Penaklukan Kerajaan Jaffna oleh Portugal: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 27: | Baris 27: | ||
|casualties3 = Tidak diketahui |
|casualties3 = Tidak diketahui |
||
}} |
}} |
||
'''Penaklukan [[Kerajaan Jaffna]] oleh Portugal''' terjadi setelah para pedagang [[Portugal]] tiba di [[Kerajaan Kotte]] saingan di barat daya [[Sri Lanka]] saat ini |
'''Penaklukan [[Kerajaan Jaffna]] oleh Portugal''' terjadi setelah para pedagang [[Portugal]] tiba di [[Kerajaan Kotte]] saingan di barat daya [[Sri Lanka]] saat ini pada tahun 1505. Banyak raja Jaffna, seperti [[Cankili I]], awalnya menghadapi Portugal karena upaya mereka mengalihkan keyakinan penduduk setempat menjadi [[Katolik Roma]], tetapi akhirnya berdamai dengan mereka. |
||
Pada tahun 1591, raja Jaffna [[Ethirimanna Cinkam]] dilantik oleh Portugal. Meskipun dia secara nomninal adalah seorang klien, dia menentang kegiatan misionaris dan membantu bagian dalam [[Kerajaan Kandy]] dalam usahanya untuk mendapatkan bantuan militer dari [[India Selatan]]. Akhirnya, seorang perampas kekuasaan bernama [[Cankili II]], yang menentang kekuasaan Portugal berakhir dengan penggulingan dirinya dan digantung oleh [[Phillippe de Oliveira]] pada tahun 1619. Pemerintahan berikutnya oleh Portugal terjadi pengalihan keyakinan agama penduduk ke Katolik Roma. Populasi juga menurun karena pajak yang berlebihan, karena kebanyakan rakyat meninggalkan wilayah inti dari kerajaan sebelumnya. |
Pada tahun 1591, raja Jaffna [[Ethirimanna Cinkam]] dilantik oleh Portugal. Meskipun dia secara nomninal adalah seorang klien, dia menentang kegiatan misionaris dan membantu bagian dalam [[Kerajaan Kandy]] dalam usahanya untuk mendapatkan bantuan militer dari [[India Selatan]]. Akhirnya, seorang perampas kekuasaan bernama [[Cankili II]], yang menentang kekuasaan Portugal berakhir dengan penggulingan dirinya dan digantung oleh [[Phillippe de Oliveira]] pada tahun 1619. Pemerintahan berikutnya oleh Portugal terjadi pengalihan keyakinan agama penduduk ke Katolik Roma. Populasi juga menurun karena pajak yang berlebihan, karena kebanyakan rakyat meninggalkan wilayah inti dari kerajaan sebelumnya. |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
== Kontak awal == |
== Kontak awal == |
||
{{See also|Ceylon Portugal}} |
{{See also|Ceylon Portugal}} |
||
Para pedagang Portugal mencapai [[Sri Lanka]] pada tahun 1505; penyerangan awal mereka adalah terhadap [[Kerajaan Kotte]] pantai barat daya, yang menikmati [[monopoli]] yang menguntungkan dalam [[perdagangan rempah]], yang juga menarik bagi Portugis.<ref name=TA2 /> Kerajaan Jaffna menjadi perhatian para pejabat Portugis di Kolombo karena berbagai alasan, termasuk campur tangan mereka dalam kegiatan-kegiatan misionaris [[Katolik Roma]] (yang dianggap mendukung kepentingan Portugal), pasar yang menggiurkan dan manfaat strategis dari daerah-daerah kepala suku [[Vanni Nadu|Vannimai]] di Jaffna, dan dukungan mereka terhadap faksi anti-Portugal di dalam Kerajaan Kotte, seperti kepala suku dari [[Avissawella|Sitawaka]].<ref name=TA2 /> Pada akhir abad ke-16, pengaruh Portugal diperkuat di istana kerajaan Kandy dan Kotte dan beberapa daerah kepala suku Vannimai di Jaffna ditaklukkan oleh raja-raja ini. Kerajaan Jaffna berfungsi sebagai pangkalan logistik untuk [[Kerajaan Kandy]], yang terletak di dataran tinggi bagian tengah tanpa akses ke pelabuhan mana pun. Mereka memperoleh akses ke pelabuhan [[Trincomalee]] dan [[Batticaloa]] di timur, tetapi Semenanjung Jaffna terbukti lebih nyaman sebagai pelabuhan masuk untuk bantuan militer yang datang dari [[India Selatan]].<ref name=TA2 /><ref name=Discoveries>[https://books.google.co.uk/books/about/Portuguese_Encounters_with_Sri_Lanka_and.html?id=xc8oW6pedrwC&redir_esc=y De Silva, ''Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives''], p. 95, 110, 111 & 137</ref> |
Para pedagang Portugal mencapai [[Sri Lanka]] pada tahun 1505; penyerangan awal mereka adalah terhadap [[Kerajaan Kotte]] pantai barat daya, yang menikmati [[monopoli]] yang menguntungkan dalam [[perdagangan rempah]], yang juga menarik bagi Portugis.<ref name=TA2 /> Kerajaan Jaffna menjadi perhatian para pejabat Portugis di Kolombo karena berbagai alasan, termasuk campur tangan mereka dalam kegiatan-kegiatan misionaris [[Katolik Roma]] (yang dianggap mendukung kepentingan Portugal), pasar yang menggiurkan dan manfaat strategis dari daerah-daerah kepala suku [[Vanni Nadu|Vannimai]] di Jaffna, dan dukungan mereka terhadap faksi anti-Portugal di dalam Kerajaan Kotte, seperti kepala suku dari [[Avissawella|Sitawaka]].<ref name=TA2 /> Pada akhir abad ke-16, pengaruh Portugal diperkuat di istana kerajaan Kandy dan Kotte dan beberapa daerah kepala suku Vannimai di Jaffna ditaklukkan oleh raja-raja ini. Kerajaan Jaffna berfungsi sebagai pangkalan logistik untuk [[Kerajaan Kandy]], yang terletak di dataran tinggi bagian tengah tanpa akses ke pelabuhan mana pun. Mereka memperoleh akses ke pelabuhan [[Trincomalee]] dan [[Batticaloa]] di timur, tetapi Semenanjung Jaffna terbukti lebih nyaman sebagai pelabuhan masuk untuk bantuan militer yang datang dari [[India Selatan]].<ref name=TA2 /><ref name=Discoveries>[https://books.google.co.uk/books/about/Portuguese_Encounters_with_Sri_Lanka_and.html?id=xc8oW6pedrwC&redir_esc=y De Silva, ''Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives''], p. 95, 110, 111 & 137</ref> Selain itu, dikhawatirkan oleh Portugal bahwa (karena lokasinya yang strategis) Kerajaan Jaffna mungkin menjadi tumpuan pantai untuk pendaratan [[Imperium Belanda|Belanda]].<ref name=TA2>Abeysinghe, T. ''Jaffna Under the Portuguese'', p. 2</ref> Adalah Raja [[Sankili Segarajasekaran|Cankili I]] yang menentak kontak dengan Portugal, dan bahkan membantai enam hingga tujuh ratus [[umat Katolik]] [[Paravar]] di [[Pulau Mannar]]. Orang-orang Katolik ini telah dibawa dari India ke Mannar untuk mengambil alih [[perburuan mutiara|perikanan mutiara]] yang menguntungkan membentang hingga [[Puttalam]] dari raja-raja Jaffna.<ref>Kunarasa, K ''The Jaffna Dynasty'', pp. 82–4.</ref><ref>Gnanaprakasar, S. ''A critical history of Jaffna'', pp. 113–7.</ref> |
||
== Catatan == |
== Catatan == |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
*{{cite book |url= https://books.google.co.uk/books?id=GD_6ka-aYuQC&q=Khem+Nayak#v=snippet&q=Khem%20Nayak%20&f=false| last = Vriddhagirisan| first = V| title = Nayaks of Tanjore | publisher = Asian Educational Services | year= 2007 | location = [[New Delhi]] | pages = V, 80–1, 91–2 | isbn=978-8120609969}} |
* {{cite book |url= https://books.google.co.uk/books?id=GD_6ka-aYuQC&q=Khem+Nayak#v=snippet&q=Khem%20Nayak%20&f=false| last = Vriddhagirisan| first = V| title = Nayaks of Tanjore | publisher = Asian Educational Services | year= 2007 | location = [[New Delhi]] | pages = V, 80–1, 91–2 | isbn=978-8120609969}} |
||
*{{cite book |url= https://books.google.co.uk/books/about/Portuguese_Encounters_with_Sri_Lanka_and.html?id=xc8oW6pedrwC&redir_esc=y | last = De Silva| first = Chandra Richard| title = Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives: Translated Texts from the Age of Discoveries | publisher = Ashgate | year= 2009 | location = [[Oxfordshire]] | pages = 95, 110, 111 & 137 | isbn=978-0-7546-0186-9}} |
* {{cite book |url= https://books.google.co.uk/books/about/Portuguese_Encounters_with_Sri_Lanka_and.html?id=xc8oW6pedrwC&redir_esc=y | last = De Silva| first = Chandra Richard| title = Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives: Translated Texts from the Age of Discoveries | publisher = Ashgate | year= 2009 | location = [[Oxfordshire]] | pages = 95, 110, 111 & 137 | isbn=978-0-7546-0186-9}} |
||
*{{cite book |
* {{cite book |
||
| last = de Silva | first = K. M. | title = A History of Sri Lanka | publisher = Vijitha Yapa |year=2005 | location = [[Colombo]] | pages = 782 |
| last = de Silva | first = K. M. | title = A History of Sri Lanka | publisher = Vijitha Yapa |year=2005 | location = [[Colombo]] | pages = 782 |
||
| isbn = 955-8095-92-3}} |
| isbn = 955-8095-92-3}} |
||
*{{cite book | last = Abeysinghe | first = Tikiri | title = Jaffna Under the Portuguese | publisher = Stamford Lake |year=2005 | location = [[Colombo]] | pages = 66 | id = {{Listed Invalid ISBN|955-1131-70-1}} }} |
* {{cite book | last = Abeysinghe | first = Tikiri | title = Jaffna Under the Portuguese | publisher = Stamford Lake |year=2005 | location = [[Colombo]] | pages = 66 | id = {{Listed Invalid ISBN|955-1131-70-1}} }} |
||
*{{cite book | last = Kunarasa | first = K |
* {{cite book | last = Kunarasa | first = K |
||
| title = The Jaffna Dynasty | publisher = Dynasty of Jaffna King’s Historical Society |year=2003 |
| title = The Jaffna Dynasty | publisher = Dynasty of Jaffna King’s Historical Society |year=2003 |
||
| location = [[Johor Bahru]] | pages = 122 | isbn = 955-8455-00-8}} |
| location = [[Johor Bahru]] | pages = 122 | isbn = 955-8455-00-8}} |
||
*{{cite book | last = Gnanaprakasar | first = Swamy | title = A Critical History of Jaffna | publisher = Asian Educational Services |year=2003 | location = [[New Delhi]] | pages = 122 | isbn = 81-206-1686-3}} |
* {{cite book | last = Gnanaprakasar | first = Swamy | title = A Critical History of Jaffna | publisher = Asian Educational Services |year=2003 | location = [[New Delhi]] | pages = 122 | isbn = 81-206-1686-3}} |
||
*{{cite book |
* {{cite book |
||
| last = De Queroz | first = Fernao | title = The Temporal and Spiritual Conquest of Ceylon | publisher = Vedam Books |year=1992 | location = [[New Delhi]] | pages = 1274 |
| last = De Queroz | first = Fernao | title = The Temporal and Spiritual Conquest of Ceylon | publisher = Vedam Books |year=1992 | location = [[New Delhi]] | pages = 1274 |
||
| isbn = 81-206-0764-3}} |
| isbn = 81-206-0764-3}} |
||
*{{cite book |
* {{cite book |
||
| last = Tambiah | first = H. W | title = Laws and customs of Tamils of Jaffna (revised edition) | publisher = Women’s Education & Research Centre |year=2001 | location = [[Colombo]] | pages = 259 |
| last = Tambiah | first = H. W | title = Laws and customs of Tamils of Jaffna (revised edition) | publisher = Women’s Education & Research Centre |year=2001 | location = [[Colombo]] | pages = 259 |
||
| isbn = 955-9261-16-9}} |
| isbn = 955-9261-16-9}} |
||
*{{cite book|url= http://sangam.org/2010/08/Tamil_Struggle_5.php?uid=4049| last = Sabaratnam| authorlink=T. M. Sabaratnam| first = T.M| title =Sri Lankan Tamil Struggle, Chapter 5: Tamils lose sovereignty | publisher = sangam.org | year= 2010 | location = United States }} Accessed 25-02-2016 |
* {{cite book|url= http://sangam.org/2010/08/Tamil_Struggle_5.php?uid=4049| last = Sabaratnam| authorlink=T. M. Sabaratnam| first = T.M| title =Sri Lankan Tamil Struggle, Chapter 5: Tamils lose sovereignty | publisher = sangam.org | year= 2010 | location = United States }} Accessed 25-02-2016 |
||
[[Kategori:Bekas negara di Asia Selatan]] |
[[Kategori:Bekas negara di Asia Selatan]] |
Revisi terkini sejak 23 November 2018 12.57
Invasi Portugal ketiga ke Kerajaan Jaffna | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Peperangan Kerajaan Jaffna | ||||||||
Peta zaman kolonial Kerajaan Jaffna, sekitar tahun 1619 | ||||||||
| ||||||||
Pihak terlibat | ||||||||
Imperium Portugal | Kerajaan Jaffna | Kerajaan Kandy | ||||||
Tokoh dan pemimpin | ||||||||
Phillippe de Oliveira Constantino de Sá de Noronha |
Cankili II Varunakulattān Khem Nayak Migapulle Arachchi | Mudaliyar Attapattu | ||||||
Kekuatan | ||||||||
5.000 prajurit (melalui darat) | Tidak diketahui | 10.000 | ||||||
Korban | ||||||||
Tidak diketahui | Besar | Tidak diketahui |
Penaklukan Kerajaan Jaffna oleh Portugal terjadi setelah para pedagang Portugal tiba di Kerajaan Kotte saingan di barat daya Sri Lanka saat ini pada tahun 1505. Banyak raja Jaffna, seperti Cankili I, awalnya menghadapi Portugal karena upaya mereka mengalihkan keyakinan penduduk setempat menjadi Katolik Roma, tetapi akhirnya berdamai dengan mereka.
Pada tahun 1591, raja Jaffna Ethirimanna Cinkam dilantik oleh Portugal. Meskipun dia secara nomninal adalah seorang klien, dia menentang kegiatan misionaris dan membantu bagian dalam Kerajaan Kandy dalam usahanya untuk mendapatkan bantuan militer dari India Selatan. Akhirnya, seorang perampas kekuasaan bernama Cankili II, yang menentang kekuasaan Portugal berakhir dengan penggulingan dirinya dan digantung oleh Phillippe de Oliveira pada tahun 1619. Pemerintahan berikutnya oleh Portugal terjadi pengalihan keyakinan agama penduduk ke Katolik Roma. Populasi juga menurun karena pajak yang berlebihan, karena kebanyakan rakyat meninggalkan wilayah inti dari kerajaan sebelumnya.
Kontak awal
[sunting | sunting sumber]Para pedagang Portugal mencapai Sri Lanka pada tahun 1505; penyerangan awal mereka adalah terhadap Kerajaan Kotte pantai barat daya, yang menikmati monopoli yang menguntungkan dalam perdagangan rempah, yang juga menarik bagi Portugis.[1] Kerajaan Jaffna menjadi perhatian para pejabat Portugis di Kolombo karena berbagai alasan, termasuk campur tangan mereka dalam kegiatan-kegiatan misionaris Katolik Roma (yang dianggap mendukung kepentingan Portugal), pasar yang menggiurkan dan manfaat strategis dari daerah-daerah kepala suku Vannimai di Jaffna, dan dukungan mereka terhadap faksi anti-Portugal di dalam Kerajaan Kotte, seperti kepala suku dari Sitawaka.[1] Pada akhir abad ke-16, pengaruh Portugal diperkuat di istana kerajaan Kandy dan Kotte dan beberapa daerah kepala suku Vannimai di Jaffna ditaklukkan oleh raja-raja ini. Kerajaan Jaffna berfungsi sebagai pangkalan logistik untuk Kerajaan Kandy, yang terletak di dataran tinggi bagian tengah tanpa akses ke pelabuhan mana pun. Mereka memperoleh akses ke pelabuhan Trincomalee dan Batticaloa di timur, tetapi Semenanjung Jaffna terbukti lebih nyaman sebagai pelabuhan masuk untuk bantuan militer yang datang dari India Selatan.[1][2] Selain itu, dikhawatirkan oleh Portugal bahwa (karena lokasinya yang strategis) Kerajaan Jaffna mungkin menjadi tumpuan pantai untuk pendaratan Belanda.[1] Adalah Raja Cankili I yang menentak kontak dengan Portugal, dan bahkan membantai enam hingga tujuh ratus umat Katolik Paravar di Pulau Mannar. Orang-orang Katolik ini telah dibawa dari India ke Mannar untuk mengambil alih perikanan mutiara yang menguntungkan membentang hingga Puttalam dari raja-raja Jaffna.[3][4]
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Vriddhagirisan, V (2007). Nayaks of Tanjore. New Delhi: Asian Educational Services. hlm. V, 80–1, 91–2. ISBN 978-8120609969.
- De Silva, Chandra Richard (2009). Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives: Translated Texts from the Age of Discoveries. Oxfordshire: Ashgate. hlm. 95, 110, 111 & 137. ISBN 978-0-7546-0186-9.
- de Silva, K. M. (2005). A History of Sri Lanka. Colombo: Vijitha Yapa. hlm. 782. ISBN 955-8095-92-3.
- Abeysinghe, Tikiri (2005). Jaffna Under the Portuguese. Colombo: Stamford Lake. hlm. 66. ISBN 955-1131-70-1 Invalid ISBN.
- Kunarasa, K (2003). The Jaffna Dynasty. Johor Bahru: Dynasty of Jaffna King’s Historical Society. hlm. 122. ISBN 955-8455-00-8.
- Gnanaprakasar, Swamy (2003). A Critical History of Jaffna. New Delhi: Asian Educational Services. hlm. 122. ISBN 81-206-1686-3.
- De Queroz, Fernao (1992). The Temporal and Spiritual Conquest of Ceylon. New Delhi: Vedam Books. hlm. 1274. ISBN 81-206-0764-3.
- Tambiah, H. W (2001). Laws and customs of Tamils of Jaffna (revised edition). Colombo: Women’s Education & Research Centre. hlm. 259. ISBN 955-9261-16-9.
- Sabaratnam, T.M (2010). Sri Lankan Tamil Struggle, Chapter 5: Tamils lose sovereignty. United States: sangam.org. Accessed 25-02-2016