Lompat ke isi

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2014–2019): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(30 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kotak info DPR RI
{{Kotak info DPR RI
|periode = 2014–2019
|periode = 2014–2019
|sebelumnya = 2009-2014
|sebelumnya = 2009-2014
Baris 8: Baris 8:
|awal = [[1 Oktober]] [[2014]]
|awal = [[1 Oktober]] [[2014]]
|akhir = [[30 September]] [[2019]]
|akhir = [[30 September]] [[2019]]
|ketua = [[Setya Novanto]]
|ketua = [[Bambang Soesatyo]]
|wakil_ketua = [[Fadli Zon]] </br>[[Agus Hermanto]]</br>[[Taufik Kurniawan]]</br>[[Fahri Hamzah]]
|wakil_ketua = [[Fadli Zon]] <br />[[Agus Hermanto]]<br />[[Taufik Kurniawan]]<br />[[Fahri Hamzah]]<br/>[[Utut Adianto]]
|anggota = 560
|anggota = 560
|fraksi = </br>
|fraksi = 10
* {{colorbox|#FF0000}} [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]] (109)
* {{colorbox|#FF0000}} [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]] (109)
* {{colorbox|#FFFF00}} [[Partai Golkar|Golkar]] (91)
* {{colorbox|#FFFF00}} [[Partai Golkar|Golkar]] (91)
Baris 20: Baris 20:
* {{colorbox|#000000}} [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]] (40)
* {{colorbox|#000000}} [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]] (40)
* {{colorbox|#008000}} [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]] (39)
* {{colorbox|#008000}} [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]] (39)
* {{colorbox|#000080}} [[Partai NasDem|NasDem]] (36)
* {{colorbox|#000080}} [[Partai Nasional Demokrat|NasDem]] (36)
* {{colorbox|#FF8C00}} [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]] (16)
* {{colorbox|#FF8C00}} [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]] (16)
}}
}}


'''Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019''' (disingkat '''DPR RI periode 2014-2019''') adalah [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] yang diisi oleh [[Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014–2019|anggota]] hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan umum legislatif]] yang diadakan pada tanggal [[9 April]] [[2014]]. Anggota DPR RI periode 2014-2019 dilantik dan diambil sumpah pada tanggal [[1 Oktober]] [[2014]] oleh [[Daftar Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia|Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia]]<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/06000081/Hari.Ini.Anggota.DPR/DPD.2014-2019.Dilantik Kompas.com : Hari Ini, Anggota DPR/DPD 2014-2019 Dilantik]</ref>. Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 dijabat oleh paket pimpinan yang diusung oleh [[Koalisi Merah Putih]] yaitu [[Setya Novanto]] ([[Golkar]]) sebagai ketua, dan empat orang wakil ketua yaitu [[Fadli Zon]] [[Partai Gerakan Indonesia Raya|(Gerindra)]], [[Agus Hermanto]] [[Partai Demokrat (Indonesia)|(Demokrat)]], [[Taufik Kurniawan]] [[Partai Amanat Nasional|(PAN)]], dan [[Fahri Hamzah]], [[Partai Keadilan Sejahtera|(PKS)]].<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/544004-setya-novanto-terpilih-jadi-ketua-dpr-periode-2014-2019 viva.co.id : Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua DPR Periode 2014-2019]</ref>
'''Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019''' (disingkat '''DPR RI periode 2014-2019''') adalah [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] yang diisi oleh [[Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014–2019|anggota]] hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan umum legislatif]] yang diadakan pada tanggal [[9 April]] [[2014]]. Anggota DPR RI periode 2014-2019 dilantik dan diambil sumpah pada tanggal [[1 Oktober]] [[2014]] oleh [[Daftar Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia|Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia]].<ref>{{Cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/06000081/Hari.Ini.Anggota.DPR/DPD.2014-2019.Dilantik |title=Kompas.com: Hari Ini, Anggota DPR/DPD 2014-2019 Dilantik |access-date=2015-01-16 |archive-date=2014-12-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141223023859/http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/06000081/Hari.Ini.Anggota.DPR/DPD.2014-2019.Dilantik |dead-url=yes }}</ref> Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 dijabat oleh paket pimpinan yang diusung oleh [[Koalisi Merah Putih]] yaitu [[Setya Novanto]] ([[Golkar]]) sebagai ketua, dan empat orang wakil ketua yaitu [[Fadli Zon]] [[Partai Gerakan Indonesia Raya|(Gerindra)]], [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Insinyur|Ir.]] [[Haji|H.]] [[Agus Hermanto]] [[Partai Demokrat (Indonesia)|(Demokrat)]], [[Taufik Kurniawan]] [[Partai Amanat Nasional|(PAN)]], dan [[Fahri Hamzah]], [[Partai Keadilan Sejahtera|(PKS)]].<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/544004-setya-novanto-terpilih-jadi-ketua-dpr-periode-2014-2019 viva.co.id: Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua DPR Periode 2014-2019]</ref> Sejak 15 Januari 2018, Ketua DPR dijabat oleh [[Bambang Soesatyo]], menggantikan posisi Setya Novanto.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180115154541-32-269023/bambang-soesatyo-resmi-dilantik-jadi-ketua-dpr CNNIndonesia.com: Bambang Soesatyo Resmi Dilantik Jadi Ketua DPR]</ref>


== Program Legislasi Nasional ==
== Program Legislasi Nasional ==
{{Utama|Program Legislasi Nasional 2015–2019}}
{{Utama|Program Legislasi Nasional 2015–2019}}
Program Legislasi Nasional 2015-2019 adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis untuk periode 2015-2019. Pada awalnya total RUU yang masuk dalam Prolegnas periode 2015-2019 berjumlah 159 RUU.<ref>[http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54d8993156cb3/dpr-setujui-daftar-prolegnas-dengan-catatan] </ref> Namun jumlah itu direvisi menjadi 160 RUU karena adanya penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR <ref name="Prolegnas 2015-2019">[http://www.parlemen.net/sites/default/files/dokumen/Daftar%20RUU%20Prolegnas%202015-2019%20%26%20Prioritas%202015%20rev%2012Feb15.pdf PROGRAM LEGISLASI NASIONAL
Program Legislasi Nasional 2015-2019 adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis untuk periode 2015-2019. Pada awalnya total RUU yang masuk dalam Prolegnas periode 2015-2019 berjumlah 159 RUU.<ref>[http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54d8993156cb3/dpr-setujui-daftar-prolegnas-dengan-catatan] </ref> Namun jumlah itu direvisi menjadi 160 RUU karena adanya penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR <ref name="Prolegnas 2015-2019">{{Cite web |url=http://www.parlemen.net/sites/default/files/dokumen/Daftar%20RUU%20Prolegnas%202015-2019%20%26%20Prioritas%202015%20rev%2012Feb15.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2015-02-16 |archive-date=2015-02-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150216082509/http://www.parlemen.net/sites/default/files/dokumen/Daftar%20RUU%20Prolegnas%202015-2019%20%26%20Prioritas%202015%20rev%2012Feb15.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>[https://twitter.com/pantauDPR/status/566157103086047232 Status twitter @pantauDPR "Jumlah RUU Prolegnas 2015-2019 adalah 160 RUU, bukan 159 RUU. Ada penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR"]</ref>
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2015-2019 DAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2015]</ref><ref>[https://twitter.com/pantauDPR/status/566157103086047232 Status twitter @pantauDPR "Jumlah RUU Prolegnas 2015-2019 adalah 160 RUU, bukan 159 RUU. Ada penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR"]</ref>


== Sidang Paripurna ==
== Sidang Paripurna ==
Rapat paripurna DPR-RI adalah rapat anggota yang dipimpin oleh pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPR-RI.
Rapat paripurna DPR-RI adalah rapat anggota yang dipimpin oleh pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPR-RI.
== Statistik ==
== Statistik ==
Jumlah total APBN yang dialokasikan untuk lembaga legislatif sepanjang 2015-2019 mencapai Rp 26,14 triliun. Rata-rata, anggaran DPR per tahun sebesar Rp 5,23 triliun.<ref>{{citation |url=https://www.antikorupsi.org/id/siaran-pers/evaluasi-dpr-2014-2019 |title=Evaluasi DPR 2014-2019 |date=8 April 2019 |archive=https://www.antikorupsi.org/sites/default/files/siaran_pers_icw_-_evaluasi_dpr_2014-2019_0.pdf |author=Indonesian Corruption Watch (ICW) |access-date=18 April 2019}}</ref>
Jumlah total APBN yang dialokasikan untuk lembaga legislatif sepanjang 2015-2019 mencapai Rp 26,14 triliun. Rata-rata, anggaran DPR per tahun sebesar Rp 5,23 triliun.<ref>{{citation |url=https://www.antikorupsi.org/id/siaran-pers/evaluasi-dpr-2014-2019 |title=Evaluasi DPR 2014-2019 |date=8 April 2019 |archive=https://www.antikorupsi.org/sites/default/files/siaran_pers_icw_-_evaluasi_dpr_2014-2019_0.pdf |author=Indonesian Corruption Watch (ICW) |access-date=18 April 2019 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== Fraksi Pasif ===
=== Fraksi Pasif ===
Berikut perbandingan anggota DPR dari masing - masing Partai yang tidak hadir atau tidak pernah bicara di sidang:<ref name=stats>{{citation |url=https://mmc.tirto.id/doc/2019/04/16/TVR%20Dataset%20raw.pdf |title=Statistik}}</ref><ref>{{citation |url=https://tirto.id/juara-diam-di-senayan-dlXd/ |title=Juara Diam di Senayan |access-date=18 April 2019 |author=A Sapto Anggoro |news=Tirto}}</ref>
Berikut perbandingan anggota DPR dari masing - masing Partai yang tidak hadir atau tidak pernah bicara di sidang:<ref name=stats>{{citation |url=https://mmc.tirto.id/doc/2019/04/16/TVR%20Dataset%20raw.pdf |title=Statistik}}</ref><ref>{{citation |url=https://tirto.id/juara-diam-di-senayan-dlXd/ |title=Juara Diam di Senayan |access-date=18 April 2019 |author=A Sapto Anggoro |news=Tirto}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size: 100%;"
{| class="wikitable sortable" style="font-size: 100%;"
!align=center|Partai||Jumlah Anggota||Anggota Pasif||Presentase
!Partai||Jumlah Anggota||Anggota Pasif||Presentase
|-
|-
!align=left|[[Berkas:HANURA.jpg|25x25px]][[Hanura]]
|align=left|{{Parpolicon|Hanura}}
|6||5||83.33%
|16||5||31.25%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25x25px]][[Golkar]]
|align=left|{{Parpolicon|Golkar}}
|57||26||54.17%
|57||26||45.61%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Democratic Party (Indonesia).svg|25x25px|al=]][[Partai Demokrat|Demokrat]]
|align=left|{{Parpolicon|Demokrat}}
|38||17||53.13%
|38||17||44.73%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Pkb.jpg|al=|33x33px]][[PKB]]
|align=left|{{Parpolicon|PKB}}
|30||11||44.00%
|30||11||36.67%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Logo PPP.svg|25x25px]][[PPP]]
|align=left|{{Parpolicon|PPP}}
|22||8||42.11%
|22||8||36.36%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Logo Partai Amanat Nasional.jpg|35x35px]][[PAN]]
|align=left|{{Parpolicon|PAN}}
|29||10||41.67%
|29||10||34.48%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Contoh Logo Baru PKS.jpg|35x35px]][[PKS]]
|align=left|{{Parpolicon|PKS}}
|26||8||34.78%
|26||8||30.76%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Gerindra.jpg|31x31px]][[Gerindra]]
|align=left|{{Parpolicon|Gerindra}}
|42||12||34.29%
|42||12||28.57%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:Partai NasDem.svg|25x25px]][[NasDem]]
|align=left|{{Parpolicon|NasDem}}
|27||7||30.43%
|27||7||25.92%
|-
|-
!align=left|[[Berkas:PDIPLogo.png|25x25px]][[PDIP]]
|align=left|{{Parpolicon|PDIP}}
|69||17||28.81%
|69||17||24.63%
|}
|}


Baris 74: Baris 73:
Jika ditotal dari beberapa anggota dewan paling aktif, Gerindra adalah partai politik paling aktif di DPR RI periode 2014-2019. Sementara anggota dewan paling aktif dari Partai Golkar.
Jika ditotal dari beberapa anggota dewan paling aktif, Gerindra adalah partai politik paling aktif di DPR RI periode 2014-2019. Sementara anggota dewan paling aktif dari Partai Golkar.


Namun, data keaktifan belum cukup untuk mengukur kualitas kinerja anggota dewan. Perlu dilihat pula substansi suara para anggota dewan di ruang sidang, apakah cukup mewakili aspirasi rakyat atau justru bicara untuk kepentingan mereka sendiri. Berikut dafatr sepuluh anggota dewan paling aktif:<ref name=stats />
Meskipun sifatnya krusial, data keaktifan bukan satu-satunya komponen untuk mengukur kualitas kinerja anggota dewan. Perlu dilihat pula substansi suara para anggota dewan di ruang sidang, apakah isinya mewakili aspirasi rakyat atau justru bicara hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Berikut daftar sepuluh anggota dewan paling aktif:<ref name=stats />

#Mulyadi ({{Parpolname|Demokrat}}), Jumlah Bicara: 255
#Saleh Partaonan Daulay ({{Parpolname|PAN}}), Jumlah Bicara: 201
#Aryo Djojo Hadikusumo ({{Parpolname|Gerindra}}), Jumlah Bicara: 196
#Ramson Siagian ({{Parpolname|Gerindra}}), Jumlah Bicara: 182
#Satya Widya Yudha ({{Parpolname|Golkar}}), Jumlah Bicara: 173
#Tjatur Sapto Edy, Jumlah Bicara: 145
#Dito Ganinduto ({{Parpolname|Golkar}}), Jumlah Bicara: 141
#Satya Widya Yudha ({{Parpolname|Golkar}}), Jumlah Bicara: 137
#Kurtubi ({{Parpolname|NasDem}}), Jumlah Bicara: 134
#Evita Nursanty ({{Parpolname|PDIP}}), Jumlah Bicara: 130


#[[Berkas:Democratic Party (Indonesia).svg|25x25px|al=]] Mulyadi, Jumlah Bicara: 255
#[[Berkas:Logo Partai Amanat Nasional.jpg|35x35px]] Saleh Partaonan Daulay, Jumlah Bicara: 201
#[[Berkas:Gerindra.jpg|31x31px]] Aryo Djojo Hadikusumo, Jumlah Bicara: 196
#[[Berkas:Gerindra.jpg|31x31px]] Ramson Siagian, Jumlah Bicara: 182
#[[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25x25px]] Satya Widya Yudha, Jumlah Bicara: 173
#[[Berkas:Logo Partai Amanat Nasional.jpg|35x35px]] Tjatur Sapto Edy, Jumlah Bicara: 145
#[[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25x25px]] Dito Ganinduto, Jumlah Bicara: 141
#[[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25x25px]] Satya Widya Yudha, Jumlah Bicara: 137
#[[Berkas:Partai NasDem.svg|25x25px]] Kurtubi, Jumlah Bicara: 134
#[[Berkas:PDIPLogo.png|25x25px]] Evita Nursanty, Jumlah Bicara: 130
=== Tema Sidang ===
=== Tema Sidang ===
DPR memiliki sebelas komisi yang mengurusi lebih dari 33 bidang. Dalam setahun, DPR memiliki empat hingga lima masa sidang.<ref name=stats />
DPR memiliki sebelas komisi yang mengurusi lebih dari 33 bidang. Dalam setahun, DPR memiliki empat hingga lima masa sidang.<ref name=stats />

Revisi terkini sejak 23 Maret 2024 13.13

Dewan Perwakilan Rakyat RI
Periode 2014–2019
2009-2014 ← → 2019-2024

Gedung DPR/MPR (2008)

Periode: 1 Oktober 201430 September 2019

Ketua: Bambang Soesatyo
Wakil Ketua: Fadli Zon
Agus Hermanto
Taufik Kurniawan
Fahri Hamzah
Utut Adianto
Jumlah Anggota: 560 orang
Fraksi: 10
  •   PDI-P (109)
  •   Golkar (91)
  •   Gerindra (73)
  •   Demokrat (61)
  •   PAN (48)
  •   PKB (47)
  •   PKS (40)
  •   PPP (39)
  •   NasDem (36)
  •   Hanura (16)

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019 (disingkat DPR RI periode 2014-2019) adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang diisi oleh anggota hasil pemilihan umum legislatif yang diadakan pada tanggal 9 April 2014. Anggota DPR RI periode 2014-2019 dilantik dan diambil sumpah pada tanggal 1 Oktober 2014 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.[1] Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 dijabat oleh paket pimpinan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih yaitu Setya Novanto (Golkar) sebagai ketua, dan empat orang wakil ketua yaitu Fadli Zon (Gerindra), Prof. Dr. Ir. H. Agus Hermanto (Demokrat), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fahri Hamzah, (PKS).[2] Sejak 15 Januari 2018, Ketua DPR dijabat oleh Bambang Soesatyo, menggantikan posisi Setya Novanto.[3]

Program Legislasi Nasional

[sunting | sunting sumber]

Program Legislasi Nasional 2015-2019 adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis untuk periode 2015-2019. Pada awalnya total RUU yang masuk dalam Prolegnas periode 2015-2019 berjumlah 159 RUU.[4] Namun jumlah itu direvisi menjadi 160 RUU karena adanya penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR [5][6]

Sidang Paripurna

[sunting | sunting sumber]

Rapat paripurna DPR-RI adalah rapat anggota yang dipimpin oleh pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPR-RI.

Statistik

[sunting | sunting sumber]

Jumlah total APBN yang dialokasikan untuk lembaga legislatif sepanjang 2015-2019 mencapai Rp 26,14 triliun. Rata-rata, anggaran DPR per tahun sebesar Rp 5,23 triliun.[7]

Fraksi Pasif

[sunting | sunting sumber]

Berikut perbandingan anggota DPR dari masing - masing Partai yang tidak hadir atau tidak pernah bicara di sidang:[8][9]

Partai Jumlah Anggota Anggota Pasif Presentase
Hanura 16 5 31.25%
Golkar 57 26 45.61%
Demokrat 38 17 44.73%
PKB 30 11 36.67%
PPP 22 8 36.36%
PAN 29 10 34.48%
PKS 26 8 30.76%
Gerindra 42 12 28.57%
NasDem 27 7 25.92%
PDI-P 69 17 24.63%

Anggota Aktif

[sunting | sunting sumber]

Jika ditotal dari beberapa anggota dewan paling aktif, Gerindra adalah partai politik paling aktif di DPR RI periode 2014-2019. Sementara anggota dewan paling aktif dari Partai Golkar.

Meskipun sifatnya krusial, data keaktifan bukan satu-satunya komponen untuk mengukur kualitas kinerja anggota dewan. Perlu dilihat pula substansi suara para anggota dewan di ruang sidang, apakah isinya mewakili aspirasi rakyat atau justru bicara hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Berikut daftar sepuluh anggota dewan paling aktif:[8]

  1. Mulyadi (Demokrat), Jumlah Bicara: 255
  2. Saleh Partaonan Daulay (PAN), Jumlah Bicara: 201
  3. Aryo Djojo Hadikusumo (Gerindra), Jumlah Bicara: 196
  4. Ramson Siagian (Gerindra), Jumlah Bicara: 182
  5. Satya Widya Yudha (Golkar), Jumlah Bicara: 173
  6. Tjatur Sapto Edy, Jumlah Bicara: 145
  7. Dito Ganinduto (Golkar), Jumlah Bicara: 141
  8. Satya Widya Yudha (Golkar), Jumlah Bicara: 137
  9. Kurtubi (NasDem), Jumlah Bicara: 134
  10. Evita Nursanty (PDI-P), Jumlah Bicara: 130

Tema Sidang

[sunting | sunting sumber]

DPR memiliki sebelas komisi yang mengurusi lebih dari 33 bidang. Dalam setahun, DPR memiliki empat hingga lima masa sidang.[8]

Tema sidang yang paling sering dibahas di DPR

  Freeport (37.19%)
  Haji & Umroh (20.37%)
  Kesehatan (9.57%)
  BPJS Kesehatan (5.71%)
  Perundangan (27.16%)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kompas.com: Hari Ini, Anggota DPR/DPD 2014-2019 Dilantik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-23. Diakses tanggal 2015-01-16. 
  2. ^ viva.co.id: Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua DPR Periode 2014-2019
  3. ^ CNNIndonesia.com: Bambang Soesatyo Resmi Dilantik Jadi Ketua DPR
  4. ^ [1]
  5. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-02-16. Diakses tanggal 2015-02-16. 
  6. ^ Status twitter @pantauDPR "Jumlah RUU Prolegnas 2015-2019 adalah 160 RUU, bukan 159 RUU. Ada penambahan RUU Kewirausahaan yg diusulkan oleh DPR"
  7. ^ Indonesian Corruption Watch (ICW) (8 April 2019), Evaluasi DPR 2014-2019, diakses tanggal 18 April 2019  [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ a b c Statistik (PDF) 
  9. ^ A Sapto Anggoro, Juara Diam di Senayan, diakses tanggal 18 April 2019