Sepasang Iblis Betina
Sepasang Iblis Betina | |
---|---|
Sutradara | L. Sudjio |
Produser | Tien Ali |
Ditulis oleh | Bastian Tito |
Skenario | Proke |
Berdasarkan | Sepasang Iblis Betina |
Pemeran | Tonny Hidayat Devi Ivon Tanty Noriesta Zaitun |
Penyunting | Juki Paimin |
Distributor | PT. Cancer Mas Film |
Tanggal rilis | 1988 |
Durasi | 80 menit |
Negara | |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Sepasang Iblis Betina adalah sebuah film aksi laga Indonesia yang merupakan film serial ke-6 dari novel Wiro Sableng, dan dirilis pada tahun 1988.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Sepasang Iblis Betina (Devi Ivonne, Tanty Noriesta) menculiki lelaki, memperkosa dan membunuh. Guru mereka yang memberi peringatan, dibunuh. Sementara itu Tombak Emas Trisula, pusaka kerajaan, dicuri Dewa Maling (Tanaka) atas suruhan Rana Blambang (K. Supranto), anak selir yang ingin merebut tahta. Dewa Maling menyimpan yang asli, dan yang diserahkan yang palsu. Khayalnya akan menjadi raja dengan memiliki pusaka itu pupus, karena Sepasang Iblis Betina mencurinya. Maka datanglah Wiro Sableng (Tonny Hidayat) membereskan semua masalah, mengembalikan pusaka itu ke Istana, lalu mengembara lagi.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Tonny Hidayat sebagai Wiro Sableng
- Devi Ivon sebagai Nilamaharani
- Tanty Noriesta sebagai Nilamahadewi
- Zaitun
- Tanaka sebagai Dewa Maling
- Herby sebagai Raden Arya
- Samsuri Kaempuan sebagai Adipati
- Pramto
- Alex Menpuar
- Jonhy Anwar
- Tisna S. Berata sebagai Mahapatih Jayengrono
- Chep Irwan
- Tobari
- Yoyo
- Lanny G. R.
- Yanny Medan
- Ismail
- Monot
- Asnen
- Mamat
- Yully
- Herry
- Eka
- Zabier
- Betty
Trivia
[sunting | sunting sumber]Film ini berdasarkan novel serial Wiro Sableng ke-14 yang berjudul Sepasang Iblis Betina.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sepasang Iblis Betina". film Indonesia.