Lompat ke isi

Ilyas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Palladin911 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Rasul menggunakan HotCat
Nazwa Shabrina (bicara | kontrib)
Buang yang tidak di pakai
 
(40 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|Nabi yang sama dari sudut pandang Agama [[Yahudi]] & [[Kristen]]|Elia}}
{{rdf|2=Ilyasa|3=tokoh ini dalam sudut pandang Kristen dan Yahudi|4=Elia}}
{{Infobox person
'''Ilyas''' (bahasa Arab:<font size=4> إلياس </font>) (sekitar 910-850 SM) adalah seorang [[nabi|utusan]] Allah. Ilyas merupakan keturunan ke-4 dari Nabi [[Harun]]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM dan ditugaskan berdakwah kepada orang-orang [[Bangsa Fenisia|Finisia]] dan [[Bani Israel]] yang menyembah [[berhala]] bernama [[Baal]] di Kota Baalbak, [[Syam]]. Kota Baalbak diambil dari nama berhala yang mereka sembah. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Menurut kisah Islam ia tidak wafat tetapi diangkat ke sisi Allah.
| honorific_prefix = Nabi
| name = Ilyās<br/>إلياس<br/>[[Elia]]
| other_names = [[Elia]], Elias
| post-nominals = 'alaihissalam
| image = Prophet Ilyas Name.svg
| image size = 150px
| caption = Kaligrafi ''Hadhrat'' Ilyas '''alaihis-salam''
| birth_date =
| birth_place =
| residence = [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Samaria]], [[Palestina (kawasan)|Palestina]]
| death_date =
| death_place =
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| known_for =
| predecessor = [[Sulaiman]]
| successor = [[Ilyasa]]
| parents =
| father =
| spouse =
| children =
}}
{{Nabi Islam}}


'''Ilyas''' ({{lang-ar|إلياس|Ilyās}}) adalah seorang tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]]. Dia adalah seorang nabi Bani Israil yang menentang penyembahan berhala bernama [[Ba'al]]. Tokoh ini disebut ''[[Elia]]'' dalam Yahudi dan Kristen.
== Genealogi ==
Ilyas bin Yasin bin Fanhas dari keturunan [[Harun]] bin Imran.


== Kisah Ilyas ==
== Etimologi ==
*'''Ilyas'''(إلياس) dalam bahasa Ibrani disebut Eliyahu (אליהו) yang memiliki arti El=Tuhan dan Yahu yang merupakan kependekan dari YHWH, maka Eliyahu bisa diartikan sebagai "Tuhan (adalah) YHWH" atau Eliyahu berasal dari kata Eli yang berarti Tuhanku dan Yahu yakni YHWH sehingga artinya menjadi "Tuhanku YHWH).
Ilyas berulang kali memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka. Karena itulah Allah menurunkan musibah kekeringan selama bertahun-tahun, sehingga mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas itu benar. Setelah kaumnya tersadar, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT agar musibah kekeringan itu dihentikan. Namun setelah musibah itu berhenti, dan perekonomian mereka memulih, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT. Akhirnya kaum Nabi Ilyas kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.
*'''Eliyah menjadi Ilyas''' dalam bahasa arab karena penyesuaian linguistik, jika dibaca Ilyah akan sedikit kurang enak didengar maka ditukar lah huruf Ha (ه) menjadi huruf Sin (س) serta huruf Wau (و) menjadi Alif (ا) juga membalik posisinya yang tadinya terakhir menjadi setelah huruf ya.{{Butuh rujukan}} Alasan lainnya karena biasanya akhiran ha dalam bahasa arab dipakai untuk perempuan, walaupun banyak nama laki-laki dalam bahasa arab yang diakhiri huruf ha atau ta marbutoh. Hal yang sama juga terjadi pada nama Yonah menjadi [[Yunus]].


== Ayat ==
Selesailah halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah pada hari kiamat. Allah menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
{{cquote|''...dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?' Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa), dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)}}
{{quote|Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?"|{{cite quran|37|123-126|style=inline}}}}
{{quote|Jawab mereka kepadanya, 'Seorang yang memakai pakaian bulu dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya.' Maka berkatalah ia, 'Itu Elia, orang Tisbe!'|{{Alkitab|2 Raja-raja 1: 8}}}}


== Kisah ==
Hanya ayat-ayat yang pendek ini yang Allah sebutkan berkaitan dengan kisah Nabi Ilyas, dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Ilyas adalah seorang nabi yang bernama Ilya dalam [[Taurat]]. [[Injil Barnabas]] mengemukakan nasihat-nasihat Ilya. Tentu nasihat-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat. Kami akan menyebutkan nasihat-nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah yang dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut terdapat dalam injil Barnabas dari ayat 23 sampai ayat 49. Disebutkan di dalamnya bahwa "Ilyas adalah hamba Allah. Hal ini ditulis bagi semua orang yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka. Sesungguhnya orang yang senang untuk banyak belajar maka ia akan takut kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah, maka ia tidak akan merasa puas untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka karena seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia, mendapatkan keuntungan sementara ia mendapati kerugian.
Nama Ilyas [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci Islam) sebanyak tiga kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Ilyas disebutkan tiga kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
# Al-An'am (6): 85
# Ash-Shaffat (37): 123, 130*
Catatan: *) Disebut dengan "Ilyasin" (إِلْ يَاسِينَ)
}} dan kisahnya disebutkan dalam Surah Ash-Shaffat (37): 123-132. Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), Ilyas (disebut Elia dalam Yahudi dan Kristen) disebutkan dalam Raja-Raja (M'lakhim).


=== Latar belakang ===
Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain, karena tidak akan bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas gunung Saina' maka dia menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya.
Alkitab menyebutkan bahwa setelah Sulaiman mangkat, takhta [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel]] diwariskan kepada [[Rehabeam]]. Namun suku-suku Bani Israil di sisi utara menolak kepemimpinan Rehabeam dan memilih [[Yerobeam bin Nebat]] dari suku Efraim bin Yusuf sebagai raja mereka. Kerajaan Bani Israil di sisi utara ini adalah [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Israel]], tapi kerap disebut Kerajaan Utara atau Kerajaan Samaria untuk membedakan dengan Kerajaan Israel lama yang wilayahnya mencakup keseluruhan wilayah suku-suku Bani Israil. Suku Yehuda dan Benyamin tetap setia pada Rehabeam dan keturunannya dan kerajaan mereka adalah [[Kerajaan Yehuda]].<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 12: 1-24}}</ref>


Raja keenam Samaria, [[Omri]], melanjutkan kebijakan pendahulunya untuk mengalihkan pusat keagamaan Bani Israil dari Yerusalem yang dikuasai Kerajaan Yehuda, membangun rumah ibadah sendiri untuk pengurbanan di Kerajaan Samaria, dan mengizinkan atau mendorong pembangunan kuil untuk pemujaan Ba'al, salah satu dewa penting dalam [[Agama Kanaan|agama Kan'an kuno]].<ref>Kaufman, Yehezkel. "The Biblical Age." In Schwarz, Leo W. ed. ''Great Ages and Ideas of the Jewish People.'' Modern Library: New York. 1956. hlm. 53–56.</ref><ref>Raven, John H. ''The History of the Religion of Israel.'' Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. hlm. 281–81.</ref> Omri juga menciptakan kestabilan politik dengan menikahkan putra dan pewarisnya, [[Ahab]], dengan [[Izebel]] yang merupakan putri [[Ithobaal I]], [[Tirus|Raja Tirus]] yang menguasai seluruh kawasan [[Bangsa Fenisia|Fenisia]].<ref>Smith, Norman H. "I Kings." dalam Buttrick, George A., et al. Eds. ''The Interpreter's Bible: Volume 3.'' Nashville: Abingdon Press, 1982. hlm. 144.</ref> Saat masa kekuasaan Ahab, dibangunlah kuil untuk pemujaan Ba'al dan Permaisuri Izebel membawa rombongan besar para imam (pendeta) dan nabi pemuja Dewa Ba'al dan [[Asyera|Dewi Asyera]] ke Kerajaan Samaria.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 18: 19}}</ref>
Hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting saja. Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam keadaan kekenyangan.


Ilyas hidup di Kerajaan Samaria<ref>{{cite book |last=Yonge |first=Charlotte Mary |date=1859 |title=The Chosen People|chapter=The Kingdom of Samaria|edition=5th |url=http://biblehub.com/library/yonge/the_chosen_people/lesson_viii_the_kingdom_of.htm |location= |publisher= |page= |isbn= |author-link=}}</ref> sekitar abad ke-9 SM pada masa kekuasaan [[Ahab]] dan kedua penerusnya, [[Ahazia (raja Israel)|Ahazia]] dan [[Yoram (raja Israel)|Yoram]]. Alkitab tidak menyebutkan silsilahnya dan hanya menyatakan bahwa dia berasal dari Tisbe di kawasan [[Gilead]].<ref name="Alkitab|1 Raja-raja 17: 1">{{Alkitab|1 Raja-raja 17: 1}}</ref> [[Aggadah]] menyebutkan beberapa pendapat mengenai asal-usul Ilyas: dari [[suku Gad]],<ref>Midras [[Bereshith Rabba]] lxxi.</ref> dari [[suku Benyamin]] dan dipandang orang yang sama yang disebutkan dalam kitab Tawarikh,<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 8: 27}}</ref> atau seorang imam. Sebagian ulama Muslim menyebutkan bahwa silsilah Ilyas adalah Ilyas bin Yasin bin Fanahas, sebagian berpendapat Ilyas bin Azir. Kedua versi silsilah tersebut berujung pada Eleazar bin [[Harun]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=661-662}}
Hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka tidak akan menemui hari berikutnya, dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernapas. Hendaklah satu baju dari kulit binatang cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah salat dengan rasa takut.


Alkitab menyebutkan bahwa pada masa itu, Bani Israil telah melupakan perjanjian untuk menaati hukum Allah. Mereka bahkan membunuh para nabi dan hanya Ilyas yang tersisa.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 19: 10}}</ref>
Kerjakanlah semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah dengan menjunjung tinggi syariat-Nya yang Allah karuniakan kepada kalian melalui Nabi [[Musa]]. Karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allah dan kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian berada di bawah naungan Allah dan Dia akan selalu bersama kalian." Demikianlah apa-apa yang disebutkan dalam Injil Barnabas melalui tulisan Ilya.


== Pranala luar ==
=== Dakwah ===
Al-Qur'an menyebutkan dakwah Ilyas secara singkat. Dia menyeru kaumnya dan mempertanyakan alasan mereka tidak bertakwa dan justru menyembah Ba'al, meninggalkan Allah, Tuhan mereka dan nenek moyang mereka.<ref>As-Shaffat (37): 123-26</ref>
* [http://islam.elvini.net/rasul.cgi?nabi9 Kisah Ilyas di situs web Islam.elvini.net]


Alkitab menjelaskan bahwa Ilyas berdoa tidak akan ada hujan turun, kecuali dia mendoakan sebaliknya,<ref name="Alkitab|1 Raja-raja 17: 1"/> sehingga Kerajaan Samaria mengalami kekeringan. Pada tahun ketiga kemarau, Ilyas mendatangi dan menghardik Ahab lantaran penyembahannya kepada Ba'al. Ilyas juga meminta Ahab mengumpulkan para pendeta Ba'al di [[Gunung Karmel]]. Dia dan mereka akan bersama-sama mempersembahkan kurban lembu jantan pada sesembahan masing-masing. Kurban yang disambar api menunjukkan bahwa sesembahannyalah yang merupakan tuhan sejati. Setelah meletakkan daging kurban di atas kayu, para imam Ba'al berdoa dengan keras dan menari sampai lama sekali, tapi tidak ada yang terjadi. Ilyas meletakkan kurbannya di atas kayu, bahkan menuangkan air di atasnya hingga membasahi daging dan kayu, sampai parit di sekitar altar dipenuhi air. Setelah Ilyas berdoa, turun api dari langit dan membakar habis daging kurban Ilyas dan kayu-kayunya, bahkan menjilat habis air di parit. Rakyat yang melihat itu langsung mengikuti Ilyas dan mereka kemudian menangkapi para imam Ba'al tersebut dan membunuh mereka. Setelah itu, hujan turun sangat deras dan kemarau berakhir.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 18: 16-46}}</ref> Izebel yang mendengar peristiwa tersebut dari suaminya kemudian berusaha membunuh Ilyas, kemudian Ilyas pergi bersama pelayannya ke Yehuda.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 19: 1-3}}</ref>
{{Nabi-nabi}}


=== Ahazia ===
{{DEFAULTSORT:AS, Ilyas}}
Alkitab menyebutkan bahwa setelah Raja Ahazia bin Ahab terluka parah karena jatuh dari serambi atas istananya, dia mengutus orang untuk menanyakan kesembuhannya pada Baal-Zebub, dewa kota Ekron di Filistin. Di tengah perjalanan, utusan tersebut bertemu dan dicela Ilyas lantaran dia hendak meminta petunjuk pada dewa bangsa Filistin, bukannya meminta petunjuk Allah. Ilyas juga mengatakan kalau Ahazia akan mati. Setelah utusan tersebut kembali pada Ahazia dan memberitahukan perkataan Ilyas, Ahazia memerintahkan sekelompok prajurit menangkap Ilyas. Saat kelompok prajurit pertama melihat Ilyas yang berada di atas bukit, pemimpin mereka memerintahkannya turun, tetapi api turun dari langit dan membakar mereka semua. Kelompok prajurit kedua datang dan mereka mengalami nasib yang sama dengan kelompok sebelumnya. Saat kelompok prajurit ketiga diutus, pemimpin mereka naik ke bukit dan berlutut di depan Ilyas, meminta dirinya dan anak buahnya dikasihani. Ilyas kemudian bersedia ikut mereka menghadap Ahazia. Setelah menghadap Ahazia secara langsung, Ilyas mengatakan bahwa Ahazia tidak akan sembuh dan akan meninggal. Ahazia kemudian meninggal sebagaimana yang dikatakan Ilyas. Lantaran tidak meninggalkan putra, takhta Kerajaan Samaria diwariskan kepada saudara Ahazia, Yoram.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 1: 1-18}}</ref>
{{Islam-bio-stub}}


=== Diangkat ke langit ===
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Alquran]]
Al-Qur'an tidak menceritakan kematian Ilyas. Dalam Kitab 2 Raja-raja, catatan mengenai kehidupan Ilyas diakhiri dengan pengangkatannya ke langit. Disebutkan bahwa Ilyas berjalan didampingi Ilyasa'. Saat tiba di tepi Sungai Yordan, Ilyas melepas jubahnya dan memukulkannya ke air, maka air sungai tersebut terbelah dua dan mereka menyeberang sungai lewat jalur kering di tengahnya. Setelah beberapa saat, muncul kereta berapi yang ditarik oleh kuda berapi memisahkan mereka berdua, membawa Ilyas ke langit dalam angin puyuh. Ilyasa' kemudian melanjutkan peran Ilyas sebagai nabi Bani Israil.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 2: 1-15}}</ref>
[[Kategori:Rasul|Ilyas]]


== Kedudukan ==
[[de:Elija#Koran]]
Agama samawi menghormati sosok Ilyas sebagai nabi dan rasul. Sosoknya juga dikaitkan dengan hal-hal mistik dalam beberapa tradisi.
[[en:Elijah#Elijah in Islam]]

=== Islam ===
[[Berkas:Khidr and elijah.jpg|jmpl|[[Miniatur Persia]] dari [[naskah beriluminasi]] manuskrip ''Qishash al-Anbiya''' yang menggambarkan Ilyas dan Khidir shalat di Makkah (sekitar 427 H/ 1036 M)]]
Ilyas dipandang sebagai seorang nabi dan rasul.<ref>Ash-Shaffat (37): 123</ref> Sebagaimana para rasul lain, seruan dakwahnya sarat dengan pesan untuk mengesakan Allah.<ref>Ash-Shaffat (37): 124-126</ref> Bersama para nabi yang lain, Ilyas disebut dalam Al-Qur'an sebagai sosok yang diberi petunjuk, orang yang saleh, dan dilebihkan derajatnya.<ref>Al-An'am (6): 84-86</ref>

Beberapa penafsir Al-Qur'an awal menyatakan bahwa Ilyas berdakwah di kota [[Baalbek]] atau Ba'labak.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=662}} Para ulama modern menolak pendapat tersebut, menyebutkan bahwa Ilyas dikaitkan dengan Baalbek di masa lalu lantaran awalan nama kota tersebut adalah Ba'al, nama dewa yang Ilyas perintahkan kaumnya untuk jangan disembah. Lebih lanjut, kota Baalbek juga tidak disebutkan dalam kisah Ilyas di Al-Qur'an maupun Alkitab.<ref>''Historical Dictionary of Prophets in Islam'', B. M. Wheeler, ''Baalbek''</ref>

Di luar sumber Al-Qur'an, Ilyas juga dikaitkan dengan hal-hal mistik. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada setiap tahun saat ibadah haji, Ilyas bertemu Khidir, tokoh mistik lain dalam literatur Islam. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Ilyas juga pernah bertemu Muhammad di luar Makkah dan bersama-sama menyantap hidangan dari langit.<ref>''Historical Dictionary of Prophets in Islam and Judaism'', B. M. Wheeler, ''Elijah''</ref>

Ada kepercayaan di sebagian kalangan Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi yang dimaksud adalah Khidir dan Ilyas, sementara dua yang ada di langit adalah Idris dan Isa.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=663}}

==== Idris ====
Sebagian ulama berpendapat bahwa sosok bernama [[Idris]] yang disebutkan dalam Al-Qur'an merupakan nama lain Ilyas. Dalam berbagai literatur Islam kerap disebutkan bahwa Idris adalah nabi sebelum Nuh dan merupakan leluhur Nuh. Al-Qur'an sendiri hanya menyebutkan nama Idris tanpa menceritakan kisah dan latar belakangnya, dan keterangan bahwa Idris adalah leluhur Nuh tidak berasal dari Al-Qur'an maupun hadits, tetapi pendapat ulama. Beberapa ulama modern mengkritik pendapat tersebut lantaran tidak adanya dasar yang kuat.<ref>Abdullah Yusuf Ali, ''The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary'' C2508.</ref>

Al-Bukhari menuturkan, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas bahwa Ilyas itu adalah Idris. Pendapat ini berpijak dari hadits isra' mi'raj. Nabi Muhammad bertemu beberapa nabi saat diangkat ke langit. Adam dan Ibrahim menyapa Muhammad dengan panggilan "anakku yang shalih", sedangkan Yusuf, Idris, dan Harun menyapa "saudaraku yang shalih." Jika Idris adalah leluhur Nuh, berarti dia juga leluhur Muhammad dan harusnya dia menyapa Muhammad dengan "anakku" sebagaimana Adam dan Ibrahim, bukan "saudara".{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=83-84}}

=== Kristen ===
Tradisi Kristen menyebutkan bahwa Ilyas hadir bersama Musa saat Yesus (Isa) dan ketiga muridnya sedang berada di gunung.<ref>{{Alkitab|Matius 17:1-3}}</ref><ref>{{Alkitab|Markus 9:2-4}}</ref><ref>{{Alkitab|Lukas 9:28-30}}</ref> Peristiwa ini dikenal dengan [[Transfigurasi Kristus]].

Dalam Kristen Barat, Ilyas diagungkan sebagai [[santo]] dan perayaan liturginya dirayakan pada tanggal 20 Juli oleh [[Gereja Katolik Roma]]<ref>Martyrologium Romanum (Libreria Editrice Vaticana 2001 {{ISBN|88-209-7210-7}})</ref> dan [[Gereja Lutheran]] – Sinode Missouri. Katolik percaya bahwa Ilyas tidak menikah dan hidup [[selibat]].<ref>{{cite web |author= |url=http://www.holyspiritinteractive.net/questions/whycelibacy.asp |title=Why are Priests Celibate? |accessdate= |authorlink= |date=2010-08-19 |year= |month= |website=Holy Spirit Interactive |publisher= |pages= |archive-url=https://web.archive.org/web/20110723144201/http://www.holyspiritinteractive.net/questions/whycelibacy.asp |archive-date=2011-07-23 |url-status=dead }}</ref>

Di [[Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Gereja-Gereja Katolik Timur]] yang mengikuti [[Ritus Bizantin]], peringatan Ilyas dirayakan pada tanggal yang sama (pada abad ke-21, Kalender Julian 20 Juli sesuai dengan Kalender Gregorian 2 Agustus). Dia sangat dihormati di kalangan Ortodoks sebagai model kehidupan kontemplatif. Dia juga diperingati dalam kalender liturgi Ortodoks pada hari Minggu para Bapa Suci (hari Minggu sebelum Kelahiran Tuhan).

Ilyas telah dihormati sebagai [[santo pelindung]] [[Bosnia dan Herzegovina]] sejak 26 Agustus 1752, menggantikan [[Santo Georgius|Georgius dari Lydda]] atas permintaan Uskup Pavao Dragičević. Alasan penggantian tidak jelas, mungkin karena Ilyas sama-sama dihormati oleh tiga kelompok agama utama di Bosnia dan Herzegovina — Katolik, Muslim, dan Kristen Ortodoks.<ref name=Skoko>{{cite web|last=Skoko|first=Iko| title=Sveti Ilija – zaštitnik Bosne i Hercegovine|publisher=Večernji list|date=21 August 2012|url=http://www.vecernji.ba/sveti-ilija-zastitnik-bosne-i-hercegovine-433510|ref=harv|language=Serbo-Croatian}}</ref> [[Paus Benediktus XIV]] dikatakan telah menyetujui permintaan Uskup Dragičević dengan pernyataan bahwa negara liar pantas mendapat pelindung liar.<ref name="Martić">{{cite web|last=Martić|first=Zvonko|title=Sveti Jure i sveti Ilija u pučkoj pobožnosti katolika u Bosni i Hercegovini|publisher=Svjetlo riječi|date=2014|url=http://www.svjetlorijeci.ba/clanak/940/vjera-i-zivot/sveti-jure-i-sveti-ilija-u-puckoj-poboznosti-katolika-u-bosni-i-hercegovini|ref=harv|language=Serbo-Croatian|access-date=2016-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20160822004019/http://www.svjetlorijeci.ba/clanak/940/vjera-i-zivot/sveti-jure-i-sveti-ilija-u-puckoj-poboznosti-katolika-u-bosni-i-hercegovini|archive-date=2016-08-22|url-status=dead}}</ref>

=== Yahudi ===
[[Berkas:Chair of Elijah.JPG|jmpl|"Kursi Ilyas" yang digunakan saat ''[[brit milah]]'']]
Ilyas dipandang sebagai nabi dan kerap disebut "Eliyahu ha-nabi'" (Nabi Elia). Dia merupakan sosok yang diagungkan dalam legenda Yahudi melebihi tokoh kitab suci yang lain. Dalam literatur [[Talmud]] disebutkan bahwa Ilyas akan mengunjungi para [[rabi]] untuk membantu memecahkan hukum yang sangat sulit. Ketika berhadapan dengan rekonsiliasi hukum atau ritual yang saling bertentangan, para rabi akan mengesampingkan keputusan "sampai Ilyas datang."<ref>"Elijah, Cup of." ''Encyclopaedia Judaica.'' Jerusalem: Keter Publishing House, 1971.</ref>

Disebutkan bahwa Ilyas juga hadir pada tiap upacara khitan (''[[brit milah]]'') dan di sana disediakan sebuah kursi khusus untuknya. Tradisi Rabi menyatakan bahwa Allah mengharuskan Ilyas hadir dalam upacara tersebut lantaran dia menuduh Bani Israil gagal memegang perjanjian dengan Allah.<ref>"Elijah, Chair of." ''Encyclopaedia Judaica.'' Jerusalem: Keter Publishing House, 1971.</ref><ref>Unterman, Alan. "Elijah's Chair." ''Dictionary of Jewish Lore and Legend.'' London: Thames and Hudson, 1991.</ref>

Dia juga disebutkan menemui beberapa rabi yang hidup berbeda zaman, seperti Eleazar bin Simeon (hidup pada abad ke-2 M).<ref>Ginzberg, Lewis. ''Legends of the Bible.'' Philadelphia: Jewish Publication Society of America, 1956. hlm. 597</ref> dan Yosua bin Levi (hidup pada abad ke-3 M).<ref>Ginzberg, Lewis. ''Legends of the Bible.'' Philadelphia: Jewish Publication Society of America, 1956. hlm. 599.</ref>

Dalam [[midras]] disebutkan bahwa Ilyas termasuk salah satu dari delapan orang yang masuk surga dalam keadaan hidup.<ref>''Derech Eretz Zuta'' (traktat pasca-Talmud) dikutip dalam: Rabi Yehudah HaLevi dan Rabi N. Daniel Korobkin (2013).''The Kuzari: In Defense of the Despised Faith.'' Feldheim Publishers. Yerusalem. hlm. 137-138.</ref> Bangsa Yahudi percaya bahwa Ilyas akan datang kembali sebelum munculnya [[Mesias dalam Yudaisme|mesias]].<ref>{{Alkitab|Maleakhi 4: 5-6}}</ref>

Tradisi [[Kabbalah]] menyebutkan bahwa Ilyas adalah malaikat yang berwujud manusia,<ref name=EB1911>{{Cite EB1911 |wstitle=Elijah |volume=9 |pages=273–274 |first1=William Robertson |last1=Smith |first2=Stanley Arthur |last2=Cook}}</ref> sehingga tidak memiliki orang tua maupun keturunan.<ref>Yalḳuṭ Reubeni, Bereshit, 9a, ed. Amsterdam</ref>

=== Pagan ===
Sejak abad kelima, Ilyas kerap dikaitkan dengan [[Helios]], dewa dan personifikasi matahari dalam [[Agama di Yunani Kuno|agama Yunani kuno]]. Selain kemiripan kedua nama tersebut dalam bahasa Yunani post-klasik, Ilyas yang menaiki kereta kuda berapi sebagaimana yang digambarkan dalam Alkitab juga mirip dengan Helios yang menunggang kereta matahari di langit. Kurban Ilyas yang disambar api dari langit juga dihubungkan dengan matahari yang menghangatkan bumi.<ref>J. Theodore Bent, "The Sun Myths of Modern Hellas", ''The Antiquary'' '''20''' (1889), hlm. 10</ref> Di zaman modern, banyak cerita rakyat Yunani yang menghubungkan Ilyas dengan matahari.<ref>Mary Hamilton, "The Pagan Element in the Names of Saints", ''Annual of the British School at Athens'' '''13''': 348–56 (1907) [https://books.google.com/books?id=K2gKAAAAIAAJ&pg=PA355#v=onepage&q=Elias&f=false Google Books]</ref>

Di Yunani, kapel dan biara yang didedikasikan untuk Nabi Ilyas (Προφήτης Ηλίας) sering ditemukan di puncak gunung, sering dinamai menurut namanya. Sebagian berpendapat bahwa hal ini karena Ilyas dikaitkan dengan Helios yang memiliki tempat pemujaan di puncak gunung.<ref>C. Wachsmuth, ''Das alte Griechenland im neuen'', 1864, hlm. 23, dikutip oleh Hippolyte Delehaye, ''The Legends of the Saints: An Introduction to Hagiography'', 1907, hlm. 174</ref> Namun pendapat ini ditolak pihak lain lantaran hanya sedikit tempat suci Helios di puncak gunung. Selain itu, pemujaan matahari telah digantikan dengan Dewa [[Apollo (mitologi)|Apollo]] pada zaman Kristen, sehingga menghubungkan Ilyas dan puncak gunung dengan Helios adalah tidak benar.<ref>Delehaye, hlm. 174</ref>

Keterkaitan Ilyas dengan puncak gunung tampaknya berasal dari tradisi yang berbeda. Sosok Ilyas mengambil sifat-sifat yang dikaitkan dengan Dewa [[Zeus]], utamanya perihal gunung dan kekuatannya atas cuaca. Kemenangan Ilyas atas para imam Ba'al terjadi di gunung. Ilyas juga menghentikan hujan selama tiga tahun.<ref name="cook">Arthur Bernard Cook, ''Zeus: A Study in Ancient Religion'', 1925, hlm. 178 [https://books.google.com/books?id=9iShet_ZtHAC&pg=PA178 Google Books]</ref>

Ilyas juga dikaitkan dengan dewa-dewa petir dalam kepercayaan tradisional Eropa. Para misionaris yang mengkristenkan [[bangsa Slavia]] mendapati Ilyas memiliki kesamaan dengan Perun, dewa petir dan langit bangsa Slavia. Dalam banyak negara Slavia, Ilyas disebut dengan "Ilyas Sang Petir" (''Ilija Gromovnik'').<ref>Lenhoff, Gail. "Christian and Pagan Strata in the East Slavic Cult of St. Nicholas: Polemical Notes on Boris Uspenskij's Filologičeskie Razyskanija v Oblasti Slavjanskix Drevnostej." The Slavic and East European Journal. (July 1984) 28.2 hlm. 147–63.</ref><ref>McLeish, Kenneth. ''Myth: Myths and Legends of the World Explored.'' London: Facts on File, 1996. hlm. 506.</ref><ref>Cherry Gilchrist, ''Russian Magic: Living Folk Traditions of an Enchanted Landscape'', {{ISBN|0-8356-0874-3}}, hlm. 81ff [https://books.google.com/books?id=uMS2ZTuNGQYC&pg=PA82 full text]</ref> Dalam cerita rakyat Estonia, Ilyas dianggap sebagai penerus Ukko, dewa langit, cuaca, dan petir.<ref name="mw">''Merriam-Webster's encyclopedia of world religions'', {{ISBN|0-87779-044-2}}, ''s.v.'' "Slavic religion" [https://books.google.com/books?id=ZP_f9icf2roC&pg=PA1016 full text]</ref>

== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|Nabi-nabi]], di antaranya:
** [[Idris]]
** [[Sulaiman]]
** [[Ilyasa|Ilyasa']]
** [[Hazqiyal]]
** [[Zakariyya]]
* [[Elia]]
* [[Bani Israil]]

== Catatan ==
{{notelist}}

== Referensi ==
{{reflist}}

=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}

{{Nabi-nabi}}

[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Rasul|Ilyas]]
[[Kategori:Nabi Alkitab Ibrani dalam Al-Qur'an]]

Revisi terkini sejak 23 Juli 2024 03.39

Nabi
Ilyās
إلياس
Elia

'alaihissalam
Kaligrafi Hadhrat Ilyas 'alaihis-salam
Tempat tinggalKerajaan Samaria, Palestina
Nama lainElia, Elias
PendahuluSulaiman
PenggantiIlyasa

Ilyas (bahasa Arab: إلياس, translit. Ilyās) adalah seorang tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh. Dia adalah seorang nabi Bani Israil yang menentang penyembahan berhala bernama Ba'al. Tokoh ini disebut Elia dalam Yahudi dan Kristen.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]
  • Ilyas(إلياس) dalam bahasa Ibrani disebut Eliyahu (אליהו) yang memiliki arti El=Tuhan dan Yahu yang merupakan kependekan dari YHWH, maka Eliyahu bisa diartikan sebagai "Tuhan (adalah) YHWH" atau Eliyahu berasal dari kata Eli yang berarti Tuhanku dan Yahu yakni YHWH sehingga artinya menjadi "Tuhanku YHWH).
  • Eliyah menjadi Ilyas dalam bahasa arab karena penyesuaian linguistik, jika dibaca Ilyah akan sedikit kurang enak didengar maka ditukar lah huruf Ha (ه) menjadi huruf Sin (س) serta huruf Wau (و) menjadi Alif (ا) juga membalik posisinya yang tadinya terakhir menjadi setelah huruf ya.[butuh rujukan] Alasan lainnya karena biasanya akhiran ha dalam bahasa arab dipakai untuk perempuan, walaupun banyak nama laki-laki dalam bahasa arab yang diakhiri huruf ha atau ta marbutoh. Hal yang sama juga terjadi pada nama Yonah menjadi Yunus.

Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?"

Jawab mereka kepadanya, 'Seorang yang memakai pakaian bulu dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya.' Maka berkatalah ia, 'Itu Elia, orang Tisbe!'

Nama Ilyas disebutkan dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam) sebanyak tiga kali[a] dan kisahnya disebutkan dalam Surah Ash-Shaffat (37): 123-132. Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), Ilyas (disebut Elia dalam Yahudi dan Kristen) disebutkan dalam Raja-Raja (M'lakhim).

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Alkitab menyebutkan bahwa setelah Sulaiman mangkat, takhta Kerajaan Israel diwariskan kepada Rehabeam. Namun suku-suku Bani Israil di sisi utara menolak kepemimpinan Rehabeam dan memilih Yerobeam bin Nebat dari suku Efraim bin Yusuf sebagai raja mereka. Kerajaan Bani Israil di sisi utara ini adalah Kerajaan Israel, tapi kerap disebut Kerajaan Utara atau Kerajaan Samaria untuk membedakan dengan Kerajaan Israel lama yang wilayahnya mencakup keseluruhan wilayah suku-suku Bani Israil. Suku Yehuda dan Benyamin tetap setia pada Rehabeam dan keturunannya dan kerajaan mereka adalah Kerajaan Yehuda.[1]

Raja keenam Samaria, Omri, melanjutkan kebijakan pendahulunya untuk mengalihkan pusat keagamaan Bani Israil dari Yerusalem yang dikuasai Kerajaan Yehuda, membangun rumah ibadah sendiri untuk pengurbanan di Kerajaan Samaria, dan mengizinkan atau mendorong pembangunan kuil untuk pemujaan Ba'al, salah satu dewa penting dalam agama Kan'an kuno.[2][3] Omri juga menciptakan kestabilan politik dengan menikahkan putra dan pewarisnya, Ahab, dengan Izebel yang merupakan putri Ithobaal I, Raja Tirus yang menguasai seluruh kawasan Fenisia.[4] Saat masa kekuasaan Ahab, dibangunlah kuil untuk pemujaan Ba'al dan Permaisuri Izebel membawa rombongan besar para imam (pendeta) dan nabi pemuja Dewa Ba'al dan Dewi Asyera ke Kerajaan Samaria.[5]

Ilyas hidup di Kerajaan Samaria[6] sekitar abad ke-9 SM pada masa kekuasaan Ahab dan kedua penerusnya, Ahazia dan Yoram. Alkitab tidak menyebutkan silsilahnya dan hanya menyatakan bahwa dia berasal dari Tisbe di kawasan Gilead.[7] Aggadah menyebutkan beberapa pendapat mengenai asal-usul Ilyas: dari suku Gad,[8] dari suku Benyamin dan dipandang orang yang sama yang disebutkan dalam kitab Tawarikh,[9] atau seorang imam. Sebagian ulama Muslim menyebutkan bahwa silsilah Ilyas adalah Ilyas bin Yasin bin Fanahas, sebagian berpendapat Ilyas bin Azir. Kedua versi silsilah tersebut berujung pada Eleazar bin Harun.[10]

Alkitab menyebutkan bahwa pada masa itu, Bani Israil telah melupakan perjanjian untuk menaati hukum Allah. Mereka bahkan membunuh para nabi dan hanya Ilyas yang tersisa.[11]

Al-Qur'an menyebutkan dakwah Ilyas secara singkat. Dia menyeru kaumnya dan mempertanyakan alasan mereka tidak bertakwa dan justru menyembah Ba'al, meninggalkan Allah, Tuhan mereka dan nenek moyang mereka.[12]

Alkitab menjelaskan bahwa Ilyas berdoa tidak akan ada hujan turun, kecuali dia mendoakan sebaliknya,[7] sehingga Kerajaan Samaria mengalami kekeringan. Pada tahun ketiga kemarau, Ilyas mendatangi dan menghardik Ahab lantaran penyembahannya kepada Ba'al. Ilyas juga meminta Ahab mengumpulkan para pendeta Ba'al di Gunung Karmel. Dia dan mereka akan bersama-sama mempersembahkan kurban lembu jantan pada sesembahan masing-masing. Kurban yang disambar api menunjukkan bahwa sesembahannyalah yang merupakan tuhan sejati. Setelah meletakkan daging kurban di atas kayu, para imam Ba'al berdoa dengan keras dan menari sampai lama sekali, tapi tidak ada yang terjadi. Ilyas meletakkan kurbannya di atas kayu, bahkan menuangkan air di atasnya hingga membasahi daging dan kayu, sampai parit di sekitar altar dipenuhi air. Setelah Ilyas berdoa, turun api dari langit dan membakar habis daging kurban Ilyas dan kayu-kayunya, bahkan menjilat habis air di parit. Rakyat yang melihat itu langsung mengikuti Ilyas dan mereka kemudian menangkapi para imam Ba'al tersebut dan membunuh mereka. Setelah itu, hujan turun sangat deras dan kemarau berakhir.[13] Izebel yang mendengar peristiwa tersebut dari suaminya kemudian berusaha membunuh Ilyas, kemudian Ilyas pergi bersama pelayannya ke Yehuda.[14]

Alkitab menyebutkan bahwa setelah Raja Ahazia bin Ahab terluka parah karena jatuh dari serambi atas istananya, dia mengutus orang untuk menanyakan kesembuhannya pada Baal-Zebub, dewa kota Ekron di Filistin. Di tengah perjalanan, utusan tersebut bertemu dan dicela Ilyas lantaran dia hendak meminta petunjuk pada dewa bangsa Filistin, bukannya meminta petunjuk Allah. Ilyas juga mengatakan kalau Ahazia akan mati. Setelah utusan tersebut kembali pada Ahazia dan memberitahukan perkataan Ilyas, Ahazia memerintahkan sekelompok prajurit menangkap Ilyas. Saat kelompok prajurit pertama melihat Ilyas yang berada di atas bukit, pemimpin mereka memerintahkannya turun, tetapi api turun dari langit dan membakar mereka semua. Kelompok prajurit kedua datang dan mereka mengalami nasib yang sama dengan kelompok sebelumnya. Saat kelompok prajurit ketiga diutus, pemimpin mereka naik ke bukit dan berlutut di depan Ilyas, meminta dirinya dan anak buahnya dikasihani. Ilyas kemudian bersedia ikut mereka menghadap Ahazia. Setelah menghadap Ahazia secara langsung, Ilyas mengatakan bahwa Ahazia tidak akan sembuh dan akan meninggal. Ahazia kemudian meninggal sebagaimana yang dikatakan Ilyas. Lantaran tidak meninggalkan putra, takhta Kerajaan Samaria diwariskan kepada saudara Ahazia, Yoram.[15]

Diangkat ke langit

[sunting | sunting sumber]

Al-Qur'an tidak menceritakan kematian Ilyas. Dalam Kitab 2 Raja-raja, catatan mengenai kehidupan Ilyas diakhiri dengan pengangkatannya ke langit. Disebutkan bahwa Ilyas berjalan didampingi Ilyasa'. Saat tiba di tepi Sungai Yordan, Ilyas melepas jubahnya dan memukulkannya ke air, maka air sungai tersebut terbelah dua dan mereka menyeberang sungai lewat jalur kering di tengahnya. Setelah beberapa saat, muncul kereta berapi yang ditarik oleh kuda berapi memisahkan mereka berdua, membawa Ilyas ke langit dalam angin puyuh. Ilyasa' kemudian melanjutkan peran Ilyas sebagai nabi Bani Israil.[16]

Kedudukan

[sunting | sunting sumber]

Agama samawi menghormati sosok Ilyas sebagai nabi dan rasul. Sosoknya juga dikaitkan dengan hal-hal mistik dalam beberapa tradisi.

Miniatur Persia dari naskah beriluminasi manuskrip Qishash al-Anbiya' yang menggambarkan Ilyas dan Khidir shalat di Makkah (sekitar 427 H/ 1036 M)

Ilyas dipandang sebagai seorang nabi dan rasul.[17] Sebagaimana para rasul lain, seruan dakwahnya sarat dengan pesan untuk mengesakan Allah.[18] Bersama para nabi yang lain, Ilyas disebut dalam Al-Qur'an sebagai sosok yang diberi petunjuk, orang yang saleh, dan dilebihkan derajatnya.[19]

Beberapa penafsir Al-Qur'an awal menyatakan bahwa Ilyas berdakwah di kota Baalbek atau Ba'labak.[20] Para ulama modern menolak pendapat tersebut, menyebutkan bahwa Ilyas dikaitkan dengan Baalbek di masa lalu lantaran awalan nama kota tersebut adalah Ba'al, nama dewa yang Ilyas perintahkan kaumnya untuk jangan disembah. Lebih lanjut, kota Baalbek juga tidak disebutkan dalam kisah Ilyas di Al-Qur'an maupun Alkitab.[21]

Di luar sumber Al-Qur'an, Ilyas juga dikaitkan dengan hal-hal mistik. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada setiap tahun saat ibadah haji, Ilyas bertemu Khidir, tokoh mistik lain dalam literatur Islam. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Ilyas juga pernah bertemu Muhammad di luar Makkah dan bersama-sama menyantap hidangan dari langit.[22]

Ada kepercayaan di sebagian kalangan Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi yang dimaksud adalah Khidir dan Ilyas, sementara dua yang ada di langit adalah Idris dan Isa.[23]

Sebagian ulama berpendapat bahwa sosok bernama Idris yang disebutkan dalam Al-Qur'an merupakan nama lain Ilyas. Dalam berbagai literatur Islam kerap disebutkan bahwa Idris adalah nabi sebelum Nuh dan merupakan leluhur Nuh. Al-Qur'an sendiri hanya menyebutkan nama Idris tanpa menceritakan kisah dan latar belakangnya, dan keterangan bahwa Idris adalah leluhur Nuh tidak berasal dari Al-Qur'an maupun hadits, tetapi pendapat ulama. Beberapa ulama modern mengkritik pendapat tersebut lantaran tidak adanya dasar yang kuat.[24]

Al-Bukhari menuturkan, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas bahwa Ilyas itu adalah Idris. Pendapat ini berpijak dari hadits isra' mi'raj. Nabi Muhammad bertemu beberapa nabi saat diangkat ke langit. Adam dan Ibrahim menyapa Muhammad dengan panggilan "anakku yang shalih", sedangkan Yusuf, Idris, dan Harun menyapa "saudaraku yang shalih." Jika Idris adalah leluhur Nuh, berarti dia juga leluhur Muhammad dan harusnya dia menyapa Muhammad dengan "anakku" sebagaimana Adam dan Ibrahim, bukan "saudara".[25]

Tradisi Kristen menyebutkan bahwa Ilyas hadir bersama Musa saat Yesus (Isa) dan ketiga muridnya sedang berada di gunung.[26][27][28] Peristiwa ini dikenal dengan Transfigurasi Kristus.

Dalam Kristen Barat, Ilyas diagungkan sebagai santo dan perayaan liturginya dirayakan pada tanggal 20 Juli oleh Gereja Katolik Roma[29] dan Gereja Lutheran – Sinode Missouri. Katolik percaya bahwa Ilyas tidak menikah dan hidup selibat.[30]

Di Gereja Ortodoks Timur dan Gereja-Gereja Katolik Timur yang mengikuti Ritus Bizantin, peringatan Ilyas dirayakan pada tanggal yang sama (pada abad ke-21, Kalender Julian 20 Juli sesuai dengan Kalender Gregorian 2 Agustus). Dia sangat dihormati di kalangan Ortodoks sebagai model kehidupan kontemplatif. Dia juga diperingati dalam kalender liturgi Ortodoks pada hari Minggu para Bapa Suci (hari Minggu sebelum Kelahiran Tuhan).

Ilyas telah dihormati sebagai santo pelindung Bosnia dan Herzegovina sejak 26 Agustus 1752, menggantikan Georgius dari Lydda atas permintaan Uskup Pavao Dragičević. Alasan penggantian tidak jelas, mungkin karena Ilyas sama-sama dihormati oleh tiga kelompok agama utama di Bosnia dan Herzegovina — Katolik, Muslim, dan Kristen Ortodoks.[31] Paus Benediktus XIV dikatakan telah menyetujui permintaan Uskup Dragičević dengan pernyataan bahwa negara liar pantas mendapat pelindung liar.[32]

"Kursi Ilyas" yang digunakan saat brit milah

Ilyas dipandang sebagai nabi dan kerap disebut "Eliyahu ha-nabi'" (Nabi Elia). Dia merupakan sosok yang diagungkan dalam legenda Yahudi melebihi tokoh kitab suci yang lain. Dalam literatur Talmud disebutkan bahwa Ilyas akan mengunjungi para rabi untuk membantu memecahkan hukum yang sangat sulit. Ketika berhadapan dengan rekonsiliasi hukum atau ritual yang saling bertentangan, para rabi akan mengesampingkan keputusan "sampai Ilyas datang."[33]

Disebutkan bahwa Ilyas juga hadir pada tiap upacara khitan (brit milah) dan di sana disediakan sebuah kursi khusus untuknya. Tradisi Rabi menyatakan bahwa Allah mengharuskan Ilyas hadir dalam upacara tersebut lantaran dia menuduh Bani Israil gagal memegang perjanjian dengan Allah.[34][35]

Dia juga disebutkan menemui beberapa rabi yang hidup berbeda zaman, seperti Eleazar bin Simeon (hidup pada abad ke-2 M).[36] dan Yosua bin Levi (hidup pada abad ke-3 M).[37]

Dalam midras disebutkan bahwa Ilyas termasuk salah satu dari delapan orang yang masuk surga dalam keadaan hidup.[38] Bangsa Yahudi percaya bahwa Ilyas akan datang kembali sebelum munculnya mesias.[39]

Tradisi Kabbalah menyebutkan bahwa Ilyas adalah malaikat yang berwujud manusia,[40] sehingga tidak memiliki orang tua maupun keturunan.[41]

Sejak abad kelima, Ilyas kerap dikaitkan dengan Helios, dewa dan personifikasi matahari dalam agama Yunani kuno. Selain kemiripan kedua nama tersebut dalam bahasa Yunani post-klasik, Ilyas yang menaiki kereta kuda berapi sebagaimana yang digambarkan dalam Alkitab juga mirip dengan Helios yang menunggang kereta matahari di langit. Kurban Ilyas yang disambar api dari langit juga dihubungkan dengan matahari yang menghangatkan bumi.[42] Di zaman modern, banyak cerita rakyat Yunani yang menghubungkan Ilyas dengan matahari.[43]

Di Yunani, kapel dan biara yang didedikasikan untuk Nabi Ilyas (Προφήτης Ηλίας) sering ditemukan di puncak gunung, sering dinamai menurut namanya. Sebagian berpendapat bahwa hal ini karena Ilyas dikaitkan dengan Helios yang memiliki tempat pemujaan di puncak gunung.[44] Namun pendapat ini ditolak pihak lain lantaran hanya sedikit tempat suci Helios di puncak gunung. Selain itu, pemujaan matahari telah digantikan dengan Dewa Apollo pada zaman Kristen, sehingga menghubungkan Ilyas dan puncak gunung dengan Helios adalah tidak benar.[45]

Keterkaitan Ilyas dengan puncak gunung tampaknya berasal dari tradisi yang berbeda. Sosok Ilyas mengambil sifat-sifat yang dikaitkan dengan Dewa Zeus, utamanya perihal gunung dan kekuatannya atas cuaca. Kemenangan Ilyas atas para imam Ba'al terjadi di gunung. Ilyas juga menghentikan hujan selama tiga tahun.[46]

Ilyas juga dikaitkan dengan dewa-dewa petir dalam kepercayaan tradisional Eropa. Para misionaris yang mengkristenkan bangsa Slavia mendapati Ilyas memiliki kesamaan dengan Perun, dewa petir dan langit bangsa Slavia. Dalam banyak negara Slavia, Ilyas disebut dengan "Ilyas Sang Petir" (Ilija Gromovnik).[47][48][49] Dalam cerita rakyat Estonia, Ilyas dianggap sebagai penerus Ukko, dewa langit, cuaca, dan petir.[50]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dalam Al-Qur'an, nama Ilyas disebutkan tiga kali, yakni pada surah:
    1. Al-An'am (6): 85
    2. Ash-Shaffat (37): 123, 130*
    Catatan: *) Disebut dengan "Ilyasin" (إِلْ يَاسِينَ)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ 1 Raja–raja 12: 1–24
  2. ^ Kaufman, Yehezkel. "The Biblical Age." In Schwarz, Leo W. ed. Great Ages and Ideas of the Jewish People. Modern Library: New York. 1956. hlm. 53–56.
  3. ^ Raven, John H. The History of the Religion of Israel. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. hlm. 281–81.
  4. ^ Smith, Norman H. "I Kings." dalam Buttrick, George A., et al. Eds. The Interpreter's Bible: Volume 3. Nashville: Abingdon Press, 1982. hlm. 144.
  5. ^ 1 Raja–raja 18: 19
  6. ^ Yonge, Charlotte Mary (1859). "The Kingdom of Samaria". The Chosen People (edisi ke-5th). 
  7. ^ a b 1 Raja–raja 17: 1
  8. ^ Midras Bereshith Rabba lxxi.
  9. ^ 1 Tawarikh 8: 27
  10. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 661-662.
  11. ^ 1 Raja–raja 19: 10
  12. ^ As-Shaffat (37): 123-26
  13. ^ 1 Raja–raja 18: 16–46
  14. ^ 1 Raja–raja 19: 1–3
  15. ^ 2 Raja–raja 1: 1–18
  16. ^ 2 Raja–raja 2: 1–15
  17. ^ Ash-Shaffat (37): 123
  18. ^ Ash-Shaffat (37): 124-126
  19. ^ Al-An'am (6): 84-86
  20. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 662.
  21. ^ Historical Dictionary of Prophets in Islam, B. M. Wheeler, Baalbek
  22. ^ Historical Dictionary of Prophets in Islam and Judaism, B. M. Wheeler, Elijah
  23. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 663.
  24. ^ Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary C2508.
  25. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 83-84.
  26. ^ Matius 17:1–3
  27. ^ Markus 9:2–4
  28. ^ Lukas 9:28–30
  29. ^ Martyrologium Romanum (Libreria Editrice Vaticana 2001 ISBN 88-209-7210-7)
  30. ^ "Why are Priests Celibate?". Holy Spirit Interactive. 2010-08-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-23. 
  31. ^ Skoko, Iko (21 August 2012). "Sveti Ilija – zaštitnik Bosne i Hercegovine" (dalam bahasa Serbo-Croatian). Večernji list. 
  32. ^ Martić, Zvonko (2014). "Sveti Jure i sveti Ilija u pučkoj pobožnosti katolika u Bosni i Hercegovini" (dalam bahasa Serbo-Croatian). Svjetlo riječi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-22. Diakses tanggal 2016-08-06. 
  33. ^ "Elijah, Cup of." Encyclopaedia Judaica. Jerusalem: Keter Publishing House, 1971.
  34. ^ "Elijah, Chair of." Encyclopaedia Judaica. Jerusalem: Keter Publishing House, 1971.
  35. ^ Unterman, Alan. "Elijah's Chair." Dictionary of Jewish Lore and Legend. London: Thames and Hudson, 1991.
  36. ^ Ginzberg, Lewis. Legends of the Bible. Philadelphia: Jewish Publication Society of America, 1956. hlm. 597
  37. ^ Ginzberg, Lewis. Legends of the Bible. Philadelphia: Jewish Publication Society of America, 1956. hlm. 599.
  38. ^ Derech Eretz Zuta (traktat pasca-Talmud) dikutip dalam: Rabi Yehudah HaLevi dan Rabi N. Daniel Korobkin (2013).The Kuzari: In Defense of the Despised Faith. Feldheim Publishers. Yerusalem. hlm. 137-138.
  39. ^ Maleakhi 4: 5–6
  40. ^  Smith, William Robertson; Cook, Stanley Arthur (1911). "Elijah". Dalam Chisholm, Hugh. Encyclopædia Britannica. 9 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 273–274. 
  41. ^ Yalḳuṭ Reubeni, Bereshit, 9a, ed. Amsterdam
  42. ^ J. Theodore Bent, "The Sun Myths of Modern Hellas", The Antiquary 20 (1889), hlm. 10
  43. ^ Mary Hamilton, "The Pagan Element in the Names of Saints", Annual of the British School at Athens 13: 348–56 (1907) Google Books
  44. ^ C. Wachsmuth, Das alte Griechenland im neuen, 1864, hlm. 23, dikutip oleh Hippolyte Delehaye, The Legends of the Saints: An Introduction to Hagiography, 1907, hlm. 174
  45. ^ Delehaye, hlm. 174
  46. ^ Arthur Bernard Cook, Zeus: A Study in Ancient Religion, 1925, hlm. 178 Google Books
  47. ^ Lenhoff, Gail. "Christian and Pagan Strata in the East Slavic Cult of St. Nicholas: Polemical Notes on Boris Uspenskij's Filologičeskie Razyskanija v Oblasti Slavjanskix Drevnostej." The Slavic and East European Journal. (July 1984) 28.2 hlm. 147–63.
  48. ^ McLeish, Kenneth. Myth: Myths and Legends of the World Explored. London: Facts on File, 1996. hlm. 506.
  49. ^ Cherry Gilchrist, Russian Magic: Living Folk Traditions of an Enchanted Landscape, ISBN 0-8356-0874-3, hlm. 81ff full text
  50. ^ Merriam-Webster's encyclopedia of world religions, ISBN 0-87779-044-2, s.v. "Slavic religion" full text

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]