Lompat ke isi

Anemia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17: Baris 17:
}}
}}
<!-- Definition and Symptoms -->
<!-- Definition and Symptoms -->
'''Anemia''' (dalam bahasa [[Yunani]]: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah [[sel darah merah]] atau jumlah [[hemoglobin]] ([[protein]] pembawa [[oksigen]]) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari [[jantung]] yang diperoleh dari [[paru-paru]], dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
'''Anemia''' (dalam bahasa [[Yunani]]: ἀναιμία ''anaimia'', artinya kekurangan darah, dari ''ἀν- an-'', "tidak ada" + ''αἷμα haima'', "darah", disebut juga '''kurang darah''') adalah keadaan saat jumlah [[sel darah merah]] atau jumlah [[hemoglobin]] ([[protein]] pembawa [[oksigen]]) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dari [[jantung]] yang diperoleh dari [[paru-paru]], dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.


Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau [[morfologi]] sel darah merah, [[etiologi]] yang mendasari, dan penampakan [[klinis]]. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan [[hemolisis]] atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( [[hematopoiesis]] yang tidak efektif).
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit yang mendasarinya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau [[morfologi]] sel darah merah, [[etiologi]] yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan [[hemolisis]] atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( ''hematopoiesis'') yang tidak efektif.


Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau [[hematokrit]] (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.<ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book|author= Baliga, Ragavendra|title= Crash Course Internal medicine|publisher= Elsevier Mosby|year=2007|id=ISBN 978-0-7234-3114-5}}</ref>
Seseorang dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau ''hematokrit'' (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.<ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book|author= Baliga, Ragavendra|title= Crash Course Internal medicine|publisher= Elsevier Mosby|year=2007|id=ISBN 978-0-7234-3114-5}}</ref>


Anemia juga dapat menghambat tumbuh kembang anak-anak. Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa lima tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung mengoptimalkan perkembangan otaknya adalah zat besi.Sebab, jika anak kekurangan asupan harian Zat Besi, maka bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat menimbulkan dampak negatif permanen.
== Tanda dan gejala anemia ==
Gejala anemia :


== Tanda dan gejala ==
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
Gejala anemia:
* Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama

Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala-gejala tersebut berupa:
* [[Asimtomatik]]: terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
:* [[Letargi]]
:* [[Letargi]]
:* Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
:* Napas pendek atau sesak, terutama saat beraktivitas
:* Kepala terasa ringan
:* Kepala terasa ringan
:* Palpitasi
:* [[Palpitasi]]
:* Pucat
:* Pucat
:* Kekebalan Tubuh Menurun
:* Kekebalan tubuh menurun


Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku.
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku.
:* [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
:* ''Sirkulasi hiperdinamik'', seperti ''takikardi'', pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
:* [[Gagal jantung]]
:* [[Gagal jantung]]
:* [[Pendarahan retina]]<ref name="Crash Course Internal medicine"/>
:* [[Perdarahan|Pendarahan]] [[retina]]<ref name="Crash Course Internal medicine"/>



Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia di antaranya:
:* [[Glossitis]] : terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]]
:* [[Glossitis]]: terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]]
:* [[Stomatitis]] angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]].
:* Stomatitis angular: terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]].
:* [[Jaundis]] (kekuningan) : terjadi akibat [[hemolisis]], anemia megaloblastik ringan.
:* [[Jaundis]] (kekuningan): terjadi akibat [[hemolisis]], anemia megaloblastik ringan.
:* [[Splenomegali]] : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
:* [[Splenomegali]]: akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
:* Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia [[sickle cell]]
:* Ulserasi di kaki: terjadi pada anemia ''sickle cell''
:* Deformitas tulang : terjadi pada [[talasemia]]
:* Deformitas tulang: terjadi pada [[talasemia]]
:* [[Neuropati perifer]], [[atrofi optik]], [[degenerasi spinal]], merupakan efek dari defisiensi [[vitamin B12]].
:* [[Neuropati]] perifer, [[atrofi]] [[Optika|optik]], degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi [[vitamin B12]].
:* Garing biru pada gusi ([[Burton’s line]]), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/>
:* Garing biru pada gusi ('''Burton’s line'''), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/>


== Klasifikasi anemia ==
== Klasifikasi anemia ==
=== Klasifikasi anemia akibat Gangguan [[Eritropoiesis]] ===
=== Anemia akibat gangguan eritropoiesis ===
# Anemia defisiensi Besi :
# Anemia defisiensi besi:
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang [[hipokrom]] dan [[mikrositer]].
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang ''hipokrom'' dan ''mikrositer''.
# Anemia Megaloblastik
# Anemia megaloblastik
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis [[timidin]] dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah ([[megaloblas]]) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan [[pansitopenia]].
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis ''timidin'' dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (''megaloblas'') di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan ''pansitopenia''.
# Anemia Aplastik
# Anemia aplastik
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
# Anemia Mieloptisik
# Anemia mieloptisik
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-437-71781-5 }}</ref>
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-4377-1781-5 }}</ref>


=== Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel ===
=== Anemia berdasarkan ukuran sel ===
# Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
# [[Anemia mikrositik]]: penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
# Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
# Anemia normositik: contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
# Anemia makrositik : penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
# Anemia makrositik: penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alkohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>


== Etiologi ==
== Etiologi ==
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena:
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref>
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref>


== Diagnosa ==
== Diagnosis ==
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total ([[hematokrit]]) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total (''hematokrit'') dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung darah lengkap.
Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC).


== Manajemen terapi ==
== Manajemen terapi ==
{{see also|Agen Stimulan Eritropoiesis}}
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa :
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa:
# [[Transfusi darah]]
# [[Transfusi darah]]
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membentuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>


Baris 96: Baris 99:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.emedicine.com/med/topic1188.htm Iron Deficiency Anemia]
* {{en}} [http://www.emedicine.com/med/topic1188.htm Iron Deficiency Anemia]
* {{en}} [http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html Ambulatory Management of Common Forms of Anemia]
* {{en}} [http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html Ambulatory Management of Common Forms of Anemia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060925091618/http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html |date=2006-09-25 }}
* {{en}} [http://www.anemia.org/ National Anemia Action Council]
* {{en}} [http://www.anemia.org/ National Anemia Action Council] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080613202658/http://www.anemia.org/ |date=2008-06-13 }}


{{Kondisi medis |state=expanded}}
{{Kondisi medis |state=expanded}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Gejala penyakit]]
[[Kategori:Anemia| ]]
[[Kategori:Transfusiologi]]
[[Kategori:Hematopatologi]]

Revisi terkini sejak 12 Juni 2024 18.11

Anemia
Darah manusia dari sebuah kasus anemia defisiensi besi
Informasi umum
Nama lainanaemia
Pelafalan
SpesialisasiHematologi Sunting ini di Wikidata

Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, dari ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah", disebut juga kurang darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit yang mendasarinya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis) yang tidak efektif.

Seseorang dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.[1]

Anemia juga dapat menghambat tumbuh kembang anak-anak. Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa lima tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung mengoptimalkan perkembangan otaknya adalah zat besi.Sebab, jika anak kekurangan asupan harian Zat Besi, maka bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat menimbulkan dampak negatif permanen.

Tanda dan gejala

[sunting | sunting sumber]

Gejala anemia:

Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala-gejala tersebut berupa:

  • Asimtomatik: terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
  • Letargi
  • Napas pendek atau sesak, terutama saat beraktivitas
  • Kepala terasa ringan
  • Palpitasi
  • Pucat
  • Kekebalan tubuh menurun

Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:


Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia di antaranya:

Klasifikasi anemia

[sunting | sunting sumber]

Anemia akibat gangguan eritropoiesis

[sunting | sunting sumber]
  1. Anemia defisiensi besi:
    Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
  2. Anemia megaloblastik
    Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
  3. Anemia aplastik
    Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
  4. Anemia mieloptisik
    Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.[2]

Anemia berdasarkan ukuran sel

[sunting | sunting sumber]
  1. Anemia mikrositik: penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
  2. Anemia normositik: contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
  3. Anemia makrositik: penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alkohol, dan anemia megaloblastik.[3]

Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena:

  1. Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
  2. Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
  3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.[4]

Diagnosis

[sunting | sunting sumber]

Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung darah lengkap.

Manajemen terapi

[sunting | sunting sumber]

Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa:

  1. Transfusi darah
  2. Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
  3. Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membentuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
  4. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan.[5]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c (Inggris) Baliga, Ragavendra (2007). Crash Course Internal medicine. Elsevier Mosby. ISBN 978-0-7234-3114-5. 
  2. ^ (Inggris) Kumar, Vinay (2007). Robbin Basic Pathology. Saunders Elsevier. ISBN 978-1-4377-1781-5. 
  3. ^ (Inggris) Anemia, "Klasifikasi Anemia . Diakses pada 1 Agustus 2012.
  4. ^ (Inggris) Harmening, Denise. (2009). Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis. F.A. Davis. ISBN 978-0-8036-1732-2. 
  5. ^ (Inggris) Anemia, " Manajemen Anemia . Diakses pada 1 Agustus 2012.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]