Lompat ke isi

Wiro Sableng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(53 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
{{peacock}}
{{peacock}}
{{Superherobox
{{Superherobox
| image = [[Berkas:Wiro_Sableng_Roh_Dalam_Keraton.jpg|200px]]
| image = [[Berkas:Wiro_Sableng_Roh_Dalam_Keraton.jpg|250px]]
| imagesize = 200px
| converted =
| converted =
| caption = Sampul novel Wiro Sableng dalam episode ''Roh Dalam Keraton''
| caption = Sampul novel Wiro Sableng dalam episode ''Roh Dalam Keraton''
Baris 10: Baris 9:
| debut = Empat Brewok dari Goa Sranggeng
| debut = Empat Brewok dari Goa Sranggeng
| creators = [[Bastian Tito]]
| creators = [[Bastian Tito]]
| publisher = Muncul Perdana<ref>[http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/03/review-novel-wiro-sableng.html Sinopsis novel Wiro Sableng]</ref>
| publisher = Lokajaya<ref>[http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/03/review-novel-wiro-sableng.html Sinopsis novel Wiro Sableng]</ref>
| alliances = Golongan Gita
| alliances = Golongan Putih
| homeworld = [[Nusantara]]
| homeworld = [[Nusantara]]
| partners = [[Sinto Gendeng]]<br />Anggini<br />Bidadari Angin Timur<br />Rara Murni<br />Kala Hijau
| partners =
| aliases = Pendekar Kapak Maut Geni 212<br />Pendekar Gunung Fuji<br />Ninja Merah
| aliases = Pendekar Kapak Maut Geni 212<br />Pendekar Gunung Fuji<br />Ninja Merah
| powers = Ilmu bela diri dari berbagai aliran<br />
| powers = Ilmu bela diri dari berbagai aliran<br />
Baris 23: Baris 22:
| twitter =
| twitter =
}}
}}
'''Wiro Sableng''' atau '''Pendekar 212''' adalah [[tokoh fiksi]] serial [[novel]] yang ditulis oleh [[Bastian Tito]]. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama [[Sinto Gendeng]]. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata [[Kapak]] Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai [[guru]].
'''Wiro Sableng''' atau '''Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212''' adalah [[tokoh fiksi]] serial [[novel]] yang ditulis oleh [[Bastian Tito]]. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama [[Sinto Gendeng]]. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata [[Kapak]] Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh dari berbagai [[guru]] selama petualangannya di dunia persilatan.


== Pengarang ==
== Pengarang ==
Bastian Tito
==== Penulisan ====
=== Penulisan ===
# Dalam menyelesaikan satu episode rata-rata menghabiskan waktu 3 minggu.
# Dalam menyelesaikan satu episode rata-rata menghabiskan waktu 3 minggu.
# Pengetikan dilakukan oleh penulis sendiri, untuk proses pengeditan dan penyelesaian buku dilakukan oleh asisten.
# Pengetikan dilakukan oleh penulis sendiri, untuk proses penyuntingan dan penyelesaian buku dilakukan oleh asisten.
# Sekali menulis serial Pendekar 212, biasanya penulis menyelesaikan sekaligus langsung 2 sampai dengan 3 buku.
# Sekali menulis serial Pendekar 212, biasanya penulis menyelesaikan sekaligus langsung 2 sampai dengan 3 buku.
# Waktu penerbitan buku episode baru di pasaran tergantung stok cerita selanjutnya atau jumlah buku selanjutnya yang akan diterbitkan, apabila mengalami keterlambatan berarti stok buku berikutnya sudah hampir habis sedangkan penulis masih dalam proses menyelesaikan tulisannya.
# Waktu penerbitan buku episode baru di pasaran tergantung stok cerita selanjutnya atau jumlah buku selanjutnya yang akan diterbitkan, apabila mengalami keterlambatan berarti stok buku berikutnya sudah hampir habis sedangkan penulis masih dalam proses menyelesaikan tulisannya.
Baris 34: Baris 34:
# Keterlambatan ini biasanya disebabkan lamanya waktu yang dihabiskan penulis untuk survei tempat-tempat yang dikunjungi demi kepentingan penulisan.
# Keterlambatan ini biasanya disebabkan lamanya waktu yang dihabiskan penulis untuk survei tempat-tempat yang dikunjungi demi kepentingan penulisan.


==== Survei tempat ====
=== Survei tempat ===
# Untuk memperkuat dan menambah kualitas cerita, penulis langsung mengunjungi dan mensurvei tempat atau daerah yang akan ada di serial Pendekar 212.
# Untuk memperkuat dan menambah kualitas cerita, penulis langsung mengunjungi dan melakukan survei terhadap tempat atau daerah yang akan ada di serial Pendekar 212.
# Untuk satu tempat biasanya membutuhkan waktu sampai 2 minggu sehingga penulis benar-benar bisa mengetahui adat, budaya, legenda maupun cerita-cerita masyarakat setempat dan dihubungkan dengan situasi, suasana alam dan keadaan pada masa silam.
# Untuk satu tempat biasanya membutuhkan waktu sampai 2 minggu sehingga penulis benar-benar bisa mengetahui adat, budaya, legenda maupun cerita-cerita masyarakat setempat dan dihubungkan dengan situasi, suasana alam dan keadaan pada masa silam.


==== Penulis selalu membawa alat perekam ====
=== Penulis selalu membawa alat perekam ===
# Kemanapun penulis pergi selalu membawa alat perekam.
# Kemana pun penulis pergi selalu membawa alat perekam.
# Hal ini dilakukan untuk merekam semua yang dilihat dan didengar penulis, jadi setiap apa yang dilihat maupun percakapan yang didengar penulis kadang dituangkan ke dalam bukunya, jadi tidak mengherankan apabila isi cerita, isi percakapan para tokoh, gaya bahasa serta gaya penulisan penulis terasa benar-benar hidup.
# Hal ini dilakukan untuk merekam semua yang dilihat dan didengar penulis, jadi setiap apa yang dilihat maupun percakapan yang didengar penulis kadang dituangkan ke dalam bukunya, jadi tidak mengherankan apabila isi cerita, isi percakapan para tokoh, gaya bahasa serta gaya penulisan penulis terasa benar-benar hidup.
# Tentu saja semua itu harus disertai pula ilmu dan bakat yang memadai untuk menjadi seorang penulis yang handal.
# Tentu saja semua itu harus disertai pula ilmu dan bakat yang memadai untuk menjadi seorang penulis yang handal.


==== Judul buku terlaris ====
=== Judul buku terlaris ===
# Serial Wiro Sableng berhasil mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan 1994.
# Serial Wiro Sableng berhasil mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan 1994.
# Buku yang berhasil orbit ternyata buku terbitan lama tetapi dicari kembali dan laris pada tahun 90-an.
# Buku yang berhasil orbit ternyata buku terbitan lama tetapi dicari kembali dan laris pada tahun 90-an.
Baris 51: Baris 51:
# Berikut 10 judul serial Pendekar 212 yang terlaris selain 2 judul di atas (rata-rata terjual di atas 800.000 eksemplar): Badai Di Parang Tritis, Topeng Buat Wiro Sableng, Wasiat Iblis, Geger Di Pangandaran, Kiamat Di Pangandaran, Gerhana Di Gajah Mungkur, Kembali Ke Tanah Jawa, Senandung Kematian, Kematian Kedua dan episode terakhir Jabang Bayi Dalam Guci.
# Berikut 10 judul serial Pendekar 212 yang terlaris selain 2 judul di atas (rata-rata terjual di atas 800.000 eksemplar): Badai Di Parang Tritis, Topeng Buat Wiro Sableng, Wasiat Iblis, Geger Di Pangandaran, Kiamat Di Pangandaran, Gerhana Di Gajah Mungkur, Kembali Ke Tanah Jawa, Senandung Kematian, Kematian Kedua dan episode terakhir Jabang Bayi Dalam Guci.


==== Waktu senggang penulis ====
=== Waktu senggang penulis ===
# Penulis menyukai permainan catur, salah satu hal yang disukai penulis dari catur karena bidaknya selalu berwarna hitam dan putih.
# Penulis menyukai permainan catur, salah satu hal yang disukai penulis dari catur karena bidaknya selalu berwarna hitam dan putih.
# Tentu saja waktu senggang penulis utamanya dihabiskan untuk berkumpul, bercengkerama dan sesekali berekreasi bersama keluarga.
# Tentu saja waktu senggang penulis utamanya dihabiskan untuk berkumpul, bercengkerama dan sesekali berekreasi bersama keluarga.


== Karakter Wiro Sableng ==
== Karakter Wiro Sableng ==
[[Berkas:BastianTito.jpg|jmpl|250px|ka|Foto alm. Bastian Tito (kiri) pengarang Wiro Sableng, dan [[Ken Ken]] pemeran serial Wiro Sableng.]]
Jika dicermati, terasa sekali perubahan karakter, sifat dan sikap Wiro seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia.
Jika dicermati, terasa sekali perubahan karakter, sifat dan sikap Wiro seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia.
Sejak Wiro masih muda dan masih sableng-sablengnya hingga dewasa, sedikit demi sedikit pribadinya berubah menjadi lebih bijaksana dan berpikirnya pun lebih dewasa serta mengurangi kesablengannya yang kadang menyakiti perasaan orang lain.
Sejak Wiro masih muda dan masih sableng-sablengnya hingga dewasa, sedikit demi sedikit pribadinya berubah menjadi lebih bijaksana dan berpikirnya pun lebih dewasa serta mengurangi kesablengannya yang kadang menyakiti perasaan orang lain.


Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik, tetapi Wiro bukanlah tipe laki-laki brengsek pengobral cinta.
Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik, tetapi Wiro bukanlah tipe laki-laki brengsek pengobral cinta. Apalagi mulai dari episode Wasiat Iblis dan seterusnya, Wiro mengalami proses pendewasaan dalam dirinya, mulai dari cara berpikir maupun sikap dan tingkah lakunya.
Apalagi mulai dari episode Wasiat Iblis dan seterusnya, Wiro mengalami proses pendewasaan dalam dirinya, mulai dari cara berpikir maupun sikap dan tingkah lakunya.


Sampai sejauh ini Wiro pernah mengungkapkan perasaan cintanya secara langsung hanya kepada dua orang gadis saja, yaitu Bunga dan Bidadari Angin Timur. Setelah mengungkapkan kata-kata sayang dan cinta kepada Bunga, Wiro hanya kepada Bidadari Angin Timur kembali mengungkapkan perasaan hatinya. Itu pun karena ada alasan kuat kenapa Wiro pada akhirnya tak bisa bersatu dengan Bunga. Saat Wiro mengungkapkan perasaan hatinya kepada Bidadari Angin Timur pun terpaut perbedaan waktu cukup jauh dengan saat di mana Wiro menyatakan cintanya kepada Bunga.
Sampai sejauh ini Wiro pernah mengungkapkan perasaan cintanya secara langsung hanya kepada dua orang gadis saja, yaitu Bunga dan Bidadari Angin Timur. Setelah mengungkapkan kata-kata sayang dan cinta kepada Bunga, Wiro hanya kepada Bidadari Angin Timur kembali mengungkapkan perasaan hatinya. Itu pun karena ada alasan kuat kenapa Wiro pada akhirnya tak bisa bersatu dengan Bunga. Saat Wiro mengungkapkan perasaan hatinya kepada Bidadari Angin Timur pun terpaut perbedaan waktu cukup jauh saat Wiro menyatakan cintanya kepada Bunga.


Wiro pernah menyukai atau mencintai gadis lain selain kedua gadis di atas, tetapi semua hanya Wiro pendam dalam hati dan tidak pernah Wiro ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi bila akhirnya Wiro mengetahui bahwa gadis yang dicintainya lebih memilih pria lain, pendekar kita memilih lebih baik mundur dan merelakan si gadis pergi demi kebahagiaan gadis yang dikasihinya.
Wiro pernah menyukai atau mencintai gadis lain selain kedua gadis di atas, tetapi semua hanya Wiro pendam dalam hati dan tidak pernah Wiro ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi bila akhirnya Wiro mengetahui bahwa gadis yang dicintainya lebih memilih pria lain, pendekar kita memilih lebih baik mundur dan merelakan si gadis pergi demi kebahagiaan gadis yang dikasihinya.

== Senjata-senjata Wiro Sableng ==
==== Kapak Maut Naga Geni 212 ====
Senjata utama Wiro Sableng. Sebuah kapak besar bermata dua, dengan gagang berupa seruling dan ujung gagang berbentuk kepala naga. Di masing-masing mata kapak terukir angka 212. Di seri pertama Wiro Sableng : "Empat Berewok dari Goa Sanggreng", dikatakan bahwa kapak ini terbuat dari logam dan gading. Mulut ukiran naga dapat menembakkan jarum-jarum beracun, dengan jalan menekan tombol rahasia pada kapak. "Seruling" di gagang kapak dapat ditiup dan mengeluarkan suara yang sangat dahsyat. Beberapa musuh WIro Sableng yang tidak dapat dibunuh dengan kesaktiannya yang lain, dapat dikalahkan atau dibunuh dengan bunyi seruling ini, misalnya : Dewi Siluman dari Bukit Tunggul pada episode Dewi Siluman dari Bukit Tunggul, atau nenek Arashi pada episode Pendekar Gunung Fuji. Kapak ini baru dapat digunakan dengan mengerahkan tenaga dalam. Tebasannya terlihat seperti sinar putih dan mengeluarkan bunyi seperti dengungan ratusan tawon. Kapak ini juga mengandung racun mematikan. Pada episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin, di akhir episode, pemegang Cambuk Api Angin terbunuh oleh racun ini, setelah tangannya putus ditebas Kapak Maut Naga Geni 212.

==== Batu Hitam 212 ====
Batu hitam seukuran telapak tangan orang dewasa, berukir angka 212. Jika batu hitam ini diadu dengan mata Kapak Maut Naga Geni 212, dapat memercikkan semburan api besar yang sangat panas dan berkekuatan sangat tinggi makanya batu ini jarang sekali di keluarkan.

==== Bintang 212 ====
Senjata rahasia berbentuk bintang dengan ukiran angka 212, digunakan dengan cara dilemparkan, seperti senjata "shuriken" milik ninja. Bintang 212 digunakan dalam episode Keris Tumbal Wilayuda dan Rahasia Lukisan Telanjang

== Beberapa kesaktian Wiro Sableng ==
==== Pukulan Harimau Dewa ====
Diwariskan oleh Datuk Rao Basaluang Ameh, mahluk setengah roh setengah manusia dari kepulauan Andalas. Di awali dengan tiupan di tangan sebelah kanan yang memunculkan gambar kepala harimau putih (Datuk Rao Bamato Hijau), pukulan ini sanggup menghancurkan apa saja tanpa perlu mengeluarkan tenaga dalam. Hanya beberapa musuh utama Wiro Sableng yang dapat mematahkan / mengimbangi pukulan Harimau Dewa ini, seperti Datuk Lembah Akhirat, yang mempunyai tenaga dalam setingkat para Dewa (yang didapat dari menghisap tenaga dalam para pendekar yang lain).

==== Pukulan Sinar Matahari ====
Diajarkan [[Sinto Gendeng]] alias Sinto Weni. Berupa sinar menyilaukan berwarna putih keperakan yang sangat panas. Diawali dari sinar putih keperakan memancar dari tangan, kemudian tangan digerakkan dengan gerakan memukul, dan sinar putih perak itu ditembakkan kepada lawan (energy blast/energy shot). Kekuatan pukulan ini adalah suhu yang sangat tinggi, dan dalam episode Halilintar Di Singosari, pukulan Sinar Matahari disebutkan dapat melumerkan [[borgol]] besi.
Pukulan Matahari juga sangat berguna di dunia batin.Terutama yang bisa mengeluarkan Ruhnya dari Jasadnya untuk sementara.

==== Pukulan Angin Es ====
Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa suhu yang sangat dingin. Mampu membuat lawan tak dapat bergerak karena sangat kedinginan. Gerakannya berupa mengangkat kedua tangan lalu telapak tangan dikembangkan dan diputar perlahan-lahan, kemudian suhu udara di sekitar lokasi mulai dingin dan dapat membuat lawan yang dituju menjadi kaku seperti salju. Ilmu kesaktian ini biasa digunakan Wiro sewaktu menghadapi musuh yang mempunyai kesaktian berintikan api atau panas. Mayat Hidup dari Gunung Klabat dikalahkan Wiro dengan pukulan ini.

==== Pukulan Angin Puyuh ====
Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa hempasan angin yang sangat deras.

==== Pukulan Dewa topan menggusur gunung ====
Diajarkan Tua Gila. Berupa hempasan angin yang sangat deras.

==== Pukulan Benteng Topan melanda samudera ====
Berupa hempasan angin yang sangat deras.

==== Pukulan Kunyuk melempar buah ====
Berupa hempasan angin yang deras dan berat, seperti sebongkah batu besar yang dilemparkan.

==== Ilmu silat Orang Gila ====
Diajarkan [[Tua Gila]], paman guru (kakak seperguruan eyang Sinto Gendeng) Wiro di Pulau Andalas (sekarang Pulau Sumatera). Berupa gerakan-gerakan silat (martial arts) yang terlihat ngawur dan mirip gerakan orang gila, namun sangat berbahaya.

==== Pukulan Dinding Angin Berhembus Tindih-Menindih ====
Diajarkan Sinto Gendeng, berupa angin dahsyat yang berhembus menyebar dan menggempur susul menyusul hanya dengan sekali pukul. Keistimewaan pukulan ini adalah fungsinya yang bersifat 3 dalam 1; dapat digunakan menyerang, bertahan, sekaligus mengembalikan serangan lawan ke pemiliknya.

==== Ilmu Pedang Pendekar Pedang Akhirat ====
Diajarkan dedengkot rimba kangouw Tiongkok , Pendekar Pedang Akhirat (Long Sam Kun), berupa tiga jurus ilmu pedang tingkat tinggi yang masing-masing bernama ''Cip-hian Jay-bong'' (Tiba-tiba Muncul Pelangi), ''Lo-han Ciang-yau'' (Malaikat Menundukkan Siluman) dan ''Kui-gok Sin-ki'' (Iblis Meratap Malaikat Menangis).

== Daftar lengkap kesaktian Wiro Sableng ==
==== Pukulan sakti (17 pukulan) ====
;'''Sinto Gendeng (8 pukulan)'''
# Pukulan Sinar Matahari
# Pukulan Angin Puyuh
# Pukulan Angin Es
# Pukulan Kunyuk Melempar Buah
# Pukulan Benteng Topan Melanda Samudra
# Pukulan Segulung Ombak Menerpa Karang
# Pukulan Tameng Sakti Menerpa Hujan
# Pukulan Dinding Angin Berhembus Tindih Menindih
;'''Tua Gila (2 pukulan)'''
# Pukulan Dewa Topan Menggusur Gunung
# Pukulan Kilat Menyambar Puncak Gunung
;'''Kitab Putih Wasiat Dewa (7 pukulan)'''
# Pukulan Harimau Dewa
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Matahari
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Batu Karang
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Rembulan
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Air Bah
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Api
# Pukulan Tangan Dewa Menghantam Tanah

==== Jurus silat [19 jurus] ====
;'''Sinto Gendeng (13 jurus)'''
# Jurus Membuka Jendela Memanah Rembulan
# Jurus Dibalik Gunung Memukul Halilintar
# Jurus Titiran Terbang Ke Langit
# Jurus Burung Walet Menembus Awan
# Jurus Kepala Naga Menyusup Awan
# Jurus Ular Naga Menggelung Bukit
# Jurus Menepuk Gunung Memukul Bukit
# Jurus Orang Gila Mengebut Lalat
# Jurus Kincir Padi Berputar
# Jurus Kipas Sakti Terbuka
# Jurus Naga Sebatkan Ekor
# Jurus Pecut Sakti Menabas Tugu
# Jurus Gunung Meletus Batu Melesat Ke Luar Kawah
# Jurus Rajawali Membubarkan Anak Ayam
;'''Tua Gila (4 jurus) '''
# Jurus ilmu silat Orang Gila
# Jurus badai menerpa gelombang
# Jurus Orang Gila Melenggang Ke Awan
# Jurus Ular Gila Membelit Pohon Menarik Gendewa
;'''Pendekar Pedang Akhirat (3 jurus) '''
# Jurus ilmu pedang Tiba-Tiba Muncul Pelangi/Cip Hian Jay Hong
# Jurus ilmu pedang Malaikat Menundukkan Siluman/Lo Han Ciang Yau
# Jurus ilmu pedang Setan Meratap Malaikat Menangis/Kui Gok Sin Ki

==== Ilmu kesaktian (15 ilmu) ====
;'''Sinto Gendeng (4 ilmu) '''
# Ilmu Belut Menyusup Tanah
# Ilmu lari Kaki Angin
# Ilmu Menyusupkan Suara
# Ilmu pukulan Telapak 212
# Ilmu Sepasang Sinar Inti Roh
;'''Nenek Muka Kucing/Neko (1 ilmu) '''
# Ilmu Koppo/Mematahkan Tulang
;'''Ratu Duyung (1 ilmu) '''
# Ilmu Menembus Pandang
;'''Kitab Putih Wasiat Dewa (1 ilmu) '''
# Ilmu Sepasang Pedang Dewa
;'''Raja Penidur (1 ilmu) '''
# Ilmu Silat Orang Tidur
;'''Luhrembulan (1 ilmu) '''
# Ilmu Membelah Bumi Menyedot Arwah
;'''Datuk Tanpa Bentuk Tanpa Ujud (1 ilmu) '''
# Ilmu Empat Penjuru Angin Menebar Suara
;'''Hantu Selaksa Angin (1 ilmu) '''
# Ilmu Menahan Darah Memindah Jasad
;'''Nyi Roro Manggut (1 ilmu) '''
# Ilmu Meraga Sukma
;'''Kumara Gandamayana (1 ilmu) '''
# Ilmu Masuk dan Bernapas Dalam Tanah
;'''Dewi Loro Jonggrang (1 ilmu) '''
# Ilmu Bahasa Gerak Tangan Orang Bisu
;'''Nenek Rauh Kalidhati (1 ilmu) '''
# Ilmu Tiga Bayangan Pelindung Raga

== Episode pertama kali munculnya tokoh utama ==
Berikut episode-episode yang menceritakan pertama kali munculnya beberapa tokoh utama:
{{col|2}}
;'''Dewa Tuak dan Anggini '''
''Episode Maut Bernyanyi Di Pajajaran ''
;'''Kakek Segala Tahu'''
''Episode Rahasia Lukisan Telanjang ''
;'''Tua Gila '''
''Episode Banjir Darah Di Tambun Tulang ''
;'''Nyanyuk Amber dan Pandansuri '''
''Episode Raja Rencong Dari Utara ''
;'''Raja Penidur '''
''Episode Siluman Teluk Gonggo ''
;'''Pangeran Matahari dan Si Muka Bangkai '''
''Episode Pangeran Matahari Dari Puncak Merapi ''
;'''Bunga/Suci '''
''Episode Misteri Dewi Bunga Mayat ''
;'''Bujang Gila Tapak Sakti '''
* ''Episode Hari Hari Terkutuk (di episode ini Bujang Gila belum menyebut namanya)''
* ''Episode Bujang Gila Tapak Sakti ''
* ''Episode Purnama Berdarah ''
;'''Dewa Ketawa dan Dewa Sedih '''
''Episode Halilintar Di Singasari dan episode Pelangi Di Majapahit ''
;'''Bidadari Angin Timur '''
''Episode Guci Setan
;'''Dewi Ular dan Si Manusia Paku Sandaka '''
''Episode Dendam Manusia Paku ''
;'''Ratu Duyung '''
''8 rangkaian episode Wasiat Iblis''
{{endDiv}}


== Kaitan beberapa episode ==
== Kaitan beberapa episode ==
Baris 237: Baris 83:
=== Episode Keris Tumbal Wilayuda & Neraka Lembah Tengkorak ===
=== Episode Keris Tumbal Wilayuda & Neraka Lembah Tengkorak ===


Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.
Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.wiro sableng


=== Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin ===
=== Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin ===
Baris 255: Baris 101:
Pada episode Munculnya Sinto Gendeng diceritakan Sri Baginda memberikan hadiah berupa peta rahasia telaga emas kepada Ki Rana Wulung atas jasanya membantu kerajaan bersama Sinto Gendeng.
Pada episode Munculnya Sinto Gendeng diceritakan Sri Baginda memberikan hadiah berupa peta rahasia telaga emas kepada Ki Rana Wulung atas jasanya membantu kerajaan bersama Sinto Gendeng.


Pada episode Telaga Emas Berdarah terjadi perebutan peta telaga emas yang semula di pegang kakek Anom dan nenek Amini (Ratu dan Raja Bengawan Solo).
Pada episode Telaga Emas Berdarah terjadi perebutan peta telaga emas yang semula dipegang kakek Anom dan nenek Amini (Ratu dan Raja Bengawan Solo).


Pada episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Jika yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda.
Pada episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Jika yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda.
Baris 268: Baris 114:
Pada episode Iblis Berjanggut Biru, peta tersebut disebutkan sebuah lipatan kertas tebal berwarna kekuningan karena telah dimakan usia, tergambar sebuah sungai dan gunung lalu lingkaran bengkok-bengkok mungkin gambar sebuah telaga, lalu tanda silang di sebelah timur telaga.
Pada episode Iblis Berjanggut Biru, peta tersebut disebutkan sebuah lipatan kertas tebal berwarna kekuningan karena telah dimakan usia, tergambar sebuah sungai dan gunung lalu lingkaran bengkok-bengkok mungkin gambar sebuah telaga, lalu tanda silang di sebelah timur telaga.


Atas dasar itulah saya tidak cantumkan episode Telaga Emas Berdarah sebagai episode yang berkaitan langsung dengan episode Munculnya Sinto Gendeng, namun bila dikaitkan dengan episode Iblis Berjanggut Biru mungkin ada karena di episode Iblis Berjanggut Biru juga muncul Sepasang Setan Bermata Api yang sebelumnya juga muncul di episode Telaga Emas Berdarah.
Atas dasar itulah saya tidak cantumkan episode Telaga Emas Berdarah sebagai episode yang berkaitan langsung dengan episode Munculnya Sinto Gendeng, bila dikaitkan dengan episode Iblis Berjanggut Biru mungkin ada karena di episode Iblis Berjanggut Biru juga muncul Sepasang Setan Bermata Api yang sebelumnya juga muncul di episode Telaga Emas Berdarah.


Episode Iblis Berjanggut Biru mungkin yang memiliki kaitan paling dekat dengan episode Munculnya Sinto Gendeng karena selain kaitannya dengan peta yang mungkin adalah peta pemberian Sri Baginda tersebut, tetapi yang paling jelas karena menceritakan kembali mengenai sahabat Sinto Gendeng yaitu Ki Rana Wulung.
Episode Iblis Berjanggut Biru mungkin yang memiliki kaitan paling dekat dengan episode Munculnya Sinto Gendeng karena selain kaitannya dengan peta yang mungkin adalah peta pemberian Sri Baginda tersebut, tetapi yang paling jelas karena menceritakan kembali mengenai sahabat Sinto Gendeng yaitu Ki Rana Wulung.
Baris 293: Baris 139:
== Adaptasi ==
== Adaptasi ==
[[Berkas:wiro sableng perebutan luh ayu tantri.jpg|jmpl|ka|Sampul VCD Wiro Sableng]]
[[Berkas:wiro sableng perebutan luh ayu tantri.jpg|jmpl|ka|Sampul VCD Wiro Sableng]]
Serial Wiro Sableng ini telah diadaptasi sebagai sinetron dan film. Film dibintangi oleh [[Tonny Hidayat]], dan sinetron dibintangi oleh [[Herning Sukendro]] (Wiro Sableng I episode 1-59) dan [[Abhie Cancer]] (Wiro Sableng I episode 59-91). Sinetron Wiro Sableng telah dibuat 2 bagian, sementara film ''Wiro Sableng'' ''212'' akan diperankan oleh Vino G. Bastian.
Serial Wiro Sableng ini telah diadaptasi sebagai sinetron dan film. Film dibintangi oleh [[Tonny Hidayat]] dan [[Atin Martino]], dan sinetron dibintangi oleh [[Herning Sukendro]] (episode 1-59) dan [[Abhie Cancer]] (episode 59-91). Kemudian, film ''Wiro Sableng 212'' yang tayang pada tanggal 30 Agustus 2018 diperankan oleh [[Vino G. Bastian]].
=== Pemeran ===
=== Pemeran ===
==== Tony Hidayat ====
==== Tony Hidayat ====
Judul yang tersedia:
Judul yang tersedia:
# Empat Berewok Dari Goa Sanggreng
* [[Empat Brewok dari Goa Sanggreng]] (1988)
* [[Sengatan Satria Beracun]] (1988)
# Dendam Orang-Orang Sakti
* [[Sepasang Iblis Betina]] (1988)
# Neraka Lembah Tengkorak
* [[Siluman Teluk Gonggo]] (1988)
# Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin
* [[Neraka Lembah Tengkorak]] (1988)
# Sepasang Iblis Betina
* [[Orang-Orang Sakti dari Tangkuban Perahu]] (1988)
# Siluman Teluk Gonggo
* [[Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin]] (1988)
# Khianat Seorang Pendekar
* [[Mustika Sakti]] (1989)


==== Atin Martino ====
==== Atin Martino ====
Judul yang tersedia:
Judul yang tersedia:
# Satria Kapak Tutur Sepuh
* [[Satria Kapak Tutur Sepuh]] (1990)


==== Ken Ken (Herning Soekendro) ====
==== Herning Soekendro ====
Judul yang tersedia:
Judul yang tersedia:
# Empat Berewok Dari Goa Sanggreng
# Maut Bernyanyi Di Pajajaran
# Maut Bernyanyi Di Pajajaran
# Dendam Orang-Orang Sakti
# Dendam Orang-Orang Sakti
# Keris Tumbal Wilayuda
# Keris Tumbal Wilayuda
# Neraka Lembah Tengkorak
# Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
# Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
# Dewi Siluman Bukit Tunggul
# Dewi Siluman Bukit Tunggul
# Raja Rencong dari Utara
# Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin
# Kutukan Empu Bharata
# Banjir Darah di Tambun Tulang
# Rahasia Lukisan Telanjang
# Rahasia Lukisan Telanjang
# Pendekar Andalas
# Sepasang Setan Dari Tenggarong
# Sepasang Setan Dari Tenggarong


==== Abhie Cancer (Radityo Wibowo) ====
==== Abhie Cancer (Erdhityo Wibowo) ====
Judul yang tersedia:
Judul yang tersedia:
# Siluman Biru Menabur Dendam
# Siluman Biru Menabur Dendam
# Pembalasan Nyoman Dwipa
# Sepak Terjang Cokorda Gde Jantra
# Perampok Warok Gde Jingga
# Peramal Sinting & Pendekar Kecapi
# Mawar Merah Menuntut Balas
# Mawar Merah Menuntut Balas
# Purnama Berdarah
# Purnama Berdarah (tidak ditayangkan)
# Guci Setan (tidak ditayangkan)


==== Vino G. Bastian ====
'''''Wiro Sableng 212'''''
Judul yang tersedia:

* [[Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212]]
Dalam film ''Wiro Sableng 212'', karakter Wiro Sableng akan diperankan oleh Vino G. Bastian.


== Hak cipta ==
== Hak cipta ==
Baris 338: Baris 189:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{id}} [http://kangzusi.com Kumpulan Cerita Wiro Sableng]
* {{YouTube}}


[[Kategori:Tokoh cerita silat]]
[[Kategori:Tokoh cerita silat]]

Revisi terkini sejak 30 Agustus 2024 13.49

Wiro Sableng
Sampul novel Wiro Sableng dalam episode Roh Dalam Keraton
Informasi publikasi
PenerbitLokajaya[1]
Penampilan pertamaEmpat Brewok dari Goa Sranggeng
Dibuat olehBastian Tito
Informasi dalam cerita
Alter egoWira Saksana
Tempat asalNusantara
Afiliasi timGolongan Putih
KemitraanSinto Gendeng
Anggini
Bidadari Angin Timur
Rara Murni
Kala Hijau
Nama alias terkenalPendekar Kapak Maut Geni 212
Pendekar Gunung Fuji
Ninja Merah
KemampuanIlmu bela diri dari berbagai aliran
Ilmu gaib

Wiro Sableng atau Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 adalah tokoh fiksi serial novel yang ditulis oleh Bastian Tito. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh dari berbagai guru selama petualangannya di dunia persilatan.

Pengarang

[sunting | sunting sumber]

Bastian Tito

Penulisan

[sunting | sunting sumber]
  1. Dalam menyelesaikan satu episode rata-rata menghabiskan waktu 3 minggu.
  2. Pengetikan dilakukan oleh penulis sendiri, untuk proses penyuntingan dan penyelesaian buku dilakukan oleh asisten.
  3. Sekali menulis serial Pendekar 212, biasanya penulis menyelesaikan sekaligus langsung 2 sampai dengan 3 buku.
  4. Waktu penerbitan buku episode baru di pasaran tergantung stok cerita selanjutnya atau jumlah buku selanjutnya yang akan diterbitkan, apabila mengalami keterlambatan berarti stok buku berikutnya sudah hampir habis sedangkan penulis masih dalam proses menyelesaikan tulisannya.
  5. Apabila jumlah stok buku yang akan diterbitkan habis sedangkan penulis masih dalam proses penulisan biasanya akan terjadi keterlambatan terbit lebih dari 2 sampai 3 bulan.
  6. Keterlambatan ini biasanya disebabkan lamanya waktu yang dihabiskan penulis untuk survei tempat-tempat yang dikunjungi demi kepentingan penulisan.

Survei tempat

[sunting | sunting sumber]
  1. Untuk memperkuat dan menambah kualitas cerita, penulis langsung mengunjungi dan melakukan survei terhadap tempat atau daerah yang akan ada di serial Pendekar 212.
  2. Untuk satu tempat biasanya membutuhkan waktu sampai 2 minggu sehingga penulis benar-benar bisa mengetahui adat, budaya, legenda maupun cerita-cerita masyarakat setempat dan dihubungkan dengan situasi, suasana alam dan keadaan pada masa silam.

Penulis selalu membawa alat perekam

[sunting | sunting sumber]
  1. Kemana pun penulis pergi selalu membawa alat perekam.
  2. Hal ini dilakukan untuk merekam semua yang dilihat dan didengar penulis, jadi setiap apa yang dilihat maupun percakapan yang didengar penulis kadang dituangkan ke dalam bukunya, jadi tidak mengherankan apabila isi cerita, isi percakapan para tokoh, gaya bahasa serta gaya penulisan penulis terasa benar-benar hidup.
  3. Tentu saja semua itu harus disertai pula ilmu dan bakat yang memadai untuk menjadi seorang penulis yang handal.

Judul buku terlaris

[sunting | sunting sumber]
  1. Serial Wiro Sableng berhasil mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan 1994.
  2. Buku yang berhasil orbit ternyata buku terbitan lama tetapi dicari kembali dan laris pada tahun 90-an.
  3. Dua buku yang berhasil orbit berjudul Makam Tanpa Nisan dan Guci Setan.
  4. Judul Makam Tanpa Nisan meledak 921.020 eksemplar pada tahun 1989.
  5. Judul Guci Setan meledak 924.078 eksemplar pada tahun 1994.
  6. Berikut 10 judul serial Pendekar 212 yang terlaris selain 2 judul di atas (rata-rata terjual di atas 800.000 eksemplar): Badai Di Parang Tritis, Topeng Buat Wiro Sableng, Wasiat Iblis, Geger Di Pangandaran, Kiamat Di Pangandaran, Gerhana Di Gajah Mungkur, Kembali Ke Tanah Jawa, Senandung Kematian, Kematian Kedua dan episode terakhir Jabang Bayi Dalam Guci.

Waktu senggang penulis

[sunting | sunting sumber]
  1. Penulis menyukai permainan catur, salah satu hal yang disukai penulis dari catur karena bidaknya selalu berwarna hitam dan putih.
  2. Tentu saja waktu senggang penulis utamanya dihabiskan untuk berkumpul, bercengkerama dan sesekali berekreasi bersama keluarga.

Karakter Wiro Sableng

[sunting | sunting sumber]

Jika dicermati, terasa sekali perubahan karakter, sifat dan sikap Wiro seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Sejak Wiro masih muda dan masih sableng-sablengnya hingga dewasa, sedikit demi sedikit pribadinya berubah menjadi lebih bijaksana dan berpikirnya pun lebih dewasa serta mengurangi kesablengannya yang kadang menyakiti perasaan orang lain.

Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik, tetapi Wiro bukanlah tipe laki-laki brengsek pengobral cinta. Apalagi mulai dari episode Wasiat Iblis dan seterusnya, Wiro mengalami proses pendewasaan dalam dirinya, mulai dari cara berpikir maupun sikap dan tingkah lakunya.

Sampai sejauh ini Wiro pernah mengungkapkan perasaan cintanya secara langsung hanya kepada dua orang gadis saja, yaitu Bunga dan Bidadari Angin Timur. Setelah mengungkapkan kata-kata sayang dan cinta kepada Bunga, Wiro hanya kepada Bidadari Angin Timur kembali mengungkapkan perasaan hatinya. Itu pun karena ada alasan kuat kenapa Wiro pada akhirnya tak bisa bersatu dengan Bunga. Saat Wiro mengungkapkan perasaan hatinya kepada Bidadari Angin Timur pun terpaut perbedaan waktu cukup jauh saat Wiro menyatakan cintanya kepada Bunga.

Wiro pernah menyukai atau mencintai gadis lain selain kedua gadis di atas, tetapi semua hanya Wiro pendam dalam hati dan tidak pernah Wiro ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi bila akhirnya Wiro mengetahui bahwa gadis yang dicintainya lebih memilih pria lain, pendekar kita memilih lebih baik mundur dan merelakan si gadis pergi demi kebahagiaan gadis yang dikasihinya.

Kaitan beberapa episode

[sunting | sunting sumber]

Berikut sedikit ulasan/catatan mengenai kaitan beberapa episode dalam serial Pendekar 212 Wiro Sableng yang menjadi alasan Padepokan 212 membuat urutan episode versi kedua:

Episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng, Maut Bernyanyi Di Pajajaran & Dendam Orang Orang Sakti

[sunting | sunting sumber]

Ketiga episode ini merupakan tiga episode awal serial Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng. Karena tiga episode ini memiliki kaitan erat satu sama lain, maka dijadikan satu rangkaian episode.

Pada episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng menceritakan tentang Wiro sejak masih bayi di mana kedua orangtuanya dibunuh oleh Suranyali (Mahesa Birawa). Sewaktu rumah kedua orangtuanya dibakar, Sinto Gendeng menolong Wiro yang saat itu masih bayi dari dalam rumah yang terbakar. Wiro dibawa ke puncak Gunung Gede dan dijadikan murid oleh Sinto Gendeng. Setelah digembleng selama 17 tahun oleh Sinto Gendeng, akhirnya Wiro turun gunung. Misi pertamanya adalah membalas dendam kematian kedua orangtuanya. Ketika kembali ke desa kelahirannya, yang ditemui Wiro hanya Kalingundil yang merupakan anak buah Suranyali. Saat itu Kalingundil sedang berseteru dengan komplotan Empat Berewok Dari Goa Sanggreng. Di akhir episode, Kalingundil kehilangan salah satu tangannya sewaktu berhadapan dengan Wiro.

Suranyali sendiri baru bisa ditemui Wiro dalam episode Maut Bernyanyi Di Pajajaran. Saat itu nama Suranyali telah berubah menjadi Mahesa Birawa dan membantu para pemberontak yang menyerang kerajaan Pajajaran. Dalam episode ini Wiro berhasil menuntaskan dendamnya terhadap Suranyali (Mahesa Birawa).

Dalam episode Dendam Orang-Orang Sakti, karena dendam, Kalingundil memfitnah Wiro atas pembunuhan sejumlah tokoh persilatan. Di Puncak Gunung Tangkuban Perahu semua tokoh silat yang mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang yang terbunuh berkumpul untuk membuat perhitungan dengan Pendekar 212 Wiro Sableng.

Episode Keris Tumbal Wilayuda & Neraka Lembah Tengkorak

[sunting | sunting sumber]

Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.wiro sableng

Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin

[sunting | sunting sumber]

Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Sekar. Di mana setelah berhasil menumpas kejahatan Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga, Wiro masih ditemani Sekar di episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin.

Episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin & Dewi Siluman Bukit Tunggul

[sunting | sunting sumber]

Kaitan episode ini hanya pada kemunculan kembali Nenek Telinga Arit Sakti bersama gurunya di episode Dewi Siluman Bukit Tunggul. Nenek ini ingin membalas dendam terhadap Wiro, karena sebelumnya nenek ini sempat bertarung dan dikalahkan Wiro di episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin.

Episode Dewi Siluman Bukit Tunggul & Banjir Darah Di Tambun Tulang

[sunting | sunting sumber]

Kaitannya yaitu pada kemunculan Kiai Bangkalan. Pada episode Dewi Siluman Bukit Tunggul Kiai Bangkalan berjanji akan memberikan ilmu pengobatan kepada Wiro bila Wiro berkunjung ke tempat kediamannya. Saat Wiro berkesempatan menyambangi Kiai Bangkalan, ternyata Kiai Bangkalan telah terbunuh dan Kitab Seribu Pengobatan dilarikan pembunuhnya yang tak lain adalah Datuk Sipatoka.

Episode Munculnya Sinto Gendeng, Telaga Emas Berdarah & Iblis Berjanggut Biru

[sunting | sunting sumber]

Pada episode Munculnya Sinto Gendeng diceritakan Sri Baginda memberikan hadiah berupa peta rahasia telaga emas kepada Ki Rana Wulung atas jasanya membantu kerajaan bersama Sinto Gendeng.

Pada episode Telaga Emas Berdarah terjadi perebutan peta telaga emas yang semula dipegang kakek Anom dan nenek Amini (Ratu dan Raja Bengawan Solo).

Pada episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Jika yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda. Berarti ada peta telaga emas yang lain lagi, karena waktu kejadian pemberian peta itu oleh Sri Baginda tidak mungkin 30 tahun yang lalu karena waktu peta itu diberikan saat itu Wiro sudah ada.

Ciri peta di tiga episode itu pun ada sedikit perbedaan.

Pada episode Munculnya Sinto Gendeng, peta tersebut disebutkan berupa gulungan kain kecil berwarna putih yang sudah agak lusuh selebar telapak tangan, tergambar sebuah puncak gunung, sungai berkeluk, tanda silang dan matahari.

Pada episode Telaga Emas Berdarah, peta tersebut disebutkan sehelai kain lusuh yang tadinya berwarna putih berubah kekuningan dan dekil kotor, lebarnya sama seluas telapak tangan, tetapi bergambar puncak gunung, sungai berliku-liku serta rumah kecil.

Pada episode Iblis Berjanggut Biru, peta tersebut disebutkan sebuah lipatan kertas tebal berwarna kekuningan karena telah dimakan usia, tergambar sebuah sungai dan gunung lalu lingkaran bengkok-bengkok mungkin gambar sebuah telaga, lalu tanda silang di sebelah timur telaga.

Atas dasar itulah saya tidak cantumkan episode Telaga Emas Berdarah sebagai episode yang berkaitan langsung dengan episode Munculnya Sinto Gendeng, bila dikaitkan dengan episode Iblis Berjanggut Biru mungkin ada karena di episode Iblis Berjanggut Biru juga muncul Sepasang Setan Bermata Api yang sebelumnya juga muncul di episode Telaga Emas Berdarah.

Episode Iblis Berjanggut Biru mungkin yang memiliki kaitan paling dekat dengan episode Munculnya Sinto Gendeng karena selain kaitannya dengan peta yang mungkin adalah peta pemberian Sri Baginda tersebut, tetapi yang paling jelas karena menceritakan kembali mengenai sahabat Sinto Gendeng yaitu Ki Rana Wulung.

Episode Pangeran Matahari Dari Puncak Merapi, Bajingan Dari Susukan & Panglima Buronan

[sunting | sunting sumber]

Tiga episode ini saya jadikan satu rangkaian episode karena memiliki kaitan cerita yang sangat dekat, mulai dari kemunculan Pangeran Matahari, tokoh-tokoh yang terlibat, permasalahan terjadi di sekitar dan berputar di kerajaan yang sama, juga keberadaan Ni Luh Tua Klungkung yang selalu menemani Wiro. Juga dalam episode Kutunggu di Pintu Neraka di mana Pangeran Matahari sebagai penguasa Kerajaan Siluman yang memakai cincin berkepala ular sendok yang dikenal sebagai Cincin Warisan Setan

Episode Ki Ageng Tunggul Keparat & Ki Ageng Tunggul Akhirat

[sunting | sunting sumber]

Supit Jagal dan Supit Ireng yang di akhir cerita episode Ki Ageng Tunggul Keparat disangka telah mati, di awal-awal cerita episode Ki Ageng Tunggul Akhirat diceritakan masih dalam keadaan hidup dan ada yang menyelamatkan. Tak lama berselang datanglah Pangeran Matahari yang menjadikan kedua orang itu budak suruhannya.

Waktu kejadian di akhir episode Ki Ageng Tunggul Keparat dengan munculnya Pangeran Matahari di awal episode Ki Ageng Tunggul Akhirat sangat berdekatan, karena itu episode Ki Ageng Tunggul Akhirat saya jadikan lanjutan dari episode Ki Ageng Tunggul Keparat.

Episode Hari Hari Terkutuk, Bujang Gila Tapak Sakti & Purnama Berdarah

[sunting | sunting sumber]

Di episode Hari Hari Terkutuk Bujang Gila Tapak Sakti muncul, tetapi belum menyebutkan namanya dan Wiro pun belum mengenalnya. Diperkirakan itu adalah Bujang Gila Tapak Sakti berdasarkan ciri-cirinya, mulai dari badannya yang gemuk, selalu mengipas badannya walaupun udara dingin, memakai baju terbalik dan selalu memakai kupluk. Itu semua terjawab di episode Purnama Berdarah, Wiro akhirnya tau pemuda gemuk yang ditemui sebelumnya adalah Bujang Gila Tapak Sakti.

Di episode Bujang Gila Tapak Sakti, menceritakan tentang Bujang Gila Tapak Sakti mulai dari masa kecil hingga dewasa dan menjadi pendekar muda yang memiliki kesaktian sangat luar biasa. Bujang Gila Tapak Sakti sendiri adalah keponakan Dewa Ketawa dan Dewa Sedih.

Sampul VCD Wiro Sableng

Serial Wiro Sableng ini telah diadaptasi sebagai sinetron dan film. Film dibintangi oleh Tonny Hidayat dan Atin Martino, dan sinetron dibintangi oleh Herning Sukendro (episode 1-59) dan Abhie Cancer (episode 59-91). Kemudian, film Wiro Sableng 212 yang tayang pada tanggal 30 Agustus 2018 diperankan oleh Vino G. Bastian.

Tony Hidayat

[sunting | sunting sumber]

Judul yang tersedia:

Atin Martino

[sunting | sunting sumber]

Judul yang tersedia:

Herning Soekendro

[sunting | sunting sumber]

Judul yang tersedia:

  1. Empat Berewok Dari Goa Sanggreng
  2. Maut Bernyanyi Di Pajajaran
  3. Dendam Orang-Orang Sakti
  4. Keris Tumbal Wilayuda
  5. Neraka Lembah Tengkorak
  6. Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
  7. Dewi Siluman Bukit Tunggul
  8. Raja Rencong dari Utara
  9. Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin
  10. Kutukan Empu Bharata
  11. Banjir Darah di Tambun Tulang
  12. Rahasia Lukisan Telanjang
  13. Sepasang Setan Dari Tenggarong

Abhie Cancer (Erdhityo Wibowo)

[sunting | sunting sumber]

Judul yang tersedia:

  1. Siluman Biru Menabur Dendam
  2. Pembalasan Nyoman Dwipa
  3. Mawar Merah Menuntut Balas
  4. Purnama Berdarah (tidak ditayangkan)
  5. Guci Setan (tidak ditayangkan)

Vino G. Bastian

[sunting | sunting sumber]

Judul yang tersedia:

Hak cipta

[sunting | sunting sumber]

Wiro Sableng terdaftar pada Departemen Kehakiman RI Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek di bawah nomor 004245.

Referensi

[sunting | sunting sumber]