Lompat ke isi

Batik Cirebon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sem Purba (bicara | kontrib)
k Ejaan dan pranala.
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Batik Cirebon''' merupakan ragam [[batik]] khas [[Cirebon]] yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di [[Jawa Barat]] yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah [[Indramayu]], [[Tasikmalaya kabupaten|Tasikmalaya]], dan [[Garut]]. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.<ref name=irin>Irin Tambirin. 2002. [http://www.academia.edu/3804762/BATIK_CIREBON_TINJAUAN_ORNAMEN_BATIK_TRUSMI_CIREBON_? Batik Cirebon : Tinjauan Ornamen Batik Trusmi Cirebon]. J Seni Rupa 2 (4): 1-13.</ref>
'''Batik Cirebon''' merupakan ragam [[batik]] khas [[Cirebon]] yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di [[Jawa Barat]] yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah [[Indramayu]], [[Tasikmalaya kabupaten|Tasikmalaya]], dan [[Garut]]. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.<ref name=irin>Irin Tambirin. 2002. [http://www.academia.edu/3804762/BATIK_CIREBON_TINJAUAN_ORNAMEN_BATIK_TRUSMI_CIREBON_? Batik Cirebon: Tinjauan Ornamen Batik Trusmi Cirebon]. J Seni Rupa 2 (4): 1-13.</ref>


Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif [[Batik Megamendung|Megamendung]]. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu [[Sunan Gunung Jati]] yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.<ref name=fit>fitinline.com. 9 Februari 2013. [http://fitinline.com/article/read/batik-cirebon Batik Cirebon].</ref>
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif [[Batik Megamendung|Megamendung]]. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu [[Sunan Gunung Jati]] yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.<ref name=fit>fitinline.com. 9 Februari 2013. [http://fitinline.com/article/read/batik-cirebon Batik Cirebon].</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang ada di wilayah ini, di antaranya yaitu [[kesultanan Kasepuhan]] dan [[kesultanan Kanoman]]. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton.<ref> Novelly, Cut. Ananda, Della Rizky. Triany, Kukuh. Fransiska, Melia, Seftiani, Rosa. 2012. Makalah Seni Budaya - Batik Indonesia. Lubuk Dalam : SMP Negeri 1 Lubuk Dalam, Siak. Provinsi Riau</ref>
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang ada di wilayah ini, di antaranya yaitu [[kesultanan Kasepuhan]] dan [[kesultanan Kanoman]]. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton.<ref> Novelly, Cut. Ananda, Della Rizky. Triany, Kukuh. Fransiska, Melia, Seftiani, Rosa. 2012. Makalah Seni Budaya - Batik Indonesia. Lubuk Dalam: SMP Negeri 1 Lubuk Dalam, Siak. Provinsi Riau</ref>


Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara lain ornamen ''paksi naga liman'', ''siti inggil'', Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya ''keratonan''.<ref name=irin/>
Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara lain ornamen ''paksi naga liman'', ''siti inggil'', Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya ''keratonan''.<ref name=irin/>
Baris 11: Baris 11:


== Motif batik Cirebon ==
== Motif batik Cirebon ==
Motif atau ornamen batik Cirebon dikelompokkan menjadi ornamen batik pesisiran dan batik keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif ''paksi naga liman'', [[Batik Megamendung|megamendung]], patran keris, singa payung, singa barong, dan sebagainya.<ref name=fit/> Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen ''paksi naga liman'' yang memperoleh pengaruh dari [[Persia]], ''soko cino'' dari [[keramik]] [[Cina]], dan ''buraq'' dari [[Arab]].<ref name=irin/>
Motif atau ornamen batik Cirebon dikelompokkan menjadi ornamen batik pesisiran dan batik keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif ''paksi naga liman'', [[Batik Megamendung|megamendung]], patran keris, singa payung, singa barong, dan sebagainya.<ref name=fit/> Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen ''paksi naga liman'' yang memperoleh pengaruh dari [[Persia]], ''soko cino'' dari [[keramik]] [[Tiongkok]], dan ''buraq'' dari [[Arab]].<ref name=irin/>


Ornamen batik keraton memiliki pola yang baku, memiliki nilai simbolis, dan bermakna religius. Sementara itu, pola batik pesisiran sangat dinamis dan mengikuti permintaan pasar.<ref name=irin/> Secara garis besar, ornamen batik Cirebon dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu ''wadasan'', geometris, ''pangkaan'', byur, dan Semarangan.<ref name=fit/>
Ornamen batik keraton memiliki pola yang baku, memiliki nilai simbolis, dan bermakna religius. Sementara itu, pola batik pesisiran sangat dinamis dan mengikuti permintaan pasar.<ref name=irin/> Secara garis besar, ornamen batik Cirebon dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu ''wadasan'', geometris, ''pangkaan'', byur, dan Semarangan.<ref name=fit/>
Baris 21: Baris 21:


== Proses Pembuatan ==
== Proses Pembuatan ==
Proses pembuatan batik Cirebon memiliki sembilan tahap pembuatan sebagaimana di bawah ini.<ref>[http://sanggarbatikkatura.com/classic/Proses%20Pembuatan%20Batik.html Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik]</ref>
Proses pembuatan batik Cirebon memiliki sembilan tahap pembuatan sebagaimana di bawah ini.<ref>{{Cite web |url=http://sanggarbatikkatura.com/classic/Proses%20Pembuatan%20Batik.html |title=Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik |access-date=2015-02-09 |archive-date=2015-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150209070450/http://sanggarbatikkatura.com/classic/Proses%20Pembuatan%20Batik.html |dead-url=yes }}</ref>
# ''Potong'': pemotongan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.
# ''Potong'': pemotongan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.
# ''Angetel'': menghilangkan kanji dari bahan baku (biasanya kain mori atau katun) dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, soda abu, ''tipol,'' dan air. Lalu larutan tersebut diratakan ke seluruh bahan baku, setelah rata dijemur sampai kering lalu beri larutan kembali dan dijemur lagi. Proses ini diulang-ulang sampai 3 minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
# ''Angetel'': menghilangkan kanji dari bahan baku (biasanya kain mori atau katun) dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, soda abu, ''tipol,'' dan air. Lalu larutan tersebut diratakan ke seluruh bahan baku, setelah rata dijemur sampai kering lalu beri larutan kembali dan dijemur lagi. Proses ini diulang-ulang sampai 3 minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
Baris 33: Baris 33:


=== Teknik Pembuatan ===
=== Teknik Pembuatan ===
Teknik pembuatan batik Cirebon di antaranya adalah dengan membuat garis tipis-tipis atau garis kontur pola ([[bahasa Cirebon|Cirebon]]: ''wit'') pada kain yang akan dibatik. Garis ''wit'' ini sangat tipis tetapi memiliki warna yang lebih tua dibandingkan warna kain yang akan dibatik. Pengerjaan pembuatan garis ''wit'' pada kain dalam [[bahasa Cirebon]] disebut ''anglengreng'' ("menggambar pola"). Pada proses pengerjaannya, penggambar pola atau ''tukang lengreng'' hanya menggambar satu goresan garis ''wit''. Dengan demikian, pada tahapan selanjutnya (''nembok'' atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai), pembuat tembok harus membuat sendiri garis ''wit'' tersebut. Hal ini yang menyebabkan seorang pembuat tembok harus memiliki keahlian khusus agar terbentuk pola batik sesuai dengan yang diinginkan.<ref name=katura1>[http://sanggarbatikkatura.com/classic/ciri%20batik%20cirebon.html Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik]</ref>
Teknik pembuatan batik Cirebon di antaranya adalah dengan membuat garis tipis-tipis atau garis kontur pola ([[bahasa Cirebon|Cirebon]]: ''wit'') pada kain yang akan dibatik. Garis ''wit'' ini sangat tipis tetapi memiliki warna yang lebih tua dibandingkan warna kain yang akan dibatik. Pengerjaan pembuatan garis ''wit'' pada kain dalam [[bahasa Cirebon]] disebut ''anglengreng'' ("menggambar pola"). Pada proses pengerjaannya, penggambar pola atau ''tukang lengreng'' hanya menggambar satu goresan garis ''wit''. Dengan demikian, pada tahapan selanjutnya (''nembok'' atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai), pembuat tembok harus membuat sendiri garis ''wit'' tersebut. Hal ini yang menyebabkan seorang pembuat tembok harus memiliki keahlian khusus agar terbentuk pola batik sesuai dengan yang diinginkan.<ref name=katura1>{{Cite web |url=http://sanggarbatikkatura.com/classic/ciri%20batik%20cirebon.html |title=Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik |access-date=2015-02-09 |archive-date=2015-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150209065801/http://sanggarbatikkatura.com/classic/ciri%20batik%20cirebon.html |dead-url=yes }}</ref>


=== Perbedaan dengan batik Jawa ===
=== Perbedaan dengan batik Jawa ===
Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa. Pada proses penggambaran pola pada pembuatan batik Jawa, pembuat pola harus menggambar garis pola sebanyak dua buah (kembar) sehingga telah memberikan batasan tembok pada pola untuk tahapan selanjutnya. Selanjutnya, pembuat tembok tidak perlu membuat garis pola sendiri dan langsung terfokus pada proses untuk menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dan batasannya sudah dibuat oleh pembuat pola pada tahapan sebelumnya.<ref name=katura1/>
Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa. Pada proses penggambaran pola pada pembuatan batik Jawa, pembuat pola harus menggambar garis pola sebanyak dua buah (kembar) sehingga telah memberikan batasan tembok pada pola untuk tahapan selanjutnya. Selanjutnya, pembuat tembok tidak perlu membuat garis pola sendiri dan langsung terfokus pada proses untuk menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dan batasannya sudah dibuat oleh pembuat pola pada tahapan sebelumnya.<ref name=katura1/>
== Lihat Juga ==

* [[Batik]]
== Lihat pula ==
* [[Batik Lukis]]
* [[Batik Kalimantan]]
* [[Batik Papua]]
* [[Batik Maluku]]
* [[Batik Nusa Tenggara]]
* [[Batik Sumatra]]
* [[Batik Bali]]
* [[Batik Cianjur]]
* [[Batik Kartini]]
* [[Seni]]
== Tautan Referensi & Lanjutan ==
* [http://infobatik.com/ Informasi Makna dan Motif Batik Indonesia]
* [[Kampung Batik Trusmi]]
* [[Kampung Batik Trusmi]]
* [[Pusat Grosir Batik Trusmi]]
* [[Pusat Grosir Batik Trusmi]]
* Belanja Batik Cirebon Online<ref>{{Cite web|url=http://www.instagram.com/batikcirebonan2|title=Pusat Batik Cirebon (@batikcirebonan2) • Foto dan video Instagram|website=www.instagram.com|language=id|access-date=2018-10-26}}</ref>
* Belanja Batik Cirebon Online<ref>{{Cite web|url=http://www.instagram.com/batikcirebonan2|title=Pusat Batik Cirebon (@batikcirebonan2) • Foto dan video Instagram|website=www.instagram.com|language=id|access-date=2018-10-26}}</ref>
* Belanja Batik Online<ref>{{Cite news|url=http://www.batikcirebonan.com|title=Batik cirebonan|newspaper=Batik cirebonan|access-date=2018-10-26}}</ref>
* Belanja Batik Online<ref>{{Cite news|url=http://www.batikcirebonan.com|title=Batik cirebonan|newspaper=Batik cirebonan|access-date=2018-10-26}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 25 Juli 2021 10.46

Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.[1]

Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.[2]

Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang ada di wilayah ini, di antaranya yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton.[3]

Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara lain ornamen paksi naga liman, siti inggil, Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya keratonan.[1]

Selanjutnya, masyarakat Cirebon juga mempelajari seni batik sebagai barang dagangan. Ornamen yang dihasilkan disebut pesisiran dan batik yang dihasilkan disebut batik pesisiran.[1]

Motif batik Cirebon

[sunting | sunting sumber]

Motif atau ornamen batik Cirebon dikelompokkan menjadi ornamen batik pesisiran dan batik keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif paksi naga liman, megamendung, patran keris, singa payung, singa barong, dan sebagainya.[2] Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen paksi naga liman yang memperoleh pengaruh dari Persia, soko cino dari keramik Tiongkok, dan buraq dari Arab.[1]

Ornamen batik keraton memiliki pola yang baku, memiliki nilai simbolis, dan bermakna religius. Sementara itu, pola batik pesisiran sangat dinamis dan mengikuti permintaan pasar.[1] Secara garis besar, ornamen batik Cirebon dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu wadasan, geometris, pangkaan, byur, dan Semarangan.[2]

  1. Wadasan: biasanya disebut batik Keraton, ditandai dengan ornamen-ornamen yang berasal dari Keraton Cirebon. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah singa payung, naga saba, taman arum, dan megamendung.
  2. Geometris: kain yang didesain sebelumnya harus diberi garis-garis dengan bantuan penggaris, misalnya motif tambal sewu, liris, kawung, dan lengko-lengko.
  3. Pangkaan (buketan): menampilkan lukisan pohon atau rangkaian bunga yang lengkap, sering dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah pring sedapur, kelapa setundun, soko cino, dan kembang terompet.
  4. Byur: motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah karang jahe, mawar sepasang, dara tarung, dan banyak angrum.
  5. Semarangan: menampilkan penataan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang, misalnya adalah motif piring selampad dan kembang kantil.

Proses Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Proses pembuatan batik Cirebon memiliki sembilan tahap pembuatan sebagaimana di bawah ini.[4]

  1. Potong: pemotongan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.
  2. Angetel: menghilangkan kanji dari bahan baku (biasanya kain mori atau katun) dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, soda abu, tipol, dan air. Lalu larutan tersebut diratakan ke seluruh bahan baku, setelah rata dijemur sampai kering lalu beri larutan kembali dan dijemur lagi. Proses ini diulang-ulang sampai 3 minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
  3. Anglengreng: menggambar langsung pada kain.
  4. Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
  5. Nembok: mengeblok bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat: mewarnai batik yang sudah diblok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.
  7. Anglorod: menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih.
  8. Angumbah: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih.
  9. Pe: pengeringan kain batik yang telah dicuci dengan cara dijemur.

Teknik Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Teknik pembuatan batik Cirebon di antaranya adalah dengan membuat garis tipis-tipis atau garis kontur pola (Cirebon: wit) pada kain yang akan dibatik. Garis wit ini sangat tipis tetapi memiliki warna yang lebih tua dibandingkan warna kain yang akan dibatik. Pengerjaan pembuatan garis wit pada kain dalam bahasa Cirebon disebut anglengreng ("menggambar pola"). Pada proses pengerjaannya, penggambar pola atau tukang lengreng hanya menggambar satu goresan garis wit. Dengan demikian, pada tahapan selanjutnya (nembok atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai), pembuat tembok harus membuat sendiri garis wit tersebut. Hal ini yang menyebabkan seorang pembuat tembok harus memiliki keahlian khusus agar terbentuk pola batik sesuai dengan yang diinginkan.[5]

Perbedaan dengan batik Jawa

[sunting | sunting sumber]

Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa. Pada proses penggambaran pola pada pembuatan batik Jawa, pembuat pola harus menggambar garis pola sebanyak dua buah (kembar) sehingga telah memberikan batasan tembok pada pola untuk tahapan selanjutnya. Selanjutnya, pembuat tembok tidak perlu membuat garis pola sendiri dan langsung terfokus pada proses untuk menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dan batasannya sudah dibuat oleh pembuat pola pada tahapan sebelumnya.[5]

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Tautan Referensi & Lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Irin Tambirin. 2002. Batik Cirebon: Tinjauan Ornamen Batik Trusmi Cirebon. J Seni Rupa 2 (4): 1-13.
  2. ^ a b c fitinline.com. 9 Februari 2013. Batik Cirebon.
  3. ^ Novelly, Cut. Ananda, Della Rizky. Triany, Kukuh. Fransiska, Melia, Seftiani, Rosa. 2012. Makalah Seni Budaya - Batik Indonesia. Lubuk Dalam: SMP Negeri 1 Lubuk Dalam, Siak. Provinsi Riau
  4. ^ "Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 2015-02-09. 
  5. ^ a b "Sanggar Batik Katura, Trusmi, Cirebon - Proses Pembuatan Batik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 2015-02-09. 
  6. ^ "Pusat Batik Cirebon (@batikcirebonan2) • Foto dan video Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2018-10-26. 
  7. ^ "Batik cirebonan". Batik cirebonan. Diakses tanggal 2018-10-26. [pranala nonaktif permanen]