Lompat ke isi

Alfabet Latin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.125.214.141 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(75 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|topik khusus alfabet Latin berfungsi menulis bahasa Latin|Alfabet bahasa Latin}}
{{Infobox writing system
{{Infobox writing system
|name=Alfabet Latin
|name=Alfabet Latin
|type=Alfabet
|type=Alfabet
|languages=[[bahasa Latin|Latin]], [[Rumpun bahasa Roman]], [[Rumpun bahasa Germanik]], dan lain-lain.
|languages=awalnya bahasa Latin, lalu umum digunakan [[Bahasa di Eropa|bahasa-bahasa Eropa]], [[Bahasa di Afrika|Afrika]], [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]], dan [[Rumpun bahasa Austroasia|Austroasia]]
|time=sekitar sejak 700 SM hingga sekarang
|time=sekitar sejak 700 SM hingga sekarang
|fam1= [[Hieroglif Mesir]]
|fam1= [[Hieroglif Mesir]]
|fam2=[[Abjad Proto-Sinaitik]]
|fam2=[[Abjad Proto-Sinai]]
|fam3=[[Abjad Fenisia]]
|fam3=[[Abjad Fenisia]]
|fam4=[[Alfabet Yunani]]
|fam4=[[Alfabet Yunani]] ([[Alfabet Yunani Barat|Barat]])
|fam5=[[Alfabet Etruska]]
|fam5=[[Alfabet Italik Kuno]] ([[Alfabet Etruria|Etruria]])
|sisters=[[Alfabet Sirilik]]<br />[[Alfabet Koptik]]<br />[[Alfabet Armenia]]<br />[[Alfabet Rune|Alfabet Rune/Futhark]]
|sisters=[[Alfabet Kiril]]<br />[[Alfabet Koptik]]<br />[[Alfabet Armenia]]<br />[[Alfabet Rune|Alfabet Rune/Futhark]]
|children=Banyak: lihat [[Alfabet yang berasal dari aksara Latin]]
|children=Banyak: lihat [[Alfabet yang berasal dari aksara Latin]]
|sample=Modern basic Latin alphabet sample.svg
|sample=Abecedarium.svg
|sample_desc=Contoh huruf baku dalam alfabet Latin Modern.
|sample_desc=Contoh huruf baku dalam alfabet Latin Modern.
|unicode=Lihat [[huruf Latin dalam Unicode]]
|unicode=Lihat [[huruf Latin dalam Unicode]]
Baris 17: Baris 18:
|IPAChartEng=1
|IPAChartEng=1
}}
}}
'''Alfabet Latin''' atau '''Abjad Rumi''' (dari kata Romawi) adalah [[alfabet]] yang pertama kalinya dipakai oleh orang [[Romawi]] untuk menuliskan [[bahasa Latin]] kira-kira sejak abad ke-7 [[Sebelum Masehi]]. Mereka belajar menulis dari orang-orang [[bangsa Etruria|Etruria]], sedangkan orang [[Etruria]] belajar dari orang [[Yunani]]. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari [[alfabet Yunani]]. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari [[abjad Fenisia]], dan abjad Fenisia berasal dari [[hieroglif Mesir]].
'''Alfabet Latin''', '''abjad Latin''', '''aksara Latin''', '''huruf Latin''', atau '''aksara Romawi''' adalah [[alfabet]] yang pertama kalinya dipakai oleh orang [[Romawi Kuno|Romawi]] untuk menuliskan [[bahasa Latin]], kira-kira sejak abad ke-7 [[Sebelum Masehi]]. Mereka belajar menulis dari orang-orang [[bangsa Etruria|Etruria]], sedangkan orang [[Etruria]] belajar dari orang [[Yunani]]. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari [[alfabet Yunani]]. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari [[abjad Fenisia]], dan abjad Fenisia berasal dari [[hieroglif Mesir]].


Pada saat ini alfabet Latin adalah [[aksara]] yang paling banyak dipakai di [[dunia]] untuk menuliskan berbagai [[bahasa]]. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan [[fonologi]] bahasa mereka, karena tidak semua [[fonem]] dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: [[J]], [[W]]), penambahan diakritik (contoh: [[Ñ]], [[Ü]]), penggabungan huruf/[[ligatur]] (modifikasi bentuk, contoh: [[ß]], [[Æ]], [[Œ]]). Beberapa negara mengatur penggunaan [[dwihuruf]] dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi {{IPA|/θ/}} dan {{IPA|/ð/}}), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi {{IPA|/ŋ/}}), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi {{IPA|/ʃ/}}), "Ph" (untuk bunyi {{IPA|/ɸ/}} dan {{IPA|/f/}}).
Pada saat ini alfabet Latin adalah [[aksara]] yang paling banyak digunakan di [[dunia]] untuk menuliskan berbagai [[bahasa]]. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan [[fonologi]] bahasa mereka, karena tidak semua [[fonem]] dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: [[J]], [[W]]), penambahan diakritik (contoh: [[Ñ]], [[Ü]]), penggabungan huruf/[[ligatur]] (modifikasi bentuk, contoh: [[ß]], [[Æ]], [[Œ]]). Beberapa negara mengatur penggunaan [[dwihuruf]] dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi {{IPA|/θ/}} dan {{IPA|/ð/}}), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi {{IPA|/ŋ/}}), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi {{IPA|/ʃ/}}), "Ph" (untuk bunyi {{IPA|/ɸ/}} dan {{IPA|/f/}}).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Asal mula ===
=== Asal mula ===
Dipercaya bahwa [[bangsa Romawi|bangsa Romawi Kuno]] mengadopsi sebuah varian dari [[alfabet Yunani]] di [[Cumae]], sebuah [[Magna Graecia|koloni bangsa Yunani]] di [[Italia Selatan]], pada abad ke-7 SM. ([[Gaius Julius Hyginus]] dalam ''Fab. 277'' menyebutkan legenda bahwa [[Carmenta]], seorang [[sibila Kimmeri]], menyerap lima belas huruf Yunani menjadi alfabet Latin, yang diperkenalkan lewat Latium oleh putranya, [[Evander dari Pallene|Evander]], sekitar 60 tahun sebelum [[perang Troya]], namun tidak ada jejak sejarah mengenai kisah ini.) Alfabet Yunani Kuno sendiri pada mulanya berasal dari [[abjad Fenisia]]. Dari alfabet Yunani di Cumae, terciptalah [[alfabet Etruska]] dan selanjutnya bangsa Romawi mengadopsi 21 huruf dari 26 huruf dalam alfabet Etruska, sebagai berikut:
Dipercaya bahwa [[bangsa Romawi|bangsa Romawi Kuno]] mengadopsi sebuah varian dari [[alfabet Yunani]] di [[Cumae]], sebuah [[Magna Graecia|koloni bangsa Yunani]] di [[Italia Selatan]], pada abad ke-7 SM. ([[Gaius Julius Hyginus]] dalam ''Fab. 277'' menyebutkan legenda bahwa [[Carmenta]], seorang [[sibila Kimmeri]], menyerap lima belas huruf Yunani menjadi alfabet Latin, yang diperkenalkan lewat Latium oleh putranya, [[Evander dari Pallene|Evander]], sekitar 60 tahun sebelum [[perang Troya]], tetapi tidak ada jejak sejarah mengenai kisah ini.) Alfabet Yunani Kuno sendiri pada mulanya berasal dari [[abjad Fenisia]]. Dari alfabet Yunani di Cumae, terciptalah [[alfabet Etruska]] dan selanjutnya bangsa Romawi mengadopsi 21 huruf dari 26 huruf dalam alfabet Etruska, sebagai berikut:


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 33: Baris 34:
|}
|}


Huruf ⟨C⟩ adalah varian bentuk [[gama (huruf Yunani)|gama]] di Yunani Barat, namun sama-sama dipakai untuk melambangkan bunyi {{IPA|/ɡ/}} dan {{IPA|/k/}}, kemungkinan karena pengaruh [[bahasa Etruska]], yang kurang memiliki [[konsonan plosif]]. Kemudian, sekitar abad ke-3 SM, huruf ⟨Z⟩ — yang tidak diperlukan untuk menuliskan bahasa Latin yang lazim — digantikan oleh huruf ⟨G⟩ yang baru, berasal dari bentuk ⟨C⟩ yang telah dimodifikasi dengan menambahkan garis vertikal kecil. Sejak saat itu, ⟨G⟩ melambangkan bunyi {{IPA|/ɡ/}} ([[konsonan plosif]] [[suara (fonetik)|bersuara]]), sementara ⟨C⟩ melambangkan {{IPA|/k/}} ([[konsonan plosif]] [[suara (fonetik)|nirsuara]]). Huruf ⟨K⟩ amat jarang digunakan, misalnya dalam beberapa kata seperti ''[[Kalendae]]'', seringkali ejaannya tergantikan oleh ⟨C⟩.
Huruf ⟨C⟩ adalah varian bentuk [[gama (huruf Yunani)|gama]] di Yunani Barat, tetapi sama-sama dipakai untuk melambangkan bunyi {{IPA|/ɡ/}} dan {{IPA|/k/}}, kemungkinan karena pengaruh [[bahasa Etruska]], yang kurang memiliki [[konsonan plosif]]. Kemudian, sekitar abad ke-3 SM, huruf ⟨Z⟩ — yang tidak diperlukan untuk menuliskan bahasa Latin yang lazim — digantikan oleh huruf ⟨G⟩ yang baru, berasal dari bentuk ⟨C⟩ yang telah dimodifikasi dengan menambahkan garis vertikal kecil. Sejak saat itu, ⟨G⟩ melambangkan bunyi {{IPA|/ɡ/}} ([[konsonan plosif]] [[suara (fonetik)|bersuara]]), sementara ⟨C⟩ melambangkan {{IPA|/k/}} ([[konsonan plosif]] [[suara (fonetik)|nirsuara]]). Huruf ⟨K⟩ amat jarang digunakan, misalnya dalam beberapa kata seperti ''[[Kalendae]]'', sering kali ejaannya tergantikan oleh ⟨C⟩.


Setelah penaklukkan [[Yunani]] oleh Romawi pada abad pertama SM, alfabet Latin memungut (atau mengadopsi kembali) huruf Yunani ⟨Y⟩ dan ⟨Z⟩ untuk menuliskan [[kata serapan]] dari [[bahasa Yunani]], sehingga ditempatkan di akhir susunan alfabet. Sebuah usaha oleh Kaisar [[Claudius]] yang memperkenalkan tiga [[huruf Claudius|huruf tambahan]] tidak berhasil. Maka dari itu pada masa klasiknya, alfabet Latin hanya mengandung 23 huruf:
Setelah penaklukkan [[Yunani]] oleh Romawi pada abad pertama SM, alfabet Latin memungut (atau mengadopsi kembali) huruf Yunani ⟨Y⟩ dan ⟨Z⟩ untuk menuliskan [[kata serapan]] dari [[bahasa Yunani]], sehingga ditempatkan di akhir susunan alfabet. Sebuah usaha oleh Kaisar [[Claudius]] yang memperkenalkan tiga [[huruf Claudius|huruf tambahan]] tidak berhasil. Maka dari itu pada masa klasiknya, alfabet Latin hanya mengandung 23 huruf:
Baris 80: Baris 81:
[[Berkas:Duenos inscription.jpg|jmpl|ka|[[Prasasti Duenos]], bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.]]
[[Berkas:Duenos inscription.jpg|jmpl|ka|[[Prasasti Duenos]], bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.]]


Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam [[alfabet Yunani]] (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semitik: [[abjad Fenisia|Fenisia]], [[abjad Ibrani|Ibrani]], [[abjad Suryani|Suryani]], [[abjad Arab|Arab]]). Untuk huruf-huruf yang melambangkan [[konsonan plosif]] (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi [[vokal]] {{IPA|/eː/}} dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang melambangkan konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi {{IPA|/e/}}. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" {{IPA|/hyː/}} seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama [[upsilon]] masih belum digunakan, namun kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal {{IPA|/y/}} dengan {{IPA|/i/}}. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, [[zeta]].
Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam [[alfabet Yunani]] (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semit: [[abjad Fenisia|Fenisia]], [[abjad Ibrani|Ibrani]], [[abjad Suryani|Suryani]], [[abjad Arab|Arab]]). Untuk huruf-huruf yang melambangkan [[konsonan plosif]] (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi [[vokal]] {{IPA|/eː/}} dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang melambangkan konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi {{IPA|/e/}}. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" {{IPA|/hyː/}} seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama [[upsilon]] masih belum digunakan, tetapi kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal {{IPA|/y/}} dengan {{IPA|/i/}}. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, [[zeta]].


[[Huruf kursif Romawi Kuno]], juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh [[Kaisar Romawi]]. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada ''[[Capitalis Monumentalis]]'', sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, namun mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi [[huruf Unsial]], suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.
[[Huruf kursif Romawi Kuno]], juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh [[Kaisar Romawi]]. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada ''[[Capitalis Monumentalis]]'', sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, tetapi mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi [[huruf Unsial]], suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.


[[Huruf kursif Romawi Baru]], juga dikenali sebagai huruf kursif kecil, digunakan sejak abad ke-3 hingga ke-7 M, dan menggunakan bentuk huruf yang lebih mudah dikenali pada masa kini; ⟨a⟩, ⟨b⟩, ⟨d⟩, dan ⟨e⟩ mengambil bentuk yang lebih familier, dan huruf lainnya proporsional antara satu sama lain. Huruf ini berkembang hingga [[Abad Pertengahan]] sebagai [[aksara Merovingian]] dan [[Carolingian]].
[[Huruf kursif Romawi Baru]], juga dikenali sebagai huruf kursif kecil, digunakan sejak abad ke-3 hingga ke-7 M, dan menggunakan bentuk huruf yang lebih mudah dikenali pada masa kini; ⟨a⟩, ⟨b⟩, ⟨d⟩, dan ⟨e⟩ mengambil bentuk yang lebih familier, dan huruf lainnya proporsional antara satu sama lain. Huruf ini berkembang hingga [[Abad Pertengahan]] sebagai [[aksara Merovingian]] dan [[Carolingian]].
Baris 97: Baris 98:
The languages that use the [[Latin script]] today generally use [[capital letters]] to begin paragraphs and sentences and [[Noun#Proper nouns and common nouns|proper nouns]]. The rules for [[capitalization]] have changed over time, and different languages have varied in their rules for capitalization. [[Old English language|Old English]], for example, was rarely written with even proper nouns capitalized; whereas [[Modern English]] of the 18th century had frequently all nouns capitalized, in the same way that Modern [[German language|German]] is written today, e.g. "Alle Schwestern der alten Stadt hatten die Vögel gesehen" (All of the Sisters of the old City had seen the Birds).
The languages that use the [[Latin script]] today generally use [[capital letters]] to begin paragraphs and sentences and [[Noun#Proper nouns and common nouns|proper nouns]]. The rules for [[capitalization]] have changed over time, and different languages have varied in their rules for capitalization. [[Old English language|Old English]], for example, was rarely written with even proper nouns capitalized; whereas [[Modern English]] of the 18th century had frequently all nouns capitalized, in the same way that Modern [[German language|German]] is written today, e.g. "Alle Schwestern der alten Stadt hatten die Vögel gesehen" (All of the Sisters of the old City had seen the Birds).


===Spread===
=== Persebaran ===
{{main|Latin script}}
{{utama|Aksara latin}}
The Latin alphabet spread, along with the [[Latin|Latin language]], from the [[Italian Peninsula]] to the lands surrounding the [[Mediterranean Sea]] with the expansion of the [[Roman Empire]]. The eastern half of the Empire, including [[Greece]], [[Turkey]], the [[Levant]], and [[Egypt]], continued to use [[Greek language|Greek]] as a [[lingua franca]], but Latin was widely spoken in the western half, and as the western [[Romance languages]] evolved out of Latin, they continued to use and adapt the Latin alphabet.
The Latin alphabet spread, along with the [[Latin|Latin language]], from the [[Italian Peninsula]] to the lands surrounding the [[Mediterranean Sea]] with the expansion of the [[Roman Empire]]. The eastern half of the Empire, including [[Greece]], [[Turkey]], the [[Levant]], and [[Egypt]], continued to use [[Greek language|Greek]] as a [[lingua franca]], but Latin was widely spoken in the western half, and as the western [[Romance languages]] evolved out of Latin, they continued to use and adapt the Latin alphabet.


With the spread of [[Western Christianity]] during the [[Middle Ages]], the script was gradually adopted by the peoples of [[northern Europe]] who spoke [[Insular Celtic languages|Celtic languages]] (displacing the [[Ogham]] alphabet) or [[Germanic languages]] (displacing earlier [[Runic alphabet]]s), [[Baltic languages]], as well as by the speakers of several [[Uralic languages]], most notably [[Hungarian language|Hungarian]], [[Finnish language|Finnish]] and [[Estonian language|Estonian]]. The alphabet also came into use for writing the [[West Slavic languages]] and several [[South Slavic languages]], as the people who spoke them adopted [[Roman Catholic Church|Roman Catholicism]].
With the spread of [[Western Christianity]] during the [[Middle Ages]], the script was gradually adopted by the peoples of [[northern Europe]] who spoke [[Insular Celtic languages|Celtic languages]] (displacing the [[Ogham]] alphabet) or [[Germanic languages]] (displacing earlier [[Runic alphabet]]s), [[Baltic languages]], as well as by the speakers of several [[Uralic languages]], most notably [[Hungarian language|Hungarian]], [[Finnish language|Finnish]] and [[Estonian language|Estonian]]. The alphabet also came into use for writing the [[West Slavic languages]] and several [[South Slavic languages]], as the people who spoke them adopted [[Roman Catholic Church|Roman Catholicism]].


Huruf [[C]] kemungkinan dilafazkan seperti dalam [[bahasa Indonesia]]. Lafaz di kemudian hari di mana C di depan i dan e dilafazkan sebagai [s] dan di depan vokal lainnya sebagai [k], kemungkinan besar tidak berlaku zaman dahulu. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa C di semua kasus diucapkan sebagai [k].
Huruf [[C]] kemungkinan dilafazkan seperti dalam [[bahasa Indonesia]]. Lafaz di kemudian hari di mana C di depan i dan e dilafazkan sebagai [s] dan di depan vokal lainnya sebagai [k], kemungkinan besar tidak berlaku zaman dahulu. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa C di semua kasus diucapkan sebagai [k].


Huruf-huruf J, U dan W ditambahkan di kemudian hari untuk menuliskan bahasa non-Latin lainnya, terutama bahasa-bahasa Jermanik. J adalah sebuah varian I, dan dilafazkan seperti /y/ dalam bahasa Indonesia.
Huruf-huruf J, U dan W ditambahkan di kemudian hari untuk menuliskan bahasa non-Latin lainnya, terutama bahasa-bahasa Jermanik. J adalah sebuah varian I, dan dilafazkan seperti /y/ dalam bahasa Indonesia.
Baris 121: Baris 122:
-->
-->
== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==
{{Commonscat|Latin alphabet}}
* {{cite book|author=Jensen, Hans|year=1970|title=Sign Symbol and Script|location=London|publisher=George Allen and Unwin Ltd|isbn=0-04-400021-9}}. Transl. of {{cite book|author=Jensen, Hans|title=Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart|publisher=[[Deutscher Verlag der Wissenschaften]]|year=1958}}, as revised by the author
* {{cite book|author=Jensen, Hans|year=1970|title=Sign Symbol and Script|url=https://archive.org/details/signsymbolscript0000jens|location=London|publisher=George Allen and Unwin Ltd|isbn=0-04-400021-9}}. Transl. of {{cite book|author=Jensen, Hans|title=Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart|url=https://archive.org/details/dieschriftinverg0000jens|publisher=[[Deutscher Verlag der Wissenschaften]]|year=1958}}, as revised by the author
* {{cite book|author=[[Helmut Rix|Rix, Helmut]]|year=1993|chapter=La scrittura e la lingua|editor=[[Mauro Cristofani|Cristofani, Mauro]] (hrsg.)|title=Gli etruschi - Una nuova immagine|location=Firenze|publisher=Giunti|pages=S.199–227}}
* {{cite book|author=[[Helmut Rix|Rix, Helmut]]|year=1993|chapter=La scrittura e la lingua|editor=[[Mauro Cristofani|Cristofani, Mauro]] (hrsg.)|title=Gli etruschi - Una nuova immagine|location=Firenze|publisher=Giunti|pages=S.199–227}}
* {{cite book|author=Sampson, Geoffrey|year=1985|title=Writing systems|publisher=London (etc.): Hutchinson}}
* {{cite book|author=Sampson, Geoffrey|year=1985|title=Writing systems|publisher=London (etc.): Hutchinson}}
* {{cite book|author=Wachter, Rudolf|year=1987|title=Altlateinische Inschriften: sprachliche und epigraphische Untersuchungen zu den Dokumenten bis etwa 150 v.Chr. Bern (etc.)}}: Peter Lang.
* {{cite book|author=Wachter, Rudolf|year=1987|title=Altlateinische Inschriften: sprachliche und epigraphische Untersuchungen zu den Dokumenten bis etwa 150 v.Chr. Bern (etc.)}}: Peter Lang.
* {{cite book|chapter=The names of the letters of the Latin alphabet ''(Appendix C)''|author=W. Sidney Allen|title=Vox Latina — a guide to the pronunciation of classical Latin|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=1978|isbn=0-521-22049-1 (Second edition)}}
* {{cite book|chapter=The names of the letters of the Latin alphabet ''(Appendix C)''|author=W. Sidney Allen|title=Vox Latina — a guide to the pronunciation of classical Latin|url=https://archive.org/details/voxlatinaguideto0000alle_g6w2|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=1978|isbn=0-521-22049-1 (Second edition)}}
* {{cite book|author=Biktaş, Şamil|year=2003|title=Tuğan Tel}}
* {{cite book|author=Biktaş, Şamil|year=2003|title=Tuğan Tel}}


Baris 132: Baris 134:


[[Kategori:Alfabet Latin| ]]
[[Kategori:Alfabet Latin| ]]
[[Kategori:Huruf Latin| ]]

Revisi terkini sejak 1 September 2024 01.44

Alfabet Latin
Jenis aksara
Alfabet
Bahasaawalnya bahasa Latin, lalu umum digunakan bahasa-bahasa Eropa, Afrika, Austronesia, dan Austroasia
Periode
sekitar sejak 700 SM hingga sekarang
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
Aksara turunan
Banyak: lihat Alfabet yang berasal dari aksara Latin
Aksara kerabat
Alfabet Kiril
Alfabet Koptik
Alfabet Armenia
Alfabet Rune/Futhark
ISO 15924
ISO 15924Latn, 215 Sunting ini di Wikidata, ​Latin
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Latin
Lihat huruf Latin dalam Unicode
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Alfabet Latin, abjad Latin, aksara Latin, huruf Latin, atau aksara Romawi adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi untuk menuliskan bahasa Latin, kira-kira sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria, sedangkan orang Etruria belajar dari orang Yunani. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari alfabet Yunani. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari abjad Fenisia, dan abjad Fenisia berasal dari hieroglif Mesir.

Pada saat ini alfabet Latin adalah aksara yang paling banyak digunakan di dunia untuk menuliskan berbagai bahasa. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan fonologi bahasa mereka, karena tidak semua fonem dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: J, W), penambahan diakritik (contoh: Ñ, Ü), penggabungan huruf/ligatur (modifikasi bentuk, contoh: ß, Æ, Œ). Beberapa negara mengatur penggunaan dwihuruf dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi /θ/ dan /ð/), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi /ŋ/), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi /ʃ/), "Ph" (untuk bunyi /ɸ/ dan /f/).

Asal mula

[sunting | sunting sumber]

Dipercaya bahwa bangsa Romawi Kuno mengadopsi sebuah varian dari alfabet Yunani di Cumae, sebuah koloni bangsa Yunani di Italia Selatan, pada abad ke-7 SM. (Gaius Julius Hyginus dalam Fab. 277 menyebutkan legenda bahwa Carmenta, seorang sibila Kimmeri, menyerap lima belas huruf Yunani menjadi alfabet Latin, yang diperkenalkan lewat Latium oleh putranya, Evander, sekitar 60 tahun sebelum perang Troya, tetapi tidak ada jejak sejarah mengenai kisah ini.) Alfabet Yunani Kuno sendiri pada mulanya berasal dari abjad Fenisia. Dari alfabet Yunani di Cumae, terciptalah alfabet Etruska dan selanjutnya bangsa Romawi mengadopsi 21 huruf dari 26 huruf dalam alfabet Etruska, sebagai berikut:

Alfabet Latin Kuno
𐌀 𐌁 𐌂 𐌃 𐌄 𐌅 𐌆 𐌇 𐌈 𐌉 𐌊 𐌋 𐌌 𐌍 𐌎 𐌏 𐌐 𐌑 𐌒 𐌓 𐌔 𐌕 𐌖 𐌗 𐌘 𐌙 𐌜 𐌚
A B C D E F Z H I K L M N O P Q R S T V X

Huruf ⟨C⟩ adalah varian bentuk gama di Yunani Barat, tetapi sama-sama dipakai untuk melambangkan bunyi /ɡ/ dan /k/, kemungkinan karena pengaruh bahasa Etruska, yang kurang memiliki konsonan plosif. Kemudian, sekitar abad ke-3 SM, huruf ⟨Z⟩ — yang tidak diperlukan untuk menuliskan bahasa Latin yang lazim — digantikan oleh huruf ⟨G⟩ yang baru, berasal dari bentuk ⟨C⟩ yang telah dimodifikasi dengan menambahkan garis vertikal kecil. Sejak saat itu, ⟨G⟩ melambangkan bunyi /ɡ/ (konsonan plosif bersuara), sementara ⟨C⟩ melambangkan /k/ (konsonan plosif nirsuara). Huruf ⟨K⟩ amat jarang digunakan, misalnya dalam beberapa kata seperti Kalendae, sering kali ejaannya tergantikan oleh ⟨C⟩.

Setelah penaklukkan Yunani oleh Romawi pada abad pertama SM, alfabet Latin memungut (atau mengadopsi kembali) huruf Yunani ⟨Y⟩ dan ⟨Z⟩ untuk menuliskan kata serapan dari bahasa Yunani, sehingga ditempatkan di akhir susunan alfabet. Sebuah usaha oleh Kaisar Claudius yang memperkenalkan tiga huruf tambahan tidak berhasil. Maka dari itu pada masa klasiknya, alfabet Latin hanya mengandung 23 huruf:

Alfabet Latin Klasik
Huruf A B C D E F G H
Nama Latin ā ē ef
Pelafalan Latin (AFI) /aː/ /beː/ /keː/ /deː/ /eː/ /ɛf/ /ɡeː/ /haː/
 
Huruf I K L M N O P Q
Nama Latin ī el em en ō
Pelafalan Latin (AFI) /iː/ /kaː/ /ɛl/ /ɛm/ /ɛn/ /oː/ /peː/ /kʷuː/
 
Huruf R S T V X Y Z  
Nama Latin er es ū ex ī Graeca zēta
Pelafalan Latin (AFI) /ɛr/ /ɛs/ /teː/ /uː/ /ɛks/ /iː ˈɡrajka/ /ˈzeːta/
Prasasti Duenos, bertanggal abad ke-6 SM, menampilkan bentuk terawal dari alfabet Latin Kuno.

Beberapa nama huruf tersebut dalam bahasa Latin masih diragukan. Bagaimanapun, umumnya bangsa Romawi tidak menggunakan nama-nama tradisional seperti dalam alfabet Yunani (yang pada dasarnya diturunkan dari rumpun abjad Semit: Fenisia, Ibrani, Suryani, Arab). Untuk huruf-huruf yang melambangkan konsonan plosif (B, C, G, dsb.), bangsa Romawi menambahkan bunyi vokal /eː/ dalam penamaannya (kecuali ⟨K⟩ dan ⟨Q⟩, yang memerlukan vokal berbeda agar dapat dibedakan dengan ⟨C⟩) dan nama-nama untuk huruf yang melambangkan konsonan malaran dapat memakai bunyi lugas atau konsonan yang diawali dengan bunyi /e/. Huruf ⟨Y⟩ saat diperkenalkan mungkin disebut "hy" /hyː/ seperti dalam bahasa Yunani, sementara nama upsilon masih belum digunakan, tetapi kemudian diubah menjadi "i Graeca" (huruf I Yunani) karena penutur bahasa Latin kesulitan membedakan bunyi vokal /y/ dengan /i/. ⟨Z⟩ diberi nama sesuai namanya dalam bahasa Yunani, zeta.

Huruf kursif Romawi Kuno, juga disebut huruf kursif kapital, adalah bentuk tulisan tangan sehari-hari, yang digunakan untuk keperluan bisnis bagi para pedagang, untuk pembelajaran alfabet Latin bagi para anak-anak, dan untuk menuliskan titah oleh Kaisar Romawi. Gaya penulisan yang lebih resmi berdasarkan pada Capitalis Monumentalis, sementara huruf kursif digunakan untuk penulisan yang lebih cepat dan informal. Huruf ini lazim digunakan sejak sekitar abad pertama SM hingga ke-3 M, tetapi mungkin kemunculannya lebih awal daripada masa tersebut. Huruf ini merupakan dasar bagi huruf Unsial, suatu jenis huruf kapital yang digunakan pada abad ke-3 hingga ke-8 M oleh para juru tulis Latin dan Yunani.

Huruf kursif Romawi Baru, juga dikenali sebagai huruf kursif kecil, digunakan sejak abad ke-3 hingga ke-7 M, dan menggunakan bentuk huruf yang lebih mudah dikenali pada masa kini; ⟨a⟩, ⟨b⟩, ⟨d⟩, dan ⟨e⟩ mengambil bentuk yang lebih familier, dan huruf lainnya proporsional antara satu sama lain. Huruf ini berkembang hingga Abad Pertengahan sebagai aksara Merovingian dan Carolingian.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]