Pemahaman yang benar dan pertimbangan moral yang sehat hilang di Israel ketika bangsa itu meninggalkan perjanjian Allah.[4]

Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya. (TB)[8]

Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat di pandangan Allah (bandingkan Hakim–hakim 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan—bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Hakim–hakim 17:1 - Sabda.org
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Hakim–hakim 17:2 - Sabda.org
  6. ^ Hakim–hakim 16:5
  7. ^ Hakim–hakim 17:5 - Sabda.org
  8. ^ Hakim–hakim 17:6 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]